Anda di halaman 1dari 19

TUGAS SOSIO ANTROPOLOGI KESEHATAN DAN PRILAKU KESEHATAN

“ANALISIS PENYEBAB PERILAKU AMAN BEKERJA PADA PERAWAT


DI RSUD Dr.MUHAMMAD ZEIN PAINAN TAHUN 2021”

Dosen Pengampu : Prof. Dr. rer soz, Nursyirwan Effendi

DIBUAT OLEH :

NAMA : ENDA GUSNITA


NIM : 2120322013
SEMESTER : I TAHUN 2021
PEMINATAN : M.KES

FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI S2 KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ANDALAS
2021
“ANALISIS PENYEBAB PERILAKU AMAN BEKERJA PADA PERAWAT
DI RSUD Dr.MUHAMMAD ZEIN PAINAN TAHUN 2021”

Oleh : ENDA GUSNITA


NIM : 2120322013

PROGRAM STUDI S2 KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2021

ABSTRAK

Di Rumah Sakit, selain penyakit-penyakit infeksi juga ada potensi bahaya- bahaya lain yang mempengaruhi situasi
dan kondisi di RS, yaitu kecelakaan (peledakan, kebakaran, kecelakaan yang berhubungan dengan instalasi listrik, dan
sumber-sumber cidera lainnya), radiasi, bahan-bahan kimia yang berbahaya, gas- gas anastesi, gangguan psikososial dan
ergonomi. Termasuk juga di RSUD Dr. Muhammad Zein Painan yang merupakan Rumah Sakit Tipe C dan belum terdapat
SMK3RS (Sistem Manajemen K3 di Rumah Sakit) sehingga diperlukan masukan untuk meningkatkan kinerjanya.
Teori yang digunakan Lawrence Green (1980) yang menganalisis bahwa faktor perilaku itu sendiri ditentukan dari 3
faktor. Desain Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Lokasi penelitian yang dipilih
peneliti adalah RSUD Dr. Muhammad Zein Painan. Informan dalam penelitian ini ditentukan dengan metode purposive
sampling. Tujuan penelitian ini mengetahui gambaran mengenai faktor predisposisi, faktor pemungkin dan faktor penguat
yang berkaitan dengan perilaku aman bekerja. Untuk pengolahan dan Analisis data, mengumpulkan semua data yang
diperoleh dari seluruh informan melalui wawancara mendalam dan observasi. Selanjutnya dilakukan analisis data dan
interpretasi data secara kualitatif dan membandingkannya dengan teori yang ada.
Hasil yang ditemukan pada penelitian ini, bentuk perilaku aman pada perawat dalam bekerja di RSUD Dr.
Muhammad Zein Painan yaitu menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) seperti masker dan sarung tangan, mengikuti
peraturan dan SOP (Standar Opersional Prosedur) yang berlaku, bekerja secara hati-hati dan mengambil posisi kerja yang
aman. Bentuk perilaku tidak aman pada perawat yaitu tidak memakai sarung tangan ketika tindakan menyuntik dan
memasang infus dan tidak menggunakan sepatu yang sesuai. Berdasarkan teori Perilaku Kesehatan Lawrence Green pada
faktor predisposisi yaitu pengetahuan yang cukup baik mengenai perilaku aman dalam bekerja yang didapatkan dari ilmu
yang diperoleh saat perkuliahan, membaca dan informasi yang diberikan oleh kepala ruangan, sikap positif dalam
menghadapi bahaya dengan selalu menggunakan APD yang disediakan serta mengikuti SOP yang berlaku dan adanya
motivasi yang tinggi untuk keselamatan diri sendiri serta pasien. Faktor pemungkin, adanya ketersediaan APD berupa
masker dan sarung tangan yang digunakan perawat dalam bekerja. Faktor penguat, adanya pengawasan terhadap perawat
oleh tim supervisi yang dilakukan setiap hari.

Kata kunci : Perilaku Aman, K3RS, Perilaku Tidak Aman, Perilaku Kesehatan
ABSTRACT

