Anda di halaman 1dari 3

TUGAS MANAJEMEN PEMASARAN PERTANIAN

Nama : Anggi Rahman Nurdi


NIM : 18254212029
Prodi : Pengelolaan Agribisnis

Saluran, Lembaga dan Fungsi Pemasaran Produk Sayur Hidroponik

A. SALURAN PEMASARAN PRODUK SAYUR HIDROPONIK


Andrini (2019) mengemukakan adapun saluran tataniaga sayur hidroponik dimulai
dari petani hingga sampai ke tangan konsumen terbagi atas beberapa kondisi, yaitu:
1. Petani produsen → konsumen akhir (saluran distribusi langsung)
2. Petani produsen → pedagang pengecer → konsumen akhir (saluran distribusi tidak
langsung)
3. Petani → pedagang pengumpul → pedagang pengecer → konsumen akhir (saluran
distribusi tidak langsung)

B. KEGIATAN PEMASARAN YANG DILAKUKAN LEMBAGA YANG TERLIBAT


PADA PRODUK SAYUR HIDROPONIK
Adapun kegiatan pemasaran yang dilakukan lembaga yang terlibat pada produk
sayur hidroponik yaitu :
1. Pedagang Pengumpul
Lembaga pemasaran yang secara langsung berhubungan dengan petani,
dimana pedagang pengumpul melakukan transaksi dengan petani baik secara tunai,
ijin, maupun kontrak pembelian. Kotler dan Amstorng (2008) mengemukakan
Mereka umumnya menaksir total nilai produk pertanian dengan cara menaksir
jumlah hasil panen dikalikan dengan harga yang diharapkan pada saat panen
(expectation price). Dalam praktek on farm bila contract buyer adalah penebas atau
ijon maka setelah ada kesepakatan harga, mereka akan bertanggung jawab
memelihara tanaman sampai panen selesai dilakukan. Biaya panen dibayar oleh
penebas. Pada pemasaran sayuran hidroponik, produk biasanya melakukan
transaksi dengan pedagang pengumpul yang nantinya akan melakukan pengiriman,
setelahnya menjual ke pedagang eceran.
2. Pedagan pengecer
Pengecer merupakan ujung tombak dari suatu proses produksi yang bersifat
komersil, artinya kelanjutan proses produksi yang dilakukan oleh lembaga-lembaga
pemasaran sangat tergantung dari aktivitas pengecer dalam menjual produknya
kepada konsumen. Keberhasilan pengecer menjual kepada konsumen sangat
menentukan keberhasilan lembaga- lembaga pemasaran pada rantai pemasaran
sebelumnya (Kotler dan Amstrong, 2008).
Pada pemasaran produk sayur hidroponik, pedagang pengecer ini biasanya
meliputi pedagang sayur, supermarket, swalayan. Dan khusus untuk restoran dan
café, sayur biasanya diolah terlebih dahulu untuk meningkatkan nilai jual produk.
C. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN SETIAP TIPE SALURAN PRODUK SAYUR
HIDROPONIK
1. Petani produsen → konsumen akhir (saluran distribusi langsung)
Keunggulan dari saluran pemasaran ini menurut Swastha (1999) adalah :
a. Selisih total antara biaya produsen dengan harga yang dibayarkan oleh konsumen
akan diterima produsen.
b. Produsen dapat dengan mudah memperoleh tanggapan dari pemakai produk,
dapat memberikan tanggapan cepat atas keluhan pelanggan dan peluang untuk
memperbaiki kekurangan dengan cepat.
Kelemahan dari saluran pemasaran ini menurut Swastha (1999) adalah :
a. Produsen harus mempekerjakan tenaga penjual lebih banyak.
b. Produsen harus memberikan semua promosi produk (beberapa perantara akan
bersedia untuk mempromosikan produk bagi produsen)
c. Produsen harus menyediakan kredit kapada pelanggan dan menerima resiko
tunggakan hutang.
2. Petani produsen → pedagang pengecer → konsumen akhir dan Petani → pedagang
pengumpul → pedagang pengecer → konsumen akhir (saluran distribusi tidak
langsung)
Keunggulan dari saluran pemasaran ini menurut Swastha (1999) adalah :
a. Saluran domestik sederhana dan tidak mahal.
b. Produsen tidak mengeluarkan biaya start-up untuk saluran tersebut.
c. Meringankan tanggung jawab memindahkan barang secara fisik
d. Biaya pemindahan barang lebih jauh dapat dikurangi.
e. Nilai jual produk bertambah akibat adanya pengolahan sebelum dijual.

Kelemahan dari saluran pemasaran ini adalah : Perusahaan memang telah


memangkas beberapa biaya pemasaran langsung, tetapi sebenarnya telah
menyerahkan kendali atas pemasaran produknya kepada perusahaan lain dan hal itu
dapat secara buruk mempengaruhi keberhasilan produk dimasa akan dating serta
harga jual produk juga lebih tinggi dibanding membeli langsung kepada petani
(Swastha, 1999).
DAFTAR PUSTAKA

Andrini, R. 2019. Analisis Tataniaga Sayur Hidroponik pada Koperasi Maju Bersama Sukses
Bersama di Kota Padang. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Andalas. Padang.

Kotler dan Amstrong. 2008. Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan, dan Pengendalian.
Jakarta: Erlangga.

Swastha. 1999. Saluran Pemasaran. Yogyakarta: BPFE UGM.

Anda mungkin juga menyukai