Anda di halaman 1dari 4

Jelaskan proses perubahan psikologi pada wanita sebagai gadis remaja:

Pada masa pubertas


1. Day dreaming
day dreaming remaja yaitu fantasi sex. Fantasi sex adalah
kegiatan membayangkan adegan seksual tanpa batas dengan sebuah
tujuan mencapai kesenangan. Kegiatan ini bukan hanya milik lelaki tapi
juga perempuan dapat melakukannya. Anggapan bahwa hanya orang
yang tidak puas yang suka melakukan fantasi sex tidaklah tepat.
2. Rasa malu yang berlebihan
Setiap manusia haruslah memiliki rasa malu, karena rasa malu
merupakan salah satu control dalam kehidupan seseorang, tetapi
apabila rasa malu itu berlebihan dan tidak masuk akal maka itu akan
menjadi masalah. Karena rasa malu berlebihan akan menghambat
kehidupan sosial seeseorang yang sekaligus bisa berdampak terhadap
kemajuan dan kesuksesan dalam hidup dan kehidupan seseorang.
3. Antaginisme sex
Antagonism sex dapat di artikan sebagai suatu persaan tidak
senang atau menentang suatu yang berhubungan dengan sex, yang di
aplikasikan dalam sikap dan prilaku. Seorang yang mengalami
hambatan sexual tidak dapat mersakan ataupun membedakan, antara
jender yang ada pada dirinya.
4. Emosionalitas
Kemurungan, merajuk, ledakan amarah dan kecenderungan
untuk menangis karena hasutan yang sangat kecil merupakan ciri-ciri
bagian awal masa puber. Pada masa ini anak merasa khawatir,
gelisah, dan cepat marah sering terjadi selama masa pra haid dan
awal periode haid, dengan semakin matangnya keadaan fisik anak,
ketegangan lambat laun berkurang dan anak sudah mulai mampu
mengendalikan emosinya.
5. Kurang percaya diri
Kurang percaya diri atau rendah diri adalah persaan yang
menganggap diri terlalu rendah pada diri sendiri, orang yang rendah
diri berarti menganggap diri sendiri tidak mempunyai kemampuan
berarti.
6. Sikap tidak tenang
Sikap tidak tenang adalah suatu keadaan tidak seimbangan
emosi, yang manifestasinya kepada tingkah laku, yaitu gelisah, banyak
tingkah, mudah berubah-ubah,. Kebiasaan remaja ketika mengalami
hal ini adalah, tidak bisa duduk atau berdiri dengan tenang dalam
waktu yang lama, hal ini disebabkan oleh tidak adanya control emosi
sehingga fisikpun merasakan agresifitas mentalnya.
7. Merasa bosan
Merasa bosan adalah perasaan yang jenuhatau mengalami hal-
hal yang sama berulang-ulang. Anak pada saat memasuki puberitas
akan merasa jenu dengan rutinitas yang dijalan nya sehari-hari terus
menerus dengan kegiatan yang sama. Hal ini di sbebakan kan
perubahan fisik dan piskis yang semakin hari semakin berkembang
sehingga perubahan fisik yang tidak seimbang mempengaruhi piskis
anak tersebut.
8. Keinginan untuk menyendiri
Anak pada masa perkembangan terkadang membutuhkan
space (tempat) untuk menyendir, tidak berteman dan mengasingkan
diri dari kelompoknya ketiak dia bermsalah dengan dirinya sendiri atau
bermasalah dengan teman sebaya nya. Anak pada masa puberitas
cenderung mengasingkan diri mana kala merasa ada hal yang kurang
cocok dengan dirinya (minder).
9. Kesegangan untuk bekerja
Keseganan untuk bekerja adalah tidak mau, tidak sudi, dan rasa
malas untuk melakukan suatu pekerjaan. Ketika masa peralihan dari
masa kanak-kanak menuju masa remaja, dimana pada masa remaja
sudah mulai diberi tanggung jawab untuk bekerja maka situasi seperti
ini akan menjadi masalah, karena sebelumnya tidak terbiasa dengan
pekerjaan serius.
Pada masa adolescence
1. Cinta diri
Dimana seseorang hanya mencintai dirinya sendiri tanpa
mementingkan kepentingan orang lain dan mementingkan kepentingan
dirinya tanpa mempertimbangkan orang lain di sekelilingnya.
Mengamati cinta diri pada tataran fungsionalnya dan aplikatifnya, naluri
ini menjadi sumber pergesekan dan benturan sebanyak komponen
yang ada pada manusia.
2. Fantasi seksual
Pada masa ini seseorang mulai merasakan cinta dan kasih
sayang satu sama lain, mempunyai perhatian yang lebih mengenai
siapa dan bagaimana mereka (lawan jenis) dimata orang lain, mereka
mulai merasakan ketertarikan secara seksual antara satu dengan yang
lainnya, sehingga timbul yang di namakan rasa suka,ingin memiliki dan
saling memuji. Bagi remaja yang pola perkembangannya normal dalam
arti dia menyadari setiap tahap perkembangan, maka tidak adanya
hambatan dalam dirinya untuk melewati fase ini, akan tetapi apabila
ada remaja yang memang tidak melewati fase ini maka akan terjadi
keterbelakangan daya tarik atau ketertarikan denga lawan jenis pada
masanya.
3. Multiple personality
Kepribadian ganda (tidak hanya 2 kepribadian, bisa lebih dari 2)
atau multiple personality. Secara mudahnya bisa dikatakan 2 atau lebih
jiwa yang yang menghuni badan dan raga seseorang. Ini merupakan
salah satu bentuk kelainan jiwa, dalam pengertian umum kelainan jiwa
tidak sama dengan sakit jiwa.
4. Psedoafektivitat
Menurut Dr.Helena deutsh bahwa relasi emosional, dari
identifikasi total, di sebut psedoafektivitat yang dapat menimbulkan
gejala – gejala neorologis dan patologis,ada juga gadis – gadis
adolesense yang berbakat intelektual tinggi yang tidak mampu
mengendalikan macam – macam identifikasi dan tidak mampu
membatasi wilayah identifikasi ia sangat mudah terpengaruh oleh
sugesti dari luar, sehingga ia sulit mendapatkan keseimbangan batin.
DAFTAR PUSTAKA

Gunarsa, S.1989. Psikologo Perkembangan: Anak dan Remaja.


Jakarta: BPK Gunung Mulia

http://irnawatimalik.blogspot.com/2016/05/anak-gadis-pada-masa-
adolescence,htm|?m=1

Anda mungkin juga menyukai