OLEH KELOMPOK 2
Puji syukur kami sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Perspektif Metode Penelitian
Kuantitatif”. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Penelitian Pendidikan. Kami sadari bahwa dalam penulisan makalah ini
masih banyak yang belum sempurna dan masih banyak kekurangan oleh sebab itu,
Kami berharap agar diberi kritik dan saran yang bersifat membangun sehingga
dapat menyempurnakan makalah ini.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Metode Penelitian Pendidikan.............................................
2.2 Jenis-Jenis Metode Penelitian................................................................
2.3 Pengertian Metode Penelitian Kuantitatif..............................................
2.4 Jenis-Jenis Penelitian Kuantitatif………………………………………
2.5 Langkah-Langkah Penggunaan Metode Kuantitatif…………………...
2.6 Penggunaan Metode Kuantitatif.............................................................
2.7 Karakterisktik Metode Kuantitatif.........................................................
2.8 Kompetensi Peneliti Kuantitatif.............................................................
1.1 Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan berkembang karena adanya rasa ingin tahu manusia terhadap
sesuatu. Rasa ingin tahu ini mendorong manusia untuk memuaskan rasa tersebut.
Ada berbagai cara manusia memuaskan rasa ingin tahunya, salah satunya dengan
pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiahnya yaitu dengan melakukan penelitian
terhadap sesuatu.
Penelitian didasarkan oleh beberapa paradigma yang secara sadar atau tidak sadar
peneliti mengikuti paradigma yang membentuk cara berpikirnya. Dengan berbagai
macam paradigm sehingga terbentuk dua penggolongan penelitian yaitu paradigma
penelitian kuantitatif dan paradigma penelitian kualitatif. Bagi mahasiswa atau
pemula untuk meneliti sebaiknya memahami terlebih dahulu paradigma-paradigma
penelitian kuantitatif.
Pemilihan paradigma tergantung pada beberapa hal seperti pandangan peneliti,
pelatihan dan pengalamannya, atribut psikologisnya, sifat masalah serta sasaran
yang ingin dituju. Setiap paradigma mengunakan metodologi tersendiri.
Metodologi mengacu pada prinsip dan filosofi yang digunakan peneliti dalam
prosedur serta strategi penelitian serta asumsi yang mereka gunakan tentang sifat
penelitiannya. Metodologi terdiri dari pemikiran yang mendasari pengumpulan
data serta analisis. Metodologi berbeda dengan metode. Metode terdiri dari
prosedur, strategi dan teknik untuk pengumpulan dan analisis data. Bedanya
dengan metodologi ialah metodologi mengacu ke prinsip dan epistemologi yang
didasarkan sebagai pijakan peneliti dalam prosedur dan strategi penelitiannya.
Maka mungkin saja seorang peneliti menggunakan pendekatan yang predominan
dalam masalah penelitiannya, namun juga menerima metode atau teknik dari
ancangan lain.
Paradigma penelitian kuantitatif yaitu positivisme. Positivisme disebut juga
empirisme, objektivisme, kuantitatif. Paradigma ilmiah ini berasal dari abad 19.
Paradigma ini mendominasi penelitian dalam ilmu pengetahuan alam dan menjalar
ke ilmu pengetahuan sosial dan perilaku. Akan tetapi, Perkembangan dalam bidang
ilmu pengetahuan sosial menimbulkan kritik atas positivisme. Kritik tersebut
menyangkut teori yang harus dikemukakan sebelum observasi; teori ; kompleksitas
perilaku manusia dalam kehidupan sehari-hari diabaikan; yang dikaji hanya
hubungan sebab dan akibat; tidak ada pengamat netral yang mampu mengukur
secara objektif akan objek yang diamati, dan statistik dapat dimanipulasi untuk
mendukung setiap penelitian. Kritik tersebut menghasilkan paradigma baru. Akan
tetapi, walaupun terdapat kritikan terhadap paradigma ini tetap dipakai dan
sempurnakan dari tahun ke tahun.
1.2 Rumusan Masalah
Bedasarkan latar belakang yang dituliskan oleh penulis makalah, maka dapat
ditarik beberapa rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan penelitian pendidikan ?
2. Apa saja jenis-jenis metode penelitian ?
3. Jelaskan metode penelitian kuantitatif dan!
4. Apa saja jenis-jenis penelitian kuantitatif?
5. Apa saja langkah-langkah penggunaan metode kuantitatif?
6. Bagaimana penggunaan metode kuantitatif?
7. Apa saja karaktersktik metode kuantitatif?
8. Apa saja kompetensi peneliti kuantitatif!
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat ditarik beberapa tujuan
penulisan yaitu sebagai berikut :
1. Dapat memahami pengertian penelitian pendidikan
2. Mengerti jenis-jenis metode penelitian
3. Mampu menjelaskan metode penelitian kuantitatif
4. Dapat mengetahui jenis-jenis penelitian kuantitatif
5. Dapat mengetahui langkah-langkah penelitian kuantitatif
6. Dapat memahami penggunaan metode kuantitatif
7. Dapat mengetahui karaktersktik metode kuantitatif
8. Dapat megetahui kompetensi peneliti kuantitatif
BAB II
PEMBAHASAN
Secara umum metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Terdapat empat kata kunci
yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, kegunaan tertentu. Cara
ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu
rasional, empiris dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan
dengan cara yang masuk akal sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris
berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia. Sistematis
artinya proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah
tertentu yang bersifat logis.
Setiap pertemuan mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu. Secara umum tujuan
penelitian ada tiga macam yaitu bersifat penemuan, pembuktian dan pengembagan.
Penemuan berarti data yang diperoleh dari penelitian itu adalah data yang betul-
betul baru yang sebelmnya belum diketahui. Pembuktian berarti data yang
diperoleh itu digunakan untuk membuktikan adanya keraguan-keraguan terhadap
informasi atau pengetahuan tertentu. Pengembangan berarti memperdalam dan
memperluas pengetahuan yang telah ada.
Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup
lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian.
Metode ini disebut juga sebagai metode positivistik karena berlandaskan pada
filsafat positivisme. Metode ini juga disebut metode discovery, karena dengan
metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan sebagai iptek baru. Metode ini
disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis
menggunakan statistik.
Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat postofisme, digunakan untuk meneliti pada populasi
atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara
random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data
bersifat kuantitafif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan.
1. Penelitian Deskriptif
Analisa mendalam terkait dengan fakta yang sudah ditemukan menjadi salah satu
ciri dari penelitian ini. Peneliti yang memilih jenis penelitian deskriptif pada
umumnya senang menarasikan suatu fenomena dan masalah lalu mengaitkannya
dengan teori yang digunakan. Maka, tak heran jika pembahasan dalam penelitian
ini akan dijabarkan panjang lebar oleh peneliti. Sebab, sangat mungkin peneliti
menjelaskan hasil penelitian yang dikaitkan dengan fenomena masa lalu dan yang
terjadi di masa sekarang.
Beberapa contoh penelitian deskriptif yaitu:
Transformasi Sistem ekonomi dan Sektor Industri di sebuah Kabupaten
Transformasi Pekerja Formal Menuju Informal: Studi Deskriptif Kuantitatif
Partisipasi Buruh Pabrik Perempuan Demi Kesejahteraan Kehidupan Rumah
Tangga
Pertumbuhan Penduduk, Pengembangan Lahan, dan Kebutuhan Pangan di
sebuah Kabupaten
2. Penelitian Korelasi
Penelitian ini bertujuan untuk menguji keterkaitan antara dua topik masalah
dengan fokus pertanyaan ‘Apakah ada hubungan di antara kedua topik tersebut?’.
Tak hanya itu, peneliti juga akan mencari tahu apakah hubungan kedua topik
tersebut lemah atau kuat.
Penelitian ini juga tak jarang dikombinasikan dengan penelitian deskriptif. Dengan
demikian, setelah peneliti mengetahui ada atau tidaknya hubungan di antara kedua
topik, peneliti akan melanjutkan pembahasan dengan menjelaskan secara deskriptif
masing-masing topik yang diteliti. Keunggulan dari penelitian ini yaitu peneliti
bisa mendapatkan hasil akurat hanya dengan menggunakan sampel kecil.
Hal ini tentunya akan sangat menguntungkan bagi peneliti yang sedang mengejar
target deadline karena kuesioner yang dibagikan kepada kelompok kecil akan
membuat penelitian lebih cepat diselesaikan. Adapun, kuesioner dibuat peneliti
dengan merumuskan sejumlah pertanyaan yang merujuk pada instrumen penelitian.
Selain itu, pertanyaan juga dapat dibuat dengan melihat teori dan konsep yang
digunakan dalam penelitian. Beberapa contoh penelitian korelasi yaitu:
Hubungan Sistem Industri dan Kondisi Ekonomi Masyarakat.
Hubungan Kebijakan Terkait Tenaga Kerja Dan Perubahan Sistem Ekonomi
Terhadap Kemakmuran Warga Desa.