In hospitals, apart from infectious diseases, there are also other potential hazards that affect the situation and
conditions in the hospital, namely accidents (explosion, fire, accidents related to electrical installations, and other sources
of injury), radiation, materials, etc. hazardous chemicals, anesthetic gases, psychosocial and ergonomic disorders.
Including in Dr. Hospital. Muhammad Zein Painan which is a Type C Hospital and there is no SMK3RS (K3 Management
System in Hospitals) so input is needed to improve its performance.
The theory used by Lawrence Green (1980) which analyzes that the behavioral factor itself is determined from 3
factors. Design This research uses a qualitative approach with a descriptive method. The research location chosen by the
researcher is RSUD Dr. Muhammad Zein Painan. Informants in this study were determined by purposive sampling method.
The purpose of this study is to describe the predisposing factors, enabling factors and reinforcing factors related to safe
work behavior. For data processing and analysis, collecting all data obtained from all informants through in-depth
interviews and observations. Furthermore, qualitative data analysis and interpretation of data were carried out and
compared with existing theories.
The results found in this study, the form of safe behavior on nurses in working at RSUD Dr. Muhammad Zein
Painan, namely using PPE (Personal Protective Equipment) such as masks and gloves, following applicable regulations
and SOPs (Standard Operating Procedures), working carefully and taking safe work positions. Forms of unsafe behavior in
nurses are not wearing gloves when injecting and putting infusions and not wearing appropriate shoes. Based on Lawrence
Green's Health Behavior theory on predisposing factors, namely a fairly good knowledge of safe behavior at work obtained
from the knowledge gained during lectures, reading and information provided by the head of the room, a positive attitude
in dealing with danger by always using the PPE provided and following Applicable SOPs and high motivation for self and
patient safety. The enabling factor is the availability of PPE in the form of masks and gloves used by nurses at work. The
reinforcing factor is the supervision of nurses by the supervision team which is carried out every day.

Keywords: Safe Behavior, K3RS, Unsafe Behavior, Health Behavior


ANALISIS PENYEBAB PERILAKU AMAN kecelakaan di RS 41% lebih besar
BEKERJA PADA PERAWAT
DI RSUD Dr.MUHAMMAD ZEIN PAINAN dari pekerja di industri lain. Kasus
TAHUN 2022
yang sering terjadi adalah tertusuk

jarum, terkilir, sakit pinggang,


PENDAHULUAN
tergores/terpotong, luka bakar, dan
Kecelakaan kerja 88%
penyakit infeksi dan lain-lain
disebabkan akibat perilaku kerja
(KEPMENKES RI Nomor.
yang tidak aman (Unsafe Act),
432/MENKES/SK/IV/2007). Di
seperti tidak memakai APD, tidak
Indonesia, penelitian dari Joseph
mengikuti prosedur kerja, tidak
tahun 2005-2007 mencatat bahwa
mengikuti peraturan keselamatan
angka kecelakaan Needle Stick
kerja dan bekerja tidak hati-hati
Injury atau tertusuk jarum mencapai
(Heinrich, 1980). Berdasarkan hal
38-73% dari total petugas kesehatan,
tersebut, maka dapat dikatakan
dan salah satu penyebabnya
bahwa perilaku manusia merupakan
ditemukan bahwa pada saat bekerja
unsur yang memegang peranan
mereka tidak memakai alat
penting dalam mengakibatkan suatu
pelindung diri seperti sarung tangan
kecelakaan, sehingga cara yang
(Idayanti, 2008).
efektif untuk mencegah terjadinya
Geller (2001) dalam Halimah
kecelakaan kerja adalah dengan
(2010) menggambarkan pentingnya
menghindari terjadinya perilaku
pendekatan perilaku yang didasari
tidak aman (Biro Pelatihan Tenaga
keselamatan (behavior based safety)
Kerja dalam Budiono, 2003).
dalam upaya meningkatkan
Hasil laporan National Safety
keselamatan kerja baik yang
Council (NSC) tahun 1998
bersikap reaktif atau proaktif. Dalam
menunjukkan bahwa terjadinya
perspektif reaktif upaya keselamatan Dalam proses pembentukan

ditelusuri dari perilaku yang berisiko dan perubahan perilaku manusia

atau tidak aman (at risk behavior) terdapat faktor- faktor yang

yang berakibat pada kerugian. Hal berpengaruh, diantaranya faktor dari

ini dapat diartikan bahwa upaya dalam (Internal) seperti susunan

reaktif menunggu terjadinya tidak syaraf pusat, persepsi, motivasi,

aman dulu. Sedangkan dalam proses belajar, dan sebagainya.

perspektif proaktif upaya Sedangkan faktor yang berasal dari

keselamatan kerja ditelusuri dari luar (eksternal) seperti lingkungan

perilaku aman (safe behavior) yang fisik/non fisik, iklim, manusia sosial,

menghasilkan suatu kesuksesan dan ekonomi, kebudayaan, dan

pencegahan kecelakaan kerja. sebagainya (Notoadmodjo, 2003).

Geller (2001) juga Beberapa penelitian

menyebutkan agar pencapaian menyebutkan beberapa faktor terkait

behavior based safety berhasil dengan K3 (perilaku aman),

adalah lebih baik dengan diantaranya adalah penelitian yang

menggunakan pendekatan yang dilakukan oleh Hasriani pada tahun

berupaya mendorong terjadinya 2009 yang dilakukan pada perawat

peningkatan perilaku aman. Upaya Rumah Sakit Paru di Salatiga

ini berujung pada usaha pencegahan menunjukan adanya hubungan yang

terjadinya kecelakaan di tempat kerja bermakna antara pengetahuan dan

atau hal ini dapat dikatakan juga sikap dengan perilaku K3.

berupa pendekatan yang bersifat Selanjutnya hasil penelitian Imania

proaktif dalam manajemen (2012) menunjukkan bahwa perilaku

keselamatan (Halimah, 2010). K3 pada perawat Instalasi Gawat


Darurat Rumah Sakit Umum Haji pelayanan kesehatan memiliki peran

Surabaya yang tergolong kategori kunci dalam mewujudkan

baik sebanyak 13 orang (56,5%) dan keselamatan dan kesehatan kerja di

kategori cukup sebanyak 10 orang rumah sakit (Depkes, 2003).

(43,5%), dan hasil analisis Setiap hari perawat tidak

menunjukkan bahwa tidak ada pernah jauh dan selalu berinteraksi

hubungan antara jenis kelamin, dengan pasien. Hal tersebut yang

umur, tingkat pendidikan dan membuat perawat selalu berhadapan

pelatihan penanganan pasien gawat langsung dengan bahaya dan dapat

darurat dengan perilaku K3, namun mengancam kesehatan dan

ada hubungan antara masa kerja keselamatan kerja perawat itu sendiri

dengan perilaku K3. maupun orang-orang yang berada

Dari beberapa komponen disekitarnya. Karena keberadaan dan

pelayanan kesehatan di rumah sakit, kepentingan perawat yang tidak

perawat adalah salah satu tenaga hanya berada di rumah sakit tetapi

pelayanan kesehatan yang juga terhadap lingkungan diluar

berinteraksi dengan pasien yang rumah sakit, maka dikhawatirkan

intensitasnya paling tinggi jika seorang perawat secara tidak

dibandingkan dengan komponen langsung dapat menjadi penyebab

lainnya. Perawat sebagai anggota inti sumber penyakit maupun sumber

tenaga kesehatan yang jumlahnya dari efek negatif dari resiko profesi

terbesar di rumah sakit (sebesar 40 – mereka menjadi perawat (Fatmawati,

60%) dan dimana pelayanan 2010).

keperawatan yang diberikan Di Rumah Sakit, selain

merupakan bagian integral dari penyakit-penyakit infeksi juga ada


potensi bahaya- bahaya lain yang 19 Penyakit Akibat Kerja juga

mempengaruhi situasi dan kondisi di meningkat yaitu 221 kasus 700

RS, yaitu kecelakaan (peledakan, petugas (31,6%).Berdasarkan

kebakaran, kecelakaan yang permasalahan tersebut Peneliti ingin

berhubungan dengan instalasi listrik, mengetahui bagaimana perilaku

dan sumber-sumber cidera lainnya), aman secara lebih mendalam serta

radiasi, bahan-bahan kimia yang penyebabnya pada perawat dalam

berbahaya, gas- gas anastesi, mencegah terjadinya kecelakaan dan

gangguan psikososial dan ergonomi. kesakitan (PAK). Minimnya akan

Termasuk juga di RSUD Dr. pengetahuan dan kesadaran perawat

Muhammad Zein Painan yang tentang K3 merupakan dampak

merupakan Rumah Sakit Tipe C dan terbesar akan terjadinya kecelakaan

belum terdapat SMK3RS (Sistem kerja, disamping itu juga kurangnya

Manajemen K3 di Rumah Sakit) pemahaman tentang K3 (perilaku

sehingga diperlukan masukan untuk aman) dapat mempengaruhi perilaku

meningkatkan kinerjanya. pekerja di tempat kerja. Berdasarkan

Dari hasil data yang diperoleh permasalahan diatas maka penulis

pada komite PPI RSUD tertarik untuk melakukan penelitian

Dr.Muhammad Zein Painan terlihat gambaran mengenai perilaku aman

bahwa kepatuhan penggunaan Alat bekerja dan faktor penyebab

Pelindung Diri (APD) Triwulan I perbedaan perilaku pada perawat,

tahun 2021 belum mencapai target guna mencegah terjadinya

yang ditetapkan (90%). Rata-rata kecelakaan dan penyakit akibat kerja

kepatuhan penggunaan APD adalah (PAK) di RSUD Dr.Muhammad

80,6%. Pada masa Pandemi Covid- Zein Painan tahun 2021. Adapun
tujuan penelitian ini adalah : diuji kebenarannya sehingga dapat

