Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Secara geografis, wilayah Kota Pekalongan terletak antara 6 0 50’ 42"-60 55’ 44”
Lintang Selatan dan 1090 37’ 55”-1090 42’19” Bujur Timur Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional (RTRWN) menetapkan Kota Pekalongan sebagai Pusat Kegiatan
Wilayah (PKW). Sebagai PKW maka diharapkan Kota Pekalongan dapat berperan
menjadi pusat pengembangan bagi wilayah di sekitarnya, yang meliputi Kabupaten
Pekalongan dan Kabupaten Batang. Dalam sistem pengembangan wilayah Provinsi
Jawa Tengah, RTRW Provinsi Jawa Tengah juga menetapkan Kota Pekalongan
sebagai bagian dan simpul utama dari Kawasan Petanglong (Kawasan Kota
Pekalongan, Kabupaten Batang dan Kabupaten Pekalongan). Kawasan
Petanglong adalah kawasan strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan
ekonomi dan sektor unggulannya adalah pertanian, pariwisata, industri dan perikanan.
Potensi ekonomi yang manjadi andalan Kawasan Petanglong meliputi : sektor primer
adalah perikanan; sektor sekunder adalah tekstil, batik, dan pengolahan ikan; serta
sektor tersier adalah jasa dan perdagangan. Kondisi ini tentunya menjadikan
Kota Pekalongan memiliki posisi yang sangat strategis menjadikan perkembangan
Kota Pekalongan sangat pesat. Perkembangan kota yang pesat ini menjadikan
perubahan tata guna lahan dan kebutuhan infrastruktur kota juga meningkat dengan
cepat.
Untuk mendukung perkembangan Kota Pekalongan yang berkembang pesat dan
mengusahakan agar lingkungan kota tetap sehat serta kondusif untuk aktivitas semua
sector, saat ini masih ada kendala yang perlu ditangani. Salah satu kendala adalah
sering terjadinya genangan air, baik genangan air hujan, limpasan banjir maupun
genangan air laut pasang (rob) yang terjadi di sebagian wilayah kota. Genangan air
tersebut apabila tidak ditangani dengan baik akan mengakibatkan kerugian baik moril
maupun material, mengganggu aktivitas masyarakat dan memungkinkan timbulnya
berbagai gangguan kesehatan dan lingkungan pada masyarakat.
Ditahun 2018 melalui Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana dengan kegiatan
multiyear pembangunan tanggul panahan rob dan long storage serta direncanakan
kedepan nantinya juga menutup Sungai Bremi-Meduri, hal ini menjadikan beberapa

1
sub sistem drainase Kota Pekalongan akan mengalami perubahan. Dalam usaha untuk
menangani permasalahan genangan air akibat banjir dan atau rob yang sering terjadi
di Kota Pekalongan ini dan mengantisipasi sistem drainase pasca pembangunan
tanggul rob. Untuk itu Pemerintah Kota Pekalongan melalui Badan Perencanaan
Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Pekalongan tahun
anggaran 2020 melaksanakan Kegiatan Penyusunan Master Plan Drainase dengan
pekerjaan Penyusunan Revisi Masterplan Drainase Kota Pekalongan.

1.2 Maksud, Tujuan dan Sasaran

1.2.1 Maksud Kegiatan


Maksud dari Pekerjaan Penyusunan Revisi Masterplan Drainase Kota
Pekalongan ini adalah dihasilkannya suatu dokumen yang dapat memberikan acuan
secara lengkap dan menyeluruh atas kondisi permasalahan dan potensi sistem
drainase sebagai dasar perencanaan jaringan drainase di wilayah Kota Pekalongan.

1.2.2 Tujuan Kegiatan


Sedangkan tujuan Pekerjaan Penyusunan Revisi Masterplan Drainase Kota
Pekalongan ini adalah :
a. Mengidentifikasi potensi dan permasalahan sistem drainase di Kota
Pekalongan;
b. Mereview dokumen-dokumen perencanaan drainase yang sudah ada di Kota
Pekalongan.
c. Tergambarnya kondisi sistem drainase eksisting di wilayah Kota Pekalongan
yang mencakup sistem alamiah dan sistem buatan;
d. Tersusunnya Rencana Induk pengembangan pembangunan sistem drainase
dengan memperhatikan kondisi eksternal dan internal, yang dapat digunakan
sebagai acuan untuk pengembangan sistem drainase pada tahap berikutnya;
e. Tersusunnya indikasi program dan kegiatan penataan sistem drainase
berdasarkan identifikasi potensi dan permasalahan utamanya pasca
pembangunan tanggul rob;

1.2.3 Sasaran Kegiatan


Sasaran dari Pekerjaan Penyusunan Revisi Masterplan Drainase Kota
Pekalongan ini adalah:

2
1. Terencananya sistem drainase Kota Pekalongan;
2. Terukurnya daerah tangkapan air di wilayah lokasi kegiatan, khususnya di Daerah
Aliran Sungai (DAS) yang mempengaruhi system drainase perkotaan wilayah
studi;
3. Tersedianya data Primer kondisi hidrologi dan hidrolika dari sistem drainase di
daerah tangkapan air di wilayah studi;
4. Tersedianya data dan informasi dan sistem drainase untuk menanggulangi
genangan secara menyeluruh serta berkelanjutan;
5. Teridentifikasinya prakiraan luas area genangan air serta sistem drainase yang
diterapkan untuk penanggulangannya secara tuntas dan menyeluruh;
6. Tersedianya Revisi Masterplan Drainase secara umum dan menyeluruh lengkap
terhadap kajian dan analisis Hidrologi, Hidrolika, pasang surut air laut, penurunan
muka tanah ataupun kenaikan muka air laut,gambar drainase yang akan dijadikan
acuan dalam pembangunan sistem drainase untuk area yang dikaji.
7. Tersedianya rencana operasional sistem drainase yang akan dijadikan Standard
Operasional Prosedur (SOP) pengelolaan drainase.
8. Tersedianya perkiraan biaya investasi dan biaya operasional sistem drainase dan
unsur kelembagaannya untuk sistem drainase terpilih.
9. Tersedianya rencana tahapan kegiatan pembangunan fisik sistem drainase,
berikut gambar perencanaan atas rencana tahapan yang diusulkan berdasarkan
prioritas kegiatan yang disepakati.

1.3 Ruang Lingkup Kegiatan

Rung lingkup Pekerjaan Penyusunan Revisi Masterplan Drainase Kota


Pekalongan ini meliputi :

1. Lingkup Wilayah

Lingkup Wilayah Pekerjaan adalah Kota Pekalongan dan Daerah Aliran Sungai
(DAS) Bremi – Meduri, Kupang dan Gabus.

2. Lingkup Pekerjaan Umum

Lingkup pekerjaan adalah Penyusunan Revisi Masterplan Drainase Kota


Pekalongan.

3
3. Lingkup Pekerjaan Spesifik

Pekerjaan Penyusunan Revisi Master Plan Drainase Kota Pekalongan meliputi


ruang lingkup kegiatan yang tercakup antara lain :
 Review studi terdahulu.
 Pengidentifikasian peraturan-peraturan terkait, kebijakan pemerintah,
Pembangunan sistem drainase yang sedang berjalan dan jasa konsultansi
lainnya yang berhubungan.
 Pemahaman kebijakan – kebijakan untuk menentukan dasar desain.
 Orientasi lokasi pekerjaan (orientasi lapangan).
 Pengambilan data Primer dan Sekunder.
 Melakukan review atas identifikasi sistem drainase primer, sekunder, tersier
eksisting yang telah ada.
 Identifikasi pemanfaatan lahan dan Kebijakan Penataan Ruang di wilayah studi.
 Melakukan analisa dan evaluasi profil hidrologi wilayah studi.
 Melakukan identifikasi, analisa dan evaluasi Kondisi sosial masyarakat.
 Melakukan identifikasi permasalahan genangan dan kajian mengenai potensi
dan permasalahan yang ada.
 Melakukan analisa terhadap sistem kelembagaan pengelolaan sistem drainase.
 Membuat rencana indikasi program dan kegiatan penanganan masalah banjir
dan genangan.
 Melakukan review terhadap sistem drainase eksisting dan hasil survai lapangan
Tim Teknis Penyusun Data Base Drainase, serta kajian secara teknis terhadap
sistem drainase internal dan ekstemal mencakup aspek karakteristik dan kondisi
fisik lokasi dan sebagainya.
 Melakukan survai topografi untuk menggambarkan potongan memanjang dan
melintang dengan skala sesuai dengan keperluannya.
 Mengumpulkan survai hidrologi dan hidrolika serta konstruksi bangunan existing
drainase yang ada.
 Survai meteorology untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan Penyusunan
Master Plan Drainase.
 Membuat peta genangan yang terjadi pada lokasi tersebut.
 Membuat Revisi Master Plan Sistem Drainase secara umum dan menyeluruh
yang meliputi :

4
- Kajian hidrologi untuk pehitungan hujan dan banjir maksimum 2 tahun, 5
tahun, 10 tahun dan 25 tahun.
- Kajian hidrolika untuk perhitungan dimensi saluran drainase dan bangunan
pelengkap lainnya; seperti gorong-gorong, kolam tandon dan bangunan
lainnya.
- Kajian pasang surut air laut untuk perhitungan besaran limpasan atau
kenaikan muka air laut pada saat pasang
- Kajian penurunan tanah (land subsidence) untuk perhitungan tinggi jagaan
tanggul atau sistem drainase Kota Pekalongan.

1.4 Sistematika Penulisan

Bab 1 Pendahuluan

Bab pendahuluan ini membahas mengenahi peranan penting Kota Pekalongan di


Propinsi Jawa Tengah, yaitu latar belakang penyusunan, maksud, tujuan dan sasaran,
lingkup kegiatan pekerjaan dan sistematika penulisan.

Bab 2 Tinjauan Lokasi Pekerjaan

Tinjauan lokasi pekerjaan akan dijelaskan dalam bab ini meliputi lokasi pekerjaan,
kondisi eksisting dan permasalahan drainase.

Bab 3 Kajian Studi Terdahulu

Bab ini berisis tentang kondisi drainase Kota Pekalongan dari tahun lalu sebagai
referensi untuk studi pekerjaan versi terbaru.

Bab 4 Metodologi Pelaksanaan

Bab ini berisi mengenai penjelasan tentang kerangka pikir, bagan alir pelaksanaan,
uraian pelaksanaan dan jadwal pelaksanaan.

Bab 5 Organisasi Pelaksanaan

Dalam bab ini berisi struktur organisasi pelaksanaan, tugas, tanggungjawab dan
wewenang, personel yang ditugaskan dan jadwal penugasan personel.

Anda mungkin juga menyukai