Kontribusi Adat Keagamaan Hindu Terhadap Peluang Kerja Masyarakat
Pesisir Pantai.
Keterkaitan Lembaga Koperasi, UMKM, dan Peningkatan Kesejahteraan
Masyarakat.
3. Penelitian Komparatif
Penelitian komparatif hampir mirip dengan korelasi karena keduanya sama-sama
melibatkan dua topik atau lebih dan menelitinya secara mendalam. Hanya saja,
penelitian komparatif bertujuan untuk melihat penyebab dari suatu fenomena.
Hipotesis terkait dengan faktor penyebab melibatkan beberapa topik masalah yang
berpotensi memiliki hubungan sebab akibat.
Selain itu, penelitian komparatif juga memiliki tujuan menjelaskan perbedaan
antara dua atau lebih topik masalah yang diduga saling memiliki keterikatan.
Dengan kata lain, peneliti memulai penelitian dengan hipotesis bahwa beberapa
topik yang diteliti saling berhubungan tetapi memiliki faktor pembeda. Beberapa
contoh penelitian komparatif yaitu:
Pengaruh Kerja Sama Tim, Kompetensi, dan Konflik Karyawan di Industri
Kreatif.
Dampak Aktivitas Serikat Pekerja terhadap Peningkatan Upah Buruh di
Kawasan Industri.
4. Penelitian Survei
Contoh jenis penelitian kuantitatif selanjutnya yang akan dibahas dalam artikel ini
yaitu penelitian survei. Siapa yang tidak tahu survei? Ketika sedang berjalan di
suatu mall hingga minimarket tak jarang ada orang tidak dikenal secara tiba-tiba
menyodorkan lembaran survei. Bisa jadi orang tersebut sedang melakukan
penelitian kuantitatif jenis survei. Jenis penelitian ini bisa dikatakan paling sering
dilakukan di antara penelitian kuantitatif lainnya.
Tak hanya di lingkungan akademis seperti kampus, survei juga menjadi andalan
beberapa lembaga dan perusahaan. Namun, survei yang dilakukan di luar bidang
akademis biasanya menghasilkan data dengan tingkat akurasi lebih rendah.
Pada umumnya survei yang dilakukan lembaga dan perusahaan mengajukan
kuesioner dengan pertanyaan yang dibuat tanpa dilandasi konsep dan teori.
Menariknya, penelitian ini juga bisa digunakan untuk menganalisis masalah yang
terjadi pada masa lalu dan yang terjadi di masa sekarang. Maka, survei sangat
mungkin dilakukan mahasiswa yang ingin membuat skripsi dengan fokus masalah
yang terjadi di masa lalu. Beberapa contoh penelitian survei yaitu:
Produktivitas Kerja Buruh di sebuah PT
Keterampilan Guru dan Prestasi Akademik Siswa SMK
Survei Tentang Pendidikan Karakter Melalui Bimbingan Guru BK
Minat Siswa Mengikuti Ekstra Kurikuler Sekolah
Minat Mahasiswa Komunikasi terhadap Bidang Pekerjaan Jurnalistik
5. Penelitian Eksperimen
Penelitian eksperimen juga menjadi salah satu jenis penelitian kuantitatif yang
digunakan untuk melihat apakah beberapa topik masalah yang diteliti saling
berkaitan. Berbeda dengan penelitian kuantitatif lainnya yang hanya mengandalkan
kuesioner sebagai metode pengambilan data, dalam penelitian eksperimen peneliti
juga akan melakukan observasi lapangan.
Penelitian ini bisa dikatakan penelitian tersulit jika dibandingkan dengan penelitian
kuantitatif lainnya karena peneliti sendiri harus melalui 4 tahap untuk bisa
menyelesaikan penelitiannya. Keempat tahap tersebut yaitu Pra Eksperimen, True
Eksperimen, Factorial, dan Quasi Eksperimen. Beberapa contoh penelitian
eksperimen yaitu:
Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Peningkatan Kecerdasan Siswa
SMP
Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Prestasi Karyawan di Perusahaan
Pengaruh Motivasi Atasan Terhadap Produktivitas Karyawan di sebuah PT
Pengaruh Strategi Komunikasi Pemerintah Daerah XXX Terhadap City
Branding Kota
6. Penelitian Tindakan
Meskipun dinamai penelitian tindakan, tetapi metode pengambilan data ini
menggunakan kuesioner. Penelitian tindakan pada dasarnya bertujuan untuk
menguji suatu variabel kuantitatif. Penelitian ini sudah dilakukan sejak tahun 1930
dengan fokus melihat masalah yang ada di lingkungan kerja. Adapun, isu yang
diangkat dalam penelitian ini pada umumnya berangkat dari masalah yang ada di
sekitar masyarakat dan dirasakan banyak orang. Beberapa contoh penelitian
tindakan yaitu:
Peran Media dalam Pembentukan Citra Pemerintah dan Pemberitaan Positif
Politik
Pengembangan Media Belajar Berbasis Daring di Lingkungan Desa
Peningkatan Kemampuan Menulis Siswa SD di Desa
Dalam penelitian kuantitatif hipotesis dibuat terlebih dahulu, untuk kemudian diuji
dengan cara mengumpulkan data dan menganalisisnya dengan statistik. Hasil dari
analisis tersebut akan menunjukan apakah hipotesis diterima atau di tolak.