a) Mengetahui gambaran diharapkan bahwa penelitian ini

mengenai faktor memberikan gambaran mengenai

predisposisi (pengetahuan, perilaku aman bekerja dan faktor

sikap, motivasi, usia, dan penyebab perbedaan perilaku pada

masa kerja) yang berkaitan perawat, guna mencegah terjadinya

dengan perilaku aman kecelakaan dan penyakit akibat kerja

bekerja. (PAK) di RSUD Dr.Muhammad Zein

b) Mengetahui gambaran Painan tahun 2021. Dalam penelitian ini

mengenai faktor yang dimaksud dengan perilaku aman

pemungkin (ketersedian bekerja adalah tindakan atau perbuatan

APD dan Program K3RS) dari perawat yang memperkecil

yang berkaitan dengan kemungkinan terjadinya kecelakaan saat

perilaku aman bekerja. bekerja seperti bekerja secara hati-hati,

c) Mengetahui gambaran menggunakan APD, dan sesuai SOP.

mengenai faktor penguat Dari hasil penelitian diperoleh bahwa


(SOP, dan pengawasan) perawat berperilaku aman dalam bekerja,
yang berkaitan dengan hal itu menandakan bahwa perilaku aman
perilaku aman bekerja. dalam bekerja pada perawat sudah cukup
Kajian Teori dan Metode yang digunakan baik. Perilaku aman dalam bekerja yang

Dalam mendukung penelitian ini, teori dilakukan oleh perawat di RSUD

yang digunakan merupakan teori yang Dr.Muhammad Zein Painan yaitu

relevan dengan permasalahan yang menggunakan APD berupa masker saat

diteliti. Teori dipilih agar memberikan bekerja dan memakai sarung tangan

penjelasan yang mendekati realitas yang untuk tindakan-tindakan tertentu.


Kemudian bekerja secara hati- hati (tidak Faktor-faktor yang mempengaruhi

terburu-buru), mengambil posisi kerja perilaku aman dalam bekerja pada

yang aman (tidak membungkuk) dan perawat tersebut, sama dengan teori

mematuhi peraturan (SOP) yang berlaku Lawrence Green (1980) yang

di RS tersebut. menganalisis bahwa faktor perilaku itu

Adapun faktor-faktor yang sendiri ditentukan dari 3 faktor yaitu :

mempengaruhi perilaku aman dalam 1. Faktor Predisposisi

bekerja yaitu faktor predisposisi, faktor Faktor predisposisi terdiri dari

pemungkin dan faktor penguat. Faktor pengetahuan, sikap, motivasi, persepsi,

predisposisi adalah faktor-faktor yang nilai-nilai, keyakinan dan variabel

dapat memberikan dorongan pada demografi (usia, pendidikan, masa kerja).

perawat untuk berperilaku aman dalam Pengetahuan dapat mempengaruhi

bekerja, faktor pendorong ini terdiri dari seseorang berperilaku hal ini terjadi

pengetahuan, sikap, motivasi dan masa karena perbuatan atau tingkah laku

kerja perawat. Faktor pemungkin adalah seseorang dapat terjadi menurut apa yang

faktor-faktor yang memungkinkan diketahui dan diyakini sesuai dengan

perawat untuk berperilaku aman dalam pengetahuan yang dimiliki. Setiap orang

bekerja, ketersediaan APD dan program memiliki pengetahuan yang berbeda,

K3RS merupakan faktor pemungkin. pengatahuan yang dimiliki seseorang

Sedangkan yang dimaksud dengan faktor merupakan peranan penting dalam

penguat adalah faktor-faktor yang berperilaku aman dalam bekerja.

memberikan dukungan terhadap pekerja Motivasi dapat mempengaruhi perilaku

untuk berperilaku aman dalam bekerja, K3, secara umum motivasi mengacu pada

yang termasuk faktor penguat adalah adanya kekuatan dorongan yang

SOP dan pengawasan. menggerakan sesorang untuk berperilaku


tertentu. Dengan adanya suatu dorongan bersifat homogen juga dikarenakan rata-

dapat mempengaruhi seseorang untuk rata lulusan pendidikan keperawatan.

berperilaku aman. 2. Faktor Pemungkin

Dan masa kerja seseorang jika dikaitkan Faktor pemungkin yang mencakup

dengan pengalaman kerja dapat lingkungan fisik, tersedia atau tidak

mempengaruhi kecelakaan kerja. tersedianya fasilitas-fasilitas atau sarana-

Terutama pengalaman dalam hal sarana keselamatan kerja, misalnya

menggunakan berbagai macam alat kerja. ketersedianya alat pelindung diri (APD)

