Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

BENTUK – BENTUK BADAN USAHA

OLEH :

KELOMPOK 3

1. Muhammad Roland Fachry ( B1C120147 )


2. Muhammad Rinal ( B1C120159 )
3. Raih Naldi ( B1C120170 )
4. Winda Oktavianti ( B1C120196 )
5. Yolanda Zul Kamagi ( B1C120198 )
6. Yuyun Wardani ( B1C120199 )
7. Adillah Nurul Hikma ( B1C120200 )
8. Alda Lian Ramli ( B1C120206 )
9. Andini Sahani ( B1C120210 )

PENGANTAR BISNIS
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALUOLEO
2020

1
Kata Pengantar

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan karunia-
Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah Pengantar Bisnis tepat waktu.
Tidak lupa shalawat serta salam tercurah kepada Rasulullah SAW yang syafa’atnya kita nantikan
kelak.

Penulisan makalah berjudul “Bentuk – Bentuk Badan Usaha” dapat diselesaikan karena bantuan
banyak pihak. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “PENGANTAR BISNIS” di
Universitas Haluoleo. Selain itu, kami juga berharap agar pembaca mendapatkan sudut pandang baru
setelah membaca makalah ini.

Kami menyadari makalah ini masih memerlukan penyempurnaan, terutama pada bagian isi. Kami
menerima segala bentuk kritik dan saran pembaca demi penyempurnaan makalah. Apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini, kami memohon maaf.

Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah bahasa Indonesia ini dapat
bermanfaat.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Kendari, Oktober 2020

Penulis

2
Daftar Isi

Kata Pengantar......................................................................................................................................1
Daftar Isi ...............................................................................................................................................2
BAB I................................................................................................................................................3
Latar Belakang.......................................................................................................................4
Rumusan Masalah..................................................................................................................5
Tujuan ...................................................................................................................................5
BAB 2 ...............................................................................................................................................6
Bentuk Yuridis Perusahaan....................................................................................................6
Lembaga Keuangan ............................................................................................................14
Kerja sama Penggabungan dan Ekspansi.............................................................................17
BAB 3 .............................................................................................................................................25
Kesimpulan .........................................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Dalam beroperasi, perusahaan haruslah memiliki badan hukum/ usaha tertentu agar perusahaan


tersebut memiliki legalitas untuk menjalankan kegiatannya. Keberadaan badan hukum perusahaan
akan melindungi perusahaan dari segala tuntutan akibat aktivitas yang dijalankannya. Karena badan
hukum perusahaan memberikan kepastian berusaha, sehingga kekhawatiran atas pelanggaran hukum
akan terhindar, mengingat badan hukum perusahaan memiliki rambu-rambu yang harus dipatuhi.
Dengan memiliki badan hukum, maka perusahaan akan memenuhi kewajiban dan hak terhadap
berbagai pihak yang berkaitan dengan perusahaan, baik yang ada di dalam maupun di luar
perusahaan.
Dilihat dari sudut pandang terminologi bahasa, tampak bahwa kata “badan usaha” terdiri dari
dua suku kata, yakni “badan dan usaha”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) di jelaskan,
badan mempunyai makna bervariasi, antara lain: badan bisa diartikan sekumpulan orang yang
merupakan suatu kesatuan untuk mengerjakan sesuatu. Kata usaha juga mempunyai  makna
bervariasi, antara lain: usaha bisa diartikan kegiatan di bidang perdagangan (dengan maksud mencari
untung); perdagangan; perusahaan. Seorang pedagang adalah orang yang melakukan perbuatan dalam
rangka perusahaan, ia adalah seorang pengusaha atau usahawan.
Badan usaha itu sendiri didefinisikan sebagai kesatuan yuridis dan ekonomi yang
menggunakan faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa dengan tujuan untuk mencari
laba.  Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi berdirinya suatu badan usaha antara lain, Krisis
ekonomi yang terjadi saat ini, banyaknya pengangguran, tingkat kesejahteraan masyarakat terhambat,
dan krisis kemiskinan. Peranan badan usaha jelas sangat penting dan berkontribusi terhadap
kemakmuran rakyat, dan untuk menyelesaikan faktor penghambat majunya perekonomian Indonesia.
 Peranan badan usaha jelas sangat penting dan berkontribusi terhadap kemakmuran rakyat,
dan untuk menyelesaikan faktor penghambat majunya perekonomian Indonesia. Ada beberapa bentuk
badan usaha antara lain : Perusahaan Perseorangan, Firma, Perseroan Komanditer, Perseroan
Terbatas, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Koperasi.

4
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja bentuk yuridis perusahaan ?

2. Apa saja lembaga keuangan di Indonesia ?

3. Bagaimana Kerjasama penggabungan dan ekspansi

1.3 Tujuan

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah :

1. Memahami bentuk pemilikan perusahaan

2.Memahami lembaga keuangan bank maupun yang bukan bank

3. Memahami bentuk – bentuk penggabungan

4. Memahami pengkhususan perusahaan

5. Memahami pengkonsentrasian perusahaan

6. Memahami cara – cara penggabungan atau penyatuan usaha

5
Bab II

Pembahasan

2.1 Bentuk Yuridis Perusahaan

Apa maksud dari bentuk yuridis suatu perusahaan Maksud dari bentuk yuridis suatu
perusahaan itu ialah bentuk bentuk dari suatu perusahaan yang merupakan suatu kesatuan yuridis atau
bisa dikatakan sebagai badan usaha yang biasanya berbadan hukum dan menggunakan faktor produksi
untuk mencari keuntungan.

Bentuk yuridis dari suatu perusahaan atau dapat dikatakan bentuk-bentuk badan usaha antara lain:

1. Perusahaan Perseorangan

Perusahaan perseorangan merupakan badan usaha yang hanya dipimpin oleh seseorang
sehingga hanya orang itulah yang bertanggung jawab penuh atas semua kekayaan, kewajiban, resiko
dan aktivitas perusahaan dan tanggung jawab yang dimilikinya pun tidak terbatas. Badan usaha ini
juga memiliki persyaratan dan izin usaha yang lebih ringan serta sederhana dibandingkan badan usaha
lainnya karena dalam badan usaha ini tidak ada pemisahan kekayaan pribadi pada perusahaan.