3. Merumuskan Hipotesis
Dari rumusan masalah tersebut, peneliti mencoba menjawab (memberikan solusi)
yang diperoleh dari pencarian teori-teori yang relevan. Jawaban yang diperoleh
selanjutnya disebut dengan jawaban sementara atau hipotesis. Jawaban sementara
adalah hipotesisi. Jadi hipotesis dirumuskan dengan cara membaca atau mencari
teori-teori yang cocok dengan solusi dari rumusan masalah dalam penelitian.
4. Melakukan pengumpulan data
Sebelum melakukan pengumpulan data, seorang peneliti harus terlebih dahulu:
Membuat instrumen penelitian berupa: kuisione, angket, test, lembar
observasi, wawancara terstruktu dan instrumen yang telah terstandar.
Menguji instrumen dengan menguji validitas dan rebilitas dari instrumen
tersebut.
Bila instrumen sudah selesai dibuat selanutnya peneliti mengumpulkan data.
Data dalam penelitian kuantitatif dapat berupa data angka atau data deskribsi
yang dikuantitatifkan.
6. Menyimpulkan
Setelah melakukan analisis data, maka tahap terakhir adalah menyimpulkan.
Kesimpulan adalah hasil dari pengujian hipotesis apakah diterima atau hipotesis di
tolak. Kesimpulan di tulis dengan singkat, padat dan jelas.
Bila masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas. Dalam
menyusun proposal penelitian, masalah ini harus ditunjuakan dengan data,
baik data hasil penelitan sendiri maupun dokumentasi.
Metode penelitian ini cocok digunakan untuk mendapatkan informasi yang
luas tetapi tidak mendalam. Bila populasi terlalu luas, maka penelitian dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut.
Pada metode ini metode eksperimen paling cocok digunakan misalnya
pengaruh jamu tertentu terhadap derajat kesehatan.
Bila peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian.
Memiliki wawasan yang luas dan mendalam dan mendalam tentang bidan
pendidikan yang akan diteliti.
Mampu melakukan analisis masalah secara akurat, sehingga dapat
ditemukan masalah penelitian pendidikan yang betul-betul masalah.
Mampu menggunakan teoti pendidikan yang tepat sehingga dapat digunakan
untuk memperjelas masalah yang diteliti.
Memahami berbagai jenis metode penelitian kuantitatif.
Memahami teknik-teknik sampling.
Mampu menyusun instrumen baik test maupun nontest.
Mampu mengumpulkan data dengan kuisioner, maupun dengan wawancara
observasi, dan dokuemntasi.
Mampu menyajikan data, menganalisis data secara kuantitatif.
Mampu memberikan interpretasi terhadap data hasil penelitian maupun
hasil pengujian hipotesis.
Mampu mengomunikasikan hasil penelitian kepada masyarakat luas.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penelitian kuantitatif adalah sebuah penyelidikan tentang masalah sosial
berdasarkan pada pengujian sebuah teori yang terdiri dari variable-variabel, diukur
dengan angka, dan dianalisis dengan prosedur statistic untuk menentukan apakah
generalisasi prediktif teori tersebut benar.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.zenius.net/prologmateri/sosiologi/a/1457/ciripenelitiankuantitatif
https://penalaran-unm.org/perspektif-penelitian-kuantitatif/
http://pustakademik.blogspot.com/2017/09/perspektif-metode-penelitian-
pendekatan.html?m=1
https://gamastatistika.com/2021/06/23/ketahui-contoh-jenis-penelitian-kuantitatif-
serta-penjelasannya/
https://karyatulisku.com/langkah-langkah-penelitian-kuantitatif/#