Semakin lama masa kerja seseorang maka dan program K3RS. Ketersediaan APD

pengalaman yang diperoleh akan lebih dapat mencegah perilaku tidak aman

banyak dan memungkinkan pekerja dapat dalam bekerja. Sistem yang didalamnya

bekerja lebih aman. terdapat manusia (sumber dan manusia)

Adapun persepsi, nilai-nilai, keyakinan, dan fasilitas merupakan salah satu hal

usia dan pendidikan tidak dilakukan yang penting dalam mewujudkan

penelitian dengan alasan persepsi penerapan keselamatan di tempat kerja.

seseorang terbentuk dari pengetahuan dan Dan program K3RS merupakan upaya

pengalaman seseorang (Krech, 1962) yang terpadu dari seluruh SDM Rumah Sakit,

dapat terlihat dalam variabel pengetahuan pasien, serta pengunjung atau pengantar

dan masa kerja, Sedangkan nilai-nilai dan orang sakit untuk menciptakan lingkungan

keyakinan perawat di RSUD kerja RS yang sehat, aman dan nyaman

Dr.Muhammas Zein Painan menurut termasuk pemukiman masyarakat

peneliti homogen karena mayoritas sekitarnya, dengan diterapkannya K3RS

beragama islam. Untuk usia bersifat dapat memperkuat perilaku aman pada

homogen karena rata-rata merupakan usia perawat untuk meningkatkan keselamatan

produktif kerja dan pendidikan perawat dan kesehatan kerja.


3. Faktor penguat penelitian yang dipilih peneliti adalah

Faktor penguat meliputi undang-undang, RSUD Dr. Muhammad Zein Painan.

peraturan-peraturan, pengawasan, standar Informan dalam penelitian ini ditentukan

operasional prosedur dan sebagainya. Pada dengan metode purposive sampling.

penelitian ini alasan standar operasional Pemilihan informan dilakukan secara

prosedur (SOP) dan pengawasan saja yang langsung melalui pertimbangan -

diambil dikarenakan standar operasional pertimbangan yang ditentukan peneliti

prosedur telah mencakup terhadap sesuai dengan tujuan dan masalah

peraturan. Sedangkan pengawasan penelitian (Bungin, 2010) informan dalam

menurut Sarwono (1991) merupakan penelitian ini dibagi menjadi tiga, yaitu :

kegiatan manajer yang mengusahakan agar 1. Informan utama dalam

pekerjaan terlaksana sesuai dengan penelitian ini ditentukan

rencana yang ditetapkan dan atau hasil dengan cara observasi

yang dikehendaki. Azwar (1998) dalam terhadap perawat.

Annishia (2010) menyatakan bahwa Kemudian memilih 3

dengan adanya pengawasan dan peraturan orang masing-masing

yang mengikutinya merupakan salah satu untuk informan utama

faktor yang akan mempengaruhi perilaku yang berperilaku aman

seseorang. dan yang berperilaku

Desain Penelitian ini menggunakan tidak aman.

pendekatan kualitatif dengan metode 2. Informan kunci dalam

deskriptif. Penelitian ini dilakukan untuk penelitian ini yaitu pihak-

memperoleh informasi yang lebih pihak yang terkait

mendalam mengenai penyebab perilaku langsung dengan

aman bekerja pada perawat. Lokasi informan utama di RSUD


Dr. Muhammad Zein ditunjuk sebagai Kepala

Painan yaitu kepala Bidang Pelayanan Medis

ruangan dan kepala dan Keperawatan dengan

perawat. Pengambilan pendidikan terakhir

informan kunci bertujuan Perguruan Tinggi (S1).

untuk melakukan cross 5 Untuk menetapkan informan utama,

check informasi yang peneliti melakukan observasi

didapat dari informan terlebih dahulu sebelum melakukan

utama. Kemudian wawancara mendalam. Observasi

dilakukan wawancara dilakukan kepada perawat dengan

mendalam terhadap mengamati secara langsung

informan kunci tersebut perilakunya saat bekerja tanpa

tentang perilaku aman diketahui oleh perawat dengan

pada perawat. menggunakan lembar observasi.

3. Informan pendukung Pengamatan dilakukan selama

merupakan orang yang sebulan yang tidak menentu

mengetahui terkait waktunya tergantung dengan shift

Program K3RS di RSUD perawat.

Dr. Muhammad Zein Untuk pengolahan dan Analisis data, Pengolahan

Painanyaitu Kepala data yang dilakukan dalam penelitian ini,

Bidang Pelayanan Medis mengumpulkan semua data yang diperoleh dari

dan Keperawatan. seluruh informan melalui wawancara mendalam

Informan pendukung dan observasi, hasil wawancara mendalam

sebanyak satu orang yaitu dicatat kembali, berdasarkan rekaman yang

IP1 seorang dokter yang diperoleh pada saat wawancara mendalam ke


dalam bentuk tulisan (transkrip), yang telah mematuhi peraturan (SOP) yang

disusun dalam bentuk transkrip data selanjutnya berlaku di RSUD Dr. Muhammad

dikategorisasi dalam bentuk matriks. Selanjutnya Zein Painan.

dilakukan analisis data dan interpretasi data 2. Faktor Yang Mempengaruhi

secara kualitatif dan membandingkannya dengan Perilaku Aman Bekerja

teori yang ada. Setelah dianalisis dan ditarik a. Faktor Predisposisi (Pengetahuan, Sikap,

kesimpulan kemudian data yang diperoleh Motivasi, dan Masa Kerja)

disajikan dalam bentuk narasi kutipan hasil Berdasarkan hasil penelitian,

wawancara yang kemudian dibandingkan dengan didapatkan bahwa semua informan

teori. Dan juga disajikan dalam bentuk matriks utama memiliki pengetahuan

berdasarkan unsur-unsur yang diteliti. mengenai perilaku aman dalam

PEMBAHASAN bekerja. Untuk sikap yang dimiliki

1. Perilaku Aman Perawat RSUD informan utama dalam berperilaku

Dr. Muhammad Zein Painan aman bekerja sebagian informan

dalam bekerja. bersikap positif. Sedangkan motivasi

Perilaku aman dalam bekerja yang informan utama dalam berperilaku

dilakukan oleh perawat di RSUD aman bekerja semuanya memiliki

Dr. Muhammad Zein Painan yaitu motivasi yang baik.

menggunakan APD berupa masker Pengetahuan, pada

saat bekerja dan memakai sarung umumnya pengetahuan

tangan untuk tindakan-tindakan yang dimiliki perawat

tertentu. Kemudian bekerja secara terkait perilaku aman dalam

hati- hati (tidak terburu-buru), bekerja tergolong baik.

mengambil posisi kerja yang aman

(tidak membungkuk) dan


Pengetahuan tersebut diperoleh dari memakai APD yang telah disediakan

ilmu saat perkuliahan dan pengarahan oleh rumah sakit saat bekerja.

mengenai SOP saat awal masuk bekerja Pernyataan tersebut mencerminkan

oleh kepala ruangan. Namun, pada sikap positif mereka dalam berperilaku

pengetahuan yang dimiliki perawat saat bekerja, sehingga dapat

tentang bahaya yang ada dirumah sakit memunculkan perilaku aman dalam

masih kurang. Hal ini, dikarenakan bekerja.

kurangnya informasi yang didapat Motivasi, Berdasarkan hasil penelitian

perawat dari kepala ruangan mengenai diperoleh bahwa perawat memiliki

potensi bahaya yang ada dirumah sakit motivasi yang cukup tinggi, hal ini

dan juga jarang dilakukan briefing dapat dilihat dari pernyataan mereka

sebelum bekerja. Namun meskipun mengenai alasan berperilaku aman

pengetahuan mereka masih ada yang dalam bekerja yaitu untuk keselamatan

kurang tetapi secara umum perawat diri sendiri, menghindari kecelakaan

sudah berperilaku aman saat bekerja. kerja dan menghindari resiko tertular

Sikap, berdasarkan hasil penelitian penyakit infeksi. Dari pernyataan

diperoleh bahwa perawat memiliki tersebut memungkinkan perawat untuk

sikap yang positif dalam berperilaku berperilaku aman dalam bekerja.

aman. Hal ini dapat dilihat dari hasil Masa Kerja, Berdasarkan hasil

observasi dan peryataan mereka yaitu penelitian diperoleh bahwa informan

menghindari bahaya dengan yang telah bekerja lama dan baru

menggunakan APD dan mencuci hampir merata. Perawat yang bekerja

tangan sebelum dan sesudah tindakan lama maupun baru memungkinkan

keperawatan. Kemudian mengikuti untuk berperilaku aman.

peraturan dan SOP yang ada serta


APD sudah terdapat dalam SOP.

b. Faktor Pemungkin (Enabling

Factor) Untuk program K3RS terkait perilaku

Faktor pemungkin yang diteliti aman bekerja belum ada di RSUD Dr.

dalam penelitian ini yaitu dilihat dari Muhammad Zein Painan. Meskipun

aspek ketersediaan APD dan program K3RS belum ada tetapi tetap

program K3RS. Berdasarkan hasil memungkinkan perawat untuk

penelitian, ketersediaan APD sudah berperilaku aman, hal ini bisa

ada, sedangkan untuk program disebabkan karena ada faktor lain yang

K3RS belum ada di RSUD Dr. mempengaruhinya seperti adanya

Muhammad Zein Painan. ketersedian APD dan SOP serta

Ketersedian APD yang dimaksud pengawasan yang dilakukan setiap hari

dalam penelitian ini yaitu oleh tim supervisi.

