Anda di halaman 1dari 2

Shalat adalah upaya membangun hubungan baik antara manusia dengan Allah nya.

Shalat juga
mengantar seseorang kepada keamanan, kedamaian, dan keselamatan dari-Nya. Shalat adalah
perilaku ihsan hamba terhadap Tuhannya. Ihsan shalat adalah menyempurnakan dengan
membulatkan budi dan hati sehingga pikiran, penghayatan dan anggota badan menjadi satu, tertuju
kepada Allah. Shalat yang dikerjakan lima waktu sehari semalam, dalam waktu yang telah ditentukan
merupakan fardhu ain. Shalat fardu dengan ketetapan waktu pelaksanaannya dalam Al-Qur’an dan
Al-sunnah mempunyai nilai disiplin yang tinggi bagi seorang muslim yang mengamalkannya. Aktivitas
ini tidak boleh dikerjakan dengan ketentuan diluar syara’. Dalam shalat seorang muslim berikrar
kepada Allah bahwa sesungguhnya shalat, ibadah, hidup, dan matinya hanya bagi Tuhan sekalian
alam. Shalat dalam agama Islam menempati kedudukan yang tidak dapat ditandingi oleh ibadah
lainnya. Shalat merupakan tiang agama. Shalat adalah ibadah pertama yang di wajibkan oleh Allah
ta’ala yang perintahnya disampaikan Allah. Shalat merupakan inti pokok ajaran agama dengan kata
lain, bila shalat tidak didirikan maka hilanglah agama secara keseluruhannya. Dalam melaksanakan
shalat alangkah lebih baiknya dengan shalat berjamaah. Karena Rasulullah mengatakan bahwa shalat
sendirian bernilai 1, sedangkan shalat berjamaah bernilai 27 kali lipat. Jadi dengan shalat berjamaah
itu Rasulullah sedang mengajarkan kepada kita, agar pahala yang kita hasilkan menjadi jauh lebih
besar ketimbang shalat sendirian. Dengan kita shala berjamaah kita semua seperti berada dalam
sebuah barisan. Seluruh gerakan dan aktifitas kita harus seirama. Tidak boleh saling silang antara
makmum yang lain. Secara dimensi fiqih, shalat adalah beberapa ucapan atau rangkaian ucapan dan
perbuatan (gerakan) yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam, yang dengannya kita
beribadah kepada Allah dan menurut syarat-syarat yang telah di tentukan oleh agama. Shalat dapat
diselenggarakan sendirian maupun berjama’ah. Namun, shalat berjama’ah lebih afdhal, karena
didalamnya terdapat ukhuwah dan semangat beribadah. Jamaah berarti “berkelompok”,
“bersamasama”, “mainstream umum” atau “dilakukan oleh banyak orang”. Sehingga hal ini
mengacu pada konsep kebersamaan umat Islam dalam berbagai persoalan kehidupan
berrmasyarakatnya. Jadi shalat jamaah adalah shalat yang dikerjakan secara bersama-sama dibawah
pimpinan imam. Dalam shalat jamaah ada dua unsur dimana salah satu diantara mareka sebagai
pemimpin yang disebut dengan imam, sementara unsur yang kedua adalah mereka yang
mengikutinya yang disebut dengan ma’mum.21 Maka apabila dua orang sembahyang bersama-sama
dan salah seorang dari mereka mengikuti yang lain, maka keduanya disebut melakukan shalat
berjamaah. Dasar hukum shalat berjamaah adalah: Allah memerintahkan untuk melaksanakan shalat
secara berjamaah, sesuai dengan firmanNya dalam Al-Quran

“Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan
shalat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (shalat)
besertamu.22 (Q.S. An- Nisa/4: 102).

Hadist tentang anjuran melaksanakan Shalat Berjamaah Yahya menyampaikan kepadaku dari Malik,
dari Nafi’, dari Dari Abdullah bin Umar: Bahwa sungguh Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam
telah bersabda: "Sholat berjamaah itu lebih utama daripada shalat sendirian sebanyak dua puluh
tujuh derajat."

Sholat Jumat adalah sholat yang wajib bagi kaum laki-laki muslim dan sunnah bagi perempuan.
Hukum mengerjakan sholat Jumat adalah wajib bagi setiap laki-laki muslim, di mana hal tersebut
sudah tercantum dalam Surat Al Jumuah ayat 9 yang memiliki arti,

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu diseru untuk menunaikan sholat Jumat, maka
bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli, yang demikian itu lebih baik
bagimu jika kamu mengetahui.” (QS. Al Jumuah: 9).
Kemudian di dalam Al-Quran, sholat Jumat juga disebut wajib dilaksanakan bagi kaum laki-laki. Hal
ini berdasarkan hadist Rasulullah SAW yang diriwayatkan Abu Dawud, Daruquthni, Baihaqi dan
Hakim dengan arti yang berbunyi,

"Sholat Jumat itu wajib bagi setiap muslim dengan berjamaah kecuali empat orang: budak, wanita,
anak-anak atau orang yang sakit." (HR. Abu Dawud, Daruquthni, Baihaqi dan Hakim).

Pengertian salat jamak adalah menghimpun dua waktu salat dalam satu waktu, sedangkan qashar
adalah melakukan salat wajib dengan mengurangi atau meringkas jumlah rakaat salat yang
bersangkutan. Muslim yang berstatus musafir atau sedang bepergian juga bisa melakukan sholat
jamak qashar sekaligus. Jamak qashar yakni mengumulkan sholat dalam satu waktu dan
meringkasnya. Dalam artian, bisa melaksanakan shalat dzuhur dengan ashar masing-masing
dikerjakan dua rakaat dengan dua kali salam. Syarat shalat jama-qashar, yaitu :
1. Niat, bacaan niat sesuai pengerjaannya.
2. Muwalah atau bersegera. Di antara kedua salat yang digabung atau jamak, harus langsung
dilanjut. Tidak ada pemisah untuk melakukan salat sunnah.
3. Masih berstatus sebagai musafir atau masih dalam perjalanan jauh, belum sampai tujuan. Missal,
ketika sedang takbiratul ihram sampai salat yang kedua, masih dalam waktu syarat sahnya salat
menjamak.
4. Tertib. Lakukan urutan salat sesuai aturannya, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Contoh,
jika salat jamak taqdim qashar maka mengerjakan maghrib tiga rakaat dulu baru dua rakaat Isya.

Anda mungkin juga menyukai