Anda di halaman 1dari 19

PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH

DAN PEMETAAN

DISUSUN OLEH:

NAMA : YULIYANTO NURDIYANSYAH


NPM : 6520600006
KELAS : 3C

PRODI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL

Jl. Halmahera No KM 01 Mintaragen, Tegal Timur


Kota Tegal, Jawa Tengah 52121
LAPORAN KEGIATAN
PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH DAN PEMETAAN
WATERPASS

Pengertian Waterpass
Waterpass adalah alat ukur penyipat datar dengan teropong yang
dilengkapi nivo dan sumbu mekanis tegak sehingga teropong dapat berputar ka
arah horizontal. Alat ini tergolong alat penyipat datar kaki tiga atau Tripod level,
karena alat ini bila digunakan harus dipasang diatas kaki tiga atau statif.

Fungsi Waterpass
Berikut adalah beberapa fungsi dari alat waterpass, antara lain :
1. Digunakan untuk mengukur atau menentukan sebuah benda atau garis
dalam posisi rata baik pengukuran secara vertikal ataupun horizontal.
2. Digunakan juga pada pengukuran bidang tanah atau jalan.
3. Untuk menentukan kemiringan dan ketinggian jalan atau lantai.

Jenis-Jenis Waterpass
Saat ini waterpass banyak dijumpai dalam berbagai ukuran dan bahan.
Ukuran yang umum dapat dijumpai adalah waterpass dengan panjang 0,5m, 1m,
2m, dan 3m. Umumnya berbentuk persegi panjang dengan lebar 5 – 8cm dan tebal
3cm. Kedua sisi mempunyai permukaan rata sebagai bidang yang ditempatkan ke
permukaan yang akan diperiksa kedataran atau ketegakannya. Ditengah bagian
adalah terdapat berbentuk lobang dan ditengahnya sebagai penempatan kaca
gelembung sebagai alat pemeriksaan kedataran, dan pada salah satu ujung terdapat
lobang dan ditengahnya sebagai penempatan kaca gelembung sebagai alat
pemeriksaan ketegakan vertikal.

1
Berikut beberapa jenis waterpass KAPRO yang kami sediakan :
1. KAPRO LEVEL WATERPASS 779 SPIRIT 60 CM

Gambar 1 Kapro Level Waterpass 779 Spirit 60 cm

WATERPASS KAPRO 779 SPIRIT 60 CM adalah alat yang digunakan


untuk mengukur atau menentukan sebuah benda atau garis dalam posisi rata,
baik pengukuran secara vertikal maupun horizontal. Jenis waterpass ini
penanda bacaannya masih manual.
Keunggulan dari KAPRO Level WaterPass 779 Spirit 60cm :
Lifetimes warranty untuk vial.
 Penutup karet pada ujung level sehingga menjaga agar tidak bengkok
ketika jatuh.
 Ketelitian vial 0 .0005 in/in (0.5 mm/m).
 Ukuran 60 cm.
 Terdapat karet pada permukaan sehingga tidak mudah bergeser pada saat
pengukuran.
 UV Resistance.

2
2. KAPRO LEVEL WATERPASS 985DL DIGIMAN 60CM

Gabar 2 Kapro Level Waterpass 985DL Digiman 60 cm

WATERPASS KAPRO 985DL DIGIMAN 60CM adalah alat yang


digunakan untuk mengukur atau menentukan sebuah benda atau garis dalam
posisi rata baik pengukuran secara vertikal maupun horizontal. Jenis
waterpass ini sudah dengan penanda bacaan digital.
 Keunggulan dari KAPRO WaterPass 985D Digiman 60cm:
Bahan alumunium kuat, tidak mudah pecah (aplikasi karet peredam).
 Vial yang akurat dan terbaik di kelasnya.
 Dapat menyimpan 9x data pengukuran – Dengan Digital view.
 Fungsi TAHAN, untuk mengingat pengukuran saat kerja.
 3 Mode ukur : Derajat / persentase / nada.
 Magnet di bodi bagian bawah (menahan waterpass tidak bergeser).
 Terdapat lubang Tripod ukuran 1/4″.
 Saat posisi level/sejajar akan diketahui dengan Nada Beap yang
dikeluarkan alat.
 Saat mengukur posisi kiri/kanan yang kurang akan terlihat di layar,
sehingga memudahkan   dalam pemakaiannya.
 Ukuran panjang 60cm.
 Akurasi 0.5mm/m Site.

