Anda di halaman 1dari 17

RENCANA KEGIATAN KELOMPOK

(YANG MERUPAKAN GABUNGAN DARI KERJA INDIVIDU PRODI)


KULIAH KERJA NYATA TEMATIK
PADA MASA PANDEMI COVID-19
UNIVERSITAS TIDAR
ANGKATAN I TAHUN 2021/2022

DESA/KELURAHAN : KARANGANYAR
KECAMATAN : BOROBUDUR
KABUPATEN : MAGELANG

OLEH:
(Individu/Kelompok)

1. SUSNIA DEVI FITRIAN .A 1810301058 (FKIP / PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA


INDONESIA)
2. ANA NAOMI 1810305073 (FKIP / PENDIDIKAN BIOLOGI)
3. MIZA NUR AISYAH 1810306001 (FKIP / PENDIDIKAN MATEMATIKA)
4. YULIANA ANGGRAENI 1810401039 (FAK. PERTANIAN/AGROTEKNOLOGI)
5. LULUK NAILUL M. A. N 1810503085 (FAK. TEKNIK/TEKNIK SIPIL)
6. ASTERIA MARSHA F 1810503095 (FAK. TEKNIK/TEKNIK SIPIL)

LPPM-PMP
UNIVERSITAS
TIDAR 2021
RENCANA KEGIATAN KELOMPOK
(YANG MERUPAKAN GABUNGAN DARI KERJA INDIVIDU
PRODI) KULIAH KERJA NYATA TEMATIK
PADA MASA PANDEMI
COVID-19 UNIVERSITAS
TIDAR ANGKATAN I TAHUN
2021/2022

DESA/KELURAHAN : KARANGANYAR
KECAMATAN : BOROBUDUR
KABUPATEN : MAGELANG

OLEH:
(Individu/Kelompok)

1. SUSNIA DEVI FITRIAN .A 1810301058 (FKIP / PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA


INDONESIA)
2. ANA NAOMI 1810305073 (FKIP / PENDIDIKAN BIOLOGI)
3. MIZA NUR AISYAH 1810306001 (FKIP / PENDIDIKAN MATEMATIKA)
4. YULIANA ANGGRAENI 1810401039 (FAK. PERTANIAN/AGROTEKNOLOGI)
5. LULUK NAILUL M. A. N 1810503085 (FAK. TEKNIK/TEKNIK SIPIL)
6. ASTERIA MARSHA F 1810503095 (FAK. TEKNIK/TEKNIK SIPIL)

Mengetahui, Menyetujui,
Kepala Desa Dosen Pembimbing Lapangan

Imam Baihaqi S.Pd. M.A.

NIP. - NIP. 198809082015041004


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Rencana Kegiatan
Kelompok (yang merupakan gabungan dari kerja individu prodi) Kuliah Kerja Nyata
(KKN) Tematik pada masa pandemi Covid-19 Universitas Tidar Angkatan I Tahun 2021
ini.
Rencana Kegiatan Kelompok ini berisi keseluruhan informasi mengenai program
kerja KKN Tematik pada masa pandemi Covid-19 yang akan dilaksanakan selama 1 bulan
mulai tanggal 3 Agustus 2021 sampai 3 September 2021, sehingga diharapkan mahasiswa
yang mengikuti KKN ini dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat di bangku kuliah ke
dunia kerja yang sebenarnya disesuaikan dengan kondisi pandemi ini. Rencana Kegiatan
Kelompok ini dibuat berdasarkan pengamatan lapangan lokasi KKN yaitu di Desa
karanganyar.
Kami menyadari bahwa penentuan program-program KKN ini tidak terlepas dari
dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kelompok kami ingin
menyampaikan terima kasih kepada semua yang telah membantu penyelesaian Rencana
Kegiatan Kelompok.
Penulis menyadari bahwa selama penyusunan Rencana Kegiatan Kelompok KKN
ini masih banyak kekurangan dan kelemahan. Oleh, karena itu, saran dan kritik yang
bersifat membangun senantiasa penulis nantikan. Akhir kata semoga Rencana Kegiatan
Kelompok KKN ini dapat terlaksana dengan baik dan memberikan manfaat bagi kita
semua.

Magelang, Agustus 2021

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI .............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1
A. Gambaran Umum Lokasi KKN Tematik ......................................................1
B. Maksud dan Tujuan Laporan .........................................................................2
C. Program Pembangunan Desa yang Telah Ada ..............................................3
BAB II ANALISIS SITUASI DESA ........................................................................
A. Keadaan Potensi Desa .................................................................................4
B. Analisis Kekurangan....................................................................................8
C. Analisis Potensi Masyarakat ........................................................................
BAB III IDENTIFIKASI PERMASALAHAN KEBUTUHAN/MASALAH .........
A. Permasalahan ............................................................................................... 9
1. Pendidikan, Ekonomi, Agama, dan Sosial Budaya ..................................9
2. Sarana dan Prasarana ................................................................................10
3. Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan ................................................... 10
4. Administrasi dan Pemerintahan Dusun Kantor .........................................11
BAB IV STRATEGI MENGATASI MASALAH .....................................................
BAB V PENUTUP ........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................
LAMPIRAN ....................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum Lokasi KKN Tematik
Desa Karanganyar merupakan desa yang berada di kecamatan Borobudur,
Magelang, Jawa Tengah, Indonesia dengan luas 152.525 Ha. Desa Karanganyar
terletak kira kira 3 km sebelah barat dari candi Borobudur dilembah bukit Menoreh
tepatnya disebelah utara berbatasan dengan Desa Giritengah. Jauh sebelum ada
program desa wisata Desa Karanganyar sudah menjadi tujuan banyak wisatawan
terutama dari mancanegara untuk melihat pemandangan dan mengambil foto candi
Borobudur saat terbit (sunrise) diantara gunung Merapi dan Merbabu dan juga
untuk melihat langsung cara pembuatan gerabah tradisional didusun klipoh.
Sejarah Desa Karanganyar berawal dari masa Pangeran Diponegoro dan
prajuritnya melakukan perang gerilya sampai daerah bukit Menoreh. Bahkan setelah
Pangeran Diponegoro ditangkap oleh Belanda di Magelang banyak dari para prajuritnya
yang tetap tinggal disekitar bukit Menoreh dan mendirikan pedukuhan dan Desa desa
baru disekitar bukit menoreh diantaranya adalah Desa Giritengah dan Desa
Karanganyar. Pembentukan Desa Karanganyar merupakan perintah langsung dari Lurah
Giritengah kepada putra mantunya untuk mengelola tanah atau daerah disebelah utara
Desa Giritengah sebagai pemekaran dari Desa Giritengah. Beliau juga memerintahkan 4
orang kepercayaanya untuk membantu didalam pemerintahan didaerah baru tsb yakni:
Kyai Kundi, Kyai Sutopo, Kyai Ragil dan Nyai Kalipah. Dan atas masukan dan saran
dari ke empat abdinya tersebut disepakati untuk memberi nama daerah baru tsb dengan
nama Kelurahan Karanganyar.
Nama Karannganyar berasal dari 2 kata yaitu ”Pekarangan” yang berarti
tanah/daerah sedangakkan kata ”Anyar” berarti baru jadi bisa diartikan desa
Karanganyar dengan makna sebagai daerah baru atau desa baru. Untuk mempermudah
didalam pemerintahanya Kelurahan Karanganyar dibagi menjadi empat pedukuhan
yaitu, Kyai Kundi untuk pedukuhan Gunden, Kyai Aki Sutopo untuk pedukuhan
Ngasem/Dukuh, Kyai Ragil untuk pedukuhan Kragilan, Nyai Kalipah untuk pedukuhan
Klipoh Dan sebagai krajan atau pusat pemerintahan kelurahan Karanganyar saat itu
adalah pedukuhan Klipoh. terdiri dari 4 dusun dan terdiri dari 12 RT dan 4 RW,
nama-nama dusun tersebut adalah Banjaran I, Banjaran II, Ngadiwinatan I dan
Ngadiwinatan II. Namun terjadi Pergantian Nama Dusun yaitu ketika rombongan
mahasiswa UGM yang mengadakan KKN di Desa Karanganyar sekitar tahun 1985
dengan niat untuk mempererat kesan dan tali persaudaraan maka dari itu mahasiswa
berniat untuk memberi nama dusun-dusun yang ada di Karanganyar dengan nama baru
yaitu dusun Gunden menjadi dusun Ngadiwinatan I, dusun Ngasem/Dukuh menjadi
dusun Ngadiwinatan II, dusun Klipoh menjadi Dsn Banjaran I, dusun Kragilan menjadi
Dsn Banjaran II.
Dusun Banjaran II merupakan salah satu dari empat dusun yang terletak di
Desa Karanganyar kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang. Populasi di Dusun
Banjaran terdiri penduduk yang terhimpun dalam KK. Dimana penduduk Dusun
Banjaran ada yang bermata pencaharian sebagai petani, pedagang, ibu rumah
tangga, dan lain-lain. Pendidikan terakhir masyarakat Dusun Kantor bervariasi
mulai dari tingkat sekolah dasar (SD), sekolah menengah (SMP) dan sekolah
menengah atas (SMA) serta ada beberapa yang mengenyam perguruan tinggi.
B. Maksud dan Tujuan Laporan
Maksud dari pembuatan laporan ini adalah memberikan informasi tentang
rencana pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN), baik untuk mahasiswa
KKN sendiri, pengelola KKN Universitas Tidar, Dosen Pembimbing lapangan dan
tidak kalah pentingnya untuk pemerintah Desa Karanganyar dan Dusun Banjaran II.
Tujuan dari pembuatan rencana program kerja KKN ini adalah sebagai bahan untuk
memaparkan kondisi Desa Karanganyar saat ini, memberikan pemecahan masalah
terhadap masalah yang ditemukan di Dusun Banjaran 2 dan menjabarkan hasil
pelaksanaan program kerja individu maupun kelompok dalam mengedukasi dan
meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai Covid-19 dan cara
pencegahannya, Peningkatan inovasi pembelajaran pada masa pandemi Covid-19,
memberikan edukasi mengenai Pembuatan pupuk hayati, bertanam vertikultur dan
pengenalan sayur. Kemudian Edukasi renovasi perpustakaan desa, pembuatan
biopori untuk membantu resapan air hujan dan edukasi kepada pekerja bangunan
tentang standart pembangunan. Selain itu, tujuan pembuatan laporan juga untuk
menambah ilmu pengetahuan bagi mahasiswa KKN, serta untuk mempermudah
melihat situasi dan kondisi masyarakat di Dusun Banjaran.
C. Program Pembangunan Desa yang Telah Ada
1. Program yang sudah dan sedang terlaksana
1) Rehab talud Ngadiwinatan II Rt/Rw 03/04
2) Rehab cor blok Ngadiwinatan II Rt/Rw 03/04
3) Talud Ngadiwinatan II Rt/Rw 03/04
4) Pembangunan Balai Kesenian dan Kedai di area Balkondes (sedang
terlaksana)
2. Program yang belum terlaksana
1) Cor blok jalan Ngadiwinatan I Rt/Rw 02/03
2) Cor blok jalan Ngadiwinatan I Rt/Rw 01/03
3) Corblok dan talud jalan Ngadiwinatan I Rt/Rw 02/03
4) Talud Ngadiwinatan I Rt/Rw 01/03
5) Pengaspalan jalan Ngadiwinatan II Rt/Rw 03/04
6) Pembangunan gedung kesenian Ngadiwinatan II Rt/Rw 03/04
BAB II
ANALISIS SITUASI DESA
A. Keadaan Potensi Desa
Desa Karanganyar memiliki luas 152.525 Ha dan berjarak kurang lebih 3
kilometer dari kantor Kecamatan Borobudur. Waktu tempuh menuju daerah
Kecamatan sekitar 10 menit dan dapat dijangkau menggunakan bebagai macam
kendaraan. Desa Karanganyar secara administratif terbagi dalam 4 dusun serta
terdiri dari 12 RT dan 4 RW, nama-nama dusun tersebut yaitu Banjaran I, Banjaran
II, Ngadiwinatan I, dan Ngadiwinatan II. Jumlah penduduknya sebanyak 1.966 jiwa
dengan komposisi laki-laki 1.010 jiwa sedangkan untuk perempuan 956 jiwa.
Karanganyar termasuk desa wisata yang memiliki produk unggulan seperti
kerajinan gerabah dan bambu, produksi pertanian (padi, palawija, dan tembakau),
home industri produksi serta olahan tahu dan jamur, dan berbagai macam seni tari.
Sarana pendukung Desa Karanganyar sebagai desa wisata berupa Balkondes dan
Homestay, Touris Information Centre (TIC), Homestay masyarakat 20 unit, Joglo
seni tradisional, Galery komunitas dan resto jamuran.

 Susunan Organisasi Pemerintah Desa Karanganyar


Tabel 2.1 Susunan Organisasi Pemerintah Desa Karanganyar
No. Jabatan Pengampu Jabatan
1. Kepala Desa Suyanto
2. Sekretaris Desa Khoiril Anwar
3. Kasi Pemerintahan Uus Kurniawan
4. Kasi Kesejahteraan Galih Asakti
5. Kasi Pelayanan Asmuni
6. Kaur Keuangan Ety Pratiwi
7. Kaur Umum dan Perencanaan Amad Tolabi
8. Kepala Dusun Banjaran I Suparlan
9. Kepala Dusun Banjaran II Muh. Maslah
10. Kepala Dusun Ngadiwinatan I Rismanto
11. Kepala Dusun Ngadiwinatan II War Murtadlo
 Pekerjaan
Pekerjaan masyarakat Desa Karanganyar sangat beragam, ada yang
menjadi petani, buruh tani, buruh harian lepas, pedagang, PNS, aparatur
sipil, pensiunan dan wiraswasta. Berikut ini merupakan data status pekerjaan
masyarakat Desa Karanganyar:

Jenis Pekerjaan Jumlah

Petani 182

Butuh tani 174

Buruh harian lepas 107

Pedagang 49

PNS 12

Aparat sipil 3

Pensiunan 8

Wiraswasta 407

Jumlah 942

Pekerjaan warga Karanganyar didominasi dengan wiraswasta bidang


kerajinan tangan berupa gerabah, ukir bambu dan anyaman bambu. Kerajinan
gerabah ini berpusat di dusun nglipoh (banjaran 1) yang menghasilkan berbagai
cinderamata dari gerabah, baik gerabah untuk rumah tangga, souvenir hingga
yang berfungi sebagai ornamen. Sedangkan untuk anyaman bambu berpusat di
dusun ngadiwinatan dengan berbagi produk yang dihasilkan yaitu furniture dari
bambu, peralatan dari bambu, ukir-ukiran serta ornamen lampu. Wiraswasta
warga desa Karanganyar tidak hanya dari segi kerajinan namun juga kuliner,
yaitu produksi tahu dan berbagai olahan kulinernya serta produksi jamur dan
olahan kulinernya. Selain sebagai pengrajin gerabah, masyarakat desa
karanganyar berprofesi sebagai petani, dengan komoditas utamanya yaitu
tanaman padi, palawija dan tembakau. Selain wiraswasta dan bertani, ada
beberapa jenis pekerjaan yang digeluti oleh warga desa Karanganyar yaitu
buruh harian, pedagang, PNS, aparatur sipil dan pensiunan.

 Status
Menurut data yang didapat, Desa Karanganyar masuk dalam kategori
Desa Berkembang. Hal ini dikarenakan desa ini mempunyai potensi sumber
daya sosial, ekonomi, dan ekologi tetapi belum dapat mengelola potensi
tersebut secara optimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa,
hidup manusia, dan menanggulangi kemiskinan.
 Tanah
Luas Wilayah Desa Karanganyar adalah 152.525 Ha. Dengan batas-
batas desa sebagai berikut:
 Sebelah Utara : Desa Karangrejo
 Sebelah Selatan : Desa Giritengah
 Sebelah Barat : Desa Ngadiharjo
 Sebelah Timur : Desa Tanjungsari
Menurut penggunaannya, tanah sawah : 71.444 Ha, tanah tegalan :
28.450 Ha, dan sebagai bangunan serta pekarangan : 45.655 Ha.
 Letak Geografis
Desa Karanganyar secara administratif termasuk dalam wilayah
kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, terletak di arah Barat daya
Kabupaten Magelang, dengan jarak 3 Km dari kantor kecamatan, sedangkan
jarak Desa Karanganyar dari kantor kabupaten Magelang sekitar 5 Km.
waktu tempuh menuju daerah kecamatan sekitar 10 menit, sedangkan waktu
tempuh kira-kira 15 menit menuju ibukota Kabupaten.
Desa Karanganyar terdiri dari 4 dusun dan terdiri dari 12 RT dan 4
RW. Nama-nama dusun tersebut adalah Banjaran I, Banjaran II,
Ngadiwinatan I, dan Ngadiwinatan II.
 Pola hidup
Bahwa masyarakat desa pada umumnya terdiri dari satu atau
beberapa kekerabatan saja, sehingga pola hidup tingkah laku maupun
kebudayaan sama/homogen. Oleh karena itu hidup di desa biasanya terasa
tenteram aman dan tenang. Hal ini juga berlaku di Desa Karanganyar. Hal
ini disebabkan oleh pola pikir, pola penyikap dan pola pandangan yang sama
dari setiap warganya dalam menghadapi suatu masalah. Kebersamaan,
kesederhanaan keserasian dan kemanunggalang selalu menjiwai setiap
warga masyarakat desa tersebut.
Hubungan kekeluargaan masyarakat Desa Kaaranganyar dilakukan
secara musyawarah. Mulai masalah-masalah umum/masalah bersama sampai
masalah pribadi. Anggota masyarakat satu dengan yang lain saling mengenal
secara intim. Seperti misalnya pada acara pernikahan, pengajian, peringatan
hari besar, dan lainnya. Pada masyarakat desa masalah kebersamaan dan
gotong royong sangat diutamakan, walaupun secara materi mungkin sangat
kurang atau tidak mengijinkan.
Di atas dikemukakan bahwa hubungan pada masyarakat desa
Karanganyar sangat intim dan diutamakan, sehingga setiap anggota
masyarakatnya saling mengetahui masalah yang dihadapi anggota yang lain.
Bahkan ikut mengurus terlalu jauh masalah dan kepentingan dari anggota
masyarakat yang lain. Kekurangan dari salah satu warga, adalah merupakan
kewajiban warga yang lain untuk menyoroti dan membenahinya.

B. Analisis Kekurangan
Kehadiran BUMDes ini diharapkan desa menjadi lebih mandiri dan
masyarakatnya pun menjadi lebih sejahtera. Tetapi mengingat BUMDes masih
termasuk hal baru dalam keberadaannya, maka tak pelak di dalam praktek, beberapa
kendala muncul terkait dalam proses pembentukannya maupun pengelolaannya.
BUMDes yang diharapkan mampu menjadi perantara antara masyarakat dengan
pasar tidak dapat bergerak karena masyarakat Desa Karanganyar belum memiliki
kesadaran untuk mengoptimalkan fungsi BUMDes. Peran aktif pengurus sebagai
modal utama dalam mengembangkan usaha. Keberadaan BUMDes akan mampu
mencapai tujuan sebagai bagian dalam pemberdayaan dalam meningkatkan
ekonomi masyarakat. Faktor penghambatnya yaitu dari kurangnya sumberdaya
manusia dan finansial serta lemahnya sosialisasi Program BUMDes kepada
masyarakat.

C. Analisis Potensi Masyarakat


Potensi desa dapat dibedakan menjadi 2 pengertian secara garis besar.
Pertama, potensi desa merupakan potesi fisik yang berupa tanah, air, iklim,
lingkungan geografis, binatang ternak dan sumber daya manusia. Kedua, potensi
desa merupakan potensi non-fisik berupa masyarakat dengan corak dan
interaksinya, lembaga-lembaga sosial, lembaga pendidikan dan organisasi sosial
desa masing masing.
Desa Karanganyar dengan luas wilayahnya 152,525 hektar dan lebih dari
50% merupakan area tegalan dan lain-lain termasuk hutan rakyat yang berpotensi
menjadi kawasan Pertanian. Area tegalan yang berupa pertanian ditumbuhi aneka
tanaman seperti padi,jagung, sayuran, ketela, cabe dan lain lain yang dapat
digunakan sebagai tegakan tanaman dibawahnya. Desa Growong memiliki Badan
Usaha Milik Desa ( BUMDes ) yang dapat dikembangkan. Keberadaan BUMDes
sangat strategis yang pada akhirnya BUMDes berfungsi sebagai motor penggerak
perekonomian desa dan kesejahteraan masyarakat desa. Harapan dengan adanya
BUMDes, adalah pembentukan usaha baru yang berakar dari sumber daya yang
ada serta optimalisasi kegiatan-kegiatan ekonomi masyarakat desa yang telah ada.
Di sisi lain akan terjadi peningkatan kesempatan berusaha dalam rangka
memperkuat otonomi desa dan mengurangi pengangguran.

