1 Laporan Pendahuluan Masterplan RSUD Do
1 Laporan Pendahuluan Masterplan RSUD Do
BAB - I
PENDAHULUAN
1.1. Umum
Berdasarkan Undang-undang Dasar Tahun 1945 bahwa kesehatan
merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang
harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia serta Undang-
undang No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan bahwa setiap orang berhak
atas kesehatan maka kesehatan merupakan salah satu hal utama yang harus
dipenuhi. Salah satu pemenuhan akan kesehatan adalah dengan rumah sakit,
dimana rumah sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna dengan fungsi sebagai penyelenggara
pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan, pemeliharaan dan
peningkatan kesehatan, pelatihan sdm dalam rangka peningkatan
kemampuan dan pemberian pelayanan kesehatan dan lainnya sebagaimana
diamanatkan dalam Undang-undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
Kebijakan tersebut beriringan dengan Undang-undang No. 24 tahun 2011
tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, dimana tujuan dari
undangundang tersebut adalah untuk mewujudkan terselenggaranya
pemberian jaminan terpenuhinya kebutuhan dasar hidup yang layak bagi
setiap peserta dan/atau anggota keluarganya. Salah satu bidang yang
ditangani adalah bidang kesehatan melalui BPJS Kesehatan.Strategi
pembangunan kesehatan nasional dalam rangka mewujudkan Indonesia
Sehat adalah menerapkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan,
yang berarti setiap upaya program pembangunan nasional harus mempunyai
kontribusi positif terbentuknya lingkungan yang sehat dan perilaku sehat.
Sebagai acuan pembangunan kesehatan adalah konsep “Paradigma Sehat”
yang ada di rumah sakit, yaitu pembangunan kesehatan yang memberikan
prioritas utama pada upaya pelayanan peningkatan kesehatan (promotif) dan
pencegahan penyakit (preventif) dibandingkan upaya pelayanan
Laporan Pendahuluan 2
Pembuatan Master Plan RSUD Tobelo
terkait masalah tersebut. Saat ini fasilitas rumah sakit sudah tersebar di
seluruh kawasan Halmahera Utara namun demikian dari sisi kualitas dan
kuanlitasnya perlu adanya sebuah kajian apakah kondisi dan mutu rumah
sakit tersebut sesuai dengan standart yang berlaku. Untuk itu, pada tahun
anggaran 2017 Pemerintah Kabupaten Halmahera Utara akan melakukan
Pembuatan Masterplan Rumah Sakit di wilayah Kabupaten Halmahera Utara
. Kajian tersebut sangat diperlukan diperoleh kepastian terhadap kebutuhan
akan rumah sakit yang baru (pendirian rumah sakit baru) atau hanya
diperlukan peningkatan kategori/kelas rumah sakit yang ada.
1.4 OTORISASI
Pekerjaan Survey dan Pendataan berdasarkan Surat Perjanjian
Nomor : 1605.a/PPK/RSUD/X/2017, tanggal 20 Oktober 2017 antara
Pejabat Pembuat Komitmen Satuan KerjaRumah Sakit Umum Daerah
Tobelo dengan CV. CAROLIV.
BAB. II.
GAMBARAN UMUM
2.2.1 Topografi
Kawasan Pembuatan Masterplan RSUD Tobelo mempunyai permukaan yang
relatif datar dengan elevasi tertinggi 15 meter di atas permukaan laut.
2.2.2 Iklim
Kabupaten Halmahera Utaradipengaruhi oleh iklim laut tropis dan iklim
musim, serta musim Barat atau Utara dan musim Timur atau Tenggara,
dimana kedua musim tersebut diselingi oleh musim Pancaroba yang
merupakan transisi dari kedua musim tersebut. Musim Barat berlangsung
pada bulan Desember hingga Maret, sedang Musim Timur berlangsung
antara bulan Mei sampai Oktober, sedang Musim Pancaroba berlangsung
pada bulan Nopember dan April merupakan transisi ke musim Barat dan
Musim Timur.
Angin timur, tenggara dan selatan bertiup pada bulan April sampai dengan
September sebanyak 91% dengan angin Tenggara dominan sebesar
61%.Angin Barat Laut bertiup pada bulan Oktober sampai dengan Maret
sebanyak 50% dengan angin Barat Laut dominan sebesar 28%.
saluran tersier yang terletak di sisi jalan local, kemudian dialirkan ke saluran
sekunder dan ke saluran induk/primer yang umumnya terdapat di kedua sisi
jalan.Jaringan drainase tersebut hanya terdapat pada kawasan terbangun,
Atau Perumahan penduduk.
2.3.3 Persampahan
Sistem pembuangan sampah oleh pihak RSUD adalah membuang dengan
cara menimbun, membuang ke Tempat sampah yang sudah disediakan di
lokasi.
2.4 UTILITAS
2.3.4 Telekomunikasi
Penggunaan Jasa Pos dan Telekomunikasi terus mengalami peningkatan,
sejalan dengan semakin ditingkatkannya Sistem sarana dan prasarana.
2.3.5 Jalan
Struktur jaringan jalan terbentuk oleh jaringan jalan arteri sekunder, jalan
kolektor primer, jalan kolektor sekunder, jalan local primer, dan jalan local
sekunder.Jalan arteri primer merupakan penghubung antara Ibu Kota
Kabupaten dan kecamatan.Jalan ini merupakan jalur utama di kawasan
tersebut.Jalan kolektor primer merupakan penghubung utama antara Kota
Kecamatan ke Permukiman.Jalan kolektor sekunder merupakan penghubung
antara permukiman dengan permukiman lainnya.Kondisi jaringan jalan yang
ada di Kab. Halmahera Utara secara umum baik, namun terdapat kerusakan
kecil.
2.3.6 Kelistrikan
Pelayanan kebutuhan energi listrik Kab. Halmahera Utara dilakukan oleh
PLN. Kebutuhan tenaga listrik didistribusi dari PLTD yang melayani seluruh
kawasan Kab. Halmahera Utara. Dan dibantu dengan sebuah mesin Diesel
milik RSUD Tobelo yang digunakan apabila listrik PLN sementara padam.
Laporan Pendahuluan 8
Pembuatan Master Plan RSUD Tobelo
BAB III.
3.1 UMUM
Analisa awal kondisi lapangan dan masukan data dari Satuan Kerja
Rumah Sakit Umum Daerah Kab Halmahera Utara menunjukan sasaran
utama yang ingin dicapai dalam Survey dan Pendataan Daerah Irigasi
ini adalah untuk mendapatkan pedoman teknis didalam melaksanakan
Pembuatan Masterplan RSUD sehingga tepat kualitas, tepat waktu dan
tepat dana.
1. Pengumpulan data
Mengidentifikasi kawasan/lahan yang digunakan.
Laporan Pendahuluan 9
Pembuatan Master Plan RSUD Tobelo
2. Survey
Pelaksanaan pekerjaan survey dilakukan untuk mengumpulkan
data – data seperti :
2. Total Station
Total Station digunakan untuk mengukur panjang suatu daerah
tanpa melihat beda tinggi dan kemiringan daerah tersebut
3. Drone
Drone digunakan untuk pengambilan Gambar Udara dalam melakukan
survei
4. Peralatan Lainnya
Peralatan lain yang digunakan dalam survey adalah alat tulis
untuk membuat sketsa pengukuran yang dilakukan oleh surveyor
dalam pelaksanaan perkerjaan diperlukan peralatan juga
Laporan Pendahuluan 10
Pembuatan Master Plan RSUD Tobelo
a. Kamera
Membuat Dokumentasi dari kegiatan yang dilaksanakan
termasuk didalamnya dokumentasi lokasi
b. Komputer
Mengolah data, penggambaran serta menyusun laporan-
laporan hasil survey serta pelaporan secara keseluruhan
kepada pihak pemilik pekerjaan
Laporan Pendahuluan 11
Pembuatan Master Plan RSUD Tobelo
BAB IV.
BAGIAN – I
KETENTUAN UMUM
1.2.1 Maksud.
Maksud dari diterbitkannya buku “Pedoman Teknis Sarana dan Prasarana
Rumah Sakit Kelas C” ini adalah untuk memberikan petunjuk atau arahan
bagi pengelola rumah sakit dan pihak-pihak lain yang membutuhkan
dalam merancang dan merencanakan bangunan rumah sakit dengan
memperhatikan kaidah-kaidah pelayanan kesehatan sehingga bangunan
rumah sakit yang dibuatdapat menampung kebutuhan-kebutuhan
pelayanan dan tidak menimbulkan akibat buruk terhadap pengguna.
1.2.2 Tujuan.
Tujuan dari diterbitkannya buku pedoman ini adalah :
(1) perencanaan pembangunan sarana dan prasarana rumah sakit dapat
terkendali dengan baik.
(2) menjadi arahan bagi perencana dalam merencanakan pembangunan
sarana dan prasarana rumah sakit.
(3) menjadi bahan untuk memperkirakan anggaran biaya pembangunan
sarana dan prasarana rumah sakit.
1.3 Sasaran
Sasaran dari penyusunan pedoman ini adalah pihak manajemen rumah
sakit, para pengembang rumah sakit (Yayasan, Badan Usaha maupun
Konsultan Perencanaan dan Perancangan) yang akan merencanakan,
sehingga masing-masing pihak dapat mempunyai kesamaan persepsi
mengenai sarana prasarana maupun peralatan Medik & Non-Medik rumah
sakit.
1.4 Kebijakan
(1) UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan.
(2) UU No. 28 Tahun 2002 tentang bangunan gedung.
(3) PerMenKes RI No. 159b/MENKES/PER/II/1988 tentang Rumah Sakit.
Laporan Pendahuluan 13
Pembuatan Master Plan RSUD Tobelo
1.5 Pengertian.
1.5.1 Bangunan gedung.
Konstruksi bangunan yang diletakkan secara tetap dalam suatu
lingkungan, di atas tanah/perairan, ataupun di bawah tanah/perairan,
tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk tempat tinggal,
berusaha, maupun kegiatan sosial dan budaya.
1.5.4 Sarana.
Segala sesuatu benda fisik yang dapat tervisualisasi mata maupun teraba
oleh panca indra dan dengan mudah dapat dikenali oleh pasien dan
(umumnya) merupakan bagian dari suatu gedung ataupun bangunan
gedung itu sendiri.
1.5.5 Prasarana.
Benda maupun jaringan / instalasi yang membuat suatu sarana yang ada
bisa berfungsi sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
BAGIAN – II
1
Ernst Neufert, Data Arsitek Edisi Kedua, Penerbit Erlangga, 1995
Laporan Pendahuluan 17
Pembuatan Master Plan RSUD Tobelo
2.1.3 Zonasi.
Pengkategorian pembagian area atau zonasi rumah sakit adalah zonasi
berdasarkan tingkat risiko terjadinya penularan penyakit, zonasi
berdasarkan privasi dan zonasi berdasarkan pelayanan.
(1) Zonasi berdasarkan tingkat risiko terjadinya penularan penyakit
terdiridari :
area dengan risiko rendah, yaitu ruang kesekretariatan dan
administrasi, ruang komputer, ruang pertemuan, ruang
arsip/rekam medis.
area dengan risiko sedang, yaitu ruang rawat inap non-penyakit
menular, rawat jalan.
area dengan risiko tinggi, yaitu ruang isolasi, ruang ICU/ICCU,
laboratorium, pemulasaraan jenazah dan ruang bedah mayat,
ruang radiodiagnostik.
area dengan risiko sangat tinggi, yaitu ruang bedah, IGD, ruang
bersalin, ruang patolgi.
(2) Zonasi berdasarkan privasi kegiatan terdiri dari :
area publik, yaitu area yang mempunyai akses langsung dengan
lingkungan luar rumah sakit, misalkan poliklinik, IGD, apotek).
area semi publik, yaitu area yang menerima tidak berhubungan
langsung dengan lingkungan luar rumah sakit, umumnya
merupakan area yang menerima beban kerja dari area publik,
misalnya laboratorium, radiologi, rehabilitasi medik.
area privat, yaitu area yang dibatasi bagi pengunjung rumah
sakit, umumnya area tertutup, misalnya seperti ICU/ICCU,
Laporan Pendahuluan 19
Pembuatan Master Plan RSUD Tobelo
2 W. Paul James DipArch FRIBA, William Tatton ARIBA, Hospital, Design and
) Development, The Architectural Press-
London, 1986
G.D Kunders, Hospitals, Facilities, Planning and Management, Tata
3
) McGraw-Hill, 2004
Tabel 2.1.4 – Kebutuhan ruang minimal untuk rumah sakit umum non
pendidikan.3)
Laporan Pendahuluan 21
Pembuatan Master Plan RSUD Tobelo
Laporan Pendahuluan 22
Pembuatan Master Plan RSUD Tobelo
(11) Site Plan atau Tata letak instalasi-instalasi berdasarkan zoning dan
peruntukan bangunan yang telah direncanakan. Contoh dapat dilihat
pada gambar 2.2.2-d.
BAGIAN – III
PERSYARATAN TEKNIS SARANA RUMAH SAKIT
3.1. Atap.
3.1.1 Umum.
Atap harus kuat, tidak bocor, tahan lama dan tidak menjadi tempat
perindukan serangga, tikus, dan binatang pengganggu lainnya.
3.3.1 Umum.
Dinding harus keras, tidak porous, tahan api, kedap air, tahan karat, tidak
punya sambungan (utuh), dan mudah dibersihkan. Disamping itu dinding
harus tidak mengkilap.
Laporan Pendahuluan 27
Pembuatan Master Plan RSUD Tobelo
3.4.1 Umum.
Lantai harus terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, permukaan rata,
tidak licin, warna terang, dan mudah dibersihkan.
(9) Permukaan dari semua lantai tidak boleh porous, tetapi cukup keras
untuk pembersihan dengan penggelontoran (flooding), dan
pemvakuman basah.
3.6.1 Umum.
Pintu adalah bagian dari suatu tapak, bangunan atau ruang yang
merupakan tempat untuk masuk dan ke luar dan pada umumnnya
dilengkapi dengan penutup (daun pintu).
3.6.2 Persyaratan.
(1) Pintu ke luar/masuk utama memiliki lebar bukaan minimal 120 cm
atau dapat dilalui brankar pasien, dan pintu-pintu yang tidak menjadi
akses pasien tirah baring memiliki lebar bukaan minimal 90 cm.
(2) Di daerah sekitar pintu masuk sedapat mungkin dihindari adanya
ramp atau perbedaan ketinggian lantai.
Gambar 3.6.1 - Pintu kamar mandi pada ruang rawat inap harus terbuka
ke luar
3.7.1 Umum.
Fasilitas sanitasi yang aksesibel untuk semua orang (tanpa terkecuali
penyandang cacat, orang tua dan ibu-ibu hamil) pada bangunan atau
fasilitas umum lainnya
3.7.2 Persyaratan.
(1) Toilet umum.
(a) Toilet atau kamar kecil umum harus memiliki ruang gerak yang
cukup untuk masuk dan keluar oleh pengguna.
(b) Ketinggian tempat duduk kloset harus sesuai dengan ketinggian
pengguna ( 36 ~ 38 cm).
(c) Bahan dan penyelesaian lantai harus tidak licin.
(d) Pintu harus mudah dibuka dan ditutup.
(e) Kunci-kunci toilet atau grendel dipilih sedemikian
sehingga bisa dibuka dari luar jika terjadi kondisi darurat
(2) Toilet untuk aksesibilitas.
(a) Toilet atau kamar kecil umum yang aksesibel harus dilengkapi
dengan tampilan rambu/simbol "penyandang cacat" pada
bagian luarnya.
(b) Toilet atau kamar kecil umum harus memiliki ruang gerak yang
cukup untuk masuk dan keluar pengguna kursi roda.
(c) Ketinggian tempat duduk kloset harus sesuai dengan ketinggian
pengguna kursi roda sekitar (45 ~ 50 cm)
(d) Toilet atau kamar kecil umum harus dilengkapi dengan
pegangan rambat (handrail) yang memiliki posisi dan ketinggian
disesuaikan dengan pengguna kursi roda dan penyandang
cacat yang lain. Pegangan disarankan memiliki bentuk siku-siku
mengarah ke atas untuk membantu pergerakan pengguna kursi
roda.
(e) Letak kertas tissu, air, kran air atau pancuran (shower) dan
perlengkapan-perlengkapan seperti tempat sabun dan
pengering tangan harus dipasang sedemikian hingga mudah
digunakan oleh orang yang memiliki keterbatasan keterbatasan
fisik dan bisa dijangkau pengguna kursi roda.
Laporan Pendahuluan 35
Pembuatan Master Plan RSUD Tobelo
BAGIAN – IV
PERSYARATAN TEKNIS
PRASARANA RUMAH SAKIT
kebakaran.
Penerapan sistem proteksi pasif didasarkan pada fungsi/klasifikasi resiko
kebakaran, geometri ruang, bahan bangunan terpasang, dan/atau jumlah
dan kondisi penghuni dalam rumah sakit.
(1) Rumah sakit harus mampu secara struktural stabil selama
kebakaran.
(2) Kompartemenisasi dan konstruksi pemisah untuk membatasi
kobaran api yang potensial, perambatan api dan asap, agar dapat:
(a) melindungi penghuni yang berada di suatu bagian bangunan
terhadap dampak kebakaran yang terjadi ditempat lain di dalam
bangunan.
(b) mengendalikan kobaran api agar tidak menjalar ke bangunan
lain yang berdekatan.
(c) menyediakan jalan masuk bagi petugas pemadam kebakaran
(3) Proteksi Bukaan
Seluruh bukaan harus dilindungi, dan lubang utilitas harus diberi
penyetop api (fire stop) untuk mencegah merambatnya api serta
menjamin pemisahan dan kompartemenisasi bangunan.
b) Kotak belakang.
Kotak belakan harus disediakan langsung dari
manufaktur seperti dipersyaratkan oleh rancangan
sistem yang disetujui.
c) Plat muka (atau plat penutup).
Plat muka harus dari jenis standar. Konektor dan jack
yang muncul pada plat muka harus jelas dan ditandai
permanen.
5) Konektor.
Setiap konektor haru dirancang untuk ukuran kabel
khusus yang digunakan dan dipasang dengan perkakas
yang disetujui manufaktur.
6) Daya listrik arus bolak balik.
Kabel daya listrik arus bolak balik harus berjalan terpisah
dengan kabel sinyal.
7) Pembumian.
a) Umum.
Semua peralatan yang dipasang harus dibumikan
untuk mengurangi bahaya kejutan. Total tahanan
pembumian maksimal harus 0,1 Ohm.
Laporan Pendahuluan 47
Pembuatan Master Plan RSUD Tobelo
(i) Jika tidak ada netral arus bolak balik, salah satu
panel daya atau kotak kontak outlet, digunakan
untuk kontrol sistem, atau acuan pembumian.
(ii) Menggunakan konduit, saluran (duct) sinyal atau
rak kabel sebagai sistem pembumian listrik tidak
dibolehkan. Item ini dapat dipakai hanya untuk
pelepasan internal statik yang dibangkitkan.
b) Kabinet/lemari.
Pembumian yang umum menggunakan kabel
tembaga solid berukuran #10 AWG harus digunakan
pada seluruh kabinet/lemari peralatan dan
dihubungkan ke sitem pembumian.Perlu disediakan
sambungan pembumian yang terpisah dan terisolasi
dari setiap pembumian kabinet/lemari peralatan ke
sistem pembumian.Jangan mengikat kabel
pembumian peralatan bersama-sama.
an
Unit ( C)
0
(%)
1 Operasi 19 – 24 45 – 60 Positif
2 Bersalin 24 – 26 45 – 60 Positif
Pemulihan/
3 perawatan 22 – 24 45 – 60 Seimbang
Perawatan
6 premature 24 – 26 35 - 60 Positif
7 ICU 22 – 23 35 - 60 Positif
8 Jenazah/Otopsi 21 – 24 - Negative
Penginderaan
9 medis 19 – 24 45 – 60 Seimbang
10 Laboratorium 22 – 26 35 - 60 Positif
11 Radiologi 22 – 26 45 – 60 Seimbang
12 Sterilisasi 22 – 30 35 - 60 Positif
13 Dapur 22 – 30 35 - 60 Seimbang
Administrasi,
15 pertemuan 21 – 24 - Seimbang
Intensitas
Cahaya
No. Ruang atau Unit Keterangan
(lux)
Ruang pasien
1 - saat tidak tidur 100 – 200 Warna cahaya sedang
- saat tidur maks. 50
Laporan Pendahuluan 52
Pembuatan Master Plan RSUD Tobelo
6 Sinar X minimal 60
R. Isolasi khusus
15 penyakit Tetanus 0,1 – 0,5 Warna cahaya biru
2 R. Operasi umum 45
3 Anastesi, pemulihan 45
4 Endoscopy, lab 65
5 Sinar X 40
Laporan Pendahuluan 58
Pembuatan Master Plan RSUD Tobelo
6 Koridor 40
7 Tangga 45
8 Kantor/Lobi 45
10 Farmasi 45
11 Dapur 78
12 Ruang Cuci 78
13 Ruang Isolasi 40
3
Kepmenkes RI No. 1204/Menkes/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan RS.
Laporan Pendahuluan 59
Pembuatan Master Plan RSUD Tobelo
(1) Umum.
Setiap bangunan rumah sakit bertingkat harus menyediakan sarana
hubungan vertikal antar lantai yang memadai untuk terselenggaranya
fungsi bangunan rumah sakit tersebut berupa tersedianya tangga, ram, lif,
tangga berjalan/eskalator, dan/atau lantai berjalan/travelator.
4.11.1 Ramp.
Laporan Pendahuluan 60
Pembuatan Master Plan RSUD Tobelo
(1) Umum.
Ramp adalah jalur sirkulasi yang memiliki bidang dengan kemiringan
tertentu, sebagai alternatif bagi orang yang tidak dapat menggunakan
tangga.
(2) Persyaratan Ramp.
(1) Kemiringan suatu ramp di dalam bangunan tidak boleh melebihi 7 0,
perhitungan kemiringan tersebut tidak termasuk awalan dan akhiran
ramp (curb ramps/landing).
(2) Panjang mendatar dari satu ramp (dengan kemiringan 7 0) tidak boleh
lebih dari 900 cm. Panjang ramp dengan kemiringan yang lebih
rendah dapat lebih panjang.
(3) Lebar minimum dari ramp adalah 120 cm dengan tepi pengaman.
(4) Muka datar (bordes) pada awalan atau akhiran dari suatu ramp
harus bebas dan datar sehingga memungkinkan sekurang-
kurangnya untuk memutar kursi roda dan stretcher, dengan ukuran
minimum 160 cm.
4.11.2 Tangga.
(1) Umum.
Tangga merupakan fasilitas bagi pergerakan vertikal yang dirancang
dengan mempertimbangkan ukuran dan kemiringan pijakan dan tanjakan
dengan lebar yang memadai.
(2) Persyaratan.
(1) Harus memiliki dimensi pijakan dan tanjakan yang berukuran
seragam Tinggi masing-masing pijakan/tanjakan adalah 15 – 17 cm.
(2) Harus memiliki kemiringan tangga kurang dari 60 0.
(3) Lebar tangga minimal 120 cm untuk membawa usungan dalam
keadaan darurat, untuk mengevakuasi pasien dalam kasus
terjadinya kebakaran atau ancaman bom
(3) Tidak terdapat tanjakan yang berlubang yang dapat membahayakan
pengguna tangga.
(4) Harus dilengkapi dengan pegangan rambat (handrail).
Laporan Pendahuluan 64
Pembuatan Master Plan RSUD Tobelo
(1) Umum.
Lift merupakan fasilitas lalu lintas vertikal baik bagi petugas RS maupun
untuk pasien. Oleh karena itu harus direncanakan dapat menampung
tempat tidur pasien.
(2) Persyaratan.
(1) Ukuran lift rumah sakit minimal 1,50 m x 2,30 m dan lebar pintunya
tidak kurang dari 1,20 m untuk memungkinkan lewatnya tempat tidur
dan stretcher bersama-sama dengan pengantarnya.
(2) Lif penumpang dan lift service dipisah bila dimungkinkan.
(3) Jumlah, kapasitas, dan spesifikasi lif sebagai sarana hubungan
vertikal dalam bangunan gedung harus mampu melakukan
pelayanan yang optimal untuk sirkulasi vertikal pada bangunan,
sesuai dengan fungsi dan jumlah pengguna bangunan rumah sakit.
(4) Setiap bangunan rumah sakit yang menggunakan lif harus tersedia
lif kebakaran yang dimulai dari lantai dasar bangunan (ground floor).
(5) Lif kebakaran dapat berupa lif khusus kebakaran atau lif penumpang
biasa atau lif barang yang dapat diatur pengoperasiannya sehingga
Laporan Pendahuluan 66
Pembuatan Master Plan RSUD Tobelo
BAGIAN – V
URAIAN BANGUNAN RUMAH SAKIT
5.1.2 Kebutuhan Ruang, Fungsi dan Luasan Ruang serta Kebutuhan Fasilitas
Laporan Pendahuluan 69
Laporan Pendahuluan 70
Pembuatan Master Plan RSUD Tobelo
5.2.2 Kebutuhan Ruang, Fungsi dan Luasan Ruang serta Kebutuhan Fasilitas
Laporan Pendahuluan 72
Pembuatan Master Plan RSUD Tobelo
Laporan Pendahuluan 73
Pembuatan Master Plan RSUD Tobelo
Laporan Pendahuluan 74
Pembuatan Master Plan RSUD Tobelo
berikut:
5.3.3
Persyaratan Khusus
Perletakan ruangannya secara keseluruhan perlu adanya
hubungan antar ruang dengan skala prioritas yang diharuskan
dekat dan sangat berhubungan/ membutuhkan.
Laporan Pendahuluan 77
Pembuatan Master Plan RSUD Tobelo
Bangunan Ruang Rawat Inap harus terletak pada tempat yang tenang
(tidak bising), aman dan nyaman tetapi tetap memiliki kemudahan
aksesibilitas dari sarana penunjang rawat inap.
Sinar matahari pagi sedapat mungkin masuk ruangan.
Alur petugas dan pengunjung dipisah.
Masing-masing ruang Rawat Inap 4 spesialis dasar mempunyai ruang
isolasi.
Ruang Rawat Inap anak disiapkan 1 ruangan neonatus.
Lantai harus kuat dan rata tidak berongga, bahan penutup lantai dapat
terdiri dari bahan vinyl yang rata atau terasso keramik dengan nat
yang rata sehingga abu dari kotoran-kotoran tidak tertumpuk, mudah
dibersihkan, bahan tidak mudah terbakar.
Pertemuan dinding dengan lantai disarankan berbentuk lengkung agar
memudahkan pembersihan dan tidak menjadi tempat sarang
debu/kotoran.
Plafon harus rapat dan kuat, tidak rontok dan tidak menghasilkan
debu/kotoran lain.
Tipe R. Rawat Inap adalah Super VIP, VIP, Kelas I (2 tempat tidur),
Kelas II (4 tempat tidur) dan Kelas III (6 tempat tidur)
Khusus untuk pasien-pasien tertentu harus dipisahkan seperti :
- Pasien yang menderita penyakit menular.
- Pasien dengan pengobatan yang menimbulkan bau (seperti
penyakit tumor, ganggrein, diabetes, dsb).
- Pasien yang gaduh gelisah (mengeluarkan suara dalam ruangan)
Stasi perawat harus terletak di pusat blok yang dilayani agar perawat
dapat mengawasi pesiennya secara efektif, maksimum melayani 25
tempat tidur.
.
Laporan Pendahuluan 79
Pembuatan Master Plan RSUD Tobelo
Besaran
Nama Ruang / Kebutuhan
No. Ruangan Fungsi Fasilitas
Luas (+)
Tempat ganti pakaian,
meletakkan
sepatu/alas kaki
sebelum masuk
daerah rawat pasien
dan sebaliknya
Loker (Ruang setelah keluar dari
1 ganti). daerah rawat 6-9 m2 Lemari loker
pasien, yang
diperuntukan bagi staf
medis maupun non
medis dan
pengu
njung.
Ruang istirahat Tempat tidur, sofa, lemari,
2 Ruang Perawat perawat. 9-16 m2 meja/kursi
Ruang Kepala Ruang kerja dan
istirahat kepala Tempat tidur, sofa, lemari,
3 Perawat perawa 6-9 m2 meja/kursi
t.
Ruang Dokter terdiri Tempat tidur, sofa, lemari,
dari 2 bagian :
meja/kursi,
1. Ruang
3 R. Dokter kerja. 9-16 m2
2. Ruang istirahat/ wastafel, dilengkapi toilet
kamar jaga.
Daerah rawat Peralatan ICU di RS
4 Pasien Kelas C terdiri dari :
Ventilator sederhana; 1
ICU : set alat resusitasi;
(a) Daerah Ruang tempat tidur alat/sistem pemberian
rawat pasien berfungsi untuk oksigen (nasal
merawat pasien lebih Min. 12 m2 canule; simple face mask;
non isolasi dari 24 jam, /tt nonrebreathing
dalam keadaan yang face mask); 1 set
membutuhkan laringoskop dengan
pemantauan khusus berbagai ukuran bilahnya;
dan terus berbagai ukuran
mener pipa endotrakeal dan
us. konektor; berbagai
ukuran orofaring, pipa
nasofaring, sungkup
Kamar yang
(b) Daerah mempunyai laring dan alat bantu jalan
rawat pasien kekhususan nafas lainnya;
teknis sebagai ruang berbagai ukuran
isolasi perawatan introduser untuk pipa
intensif yang memiliki Min. 16 m2 endotrakeal dan bougies;
batas fisik /tt syringe untuk
modular per pasien, mengembangkan balon
dinding serta endotrakeal dan
Laporan Pendahuluan 80
Pembuatan Master Plan RSUD Tobelo
Peralatan yang
disimpan diruangan
ini harus dalam
kondisi siap pakai
dan dalam kondisi
yang sudah
disterilisasi.
Tempat penyimpanan
instrumen dan
Gudang bersih barang habis pakai
(Clean yang diperlukan
5 4-12 m2 Lemari/kabinet alat
untuk kegiatan di
Utility) ruang ICU,
termasuk untuk
barang-barang steril.
Fasilitas untuk
membuang kotoran
bekas pelayanan
pasien khususnya Kloset leher angsa, keran
yang berupa cairan. air bersih (Sink)
Gudang Kotor Spoolhoek Ket : tinggi bibir kloset +
6 (Spoolhoek/ berupa bak atau 4-6 m2 80-100 m dari
Dirty Utility). kloset yang
permukaan lantai
dilengkapi dengan
leher angsa
(water seal).
Ruang tunggu Tempat keluarga/ Tempat duduk, televisi &
keluarga pengantar pasien Telp umum (bila
7 Min. 12 m2
pasien. menunggu. RS mampu),
Ruang untuk
menyelenggarakan
kegiatan administrasi
khususnya
pelayanan
pendaftaran dan Meja kerja, lemari
rekam berkas/arsip dan
Ruang medik internal pasien telepon/interkom,
8 Administrasi di instalasi 6-16 m2 komputer, printer dan
ICU. Ruang ini berada perlengkapan kantor
pada bagian lainnya.
depan instalasi ICU
dengan
dilengkapi loket atau
Counter.
Ruangan tempat
penyimpanan
Janitor/ Ruang barang-barang dan
cleaning peralatan untuk
9 4-6 m2 Lemari/rak
kebersihan ruangan.
service Pada ruangan
ini terdapat area
basah
@ KM/WC
10 Toilet (petugas, KM/WC pria/wanita
luas 2
pengunjung)
Laporan Pendahuluan 82
Pembuatan Master Plan RSUD Tobelo
m2 – 3m2
R.
Penyimpanan R. Tempat
Silinder menyimpan tabung- 4 – 8 m2
11 tabung gas medis Tabung Gas Medis
Gas Medik cadangan.
Tempat parkir brankar
selama tidak
R. Parkir ada kegiatan
12 Brankar pembedahan atau 2-6 m2 Brankar (stretcher)
selama tidak
diperlukan.
Laundri/
Perawat 1. Loker Dokter CSSD
Instalasi 6. 7.
Gawat 2. Ruang 3. Ruang Gudang Gudang
Darurat Perawat Dokter Alat Bersih
Medik (CU)
Instalasi
Bedah 4. Daerah rawat Pasien Instalasi ICU 8.
Laporan Pendahuluan 83
Pembuatan Master Plan RSUD Tobelo
Gudang
5. Sntral Monitoring/Nurse Station Kotor
Instalasi (DU)
Rawat Inap
9. Ruang
Instalasi Ruang Pulang
Tunggu
Rawat Inap Jenazah Sehat
Pengantar
microwave, kompor,
bagi pasien dan para
11 Pantri petugas instalasi Min. 6 m2 penghangat, kulkas,
kebidanan dan sink
kandungan.
Fasilitas untuk Kloset leher angsa,
membuang kotoran
keran air bersih
bekas pelayanan pasien
khususnya
Gudang Kotor yang berupa cairan. (Sink)
12 (Spoolhoek/Dirty Spoolhoek berupa 4-6 m2 Ket : tinggi bibir kloset
Utility). bak atau kloset yang + 80-100 m dari
dilengkapi dengan
leher angsa permukaan lantai
(water seal).
KM/WC @ KM/WC
(petugas,
KM/ pria/wanita Kloset, wastafel, bak
13 WC luas 2 air
pengunjung) m2 – 3 m 2
Ruang tempat Kloset, wastafel, bak
14 Janitor penyimpanan peralatan Mi. 3 m2 air
kebersihan/cleaning
service.
Tempat untuk parkir
brankar selama
tidak ada kegiatan Min. 2
15 Parkir Brankar pelayanan pasien m2 Brankar
atau selama tidak
diperlukan.
Pasien &
Dokter, Bidan Pengantar
& Perawat Pasien
Pengantar
Ruang Ganti & Pasien
Administrasi &
Loker Pendaftaran Ruang Tunggu
Pasien
Ruang Operasi
Ruang Pemulihan
Ruang Rawat
Inap Ruang Bayi
Pulang
instrumen dan
barang lain yang
diperlukan untuk Autoklaf, Model meja
Ruang pembedahan. strilisasi, Tromol, meja
12 Sterilisasi Di kamar sterilisasi Min. 4 m2 sink, troli instrumet, lemari
harus terdapat instrument
lemari instrumen
untuk menyimpan
instrumen yang belum
disterilkan.
Ruang untuk ganti
pakaian, sebelum
petugas masuk ke
Ruang ganti area r. bedah.
pakaian/ ka
Pad ma ga sebaik
a r nti nya
13 loker le @ Min. 4 m2 Loker
disedi ma pakaian/
akan ri locker
dengan kunci
dipegang oleh
masing-
masing
petugas.
Ruang/ tempat
menyimpan obat-
14 Depo Farmasi obatan untuk Min. 3 m2 Lemari obat
keperluan pasien.
Rua tem istira dokt Tempat tidur, sofa, meja,
ng pat hat er
15 Ruang dokter dilengkapi 9-16 m2 wastafel.
dengan
KM/WC.
Rua unt istir pera
ng uk ahat wat/
petu lain sete melak
gas nya lah ukan
kegi pembed ata tuga
atan ahan u s
jaga.
Ruang har berada Tempat tidur, sofa, meja,
16 Ruang perawat jaga us di 9-16 m2 wastafel.
de shg
bag pa mempermud
ian n ah
se
mu pih yan memerl
a ak g ukan
pelayanan
bedah.
Ruang untuk diskusi
para operator
Ruang Diskusi ka ope sebel melak
17 Medis mar rasi um ukan 9-16 m2 Meja + kursi diskusi, dll
tindakan
pembedahan.
Rua tem penyimpa
ng pat nan
d
seme bara a bah
ntara ng n an
Gudang Kotor sete digun unt keperl
(Dirty lah akan uk uan
18 ope sebe dimusnahk 4-6 m2 Container
Utility). rasi lum an ke
insenerator, atau
dicuci di londri dan
disterilkan di
CSSD.
Fasil unt membu kotor
itas uk ang an
bekas pelayanan Kloset leher angsa, keran
pasien khususnya air bersih (Sink)
Laporan Pendahuluan 92
Pembuatan Master Plan RSUD Tobelo
a. Daerah Publik, artinya daerah yang boleh dimasuki oleh semua orang
tanpa syarat khusus.
Daerah ini misalnya : ruang tunggu, koridor, selasar kamar bedah.
b. Daerah Semi Publik, artinya daerah ini hanya boleh dimasuki oleh
orang-orang tertentu saja, yaitu para petugas, dan sudah ada
pembatasan tentang jenis pakaian yang dipakai petugas-petugas ini
(pakaian khusus atau lepas-sandal/sepatu, dan sebagainya).
c. Daerah ASEPTIK, yaitu daerah kamar bedah sendiri, yang hanya boleh
dimasuki oleh orang-orang yang langsung ada hubungannya dengan
kegiatan pembedahan saat itu, umumnya dianggap daerah yang harus
dijaga ke-sucihama-annya. Di daerah ini sering masih ada istilah
tambahan: yaitu apa yang disebut daerah ‘HIGH-ASEPTIC’, yaitu
dimaksudkan dengan daerah tempat dilakukannya pembedahan dan
sekitarnya (lapangan bedah).
2. Setiap 2 kamar operasi harus dilayani oleh setidaknya 1 ruang scrub up.
3. Harus disediakan pintu ke luar tersendiri untuk jenazah dan bahan kotor
yang tidak terlihat oleh pasien dan pengunjung.
4. Persyaratan ruang operasi :
a. Pintu kamar operasi yang ideal harus selalu tertutup selama operasi.
b. Pergantian udara yang dianjurkan sekitar 18-25 kali/jam.
c. Tekanan udara yang positif di dalam kamar pembedahan, dengan
demikian akan mencegah terjadinya infeksi ‘airborne’.
d. Sistem AC Sentral, suhu kamar operasi yang ideal 26 – 28 0C yang
harus terjaga kestabilannya dan harus menggunakan filter absolut untuk
menjaring mikroorganisme.
e. Kelembaban ruang yang dianjurkan 70% (jika menggunakan bahan
anaestesi yang mudah terbakar, maka kelembaban maksimum 50%).
f. Penerangan alam menggunakan jendela mati, yang diletakkan dengan
ketinggian diatas 2 m.
g. Lantai harus kuat dan rata atau ditutup dengan vinyl yang rata atau teras
sehingga debu dari kotoran-kotoran tidak tertumpuk, mudah dibersihkan,
bahan tidak mudah terbakar.
Laporan Pendahuluan 93
Pembuatan Master Plan RSUD Tobelo
PARAMEDIS DOKTER
RUANG
SCRUB STATION
KOTOR
C.S.S.D
RUANG BEDAH
GUDANG
STERIL
RUANG RUANG
RUANG RUANG
RESUSITASI PEMULIHAN
INDUKSI I.C.U
NEONATUS (PACU)
RUANG
PERSIAPAN
RUANG
RUANG
TUNGGU
PENDAFTARAN PENGANTAR
PASIEN +
PENGANTAR
MASUK
5.7.2 Kebutuhan Ruang, Fungsi dan Luasan Ruang serta Kebutuhan Fasilitas
Besaran Ruang
No. Nama Ruangan Fungsi Kebutuhan Fasilitas
/ Luas
tempa melaksanaka
Ruang t n
Ruang kegiat pertemua disku Meja, kursi, peralatan meeting
9 Rapat/Diskusi an n dan si 12-30 m2 lainnya.
farma
si.
Ruang Arsip Ruang menyimpan dokumen
Dokumen & resep
10 dan buku-buku 9-20 m2 Lemari arsip, kartu arsip
Perpustakaan kefarmasian.
Ruang Kepala Ruang kerja istirah kepal
Instalasi dan at a Tempat tidur, sofa, lemari,
11 Instalasi 6-9 m2 meja/kursi
Farmasi Farmasi.
Ruang Administrasi,
Penerimaan & Distribusi Obat
3. Alur Barang
Laporan Pendahuluan 97
Pembuatan Master Plan RSUD Tobelo
R. Administrasi,
Ruang
Administrasi, Gudang Perbekalan dan (Distribusi Obat
(Penerimaan Obat & Alat Medis dan Barang
Barang
Perbekalan) Perbekalan)
Depo Obat
Khusus
5.8.2 Kebutuhan Ruang, Fungsi dan Luasan Ruang serta Kebutuhan Fasilitas
Ruang tempat
Gudang penyimpanan berkas
penyimpanan hasil
9. Min. 8 m2 Lemari arsip
berkas pemeriksaan.
Sebagai tempat untuk
menyiapkan
makanan dan minuman
Dapur Kecil bagi mereka yang
10. (;Pantry) Min. 6 m2 Perlengkapan dapur
ada di Ruang Radiologi
Rumah Sakit dan
sebagai tempat istirahat
petugas.
@ KM/WC
pria/wanita Kloset, wastafel, bak
11. KM/WC petugas KM/WC luas 2 air
m2 – 3 m 2
1. Alur Pasien
PASIEN
- Poliklinik
Bagian/Inst.
- Lain
- Dr. Praktek
- Puskesmas
Umum ASKES/
Jamsostek/JPS
Pengambilan
Hasil
Ruang Pemeriksaan
2. Alur Film
Laporan Pendahuluan 102
Pembuatan Master Plan RSUD Tobelo
Hasil Interpretasi
(R. Konsultasi
Dokter)
a. Barang/linen/bahan perbekalan
baru dari instalasi farmasi yang
perlu disterilisasi.
b. Instrumen dan linen yang akan
digunakan ulang (;reuse).
2. Mensortir, menghitung dan
mencatat volume serta jenis bahan,
barang dan instrumen yang
diserahkan oleh ruang/unit Instalasi
Rumah Sakit Umum.
3. Melaksanakan proses Dekontaminasi
meliputi :
Perendaman
Pencucian
Pengeringan
Pengemasan
Membungkus, mengemas dan
menampung alat-alat yang
dipakai untuk sterilisasi,
penyimpanan dan
pemakaian.Tujuan pengemasan
adalah ménjaga keamanan
bahan agar tetap dalam kondisi
steril.
STERILISASI
4. Distribusi; menyerahkan dan
mencatat pengambilan barang steril
oleh ruang/unit /Instalasi Rumah
Sakit Umum yang membutuhkan.
b. Area Pengeringan
Besaran
Nama Ruang / Kebutuhan
No. Ruangan Fungsi Ruangan Fasilitas
Luas
Ruang Ruangan untuk staf
Administrasi dan melaksanakan
tugas administrasi,
Rekam Medis pendaftaran, Meja, kursi, computer,
pembayaran dan printer, lemari,
(Terdapat loket pengambilan hasil lemari arsip, dan
1. pendaftaran, serta ruangan untuk Min. 20 m2 peralatan kantor
loket penyimpanan
lainnya.
pembayaran, sementara berkas film
dan loket pasien yang
Laporan Pendahuluan 107
Pembuatan Master Plan RSUD Tobelo
pengambilan
hasil) sudah dievaluasi.
Laporan Pendahuluan 108
Pembuatan Master Plan RSUD Tobelo
Ruang Tunggu Ruangan pasien & 1~1,5 m2/ Tempat duduk, televisi
Pasien pengantar pasien orang & Telp umum
2. & Pengantar menunggu diberikannya
Pasien pelayanan lab. (min. 25 m2) (bila RS mampu),
haemocitometer,
refractometer,
Ruang water bath, laboratory
refrigerator,
Laboratorium pemeriksaan/
Hematologi analilsis glukometer,
spektropometer,
7. hematologi Min. 16 m2 rotator
dan Uranalisis dan urin.
shaker, HB meter,
washing
instrument, dry
sterilizer, oven, lab
incubator, micro plate
reader,
ultrasonic cleaner.
Gudang Ruang tempat
Regensia dan penyimpanan regensia
8. Bahan Habis bersih dan bahan 6-16 m2 Rak/Lemari
Pakai habis pakai.
Ruang tempat
pencucian regensia
9. Ruang Cuci bekas 6-9 m2 Lemari, sink
pakai.
5.11.2 Kebutuhan Ruang, Fungsi dan Luasan Ruang serta Kebutuhan Fasilitas
Besaran
Nama Ruang / Kebutuhan
Ruangan Fungsi Ruangan Fasilitas
Luas
No.
Ruangan tempat pasien Meja, kursi, computer,
melakukan
Loket pendaftaran, pendataan printer, lemari,
Pendaftaran dan awal dan lemari arsip, dan
1. ulang untuk segera Min. 8 m2 peralatan kantor
Pendataan mendapat suatu
lainnya.
tindakan.
Ruang kerja para Meja, kursi, lemari
Petugas Instalasi RM
berkas/arsip,
Ruang yaitu melaksanakan 3~5 m2/
Administrasi, kegiatan petugas intercom/telepon,
2. safety box
Keuangan dan administrasi, keuangan
Personalia dan personalia (min. 9 m2)
di unit Pelayanan
Rehabilitasi Medik
Ruang Tunggu Ruangan pasien & 1~1,5 m2/ Tempat duduk, televisi
Pasien pengantar pasien orang & Telp umum
3. & Pengantar menunggu diberikannya
Pasien pelayanan RM (min. 16 m2) (bila RS mampu),
Ruanga temp Dokte
n at r melakukan
pemeriksa
an (seperti: anamesa,
pemeriksa da Kursi Dokter, Meja Konsultasi, 2
Ruang an n asesmen fisik), (dua) kursi hadap, lemari alat
4. Pemeriksaan/ diagnosi maupu prognosi terhada 12~25 m2 periksa
Penilaian Dokter s n s p & obat, tempat tidur periksa,
Laporan Pendahuluan 111
Pembuatan Master Plan RSUD Tobelo
pasienn da tangga
ya n tempat pasien roolstool, dan kelengkapan
melakukan medi lainnya.
konsultasi s dengan
Dokte
r
Ruang tempat melaksanakan Kursi Dokter, Meja Konsultasi, 2
Ruang Terapi kegiatan (dua) kursi hadap, lemari alat,
Rehab terapi mental 12~25 m2 kursi
5. rehab dan sosial bagi
Mental/Sosial pasie terapi, dan peralatan terapi rehab
n.
mental/sosial lainnya.
RUANG
FISIOTERAPI
1. Ruang Fisioterapi Ruang untuk memberikan Tempat tidur periksa, unit traksi,
Pasif pelayanan Min. 20 m2 alat
berupa suatu intervensi
radiasi/ stimulasi elektrik, micro wave
gelombang elektromagnet dan
traksi, diathermy, ultraviolet quartz, dan
maupun latihan manipulasi
yang peralatan fisioterapi lainnya
diberikan pada pasien yang bersifat
individu.
Ruang tempat pasien
2. Ruang Fisioterapi Aktif melakukan
kegiatan senam (misalnya
a. Ruang Senam senam Min. 36 m2 Treadmill, parallel bars, ergocycle,
stroke, senam jantung, senam
6. (Gymnasium) diabetes, exercise bicycle, dan peralatan
senam pernafasan, senam
asma, senam lainnya.
senam osteoporosis,
dll.
b. Ruang Hidroterapi Ruangan yang didalamnya terdapat
(Dilengkapi
ruang satu (atau lebih) kolam renang / bak Min. 16 m2 Perlengkapan hidroterapi
ganti pakaian, rendam hidroterapi yang dilengkapi
KM/WC, dengan fasilitas penghangat air
terpisah (Water
Heater Swimming Pool) dan
antara pasien wanita pemutar
& arus ( Whirpool System) bila
pria) ada.
n.
13. Ruang Petugas RM Ruang tempat istirahat petugas IRM 9-16 m2 Kursi, meja, sofa, lemari
Pasien Masuk
Loket
Petugas/Dokter
Pendaftaran
Pasien Pulang
Gambar 5.11.4 – Alur Kegiatan Pada Instalasi Rehabilitasi Medik.
5.12.2 Kebutuhan Ruang, Fungsi dan Luasan Ruang serta Kebutuhan Fasilitas
Besaran
Nama Ruang / Kebutuhan
No. Ruangan Fungsi Ruangan Fasilitas
Luas
Laporan Pendahuluan 114
Pembuatan Master Plan RSUD Tobelo
printer, dll
Rua tem pengu
ng pat njung/ tamu 1~1,5 m2/ Tempat duduk, televisi
orang & Telp umum
bagian administrasi dan
16. Ruang Tunggu kesekretariatan
menungg (min. 16 m2) (bila RS mampu),
u.
Rua tem penyimp alat-
ng pat anan alat
17. Janitor kebersihan 3-8 m2 Lemari/rak
(cleaning service)
Seb temp unt menyiap Perlengkapan dapur,
Dapur Kecil agai at uk kan kursi, meja,
18. (;Pantry) makanan dan Min. 6 m2
minuman. sink
@ KM/WC
KM/ pria/wanita Kloset, wastafel, bak
19. KM/WC WC luas 2 air
m2 – 3 m 2
5.13.2 Kebutuhan Ruang, Fungsi dan Luasan Ruang serta Kebutuhan Fasilitas
Besaran
Nama Ruang / Kebutuhan
No. Ruangan Fungsi Ruangan Fasilitas
Luas
Rua para melaksan 3~5 m2/ Meja, kursi, lemari
ng Petugas akan
petugas berkas/arsip,
Ruang kegi adminis keuanga
1. Administrasi atan trasi, n dan intercom/telepon,
(min. 6 m2) safety box
personalia.
Ruang Tunggu 1~1,5 m2/
Keluarga Ruangan keluarga orang Tempat duduk, televisi
2. jenazah menunggu & Telp umum
Jenazah (min. 12 m2)
pula
ng.
Rua memandi
ng tempat kan/ Shower dan sink,
Ruang dekontam ser pemulasa
inasi ta raan brankar, lemari/rak
Dekontaminasi
dan Min. 18 m2
jena (pengkaf unt jenaz alat dekontaminasi,
4. Pemulasaraan zah anan uk ah lemari
Jenazah
muslim/ pembalseman perlengkapan
& pemulasaraan pemulasaraan dll
lainnya untuk jenazah
non-muslim) .
Lemari alat, lemari
barang bukti,
Rua tem dokt foren meja periksa organ,
Laboratorium ng pat er sik timbangan
5. Otopsi Min. 24 m2
melakukan kegiatan organ, shower dan
otopsi jenazah sink, brankar,
lemari/rak alat
dekontaminasi, dll
Ruang 1 lemari Lemari pendingin
pendingin jenazah, washtafel,
Pendingin Ruang Pendingin
6. Jenazah Jenazah
min. 21 m2 brankar
Ruang Ganti Ruang Ganti pakaian Toilet, Loker/ lemari
petugas sebelum
Pakaian APD pakaian bersih
dan melaku kegia
7. (dilengkapi sesudah kan tan min. 6 m2 dan kontainer pakaian
dengan toilet) otop kotor
si.
Ruang Kepala Ruang tempat kepala Kursi, meja, computer,
Instalasi bekerja
Instalasi printer, dan
dan melakukan
8. Pemulasaraan kegiatan perencanaan Min. 6 m2 peralatan kantor
Jenazah dan lainnya.
manajem
en.
Ruang pengeringan/
Ruang Jemur jemur alat-alat/
9. Alat perabot yang 12 m2 Rak, wastafel
telah digunakan.
Ruang penyimpanan
alat-alat, juga
perabot yang diperlukan
10. Gudang pada instalasi Min. 9 m2 Lemari/rak
pemulasaraa
n jenazah.
KM/WC @ KM/WC
petugas/
KM/ pria/wanita Kloset, wastafel, bak
11. WC luas 2 air
pengunjung m –3m
2 2
Penghangatan makan
Makanan an.
Rua menyaji mempersi
Ruang ng kan/ apkan Meja saji, lemari
makanan pa plat (piri
Pembagian/ matang da o ng simpan plato,
6. Min. 9 m2
Penyajian pasien) yang akan
Makanan dikirimkan dengan wastafel, dll
troli
gizi
Dapur Susu/ Rua menyaji mempersi Wastafel, meja, rak
ng kan/ apkan
7. Laktasi Bayi susu ke dalam Min. 4 m2 botol susu, dll
botol susu.
pl Sink cuci plato serta
perlengkapan
Ruang at ser perlengk
cuci o ta apan
Ruang makan dan minum
8. Cuci makan dan @ min. 9 m2 lainnya , shower
minum lainnya & tempat cuci troli gizi,
rak peniris, dll
Ruang
Penyimpanan Ruang penyimpanan
Troli troli gizi sebelum
9. dibersi Min. 6 m2 Troli
Gizi hkan
Penyimp Rua penyim perlengk
10. Ruang anan ng panan apan
Peralatan dapur Min. 9 m2 Rak/lemari
Dapur bersih
Al Rua petug dap mengen
11. Ruang Ganti at ng as ur akan
Pelindung APD (Sarung tangan, Loker, kursi, cermin,
Diri (APD) celemek, sepatu, Min. 6 m2 wastafel, dll
tutup kepala,
masker, dll)
Rua pa Petu melaksan
ng ra gas akan
kegiatan gizi sert 3~5 m2/ Meja, kursi, lemari
Ruang teknis medis klinik a petugas berkas/arsip,
12. Administrasi
administrasi, keuangan intercom/telepon,
dan personalia (min. 6 m2) safety box
pada instalasi
dapur.
Ruang Ruang tempat kepala
lnstalasi bekerja
Kepala dan Meja, kursi, lemari
Instalasi melakukan perenca berkas/arsip,
13. kegiatan naan Min. 6 m2 intercom/telepon,
Gizi dan safety box
manajeme
n.
Ruang Ruang tempat Meja, kursi, lemari
berkas/arsip,
14. Pertemuan diskusi/pertemuan Min. 9 m2 intercom/telepon,
safety box
Rua penyim perlengk Rak/lemari,
ng panan apan perlengkapan
15. Janitor kebersi Min. 3 m2 kebersihan
han
@ KM/WC
KM/WC KM/ pria/wanita Kloset, wastafel, bak
16. petugas WC luas 2 air
Laporan Pendahuluan 121
Pembuatan Master Plan RSUD Tobelo
m2 – 3 m 2
Ruang Distribusi Ruang para Petugas 3~5 m2/ Meja, kursi, lemari
dan melaksanakan kegiatan
berkas/arsip,
1. pencatatan distribusi petugas intercom/telepon,
Pencatatan linen bersih.
(min. 6 m2) safety box
Ruang Ru temp penerimaan linen
Penerimaan dan ang at kotor dari Meja, kursi, rak,
2. Sortir unit-unit di RS Min. 12 m2 kontainer
kemudian disortir.
Ruang tempat kepala
londri bekerja dan Meja, kursi, lemari
Ruang Kepala melakukan perenc berkas/arsip,
3. Londri kegiatan anaan dan Min. 8 m2 intercom/telepon,
manaje
men. safety box
Ruang tempat
Ruang melaksanakan Bak pembilasan
dekontaminasi awal, bak
Perendaman/
line meli urutan pembila perendaman dan
4. Dekontaminasi n, puti kegiatan san Min. 18 m2 bak
Linen awal, perendaman dan pembilasan akhir,
pembilasan akhir. keran, sink
5. Ruang Cuci dan Ru temp men dan Min. 9 m2 Mesin cuci dan
Pengeringan ang at cuci mengeringk pengering linen
an
Laporan Pendahuluan 123
Pembuatan Master Plan RSUD Tobelo
line
Linen n
Linen
Troli Kotor Kotor
Ruang
Dekontaminasi
Bak Pembilasan Pencucian Pengeringa
Awal Linen n Penyetrikaan
Linen Linen
Bak Desinfeksi
(Perendaman)
Melipat Linen
Bak Pembilasan
Akhir
R.Penyimpan
an
Linen Bersih
Laporan Pendahuluan 125
Pembuatan Master Plan RSUD Tobelo
R. R. Distribusi Linen
Dekontaminasi Penyimpanan Bersih
Troli &
Pengeringan Troli Bersih
CSS
D Tanpa
Sterilisa
(Resterilisasi) si
• Analisa kerusakan
• Proses pengadaan komponen/suku cadang
• Pelaksanaan perbaikan/pemasangan komponen
• Perbaikan bangunan ringan
• Listrik/ Elektronik
• Telpon / Aiphone / Audio Visual.
Laporan Pendahuluan 126
Pembuatan Master Plan RSUD Tobelo
6.16.2 Kebutuhan Ruang, Fungsi dan Luasan Ruang serta Kebutuhan Fasilitas
Besaran
Nama Fungsi Ruang / Kebutuhan
No. Ruangan Ruangan Fasilitas
Luas
Ruang tempat kepala Meja, kursi, lemari
Instalasi bekerja
berkas/arsip,
Ruang Kepala dan melakukan
1. IPSRS kegiatan perencanaan Min. 8 m2 intercom/telepon,
dan safety box
manajem
en.
Admini Rua tem pencatatan da 3~5 m2/ Kursi, meja, computer,
Ruang strasi ng pat masuk n
petugas printer, dan
(pencat da Rua kelu peral perabot da
2. atan) n ng ar atan/ rusak n peralatan
Kerja ruang tempat (min. 12 m2) kantor lainnya.
Staf staf bekerja.
Ruang Pertem Rua tem melaksanakan
Rapat/ uan ng pat diskusi/ Kursi, meja,
3. pertemua Min. 9 m2 screen, dll.
Teknis n teknis.
Ruang Studio Ruang tempat Meja gambar,
Gambar dan menggam komputer dan printer,
4. Arsip bar dan menyimpan Min. 9 m2 lemari
Teknis arsip-arsip teknis. arsip.
Bengkel/ Ruang tempat Perleng beng bangu
5. Workshop memperbaiki kerusakan
kapan kel nan/
Bangunan/ sarana, prasarana dan
Kayu peralatan yang Min. 9 m2
terbuat kayu
dari kayu.
Bengkel/
Workshop Ruang tempat
6. metal/ memperbaiki kerusakan
sarana, prasarana dan Perlengkapan bengkel
logam peralatan yang Min. 9 m2 metal/ logam
terbuat dari
metal/ logam.
Bengkel Worksh Ruang tempat Perleng beng peralat
7. / op memperbaiki kerusakan
yaitu kapan kel an
Peralatan (Opt peralatan peralatan
Medik ik, medik, optik, Min. 16 m2 elektrom
Elektromedik, elektromedik, dan edik
Mekanik) mesin mekanik.
Bengkel Worksh Ruang tempat Perleng beng peralat
8. / op memperbaiki kerusakan
kapan kel an
penunjang sara prasaran da perala
medik. na, a n tan Min. 16 m2 mekanik
penunjan al
g medik.
Laporan Pendahuluan 127
Pembuatan Master Plan RSUD Tobelo
Ruang
Panel Rua tem pengatu distrib Perlengkapan listrik,
9. Listrik ng pat ran usi
listrik RS untuk Min. 8 m2 panel, dll
kegiatan di IPSRS.
Gudang Rua penyimp suk cadan Lemari/
10. spare part ng anan u g
(sparepa Min. 9 m2 rak
rt).
Ruang penyimpanan
11. Gudang sarana, prasarana
dan peralatan yang
sudah tidak
terpakai, diperb (belu Lemari/
telah aiki m Min. 9 m2 rak
diserahkan kembali)
atau yang akan
diperbai
ki.
KM/WC @ KM/WC
petugas/ Kloset,
KM/ pria/wanita wastafel, bak
12. pengunj WC luas 2 air
ung m2 – 3 m2
BAGIAN VI
PENUTUP
6.1 Pedoman teknis ini diharapkan dapat digunakan sebagai rujukan oleh
pengelola fasilitas pelayanan kesehatan, penyedia jasa konstruksi, Pemerintah
Daerah, dan instansi yang terkait dengan kegiatan pengaturan dan
pengendalian penyelenggaraan pembangunan bangunan fasilitas pelayanan
kesehatan, guna menjamin kesehatan penghuni bangunan dan lingkungan
terhadap bahaya penyakit.
6.2 Persyaratan-persyaratan yang lebih spesifik dan atau yang bersifat alternatip,
serta penyesuaian Pedoman Teknis Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Kelas
C oleh masing-masing daerah disesuaikan dengan kondisi dan kesiapan
kelembagaan daerah.
6.3 Sebagai pedoman/petunjuk pelengkap, dapat digunakan Standar Nasional
Indonesia (SNI) terkait lainnya.
Laporan Pendahuluan 129
Pembuatan Master Plan RSUD Tobelo
KEPUSTAKAAN
8. Ernst Neufert (Alih Bahasa : Sjamsu Amril), Data Arsitek, Edisi kedua, Jilid
1, Penerbit Erlangga, 1995.
10. Departemen Kesehatan RI, Ditjen Pengawasan Obat dan Makanan, WHO
Indonesia, Daftar Peralatan Esensial Untuk Rumah Sakit Kelas C, 1999 –
2000.
11. Departemen Kesehatan RI, Dit. Rumah Sakit Umum dan Pendidikan, Ditjen
Bina Pelayanan Medik, Standar Pelayanan Rumah Sakit, Edisi kedua,
Cetakan kelima, 1999.
Laporan Pendahuluan 130
Pembuatan Master Plan RSUD Tobelo
12. Departemen Kesehatan RI, Ditjen Pelayanan Medik, Dit. Instalasi Medik,
Pedoman Jaringan Instalasi Listrik Rumah Sakit, 1995.
13. Departemen Kesehatan RI, Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat, Dit. Gizi
Masyarakat, 2003.
BAB VI.
RENCANA KERJA
Laporan Pendahuluan 131
Pembuatan Master Plan RSUD Tobelo
6.1 UMUM
Rencana Kerja Konsultan yang disiapkan haruslah berdasarkan
kerangka acuan kerja dan risalah rapat penjelasan dan strategi yang
disisi berdasarkan metode pendekatan sebagaimana yang telah
diuraikan. Rencana dimaksud, harus didasarkan pada standar serta
dapat menggambarkan suatu program pembangunan dan
pengembangan pemenuhan kebutuhan yang direncanakan dengan
biaya yang semurah mungkin dengan melihat bahwa pembangunan
sarana merupakan tanggung jawab masyarakat dan pemerintah
daerah.
6.2 PEKERJAAN PERSIAPAN
Langkah awal dari pekerjaan ini adalah Pekerjaan Persiapan Pada
Tahap ini yang dilakukan adalah sebagai berikut :
- Penyiapan personil dan peralatan
- Penyiapan Administrasi Pekerjaan
- Memantapkan metodologi dan rencana kerja
- Mendapatkan data-data sekunder yang relevan, melalui peraturan-
peraturan, stadard-standard, terbitan-terbitan dan peta-peta yang
tersedia.
- Menyusun Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan.
-
6.3 TAHAP PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA
Pengumpulan data lapangan dilaksanakan sesuai dengan standard
petunjuk dari Satuan Kerja Rumah Sakit Umum DaerahTobelo Kab.
Halmahera Utara, Guna menentukan beberapa alternatif, maka
konsultan melakukan analisa dan mengevaluasi terhadap data-data
primer dan sekunder yang diperoleh dengan sistem yang
menumbuhkan prakarsa swadaya masyarakat dalam mengatasi
masalah.
6.4 TAHAP PEMBUATAN RENCANA TERINCI
Konsultan melakukan perhitungan teknis secara terinci terhadap semua
komponen Infrastruktur yang diperlukan untuk Pembuatan Masterplan
RSUD Tobelo.
Laporan Pendahuluan 132
Pembuatan Master Plan RSUD Tobelo
Hasil Studi Kelayakan ataupun Analisis Kondisi Umum pada Analisis Rencana
Induk/ Master Plan ini sangat menentukan Master Program berupa
perumusan kecederungan karena telah mengkaji seluruh aspek baik Aspek
Eksternal yaitu yang telah memberi gambaran mengenai segmentasi baik dari
aspek geografi, demografi, sosesbud, derajat kesehatan dan ketenagakerjaan
serta Aspek Internal yang memberikan gambaran mengenai kondisi Rumah
Sakit dilihat dari aspek lahan, lokasi, SDM dan organisasi, Teknologi hingga
kemampuan dari Pendanaan/ Pembiayaan.
Master Program dalam Rencana Induk/ Master Plan, dapat terdiri dari:
1. AktivitasKerja
danpenunjangnya.
Pola aktifitas yang terbentuk dari adanya kegiatan-kegiatan yang terjadi di luar
bangunan Rumah Sakit, yang terdiri atas pergerakan kendaraan: pengunjung,
pasien rawat jalan dan rawat inap, dokter/ staf Rumah Sakit, servis dan gawat
darurat. Selain itu faktor yang mempengaruhi aktifitas di luar bangunan adalah
ketersediaan sarana parkir untuk Pasien, pengunjung, dokter/ staf Rumah Sakit
dan Servis, pola pengiriman barang dan servis, dan aktifitas unit gawat darurat
terutama yang dikaitkan dengan pola sirkulasi dan perletakan titik
pencapaian/serta mudah pencapaiannya, dapat diuraikan sebagai berikut:
Masalah yang dapat terjadi dari pola aktifitas ini adalah kejelasan Pintu Utama,
Pintu IGD dan Pintu Servis Rumah Sakit yang dibuat secara terpisah dengan
mengutamakan keamanan dan fungsinya.Selain itu pengelompokan aktifitas
tetap harus memperhatikan perletakannya agar kegiatan dapat dilakukan
dengan cepat dan nyaman bagi pelaku dan penerima layanan, disamping
persyaratan dari lokasi dan lingkungan lokasinya.
a. Pengelompokan /Zonasi
• area dengan risiko sangat tinggi, yaitu ruang bedah, IGD, ruang
bersalin, ruang patologi.
• area privat, yaitu area yang dibatasi bagi pengunjung rumah sakit,
umumnya area tertutup, misalnya seperti ICU/ICCU, instalasi
bedah, instalasi kebidanan dan penyakit kandungan, ruang
rawatinap.
Pada dasarnya jalur sirkulasi adalah jalur yang menjadi titik hubung
Laporan Pendahuluan 140
Pembuatan Master Plan RSUD Tobelo
antara satu pola aktifitas dengan aktifitas lainnya, baik itu kegiatan yang
berhubungan dengan pelayanan medis, penunjang medis dan
administrasi.
- Pengaturan sirkulasi, jarak, dan besaran baik untuk pejalan kaki dan
kendaraaan.
penyandang cacat.
2. AksesVertikal
a. Tangga
(1) Harus memiliki dimensi pijakan dan tanjakan yang berukuran seragam
Tinggi masing-masing pijakan/tanjakan adalah 15 – 17cm.
(3) Lebar tangga minimal 120 cm untuk membawa usungan dalam keadaan
darurat, untuk mengevakuasi pasien dalam kasus terjadinya kebakaran
atau ancamanbom
bagian ujungnya harus bulat atau dibelokkan dengan baik ke arah lantai,
dinding atau tiang.
(7) Untuk tangga yang terletak di luar bangunan, harus dirancang sehingga
tidak ada air hujan yang menggenang padalantainya.
b. Ramp
(2) Panjang mendatar dari satu ramp (dengan kemiringan 7 0) tidak boleh
lebih dari 900 cm. Panjang ramp dengan kemiringan yang lebih rendah
dapat lebihpanjang.
(4) Muka datar (bordes) pada awalan atau akhiran dari suatu ramp harus
bebas dan datar sehingga memungkinkan sekurang-kurangnya untuk
memutar kursi roda/ stretcher, dengan ukuran minimum 160cm.
(5) Permukaan datar awalan atau akhiran suatu ramp harus memiliki tekstur
sehingga tidak licin baik diwaktuhujan.
(6) Lebar tepi pengaman ramp (low curb) 10 cm, dirancang untuk
menghalangi roda dari kursi roda atau stretcher agar tidak terperosok
atau ke luar dari jalurramp.
c. Lift(;elevator)
Lift merupakan fasilitas lalu lintas vertikal baik bagi petugas RS maupun untuk
pasien. Oleh karena itu harus direncanakan dapat menampung tempat tidur
pasien. Persyaratan lift adalah sebagai berikut :
(1) Ukuran lift rumah sakit minimal 1,50 m x 2,30 m dan lebar pintunya tidak
kurang dari 1,20 m untuk memungkinkan lewatnya tempat tidur dan
stretcher bersama-sama denganpengantarnya.
(3) Jumlah, kapasitas, dan spesifikasi lif sebagai sarana hubungan vertikal
dalam bangunan gedung harus mampu melakukan pelayanan yang optimal
untuk sirkulasi vertikal pada bangunan, sesuai dengan fungsi dan jumlah
pengguna bangunanRS.
(4) Setiap bangunan RS yang menggunakan lift harus tersedia lift kebakaran
yang dimulai dari lantai dasar bangunan (groundfloor).
(5) Lift kebakaran dapat berupa lift khusus kebakaran/lift penumpang biasa/lift
barang yang dapat diatur pengoperasiannya sehingga dalam keadaan
darurat dapat digunakan khusus oleh petugaskebakaran.
c. KebutuhanPembiayaan
1. Biaya JasaKonsultansi
- Persiapan
Laporan Pendahuluan 144
Pembuatan Master Plan RSUD Tobelo
- PekerjaanStandar
- Pekerjaan NonStandar
- OperasionalAwal
- Perijinan-perijinan
1. Perencanaan BlokPlan
Perencanaan Blok Plan secara keseluruhan ini dapat dibangun secara bertahap
sesuai dengan kebutuhan berdasarkan kemampuan Sumber Daya (Keuangan,
Manusia dan Peralatan) yang tersedia.
2. Perencanaan KonsepUtilitas
i. Airbersih
ii. Telepon/Komunikasi
iii. Listrik
iv. Gas
Laporan Pendahuluan 145
Pembuatan Master Plan RSUD Tobelo
v. Saluran drainase
BAB - VII
PENUTUP
7.1 Laporan Pendahuluan ini diharapkan dapat digunakan sebagai rujukan oleh
pengelola fasilitas pelayanan kesehatan, penyedia jasa perencanaan,
Pemerintah Daerah, dan instansi yang terkait dengan kegiatan pengaturan
dan pengendalian penyelenggaraan pembangunan bangunan fasilitas
pelayanan kesehatan, guna menjamin kesehatan penghuni bangunan dan
lingkungan terhadap bahayapenyakit.
7.2 Persyaratan-persyaratan yang lebih spesifik dan atau yang bersifat alternatif,
serta penyesuaian Pedoman Master Plan Rumah Sakit oleh masing-masing
daerah disesuaikan dengan kondisi dan kesiapan kelembagaandaerah.
7.3 Dalam penyusunan Master Plan Rumah Sakit dapat berkoordinasi dan
berkonsultansi dengan Sub Direktorat Bina Sarana dan Prasarana Kesehatan
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan.
Laporan Pendahuluan 147
Pembuatan Master Plan RSUD Tobelo
Laporan Pendahuluan 148
Pembuatan Master Plan RSUD Tobelo
Laporan Pendahuluan 149
Pembuatan Master Plan RSUD Tobelo