Anda di halaman 1dari 2

Nama : Fia Annisa Putri

NIM : 142111133098
Kelas : Akuakultur-B

Collaborative Research on Shellfish Aquaculture for Future Food


by
Prof. Dr. Mhd. Ikhwanuddin Abdullah

Pada webinar kali ini, membahas tentang penelitian kriteria utama kerang
sebagai makanan untuk masa depan. Meskipun banyak spesies kerang yang lebih
fleksibel daripada ikan, kerang masih memiliki kekurangan untuk dijadikan sumber
makanan utama untuk masa depan. Hal itu karena kerang memiliki tingkat
kelangsungan hidup yang rendah. Untuk menghasilkan produksi budidaya yang cepat,
penting untuk memiliki spesies yang siklus hidupnya pendek.
Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan suatu rencana aksi global
yang disepakati oleh para pemimpin dunia, termasuk Indonesia. Dengan mengusung
tema “Mengubah Dunia Kita: Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan,” SDGs
yang berisi 17 tujuan dan 169 target merupakan rencana aksi global untuk 15 tahun ke
depan (berlaku sejak 2016-2030) guna mengakhiri kemiskinan, mengurangi
kesenjangan dan melindungi lingkungan. SDGs berlaku universal, sehingga seluruh
negara tanpa terkecuali memiliki kewajiban moral untuk mencapai tujuan dan target
SDGs.
Kerang pada umumnya memiliki nilai protein yang cukup tinggi serta memiliki
tingkat konsumsi yang tinggi di dunia. Nilai gizi pada kerang seperti asam amino
esensial, asam lemak tak jenuh, peptida bioaktif, astaxanthin, vitamin, mineral, serta
protein hewani lainnya yang terdapat pada kerang bisa dibilang lebih besar dibanding
dengan daging yang lainnya.
Manfaat dan nutrisi kerang telah diakui dengan baik. Bahkan, beberapa kerang
diakui memiliki bioaktivitas yang menarik dan karenanya bermanfaat bagi kesehatan.
Karena itu, permintaan konsumen akan kerang dan juga makanan laut lainnya
mengalami peningkatan secara signifikan. Hambatan akses penting untuk
dipertimbangkan karena ketahanan pangan tidak hanya bergantung pada ketersediaan
makanan dalam segi jumlah yang cukup, tetapi juga pada akses masyarakat terhadap
pangan yang dimediasi oleh ekonomi.
Selanjutnya adalah Program Penelitian Akuatrop HICOE. Terdapat beberapa
spesies seperti udang pasifik putih, tiram, dan juga udang macan hitam yang difokuskan
guna produksi benih berkelanjutan. Keberlangkungan sumber daya kerang atau
menghidupkan kembali populasi alami sangat dieksploitasi dan dipengaruhi juga oleh
perubahan iklim.
Lalu ada juga Teknologi Pembibitan Ikan KerangKA dengan fokus terhadap
spesies seperti kepiting salib, kepiting lumpur, dan udang pasifik kaki putih dimana
menjelaskan tentang bagaimana pengembangan teknologi pemuliaan untuk produksi
benih spesies kerang komersial untuk memastikan produksi pertumbuhan yang
berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai