Anda di halaman 1dari 10

RESUME MATERI PEMBEKALAN KUBERMAS

Siti Sakinah Agam


(03091811058)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KHAIRUN

2021
1. PENANGGULANGAN PANDEMI COVID-19 DAN EDUKASI MENTAL KESEHATAN
MASYARAKAT TERHADAP PENCEGAHAN COVID-19
(Oleh Pak Idhar Sidi Umar : Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Malut)

1.PERMASALAHAN COVID-19
Sejak bulan Maret 2020, WHO telah menetapkan sebagai Pandemi dan Indonesia
menetapkan sebagai Bencana Nasional yang perlu penanganan secara komprehensif.COVID-19,
sangat mudah menular dari manusia yang sakit ke manusia sehat, sehingga jumlah kasus positif,
setiap hari terus mengalami peningkatan.Sifat COVID-19, sangat rapuh dan akan mati hanya
dengan sabun/desinfektan. •Saat ini, kasus positif COVID-19 sudah ada semua provinsi di
Indonesia .

Covid-19 adalah Singkatan dari Corona Virus Disease 2019 (Penyakit saluran
pernafasan menular yang disebabkan oleh virus baru SARS CoV2).Virus Corona bisa
menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga
kematian.

 GEJALA KLINIS

1 Demam
2 Batuk
3 Pilek
4 Gangguan pernapasan
5 Sakit tengorokan
6 Lemah ,lesuh
 Cara penularan covid
1 Melalui udara dengan batuk dan bersin
2 Kontak pribadi seperti menyentuh dan menjabat
3 Menyentuh benda kemudian menyetuh mulut ,hidung dan mata sebelum mencuci tangan.
 PETA ZONASI PROVINSI MALUKU UTARA (Update, 18 Juli 2021 ) dan akan di Update
Kembali 7 Hari Kemudian).

1 Kab/kota wilayah dengan risiko tinggi : Kota Ternate, Tikep, Halbar, Haltim
2 6 Kab wilayah dengan risiko sedang yaitu : Halut, Halsel, Halteng, Morotai, Sula,
Taliabu
2.DASAR HUKUM

1) Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan UU No. 4 Tahun 1984 Tentang Wabah


Penyakit Menular
2) UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
3) UU No. 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
4) UU No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
5) UU No 24 Tahun 2017 tentang Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5494)
6) Keputusan Menteri Kesehatan HK.01.07/Menkes No 104 Tahun 2020 tentang Penetapan
Infeksi Novel Corona Virus (Infeksi 2019-nCov) sebagai Penyakit yang dapat
menimbulkan wabah dan Upaya Penanggulangannya
7) Keputusan Menteri Kesehatan No HK.01.07/Menkes/169/2020 tentang Penetapan Rumah
Sakit Rujukan Penanggulangan Penyakit Infeksi Emerging Tertentu
8) SURAT EDARAN GUBERNUR MALUKU UTARA NO.443/541/G
9) TENTANG KESIAPSIAGAAN DALAM MENGHADAPI COVID-19 DI PROVINSI
MALUKU UTARA
10) Keputusan Gubernur Maluku Utara No 291/KPTS//MU/2020 tentang Penetapan Rumah
Sakit Rujukan Penanggulangan Penyakit Corona Virus Disease ( COVID 19) Prov.
Maluku Utara
 Menangkal Covid-19
1 Menjaga jarak
2 Mencuci tangan
3 Menjauhi kerumunan
4 Membatasi mobilitas
5 Memakai masker
3.LANGKAH-LANGKAH ANTISIPASI PERTAMBAHAN PENYEBARAN KASUS COVID-
19 DI MALUKU UTARA

