Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Permulaan masa pertengahan dan akhir anak-anak ini ditandai dengan
masuknya anak ke kelas satu dasar. Bagi sebagian besar anak, hal ini merupakan
perubahan besar dalam pola kehidupannya. Sebab, masuk ke kelas satu
merupakan peristiwa penting bagi anak yang dapat mengakibatkan terjadinya
perubahan dalam sikap, nilai, dan perilaku.
Masa akhir anak-anak sering disebut sebagai masa tamyiz masa sekolah
atau masa sekolah dasar. Masa ini dialami anak usia 6 tahun sampai masuk masa
pubertas dan masa remaja awal yang berkisar pada usia 12-13 tahun. Pada masa
ini, anak sudah matang bersekolah dan sudah siap masuk sekolah dasar.
Bagi sebagian besar anak, hal ini merupakan perubahan besar dalam pola
kehidupannya.Sebab, masuk kelas satu merupakan peristiwa penting bagi anak
yang dapat mengakibatkan terjadinya perubahan dalam sikap, nilai, dan perilaku.

B. BATASAN MASALAH
Perkembanganmasa pertengahan dan akhir anak-anakdalam makalah ini
akan dibahas tentang bagaimana kita dapat mengetahui perkembangan fisik,
koginitif dan psikososial pada anak saja.

C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya,
rumusan masalah yang ingin dikaji dalam makalah ini adalah
1. Bagaimana Perkembangan Masa Pertengahan dan Masa Akhir
Anak-Anak?
BAB II
PEMBAHASAN

A. PERKEMBANGAN MASA PERTENGAHAN DAN MASA AKHIR


PADA ANAK-ANAK

Masa pertengahan dan akhir anak-anak adalah masa dimana anak-anak


berada dalam proses perkembangan dan pertumbuhan yang di tandai dengan
perubahan fisik, psikis, motorik dan kognitif.
Periode ini berlangsungdari usia 6 tahun hingga tiba saatnya individu
menjadi matang secara seksual. Kematangan seksual ini sangat bervariasi baik
antar jenis kelamin maupun antar budaya yang berbeda.Masa ini disebut juga
masa anak sekolah. Anak-anak sudah lebih mandiri. Pada masa inilah anak paling
peka dan paling siap untuk belajar. Mereka haus akan pengetahuan dan ingin
selalu mengetahui dan memahami.
Permulaan masa pertengahan dan masa akhir anak-anak ini ditandai dengan
masuknya anak ke kelas satu sekolah dasar.Bagi sebagian besar anak, hal ini
merupakan bagian besar dalam pola kehidupannya.Sebab, masuk kelas satu
merupakan peristiwa penting bagi anak yang mengakibatkan terjadinya perubahan
dalam sikap, nilai, dan perilaku.

1. Perkembangan Fisik
a) Keadaan Berat dan Tinggi Badan
Dalam perkembangan fisik, masa pertengahan dan akhir anak-anak
merupakan periode pertumbuhan fisik yang lambat yang relative seragam
sampai mulai terjadi perubahan-perubahan pubertas.Pertumbuhan fisik
cenderung lebih stabil atau tenang sebelum memasuki masa remaja yang
pertumbuhannya begitu cepat.Masa yang tenang ini diperlukan oleh anak
untuk belajar berbagai kemampuan akademik.Anak menjadi lebih tinggi,
lebih berat, lebih kuat, serta belajar berbagai keterampilan.Selama masa
akhir anak-anak, tumbuh tinggi sekitar 5-6% dan berat sekitar 10% setiap
tahun. Pada usia 6 tahun tinggi rata-rata anak adalah 46 inci dengan berat
22,5 kg. Kemudian pada usia 12 tahun tinggi anak mencapai 60 inci 42,4
kg. Kenaikan tinggi dan berat badan bervariasi antara anak satu dengan
anak yang lain. Peran kesehatan dan gizi sangat penting dalam
pertumbuhan dan perkembangan anak.
b) Perkembangan Motorik
Selama masa pertengahan dan akhir anak-anak, perkembangan
motorik anak-anak menjadi lebih halus dan lebih terkoordinasi
dibandingkan dengan awal masa anak-anak.Untuk memperhalus
keterampilan-keterampilan motorik mereka, anak-anak terus melakukan
berbagai aktifitas fisik.Aktifitas fisik ini dilakukan dalam bentuk
permainan yang kadang-kadang bersifat informal, permainan yang diatur
sendiri oleh anak.Disamping itu, anak-anak juga melibatkan diri dalam
aktivitas permainan olahraga yang bersifat formal.Bila dikuasai,
keterampilan-keterampilan fisik ini merupakan sumber kenikmatan dan
prestasi yang besar bagi anak-anak.
Ketika anak-anak memasuki tahun-tahun sekolah dasar mereka
memperoleh kendali yang lebih besar atas tubuh mereka dan dapat duduk
serta berdiri dalam waktu yang lebih lama.Tetapi anak-anak sekolah dasar
jauh dari kedewasaan fisik, dan mereka harus lebih aktif.Mereka menjadi
lebih jenuh karena duduk terlalu lama daripada berlari, melompat, atau
bersepeda.Tindakan fisik adalah penting bagi anak-anak untuk
memperhalus keterampilan-keteranpilan mereka yang sedang
berkembang.Oleh karena itu, pada prinsipnya anak-anak sekolah dasar
harus terlibat secara aktif daripada pasif di dalam kegiatan-kegiatan.

2. Perkembangan Kognitif
Kognitif adalah pengetahuan yang luas mengenai berpikir dan
mengamati, kognitif adalah tingkah laku yang mengakibatkan orang
memperoleh pengetahuan atau yang dibutuhkan untuk menggunakan
pengetahuan tersebut.
a) Perkembangan Kognitif Menurut Piaget
Menurut Piaget, operasi adalah hubungan-hubungan logis diantara
konsep-konsep atau skema-skema. Sedangkan operasi kongkrit adalah
aktifitas mental yang difokuskan pada objek-objek dan peristiwa-peristiwa
nyata atau konkrit yang dapat diukur.
Anak akan melalui tiga macam proses yang disebut operasi-
operasi, yaitu : Negasi (negation). Pada masa pra-operasional anak hanya
melihat keadaan permulaan dan akhiran dari deretan suatu
benda.Hubungan timbal balik (resiprokasi). Ketika anak melihat
bagaimana deretan benda itu diubah, anak mengetahui bahwa deratan
benda itu berubah dan posisinya tidak sama dengan yang semula, tetapi
anak mengetahui bahwa jumlah benda itu sama. Identitas, anak pada masa
konkrit operasional sudah bisa mengenal satu persatu benda yang ada pada
deretan itu. Anak bisa menghitung, sehingga meskipun benda dipindahkan
anak dapat mengatahui bahwa jumlahnya akan tetap sama.
b) Perkembangan Memori
Pada usia 7 tahun, seorang anak memasuki tahap operasional
konkret. Dinamakan demikian karena pada saat ini anak dapat
menggunakan operasi mental untuk memecahkan masalah konkret
(actual).Anak dapat berpikir logis ketimbang sebelumnya karena pada saat
ini mereka dapat mengambil berbagai aspek dari situasi tersebut kedalam
pertimbangan.Walaupun demikian, mereka masih dibatasi untuk berpikir
tentang situasi yang sebenarnya pada saat itu saja.
Seiring dengan masuknya anak ke sekolah dasar, maka
kemampuan kognitifnya turut mengalami perkembangan yang
pesat.Karena dengan masuk sekolah, berarti dunia dan minat anak
bertambah luas, dan dengan meluasnya minat maka bertambah pula
pengertian tentang manusia dan obyek-obyek yang sebelumnya kurang
berarti bagi anak. Dalam keadaan normal, pikiran anak usia sekolah
berkembang secara berangsur-angsur. Kalau pada masa sebelumnya daya
pikir anak masih bersifat imajinatif dan egosentris, maka pada usia sekolah
dasar ini daya pikir anak berkembang kearah berpikir konkrit, rasional dan
objektif. Daya ingatnya menjadi sangat kuat, sehingga anak benar-benar
berada dalam suatu stadium belajar.
Selama tahun-tahun pertengahan dan akhir, anak-anak
menunjukkan perubahan-perubahan penting sebagai mereka
mengorganisasi dan mengingat informasi.Setelah anak berusia 7 tahun
tidak terlihat peningkatan yang berarti.Cara mereka memproses informasi
berbeda dengan orang dewasa. Memori jangka panjang pada anak terlihat
peningkatan seiring dengan penambahan usia selama masa pertengahan
dan masa akhir anak-anak. Hal ini karena memori jangka panjang sangat
tergantung pada kegiatan belajar individu ketika mempelajari dan
mengingat informasi.
Meskipun pada masa pertengahan dan masa akhir anak-anak tidak
terjadi peningkatan yang berarti dalam memori jangka panjang, malah
menunjukkan keterbatasan, namun selama periode ini mereka berusaha
mengurangi kererbatasan tersebut menggunakan strategi memori (memory
strategy), yaitu perilaku yang disengaja yang digunakan untuk
meningkatkan memori.
Menurut Marlin, ada empat strategi memori, yaitu rehearsal,
organization, imagery, dan retrieval. Rehearsal (pengulangan) adalah
salah satu strategi meningkatkan memori dengan cara mengulangi berkali-
kali informasi setelah informasi tersebut disajikan. Organization
(organisasi) seperti pengkategorian dan pengelompokan, merupakan
strategi memori yang sering digunakan orang dewasa.Imagery
(perbandingan) adalah tipe dari karakteristik pembayangan dari
seseorang.Memori anak kelas satu sekolah dasar meningkat setelah mereka
dilatih membentuk perbandingan interaktif.Retrieval (pemunculan
kembali) adalah proses mengeluarkan atau memunculkan informasi dari
memori.
Di samping strategi-strategi di atas, juga terdapat hal lain yang
mempengaruhi memori anak, seperti usia, sikap, motivasi, dan lain-lain.
c) Perkembangan Pemikiran Kritis
Pemikiran kritis adalah pemahaman atau refleksi terhadap
permasalahan secara mendalam, mempertahankan pemikiran memikiran
dengan pendekatan dan perspektif yang berbeda, tidak mempercayai
begitu saja informasi-informasi yang datang dari berbagai sumber. Untuk
mengembangan pemikiran anak yang kritis dengan cara mengajarkan
anak menggunakan proses-proses berpikir yang benar, mengembangan
