Anda di halaman 1dari 9

RINGKASAN MATA KULIAH MANAJEMEN KOPERASI DAN UMKM

“Peranan, Dukungan, Fungsi, dan Manajemen di Bidang Koperasi”

Dosen Pengampu : Drs. I Made Dana, M.M.

Oleh :

Kelompok 3

Komang Ayu Lya Sintya Dewi (1907531262)

Ni Komang Ema Riantika Putri (1907531273)

Luh De Leony Agustini (1907531275)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMIN DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2022
A. Dukungan Terhadap Koperasi
Koperasi didefinisikan sebagai: “Badan usaha yang beranggotakan orang seorang,
atau Badan Hukum Koperasi, dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-
prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan azas
kekeluargaan”. Dalam pengertian modal, kegiatan usaha koperasi merupakan percerminan
dari modal nasional semesta, yang hakikatnya adalah sumber daya potensi dan peran serta
masyarakat. Jadi pencapaian peningkatan kesejahteraan adalah tujuan usaha yang
bermanfaat dalam usaha koperasi serta merupakan karya kegiatan dalam rangka tanggung
jawab. Jadi, tujuan usaha koperasi adalah membuat karya yang dapat memberikan
sumbangan kesejahteraan yang bermanfaat. Membuat karya adalah:motif karya koperasi
dalam kehidupan gotong royong. Jadi kesulitan dalam koperasi yang pada mulanya mulai
dengan usaha kecil kecilan.
B. Fungsi dan Peran Koperasi
➢ Fungsi Koperasi
Fungsi dan peran Koperasi tercantum dalam UU No.25 Tahun 1992, sebagai berikut :
a. Fungsi koperasi dan peran koperasi untuk membangun dan
mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya dalam meningkatkan
kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
b. Fungsi koperasi dan peran koperasi untuk mempertinggi kualitas kehidupan
manusia dan masyarakat.
c. Fungsi koperasi dan peran koperasi untuk memperkokoh perekonomian
rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional
dengan koperasi sebagai soko gurunya.
d. Fungsi koperasi dan peran koperasi untuk mewujudkan dan
mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama
yang didasarkan asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

Dalam sistem ekonomi Indonesia fungsi koperasi adalah sebagai berikut:

a. Koperasi adalah alat yang berguna untuk mensejahterakan rakyat


b. Sebagai alat demokrasi nasional
c. Sebagai landasan dasar perkonomian bangsa dan memperkokoh
perekonomian bangsa Indonesia.

Sedangkan, fungsi koperasi menurut Soesilo (2008:43) antara lain adalah :

a. Memenuhi kebutuhan anggota untuk memajukan kesejahteraannya


b. Membangun sumber daya anggota dan masyarakat
c. Mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota
d. Mengembangkan aspirasi ekonomi anggota dan masyarakat di lingkungan
kegiatan koperasi
e. Membuka peluang kepada anggotanya untuk mengaktualisasikan diri dalam
bidang ekonomi secara optimal.
➢ Peran Koperasi

Dalam kegiatan usaha koperasi mempunyai peranan sebagai berikut:

1. Membantu anggota untuk peningkatan pendapatan/penghasilan


Sisa hasil usaha yang diperoleh koperasi merupakan keuntungan para anggota.
Makin besar jasa seorang anggota terhadap koperasi makin besar pula
penghasilan yang diperoleh anggota itu.
2. Menciptakan dan memperluas lapangan pekerjaan
Koperasi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para anggota dan juga
masyarakat pada umumnya. Dalam mencapai tujuan tersebut, koperasi
berusaha melakukan kegiatan sesuai dengan jenis koperasi, seperti di bidang
kerajinan, pertanian, dan pertokoan. Dibukanya lapangan usaha koperasi berarti
memberi kesempatan kepada tenaga kerja dan menyerap sumber daya manusia
pada umumnya.
3. Meningkatkan taraf hidup masyarakat
Kegiatan meningkatkan penghasilan para anggota koperasi berarti
meningkatkan taraf hidup masyarakat. Dengan memperoleh penghasilan yang
tinggi kemungkinan akan lebih mudah memenuhi kebutuhan hidup yang
beraneka ragam.
4. Turut mencerdaskan bangsa
Usaha koperasi bukan hanya kegiatan bidang material, tetapi juga mengadakan
kegiatan pendidikan terhadap para anggota. Pendidikan tersebut antara lain
diberikan dalam bentuk pelatihan keterampilan dan manajemen. Dengan
demikian, koperasi turut berperan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
5. Mempersatukan dan mengembangkan daya usaha dari orang, baik
perseorangan maupun warga masyarakat.
Koperasi merupakan kekuatan yang dapat dipergunakan untuk mencapai tujuan
bersama. Misalnya, koperasi pertanian dalam melakukan kegiatan usahanya
dapat mempersatukan usaha para petani guna memenuhi kebutuhannya, seperti
usaha pengadaan pupuk, bibit, alat pertanian, dan menjual bersama produksi
pertanian.
6. Menyelenggarakan kehidupan ekonomi secara demokrasi
Pada setiap kegiatan, koperasi bertindak bukan atas kehendak pengurus,
melainkan berdasarkan keinginan para anggota, yaitu terlebih dahulu harus
dimusyawarahkan. Hal ini merupakan pencerminan dari pelaksanaan
demokrasi ekonomi.

Peran koperasi dalam perekonomian Indonesia dapat dilihat dari:

1. Kedudukannya sebagai pemain utama dalam kegiatan ekonomi di berbagai sektor.


2. Penyedia lapangan kerja.
3. Pemain penting dalam pengembangan kegiatan ekonomi lokal dan pemberdayaan
masyarakat.
4. Pencipta pasar baru dan sumber inovasi.
C. Manajemen di Bidang Koperasi
➢ Manajemen Koperasi
Pengertian Manajemen Secara umum manajemen didefenisikan sebagai suatu
proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan dan pengendalian/pengawasan, yang dilakukan untuk menetukan dan
mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan
sumber daya lainnya.
Definisi Manajemen Koperasi Manajemen koperasi pada hakekatnya adalah
penerapan ilmu manajemen di koperasi dimana orang-orang yang diberi wewenang dan
tanggungjawab melaksanakan proses perencanaan, pengorganisasian, dan
pengendalian sumber daya yang dimiliki oleh koperasi untuk mencapai tujuan koperasi
yaitu meningkatkan kesejahteraan berdasarkan nilai dan prinsip-prinsip koperasi.
Manajemen koperasi diselenggarakan oleh orang-orang yang bertanggung jawab untuk
mengelola koperasi, nilai-nilai dan kekayaannya. Mereka ini mengerahkan segala
kemampuan kepemimpinannya dan memilih kebijakan untuk mengembangkan
koperasi berdasarkan hasil latihan professional perkoperasian. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa manajemen koperasi adalah kegiatan professional yang dilakukan
koperasi untuk membantu seluruh keanggotaan koperasi di dalam mencapai tujuannya.
➢ Fungsi Manajemen di Koperasi

Penerapan Manajemen dalam kegiatan koperasi, dapat dilihat dari setiap tahap
perencanaan kegiatan koperasi tersebut. Dalam kegiatan manajemen, tidak terlepas dari 4
fungsi utama manajemen yaitu fungsi planning, organizing, actuating, dan controlling.
Berikut adalah penerapannya dalam koperasi.

a. Fungsi Perencanaan (Planning)


Perencanaan adalah menetapkan suatu cara untuk bertindak sebelum
tindakan itu sendiri dilaksanakan. Dengan kata lain bahwa dalam perencanaan
hendaknya orang harus berfikir dahulu tentang apa yang akan dilakukan,
bagaimana cara melakukannya serta tanggung jawab terhadap kegiatan tersebut.
Perencanaan menyangkut masa depan. Bagaimana dengan kemampuan,
masalah, dan potensi yang dimiliki koperasi saat ini diarahkan untuk mencapai
target-target koperasi kearah yang lebih baik. Karenanya sebelum menyusun
perencanaan pengurus dan manejer koperasi harus melakukan identifikasi dan
evaluasi terlebih dahulu apa target atau sasaran apa saja yang sudah tercapai,
kebutuhan pelayanan apa yang diinginkan oleh anggota dan belum dipenuhi oleh
koperasi, bagaimana kemampuan permodalan koperasi, termasuk juga situasi
persaingan usaha di lingkungan koperasi juga harus diperhitungkan. Manfaat
Perencanaan:
1) Sebagai perwujudan koordinasi diberbagai bagian untuk mencapai
tujuan organisasi.
2) Dapat menghindarkan keadaan yang tidak terduga.
3) Meningkatkan efektifitas dan efisiensi dengan penggunaan metoda
kerja yang sesuai.
4) Memperlancar pendelegasian wewenang karena adanya kebijakan,
prosedur serta jadwal yang telah ditetapkan.
5) Sebagai pedoman pengawasan agar pelaksanaan selalu berpedoman
pada tujuan.Sebagai pedoman pengawasan agar pelaksanaan selalu
berpedoman pada tujuan.
b. Fungsi Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian (organizing) yaitu pembagian tugas dan wewenang dalam
koperasi diantara para pelaku yang bertanggung jawab atas pelaksanaan rencana-
rencana koperasi itu, yang tujuannya mengelompokkan kegiatan, sumber daya
manusia dan sumber daya lainnya yang dimiki koperasi agar pelaksanaan dari suatu
rencana dapat dicapai secara efektif dan ekonomis.
Fungsi ini memfokuskan pada cara agar target-target yang dicanangkan
dapat dilaksanakan, yaitu dengan menggunakan “wadah”/perangkat organisasi,
yang intinya adalah :
1) Membentuk suatu sistem kerja terpadu yang terdiri atas berbagai
lapisan atau kelompok dan jenis tugas/pekerjaan yang diperlukan,
2) Memperhatikan rentang kendali (span of control),
3) Terjaminnya sinkronisasi dari tiap bagian atau kelompok lapisan
kerja guna mencapai sasaran yang ditetapkan.
c. Fungsi Pelaksanaan (Actuating)
Meskipun telah tersedia wadah yang berupa organisasi dengan uraian-
uraian tugas dan hirarkinya, belum akan berjalan aktif tanpa dicetuskan/mengenai
pelaksanaan dari tugas-tugas dalam organisasi tersebut. Untuk menggerakkan
organisasi agar bisa berjalan dengan baik diperlukan pedoman-pedoman, instruksi-
instruksi, ketetapan-ketetapan. Hal-hal tersebut harus dijabarkan dalam organisasi,
yang mengatur ketetapan-ketetapan, instruksi-instruksi, pedoman-pedoman
menjadi kewajiban lapisan-lapisan hierarki dari atas sampai ketingkat pelaksana di
lapangan/bawah.
Rapat anggota sebagai lapisan teratas akan mengeluarkan kebijakan-
kebijakan koperasi yang harus dilaksanakan pengurus dan pada gilirannya
pengurus selaku pelaksana tertinggi akan mengeluarakan pedoman-pedoman,
instruksi-instruksi kepada lapisan-lapisan kebawahnya, dan seterusnya. Demikian
pula rapat anggota menerbitkan kewenangan bagi pengawas untuk mengadakan
pantauan (monitoring) seberapa jauh kebijakan-kebijakan dilaksanakan pengurus
d. Fungsi Pengawasan (Controlling)
Untuk meyakinkan para pemilik perusahaan, dalam hal ini para anggota
koperasi, maka rapat anggota perlu membentuk suatu badan diluar pengurus yang
bertugas memantau atau meneliti tentang pelaksanaan kebijakan yang ditugaskan
kepada pengurus. Badan tersebut adalah pengawas. Prinsip controling ini harus
dijabarkan dalam organisasi koperasi. Selain controling tersebut dilakukan oleh
pengawas, pengurus wajib mencipkatan suatu sistem pengendali atau biasa disebut
“build in control”.
➢ Implementasi Fungsi Manajemen Koperasi

Implementasi fungsi manajemen di koperasi dikelompokkan berdasarkan tugas dan


tanggung jawab pengurus, pengawas dan penasehat.

a) Perangkat Organisasi ada 3 yaitu rapat anggota, pengurus dan pengawas.


1) Rapat Anggota
Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi dikoperasi dan
minimal dilakukan/diselenggarakan 1 tahun sekali (3 bulan setelah
tutup buku).
2) Pengurus
Jumlah Pengurus sekurang-kurangnya tiga orang yang terdiri dari
unsur ketua, unsur sekretaris, dan unsur bendahara.Pengurus
berfungsi sebagai Perencana, Personifikasi Badan Hukum Koperasi,
Kesatuan Pimpinan, Penyedia sumberdaya dan pengendali koperasi.
Pengurus bertanggungjawab kepada Rapat Anggota mengenai
pelaksanaan tugas kepengurusannya setiap tahun buku yang
disakikan dalam Laporan Pertanggungjawaban tahunan.
3) Pengawas
Jumlah Pengawas sekurang-kurangnya tiga orang atau sesuai
dengan AD Koperasi. Unsur Pengawas terdiri dari ketua merangkap
anggota, sekretaris merangkap anggota dan anggota.
b) Dasar-dasar Kegiatan Pengurus dan Pengawas
(1) Dalam melaksanakan kegiatan, berpedoman pada:
a. Undang –Undang No. 25 tahun 1992
b. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
c. Keputusan Rapat Anggota,
d. Keputusan Rapat Pengurus dan Rapat Gabungan.
(2) Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan secara kolektif berdasarkan azas
kekeluargaam dan masing-masing melaksanakan tugas dengan disiplin,
inisiatif, kreatif sesuai dengan pembagian tugas yang ditetapkan.
(3) Pengurus dan Pengawas bekerja secara terbuka.
(4) Pengurus adalah menyusun kebijaksanaan untuk dilaksanakan oleh
Pengelola (manajer) sesuai dengan perjanjian kerja yang telah
ditentukan.
(5) Pengawas melaksanakan pengawasan atas pelaksanaan kebijaksanaan
Pengurus sesuai dengan Keputusan Rapat Anggota &
Pertanggungjawaban Pengurus maupun Pengawas disajikan tertulis.
(6) Pertanggungjawaban Pengurus maupun Pengawas secara perorangan
yang telah diterima, baik dalam Rapat Pengurus maupun Rapat
Pengawas menjadi tanggungjawab Pengurus atau pengawas.
c) Badan Penasehat
Tugas dan Fungsi Badan Penasehat :
(1) Bertugas memberikan pertimbangan dan nasehat baik diminta maupun
tidak diminta untuk kepentingan dan kemajuan Koperasi
(2) Berfungsi sebagai penasehat
(3) Dapat menghadiri Rapat Anggota, Rapat Gabungan dan Rapat
Pengurus.

DAFTAR PUSTAKA

Sumantri, Bambang Agus dan Erwin Putera Permana. 2017. Manajemen Koperasi dan Usaha
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Kediri: Fakultas Ekonomi Universitas Nusantara PGRI
Kediri.

Zarkazi, Imam. 2015. Jatidiri Koperasi.

https://epzarkazi.wordpress.com/2015/03/16/jatidiri- koperasi/

Anda mungkin juga menyukai