Pemilik bertanggung jawab penuh atas semua kewajiban badan usaha tersebut dengan
jaminan seluruh harta kekayaan pribadinya.Bentuk organisasinya sederhana, pendiriannya juga cukup
mudah dan tidak ada undang-undang khusus yang mengaturnya. Usaha ini cocok untuk kegiatan
usaha yang modalnya relative kecil.

Kelebihan dari perusahaan perseorangan antara lain:

 Keputusan dapat dengan cepat dilaksanakan karena pengambilan keputusan hanya dilakukan
oleh satu orang yaitu pemilik perusahaan tersebut.
 Badan usaha ini dapat dengan mudah didirikan dan tidak ada yang mempersoalkan
manajemen perusahaan karena kepemilikannya hanya satu orang.
 Seluruh keuntungan perusahaan menjadi hak pemilik perusahaan tersebut.
 Sifat kerahasiaan perusahaan baik dalam hal keuangan maupun produksi dapat terjamin
dengan baik
 Mudah bergerak karena undang-undang yang mengaturnya relative sedikit.
 Biasanya pemilik perusahaan lebih giat berusaha untuk mencapai tujuan dari perusahaannya
karena memiliki motivasi yang kuat untuk mendapatkan laba.

6
Sedangkan kekurangan dari badan usaha ini adalah:

 Tanggung jawab pemilik perusahaan tidak terbatas sehingga seluruh kekayaan pribadi dari
pemilik perusahaan menjadi jaminan atas hutang-hutang perusahaan.
 Besarnya perusahaan terbatas karena sumber dana atau keuangan perusahaan hanya
bergantung pada kemampuan pemilik perusahaan saja.
 Kelangsungan usaha kurang terjamin sebab jika pemiliknya mengalami suatu masalah besar
maka aktivitas perusahaan tentu akan berhenti.
 Kepemimpinan dan pengelolaan manajemennya lebih sulit karena hanya dikelola oleh satu
orang saja yaitu pemilik perusahaan tersebut.

2. Firma

Firma merupakan suatu badan usaha yang dapat dikatakan sebagai sebuah persekutuan karena
dijalankan oleh beberapa orang namun dengan menggunakan satu nama sehingga hasil keuntungan
yang diperoleh nanti dibagikan ke semua anggotanya. Tanggung jawab yang dimiliki setiap anggota
firma pun tidak terbatas sehingga resiko atau kerugian pun akan ditanggung bersama-sama. Setiap
anggota dalam persekutuan firma pun berhak bertindak atas nama firma. Firma memiliki ketentuan
tersendiri yang diatur dalam undang-undang yaitu:

 Setiap anggota yang tergabung dalam firma berhak menjadi pemimpin


 Anggota firma tidak berhak memasukkan orang lain untuk menjadi anggota baru tanpa
persetujuan dari anggota yang lain.
 Keanggotaan tidak dapat dipindahkan kepada orang lain selama anggota tersebut masih
hidup.
 Tidak ada pemisahan antara kekayaan pribadi para anggota dengan kekayaan perusahaan
karena apabila kekayaan perusahaan tidak cukup untuk menutupi hutang perusahaan, maka
kekayaan para anggotanya yang menjadi jaminan.
 Apabila ada sekutu yang tidak memasukkan modal tetapi hanya memberi pikiran ataupun
tenaga, maka akan mendapatkan laba dengan perolehan yang sama dengan anggota firma
yang memberikan modal terkecil.

Lalu, apa yang membedakan Firma (Fa) dengan perusahaan lainnya;

 Para anggota harus aktif dalam mengelola perusahaan


 Tanggung jawab para anggotanya tidak terbatas terhadap resiko-resiko yang terjadi.
 Persekutuan akan berakhir apabila salah satu anggotanya ada yang mengundurkan diri atau
meninggal dunia.

7
Sedangkan kelebihan dari Firma itu sendiri yaitu:

 Kebutuhan akan modal perusahaan dapat lebih mudah terpenuhi dan peminjaman kredit pun
lebih mudah karena memiliki kemampuan finansial yang besar
 Kemampuan pengelolaan manajemen lebih mudah karena bisa dilakukan pembagian kerja
kepada para anggota firma.
 Keputusan diambil berdasarkan pertimbangan dari berbagai pihak anggota firma.

Namun, selain mempunyai kelebihan, tentu Firma memiliki kekurangan. Kekurangan dari Firma
antara lain:

 Karena tanggung jawab setiap anggota yang tidak terbatas terhadap seluruh hutang
perusahaan, maka kekayaan pribadi para anggota Firma akan menjadi jaminannya.
 Apabila terjadi kerugian yang disebabkan salah satu anggota Firma, maka semua anggota
harus menanggungnya.
 Kelangsungan dari perusahaan tidak menentu, karena apabila salah satu anggota
mengundurkan diri atau membatalkan perjanjian, secara otomatis Firma pun dinyatakan
bubar.
 Karena kepemimpinan dipegang oleh lebih dari satu orang, tidak menutup kemungkinan bisa
terjadi perselisihan antar anggota.

3. Perseroan Komanditer (CV)

Perseroan Komanditer atau dapat dikatakan Commanditaire Vennootschape (CV) merupakan


suatu persekutuan yang didirikan oleh 2 (dua) orang atau lebih yang mempercayakan uangnya untuk
digunakan oleh persekutuan tersebut. Persekutuan Komanditer memiliki kesamaan dengan Firma,
yaitu tidak ada kekayaan sendiri. Dalam Persekutuan Komanditer ini, anggota atau sekutu dibagi
menjadi 2 (dua), yaitu:

 Sekutu aktif/Sekutu komplementer

Sekutu/anggota yang menjalankan semua kebijakan perusahaan dan berhak untuk melakukan
perjanjian dengan pihak ketiga serta memiliki tanggung jawab penuh atas hutang-hutang perusahaan.
Jadi apabila kekayaan perusahaan tidak cukup untuk menutupi hutang perusahaan, maka kekayaan
pribadinya yang akan menjadi jaminannya.