strategi-strategi pemecahan masalah, meningkatkan mental mereka,
memotivasi anak untuk menggunakan keterampilan berpikir yang baru
saja mereka pelajari.
d) Perkembangan Intelegensi (IQ)
Intelegensi Quotions telah dianggap sebagai suatu norma yang
menentukan perkembangan kemampuan dan ppencapaian optimal hasil
belajar anak di sekolah. Dengan mengetahui intelegensinya, seorang anak
dapat dikategorikan sebagai anak yang pandai/cerdas (jenius), sedang, atau
bodoh (idiot).Intelegensi dapat diartikan sebagai kemampuan berpikir
secara abstrak, memecahkan masalah menggunakan simbol-simbol verbal,
dan kemampuan untuk belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan.
e) Perkembangan Kecerdasan Emosional (EQ)
Menurut Goleman Emotional Quotions (kecerdasan emosional)
mempunyai lima komponen yang penting, yaitu: mengenali emosi,
mengelola emosi, motivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain, dan
membina hubungan. Ketika usia anak bertambah, mereka menjadi lebih
peka terhadap perasaannya sendiri dan perasaan orang lain. Mereka dapat
lebih baik mengatur ekspresi emosional mereka dalam situasi sosial, dan
mereka dapat merespon tekanan emosional orang lain. Pada usia 7 atau 8
tahun, raasa malu dan rasa bangga akan diimplikasi pada tindakan mereka
dan jenis sosialisasi yang pernah mereka terima.
Mengenali emosi diri atau kesadaran diri adalah mengetahui apa
yang dirasakan dan menggunakannya untuk mengambil keputusan,
memiliki tolok ukur yang realistis atas kemampuan diri dan kepercayaan
diri yang kuat. Mengelola emosi yaitu menangani emosi diri agar
berdamapak positif bagi diri sendiri, orang yang memiliki keerdasan
emosional adalah orang yang mampu menguasai, mengelola dan
mengarahkan emosinya dengan baik. Motivasi diri yaitu menggerakkan
hasrat yang paling dalam untuk menggerakkan dan menuntun manusia
menuju sasaran, membantu mengambil keputusan dalam bertindak, dan
mampu bertahan dalam kegagalan.
Mengenali emosi orangg lain (empati) yaitu kemampuan untuk
merasakaan apa yang orang lain rasakan , mampu memahami pendapat
mereka, menumbuhkan hubungan saling percaya yang menyelaraskan diri
dengan orang banyak. Membina hubungan yaitu kemampuan
mengendalikan dan menangani emosi secara baik ketika berhubungan
dengan orang lain.
f) Perkembangan Kecerdasan Spiritual (SQ)
Spiritual Quotions atau kecerdasan emosional adalah kecerdasan
untuk menghadapi dan memecahkan persoalan makna dan nilai, yaitu
kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup kita dalam konteks
makna yang lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan
atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan dengan yang lain.
Aspek di dalam SQ adalah kecerdasan untuk menghadapi dan
memecahkan masalah makna dan nilai, SQ adalah kecerdasan untuk
menetapkan perilaku dan hidup manusia dalam konteks makna yang lebih
luas dan kaya, SQ adalah kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau
jalan hidup seseorang lebih bermakna disbanding dengan yang lain, SQ
adalah keerdasan yang tidak hanya untuk mengetahui nilai-nilai yang ada,
tetapi juga untuk secara kreatif menemukan nilai-nilai baru.
Anak-anak memiliki kemampuan SQ yang dibawanya sejak lahir,
dan pendidikan agama harus dipertahankan sebagai bagian penting dari
progam-progam yang diberikan di sekolah.
g) Perkembangan Bahasa
Selama masa akhir anak-anak, perkembangan bahasa terus
berlanjut. Perbendaharaan kosa kata anak meningkat dan cara anak
menggunakan kata dan kalimat bertambah kompleks serta lebih
menyerupai bahasa orang dewasa. Dari berbagai pelajaran yang diberikan
di sekolah, bacaan, pembicaraan dengan anak lain, serta melalui radio dan
televisi, anak-anak menambah kosa kata yang ia gunakan dalam ucapan
atau tulisan. Ketika anak masuk ke kelas satu dasar, kosa katanya
mencapai 20.000 samapi 24.000 kata.Pada saat anak duduk di kelas 6,
kosa kata mencapai 50.000 kata.
Seiring dengan meningkatnya kosa kata pada tahun-tahun
bersekolah, penggunaan kata kerja yang tepat untuk sebuah aksi semakin
meningkat.Mereka belajar bukan hanya menggunakan banyak kata tetapi
juga memilah kata yang benar untuk penggunaan tertentu.
Anak juga mengalami kemajuan dalam berbicara, pengucapan,
pembentukan kalimat, yaitu dari usia 6-10 tahun, panjang kalimat akan
bertambah, kalimat panjang biasanya tidak teratur dan terpotong-potong,
berangsur-angsur setelah dan kemajuan dalam pengertian.

