Adalah untuk mengkoordinasikan berbagai upaya pembinaan yang berkaitan dengan peningkatan fungsi dan kinerja Posyandu, yang secara operasional dilaksanakan oleh unit atau kelompok pengelola Posyandu di desa, melalui mekanisme pembinaan secara berjenjang oleh POKJANAL POSYANDU di daerah. Fungsi pembinaan yaitu 3 aspek manajemen (aspek program, aspek kelembagaan, dan aspek personil atau sumber daya manusia pengelola Posyandu) B. PEMBENTUKAN DAN PENETAPAN : Pokjanal Posyandu Pusat melalui Keputusan Menteri Dalam Negeri Pokjanal Posyandu Propinsi melalui Surat Keputusan Gubernur Pokjanal Posyandu Kabupaten melalui Surat Keputusan Bupati / Walikota Pokjanal Posyandu Kecamatan melalui Surat Keputusan Camat Pokja Posyandu melalui Keputusan Kepala Desa / Lurah C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI : 1. Menyiapkan data dan informasi tentang keadaan maupun perkembangan kegiatan yang berkaitan dengan kualitas program, kelembagaan, dan SDM / pengelola program 2. Menyampaikan berbagai data, informasi dan masalah kepada instansi / lembaga terkait untuk penyelesaian tindak lanjut 3. Menganalisis masalah dan kebutuhan intervensi program berdasarkan pilihan alternatif pemecahan masalah sesuai dengan potensi dan kebutuhan local 4. Menyusun rencana kegiatan tahunan dan mengupayakan adanya sumber-sumber pendanaan untuk mendukung kegiatan pembinaan dan operasional Posyandu, serta kesekretariatan Pokjanal / Pokja Posyandu 5. Mengupayakan sumber-sumber pendanaan dalam mendukung operasional Posyandu 6. Melakukan bimbingan, pembinaan, fasilitasi, advokasi,pemantauan dan evaluasi pengelolaan program / kegiatan Posyandu secara rutin dan terjadwal 7. Memfasilitasi penggerakkan dan pengembangan partisipasi,gotong royong, dan swadaya masyarakat dalam mengembangkan Posyandu 8. Mengembangkan kegiatan lain sesuai dengan kebutuhan 9. Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan kepada Kepala Desa / Camat / Bupati / Walikota / Gubernur / Menteri sesuai dengan kedudukan Pokjanal dari tingkat desa / kelurahan sampai tingkat pusat Pembiayaan Pokjanal Posyandu bersumber dari APBN,APBD Propinsi, APBD Kab / Kota, dan sumber-sumber dana lain yang sah dan tidak mengikat untuk: Biaya operasional kesekretariatan / sekretariat tetap Biaya operasional pembinaan, supervisi, bimbingan teknis Biaya operasional penyelenggaraan Posyandu seperti pengadaan KMS, dacin, obat- obatan, vaksin, dsb Dukungan biaya operasional kader Dll Peran Kader Di luar hari buka Posyandu: a. Mengadakan pemutakhiran data sasaran Posyandu: ibu hamil, ibu nifas, dan ibu menyusui, serta bayi dan anak balita b. Membuat diagram batang (balok) SKDN tentang jumlah Semua balita yang bertempat tinggal di wilayah kerja Posyandu, jumlah balita yang mempunyai Kartu Menuju Sehat (KMS) atau buku KIA, jumlah balita yang Datang pada hari buka Posyandu, dan jumlah balita yang timbangan berat badannya Naik. c. Melakukan tindaj lanjut terhadap: sasaran yang tidak datang, sasaran yang memerlukan penyuluhan lanjutan. d. Memberitahukan kelompok sasaran agar berkunjung ke Posyandu saat hari buka e. Melakukan kunjungan tatap muka ke tokoh masyarakat, dan menghadiri pertemuan rutin kelompok masyarakat atau organisasi keagamaan Peran Kades a. Memberikan dukungan kebijakan, sarana dan danauntuk penyelenggaraan Posyandu b. Mengkoordinasikan penggerakan masyarakat untuk dapat hadir pada hari buka Posyandu c. Mengkoordinasikan peran kader Posyandu, pengurus Posyandu, dan tokoh masyarakat untuk berperan aktif dalam penyelenggaraan Posyandu d. Menindaklanjuti hasil kegiatan Posyandu bersama Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Lembaga Kemasyarakatan atau sebutan lainnya e. Melakukan pembinaan untuk terselenggaranya kegiatan Posyandu secara teratur Peran Puskesmas a. Membimbing kader dalam penyelenggaraan Posyandu b. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dan KB di meja 5 c. Menyelenggarakan penyuluhan dan konseling kesehatan,KB dan gizi. d. Menganalisa hasil kegiatan Posyandu, melaporkanhasilnya kepada Puskesmas serta menyusun rencana kerja dan melaksanakan upaya perbaikan sesuai kebutuhan Posyandu e. Melakukan deteksi dini tanda bahaya umum terhadap ibu hamil, bayi dan anak balita, serta melakukan rujukan ke Puskesmas Peran Camat a. Mengkoordinasikan hasil kegiatan dan tindak lanjut kegiatan Posyandu b. Memberikan dukungan dalam upaya meningkatkan kinerja Posyandu c. Melakukan pembinaan untuk terselenggaranya kegiatan Posyandu secara teratur Peran Bupati/Walikota Melakukan pembinaan dan pengawasan di tingkat kecamatan terhadap pelaksanaan layanan kesehatan dasar dan layanan social dasar lainnya di Posyandu. Peran BPMPD Melakukan fungsi koordinasi untuk : a. Penyelenggaraan pembinaan b. Penggerakan peran serta masyarakat c. Pengembangan jaringan kemitraan d. Pengembangan metode pendampingan masyarakat, teknis advokasi, fasilitasi, pemantauan, dsb. Peran Dinas Kesehatan a. Membantu pemenuhan sarana dan prasarana kesehatan ( pengadaan alat timbangan, distribusi Buku KIA atau KMS, obat-obatan,dan vitamin) b. Melakukan bimbingan tenaga teknis kesehatan Peran SKPD KB a. Penyuluhan KB b. Penggerakan peran serta masyarakat melalui BKB dan BKL Peran BAPPEDA a. Koordinasi perencanaan umum b. Dukungan program dan anggaran c. Evaluasi Peran Kantor Kementerian Agama a. Penyuluhan melalui jalur agama b. Persiapan imunisasi bagi calon pengantin c. Penyuluhan di lembaga pendidikan keagamaan d. Mobilisasi dana-dana keagamaan. Peran POKJA POSYANDU a. Mengelola berbagai data dan informasi yang berkaitan dengan kegiatan Posyandu b. Menyusun rencana kegiatan tahunan dan mengupayakan adanya sumber-sumber pendanaan untuk mendukung kegiatan pembinaan Posyandu c. Melakukan analisa masalah pelaksanaan program berdasarkan alternatif pemecahan masalah seusi dengan potensi dan kebutuhan desa / kelurahan d. Melakukan bimbingan dan pembinaan, fasilitasi, pemantauan dan evaluasi terhadap pengelolaan kegiatan dan kinerja kader Posyandu secara berkesinambungan e. Menggerakkan dan mengembangkan partisipasi, gotong royong, dan swadaya masyarakat f. Mengembangkan kegiatan lain sesuai kebutuhan g. Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan Posyandu kepada Kepala Desa / Lurah dan Ketua Pokjanal Posyandu Kecamatan. Peran TIM PENGGERAK PKK a. Berperan aktif dalam penyelenggaran Posyandu b. Menggerakkan peran serta masyarakat dalam kegiatan Posyandu c. Penyuluhan, baik di Posyandu maupun di luar Posyandu d. Melengkapi data sesuai dengan Sistem Informasi Posyadu (SIP) atau Sistim Informasi Manajemen (SIM) Peran Tokoh Masyarakat/ForumPeduli Kesehatan Kecamatan a. Menggali sumber daya untuk kelangsungan penyelenggaraan Posyandu b. Menaungi dan membina kegiatan Posyandu c. Menggerakkan masyarakat untuk dapat hadirdan berperan aktif dalam kegiatan Posyandu Peran Instansi lainnya a. Dinas Pertanian: pendayagunaan tenaga penyuluh lapangan b. Dinas Perindustrian dan UKM, Dinas Perdagangan : penyuluhan gizi khususnya penggunaan garam beryodium c. Dinas Pendidikan: menggerakan peran serta masyarakat sekolah dan pendidikan luar sekolah ( mis : UKS, PAUD, dll ) d. Dinas Sosial: penyuluhan dan pendayagunaan KarangTaruna, Taman Anak Sejahtera (TAS), penyaluran berbagai bantuan sosial, dsb. e. Lembaga Profesi (mis: IDI, IDAI, IBI, PERSAGI, HIMPAUDI) : pelayanan kesehatan dan social Peran LSM / Organisasi Kemasyarakatan a. Bersama petugas Puskesmas berperan aktif dalam kegiatan Posyandu: pelayanan kesehatan masyarakat, penyuluhan,menggerakkan kader sesuai dengan minat dan misi organisasi b. Memberikan dukungan sarana dan dana untuk pelaksanaan kegiatan Posyandu Peran Swasta/Dunia Usaha a. Memberikan dukungan sarana dan dana untuk pelaksanaan kegiatan Posyandu b. Berperan aktif sebagai sukarelawan dalam pelaksanaan kegiatan Posyandu Tujuan pengorganisasian pokjanal posyandu adalah untuk mengkoordinasikan berbagai upaya pembinaan yang berkaitan dengan peningkatan fungsi dan kinerja posyandu, yang secara operasional dilaksanakan oleh unit atau kelompok pengelola Posyandu di desa/kelurahan, melalui mekanisme pembinaan secara berjenjang oleh Pokjanal Posyandu di daerah. 1. Pembentukan Pokjanal Posyandu Pembentukan organisasi pokjanal posyandu diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah daerah masing-masing sebagaimana tercantum dalam bab III pasal 3, yaitu: a. Pokjanal Posyandu Pusat berkedudukan di Pusat, provinsi, kabupaten/kota, dan kecamatan. b. Pokjanal Posyandu provinsi dibentuk dengan Keputusan Gubernur. c. Pokjanal Posyandu dibentuk dengan Keputusan Bupati/Walikota. d. Pokjanal Posyandu Kecamatan dibentuk dengan Keputusan Camat. e. Pokja Posyandu desa/kelurahan dibentuk dengan Keputusan Desa/Lurah. Dalam proses pembentukannya, pokjanal posyandu dibentuk dengan menganut prinsip- prinsip sebagai berikut: 1) Musyawarah mufakat; 2) Struktur organisasi ramping, sedehana, dan kaya fungsi. 3) Kesetaraan; 4) Keanggotaannya fungsional berdasarkan kompetensi masing-masing unsur, sehingga ada kejelasan fungsi dan peran masing-masing dalam pengorganisasian Pokjanal/Pokja Posyandu; dan 5) Mengutamakan prinsip koordinasi dan konsultasi. 6) Memanfaatkan sumberdaya yang ada di masyarakat. MATERI TAMBAHAN Sebagaimana diatur dalam Permendagri No. 54 Tahun 2007 Pasal 7 ayat (1), pokjanal posyandu kabupaten/kota mempunyai tugas: 1. Menyiapkan data dan informasi dalam skala kabupaten/kota tentang keadaan maupun perkembangan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan program Posyandu; 2. Menyampaikan berbagai data, informasi dan masalah kepada instansi/lembaga terkait untuk penyelesaian tindak lanjut; 3. Menganalisa masalah dan kebutuhan intervensi program berdasarkan pilihan alternatif pemecahan masalah sesuai dengan potensi dan kebutuhan lokal; 4. Menyusun rencana kegiatan tahunan dan mengupayakan adanya sumbersumber pendanaan untuk mendukung kegiatan pembinaan Posyandu; 5. Melakukan bimbingan, pembinaan, fasilitasi, advokasi, pemantauan, dan evaluasi pengelolaan program/kegiatan Posyandu secara rutin dan terjadwal; 6. Memfasilitasi penggerakan dan pengembangan partisipasi, gotong royong, dan swadaya masyarakat dalam mengembangkan Posyandu; 7. Mengembangkan kegiatan lain sesuai dengan kebutuhan; 8. Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan kepada Bupati/Walikota dan Ketua Pokjanal Posyandu provinsi. Adapun fungsi Pokjanal/Pokja Posyandu sebagaimana tercantum dalam Permendagri No. 54 Tahun 2007 pasal 10, yaitu sebagai berikut: 1. Penyaluran aspirasi masyarakat dalam pengembangan Posyandu; 2. Pelaksanaan kebijakan pemerintah dalam pembinaan Posyandu; 3. Pengoordinasian pelaksanaan program yang berkaitan dengan pengembangan Posyandu; 4. Peningkatan kualitas pelayanan Posyandu kepada masyarakat; dan 5. Pengembangan kemitraan dalam pembinaan Posyandu.