8
 Sekutu pasif/Sekutu Komanditer

Sekutu/anggota yang hanya menyerahkan modal saja dan memiliki tanggung jawab yang terbatas
atas persekutuan tersebut. Dan apabila perusahaan menderita kerugian, mereka hanya bertanggung
jawab sampai batas modal yang ditanam dalam persekutuan itu saja.

Pembagian keuntungan dalam Perseroan Komanditer (CV) ialah sesuai dengan kesepakatan awal.
Dan persekutuan ini juga didirikan dengan akta dan harus didaftarkan. Perseroan Komanditer (CV)
pun memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri, antara lain:

Kelebihan Perseroan Komanditer (CV) :

 Proses pendirian Perseroan Komanditer (CV) relatif mudah.


 Kemampuan manajemennya lebih mudah karena kepemimpinan dipegang oleh lebih dari satu
orang.
 Kebutuhan modal dapat lebih terpenuhi karena modal yang dikumpulkan relatif besar.
 Kesempatan untuk berkembang lebih besar.

Sedangkan kekurangan dari Perseroan Komanditer (CV) yaitu:

 Kelangsungan hidup persekutuan tidak terjamin.


 Tanggung jawab bagi para sekutu aktif yang tidak terbatas hingga kekayaan pribadinya
menjadi jaminan atas hutang-hutang tu aktif yang tidak terbatas hingga kekayaan pribadinya
menjadi jaminan atas hutang-hutang perusahaan.
 Tanggung jawab terbatas yang dimiliki sekutu pasif mengakibatkan mengendorkan semangat
untuk memajukan persekutuan.
 Apabila sudah menamkan modal, sulit untuk menariknya kembali.

4. Perseroan Terbatas

Perseroan Terbatas (PT) atau sering disebut Naamloze Vennootschaap (NV) adalah suatu
badan usaha yang dimiliki oleh dua orang atau lebih yang memiliki saham di perusahaan
tersebut. Perseroan Terbatas ini memperoleh modal dari hasil penjualan saham untuk itulah
kepemilikannya pun dimiliki lebih dari satu orang dan apabila salah satu dari pemilik saham tersebut
mengundurkan diri, perusahaan tetap dapat berjalan tanpa perlu khawatir akan dibubarkan karena
saham yang dimiliki orang tersebut bisa dijual ke orang lain atau diganti kepemilikannya. Tanggung
jawab para pemegang saham dalam Perseroan Terbatas pun hanya sebatas sebesar modal yang mereka
serahkan.

Jadi mereka bertanggung jawab atas hutang-hutang perusahaan hanya sebesar modal yang
disetorkan masing-masing individu, atau dapat dikatakan kekayaan milik perusahaan dipisah dengan

9
kekayaan pribadi para pemegang saham. Sama halnya dengan perusahaan lainnya, Perseroan Terbatas
(PT) pun memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri, kelebihannya antara lain sebagai berikut:

 Kelangsungan hidup perusahaan terjamin karena tidak dapat dengan mudah dibubarkan
meskipun salah satu anggota atau pemegang saham menyatakan mengundurkan diri.
 Tanggung jawab para pemegang saham yang terbatas sehingga kekayaan pribadi mereka tidak
perlu menjadi jaminan untuk hutang-hutang atau kewajiban-kewajiban perusahaan lainnya.
 Saham dapat diperjualbelikan ke siapapun dengan relative mudah
 Pengelolaan perusahaan dapat dilakukan dengan lebih efisien terutama soal kepemimpinan
perusahaan tersebut.

Namun, selain kelebihan tentu setiap perusahaan memiliki kekurangan sendiri, yaitu:

 Pemungutan pajak untuk Perseroan Terbatas relatif besar.


 Rahasia tidak terjamin aman karena kepemilikan saham dipegang oleh lebih dari satu orang.
 Biaya pendirian Perseroan Terbatas relatif mahal
 Kurangnya perhatian pemegang saham terhadap perusahaan karena mereka merasa tanggung
jawab mereka terbatas.

Selain itu, pendirian Perseroan Terbatas (PT) juga harus memenuhi syarat formal dan material yang
telah ditentukan. Syarat formalnya adalah sebagai berikut:

a) Modal Statuter
Besarnya modal sesuai dengan yang telah dicantumkan dalam akta pendirian.
b) Modal yang ditetapkan
Modal yang telah dimiliki oleh seseorang dan berupa saham. Besarnya minimal 20% dari
modal statuter.
c) Modal yang disetor
10% dari modal statute haruslah disetor secara tunai atau berupa barang yang senilai.
d) Modal Portofolio
Modal yang berupa saham yang masih berada dalam perusahaan tersebut.

Dan karena kepemimpinan dalam Perseroan Terbatas (PT) dimiliki oleh lebih dari satu orang,
maka dalam PT ada pembagian hak suara. Bagi yang memiliki saham dibawah 100 lembar, maka ia
mempunyai hak suara 1, jika jumlah saham yang dimiliki lebih dari 300 lembar maka hak suaranya
adalah 3, dan jumlah hak suara paling banyak adalah 6.