ketersediaan alat pelindung diri di c. Faktor Penguat (Reinforcing

rumah sakit guna mendukung factor)

perawat berperilaku aman dalam Faktor penguat yang diteliti yaitu

melakukan tindakan keperawatan SOP dan pengawasan. SOP di

seperti masker dan sarung tangan. rumah sakit ini sudah ada. SOP

Berdasarkan hasil penelitian terkait perilaku aman saat bekerja

diperoleh bahwa APD yang sudah terdapat dalam buku Standar

disediakan rumah sakit sudah cukup Prosedur Operasional Keperawatan

lengkap seperti masker dan sarung Dasar.

tangan. APD tersebut tersedia di SOP, Namun pada kenyataannya

setiap ruangan sesuai kebutuhan dan SOP tersebut belum di

peraturan mengenai penggunaan seberluaskan kembali setelah di


perbaharui ke setiap ruangan pengawasan yang dilakukan oleh

dikarenakan minimnya biaya dan kepala perawat dan supervisi

juga SOP tersebut belum terhadap perawat dalam bekerja.

dilengkapi dengan prosedur Hal ini menguatkan perawat untuk

penggunaan APD pada setiap berperilaku aman.

tindakan. Sedangkan untuk 3. Analisis Penyebab Perilaku

pengawasan di RSUD Dr. Aman

Muhammad Zein Painan, perawat Berdasarkan hasil penelitian

mendapatkan pengawasan dari tim terhadap perawat di RSUD Dr.

supervisi yaitu kepala perawat dan Muhammad Zein Painan,

supervisi yang bertugas setiap hari. didapatkan hasil bahwa terdapat

Prosedur tindakan keperawatan beberapa faktor yang

yang masih terdapat kekurangan di mengakibatkan perawat

RSUD Dr. Muhammad Zein berperilaku aman dalam bekerja.

Painan memungkinkan masih perilaku aman bekerja pada

adanya perawat yang berperilaku perawat di RSUD Dr.

tidak aman. Sehingga perlu Muhammad Zein Painan yaitu

dilakukan perbaikan SOP sesuai menggunakan APD, mengikuti

dengan standar dan ketentuan SOP, mengambil posisi kerja

semestinya agar mengurangi resiko yang aman dan bekerja secara

perilaku tidak aman pada perawat hati-hati. Hal ini disebabkan

dan perlu disosialisasikan kembali oleh beberapa hal yaitu

mengenai SOP yang benar. pengetahuan yang dimiliki oleh

Pengawasan Berdasarkan hasil perawat sudah cukup baik

penelitian diperoleh bahwa ada karena mereka mendapatkan


pengetahuan tersebut dari ilmu berlaku di RSUD Dr. Muhammad Zein

yang diperoleh saat perkuliahan, Painanmasih kurang lengkap, sehingga

membaca, serta sosilisasi oleh memungkinkan perawat untuk tidak

kepala ruangan untuk bertindak menggunakan APD saat bekerja.

aman ketika bekerja. PENUTUP

Dan adanya motivasi tinggi yang dimiliki


Mengenai kesimpulan dari penelitian ini yang
perawat untuk selamat saat bekerja dan
didasarkan pada pertanyaan yang telah
terhindar dari bahaya yang ada di rumah sakit
ditentukan yaitu bagaimana perilaku aman
membuat perawat untuk berperilaku aman.
bekerja dan faktor penyebab perbedaan perilaku
Selain itu didukung juga dengan sikap perawat
pada perawat, guna mencegah terjadinya
yang positif terhadap ketersediaan APD
kecelakaan dan penyakit akibat kerja (PAK) di
dengan selalu menggunakan APD saat
RSUD Dr. Muhammad Zein Painan. Dengan
bekerja. Serta adanya pengawasan oleh tim
menggunakan teori Perilaku Kesehatan
supervisi sehingga perawat berperilaku aman
Lawrence Green dan Analisis Penyebab
saat bekerja. Selanjutnya berdasarkan hasil
Perilaku Aman dan Tidak Nyaman. Sehingga
penelitian juga didapatkan penyebab perilaku
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
tidak aman pada perawat di RSUD Dr.
a. Bentuk perilaku aman pada perawat
Muhammad Zein Painan.
dalam bekerja di RSUD Dr.
Bentuk perilaku tidak aman pada perawat di
Muhammad Zein Painan yaitu :
RSUD Dr. Muhammad Zein Painan yaitu tidak
1. Menggunakan APD (masker dan
menggunakan APD saat menyuntik dan
sarung tangan)
memasang infus serta tidak memakai sepatu
2. Mengikuti peraturan dan SOP yang
yang sesuai. Hal ini disebabkan karena sikap
berlaku di RSUD Dr. Muhammad
yang negatif (tidak disiplin) dalam
Zein Painan
menggunakan APD saat bekerja dan SOP yang
3. Bekerja secara hati-hati dan
mengambil posisi kerja yang aman. perawat berperilaku aman dalam