3. Perkembangan psikososial
Dunia psikologi anak menjadi lebih kompleks dan berbeda dengan
masa awal anak.Hubungan dengan keluarga dan teman sebaya memainkan
peranan yang penting.Sekolah dan hubungan para guru menjadikan aspek
kehidupan anak menjadi terstruktur.Pemahaman anak terhadap diri “self”
berkembang.
a) Perkembangan Pemahaman Diri
Pada usia sekolah dasar, pemahaman diri atau konsep diri anak
mengalami perubahan yang sangat pesat. Menurut Santrock, perubahan ini
meliputi : Karakteristik Internal, anak-anak pada masa pertengahan dan
akhir lebih cenderung mendefinisikan dirinya melalui keadaan-keadaan
dalam yang subjektif daripada melalui kadaaan luar. Karakteristik aspek-
aspek sosial, selama tahun-tahun sekolah dasar, aspek-aspek sosial dari
pemahaman diri juga menimgkat.Anak sekolah dasar seringkali
menjadikan kelompok-kelompok sosial sebagai acuan dalam menjelasakan
diri mereka. Karakteristik Perbandingan Sosial, pada tahap ini nak usia
sekolah cenderung membedakan diri mereka dengan orang lain.
b) Perkembangan dengan Teman Sebaya
Menurut Barker dan Wright anak usia 2 tahun menghabiskan 10%
dari waktu siangnya untuk berinteraksi dengan teman sebaya. Pada usia 4
tahun, waktu yang dihabiskan untuk teman sebaya adalah 20%. Sedangkan
anak usia 7-11 tahun meluangkan waktu lebih dari 40% untuk teman
sebaya.
c) Pembentukan Kelompok.
Pembentukan kelompok teman, anak usia sekolah dasar lebih
menekankan pentingnya aktivitas bersama, seperti berbicara,
mendengarkan musik, bermain game, dan lain-lain, merupakan dasar bagi
terbentuknya kelompok teman sebaya.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pada Masa Pertengahan dan Akhir Masa Anak-anak, terjadi pada


usia 6 sampai 12 tahun, yang mana pada masa tersebut keadaan fisik dan
psikis pada anak juga akan berubah. Perubahan tersebut meliputi :
a) Perkembangan Fisik, meliputi : Keadaan Berat dan Tinggi Badan,
dan Perkembangan Motorik.
b) Perkembangan Kognitif, meliputi :Perkembangan Kognitif Menurut
Teori Piaget, Perkembangan Memori, Perkembangan Pemikiran
Kritis, Perkembangan Intelegensi, Perkembnagan Kecerdasaan
Emosional, Perkembangan Kecerdasaan Spiritual, Perkembangan
Kreativitas, Perkembnagan Bahasa.
c) Perkembangan Psikososial, meliputi : Perkembangan Pemahaman
Diri, Perkembangan Hubungan dengan Teman Sebaya, dan
Pembentukan Kelompok.

B. SARAN
Demikianlah makalah Psikologi Perkembangan yang kami sajikan,
semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Kritik dan saran tetap kami harapkan
demi kesempurnaan makalah.

Anda mungkin juga menyukai