1 Pelonggaran menuju fase tatanan kehidupan normal harus ditelaah secara matang,
utamanya dengan pendekatan epidemiologi;
2 Diperlukan pengendalian dan pengawasan pemerintah daerah sebagai upaya penegakan
disiplin terhadap protokol kesehatan pencegahan COVID- 19 yang berbasis
peraturan/regulasi daerah yang tegas dengan punishment terhadap setiap pelanggaran
3 Mendorong asesmen risiko (kelompok rentan/risiko tinggi kesehatan dan sosial-ekonomi)
di lingkungan RT/RW untuk mempermudah intevensi penanganan di bawah koordinasi
Puskesmas setempat.
4 Peningkatan kapasitas fasilitas pelayanan kesehatan, yaitu bed isolasi RS Rujukan, dan
diperlukan RS Khusus COVID-19
5 Komunikasi publik pemerintah daerah dengan warga masyarakat harus terus menerus
dilakukan secara tepat dan efektif, utamanya komunikasi risiko
6 Makin mengoptimalkan upaya partisipasi dari struktur masyarakat (RT dan RW) untuk
membantu kebijakan penegakan disiplin dan edukasi publik di masyarakat
 kesimpulan
1. Kasus konfirmasi masih terus bertambah dan belum dapat diperkirakan kapan akan
berakhir.
2. Jangan panik dan tetap waspada, disiplin penerapan protokol kesehatan adalah kunci
pencegahan penularan COVID-19
3. Peran aktif seluruh lapisan masyarakat, dan kolaborasi dan koordinasi lintas sektor
sampai dengan tingkat desa adalah komponen penting dalam penanganan pandemi
COVID-19
2. PERAN  BPBD DALAM  PENANGGULANGAN BENCANA 
DI PROVINSI MALUKU UTARA
(Oleh Pak Yunus Badar : KEPALA BPBD MALUT)
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam
dan/atau non-alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa
manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
Penanggulangan bencana adalah serangkaian upaya yang meliputi penetapan kebijakan
pembangunan yang berisiko timbulnya bencana, kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat,
dan pemulihan.
 Menejemen penangulangan bencana
1. Pra bencana : pencengahan & mitigasi ,kesiapsiagaan
2. Tanggap darurat :kejadian krisis ,tanggap darurat ,
3. Pasca bencana : pencengahan & mitigasi, rehabilitasi & rekontruksi
 Program Kegiatan Pra Bencana
1. Koordinasi antara SKPD sektor terkait penanggulangan bencana
2. Sosialisasi
3. Fasilitasi dan infrastruktur desa
4. Fasilitasi dan penyusunan dokumen rencana kontijensi
5. Pembentukan dan penguatan relawan
6. Simulasi
7. Gladi penangulangan bencana
 Kegiatan saat bencana
1. Pembentukan tim reaksi cepat ( TRC)
2. Penguatan SDM
3. Penguatan logistik dan peralatan
4. Respon darurat bencana
 Pasca bencana
1. Penguatan kapasitas kelembagaan dan SDM
2. Pembentukan tim kajian kebutuhan pasca bencana
3. Pembentukan kader pendampingan phisikosial
4. Rehabilitas dan rekontruksi daerah pasca bencana.
3.KETAHANAN PANGAN DAN INOVASI PENGOLAHAN PANGAN DIMASA
PANDEMI
oleh: DHENI TJAN, SH.,M.Si : Kepala Dinas Pangan Provinsi Maluku Utara
 “PENINGKATAN KUANTITAS DAN KUALITAS KONSUMSI PANGAN
MASYARAKAT”
1. Meningkatkan ketersediaan pangan daerah
2. Meningkatkan pemanfaatan dan konsumsi pangan masyarakat
3. Meningkatkan pengawasan keamanan dan mutu pangan
4. Meningkatkan intervensi penanganan daerah rawan pangan
 Strategi dan kebijakan
Strategi utama untuk mewujudkan ketahanan pangan dengan prinsip kemandirian pangan
adalah pengembangan penganekaragaman pangan dan pengembangan pangan lokal yang
berkelanjutan.
 Strategi pembangunan ketahanan pangan provinsi maluku utara
1. Meningkatkan penganekaragaman pangan melalui pengembangan pangan lokal dan
produk pangan olahan guna meningkatkan konsumsi pangan yang beragam, bergizi
seimbang dan aman
2. Meningkatkan system distribusi pangan dan pemantauan harga pangan secara berkala.
3. Meningkatkan pengembangan cadangan pangan pemerintah dan masyarakat
4. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam mengatasi kerawanan pangan melalui
kemandirian pan[gan
 Pola konsumsi masyarakat Maluku Utara masih belum menunjukkan pola makan gizi
seimbang dan beragam, yang ditunjukkan dengan tingginya konsumsi padi-padian yang
mendominasi karbohidrat. Sebagian besar penduduk Maluku Utara mengkonsumsi sumber
karbohidrat dari beras.
 Untuk meningkatkan konsumsi pangan sumber karbohidarat non beras perlu didukung upaya
pengolahan pangan lokal.Melalui pengolahan pangan Lokal dapat dikembangkan berbagai
olahan pangan yang dapat disandingkan dengan beras sebagai menu makanan sehari-hari
serta mendorong dan mengembangkan penganekaragaman pangan berbasis sumber daya
lokal.
 Kegiatan Pengembangan Industri Pangan Lokal bertujuan untuk:
1. Mengembangkan pangan pokok sumber karbohidrat dengan berbagai bentuk
olahannya yang berbahan baku pangan lokal
2. Membangun kesadaran masyarakat untuk kembali pada pola konsumsi pangan pokok
asalnya melalui penyediaan bahan pangan pokok selain beras serta sosialisasi dan
promosi diversifikasi pangan.