10
5. BUMN
BUMN (Badan Usaha Milik Negara) adalah semua badan usaha apapun yang seluruh atau
sebgaian besar modalnya merupakan kekayaan negara. Modal BUMN berasal dari:

1. Seluruh modal berasal dari Negara


2. Sebagian modal paling sedikit 51% berasal dari negara sedangkan sebagian modal lainnya
berasal dari swasta.

Untuk itu, BUMN dibagi menjadi 2 (dua), yaitu:

 Perseroan Terbatas Negara

Perseroan Terbatas Negara sebelumnya disebut dengan Perusahaan Negara (PN). Modal yang
dimiliki Perseroan Terbatas Negara ini sebagian berasal dari negara sedangkan sebagian lainnya
berasal dari swasta. Perseroan ini memiliki tujuan untuk mencari laba semaksimum mungkin tentunya
dengan menggunakan faktor produksi secara efisien serta menyediakan barang dan jasa bermutu
tinggi dan berdaya saing kuat. Dasar hukum yang mengubah Perusahaan Negara menjadi Perseroan
Terbatas Negara antara lain:

 Instruksi Presiden RI No. 17 tanggal 28 Desember 1967


 Peraturan Pemerintah Pengganti Udang-Undang No 1 Tahun 1969
 Peraturan Pemerintah RI No. 12 Tahun 1969

Perseroan ini memiliki syarat tersendiri agar bisa didirikan, antara lain:

 Sudah melakukan penyehatan sedemikian rupa sehingga perbandingan antara faktor-


faktor produksi berbanding rasional
 Sudah menyusun neraca dan perkiraan rugi/laba sampai saat didirikannya perseroan
 Sudah melunasi semua hutangnya kepada kas Negara
 Ada harapan untuk mengembangkan usaha

 Perusahaan Negara Umum

Perusahaan Negara Umum (PERUM) merupakan perusahaan yang modalnya seluruhnya berasal
dari negara dan tidak terbagi atas saham. Perusahaan ini didirikan tidak hanya untuk mencari
keuntungan, tetapi juga untuk kesejahteran masyarakat dengan menyediakan barang dan jasa yang
bermutu tinggi. PERUM dipimpin oleh suatu direksi yang bertanggung jawab atas segala hubungan
hukum dengan pihak lain dan diatur menurut hukum perdata.

11
Meskipun BUMN dibagi menjadi 2 (dua) jenis berdasarkan permodalannya, namun secara umum
BUMN memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

 Tujuan utamanya adalah melayani kepentingan masyarakat luas dan mencari keuntungan.
 Berstatus badan hukum yang diatur berdasarkan undang-undang dan tunduk pada
peraturan hukum di Indonesia
 Secara finansial, memiliki nama dan kekayaan sendiri agar dapat berdiri sendiri.
 Bergerak dibidang produksi atau jasa yang bersifat vital (menyangkut hajat hidup orang
banyak).
 Modalnya meliputi kekeyaan Negara yang dipisah-pisahkan dan tidak terbagi-bagi atas
saham-saham.
 Setiap tahunnya harus menyusun laporan tahunan yang memuat neraca dan laporan rugi-
laba untuk disampaikan kepada pihak yang berkepentingan.

Contoh perusahaan yang termasuk BUMN ialah Pengadaian, Telkom, PLN, PT. KA, dll.

6. Koperasi

Koperasi ialah suatu organisasi bisnis yang dikelola oleh orang-orang atau badan hukum
dengan berlandaskan pada prinsip gerakan ekonomi rakyat dan asas kekeluargaan agar dapat
bekerjasama untuk menjalankan usahanya demi meningkatkan kesejahteraan para anggotanya.

Yang menjadi landasan koperasi menurut Undang-undang Pokok Perkoperasian No. 12 tahun 1967
antara lain:

1. Landasan Iidil

Landasan iidil koperasi adalah Pancasila. Setiap koperasi di Indonesia harus bermoral Pancasila,
segala tindakan dan usahanya harus berpedoman kepada Pancasila.

2. Landasan Struktual

Landasan ini yaitu UUD 1945. Koperasi harus berlandaskan UUD 1945 pasal 33 ayat 1 yang
intinya yaitu koperasi adalah usaha bersama atas dasar kekeluargaan dan gotong royong serta yang
diutamakan adalah kepentingan seluruh anggota (masyarakat).

3. Landasan Mental

Landasan mental koperasi adalah berupa setia kawan dan kesadaran pribadi. Setia kawan yang
dimaksud disini adalah sifat gotong royong, sedangkan kesadaran pribadi menggambarkan
kepercayaan diri untuk menaikkan taraf hidup dan kemakmuran para anggotanya.

12
Sedangkan Prinsip Koperasi adalah:

1. Keanggotaannya bersifat sukarela


2. Pengelolaan manajemen koperasi dilakukan secara demokrasi
3. Hasil usahanya dibagikan secara adil sebanding dengan jasa masing-masing anggota
4. Balas jasa yang diberikan terbatas terhadap modal
5. Mandiri

Dan seperti halnya Badan Usaha yang lain, Koperasi pun memiliki ciri-ciri yaitu sebagai berikut:

1.Lebih mengutamakan keanggotaan dan sifat persamaan

2. Anggotanya bebas keluar masuk menjadi anggota

3. Menjalankan usaha demi kesejahteraan anggota

4. Didirikan secara tertulis dengan akte pendirian

5.Tanggung jawab usaha koperasi ditangan para pengurus

6. Para anggota turut bertanggung jawab atas hutang koperasi terhadap pihak lain.

Koperasi pun memiliki beberapa kelebihan, antara lain:

1. Pengelolaannya bertujuan untuk memupuk laba demi kepentingan anggotanya.

2.Koperasi dapat berperan sebagai konsumen maupun produsen.

3.Koperasi berdasarkan kesukarelaan.

4.Selalu mengutamakan kepentingan anggotanya.

Namun dibalik kelebihannya, koperasi juga masih memiliki kekurangan seperti halnya dibawah ini:

1. Memiliki keterbatasan di bidang permodalan.

2. Daya saing koperasi lemah dibandingkan dengan badan usaha lainnya.

3. Tingkat kesadaran untuk berkoperasi pada anggota masih rendah

Pemerintah sekalipun turut berperan dalam mengembangkan koperasi, perannya yaitu:

1. Meciptakan dan mengembangkan iklim dan kondisi yang mendorong pertumbuhan serta
pemasyarakatan koperasi

13
2. Memberikan bimbingan kemudahan dan perlindungan kepada koperasi

Koperasi dibedakan menjadi beberapa kelompok, antara lain:


1.Koperasi Produksi
Koperasi Produksi adalah koperasi yang para anggotanya terdiri dari produsen (penghasil)
barang atau jasa yang nantinya akan dijual di koperasi tersebut.
2.Koperasi Konsumsi
Koperasi konsumsi adalah koperasi yang bergerak dalam penyediaan kebutuhan pokok bagi
para anggotanya.
3. Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang bergerak dalam pengumpulan dana dari para
anggotanya, dan menyalurkannya kepada anggota yang sedang membutuhkan dana tersebut.
4. Koperasi Serba Usaha
Koperasi serba usaha adalah koperasi yang mempunyai bidang usaha rangkap atau beraneka
ragam, sesuai dengan kebutuhan para anggotanya. Jadi, koperasi ini tidak hanya bergerak dalam satu
bidang.

