Anda di halaman 1dari 2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Jalan Raya


Menurut UU RI no. 2 Tahun 2022 perubahan kedua atas UU no. 38
Tahun 2004 tentang jalan. Jalan adalah prasarana transportasi darat yang
meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan penghubung, bangunan
pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang
berada pada permukaan bawah tanah, dibawah permukaan tanah, dan/atau air,
serta diatas permukaan air, kecuali jalan rel, jalan lori, dan jalan kabel.

2.2 Konstruksi Perkerasan Jalan


Perkerasan lentur adalah perkerasan yang menggunakan aspal sebagai bahan
pengikat. Bersifat memikul dan menyebarkan beban lalu lintas ke tanah dasar
yang telah dipadatkan. Perkerasan lentu terdiri dari 4 lapisan yaitu :
1. Tanah dasar (Subgrade)
2. Lapisan pondasi bawah (Subbase course)
3. Lapis pondasi atas (Base course)
4. Lapis permukaan (Surfase course)
Lapisan-lapisan perkerasannya seperti pada gambar 2.1 dibawah ini.

Gambar 2.1 lapisan konstruksi perkerasan jalan lentur


Perkembangan jaringan jalan raya di Indonesia memiliki ciri khas, khususnya
pada aksentuasi tentang efektivitas. Efektivitas adalah pengunaan dan
pembedaan yang paling tinggi yang didapat dari sumber daya yang ada dan yang
terbatas. Rencana harapan pembangunan jalan harus memenuhi sebagian dari
kondisi yang ditentukan sehingga pembangunan jalan itu diatur yang ideal sesuai
dengan umur rencana. Jaminan ukuran rencana tanah dasar dan bahan ataupun
material akan menjadi penting untuk konstruksi perkerasan jalan aspal harus
didasarkan pada penilaian hasil tinjauan langsung. Lapisan aspal umumnya
terdiri dari : lapis pondasi bawah (sub base course), lapis pondasi (base course)
dan lapis permukaan (surface course).

Anda mungkin juga menyukai