gerakan tulang karena adanya kemampuan otot berkontraksi dan relaksasi yang bekerja sebagai sistem pengungkit. Ada dua tipe kontraksi otot : isotonik dan isometrik , pada kontraksi isotonik, peningkatan tekanan otot menyebabkan otot memendek, kontraksi isometrik menyebabkan peningkatan tekanan otot atau kerja otot tetapi tidak ada pemendekan atau gerakan aktif dariotot.gerakan volunter adalah kombinasi dari kontraksi isotonik dan isometrik. Meskipun kontraksi isometrik tidak menyebabkan otot memendek, namun pemakaian energi meningkat.postur dan gerakan otot merefleksikan kepribadian dan suasana hati seseorang dantergantung pada ukuran skeletal dan perkembangan otot skeletal. koordinasi dan pengaturandari kelompok otot tergantung dari tonus otot dan aktifitas dari otot yang berlawanan,sinergis,dan otot yang melawan gravitasi.tonus otot adalah suatu keadaan tegangan ototyang seimbang.ketegangan dapat dipertahankan dengan adanya kontraksi dan relaksasi yang bergantian melalui kerja otot. Tonus otot mempertaankan posisi fungsional tubuh dan mendukung kembalinya aliran darah kejantung.
Pathway: Diagnosa yang mungkin muncul untuk klien dengan masalah Gangguan Mobilitas Fisik adalah:
1. Gangguan Mobilitas Fisik b.d Nyeri
2. Nyeri Akut b.d Agens Cidera Fisik
No Diagnosa Tujuan Intervensi
keperawatan NOC NIC 1. Gangguan Mobilitas Setelah dilakukan tindakan 1.monitoring vital Fisik b.d Nyeri keperawatan 3x24 jam sign sebelum dan mobilitas fisik dapat meningkat sesudah latihan dengan kriteria hasil : 2. libatkan keluarga Pergerakan ekstermitas untuk membantu meningkat klien dalam Kekuatan otot meningkatkan meningkat pergerakan Rentang gerak ROM 3.Mengajarkan meningkat mobilisasi Kelemahan fisik sederhana ( misal menurun duduk ditempat Klien meningkat dalam tidur, pindah dari aktivitas fisik tempat tidur kekursi) 4. anurkan melakukan mobilisasi dini 5. kaji kemampuan pasien saat mobilisasi 6. berikan alat bantu jika pasien memerlukan
2. Nyeri Akut b.d Agens Setelah dilakukan tindakan 1.lakukan
Cidera Fisik keperawatan 3x24 jam nyeri pengkajian nyeri akut dapat teratasi dengan secara kriteria hasil: komperhensif Mampu mengontrol 2. ukur tanda tanda nyeri vital Melaporkan bahwa 3. berikan posisi nyeri berkurang dengan nyaman, ciptakan menerapkan manajemen lingkungan tenang nyeri 4. ajarkan teknik Mampu mengenali nyeri relaksasi nafas (skala, intensitas, dalam frekuensi dan tanda 5. kolaborasi nyeri) dengan tim medis Menyatakan rasa lainnya untuk nyaman setelah nyeri pemberian berkurang analgetik Ekspresi waah sudah tidak meringis