2.2. Lembaga Keuangan


Lembaga keuangan merupakan badan usaha atau institusi di bidang jasa keuangan yang
bergerak dengan cara menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya untuk
pendanaan serta dengan mendapatkan keuntungan dalam bentuk bunga atau persentase.
Meski demikian, kegiatan usaha lembaga ini dapat berupa penghimpunan dana saja,
menyalurkan dana saja, atau keduanya sekaligus. 

Manfaat Lembaga Keuangan


Setiap lembaga yang bergerak di bidang keuangan memiliki peranan penting dan
manfaat bagi masyarakat dan perekonomian. Beberapa manfaat yang dapat ditemukan antara
lain adalah:
Manfaat likuiditas
Manfaat pertama ini berhubungan dengan likuiditas, yaitu kemampuan mendapatkan
uang tunai saat diperlukan. Sehingga tidak akan ada kekhawatiran akan kurangnya
ketersediaan uang tunai yang beredar di masyarakat.
 Pengalihan aset
Salah satu peran pentingnya adalah sebagai wadah untuk melakukan kegiatan pengalihan
aset. Di sini, lembaga tersebut akan mengalihkan aset dengan cara meminjamkan dana

14
kepada pihak lain untuk dikelola dalam masa waktu tertentu. Dana yang dialihkan ini berasal
dari simpanan masyarakat yang menabung di lembaga tersebut.
 Realokasi pendapatan
Manfaat selanjutnya adalah sebagai wadah untuk melakukan realokasi pendapatan. Dengan
demikian pendapatan yang masuk dan tersimpan di lembaga tersebut dapat digunakan di
masa depan dengan mudah.
 Kemudahan transaksi
Terakhir, juga memiliki manfaat besar dan peranan yang penting dalam penyediaan jasa yang
mempermudah transaksi keuangan. Dengan adanya lembaga ini, masyarakat bisa menghemat
waktu dan tenaga dalam melakukan kegiatan yang berhubungan dengan keuangan.

Jenis-Jenis Lembaga Keuangan


Berdasarkan jenisnya, lembaga keuangan di Indonesia terbagi menjadi dua jenis, yaitu
lembaga keuangan Bank dan non-Bank. 
 Lembaga Keuangan Bank
Yang dimaksud adalah lembaga perantara keuangan yang didirikan dengan wewenang
untuk menerima dan menghimpun simpanan uang, meminjamkan uang, serta menerbitkan
promes atau banknote. 
Bank ini terbagi lagi menjadi tiga jenis, yaitu Bank Sentral yang berfungsi untuk
menjaga kestabilan perekonomian masyarakat dan dikendalikan oleh Bank Indonesia, Bank
Umum yang memberikan layanan jasa keuangan serta transaksi, dan Bank Perkreditan
Rakyat yang menerima simpanan dalam bentuk deposito berjangka.
 Lembaga Keuangan Nonbank
Sementara itu, lembaga non-Bank memberikan berbagai jasa keuangan dan menarik
dana dari masyarakat secara depository atau tidak langsung. Beberapa contoh lembaga
keuangan yang bukan bank antara lain adalah perusahaan leasing, perusahaan asuransi,
perusahaan dana pensiun, bursa efek, pegadaian, reksadana, dan lain-lain.

Fungsi Lembaga Keuangan


Setelah memahami definisi dan manfaat lembaga keuangan, maka dapat ditarik
kesimpulan beberapa fungsi dan tujuan lembaga tersebut. Meski demikian, fungsinya juga
cukup berbeda tergantung dari jenis lembaganya. Berikut ini beberapa fungsinya baik yang
merupakan Bank maupun non-Bank.

15
1. Bank berfungsi sebagai lembaga yang menghimpun dana masyarakat dengan cara
mengeluarkan dokumen berharga. Dengan cara ini, dana masyarakat akan lebih
aman dan tersimpan dengan baik.
2. Selanjutnya, bank akan menyalurkan kembali dana yang sudah terhimpun tersebut
dan menggunakannya untuk pembiayaan, baik di bidang ekonomi maupun
pembangunan dalam jangka waktu tertentu. Dengan demikian, dana yang
terhimpun tidak akan diam di tempat melainkan dikelola dan berpotensi menjadi
berkembang.
3. Selain itu, bank juga berfungsi untuk memberikan bantuan modal usaha kepada
masyarakat atau perusahaan untuk mengembangkan bisnisnya. Bantuan modal ini
biasanya diberikan dalam bentuk kredit.
4. Ada pula pegadaian, yang merupakan lembaga keuangan non-Bank. Pegadaian
didirikan dengan tujuan agar dapat memberikan pinjaman kepada nasabah namun
dengan jaminan berupa barang atau surat berharga. 
5. Selanjutnya, ada pula koperasi yang memiliki fungsi dan tujuan yang mirip dengan
bank. Koperasi memberikan jasa simpan-pinjam kepada anggotanya dengan bunga
yang relatif rendah sehingga membebaskan masyarakat dari rentenir dan dapat
mengelola uang secara lebih produktif.

Lembaga keuangan, baik bank maupun nonbank memiliki peranan penting dalam lalu
lintas dan perkembangan perekonomian masyarakat serta negara. Karena itulah,
perkembangan perekonomian tidak akan terlepas dari keberadaan lembaga ini. 

2.3 Kerja Sama Penggabungan Dan Ekspansi

Ada beberapa bentuk dari penggabungan dan ekspansi, antara lain:

1. Joint Venture
Joint venture adalah usaha bisnis yang dilakukan oleh dua entitas bisnis atau lebih
untuk periode waktu tertentu. kerja sama ini diciptakan untuk memberikan tujuan spesifik
dan ditentukan dalam rencana yang telah disepakati. Sistem ini biasanya berakhir setelah
tujuan-tujuan tersebut terpenuhi kecuali para pihak memutuskan untuk terus bekerja sama.

16
Para pihak yang terlibat dalam sistem ini diatur oleh perjanjian kontrak yang mereka buat.
Perjanjian tersebut menetapkan hal-hal seperti kewajiban mereka, tingkat di mana mereka
akan berbagi keuntungan atau kerugian, hak dan kewajiban mereka satu sama lain.

Pada dasarnya, sistem joint venture adalah:

 Terdiri dari perusahaan yang berbeda, baik tujuan atau mungkin skala bisnis

 Kedua perusahaan memiliki dasar kepemilikan untuk kepentingan bersama


ini. Misalnya, dua perusahaan yang memiliki paten berbeda mungkin sepakat
membuat aplikasi akuntansi, dan akhirnya membentuk sistem joint venture.

 Kedua perusahaan setuju untuk berbagi pendapatan dan pengeluaran.

Kedua perusahaan dalam sistem joint venture berhak mempertahankan identitas perusahaan
mereka yang terpisah untuk semua tujuan kecuali yang sudah tertuang dalam perjanjian kerja
sama.

Sedangkan manfaat dari sistem kerjasama ini adalah :

 Untuk menggabungkan sumber daya. Perusahaan akan memiliki lebih banyak daya
saing dalam industri dan otomatis akan lebih banyak potensi keberhasilan usaha.

 Untuk menggabungkan keahlian. Dalam bisnis teknis, satu perusahaan mungkin


memiliki keahlian di satu bagian  dan perusahaan lain mungkin memiliki keahlian di
bagian lain. Misalnya, Perusahaan A pandai membuat perangkat lunak, sedangkan
Perusahaan B memiliki pengalaman menciptakan perangkat keras yang diperlukan
untuk suatu usaha.

 Untuk menghemat uang. Dua perusahaan mungkin mempertimbangkan sistem joint


venture untuk menghemat uang pada iklan, mungkin pameran dagang atau publikasi
produk.

2. TRUST
Trust adalah bentuk organisasi perusahaan yang didirikan untuk menghindari kerugian
masing-masing anggota dan memperbesar keuntungan perusahaan. Trust adalah peleburan
beberapa badan usaha menjadi sebuah perusahaan yang baru, sehingga diperoleh kekuasaan

17
yang besar dan monopoli. Masing-masing perusahaan yang bergabung mengadakan fusi
dengan menjadi perusahaan yang besar.
 Proses Pembentukan Trust
a. Konsentrasi horizontal

Konsentrasi horizontal ialah pemusatan dari beberapa Badan Usaha yang


pemecahanya sama. Misalnya usaha pemusatan untuk Pabrik Kertas, Pabrik kertas dan pabrik
kertas. Perusahaan-perusahaan No.1 s/d No.5 merupakan perusahaan-perusahaan sejenis.
Motivasi dan tujuan yang kuat dari konsentrasi horizontal terutama untuk memperoleh harga
pokok yang rendah, untuk meringankan resiko dan untuk dapat menguasai pasar. Konsentrasi
horizontal itu dalam beberapa segi dapat merasionalisasikan produksi, mencegah investasi
modal yang berlebih-lebihan dan dalam segi lainnya dapat mengadakan penghematan atas
ongkos perusahaan.

b. Konsentrasi vertikal

Konsentrasi vertikal ini adalah gabungan dari beberapa badan usaha yang
menghasilkan barang-barang berturut-turut yang merupakan lajur perusahaan dalam proses
produksi, menjadi satu badan usaha. Misalnya saja suatu penggabungan harta milik badan
usaha-badan menjadi satu dengan manajemen yang sama. Pada dasarnya konsentrasi vertikal
ini bisa dimulai dari proses produksi yang pertama hingga melayani konsumen. Jadi dalam
konsentrasi vertikal badan usaha merupakan rangkaian dalam proses produksi dilebur
menjadi satu.

1 Perusahaan No.1, misalnya rnerupakan perusahaan menggali bij besi.


2.Perusahaan No.2; merupakan peleburan besi yang menghasilkan potongan
potongan besi/baja.
3 Perusahaan No.3, rnisalnya merupakan perusahaan yang membuat mesin-rnesin;
4 Perusahaan No.4 adalah perusahaan pengepakan
5 Perusahaan No.5, merupakan perusahaan transpor

c. Konsentrasi paralel

Konsentrasi paralel ini merupakan penggabungan beberapa badan usaha yang


memproduksi atau menjual barang-barang yang berlainan tetapi untuk pesanan yang sama.
Contoh pemusatan ini ialah penggabungan badan usaha-badan usaha yang beroperasi dalam

18
perkebunan kina, teh, kopi, dan karet di dalam satu konsentrasi dan penggabungan
manajemen yang sama. Seperti konsentrasi-konsentrasi lainnya, konsentrasi paralel
punmembawa akibat-akibat terhadap tingkatan efisiensi dan kemungkinan kerugian yang
akan diderita.

a. Efisiensi terhadap ongkos-ongkos bisa terjadi karena konsentrasi paralel, sebab ongkos-
ongkos seperti untuk reklame, organisasi dan manajemen penjualan digabungkan. Syarat-
syarat penjualan dapat lebih baik dan tepat serta menyenangkan.

b. Bilamana terdapat suatu macam barang yang merugikan, kerugian ini dapat ditimbun oleh
keuntungan-keuntungan dari barang lainnya.

Dengan cara itu maka resiko mereka dapat didistribusikan diantara para anggota yang
terkonsentrasi di dalam trust itu. Kompensasi seperti itu akan memberikan suasana tenang
bagi perusahaan-perusahaan. Sebagai suatu bentuk konsentrasi badan usaha. Badan
usaha,merupakan gejala sosial dan ekonomis. Karena trust-trust dunia banyak pengaruhnya

terhadap pasar, maka fenomena-fenomena itu menimbulkan pro dan kontra. disamping
pengaruh positif terhadap kehidupan ekonomis, didalamnya banyak pula membawa kesulitan-
kesulitan. Di antara kebaikan-kebaikan karena berdirinya trust terhadap masyarakat misalnya
dalam hal harga-harga produksi yang dibuat oleh trust bukan dengan cara meninggikan harga
barang-barang tetapi dengan merendahkan harga pokok. Rasionalisasi dengan cara teknik,
organisasi dan manajemen yang tepat membawa trust ke titik efisiensi yang tinggi.

Dengan cara itu pula maka biaya dapat ditekan sehingga harga-harga barang produksi
trust itu bisa rendah pula. Seandainya trust dapat merebut kedudukan monopoli, memang ada
sisi positif dan negatifnya. Unsur positif dari monopoli ini adalah bahwa trust dapat
menyesuaikan penawaran terhadap permintaan, akibatnya, harga tidak akan labil. Sedangkan
aspek negatifnya adalah kedudukan monopoli yang telah dicapai trust dapat menghancurkan
perusahaan-perusahaan kecil yang biaya produksinya sedang menanjak. Terdesaknya
perusahaan-perusahaan yang lemah ini berarti akan menyebabkan pengangguran-
pengangguran bagi buruh yang bekerja pada perusahaan yang kecil itu.

Sisi negatif trust lainnya adalah bahwa trust itu tidak hanya mempersulit pekerja yang
bekerja di luar lingkungan trust, tetapi malahan iapun dapat menambah kesukaran bagi
pekerja yang berada di dalam lingkungan trust itu.Karena pekerja-pekerja itu sekarang lebih

19
banyak tergantung kepada trust. Monopoli yang dicapai trust akan menyebabkan seorang
buruh dengan keahliannya, tertutup untuk mencoba memilih perusahaan lain. Contoh: Bank
Mandiri merupakan gabungan dari Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank
Pembangunan Indonesia, Bank Ekspor Impor Indonesia

3. Holding Company

Holding company adalah perusahaan utama yang membawahi beberapa peusahaan,


yang tergabung dalam satu grup perusahaan. Dengan begitu, ada kemungkinan terjadi
peningkatan atau penciptaan nilai pasar perusahaan. Secara sederhana, pengertian holding
company adalah perusahaan induk yang mempunyai saham perusahaan anak dan berperan
sebagai pemegang saham. Nah, tujuan dari penggabungan saham induk dengan saham anak
(subsidiary company) bisa berdampak pada peningkatan kinerja perusahaan, dan bahkan bisa
menciptakan nilai pasar perusahaan. Yang selama ini kita kenal dengan istilah ”Market Value
Creation”. Hubungan antara perusahaan induk dengan perusahaan anak adalah Afiliasi.

Manfaat pembentukan holding company adalah bisa membangun, mengelola,


mengendalikan dan mengkoordinasikan kinerja antar perusahaan.Perumusan langkah
perencanaan perusahaan Holding company harus jelas dan efektif. Aspek strategis yang harus
di perhatikan meliputi struktur organisasi, sumber daya manusia (SDM), dan aspek keuangan
(finansial).

Kelebihan dan kekurangan Holding company bisa kita kelompokkan menjadi 3 yaitu, dari
segi pengendalian perusahaan, segi pengoperasian perusahaan dan segi pemisahan secarar
hukum.

1. Segi pengendalian perusahaan, untuk mempengaruhi atau mengendalikan perusahaan


lain, holding company harus memiliki saham di perusahaan tersebut sebesar 20-50%.
2. Segi pengoperasian perusahaan. Secara hukum, perusahaan holding company bersifat
terpisah antara perusahaan anak dengan perusahaan lainnya. Sehingga, jika salah satu
perusahaan anak mengalami kegagalan, akan ditutup dengan keberhasilan perusahaan
lain. Namun holding company tetap bertanggung jawab terhadap seluruh perusahaan
anaknya.
3. Segi pemisahan secara hukum. Artinya, dalam beberapa perusahaan sejenis bisa
dibentuk dalam satu holding company, contohnya perusahaan asuransi, bank dan
lembaga keuangan lainnya.

20
 Proses Pembentukan Holding Company:

1. Proses Residu

Dalam proses residu, perusahaan asal di pecah sesuai dengan masing-masing sektor
usaha. Perusahaan yang di pecah ini nantinya akan menjadi perusahaan yang mandiri, sementara
perusahaan sisanya (residu) dari perusahaan asal akan di konversi menjadi perusahaan holding
dan tetap memegang saham pada perusahaan pecahan tersebut.

Istilah holding company menurut Winardi adalah perusahaan yang menguasai


perusahaan lain. Ada sebuah adagium yang mengatakan bahwa sebuah “hoding company is a
company which holds other companies”.

Pembentukan perusahaan holding company melalui proses residu bisa kita lihat pada gambar
berikut.

 Keterangan Diagram:

 X : Perusahaan asal

 Xi : Bagian dari bisnis perusahaan asal yang tidak perlu dimandirikan.

 X2 : Bagian dari bisnis perusahaan yang perlu dimandirikan

 P, Q, R : Pecahan dari perusahaan X2 yang sudah mandiri

21
2. Prosedur penuh

 Prosedur penuh ini sebaiknya dilakukan jika sebelumnya tidak terlalu banyak terjadi
pemecahan/pemandirian perusahaan, tetapi masing-masing perusahaan dengan kepemilikan
yang sama/berhubungan saling terpencar-pencar, tanpa terkonsentrasi dalam suatu perusahaan
holding.

 Dalam hal ini, yang menjadi perusahaan holding bukan sisa dari perusahaan asal seperti pada
prosedur residu, tetapi perusahaan penuh dan mandiri.

 Perusahaan mandiri calon perusahaan holding ini dapat berupa :

Keterangan Diagram:

 A, B, C, D : Perusahaan-perusahaan dengan kepemilikan yang sama saling berhubungan.

 X : Perusahaan baru dibentuk yang dipersiapkan untuk menjadi perusahaan holding.

 Y : Perusahaan lain dengan kepemilikan yang berbeda/tidak saling berhubungan.

 ___> : Saham perusahaan anak yang dipegang oleh perusahaan holding.

22
3. Prosedur Terprogram

Pembentukan perusahaan holding pada proses ini direncanakan pada saat awal memulai (start)
bisnis. Karenanya, perusahaan pertama yang didirikan dalam grupnya adalah perusahaan holding.
Selanjutnya, setiap bisnis yang dijalankan akan dibentuk atau di akuisisi perusahaan lain, dengan
catatan perusahaan holdong sebagai pemegang saham akan bersama dengan pihak lain sebagai
partner bisnis. Dengan demikian, jumlah perusahaan baru sebagai anak perusahaan akan terus
berkembang jumlahnya, sesuai dengan perkembangan bisnis dari grup usaha yang bersangkutan.

Pembentukan perusahaan holding company dengan proses terprogram adalah:

 Keterangan Gambar:

 A : Calon Perusahaan Holding


 A1 : Perusahaan Holding
 B,C,D : Perusahaan baru dibentuk (Anak Perusahaan )
 X, Y, Z : Perusahaan lain dengan kepemilikan yang berbeda/tidak saling
berhubungan.
 B, C, D : Memegang saham dari awal terbentuk perusahaan.
 X, Y, Z : Pemegang saham secara akuisisi.

4. Sindikat
Merupakan kerjasama antara beberapa orang untuk melaksanakan proyek khusus di
bawah suatu perjanjian Penggunaan bentuk perusahaan ini terutama pada bidang keuangan.
Perjanjian yang diadakan dalam sindikat dapat dibagi menjadi dua bagian. Bagan pertama,
dibuat bersama-sama dengan perusahaan yang saham-sahamnya akan dibeli oleh

23
sindikat.Bagian kedua, menyebutkan tentang keanggotaa dan cara-cara mendapatkan laba atau
menanggung rugi.

5. Kartel

Merupakan persekutuan antara beberapa perusahaan sejenis di bawah suatu perjanjian


tertentu. Tiap-tiap perusahaan tetap berdiri sendiri, kedudukan sama dan sewaktu-waktu
dapat membatalkan perjanjian. "Cartel“ yaitu suatu kesepakatan (tertulis) antara beberapa
perusahaan produsen dan lain-lain yang sejenis untuk mengatur dan mengendalikan berbagai
hal, seperti harga, wilayah pemasaran dan sebagainya, dengan tujuan menekan persaingan
dan meraih keuntungan. Berdasarkan perjanjian kartel dibagi menjadi:

 Kartel daerah : membagi daerah pemasaran


 Kartel produksi: menentukan luas produksi masing-masing
 Kartel kondisi : mengatur syarat-syarat penjualan, syarat penyerahan barang,
tempat penjualan, penjualan tunai/kredit, pemberian potongan, dan lain-lain.
 Kartel pembagian laba: menentukan cara pembagian dan besarnya laba masing-
masing anggota
 Karten harga, penentuan harga minimum, dapat mengurangi persaingan harga antar
anggota

6. Concern
Merupakan bentuk kerjasama/persekutuan perusahaan yang tujuan utamanya adalah
konsentrasi untuk memperoleh sumber pembelajaran (bukan untuk persaingan dan
memperoleh kedudukan monopoli seperti kartel dan sindikat).Meliputi berbagai daerah
struktur organisasinya.

Ada beberapa motif dan tujuan concern dibentuk antara lain yaitu:

a. Penghapusan persaingan dan memajukan kerjasama diantara mereka.


b. Rasionalisasi atau usaha meninggikan efisiensi dalam usaha proses produksi.
c. Saling tukar-menukar pengalaman-pengalaman, riset-riset pasar atau laboratorium
dan demikian pula paten-paten diantara badan usaha yang berada dibawah concern
itu.

24
Bab III

Penutup

3.1 Kesimpulan

Badan usaha adalah kesatuan yuridis dan ekonomi yang menggunakan faktor produksi
untuk menghasilkan barang dan jasa dengan tujuan untuk mencari laba. Sedangkan
Perusahaan adalah suatu unit kegiatan yang melakukan aktivitas pengelolaan faktor produksi
untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat, mendistribusikannya, serta melakukan
usaha lain dengan tujuan memperoleh keuntungan dan memuaskan kebutuhan masyarakat.

   Bentuk badan usaha ada beberapa jenis antara lain, Perusahaan Perseorangan, Firma,
Perseroan Komanditer, Perseroan Terbatas, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan
Koperasi

   Peran Badan Usaha dalam perekonomian Indonesia sangat penting guna mengembangkan
perekonomian negara, meningkatkan kemakmuran rakyat Indonesia, memupuk keuntungan
dan pendapatan, dan melaksanakan dan menunjang pelaksanaan program kebijakan
pemerintah di bidang ekonomi.

25
DAFTAR PUSTAKA

https://rifahanazaimah.wordpress.com/2016/10/10/bentuk-badan-usaha/

https://mustafatanjong.blogspot.com/2017/11/makalah-bentuk-bentuk-badan-usaha.html

https://herdyantismi.wordpress.com/2013/10/15/bentuk-yuridis-perusahaan-2/#:~:text=Itulah
%20beberapa%20bentuk%20yuridis%20suatu,(BUMN)%2C%20dan%20Koperasi.

https://www.akuntansilengkap.com/bisnis/mengenal-holding-company-dan-contoh/

https://cpssoft.com/blog/bisnis/joint-venture-pengertian-contoh-dan-manfaatnya/

26

Anda mungkin juga menyukai