Anda di halaman 1dari 5

Nama : Arum Megatari

NIM : 2008948

Kajian Surah Al-Ma'un : 1-7


"Menyelidiki Orang yang Mendustakan Agama"
Bersama Prof. Dr. Sofyan Sauri,M.Pd
Minggu,20 Februari 2022/18 Rajab 1443 H

Artinya :
1. Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?
2. Maka itulah orang yang menghardik anak yatim,
3. Dan tidak mendorong memberi makan orang miskin
4. Maka celakalah orang yang shalat,
5. (Yaitu) orang-orang yang lalai terhadap shalatnya,
6. Yang berbuat riya,
7. Dan enggan (memberikan bantuan).

Asbabun Nuzul
Menurut Ibnu Abbas,asbabun nuzul surah Al-Ma'un ini terkait dengan Ash bin Wail yang
menyakiti anak yatim yang datang meminta bantuan.
Menurut Ibnu Juraij,tiga ayat pertama Surah Al-Ma'un turun melatarbelakangi saat Abu Sufyan
yang sering menyembelih unta setiap pekan dan menghardik anak yatim. Anak tersebut juga
diusir dan tidak diberi daging unta saat memintanyam Allah pun menurunkan ayat tersebut
(Q.S Al-Ma'un) sebagai peringatan. Lalu,ayat keempat turun untuk kaum munafik yang sholat
namun untuk tujuan pamer. Mereka enggan sholat saat tidak ada yang melihat dan mereka juga
dikenal pelit.
Esensi dan Kandungan Q.S Al-Ma'un
Asbabun Nuzul Surah Al-Ma'un menjelaskan esensi ajaran Islam,yakni sebagi agama
pembawa kasih. Kandungan Surah Al-Ma'un juha menjelaskan bahwa umat islam harus
bersungguh-sungguh dalam menjalankan cinta kasih dalam kehidupan sehari-hari.
Penjelasan Q.S Al-Ma'un
Surah Al-Ma’un menerangkan tentang sifat dan watak manusia yang dianggap mendustakan
agama,seperti mengumpat (mengungkapkan keburukan orang lain yang belum tentu orang lain
benar dan tahu),menelantarkan anak yatim,tidak melakukan sedekah,serta menghasut orang
lain untuk tidak menyantuni fakir miskin.
Isi kandungan
Lebih tedas dan tegas,para ulama ahli tafsir menjelaskan isi kandungan Surah Al-Ma’un yaitu:
1. Untuk mengetahui orang-orang yang mendustakan agama
2. Perilaku buruk tersebut,akan mendapatkan balasan kehinaan yang setimpal. Oleh
karena itu kita harus selalu berhati-hati dalam berbuat karena setiap perbuatan kita akan
mendapatkan balasan sesuai dengan perbuatan kita.
3. Bagi orang-orang yang lalai terhadap shalatnya,mengerjakan shalat untuk dipuji oleh
orang (riya) maka mereka akan mendapatkan hukuman dari Allah SWT
4. Allah SWT akan menerima sholatnya orang yang ikhlas hingga berdampak baik pada
kehidupannya
5. Allah juga menyukai orang-orang yang menyantuni anak yatim dan membantu orang-
orang miskin serta menolong sesama dengan apa yang mereka bisa.
Nilai-Nilai Pendidikan
Nilai-nilai pendidikan yang kita dapatkan dari Surah Al-Ma'un ini diantaranya yaitu :
1. Mengajarkan kita untuk senantiasa memperhatikan anak yatim yang baik.
2. Membantu orang miskin dan dhu'afa. Kita pun harus membiasakan serta mengajarkan
kepada anak didik,istri maupun anak untuk senantiasa membantu orang yang
membutuhkan (orang miskin dan dhu'afa)
3. Melatih keikhlasan
Membiasakan dan menyempatkan memiliki waktu untuk mengobrol bersama keluarga
tentang sifat yang seharusnya kita lakukan apabila kehilangan sesuatu yaitu
menanamkan rasa ikhlas.
4. Menjauhi sifat ria dan menjauhi sikap kikir.

Orang Yang Mendustakan Agama


Para ahli tafsir menafsirkan orang yang mendustakan agama dalam surah Al-Ma'un memiliki
dua sifat.
Pertama,mereka memandang rendah orang-orang yang lemah.
Kedua,mereka tidak mau mengeluarkan hartanya untuk kepentingan orang-orang fakir yang
memerlukan.
Orang-orang yang memiliki kecukupan harta seharusnya mau mengeluarkan sedikit hartanya
untuk orang yang membutuhkan,bersedekah atau santunan kepada anak yatim misalnya.
Ciri-ciri orang yang mendustakan agama dalam Surah Al-Ma'un
1. Orang yang tidak memberikan santunan berupa apapun kepada anak yatim demi
keberlangsungan hidupnya
2. Orang yang tidak memberi dorongan dan anjuran kepada orang lain untuk memberi
santunan dan makanan kepada orang-orang yang membutuhkan.
3. Orang yang suka pamer (riya) dalam hal ibadah dan muamalah agar dinilai lebih oleh
orang lain. Jadi orang yang ria itu selalu beribadah ketika didepan orang lain agar
dinilai baik,mulia. Sedangkan ketika tidak ada siapapun ia tidak pernah beribadah.
4. Orang yang lalai dalam shalatnya,seperti menunda-nunda mengerjakan shalat sehingga
waktunya habis (Misal menunda-nunda sholat karena bermain hp,bermain game
kemudian lalai terus-menerus sampai waktu sholat telah habis. Hal tersebut tidak
benar,karena seharusnya kita sudah bersiap-siap ketika azan berkumandang bahkan
sebelum azan kita seharusnya sudah mulai bersiap untuk berwudhu ketika waktu sholat
sudah dekat). Kemudian melaksanakan shalat dengan tidak melakukan syarat dan
Rukun nya (Upayakan kita memenuhi syarat sholat misalnya tempat harus suci), serta
tidak khusyu' dalam shalat (maka berdoalah sebelum sholat,mintalah kepada Allah agar
diberi kekhusyu'an ketika melaksanakan shalat)
5. Orang yang enggan memberikan bantuan baik secara fisik maupun nonfisik kepada
orang lain karena sebab tertentu.

Diantara tanda yang mendustakan agama adalah munafik.


Diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah R.A,Nabi Saw bersabda,yang artinya : tanda orang
munafik itu ada 3,yaitu jika berbicara berdusta,jika berjanji maka tidak menepati,dan jika diberi
amanah,dia berkhianat. HR Bukhari no. 33 dan Muslim no. 59
Misalnya ketika telah berjanji datang dalam suatu acara atau kepentingan tiba-tiba dijalan
macet sehingga tidak bisa datang sesuatu dengan janji,maka segera melakukan
konfirmasi,menghubungi orang yang telah kita janjikan bahwa kita tidak bisa datang seperti
jam yang telah ditentukan. Agar kita tidak termasuk kedalam ciri-ciri orang yang munafik.
Tiga ciri pendusta agama
Imam Hatim bin Ulwan Al Ansham,seperti dikutip Syeikh An Nawawi Al Bantari dalam
kitabnya Syarah Qami'ut Thughyah,menafsirkan Q.S Al-Ma'un dan menyebutkan tiga ciri
pendusta agama.
"Siapa saja yang mengaku tiga hal tanpa disertai tiga hal,maka ia pendusta.
Pertama,orang yang mengaku cinta Allah tanpa sikap wara (sikap menghindari) dari yang
diharamkan, maka ia pendusta.
Kedua,siapa saja yang mengaku cinta Nabi Muhammad SAW tanpa cinta sikap mencintai
kefakiran, maka ia pendusta
Ketiga, siapa saja yang mengaku cinta surga tanpa menginfakan hartanya,maka ia pendusta."
Kriteria Orang yang Lalai dalam Sholat
Ibnu Katsir Rahimahullah menandaskan bahwa yang dimaksud orang yang lalai dari sholatnya
berdasarkan Surah Al-Ma'un ayat 4-5 adalah :
1. Orang tersebut menunda shalat dari awal waktu sehingga selalu mengakhirkan waktu
sampai waktu yang terakhir
2. Orang tersebut tidak melaksanakan rukun dan syarat sholat sebagimana yang
diperintahkan oleh Allah SWT dan dicontohkan oleh Rasulullah Saw
3. Orang tersebut tidak khusyu' dalam sholat dan tidak merenungi makna bacaan sholat
Dan siapa saja yang memiliki salah satu dari ketiga sifat tersebut maka termasuk bagian dari
ayat 4-5 pada Surah Al-Ma'un tersebut (yakni orang-orang yang lalai dalam sholatnya).
Kriteria salat khusyuk
1. Hadarul Qalb (Hadirnya hati) dalam shalat
2. Tafahhul Ma'ani ( paham terhadap makna); memahami arti atas apa yang kita ucapkan
dan yang kita lakukan saat shalat
3. Al-Ijlal Watta'dzim ( Rasa hormat dan mengagunhkan Allah)
4. Al-ijlal watta'dzim Ma'al Haibah ( Rasa takut karena mengagungkan)
5. Ar-Roja' (Adanya pengharapan); kuatnya harapan bahwa sholat kita diterima oleh Allah
jaga menjadi sebab dekatnya kita kepada Allah serta mengharapkan mendapat balasan
yang agung.
6. Haya' (Rasa malu) Adanya rasa malu bahwasanya kita tidak menunaikan hak Allah
dengan semestinya atau malu karena merasa tidak sempurna.
Cara agar terhindar dari Sikap mendustakan agama
1. Senantiasa Mendirikan Shalat
Allah SWT berfirman dalam Q.S An-Nisa ayat 103 yang artinya : maka apabila kamu
telah menyelesaikan shalat(mu),ingatlah Allah di waktu berdiri,di waktu duduk dan di
waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat
itu (sebagimana kamu bisa). Sesungguhnya shalat adalah fardu yang ditentukan
waktunya atas orang-orang yang beriman. (Q. S An-Nisa : 103)
2. Jangan berbuat riya
Allah Swt berfirman dalam Q.S Al-Insan ayat 9) yang artinya : Sesungguhnya kami
memberikann makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan
Allah,kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terimakasih.
(Q.S Al-Insan :9
3. Jangan sombong dan angkuh
Dalam Q.S Lukman ayat 18 yang artinya: Dan janganlah kamu memalingkan wajah
dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh.
Sungguh,Allah SWT tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan
diri.
4. Berbuat baik kepada orang lain
Seperti firman Allah Swt dalam Q.S Al-Qashash ayat 77 yang artinya :
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri
akhirat,dan janganlah kamu melupakan kebahagiaanmu dari (kenikmatan) duniawi dan
berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik
kepadamu,dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.
5. Berbuat baik kepada anak yatim
Perintah berbuat baik kepada anak yatim tertuang dalam Q.S an-nisa ayat 36 yang
artinya : Dan berbuat baiklah kepada ibu-bapak,karib-kerabat dan anak-anak yatim-
piatu.
6. Memuliakan anak yatim
Memuliakan anak yatim juga wajib dilakukan oleh sesama umat muslim,sebagaimana
disebutkan didalam Al-Quran, yang artinya : Sekali-kali tidak (demikian),sebenarnya
kamu tidak memuliakan anak yatim. (Q.S al-fajr: 17)
7. Senang berderma dan menafkahkan harta nya,seperti yang tertuang dalam firman Allah
pada Q.S Al-Baqarah ayat 215
8. Ikhlas dalam beribadah
Seperti firman Allah dalam Q.S Al-A'raaf yang artinya:
Katakanlah,Tuhanku menyuruhku untuk berlaku adil. Dan harapkanlah wajahmu
(kepada Allah) pada setiap sholat,dan sembahlah Dia dengan mengikhlaskan ibadah
semata-mata hanya kepada-Nya. Kamu akan dikembalikan kepada-Nya sebagaimana
kamu diciptakan semula. (Q.S Al-A'raaf : 29

Anda mungkin juga menyukai