3
3. KAPRO LEVEL WATERPASS 830 32X AUTO LEVEL

Gambar 3 Kapro Level Waterpass 830 32X Auto Level

WATERPASS KAPRO 830 32X AUTO LEVEL biasanya digunakan untuk


kepentingan proyek-proyek yang berhubungan dengan pekerjaan tanah,
seperti: mengecek ketinggian dan kemiringan jalan, mengecek ketinggian
penulangan agar tidak melebihi tinggi rencana dan mengecek ketebalan lantai
saat pengecoran, sehingga lantai yang dihasilkan dapat datar, untuk
pembuatan tanda pada kolom atau dinding sebagai acuan pekerjaan lain,
seperti acuan untuk pekerjaan dinding panel precast serta dapat digunakan
dalam pengecekan settlement bangunan dan masih banyak lagi fungsi
lainnya. Seperti halnya alat ukur lainnya, alat ukur ini juga terus mengalami
perkembangan seiring berjalannya waktu, baik dalam segi desain maupun
spesifikasi dan fiturnya.

4
Fungsi dan Bagian Dari Waterpass

Gambar 4 Waterpass

Fungsi dari bagian-bagian dari pesawat waterpass adalah : 


1. Sekrup penggerak halus horisontal berfungsi untuk menggerakkan pesawat
dalam arah horisontal secara halus agar bidikan tepat.
2. Nivo kotak berfungsi untuk mengetahui apakah dudukan pesawat sudah rata
dan seimbang atau belum.
3. Cermin Nivo Kotak berfungsi untuk melihat posisi gelembung/nivo kotak
pesawat.
4. Lensa Objektif berfungsi untuk menangkap objek atau benda yang diamati.
5. Sekrup objektif/Sekrup diafragma berfungsi untuk memperjelas bayangan
rambu atau objek yang diamati.
6. Lensa Okuler berfungsi untuk memperjelas bayangan diafragma.
7. Visir Kasar berfungsi untuk membidik objek secara kasar.
8. Sekrup penyetel dudukan pesawat (Sekrup ABC) berfungsi sebagai sekrup
pengatur nivo kotak agar dudukan pesawat pada statif rata.
9. Lingkaran Busur Horisontal berfungsi sebagai pembacaan besar sudut
horisontal yang terbentuk.
10. Base Plate berfungsi sebagai dudukan pesawat pada statif.

5
6
Praktikum Ilmu Ukur Tanah & Pemetaan (Waterpass Memanjang)

Tanggal : Rabu, 22 September 2021


Tempat : Auditorium Universitas Pancasakti Tegal
Tujuan : Untuk mengetahui beda tinggi tanah di Auditorium
Universitas Pancasakti Tegal dengan alat Waterpass.

Gambar 5 Denah Praktikum IUT & Pemetaan

7
Alat-alat yang digunakan :
1. Pita Ukur
2. Rambu Ukur
3. Waterpass
4. Trypod
5. Payung
6. Pilok

Cara Kerja :
1. Siapkan alat-alat yang diperlukan: waterpass, trypod, rambu ukur, pilok,
dan payung.
2. Pasangkan waterpass di atas tripod dan letakan diantara titik yang
ditentukan yang sudah diberi tanda pilok dari titik P0 – P5.
3. Aturlah sekrup A, B, dan C supaya gelembung nivo berada di tengah.
4. Tempatkan 2 rambu ukur di tempat yg sudah diberi tanda pilok yaitu dari
titik P0 – P5.
5. Arahkan waterpass ke objek (rambu ukur) secara bertahap dari P0
kemudian P1 dan aturlah tombol fokus / micrometer supaya objek yang
dibidik terlihat jelas.
6. Bidik rambu ukur di titik P0 dan P1 dan catat hasil dari bidikan, BA
(Benang Atas), BB (Benang Bawah), dan BT (Benang Tengah).
 Hasil dari P0 yaitu :
a. BA = 1345
b. BB = 1160
c. BT = 1252
 Hasil dari P1 yaitu :
a. BA = 1223
b. BB = 1070
c. BT = 1146

