“Makna Isra Mikraj dalam Membangun Energi Baru untuk Menggapai
Ridho Allah” Oleh Prof. Dr. H. Sofyan Sauri, M.Pd
Peristiwa isra mikraj dijelaskan oleh Allah Swt. dalam QS. Al-Isra ayat 1 sebagai berikut.
ِ ن ٰا ٰيتِناَ اِنَّهَ هُوَ السَّمِ ْي َُع ْالب
َصي ُْر َْ ام اِلى ْالمس ِْج َِد ْاْل ْقصا الَّ ِذ َْ ِي ٰبر ْكنا ح ْولهَ ِلنُ ِريهَ م َِ ْل ِمنَ ْالمس ِْج َِد ْالحر َ ً سبْحٰ نَ الَّذِيَْ اس ْٰرى بِع ْبدِهَ لي ُ Artinya : Maha Suci Allah,yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha MendengarَlagiَMahaَMengetahui”.َ(QS. Al-Isra:1) Berdasarkan ayat tersebut,Dalam Tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa Allah memulai surah ini dengan mengagungkan diri-Nya san menggambarkan kebesaran peran-Nya,karena kekuasaan- Nya melampaui segala sesuatu yang tidak mampu dilakukan oleh siapapun selain Dia sendiri. Maka tidak ada Tuhan selain Dia,dan tidak ada Rabb selain Dia. Pada ayat ini juga menyebutkan terjadinya peristiwa isra,yaitu perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha di waktu malam. Sedangkan peristiwa Mikraj,yaitu naiknya Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Aqsha ke Sidratul Muntaha (Musstawa) diisyaratkan dalam QS. An-Najm :16-17 Yang artinya : (Muhammad melihat jibril ) ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatanya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar. Dalam peristiwa isra mikraj ini Allah Swt hendak menghibur Rasulullah Saw yang saat itu sedang mengalami keadaan duka karena kehilangan dua orang yang selalu menjadi benteng,menjadi orang yang selalu mendukung dakwah bahkan rela menggorbankan segalanya,yaitu istrinya Siti Khadijah dan pamannya yaitu Abu Thalib. Kehilangan yang mendalam itu ternyata membawa Rasulullah pada perjalanan yang mengesankan. Dari perjalanan tersebut akhirnya membuat ghirah Nabi kembali bangkit untuk mensyiarkan agama Allah. Keutamaan Ibadah di Waktu Malam Allah Swt berfirman dalam surah Al-isra ayat 79 yang artinya: Dan pada sebagian malam hari bersembahyang tahajjudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu;mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji (QS. Al- Isra :79). Para sufi pun lebih banyak menghabiskan waktu malamnya untuk mendaki (taraqqi) menuju Tuhan. Sebagaimana ungkapan imam syafi’i : “Man thalabal ula syahiral layali” (barangsiapa yang mendambakan martabat utama banyaklah berjaga di waktu malam ),bukan sekedar berjaga,kata Al-layali berarti keakraban dan kerinduan antara hamba dan Tuhannya. Ini merupakan salahsatu cara untuk membanngun energi spiritual dalam menggapai ridha Allah sesuai hikmah isra mikraj yang terjadi pada malam hari.
Waktu Isra Mikraj
Hampir seluruh ahli tafsir berpendapat bahwa peristiwa isra mikraj terjadi setelah Nabi Muhammad Saw diutus menjadi Rasul. Peristiwa terjadinya satu tahun sebelum hijriah. Demikian menurut Imam Az-zuhri,Ibnu Sa’ad,dan lain-lainnya termasuk Imam Nawawi. Bakhan menurut Ibnu Hazm peristiwa Isra Mikraj terjadi di Bulan Rajab tahhun ke duableas setelah pengangkatan Nabi Muhammad menjadi Rasul.
Kisah Isra Mikraj
Secara umum Isra adalah perjalanan malam hari dari Mekkah ke Baitul Maqdis (Palestina), dan Mikraj adalah naik ke langit sampai langit ke tujuh dann bahkan sampai ke tempat yang lebih tinggi yaitu Sidratul Muntaha. Dalam kitab Qishshah Mir’rajin Nabi karya Syekh Najmudin Al Ghoidzi digambarkan dalam perjalanan isra mikraj itu Nabi berhenti beberapa kali yaitu di Madinah, Dekat sejarah Musa,tempat Nabi Musa berteduh saat diburu Raja Fir'aun,Bukit Sinai,hingga Bethlehem tempat kelahiran Nabi Isa. Kemudian sesampainya di Baitul Maqdis Nabi Muhammad SAW menunaikan sholat 2 rokaat,menjadi imam para nabi di tempat tersebut. Beliau lantas diberi tiga gelas dengan isi yang berbeda-beda,yaitu Khamr,susu dan air putih. Rasulullah memilih susu,yang disebut oleh Jibril sebagai memilih fitrah atau Agama Islam. Setelah itu Nabi melakukan Mi'raj melewati langit dunia menuju Sidratul Muntaha. Dalam proses Mikraj ini,Rasulullah bertemu dengan para nabi pilihan di setiap langit. Nabi adam di langit pertama,Nabi Isa dan Yahya di langit kedua,Nabi Yusuf di langit ketiga,Nabi Idris di langit keempat,Nabi Harun di langit kelima,Nabi Musa di langit keenam dan Nabi Ibrahim di langit Ketujuh. Akhirnya beliau sampai ke Sidatul Muntaha dan mendapatkan perintah untuk mengerjakan sholat wajib 5 waktu ,yang menjadi titik penting perjalanan beliau malam itu.
Makna dan Dimensi Isra Mikraj
1. Isra mikraj menguji keimanan orang Islam. Ketika oranglain menganggap Nabi Muhammad SAW mengada-ada,tetapi Abu Bakar mempercayai sebagai bentuk dari keimanan. 2. Isra mikraj merupakan wujud dati mukjizat dan anugrah Allah SWT untuk Nabi Muhammad SAW dalam mengemban risalahnya. 3. Isra mikraj semakin memperkokoh kebenaran risalah Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw.
Sumber Energi yang Harus Diperkuat yaitu :
1. Mengembangkan prinsip persaudaraan 2. Meningkatkan sholat lima waktu 3. Memelihara nilai Ketauhidan Kemudian cara untuk menggapai Ridho Allah SWT yaitu 1. Bersyukur atas nikmat Allah dengan beramal sholeh 2. Berkorban di jalan Allah 3. Ikhlas dalam beramal 4. Bersabar dan berdzikir kepada Allah SWT Berikut ini adalah doa yang baik diamalkan pada bulan Rajab. َي رجبَ وش ْعبانَ وب ِل ْغنا رمضان ِ اللَّ ُه ََّم ب َْ ار َْ ِك لنا ف Artinya:َ "Duhaiَ Allah,َ berkahilahَ kamiَ padaَ bulanَ Rajabَ danَ bulanَ Sya’banَ danَ pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan."