DOSEN PEMBIMBING:
Diusulkan oleh :
SURABAYA
2018
BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan penulisan dari makalah ini supaya pembaca mengetahhui dan mengenal
anatomi dan fisiologi dari sisetem kardiovaskular dan system limfa itu sendiri ,
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Jantung
Jantung (bahasa Latin: cor) adalah sebuah rongga, rongga organ berotot
yang memompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang
berulang. Darah menyuplai okisgen dan nutrisi pada tubuh, juga membantu
menghilangkan sisa-sisa metabolisme. Istilah kardiak berarti berhubungan
dengan jantung, dari kata Yunani cardia untuk jantung. Jantung adalah salah
satu organ manusia yang berperan dalam sistem peredaran darah, terletak di
rongga dada agak sebelah kiri.
Pada manusia, jantung dibagi menjadi empat ruas: atrium atas kanan dan
kiri; dan ventrikel bawah kanan dan kiri. Pada umumnya atrium dan ventrikel
kanan disebut jantung kanan, dan sisanya disebut jantung kiri. Pada jantung yang
sehat darah mengalir satu arah melalui pembuluh darah. Terdapat sebuah kantung
pembungkus myang melindungi jantung, perikardium, yang juga mengandung
sedikit cairan. Dinding jantung tersusun atas tiga lapisan: epikardium,
miokardium, dan endokardium.
Jantung adalah satu otot tunggal yang terdiri dari lapisan endothelium.
Jantung terletak di dalam rongga torakik, di balik tulang dada. Struktur jantung
berbelok ke bawah dan sedikit ke arah kiri. Massanya kurang lebih 300 gram,
besarnya sebesar kepalan tangan. Jantung hampir sepenuhnya diselubungi oleh
paru-paru, namun tertutup oleh selaput ganda yang bernama perikardium, yang
tertempel pada diafragma. Lapisan pertama menempel sangat erat kepada jantung,
sedangkan lapisan luarnya lebih longgar dan berair, untuk menghindari gesekan
antar organ dalam tubuh yang terjadi karena gerakan memompa konstan jantung.
Jantung dijaga di tempatnya oleh pembuluh-pembuluh darah yang meliputi daerah
jantung yang merata/datar, seperti di dasar dan di samping. Dua garis pembelah
(terbentuk dari otot) pada lapisan luar jantung menunjukkan di mana dinding
pemisah di antara serambi dan bilik jantung.
Batas-batas jantung:
o Kanan : vena cava superior (VCS), atrium kanan, vena cava inferior (VCI)
o Kiri : ujung ventrikel kiri
o Anterior : atrium kanan, ventrikel kanan, sebagian kecil ventrikel
o Kiri
Perikardium :
Kerangka Jantung :
Anatomi Dalam :
Jantung terdiri dari 4 ruang, yaitu atrium kanan dan kiri, serta ventrikel kanan dan
kiri, belahan kanan dan kiri dipisahkan oleh septum
Atrium Kanan :
Atrium Kiri :
Ventrikel Kanan :
Ventrikel Kiri :
o Ventriculus sinister berhubungan dengan atrium sinistrum melalui
ostium atrioventriculare sinistrum dan dengan aorta melalui ostium
aorta. Terdapat trabeculae carnae, dua buah musculi papillares
yang besar, tetapi tidak terdapat trabecula septomarginalis.
Katup Jantung :
Katup Trikuspid :
Katup pulmonal :
Katup Mitral :
o Katup bikuspid atau katup mitral mengatur aliran darah dari atrium
kiri menuju ventrikel kiri.. Seperti katup trikuspid, katup bikuspid
menutup pada saat kontraksi ventrikel. Katup bikuspid terdiri dari
dua daun katup.
Katup Aorta :
o Katup aorta terdiri dari 3 daun katup yang terdapat pada pangkal
aorta. Katup ini akan membuka pada saat ventrikel kiri
berkontraksi sehingga darah akan mengalir keseluruh tubuh.
Sebaliknya katup akan menutup pada saat ventrikel kiri relaksasi,
sehingga mencegah darah masuk kembali kedalam ventrikel kiri.
Otot Papilaris :
Chorda Tendineae :
Katup Mitral dan trikuspid dihubungkan dengan otot papilaris oleh korda
tendineae, yaitu jaringan ikat kuat berbentuk tali pengikat yang melekat
pada ujung-ujung otot papilaris. di dalam ventrikel kiri, ditemukan korda
tendinea anterior yang melekat pada otot papilaris anterior menuju daun
katup mitral anterior dan posterior. korda tendineae posterior yang melekat
pada otot papilaris posterior menuju pinggi kedua daun katup mitral. Pada
saat sistol, tekanan ventirkel kiri akan menyebar ke permukaan daun katup
secara merata dan menyebabkan ketegangan pada seluruh serabut korda.
Bilamana terjadi disfungsi otot papilaris atau terputusnya tali korda, maka
akan terjadi insufisiensi katup.
Untuk
setiap satu
ruang di jantung,
siklus jantung
bisa dibagi
menjadi dua
fase: sistol
dan
diastole. Selama sistol atau kontraksi, ruang berkontaksi dan mendorong darah ke
ruang yang berdekatan atau ke dalam batang arteri. Sistol diikuti oleh diastole
atau relaksasi. Selama diastole, ruang diisi dengan darah dan mempersiapkan
untuk kontraksi berikutnya. Pada contoh denyut jantung sebesar 75 denyut per
menit (bpm), urutan sistol dan diastole baik di atria atau ventrikel berlangsung
800 msec. Bagian ini memeriksa contoh siklus jantung — bagaimana dia memulai
dan berkoordinasi dan bagaimana tekanan yang dihasilkan oleh ruang kontrak
memindahkan darah ke satu arah. Untuk kenyamanan, kami akan menganggap
bahwa atria menentukan siklus jantung, dan itu termasuk satu siklus sistol atrium
dan diastole atrium. Ketika denyut jantung meningkat, semua fase dari siklus
jantung menjadi lebih pendek. Pengurangan terbesar terjadi dalam jumlah waktu
yang dihabiskan diastole. Ketika denyut jantung naik dari 75 bpm hingga 200
bpm, durasi sistol turun kurang dari 40 persen, tetapi durasi diastole jatuh hampir
75 persen.
a) Mulainya siklus jantung: Keempat kamar itu relaksasi, dan sebagian ventrikel
dipenuhi darah.
b) Kontraktilitas
Kontraktilitas adalah jumlahnya tenaga yang dihasilkan selama kontraksi
ventrikel. Banyak obat-obatan dimaksudkan untuk mengurangi
kontraktilitas; contoh termasuk "beta-blocker" seperti propranolol atau
timolol dan calcium channel blockers seperti nifedipine atau verapamil.
stimulasi simpatik meningkat kontraktilitas;stimulasi parasimpatis
menurunkannya. Banyak hormon termasuk epinefrin, norepinefrin, dan
tiroid hormon meningkat kontraktilitas.
Tidak hanya zat makanan, zat-zat lain seperti oksigen dan karbon dioksida
juga didistribusikan ke seluruh tubuh melalui sistem peredaran darah. Pada sistem
pernapasan gas oksigen yang diperoleh melalui paru-paru akan disebarkan ke
seluruh tubuh. Sedangkan gas karbon dioksida yang merupakan gas sisa dari
proses metabolisme akan dibawa ke paru-paru melalui sistem peredaran darah
manusia.
Dalam sistem peredaran darah manusia, darah menjadi alat pengangkut atau
transportasi utama yang sangat penting bagi tubuh kita. Berikut beberapa fungsi
peredaran darah yang menunjukkan betapa pentingnya darah bagi manusia.
Kerja sistem peredaran darah manusia dikendalikan oleh organ jantung yang
berguna untuk memompa darah agar mampu mengalir ke semua tubuh. Saat otot
jantung berelaksasi, jantung dalam keadaan mengembang, volumenya besar, dan
tekanannya kecil. Sehingga menyebabkan darah dari vena kava (darah kotor dari
tubuh), masuk ke dalam serambi kanan, katup AV terbuka dan darah terus masuk
ke dalam bilik kanan. Sementara itu di belahan jantung sebelah kiri, darah dari
vena pulmonalis (darah bersih dari paru-paru) masuk ke dalam bilik kiri. Saat otot
jantung berkontraksi jantung dalam keadaan mengerut. Darah yang telah ada
dalam bilik kanan dipompa masuk ke arteri pulmonalis. Waktu itu katup AV
menutup sedang katup ke arteri pulmonalis membuka.
Di bagian jantung sebelah kiri, darah di dalam bilik kiri dipompa masuk ke
aorta. Sementara itu, katup AV menutup, sedang katup ke aorta membuka.Pada
sistem peredaran darah manusia terkandung dua lintasan peredaran darah, yakni
peredaran darah besar dan peredaran darah kecil. Kedua peredaran darah ini
disebut peredaran darah ganda.
Peredaran darah besar merupakan peredaran darah yang mengalirkan darah yang
kaya oksigen dari bilik kiri jantung lalu diedarkan ke semua jaringan tubuh.
Oksigen bertukar dengan karbon dioksida di jaringan tubuh. Lalu darah yang
banyak mengandung karbon dioksida melalui vena dibawa menuju serambi kanan
jantung.
Peredaran darah kecil merupakan peredaran darah yang mengalirkan darah dari
jantung ke paru-paru dan lagi lagi ke jantung. Darah yang kaya karbon dioksida
dari bilik kanan dialirkan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis, di alveolus paru-
paru darah selanjutnya bertukar dengan darah yang kaya akan oksigen yang lantas
akan dialirkan ke serambi kiri jantung melalui vena pulmonalis.
Proses peredaran darah tergoda terhitung oleh kecepatan aliran darah, luas
penampang pembuluh darah, tekanan darah dan kinerja otot jantung, dan
pembuluh darah.
Pada vena sekiranya otot berkontraksi maka vena akan terperas dan kelepak yang
terkandung terhadap jaringan akan bertindak sebagai katup satu arah yang
menjaga agar darah mengalir hanya menuju ke jantung.
a. Anemia
b. Leukemia
Leukemia adalah pertumbuhan sel-sel darah putih yang tidak normal. Jaringan
yang seharusnya membentuk sel darah merah justru membentuk sel-sel darah
putih. Akibatnya, jumlah sel darah putih melebihi normal sedangkan jumlah sel
darah merah menurun.
Leukemia disebut juga kanker darah. Banyaknya sel darah putih ini, menyebabkan
sel darah putih menjadi “ganas’’. Sel darah putih ini dapat memakan sel-sel darah
merah sehingga
c. Thalasemia
Penyakit keturunan di mana tubuh tidak mampu memproduksi hemoglobin dan sel
darah merah. Akibatnya penderita mengalami anemia.
manusia. Pada pengidap penyakit AIDS, sel darah putihnya lebih cepat mati dan
tidak berfungsi.
Hal tersebut terjadi karena penyakit AIDS merupakan penyakit yang menyerang
sistem kekebalan tubuh sehingga kekebalan tubuh tidak berfungsi. Jika terkena
infeksi atau suatu penyakit yang ringan sekalipun, sistem kekebalan tubuhnya
tidak akan bekerja. Akhirnya penderita dapat mengalami kematian.
a. Penyakit Jantung
Akibatnya, volume darah dalam jaringan tubuh kurang karena jantung tidak bisa
memompa darah dalam
jumlah yang semestinya. Gejala umum orang yang berpenyakit jantung adalah
nyeri di bagian dada, sesak, dan cepat lelah.
Penderita tekanan darah rendah memiliki tekanan darah yang berada di bawah
batas normal. Sehingga pengembalian darah ke jantung menjadi berkurang akibat
kerja jantung yang menurun.
Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti saat kita melakukan perubahan
posisi tubuh dari jongkok menjadi berdiri. Saat jongkok darah akan tertimbun di
pembuluh balik pada kaki sehingga membuat pengembalian darah ke jantung
menjadi lambat.
Selain itu, gangguan ini juga bisa disebabkan oleh berkurangnya volume darah
karena terjadi pendarahan atau muntaber. Gejala yang biasa dirasakan oleh
penderita adalah pusing, lesu, penglihatan berkunang-kunang, dan sering pingsan.
Gejala penyakit ini adalah tekanan darah di atas normal. Jantung penderita bekerja
lebih keras bahkan dapat
memecahkan pembuluh darah. Hingga saat ini belum diketahui secara pasti apa
yang menyebabkan hal itu, namun diduga berhubungan dengan kelebihan
kolesterol yang mengakibatkan menyempitnya pembuluh nadi.
Penyebab lain adalah faktor keturunan, stres, usia, kebiasaan merokok, dan
minuman yang mengandung alkohol.
d. Varises
Gejala varises berupa pembuluh balik yang melebar atau berkelok-kelok terutama
pada kaki. Penyebabnya adalah kaki terlalu berat menahan beban misalnya karena
hamil atau terlalu lama berdiri. Varises yang terjadi di daerah anus dinamakan
ambeien.
2.2 DARAH
Dari jumlah tersebut, 99% adalah eritrosit (sel darah merah) dan 1% adalah
leukosit (sel darah putih) dan trombosit (platelet darah). Komponen utama darah
(yaitu jenis sel darah) terangkum dalam deskripsi dibawah ini:
Struktur Plasma Darah
Plasma darah adalah cairan berwarna pucat yang berisi sel-sel darah yang
disebutkan dalam tiga sub-bagian di bawah ini. Itu adalah sekitar. 90% air,
seluruhnya berwujud massa karena zat terlarut. Zat-zat terlarut ini
termasuk makanan bagi sel-sel tubuh, sampah dan karbon dioksida (CO2)
dihapus dari tubuh, antibodi untuk melawan infeksi, hormon dan enzim
yang mengontrol proses tubuh.
Struktur Sel Darah Merah (Eritrosit)
Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi
memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan
golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan
golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang dengan
golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O-negatif.
Adhesi Trombosit
Agregasi Trombosit
Pembebasan Trombosit
Fusi Trombosit
Fusi trombosit adalah reaksi gabungan trombosit yang bersifat irreversibel
atau tidak bisa kembali. Proses tersebut disebabkan karena tingginya kadar ADP
dan komponen lain yang keluar akibat reaksi pelepasan. Komposisi fibrin akan
memperkuat jaringan baru yang terbentuk pada daerah luka
2. Vena
Pembuluh vena merupakan pembuluh darah yang bertugas membawa
darah yang berasal dari kapiler menuju ke jantung. Pembuluh vena memiliki
dinding yang tipis bila dibandingkan dengan arteri, namun tetap memiliki sifat
elastis. Vena yang paling besar yang terletak di dekat jantung disebut dengan vena
kafa. Vena kafa sendiri dibagi menjadi dua berdasarkan letak dan fungsinya yang
berbeda, yaitu :
a) Vena Kafa Superior, yaitu vena kafa yang membawa darah ke jantung dari
bagian tubuh atas
b) Vena Kafa Inferior, yang bertugas membawa darah ke jantung dari bagian
tubuh bawah.
Vena terletak di bagian tubuh agak ke tepi. Pembuluh vena tidak memiliki aliran
darah secepat arteri, karena vena tidak membawa darah yang berasal langsung
dari jantung. Karena tidak mempunyai tekanan yang besar, maka pembuluh vena
memiliki banyak katup yang berfungsi mencegah agara aliran darah tidak kembali
lagi ke kapiler. Selain vena kafa, pembuluh vena juga terbagi lagi menjadi :
a) Vena Pulmonalis
Vena pulmonalis merupakan pembuluh vena yang bertugas untuk
emmbawa darah segar yang telah terikat dengan oksigen ke dalam jantung.
Terdapat dua vena pulmonalis, yaitu vena pulmonalis dextra yang membawa
darah dari paru-paru kanan ke jantung, serta vena pulmonalis sinistra yang
membawa darah dari paru-paru kiri ke jantung.
b) Vena Cutanea
Cutanea berarti kulit. Sesuai dengan namanya, vena jenis ini berada di
bawah kulit, yang biasanya ditusuk saat seseorang diambil darah untuk melakukan
cek gula darah, kolesterol dan lain-lain.
c) Deep Vein
Vena ini terletak berdekatan dengan arteri dan tidak tampak dengan mata
telanjang jika dilihat dari luar.
d) Venula
Sama halnya seperti arteriol, venula merupakan vena dengan ukuran
terkecil dan bertanggung jawab terhadap distribusi darah ke kapiler.
3. Kapiler
Pembuluh kapiler merupakan kelanjutan dari pembuluh arteri yang
bertugas untuk mendistribusikan dan memberi makanan berupa darah yang kaya
oksigen ke organ-organ tubuh tempat kapiler tersebut berada. Setelah kapiler
memberi darah yang kaya oksigen tersebut, maka kapiler juga akan mengambil
dan menyerap sampah-sampah sisa metabolism seperti karbon dioksida sehingga
dapat dialirkan melalui vena kembali ke jantung. Terdapat beberapa jenis kapiler
di dalam tubuh manusia, yaitu :
a) Vas Capillare Continuum
Jenis kapiler ini adalah kapiler terbanyak yang ada dalam tubuh. Dinding
kapiler ini tersusun atas banyak jaringan endotel.
Letak arteri lebih dalam (tidak tampak dari luar tubuh) daripada pembuluh
vena.
Dinding pembuluh arteri lebih tebal dan elastis daripada pembuluh vena
Aliran darah pada arteri bergerak meinggalkan jantung, sedangkan vena
mendekati jantung.
Denyut arteri dapat kita raba dan terasa pada bagian-bagian tertentu
Karena memiliki tekanan yang kuat, daripada pembuluh vena.
Hanya terdapat satu katup di pembuluh arteri, sedangkan di vena banyak.
Jika terjadi luka dan pembuluh darah robek, maka darah di arteri akan
memancar dengan kuat, tidak begitu dengan vena.
Darah yang dibawa oleh arteri berisi darah bersih dengan kandungan
oksigen, sedangkan vena berisi darah kotor yang mengandung karbon
dioksida.
Struktur Pembuluh Darah
1. Tunika Intima
Tunika intima adalah lapisan paling dalam dari pembuluh darah yang
terdiri dari selapis sel endotel yang membatasi permukaan dalam pembuluh.
Terdapat lapisan subendotel yang berada dibawah lapisan endotel. Lapisan ini
berperan dalam kontraksi pembuluh darah.
2. Tunika Media
Lapisan ini berada di atas tunika intima dan merupakan lapisan tengah dari
pembuluh darah. Tunika media tersusun atas serat otot polos yang melingkar.
Tunika media dipisahkan oleh membrane lamina elastik interna yang mengandung
serat elastik dan berpori, sehingga zat-zat dapat masuk melalui pori tersebut.
Sedangkan yang membatasi tunika media dengan tunika adventitia adalah lamina
elastik eksterna.
3. Tunika Adventitia
Merupakan lapisan terluar daripada pembuluh darah dan mengandung
banyak jaringan ikat kolagen terutama kolagen tipe 1 dan jaringan elastik.
4. Anastomosis Arteriovenosa
Merupakan penyambungan langsung antara arteri dengan vena.
Anastomosis arteriovenosa tersebar di seluruh tubuh dan biasanya terdapat di
pembuluh-pembuluh kecil, seperti di kuku, jari, dan telinga. Anastomosis ini
dipersarafi oleh sistem saraf otonom (simpatis dan parasimpatis). Anastomosis
arteriovenosa juga perperan dalam sistem pengaturan suhu (termoregulator).
5. Vasa Vasorum
Vasa Vasorum merupakan pembuluh darah kecil yang memberikan suplai
metabolit untuk sel-sel di tunika media dan tunika adventitia pembuluh darah
besar, baik arteri maupun vena.
Susunan limfa mirip dengan plasma tetapi dengan kadar protein yang labih
kecil. Kelenjar-kelenjar limfe menambahkan limfosit pada limfe sehingga jumlah
sel itu sangat besar didalam saluran limfe. Didalam limfe tidak terdapat sel lain.
Limfe dalam salurannya digerakkan oleh kontraksi otot disekitarnya dan dalam
beberapa saluran limfe dalam salurannya digerakkan oleh kontraksi otot
disekitarnya dan dalam beberapa saluran limfe yang gerakannya besar itu dibantu
oleh katup.
Sistem limfatik ini berfungsi untuk absorbsi zat-zat makanan dari traktus
gastrointestinal, bertanggung jawab untuk absorbs lemak, dan salah satu mekanis
pertahanan tubuh terhadap infeksi. (Syaifuddin, 2009).
1. Saluran Limfe
2. Pembuluh Limfe
Semua cairan limfa berasal dari daerah kepala, leher, dada , paru-paru,
jantung dan lengan kanan terkumpul dalam pembuluh-pembuluh limfa dan
bersatu menjadi pembuluh limfa kanan disebut juga dengan duktus limfatikus
dekster.Pembuluh limfa bermuara dipembuluh vena dibawah tulang selangka
kanan. Cairan limfa yang berasal dari bagian selain yang bermuara dipembuluh
limfa kanan akan bermuara pada pembuluh limfa dada yang disebut
dengan duktus toraksikus yang bermuara ditulang selangka kiri.