8
7. Kemudian bidik kembali pada rambu ukur diantara P1 dan P2.
 Hasil dari P1 yaitu :
a. BA = 1148
b. BB = 1070
c. BT = 1082
 Hasil dari P2 yaitu :
a. BA = 1382
b. BB = 1161
c. BT = 1271
8. Kemudian bidik kembali pada rambu ukur diantara P2 dan P3.
 Hasil dari P2 yaitu :
a. BA = 1443
b. BB = 1170
c. BT = 1306
 Hasil dari P3 yaitu :
a. BA = 1658
b. BB = 1380
c. BT = 1519
9. Kemudian bidik kembali pada rambu ukur diantara P3 dan P4.
 Hasil dari P3 yaitu :
a. BA = 1555
b. BB = 1359
c. BT = 1457
 Hasil dari P4 yaitu :
a. BA = 1147
b. BB = 0949
c. BT = 1048

9
10. Kemudian bidik kembali pada rambu ukur diantara P4 dan P5.
 Hasil dari P4 yaitu :
a. AA = 1089
b. BB = 0927
c. BT = 1009
 Hasil dari P5 yaitu :
a. BA = 1161
b. BB = 1025
c. BT = 1093
11. Kemudian bidik kembali pada rambu ukur diantara P5 dan P0.
 Hasil dari P5 yaitu :
a. BA = 1257
b. BB = 1070
c. BT = 1163
 Hasil dari P0 yaitu :
a. BA = 1329
b. BB = 1060
c. BT = 1194

10
Hasil Ukuran Perhitungan
Posisi Bacaan bt Beda Tinggi Keterangan
Waterpas Rambu ?H = b-m
Posisi Jarak (J) Tinggi
Rambu Blkng muka (H)
(meter)

WP0 +1,000
P 1,25 1,146
2
29,00 +0,106
WP1 1,106
tp1 1,08 1,271
2
40,00 -0,188
WP2 0,918
tp2 1,30 1,519
6
50,00 -0,212
WP3 0,706
tp3 1,45 1,048
7
39,00 +0,409
WP4 1,115
tp4 1,00 1,093
9
26,00 -0,084
WP5 1,031
tp5 1,16 1,194
3
44,00 -0,031
WP6 1,000 Benar
Q 7,269 7,271
228,00 -0,002

Analisa Data Waterpass Memanjang

11
Ada 3 hasil pembidikan yang dapat dibaca, yaitu :

1. Pembacaan Benang atau pembacaan rambu


Pembacaan benang atau pembacaan rambu adalah bacaan angka pada rambu
ukur yang dibidik yang tepat dengan benang diafragma mendatar dan benang atas
dan bawah. Bacaan yang tepat dengan benang diafragma mendatar biasa disebut
dengan Bacaan Tengah (BT), sedangkan yang tepat dengan benang stadia atas
disebut Bacaan Atas (BA) dan yang tepat dengan benang stadia bawah disebut
Bacaan Bawah (BB). Karena jarak antara benang diafragma mendatar ke benang
stadia atas dan bawah sama, maka :

BA – BT = BT – BB atau BT = ½ ( BA – BB)

Persamaan ini biasa digunakan untuk mengecek benar atau salahnya pembacaan.

Kegunaan pembacaan benang ini adalah :

a. Bacaan benang tengah digunakan dalam penentuan beda tinggi antara tempat
berdiri alat dengan tempat rambu ukur yang dibidik atau diantara rambu-rambu
ukur yang dibidik.
b. Bacaan benang atas dan bawah digunakan dalam penentuan jarak antara tempat
berdiri alat dengan tempat rambu ukur yang dibidik

Pembacaan rambu ukur oleh alat ini ada yang terlihat dalam keadaan tegak dan
ada yang terbalik, sementara pembacaannya dapat dinyatakan dalam satuan m
atau cm.

12
2. Pembacaan Sudut
Waterpas seringkali juga dilengkapi dengan lingkaran mendatar berskala,
sehingga dapat digunakan untuk mengukur sudut mendatar atau sudut horizontal.

Ada 2 satuan ukuran sudut yang biasa digunakan, yaitu :

a. Satuan derajat
Pada satuan ini satu lingkatan dibagi kedalam 360 bagian, setiap bagian
dinyatakan dengan 1 derajat (1°), setiap derajat dibagi lagi menjadi 60 bagian,
setiap bagian dinyatakan dengan 1 menit (1’) dan setiap menit dibagi lagi
kedalam 60 bagian dan setiap bagian dinyatakan dengan 1 detik (1”).

b. Satuan grid.
Pada satuan ini satu lingkatan dibagi kedalam 400 bagian, setiap bagian
dinyatakan dengan 1 grid (1g), setiap grid dibagi lagi menjadi 100 bagian,
setiap bagian dinyatakan dengan 1 centigrid (1cg) dan setiap centigrid dibagi
lagi kedalam 100 bagian dan setiap bagian dinyatakan dengan 1 centi-centigrid
(1ccg). Salah satu contoh pembacaan sudut horizontal dari alat ukur waterpas
NK2 dari Wild.