3. Tekad untuk memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan pangan lokal,


juga terlihat dari arah pengembangan pangan lokal ke depan yang berbasis Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
4. UMKM memiliki peran strategis dalam mengembangkan industri dan komersialisasi
pangan lokal.
 Permasalahan
1. Masih kurangnya edukasi Gizi pangan lokal pada masyarakat
2. Pangan lokal belum praktis seperti makanan siap saji
3. Pangan lokal hanya tersedia di pasar-pasar tradisional, sedangkan di swalayan susah
didapat dan harganya mahal
4. Biaya Izin per produk UMKM pangan lokal masih tinggi
5. Kurangnya Modal Usaha pada UMKM Pangan Lokal
6. SDM produksi pangan lokal masih kurang
4.PERAN & INOVASI PERUSAHAAN DALAM MENGATASI PANDEMI COVID-19
Oleh : Pak Irwan Malaka ( CSR PT NHM)

 Penegakan Disiplin AKB dan Penerapan Sanksi sesuai PKB

 PTNHM telah memberikan dukungan kepada Pemerintah Daerah dalam upaya


penanggulangan Covid-19, yang terdiri dari :
1. Bantuan Perlengkapan Lab PCR bagi Pemda Halmahera Utara beserta Operasionalnya
selama 1 Tahun
2. Bantuan Peralatan Ventilator bagi RSUD Tobelo dan Ternate
3. Bantuan Perlengkapan APD bagi Puskesmas Lingkar Tambang
4. Bantuan Perlengkapan APD bagi Instansi Polri/TNI dan BPBD pada Beberapa
Kab/Kota di Maluku Utara
5. Pembagian Masker kepada Masyarakat
 PTNHM juga telah berupaya dalam meningkatkan ekonomi masyarakat terdampak Covid-19
dalam bentuk :
1. Penyaluran Sembako kepada Masyarakat secara rutin (Telah dilakukan sebanyak 3 Kali
dari April 2020 s.d Saat ini.
2. Pemberian Santunan Bagi Yatim/Yatim Piatu, Lansia, Janda & Dhuafa serta yang
berkebutuhan khusus.
3. Dukungan Pengembangan Kelompok Usaha Pertanian, Perternakan & Perikanan.
4. Melakukan Sosialisasi & Edukasi kepada masyarakat terkait prilaku hidup bersih dan
sehat.

Anda mungkin juga menyukai