Struktur pembuluh limfe serupa dengan vena kecil, tetapi memiliki lebih
banyak katup sehingga pembuluh limfe tampaknya seperti rangkaian merjan.
Pembuluh limfe yang terkecil atau kapiler limfe lebih besar dari kapiler darah dan
terdiri hanya atas selapis endotelium. Pembuluh limfe bermula sebagai jalinana
halus kapiler yang sangat kecil atau sebagai rongga-rongga limfe didalam jaringan
berbagai organ. Sejenis pembuluh limfe khusus, disebut lakteal dijumpai dalam
vili usus kecil. Kelenjar limfe berbentuk kecil lonjong atau seperti kacang dan
terdapat disepanjang pebuluh limfe. Kerjanya sebagai penyaring dan dijumpai
ditempat-tempat terbentuknya limfosit. Kelompok-kelompok utama terdapat
didalam leher, axila, torax, abdomen, dan lipatan paha. Sebuah kelenjar limfe
mempunyai pinggiran yang cembung dan yang cekung. Pinggiran yang cekung
disebut hilum. Sebuah kelenjar terdiri atas jaringan fibrus, jaringan otot, dan
jaringan kelenjar. Disebelah luar, jaringan limfe terbungkus oleh kapsul fibrus.
Dari sini keluar tajuk-tajuk dari jaringan otot dan fibrus, yaitu trabekulae, masuk
kedalam kelenjar dan membentuk sekat-sekat. Runagan diantaranya berisi
jaringan kelenjar, yang mengandung banyak sel darah putih
atau limfosit. Pembuluh limfe aferen menembus kapsul dipinggiran yang
cembung dan menuangkan isinya kedalam kelenjar. Bahan ini bercampur dengan
benda-benda kecil daripada limfe yang banyak sekali terdapat didalam kelenjar
dan selanjutnya campuran ini dikumpulkan pembuluh limfe aferen yang
mengeluarkan melalui hilum. Arteri dan vena juga masuk dan keluar kelenjar
melalui hilum.
Organ-organ limfoid mencakup sumsum merah, nodus limfa, limpa, timus dan
tonsil. Organ limfoid ini berperan untuk mengumpulkan dan menghancurkan
mikroorganisme penginfeksi lain di dalam jaringan limfoid.
a. Sumsum merah
Nodus limfa merupakan organ yang berbentuk kacang atau oval yang terletak
sering berkumpul disepanjang pembuluh limfe. Limfe mengalir melalui sejumlah
nodus biasanya 8-10 nodus sebelum kembali ke sirkulasi vena. Nodus ini
memiliki berbagai ukuran yaitu sebagian berukuran kecil seperti kepala peniti dan
yang paling besar berukuran sebesar almond.
Sebuah kelenjar limfe mempunyai pinggiran yang cembung dan yang
cekung. Pinggiran yang cekung disebuthilum. Sebuah kelenjar terdiri atas
jaringan fibrus, jaringan otot, dan jaringan kelenjar. Disebelah luar, jaringan limfe
terbungkus oleh kapsul fibrus. Dari sini keluar tajuk-tajuk dari jaringan otot dan
fibrus, yaitu trabekulae, masuk kedalam kelenjar dan membentuk sekat-sekat.
Ruangan diantaranya berisi jaringan kelenjar, yang mengandung banyak sel darah
putih atau limfosit.
Cairan limfe difiltrasi oleh jaringan retikular dan limfoid saat melalui
nodus limfe. Materi yang mengendap adalah mikroba, fagosit yang hidup dan
mati yang berisi mikroba yang dimakan, sel dari tumor ganas, sel jaringan yang
rusak, serta partikel yang dihirup. Materi organik dihancurkan di nodus limfe oleh
makrofag dan antibodi. Sebagian partikel anorganik yang diinhalasi tidak dapat
dihancurkan di nodus limfe oleh fagositosis. Sebagian partikel ini tetap di
dalam makrofag dan tidak menyebabkan sel terbunuh atau rusak.
2. Proliferasi limfosit
c. Limpa
Pembuluh darah limpa masuk dan keluar melalui hilum yang berada di
permukaan dalam. Pembuluh-pembuluh darah itu menuangkan isinya langsung
kedalam pulpa sehingga darahnya dapat bercampur dengan unsur-unsur limpa dan
tidak seperti pada organ-organ lain yang dipisahkan oleh pembuluh darah. Disini
tidak terdapat sistem kapiler biasa, tetapi darah langsung berhubungan dengan sel-
sel limpa. Darah yang mengalir dalam limpa dikumpulkan lagi dalam sebuah
sinus yang bekerja seperti vena dan yang menghantarkan darahnya kedalam
cabang-cabang vena. Cabang-cabang ini bersatu dan membentuk vena limpa.
Vena ini membawa darahnya dari limpa masuk peredaran gerbang dan diantarkan
ke hati.
1. Fagositosis
Leukosit, trombosit, dan mikroba difagositosis dilimpa. Tidak seperti nodus limfe,
limpa tidak memiliki limpatik aferen yang masuk sehingga limpa tidak terpapar
penyakit yang disebarkan oleh limfe.
2. Cadangan darah
3. Respons imun
4. Eritropoiesis
Limpa dan hati merupakan tempat memproduksi sel darah janin yang penting.
Selain itu, limpa juga dapat memenuhi fungsi pada orang dewasa pada saat
dibutuhkan.
d. Timus
e. Tonsil
Sejumlah besar jaringan limfoid masuk kedalam formasi limpa, membran serosa,
dan dalam kulit usus halus. Di dalam usus mereka ditampung didalam
mukosa(selaput lendir). Di beberapa tempat dijumpai beberapa nudulus jaringan
limfe. Khilus sentralis didalam vilus berhubungan dengan pembuluh limfe dalam
jaringan submukosa. Dari sini limfe keluar dan akhirnya sampai di reseptakulum
khili. Tonsil terdapat dimulut dan tenggorokan, Tonsil juga berfungsi untuk
melawan infeksi pada saluran pernapasan bagian atas dan faring. Oleh karena itu
antigen dihancurkan dengan ditelan dan diinhalasi.
3. Untuk membawa lemak yang sudah dibuat emulsi dari usus ke sirkulasi
darah. Saluran limfe yang melaksanakan fungsi ini adalah saluran lakteal.
1. Limfadenopati
Ini adalah suatu kondisi dimana kelenjar getah bening menjadi bengkak atau
membesar, biasanya karena infeksi di dekatnya. Pembengkakan kelenjar getah
bening di leher, misalnya, dapat disebabkan oleh infeksi tenggorokan. Setelah
infeksi diobati, pembengkakan biasanya hilang. Jika beberapa kelompok kelenjar
getah bening di seluruh tubuh bengkak, yang dapat menunjukkan penyakit yang
lebih serius yang perlu diselidiki lebih lanjut oleh dokter.
2. Limfadenitis
Juga disebut adenitis, peradangan ini dari kelenjar getah bening yang disebabkan
oleh infeksi pada jaringan di node. Infeksi dapat menyebabkan kulit yang melapisi
kelenjar getah bening membengkak, memerah, dan terasa hangat dan lembut saat
disentuh. Infeksi ini biasanya mempengaruhi kelenjar getah bening di leher, dan
biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri yang dapat dengan mudah diobati
dengan antibiotik.
3. Limfoma
Kanker ini dimulai dalam kelenjar getah bening ketika limfosit mengalami
perubahan dan mulai berkembang biak di luar kendali. Kelenjar getah bening
membengkak, dan sel-sel kanker mendesak sel-sel sehat dan dapat menyebabkan
tumor (pertumbuhan padat) di bagian lain dari tubuh. Splenomegali (pembesaran
limpa). Pada orang yang sehat, limpa biasanya cukup kecil sehingga tidak dapat
dirasakan ketika Anda menekan pada perut. Tapi penyakit tertentu dapat
menyebabkan limpa membengkak beberapa kali ukuran normal. Biasanya, hal ini
disebabkan infeksi virus, seperti mononukleosis. Namun dalam beberapa kasus,
penyakit yang lebih serius seperti kanker dapat menyebabkan ia berkembang.
Dokter biasanya memberitahu seseorang dengan pembesaran limpa untuk
menghindari olahraga seperti sepak bola untuk sementara waktu karena limpa
bengkak rentan terhadap pecah (meledak). Dan jika pecah, dapat menyebabkan
sejumlah besar kehilangan darah.
4. Tonsilitis