Anda di halaman 1dari 10

DASAR-DASAR KOMUNIKASI BISNIS

Oleh:
Kelompok 5

Putu Ratna Sintha Wati (1907531004)


Ni Putu Melia Astuti (1907531038)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2021
DASAR-DASAR KOMUNIKASI BISNIS

1.1 Peran Penting Keterampilan Komunikasi dalam Kesuksesan Karir Individu dan
Organisasi
Pada era globalisasi yang sangat pesat saat ini komunikasi merupakan peranan
penting dalam mencapai kesuksesan karir secara individu maupun organisasi. Hal ini
dapat dilakukan dengan cara kita memanfaatkan fasilitas yang tersedia dalam diri kita,
hal itu sebagai berikut.
a. Menetapkan dan menyebarluaskan tujuan perusahaan
Dalam hal ini pentingnya dari tujuan perusahaan adalah agar suatu perusahaan
dapat bekerja keras, bertanggung jawab atas apa yang telah mereka lakukan
sehingga perusahaan dapat berjalan dengan lancar dan sesuai prosedur.
b. Meningkatkan produktivitas
Komunikasi yang efektif di tempat kerja hal yang paling penting bagi
keberhasilan sebuah perusahaan karena setiap perusahaan memiliki seperangkat
tujuan yang jelas.
c. Memimpin, mengarahkan, memotivasi
Memimpin, mengarahkan, memotivasi merupakan cara agar dalam mencapai
tujuan perusahaan dapat sesuai apa yang sudah direncanakan, dengan mengukur
baik dan buruknya atasan dalam memimpin, mengarahkan dan memotivasi
karyawan maka tujuan pemsahaan akan dapat diraih dengan mudah.
d. Menyelesaikan konflik
Apabila sebuah perusahaan dalam masalah antara karyawan akan menyebabkan
penundaan pekerjaan sehari-hari. Hal ini menyebabkan pemborosan sumber daya
dan menurunkan produktivitas kerja secara keseluruhan. Dalam komunikasi bisnis
yang terbuka di tempat kerja dapat mencegah dan menyelesaikan konflik seperti
ada dua karyawan memiliki pendapat yang berbeda atas beberapa masalah yang
terjadi di suatu perusahaan atau organisasi, maka konflik tersebut dapat
diselesaikan melalui diskusi bersama.
e. Mengembangkan kualitas karyawan
Lingkungan kerja yang ramah akan memberikan kesempatan dan dorongan pada
karyawan untuk mengungkapkan ide-ide, memberikan umpan balik, memotivasi
karyawan untuk bekerja lebih baik, memberikan penghargaan yang nantinya
memberikan komunikasi yang efektif sehingga dapat memberikan kepuasan kerja
dan peningkatan kualitas karyawan.

1.2 Pengertian Komunikasi Bisnis


Sebagai ilmu yang dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat pada
awalnya komunikasi hanyalah proses retorika dan jurnalistik yang berkaitan dengan
dengan pembentukan opini. Dalam peta ilmu pengetahuan, komunikasi banyak
diminati sebagai ilmu monodisiplin yang berinduk pada ilmu politik. Perkembangan
ilmu pengetahuan semakin integratif karena adanya proses akumulasi.
Istilah komunikasi sesungguhnya berasal dari bahasa latin Communis yang
artinya membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau
lebih. Komunikasi juga memiliki akar kata berbahasa latin Communico yang artinya
membagi (Stuart dalam Cangara, 2004:18).
Ilmu komunikasi merupakan suatu upaya yang sistematis untuk merumuskan
prinsip-prinsip secara tegas dan atas dasar prinsip-prinsip tersebut disampaikan
informasi serta dibentuk pendapat dan sikap (Hovland dalan Cangara, 2004:17).
Kelompok sarjana komunikasi yang memfokuskan diri pada studi komunikasi antar
manusia menyatakan bahwa “komunikasi adalah suatu pertukaran, proses simbolik
yang menghendaki orang-orang agar mengatur lingkungannya dengan membangun
hubungan antar sesama manusia melalui pertukaran informasi untuk menguatkan
sikap dan tingkah laku orang lain serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku
itu”.
Everret M. Rogers, seorang pakar Sosiologi Pedesaan Amerika, membuat
definisi, “komunikasi adalah suatu proses di mana dua orang atau lebih membentuk
atau melakukan pertukaran informasi terhadap satu sama lain, yang pada gilirannya
akan tiba kepada saling pengertian” (Rogers dan Kincaid dalam Cangara, 2004:19).
Adapula yang mendefinisikan bahwa komunikasi adalah proses di mana suatu ide
dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud untuk
mengubah tingkah laku mereka. Dalam makna yang sederhana, komunikasi adalah
proses bertukar pengertian.
Sedangkan komunikasi bisnis sendiri merupakan suatu kegiatan manusia yang
ditujukan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran,
menurut Philip Kotler. Namun menurut Katz, komunikasi bisnis adalah aktivitas
pertukaran suatu ide, pesan, dan konsep yang berhubungan dengan pencapaian
sejumlah target komersil. Menurut Rosenbalt, komunikasi bisnis merupakan suatu
tindakan pertukaran informasi, ide atau opini, instruksi yang disampaikan secara
personal maupun non-personal melalui lambang dan sinyal untuk mencapai mencapai
target perusahaan.