3. Pembacaan Jarak disetiap titik pengukuran waterpass


Pembacaan jarak di setiap titik waterpass dapat diperoleh dengan cara
mengukur jarak antara alat dengan titik rambu ukur bacaan depan dengan bacaan
belakang, yang mana, pada praktikum pengukuran alat waterpas memanjang
memiliki titik pengukuran sebanyak 6 titik . Titik pengukuran alat waterpass
disimbolkan dengan huruf P.
Jarak tiap titik pengukuran waterpas yang kami peroleh pada saat praktikum dapat
di catat seperti berikut :
1. Jarak antara titik pengukuran P0 – P1 = 29,00 m
2. Jarak antara titik pengukuran P1 – P2 = 40,00 m
3. Jarak antara titik pengukuran P2 – P3 = 50,00 m
4. Jarak antara titik pengukuran P3 – P4 = 39,00 m
5. Jarak antara titik pengukuran P4 – P5 = 26,00 m
6. Jarak antara titik pengukuran P5 – P6 = 44,00 m

∑ jarak=228,00 m

13
Cara perhitungan :

Dalam praktikum kami memproses data dari hasil pengukuran tersebut


menggunakan beberapa rumus untuk mendapatkan hasilnya, berikut adalah
perhitungan-perhitungan yang kami gunakan:
a. Perhitungan Perolehan Batas Tengah
Untuk memastikan benar / tidaknya bacaan benang tengah, dapat dipastikan
dengan menggunakan rumus perhitungan sebaagai berikut :

Titik P0 : BA : 1,345
BB : 1,160
BT : 1,252

BA+ BB
BT =
2
1,345+ 1,160
=
2

= 1,252

Titik P1 : BA : 1,223
BB : 1,070
BT : 1,146

BA+ BB
BT =
2

1,223+ 1,070
= 2

= 1,146

14
Titik P2 : BA : 1,148
BB : 1,017
BT : 1,082

BA+ BB
BT =
2

1,148+1,017
= 2

= 1,082

Titik P3 : BA : 1,382
BB : 1,161
BA : 1,271

BA+ BB
BT =
2

1,382+1,161
= 2
= 1,271

Titik P4 : BA : 1,443
BB : 1,170
BT : 1,306

BA+ BB
BT =
2

1,443+ 1,170
= 2
= 1,306

Titik P5 : BA : 1,658

15
BB : 1,380
BT : 1,519

BA+ BB
BT =
2

1,658+1,380
= 2
= 1,519

Titik P6 : BA : 1,555
BB : 1,359
BT : 1,457

BA+ BB
BT =
2

1,555+ 1,359
= 2
= 1,457

Titik P7 : BA : 1,147
BB : 0,949
BT : 1,048

BA+ BB
BT =
2

1,147+0,949
= 2
= 1,04

Titik P8 : BA : 1,089

16
BB : 0,927
BT : 1,009

BA+ BB
BT =
2

1,089+ 0,927
= 2
= 1,009

Titik P9 : BA : 1,161
BB : 1,025
BT : 1,093

BA+ BB
BT =
2

1,161+1,025
= 2
= 1,093

Titik P10 : BA : 1,257


BB : 1,070
BT : 1,163

BA+ BB
BT =
2

1,257+1,070
= 2
= 1,163

Titik P11 : BA : 1,329

17
BB : 1,060
BT : 1,194

BA+ BB
BT =
2

1,329+ 1,060
= 2
= 1,194

b. Cara perhitungan selisih Beda Tinggi


Hasil pencatatan beda tinggi di peroleh dari hasil pengurangan Bacaan benang
Tengah Rambu ukur di setiap titik. Baik pada titik depan, maupun pada titik
belakang. Sehingga, dari hasil perhitungan menggunakan cara ini nantinya, akan
di peroleh hasil selisih beda tinggi setiap titiknya .

Benang Tengah titik :


P0 - P1 = 0,106
P1 – P2 = -0,188
P2 – P3 = -0,212
P3 – P4 = 0,409
P4 – P5 = -0,084
P5 – P0 = -0,031

∑ = - 0,002

18

Anda mungkin juga menyukai