Anda di halaman 1dari 4

COMMON COLD

No. Dokumen : SOP/UKP/Klk.II/V/2017/


No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2

UPT Puskesmas
Klungkung II
dr.I K G Sentanu Wibawa S.Ked
NIP. 19840418 200902 1 004
1. Pengertian Common Cold adalah keluarnya cairan dari hidung, hidung yang terasa buntu dan iritasi
tenggorokan yang kemudian mengakibatkan timbulnya rasa batuk. Cairan hidung yang
purulen juga tidak dapat dijadikan suatu bukti adanya infeksi bakteri
2. Tujuan Terlaksananya pelayanan pengobatan penyakit common cold dengan baik dan benar bagi
pasien/klien yang akan mendapatkan pelayanan kesehatan.

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor Tentang KEBIJAKAN PELAYANAN KLINIS di


UPT Puskemas Klungkung II

4. Referensi

5. Prosedur Alat dan Bahan


1. Tensimeter
2. Stetoskop
3. Temometer

6. Langkah-langkah 1) Pasien dipanggil sesuai rekam medis (pasien dewasa ke Ruang BP, pasien bayi
dan balita ke Ruang MTBS)
2) Melakukan identifikasi pasien.
3) Petugas mempersilakan pasien duduk.
4) Petugas melakukan anamnesa mendalam.
Biasanya pasien datang dengan keluhan biasanya akan mengalami demam, 380C
atau lebih dan kesulitan untuk memberikan makanan maupun menidurkannya.
Pada anak yang lebih besar, biasanya anak mengeluhkan sakit-sakit pada badan,
badan lemah dan anoreksia.
5) Petugas melakukan pemeriksaan, meliputi:
a. Keadaan umum anak ataupun pasien dewasa dengan cara (timbang berat
badan, tekanan darah,suhu, RR, nadi)
b. Periksa tanda tanda gejala pada pasien
Infan biasanya akan mengalami demam, 380C atau lebih dan kesulitan untuk
memberikan makanan maupun menidurkannya. Pada anak yang lebih besar,
biasanya anak mengeluhkan sakit-sakit pada badan, badan lemah dan
anoreksia.
Demam yang tidak mengalami komplikasi biasanya akan sehat kembali
dalam jangka waktu 7 hari. Demam lama dengan gejala yang semakin
memburuk selama 7 hari tersebut mengindikasikan adanya suatu infeksi
bakteri sekunder
sedangkan hidung baru akan terlihat bersih dari bekas ingus setelah dua minggu.
c. Pada pemeriksaan fisik
 Tanda Patognomonis
 Faktor Predisposisi
d. Pemeriksaan penunjang
Pada umumnya tidak diperlukan pemeriksaan penunjang
e. Penegakan Diagnosa
Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Diagnosis Banding
Dermatitis kontak iritan.
6) Petugas melakukan rujukan lintas program (di Puskesmas) bila diperlukan
Kriteria rujukan
1. Apabila kelainan tidak membaik dalam 4 minggu setelah pengobatan standar
dan sudah menghindari kontak.
7) Petugas memberikan pengobatan sesuai diagnosa medis kepada pasien
Tidak diperlukan suatu terapi antibiotik karena common cold adalah suatu self-
limiting illness sehingga tidak diperlukan suatu terapi yang spesifik. Obat-obatan
common cold yang biasanya diresepkan oleh dokter belum menunjukkan hasil
yang signifikan dan umumnya tidak direkomendasikan. Walaupun demikian, terapi
umum yang akan membantu penderita antara lain;
1. Mengurangi demam
2. Mengurangi gejala hidung buntu
3. Perbanyak minum air
4. Hindari asap rokok
8) Petugas memberikan KIE (Konseling, Informasi dan Edukasi) kepada keluarga
pasien dan pasien sendiri
1. Konseling untuk mengompres dengan air hangat
2. Perbanyak minum air
3. Cukup istirahat
9) Petugas mempersilakan pasien pulang, setelah pelayanan selesai.
7.Bagan Alir
Pasien dipanggil sesuai rekam medis

Identifikasi pasien

Petugas melakukan anamnesa

Petugas melakukan pemeriksaan

- Periksa keadaan umum pasien


- Periksa tanda gejala
- Melakukan pemeriksaan fisik
- Pemeriksaan penunjang

Petugas memberikan pengobatan sesuai diagnosa medis kepada pasien

Petugas memberikan KIE (Konseling, Informasi dan Edukasi) kepada


keluarga pasien dan pasien sendiri

Petugas mempersilakan pasien pulang,


setelah pelayanan selesai.

8. Hal-hal yang perlu 1) Mengecek/mencocokkan kartu identitas pasien/klien, meliputi:


diperhatikan  Nama,
 Tempat tanggal lahir,
 Jenis kelamin,
 Umur,
sesuai dengan folder KRJ yang bersangkutan.
2) Mencatat identitas pasien/klien serta pengobatannya kedalam buku register
kunjungan harian
3) Memberikan pelayanan dengan baik dan menjunjung tinggi kesopanan.

9. Unit terkait 1) Poli umum ( usia 5 th S/D dewasa)


2) Poli MTBS ( usia 2 bulan s/d 59 bulan)
3) Poli KIA ( usia 0 s/d 2 bulan)
4) Klinik sanitasi (konseling)
5) Petugas apotek Puskesmas.
10. Dokumen terkait 1. Rekam medis
2. Catatan tidakan

11. Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan


historis
perubahan

Anda mungkin juga menyukai