b. Bentuk perilaku tidak aman pada bekerja yaitu adanya ketersediaan APD

perawat yaitu : berupa masker dan sarung tangan yang

1. Tidak memakai sarung tangan digunakan perawat dalam bekerja.

ketika tindakan menyuntik dan e. Faktor penguat yang menyebabkan

memasang infus perawat berperilaku aman dalam

2. Tidak menggunakan sepatu yang bekerja yaitu adanya pengawasan

sesuai. terhadap perawat oleh tim supervisi

c. Faktor predisposisi yang menyebabkan yang dilakukan setiap hari.

perawat berperilaku aman dalam f. Faktor yang menyebabkan perawat

bekerja yaitu : berperilaku tidak aman yaitu :

1. Pengetahuan yang cukup baik 1. Sikap negatif perawat yang tidak

mengenai perilaku aman dalam disiplin dalam menggunakan APD.

bekerja yang didapatkan dari ilmu 2. SOP yang berlaku di RSUD Dr.

yang diperoleh saat perkuliahan, Muhammad Zein Painanbelum

membaca dan informasi yang sesuai dengan standar DepKes RI

diberikan oleh kepala ruangan. (2006) terkait penggunaan APD.

2. Sikap positif dalam menghadapi

bahaya dengan selalu menggunakan DAFTAR PUSTAKA

APD yang disediakan serta A Prof. Dr. Soekidjo


Notoatmodjo. Prinsip-
mengikuti SOP yang berlaku di Prinsip Dasar Ilmu
Kesehatan Kerja. Cet. ke-2,
RSUD Dr. Muhammad Zein Painan. Mei. Jakarta : Rineka Cipta.
2003
3. Adanya motivasi yang tinggi untuk Alimul, Aziz. 2002. Pengantar
Pendidikan Keperawatan.
keselamatan diri sendiri serta pasien. Jakarta: Sagung Seto Anik,
Maryunani. Perilaku Hidup
d. Faktor pemungkin yang menyebabkan Bersih Dan Sehat (PHBS).
Jakarta: TIM. 2013
Annishia, Fristi Bellia. 2010. Fasilitas dan Sarana
Analisis Perilaku Tidak Gelanggang Olahraga
Aman Pekerja Konstruksi PT. (GOR) Boker, Ciracas,
PP (persero) di Proyek Jakarta Timur 2009. Skripsi.
Pembangunan Tiffany Depok: FKMUI.
Apartemen Jakarta Selatan https://repository.uinjkt.ac.i
tahun 2011. Skripsi FKIK d/dspace/bitstream/123456
UIN. 789/29648/1/SELLY%20TRI
https://scholar.google.co.id/ %20MINATI-FKIK.pdf
citations?user=qFY--
DgAAAAJ&hl=id Ratnaningsih, Ika Zenita. 2010.
Manajemen Diri Untuk
Green, Lawrence W. 1980. Menurunkan Perilaku Tidak
Health Education Planning, Aman Dalam Bekerja Pada
A Diagnostic Approach. Pengemudi Bus Trans Jogja.
California : Mayfield Tesis Fakultas Psikologi
Publishing Company UGM Jogjakarta.
http://etd.repository.ugm.a
Hasriani , Resti Dwi. 2009. c.id/penelitian/detail/46172
Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Dengan
Perilaku Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja (K3) Pada
Perawat Rumah Sakit Paru
Di Salatiga. Undergraduate
thesis, Diponegoro .
http://eprints.undip.ac.id/6
749/

Helliyanti, Putri. 2009. Faktor-


Faktor Yang Berhubungan
Dengan Perilaku Tidak
Aman di Dept. Utility and
Operation PT Indofood
Sukses Makmur Tbk Divisi
Bogasari Flour Mills tahun
2009. Skripsi. Depok : FKM
UI
https://repositori.usu.ac.id/
bitstream/handle/12345678
9/1462/131000582.pdf?
sequence=1&isAllowed=y

Pratiwi, Shinta Dwi. 2009.


Tinjauan Faktor Perilaku
Kerja Tidak Aman pada
Pekerja Konstruksi Bagian
Finishing PT. Waskita Karya
Proyek Pembangunan

Anda mungkin juga menyukai