1.3 Bentuk Dasar Komunikasi


Komunikasi bisa terjadi dalam berbagai bentuk misalnya percakapan melalui
telepon, mendengarkan radio, tatap muka langsung, menulis memo, membaca surat
kabar, dan lain sebagainya. Bentuk dasar komunikasi ada dua, yaitu komunikasi
nonverbal dan verbal.
1. Komunikasi Nonverbal
Komunikasi nonverbal merupakan kumpulan isyarat, gerak tubuh, intonasi
suara, sikap, dan sebagainya, yang memungkinkan seseorang untuk
berkomunikasi tanpa kata-kata (Bovee dan Thill, 2003:4). 2003:4). Komunikasi
nonverbal sering disebut bahasa isyarat atau bahasa diam (silent language). Ahli
antropologi mengungkapkan bahwa sebelum kata-kata ditemukan, komunikasi
terjadi melalui gerakan badan atau bahasa tubuh (body language). Pengertian arti
terhadap kode nonverbal sangat dipengaruhi oleh sistem sosial budaya dari
masyarakat menggunakannya. Menurut Mark Knap (Cangara, 2004:100), fungsi
komunikasi nonverbal adalah sebagai berikut.
a. Meyakinkan apa yang diucapkan (repetition).
b. Menunjukkan perasaan atau emosi yang tidak bisa diutarakan dengan kata-
kata (substitution).
c. Menunjukkan jati diri sehingga orang lain bisa mengenalnya (identity).
d. Menambah atau melengkapi ucapan-ucapan yang dirasa belum sempurna.
Dari berbagai studi yang pernah dilakukan, komunikasi nonverbal dapat
dikelompokkan dalam beberapa bentuk (Cangara, 2004:101):
a. Kinesics (Gerakan tubuh).
b. Gerakan mata (eye gaze).
c. Sentuhan (touching).
d. Paralanguage (tekanan atau irama suara).
e. Diam.
f. Postur tubuh.
g. Warna.
h. Bunyi.
i. Bau.
2. Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal merupakan suatu bentuk komunikasi di mana pesan yang
disampaikan secara lisan atau tertulis menggunakan suatu bahasa. Komunikasi
verbal tidak hanya menyangkut komunikasi lisan atau oral communication
(berbicara dan mendengar), tetapi juga komunikasi tertulis atau written
communication (menulis dan membaca). Berdasarkan aktif dan pasifnya peserta
komunikasi, bentuk komunikasi verbal dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Berbicara dan menulis (speaking and writing)
Dalam menyampaikan pesan, berbicara pada umumnya lebih disukai daripada
menulis karena lebih nyaman dan praktis. Pesan yang kompleks dan sangat
penting umumnya disampaikan menggunakan tulisan dengan tujuan bisnis
bisa berupa surat dan laporan.
b. Mendengar dan membaca (listening and reading)
Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang terjadi dua arah. Namun,
orang-orang cenderung lebih suka memperoleh atau mendapatkan informasi
daripada menyampaikannya. Untuk itu, keterampilan mendengar dan
membaca sangat diperlukan.

1.4 Fungsi dan Bentuk Komunikasi Organisasi


Bentuk komunikasi dikelompokkan berdasarkan sudut pandang dan
pengalaman dari masing-masing para ahli. Berikut adalah beberapa bentuk
komunikasi dari pakar atau ahli, yaitu:
1. Kelompok Sarjana Komunikasi Eropa mengelompokkan komunikasi menjadi dua
jenis, yaitu komunikasi antarpersonal dan komunikasi massa.
2. R. Wayne Pace, dkk dari Brigham Young University mengelompokkan
komunikasi mnejadi tiga jenis, yaitu komunikasi dengan diri sendiri, komunikasi
antarpribadi, dan komunikasi khalayak.
3. Kelompok Sarjana Komunikasi Amerika menyebutkan lima jenis komunikasi,
yaitu komunikasi antarpribadi (interpersonal communication), komunikasi
kelompok kecil (small group communication), komunikasi organisasi, komunikasi
massa (mass communication), dan komunikasi publik (public communication).
Menurut Sutrisna (2007), mengelompokkan lima bentuk atau tingkatan
komunikasi beserta fungsinya, yaitu:
1. Komunikasi dengan Diri Sendiri (Intrapersonal Communication):
Komunikasi dengan diri sendiri merupakan suatu proses komunikasi yang terjadi
dalam diri individua tau komunikasi yang terjadi dengan diri sendiri. Komunikasi
ini berfungsi dalam mengembangkan kreativitas imajinasi, memahami dan
mengendalikan diri sendiri, serta meningkatkan kematangan berpikir sebelum
mengambil sebuah keputusan.
2. Komunikasi Antarpribadi (Interpersonal Communication):
Komunikasi antarpribadi merupakan proses komunikasi yang berlangsung atau
terjadi antara dua orang atau lebih dalam situasi tatap muka (dyadic
communication). Fungsi dari komunikasi ini adalah untuk meningkatkan
hubungan antar sesama (human relation), menghindari dan mengatasi konflik
pribadi, mengurangi ketidakpastian, serta berbagi pengetahuan dan pengalaman
dengan orang lain.
3. Komunikasi Kelompok Kecil (Small Group Communication):
Komunikasi kelompok kecil merupakan proses komunikasi yang berlangsung
antara tiga orang atau lebih secara bertatap muka atau menggunakan sebuah alat
untuk membantu interaksi antara satu dengan yang lain. Fungsi dari komunikasi
kelompok kecil ini hampir sama dengan fungsi komunikasi antarpribadi yaitu
secara garis besar untuk meningkatkan hubungan antar sesama.
4. Komunikasi Massa (Mass Communication):
Komunikasi massa merupakan proses komunikasi yang pesannya dikirimkan dari
sumber lembaga kepada khalayak (masyarakat) yang bersifat massal disampaikan
melalui alat-alat mekanis, seperti televisi, radio, surat kabar, atau film secara
serempak, cepat, dan luas. Komunikasi ini juga berlangsung secara satu arah
dengan kecepatan umpan balik bergantung pada teknologi. Fungsi dari
komunikasi ini adalah menyebarluaskan informasi, meratakan pendidikan,
merangsang pertumbuhan ekonomi, dan menciptakan kegembiraan.
5. Komunikasi Publik (Public Communication):
Komunikasi publik merupakan proses komunikasi yang penyampaian pesannya
berlangsung secara kontinu yang disampaikan kepada khalayak banyak dengan
situasi tatap muka. Untuk pesan yang akan disampaikan oleh pembicara telah
dipersiapkan atau direncanakan terlebih dahulu. Komunikasi publik ini berfungsi
untuk menumbuhkan semangat kebersamaan, memengaruhi orang lain,
memberikan informasi, mendidik dan juga menghibur.
1.5 Proses Komunikasi
Komunikasi yang terjadi antarmanusia hanya dapat terjadi apabila didukung
oleh unsur-unsur komunikasi serta komunikasi juga memerlukan sebuah proses.
Berikut adalah penjelasan proses komunikasi melalui beberapa model, yaitu:
1. Model Komunikasi Aristoteles
Aristoteles dalam bukunya Rhetorica (Cangara, 2004:39) berpendapat bahwa
setiap komunikasi terdiri dari tiga unsur penting, yaitu:
a. Pembicara, yakni sumber komunikasi atau orang yang menyampaikan pesan.
b. Apa yang dibicarakan.
c. Penerima, yakni orang yang menerima pesan.
2. Model Komunikasi David K. Berlo
Model komunikasi menurut David K. Berlo terdapat unsur-unsur utama
komunikasi, yaitu SMCR yang terdiri dari:
a. Source adalah sumber atau pengirim informasi.
b. Message adalah pesan atau informasi yang disampaikan oleh pengirim.
c. Channel adalah saluran dan media. Saluran komunikasi terdiri atas
komunikasi lisan, tertulis, dan elektronik. Sedangkan media merupakan alat
atau sarana yang digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim.
d. Receiver adalah pihak yang menjadi sasaran oleh pengirim atau penerima
informasi.
e. Feedback adalah tanggapan balik atau respon yang diberikan oleh penerima.
f. Efek atau pengaruh adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan,
dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Dapat
dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku.
g. Lingkungan atau situasi adalah faktor-faktor tertentu yang dapat memengaruhi
jalannya komunikasi dapat berupa lingkungan fisik, lingkungan sosial budaya,
lingkungan psikologis, dan dimensi waktu.
3. Model Komunikasi Bovee dan Thill
Proses komunikasi menurut Bovee dan Thill dalam bukunya yang berjudul
Business Communication Today dikelompokkan menjadi lima tahap kegiatan,
yaitu:
1. Pengirim memiliki ide/gagasan, biasanya komunikasi diawali dengan adanya
ide/gagasan dalam pikiran seseorang dan kemudian mempunyai keinginan
untuk menyampaikan kepada orang lain (penerima).
2. Ide diubah menjadi pesan, ide/gagasan yang ada di dalam pikiran tidak akan
mudah dimengerti oleh orang lain agar dapat dimengerti atau diterima dengan
baik, maka diubah menjadi pesan.
3. Pemindahan pesan, setelah ide/gagasan diubah menjadi pesan, selanjutnya
adalah memindahkan pesan kepada penerima melalui berbagai bentuk
komunikasi dan media komunikasi.
4. Penerima menerima pesan, setelah itu penerima mengartikan dan
menginterpretasikan pesan yang diterima.
5. Penerima pesan bereaksi dan mengirimkan umpan balik, sebagai tanggapan
atas pesan yang diterima, penerima akan memberikan sinyal (misal,
mengangguk, tersenyum, atau secara tertulis) sebagai umpan balik.

1.6 Komunikasi yang Efektif dalam Pekerjaan


Komunikasi akan efektif apabila ada pemahaman yang sama dan merangsang
pihak lain untuk berpikir atau melakukan sesuatu. Komunikasi yang efektif akan
membantu untuk mengantisipasi masalah-masalah, membuat keputusan yang tepat,
mengoordinasikan aliran kerja, mengawasi orang lain, dan mengembangkan berbagai
hubungan. Komunikasi diberikan menjadi dua apabila dikaitkan dengan komunikasi
yang efektif, yaitu komunikasi individu dapat dikatakan efektif apabila komunikan
(audience) mampu memahami pesan sebagaimana yang dimaksud oleh komunikator.
Selanjutnya adalah komunikasi massa dapat dikatakan efektif apabila mampu
menjangkau komunikan secara lebih luas.
Adapun hal-hal yang memengaruhi komunikasi secara efektif, yaitu sebagai
berikut.
1. Kredibilitas dan daya tarik komunikator:
Kredibilitas komunikator maksudnya adalah hal yang menunjukkan bahwa pesan
yang disampaikan komunikator dianggap benar dan dapat dipercaya. Seorang
komunikator yang memiliki daya Tarik akan dikagumi, disenangi, serta
komunikannya bersedia untuk melakukan upaya perubahan sikap.
2. Kemampuan pesan untuk membangkitkan tanggapan:
Sebuah pesan akan menimbulkan reaksi dan tanggapan apabila, yaitu menarik
perhatian, menggunakan lambing atau bahasa yang dipahami komunikan, dan
mampu memahami kebutuhan pribadi komunikan:
3. Kemampuan komunikan untuk menerima dan memahami pesan
Komunikasi akan berlangsung efektif apabila komunikan memiliki kemampuan
untuk memahami pesan, sadar akan kebutuhan dan kepentingannya, mampu
mengambil keputusan, serta secara fisik dan mental mampu menerima pesan yang
disampaikan komunikator.
DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Sutrisna. 2007. Komunikasi Bisnis. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Anda mungkin juga menyukai