Pemahaman masyarakat terhadap pemanfaatan lahan pertanian , budidaya


tanaman herbal dan pengolahan produk herbal ini dapat dikembangkan. Sehingga
hasil dari budidaya dapat disalurkan melalui BUMDes.
BAB III
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN KEBUTUHAN/MASALAH
A. Permasalahan
1. Pendidikan, Ekonomi, Agama, dan Sosial Budaya
Pendidikan anak-anak di Dusun Banjaran II bermacam-macam, mulai dari tingkat
Taman Kanak-kanak (TK), sekolah dasar (SD), sekolah menengah (SMP) dan
sekolah menengah atas (SMA) serta ada beberapa yang mengenyam perguruan
tinggi. Namun semenjak adanya Covid-19 ini, kegiatan pembelajaran dari tingkat TK
sampai perguruan tinggi dilakukan secara daring di rumah masing-masing.
Dikarenakan para siswa tidak melakukan kegiatan pembelajaran di sekolah, hal ini
membuat para siswa kurang mendapatkan edukasi mengenai Covid-19 dan cara
pencegahannya yang seharusnya bisa mereka dapatkan di sekolah. Begitu pula dalam
pemberian materi dan tugas yang diberikan secara online dirasa pelajar menjadi
kesulitan memahami dan mengerjakan tugas yang diberikan. Edukasi mengenai
Covid-19 yaitu tentang apa itu Covid-19, kemudian pencegahan Covid-19 yang
dimaksud meliputi penjelasan pencegahannya seperti pentingnya memakai masker,
pentingnya menjaga kebersihan, serta praktek cara mencuci tangan yang baik dan
benar. Hal inilah yang menjadi salah satu permasalahan di Dusun Banjaran, dimana
masyarakat, terutama anak-anak masih membutuhkan edukasi mengenai Covid-19
beserta cara pencegahannya. Dengan demikian, kelompok kami tertarik untuk
memberikan solusi terhadap permasalahan ini melalui program kerja yang akan kami
laksanakan.

Dalam bidang ekonomi, tergolong ke dalam masyarakat dengan tingkat ekonomi


menengah kebawah. Berdasarkan observasi yang kelompok kami lakukan, sebagian
besar warga Dusun Banjaran merupakan petani, buruh tani dan ibu rumah tangga.
karena sebagian besar sebagai petani dan buruh tani namun masih banyak
permasalahan yang dihadapi ketika bertani seperti tidak adanya sumber pengairan
yang melewati sekitar dusun banjaran II. Kemudian kurangnya pengetahuan
mengenai pemanfaatan lahan untuk bertani. Padahal saat ini banyak inovasi-inovasi
untuk menanam sayuran secara vertikultur yang tidak membutuhkan lahan yang
besar, atau cukup memanfaatkan halaman depan rumah. Dalam hal pemupukan pun
dapat menggunakan pupuk hayati yang dibuat sendiri dari bahan yang didapat dari
alam Dengan demikian, kelompok kami tertarik untuk memberikan solusi terhadap
permasalahan ini melalui program kerja yang akan kami laksanakan

Di bidang keagamaan, masyarakat di dusun Banjaran II mayoritas beragama


islam. Sedangkan di bidang sosial budaya, masyarakat dusun Banjaran II memiliki
budaya yang masih cukup kental. Lokasi dusun Banjaran II yang berada di daerah
pedesaan menyebabkan budaya lokal sangat dijunjung. Masyarakat dusun Banjaran
II masih sangat menjunjung tinggi nilai kebudayaan jawa. Kegiatan keagamaan rutin
seperti pengajian, genduren, yasinan dan sejenisnya masih sering dilakukan sebagai
wujud bahwa masyarakat dusun Banjaran II menjunjung tinggi nilai kebudayaan
setempat dan nilai keagamaan.

2. Sarana dan Prasarana


Sarana dan prasarana di Desa Karanganyar sudah tergolong lengkap. Mulai dari
sarana pendidikan, sarana kesehatan, dan sarana keagamaan. Terdapat juga program
pembangunan sarana perpustakaan desa, sudah terlaksana pembangunan ruangan
perpustakaan namun belum beroperasi. Dengan demikian, kelompok kami tertarik
untuk memberikan solusi terhadap permasalahan ini melalui program kerja yang
akan kami laksanakan.

3. Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan


Dusun Banjaran II tergolong sebagai desa yang sehat. Hal ini tercermin dari tidak
adanya masyarakat yang terkena Covid-19. Selain itu, kebersihan di desa ini juga
terjaga, karena terdapat kerja bakti yang dilakukan secara rutin berkala. Untuk sarana
kesehatan, di Desa Karanganyar juga sudah memadai, hal ini dibuktikan dengan
adanya Poliklinik Kesehatan Desa. Masyarakat Dusun Kantor sendiri juga cukup
mematuhi anjuran dari pemerintah mengenai upaya pencegahan Covid-19, dimana
masyarakatnya selalu menggunakan masker ketika hendak bepergian jarak jauh.
Namun, ketika bepergian dalam jarak dekat seperti halnya ke warung dan berkeliling
dusun, masih banyak warga yang tidak menggunakan masker. Padahal, pemerintah
menganjurkan protokol kesehatan harus tetap dipatuhi, baik ketika hendak bepergian
dalam jarak dekat maupun jarak jauh. Hal ini juga menjadi salah satu permasalahan
di Dusun Banjaran II, dimana masyarakatnya membutuhkan sosialisasi mengenai
pentingnya mencegah Covid-19. Dengan demikian, kelompok kami tertarik untuk
memberikan solusi terhadap permasalahan ini melalui program kerja yang akan kami
laksanakan.

4. Administrasi dan Pemerintahan Dusun Kantor


Sistem pemerintahan dusun Kantor berpola umum dan secara struktural.
Pemerintahan dusun mulai dari kepala dusun, ketua RW, ketua RT, dan aparatur
dusun lainnya telah menjalankan tupoksinya dengan sangat baik. Dari sisi
administrasi dan pendataan informasi di Desa Kaliabu ini.
BAB IV
STRATEGI MENGATASI MASALAH
Dalam rangka mengatasi permasalahan yang ada di Dusun Banjaran II, kelompok KKN kami
merintis program “Edukasi Pencegahan Covid-19 Secara Daring”. Latar belakang dipilihnya
program ini adalah karena program ini sesuai dengan situasi dan kondisi di Dusun Banjaran II pada
saat ini, yaitu belum adanya penyuluhan langsung dari pihak pemerintah ke Dusun Banjaran II
mengenai Covid 19 dan cara pencegahannya. Selain itu,. Oleh karena itu, melalui program
“Edukasi Pencegahan Covid-19 Secara Daring” ini kelompok kami merintis beberapa kegiatan
yang berupa langkah berkesinambungan untuk mencegah Covid-19 yang tidak hanya berfokus pada
kesehatan masyarakat, namun juga fokus pada permasalahan masyarakat. Kegiatan ini terdiri dari:
1. Edukasi Pencegahan Covid-19 dengan Pemberian Pemahaman Terkait Covid-19 dan
Memberikan Bimbingan Belajar Daring Untuk Anak Jenjang Menengah.
2. Edukasi Pencegahan Covid dengan Pembiasaan Hidup Sehat dan Memberikan
Pendampingan Belajar Bagi Anak Anak yang Belajar di Rumah.
3. Edukasi Pembuatan dan pembagian Handsanitizer Kepada Masyarakat Guna Mencegah
Penyebaran Covid-19 dan Pendampingan Belajar Bagi Anak Anak yang Belajar di
Rumah.
4. Edukasi pembuatan pestisida nabati, bertanam vertikultur dan pengenalan sayur.
5. Edukasi renovasi perpustakaan desa, pembuatan biopori untuk membantu resapan air
hujan
6. Edukasi kepada pekerja bangunan tentang standart pembangunan
BAB V
PENUTUP
Dengan demikian proposal ini kami buat sebagai kerangka acuan dalam melaksanakan
kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2021, dengan harapan proposal ini daoat memberi
gambaran secara umum tentang kegiatan kami dan dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan bagi pihak yang terkait untuk membantu serta bekerja sama demi suksesnya
kegiatan ini. Hal-hal belum diatur dalam proposal ini akan ditetapkan kemudian.
Akhir kata, semoga kegiatan ini dapat memberikan kontribusi positif dalam rangka
berpatisipasi aktif untuk mewujudkan masyarakat rabbani dan intelektual dilandasi nilai-nilai
keislaman. Atas patisipasi serta motivasi aktif yang diberikan, kami sampaikan terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai