Anda di halaman 1dari 10

Teknologi Ramah Lingkungan

“ biogas”

Oleh :

Nama : Luh Devi Naesila Putri

No : 12

Kelas : IX G

SMP N 1 Blahbatuh

Tahun ajaran 2019/2020


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Berbagai kasus pencemaran lingkungan dan memburuknyakesehatan masyarakat yang
banyak terjadi dewasa ini diakibatkan olehlimbah cair dari berbagai kegiatan industri, rumah
sakit, pasar, restoranhingga rumah tangga.Hal ini disebabkan karena penanganan danpengolahan
limbah tersebut kurang serius.Berbagai teknik pengolahanlimbah, baik cair maupun padat untuk
menyisihkan bahan polutannyayang telah dicoba dan dikembangangkan selama ini belum
memberikanhasil yang optimal. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka diperlukansuatu
metode penanganan limbah yang tepat, terarah dan berkelanjutan.Salah satu metode yang dapat
diaplikasikan adalah dengan cara BIO-PROSES, yaitu mengolah limbah organik baik cair
maupun organic secara biologis menjadi biogas dan produk alternatif lainnya sepertisumber
etanol dan methanol. Dengan metode ini, pengolahan limbah tidak hanya bersifat “penanganan”
namun juga memiliki nilai guna/manfaat.Biogas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik sangat
popular digunakan untuk mengolah limbah biodegradable karena bahan bakar dapat dihasilkan
sambil menghancurkan bakteri patogen dan sekaligusmengurangi volume limbah buangan.
Metana dalam biogas, bilaterbakar akan relatif lebih bersih daripada batu bara, dan
menghasilkanenergi yang lebih besar dengan emisi karbon dioksida yang lebihsedikit.
Pemanfaatan biogas memegang peranan penting dalammanajemen limbah karena metana
merupakan gas rumah kaca yanglebih berbahaya dalam pemanasan global bila dibandingkan
dengankarbon dioksida.

Karbon dalam biogas merupakan karbon yang diambildari atmosfer oleh fotosintesis
tanaman, sehingga bila dilepaskan lagike atmosfer tidak akan menambah jumlah karbon di
atmosfer biladibandingkan dengan pembakaran bahan bakar fosil.Saat ini, banyak negara maju
yang meningkatkan penggunaanbiogas yang dihasilkan baik dari limbah cair maupun limbah
padat atau yang dihasilkan dari sistem pengolahan biologi mekanis pada tempatpengolahan
limbah.Teknologi pengolahan limbah baik cair maupun padatmerupakan kunci dalam
memelihara kelestarian lingkungan. Apapunmacam teknologi pengolahan limbah cair dan limbah
padat, baikdomestik maupun industri yang dibangun harus dapat dioperasikan dandipelihara
masyarakat setempat.Jadi teknologi yang dipilih harussesuai dengan kemampuan teknologi
masyarakat yang bersangkutan. Bahan baku utama dalam pembuatan biogas adalah limbah yang
berasal dari bahan organic contoh bahan organic tersebut adalah kotoran urine ternak, limbah
pertanian sayuran , limbah industry tahu, ikan pindang dan brem juga dapat dimanfaatkan
sebagai bahan baku untuk memproduksi biogas.
1.2 Rumusan masalah
1. Apa itu biogas ?
2. Bagaimana proses pembuatan biogas?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu biogas
2. Untuk mengetahui proses pembuatan biogas
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian biogas


Biogas bersal dari kata bios yang artinya hidup, sedangkan gas adalah sesuatu yang
keluar dari tungku atau dari perapian atau lubang yang dihasilkan oleh mahluk hidup melalui
proses tertentu. proses yang dimaksud adalah proses fermentasi bahan bahan organic oleh bakteri
bakteri anaerob atau bakteri yang hidup dalam kondisi kedap udara. Bakteri anaerob bekerj
dengan cara mengubah zat organic menjadi gas metana (CH4) sebesar 75% dan sisanya adalah
gas karbon dioksida, hydrogen, serta hydrogen sulfide.Biogas mempunyai sifat mudah terbakar,
sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar pengganti minyak tanah atau LPG untuk
memasak dan untuk penerangan.

Biogas berasal dari fermentasi bahan-bahan organik diantaranya :

1. Limbah tanaman : tebu, rumput-rumputan, jagung, dan lain-lain


2. Limbah dan hasil produksi : minyak, gas, penggiling padi, limbah sagu
3. Hasil samping industri : tembakau, limbah pengolahan buah-buahandan sayuran, dedak,
kain dari tekstil, ampas tebu dari industri gula dantapioka, limbah cair industri tahu
4. Limbah Perairan : tumbuh-tumbuhan air, eceng gondok
5. Limbah Peternakan : kotoran sapi, kotoran kerbau, kotoran kambing,kotoran unggas

2.2 Proses pembuatan biogas

❖ Cara pembuatan biogas dari kotoran ternak


Bahan

Alat. Alat yang digunakan dalam proses pembuatan biogas dari kotoran ternak antara lain: alat
pengaduk, bak penampung, digester dan pipa.

Bahan. Bahan yang digunakan dalam proses pembuatan biogas dari kotoran ternak antara lain:
feses sapi,, air dan starter.

Langkah-langkah:

1. Kotoran sapi dicampur dengan air hingga terbentuk lumpur dengan perbandingan 1:1
pada bak penampung sementara.
2. Lumpur dari bak penampungan sementara kemudian di alirkan ke digester. Pada
pengisian pertama digester harus di isi sampai  penuh.
3. Melakukan penambahan starter (banyak dijual dipasaran). Setelah digester penuh,
kran gas ditutup supaya terjadi proses fermentasi.
4. Gas metan sudah mulai di hasilkan pada hari 10 sedangkan pada hari ke -1 sampai ke
– 8 gas yang terbentuk adalah CO2. Pada komposisi CH4 54% dan CO2 27% maka
biogas akan menyala.
5. Pada hari ke -14 gas yang terbentuk dapat digunakan untuk menyalakan api pada
kompor gas atau kebutuhan lainnya.
6. Pengisian bahan biogas selanjutnya dapat dilakukan setiap hari, yaitu sebanyak
kurang lebih 20 liter setiap pagi dan sore hari. Sisa pengolahan bahan biogas berupa
lumpur / sludge secara otomatis akan keluar dari lubang pengeluaran (outlet) setiap
kali dilakukan pengisian bahan biogas. Sisa hasil pengolahan bahan biogas tersebut
dapat digunakan sebagai pupuk kandang/pupuk organik, baik dalam keadaan basah
(cair) maupun kering. (Direktorat Pengolahan Hasil Pertanian, 2009).

Sebagai ilustrasi digester dapat dilihat pada bagan di bawah ini:

❖ Proses kimiawi biogas

Pembentukan biogas dilakukan oleh mikroba pada situasi anaerob, yang meliputi tiga tahap,
yaitu tahap hidrolisis, tahap pengasaman, dan tahap metanogenik. Secara garis besar, penjelasan
tahap – tahap tersebut sebagai berikut :
1. Hidrolisis.
Pada tahap hidrolisis, bahan organik di enzimatik secara eksternal oleh enzim ekstra selular
(selulose, amilase, protease dan lipase) mikroorganisme.Bakteri memutuskan rantai panjang
karbohidrat komplek, protein dan lipida menjadi senyawa rantai pendek.Sebagai contoh
polisakarida diubah menjadi monosakarida sedangkan protein diubah menjadi peptida dan asam
amino.

Berdasarkan uraian tersebut, pada proses hidrolisis terjadi pelarutan bahan-bahan organik mudah
larut dan pencernaan bahan organik yang komplek menjadi sederhana dan perubahan struktur
bentuk primer menjadi bentuk monomer.

2. Pengasaman.
Pada tahap ini bakteri menghasilkan asam, mengubah senyawa rantai pendek hasil proses pada
tahap hidrolisis menjadi asam asetat (CH3COOH), hidrogen (H2) dan karbondioksida (CO2).
Bakteri tersebut merupakan bakteri anaerobik yang dapat tumbuh dan berkembang pada keadaan
asam.Untuk menghasilkan asam asetat, bakteri tersebut memerlukan oksigen dan karbon yang
diperoleh dari oksigen yang terlarut dalam larutan.

Pembentukan asam pada kondisi anaerobik tersebut penting untuk pembentuk gas metana oleh
mikroorganisme pada proses selanjutnya. Selain itu, bakteri tersebut juga mengubah senyawa
yang bermolekul rendah menjadi alkohol, asam organik, asam amino, karbondioksida, H 2S, dan
sedikit gas metana.

3. Metanogenik.
Pada tahap ini bakteri metanogenik mendekomposisikan senyawa dengan berat molekul rendah
menjadi senyawa dengan berat molekul tinggi.Sebagai contoh bakteri ini menggunakan
hidrogen, CO2 dan asam asetat untuk membentuk metana dan CO2.Bakteri penghasil asam dan
gas metana bekerjasama secara simbiosis.Bakteri penghasil asam membentuk keadaan atmosfir
yang ideal untuk bakteri penghasil metana.Sedangkan bakteri pembentuk gas metana
menggunakan asam yang dihasilkan bakteri penghasil asam. Tanpa adanya proses simbiotik
tersebut, akan menciptakan kondisi toksik bagi mikroorganisme penghasil asam.

Sebagai ilustrasi dapat dilihat proses pembentukan biogas dari bagan dibawah ini:
Bakteri yang berperan dalam proses pencernaan anaerobik yaitubakteri hidrolitik yang
memecah bahan organik menjadi gula dan asamamino, bakteri fementatif yang mengubah gula
dan asam aminomenjadi asam organik, bakteri asidogenik merubah asam organic menjadi
hidrogen, karbondioksida dan asam asetat, dan bakterimetanogenik yang menghasilkan gas
metan dari asam asetat, hidrogen,dan karbondioksida. Bakteri metanogenik akan menghasilkan
biogasyang bagus (kandungan gas metan tinggi) pada suhu 25 o-30o C. Didalam digester biogas
terdapat dua jenis bakteri yang sangat berperanyaitu bakteri asidogenik dan bakteri metanogenik.
Kedua bakteri iniharus dipertahankan jumlahnya seimbang.Bakteri-bakteri inilah yangmerubah
bahan organik menjadi gas metan dan gas lainnya dalam siklushidupnya.
BAB III

PENUTUP

1.1 Kesimpulan

Kandungan utama dalam biogas adalah metana dan karbon dioksida.System biogas
sederhana. Disamping itu di daerah yang banyak industry pemprosesan makanan antara lain tahu,
tempe, ikan pindang atau brem bisa menyatukan saluran limbahnya dalam system biogas.
Sehingga limbah industry tersebut berasal dari bahan organic yang homogen.Biogas dapat
diandalkan sebagai bahan bakarhayati/terbarukan karena juga ramah terhadap lingkungan. Proses
kimiawi biogas dibagi menjadi 3 antara lain :

1. Hidrolisis.
Pada tahap hidrolisis, bahan organik di enzimatik secara eksternal oleh enzim ekstra selular
(selulose, amilase, protease dan lipase) mikroorganisme.Bakteri memutuskan rantai panjang
karbohidrat komplek, protein dan lipida menjadi senyawa rantai pendek.Sebagai contoh
polisakarida diubah menjadi monosakarida sedangkan protein diubah menjadi peptida dan asam
amino.

Berdasarkan uraian tersebut, pada proses hidrolisis terjadi pelarutan bahan-bahan organik mudah
larut dan pencernaan bahan organik yang komplek menjadi sederhana dan perubahan struktur
bentuk primer menjadi bentuk monomer.

2. Pengasaman.
Pada tahap ini bakteri menghasilkan asam, mengubah senyawa rantai pendek hasil proses pada
tahap hidrolisis menjadi asam asetat (CH3COOH), hidrogen (H2) dan karbondioksida (CO2).
Bakteri tersebut merupakan bakteri anaerobik yang dapat tumbuh dan berkembang pada keadaan
asam.Untuk menghasilkan asam asetat, bakteri tersebut memerlukan oksigen dan karbon yang
diperoleh dari oksigen yang terlarut dalam larutan.

Pembentukan asam pada kondisi anaerobik tersebut penting untuk pembentuk gas metana oleh
mikroorganisme pada proses selanjutnya. Selain itu, bakteri tersebut juga mengubah senyawa
yang bermolekul rendah menjadi alkohol, asam organik, asam amino, karbondioksida, H 2S, dan
sedikit gas metana.

3. Metanogenik.
Pada tahap ini bakteri metanogenik mendekomposisikan senyawa dengan berat molekul rendah
menjadi senyawa dengan berat molekul tinggi.Sebagai contoh bakteri ini menggunakan
hidrogen, CO2 dan asam asetat untuk membentuk metana dan CO2.Bakteri penghasil asam dan
gas metana bekerjasama secara simbiosis.Bakteri penghasil asam membentuk keadaan atmosfir
yang ideal untuk bakteri penghasil metana.Sedangkan bakteri pembentuk gas metana
menggunakan asam yang dihasilkan bakteri penghasil asam. Tanpa adanya proses simbiotik
tersebut, akan menciptakan kondisi toksik bagi mikroorganisme penghasil asam.

Adapun kelebihan dan kekurangan biogas diantaranya :

kelebihan yang dapat diperoleh dari biogas terhadap lingkungan,antara lain :

1. Masyarakat tak perlu menebang pohon untuk dijadikankayu bakar


2. Proses memasak jadi lebih bersih, dan sehat karena tidak mengeluarkan asap
3. Kandang hewan menjadi semakin bersih karena limbah kotoran kandang langsung dapat
diolah
4. Sisa limbah yang dikeluarkan dari biodigester dapat dijadikan pupuk sehingga tidak
mencemari lingkungan
5. Dapat berkontribusi menurunkan emisi gas rumah kacamelalui pengurangan pemakaian
bahan bakar kayu danbahan bakar minyak
6. Realatif lebih aman dari ancaman bahaya kebakaran
7. Mengurangi penggunaan bahan bakar lain (minyak tanah, kayu, dsb) oleh rumah tangga
atau komunitas
8. Menghasilkan pupuk organik berkualitas tinggi sebagai hasil sampingan
9. Menjadi metode pengolahan sampah (raw waste) yang baik dan mengurangi pembuangan
sampah ke lingkungan(aliran air/sungai)
10. Meningkatkan kualitas udara karena mengurangi asapdan jumlah karbodioksida akibat
pembakaran bahanbakar minyak/kayu bakar

Secara ekonomi, murah dalam instalasi serta menjadiinvestasi yang menguntungkan


dalam jangka panjang.Adapun kekurangannya adalah :
1. Memerlukan dana tinggi untuk aplikasi dalam bentuk instalasi biogas
2. Tenaga kerja tidak memiliki kemampuan memadai terutama dalam proses produksi
3. Belum dikenal masyarakat
4. Tidak dapat dikemas dalam bentuk cair dalam tabung.
Daftar pustaka

https://www.academia.edu/12201593/Makalah_Biogas

https://sinauternak.com/biogas/

Buku paket kelas 9 kurikulum 2013 revisi 2018

Anda mungkin juga menyukai