Anda di halaman 1dari 6

PERBANDINGAN UNDANG-UNDANG NO.

5 TAHUN 1960

DENGAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NO. 40 TAHUN 1996

DAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NO. 18 TAHUN 2021

.diajukan guna memenuhi Tugas

Dalam mata kuliah administrasi pertanahan

pada.Institut.Pemerintahan.Dalam.Negeri

Dosen Pengampu : SURAJI, S.Sos, M.Si

oleh.

MUHAMMAD AFIF NASUTION

30.0118 / Absen 03

Program.Studi : Kependudukan.dan.Catatan Sipil

INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI

2022
UNDANG-UNDANG No. 5 PERATURAN PEMERINTAH PERATURAN PEMERINTAH
TAHUN 1960 REPUBLIK INDONESIA REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 40 TAHUN 1996 NOMOR 18 TAHUN 2021
TENTANG PERATURAN TENTANG HAK GUNA USAHA, TENTANG HAK
DASAR POKOK-POKOK HAK GUNA BANGUNAN DAN PENGELOLAAN, HAK ATAS
AGRARIA PRESIDEN HAK PAKAI ATAS TANAH TANAH, SATUAN RUMAH
REPUBLIK INDONESIA, SUSUN, DAN PENDAFTARAN
TANAH
bahwa di dalam Negara Republik bahwa tanah memiliki peran yang bahwa untuk melaksanakan
Indonesia yang susunan sangat penting artinya dalam ketentuan Pasal 42 dan Pasal 185
kehidupan rakyatnya, termasuk kehidupan bangsa Indonesia ataupun huruf b Undang-Undang Nomor
per-ekonomiannya, terutama dalam pelaksanaan pembangunan 11 Tahun 2O2O tentang Cipta
masih bercorak agraris, bumi, air nasional yang diselenggara-kan Kerja, perlu menetapkan
dan ruang angkasa, sebagai sebagai upaya berkelanjutan untuk Peraturan Pemerintah tentang Hak
karunia Tuhan Yang Maha Esa mewujudkan masyarakat yang adil Pengelolaan, Hak Atas Tanah,
mempunyai fungsi yang amat dan makmur berdasarkan Pancasila Satuan Rumah Susun, dan
penting untuk membangun dan Undang-Undang Dasar 1945; Pendaftaran Tanah;
masyarakat yang adil dan
makmur;
Pasal 20 Pasal 24 Bagian Kelima
(1) Hak milik adalah hak turun- (1) Hak Guna Bangunan atas tanah Pembebanan, Peralihan, dan
temurun, terkuat dan terpenuh Hak Milik terjadi dengan pemberian Pelepasan Hak Pengelolaan dan
yang dapat dipunyai orang atas oleh pemegang Hak Milik dengan Hak Atas Tanah di atas Hak
tanah, dengan mengingat akta yang dibuat oeh Pejabat Pembuat Pengelolaan
ketentuan dalam pasal 6. Akta Tanah. Pasal 12
(2) Hak milik dapat beralih dan (2) Pemberian Hak Guna Bangunan (3) Hak Pengelolaan hanya dapat
dialihkan kepada pihak lain. atas tanah Hak Milik sebagaimana dilepaskan dalam h.al diberikan
dimaksud dalam ayat (1) wajib hak milik, dilepaskan untuk
didaftarkan pada Kantor Pertanahan. kepentingan umum, atau
(3) Hak Guna Bangunan atas tanah keterrtuan lain yang diatur dalam
Hak Milik mengikat pihak ketiga peraturan perundang-t;ndangan.
sejak didaftarkan sebagaimana
dimaksud dalam ayat (2).
(4) Ketentuan mengenai tata cara
pemberian dan pendaftaran Hak Guna
Bangunan atas tanah Hak Milik diatur
lebih lanjut dengan Keputusan
Presiden.
Pasal 21 Pasal 29 Pasal 37
(3) Orang asing yang sesudah (1) Hak Guna Bangunan atas tanah (2) Hak guna bangunan di atas
berlakunya Undang-undang ini Hak Milik diberikan untuk jangka Tanah hak milik diberikan untuk
memperoleh hak milik karena waktu paling lama tiga puluh tahun. jangka waktu paling lama 30 (tiga
pewarisan tanpa wasiat atau puluh) tahun dan dapat diperbarui
percampuran harta karena dengan akta pemberian hak guna
perkawinan, demikian pula bangunan di atas hak milik.
warganegara Indonesia yang
mempunyai hak milik dan setelah
berlakunya undangundang ini
kehilangan kewarganegaraannya
wajib melepaskan hak itu di
dalam jangka waktu satu tahun
sejak diperolehnya hak tersebut
atau hilangnya kewarganegaraan
itu. Jika sesudah jangka waktu
tersebut lampau hak milik itu
tidak dilepaskan, maka hak
tersebut hapus karena hukum dan
tanahnya jatuh pada Negara,
dengan ketentuan bahwa hak-hak
pihak lain yang membebaninya
tetap berlangsung.
Pasal 28 Pasal 1 Pasal 101
(1) Hak guna-usaha adalah hak Dalam Peraturan Pemerintah ini yang Pada saat Peraturan Pemerintah
untuk mengusahakan tanah yang dimaksud dengan : ini mulai berlaku:
dikuasai langsung oleh Negara, 1. Hak Guna Usaha, Hak Guna 1. Hak Pengelolaan, hak guna
dalam jangka waktu sebagaimana Bangunan dan Hak Pakai adalah hak usaha, hak guna bangunan, atau
tersebut dalam pasal 29, guna atas tanah sebagaimana dimaksud hak pakai yang telah diberikan
perusahaan pertanian, perikanan dalam Undang-Undang Nomor 5 sebelum berlakunya Peraturan
atau peternakan. Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pemerintah ini, tetap sah dan
(2) Hak guna-usaha diberikan Pokok-pokok Agraria. 2. Hak berlaku;
atas tanah yang luasnya paling Pengelolaan adalah hak menguasai 2. Permohonan hak guna usaha,
sedikit 5 hektar, dengan dari Negara yang kewenangan hak guna bangunan, atau hak
ketentuan bahwa jika luasnya 25 pelaksanaannya sebagian pakai yang telah diterima lengkap
hektar atau lebih harus memakai dilimpahkan kepada pemegangnya. 3. dan beium diterbitkan surat
investasi modal yang layak dan Sertipikat adalah tanda bukti hak keputusan pemberian haknya
tehnik perusahaan yang baik, yang dimaksud dalam Pasal 19 sebelum berlakunya Peraturan
sesuai dengan perkembangan Undang-Undang Pokok Agraria. 4. Pemerintah ini, diselesaikan
zaman. Uang Pemasukan adalah sejumlah sesuai dengan ketentuan
(3) Hak guna-usaha dapat beralih uang yang harus dibayar oleh Perahrran Pemerintah ini.
dan dialihkan kepada pihak lain. penerima hak pada saat pemberian
Hak Guna Usaha, Hak Guna
Bangunan dan Hak Pakai serta
perpanjangan dan pembaharuannya.
Pasal 55 Pasal 3 Pasal 20
(1) Hak-hak asing yang menurut (1) Pemegang Hak Guna Usaha yang ( 1) Pemegang hak guna usaha
Ketentuan Konversi pasal I, II, tidak lagi memenuhi syarat yang tidak lagi memenuhi syarat
III, IV dan V dijadikan hak guna sebagaimana dimaksud dalam Pasal sebagaimana dimaksud dalam
usaha dan hak guna bangunan 2, dalam jangka waktu satu tahun Pasal 19, dalarn jangka waktu 1
hanya berlaku untuk sementara wajib melepaskan atau mengalihkan (satu) tahun wajib melepaskan
selama sisa waktu hak-hak Hak Guna Usaha itu kepada pihak atau mengalihkan hak guna usaha
tersebut, dengan jangka waktu lain yang memenuhi syarat. kepada pihak lain yang memenuhi
paling lama 20 tahun. syarat
(2) Hak guna usaha dan hak guna
bangunan hanya terbuka
kemungkinannya untuk diberikan
kepada badan-badan hukum yang
untuk sebagian atau seluruhnya
bermodal asing, jika hal itu
diperlukan oleh undang-undang
yang mengatur pembangunan
nasional semesta berencana.
Pasal 35 Pasal 22 Pasal 38
(1) Hak guna bangunan adalah (1) Hak Guna Bangunan atas tanah (1) Hak guna bangunan di atas
hak untuk mendirikan dan Negara diberikan dengan keputusan Tanah Negara diberikan dengan
mempunyai bangunan-bangunan pemberian hak oleh Menteri atau keputusan pemberian hak oleh
atas tanah yang bukan miliknya pejabat yang ditunjuk. Menteri.
sendiri, dengan jangka waktu (2) Hak Guna Bangunan atas tanah (2) Hak guna bangunan di atas
paling lama 30 tahun. Hak Pengelolaan diberikan dengan Tanah Hak pengelolaan diberikan
(2) Atas permintaan pemegang keputusan pemberian hak oleh dengan keputusan pemberian hak
hak dan dengan mengingat Menteri atau pejabat yang ditunjuk oleh Menteri berdasarkan
keperluan serta keadaan berdasar-kan usul pemegang Hak persetujuan pemegang Hak
bangunan-bangunannya, jangka Pengelolaan. Pengelolaan.
waktu tersebut dalam ayat (1) (3) Hak guna bangunan di atas
dapat diperpanjang dengan waktu Tanah hak milik terjadi melalui
paling lama 20 tahun. pemberian hak oleh pemegang
(3) Hak guna bangunan dapat hak milik dengan akta yang dihuat
beralih dan dialihkan kepada oleh Pejabat Pembuat Akta.
pihak lain. Tanah.
Pasal 55 Pasal 25 Pasal 37
(1) Hak-hak asing yang menurut (1) Hak Guna Bangunan sebagaimana (1) Hak guna bangunan di atas
Ketentuan Konversi pasal I, II, dimaksud dalam Pasal 22 diberikan Tanah Negara dan Tanah Hak
III, IV dan V dijadikan hak guna untuk jangka waktu paling lama tiga Pengelolaan diberikan untuk
usaha dan hak guna bangunan puluh tahun dan dapat diperpanjang jangka waktu paling lama 3O
hanya berlaku untuk sementara untuk jangka waktu paling lama dua (tiga puluh) tahun, diperpanjang
selama sisa waktu hak-hak puluh tahun. untuk jangka waktu paling lama
tersebut, dengan jangka waktu 20 (dua puluh) tahun, dan
paling lama 20 tahun. (2) Hak diperbarui untuk jangka waktu
guna usaha dan hak guna paling lama 30 (tiga puluh) tahun.
bangunan hanya terbuka (2) Hak guna bangunan di atas
kemungkinannya untuk diberikan Tanah hak milik diberikan untuk
kepada badan-badan hukum yang jangka waktu paling lama 30 (tiga
untuk sebagian atau seluruhnya puluh) tahun dan dapat diperbarui
bermodal asing, jika hal itu dengan akta pemberian hak guna
diperlukan oleh undang-undang bangunan di atas hak milik.
yang mengatur pembangunan
nasional semesta berencana.
Pasal 41 Pasal 44 Pasal 53
(1) Hak pakai adalah hak untuk (1) Hak Pakai atas tanah Hak Milik (1) Hak pakai di atas Tanah
menggunakan dan/atau terjadi dengan pemberian tanah oleh Negara diberikan dengan
memungut hasil dari tanah yang pemegang Hak Milik dengan akta keputusan pemberian hak oleh
dikuasai langsung oleh Negara yang dibuat oleh Pejabat Pembuat Menteri.
atau tanah milik orang lain, yang Akta Tanah. (2) Hak pakai di atas Tanah Hak
memberi wewenang dan (2) Pemberian Hak Pakai atas tanah Pengelolaan diberikan dengan
kewajiban yang ditentukan dalam Hak Milik sebagaimana dimaksud keputusan pemberian hak oleh
keputusan pemberiannya oleh dalam ayat (1) wajib didaftarkan Menteri berdasarkan persetujuan
pejabat yang berwenang dalam buku tanah pada Kantor pemegang Hak Pengelolaan.
memberikannya atau dalam Pertanahan. (3) Hak pakai di atas Tanah hak
perjanjian dengan pemilik (3) Hak Pakai atas tanah Hak Milik milik terjadi melalui pemberian
tanahnya, yang bukan perjanjian mengikat pihak ketiga sejak saat oleh pemegang hak milik dengan
sewa-menyewa atau perjanjian pendaf-tarannya sebagaimana akta yang dibuat oleh Pejabat
pengolahan tanah, segala sesuatu dimaksud dalam ayat (2). Pembuat Akta Tanah.
asal tidak bertentangan dengan
jiwa dan ketentuan-ketentuan
Undang-undang ini.
Pasal 45 Pasal 56
(1) Hak Pakai sebagaimana dimaksud (21 Permohonan pembaruan hak
dalam Pasal 42 diberikan untuk pakai diajukan paling lama 2
jangka waktu paling lama dua puluh (dua) tahun setelah berakhirnya
lima tahun dan dapat diperpanjang jangka waktu hak pakai.
untuk jangka waktu paling lama dua
puluh tahun atau diberikan untuk
jangka waktu yang tidak ditentukan
selama tanahnya dipergunakan untuk
keperluan tertentu.

Pasal 44 dan 45
Oleh karena hak sewa merupakan
hak pakai yang mempunyai sifat-
sifat khusus maka disebut
tersendiri. Hak sewa hanya
disediakan untuk bangunan-
bangunan berhubung dengan
ketentuan pasal 10 ayat 1. Hak
sewa tanah pertanian hanya
mempuyai sifat sementara (pasal
16 jo 53). Negara tidak dapat
menyewakan tanah, karena
Negara bukan pemilik tanah.
Pasal 46
Hak membuka tanah dan hak
memungut hasil hutan adalah
hak-hak dalam hukum adat yang
menyangkut tanah. Hak-hak ini
perlu diatur dengan Peraturan
Pemerintah demi kepentingan
umum yang lebih luas daripada
kepentingan orang atau
masyarakat hukum yang
bersangkutan.
Pasal 46
Hak membuka tanah dan hak
memungut hasil hutan adalah
hak-hak dalam hukum adat yang
menyangkut tanah. Hak-hak ini
perlu diatur dengan Peraturan
Pemerintah demi kepentingan
umum yang lebih luas daripada
kepentingan orang atau
masyarakat hukum yang
bersangkutan.

Anda mungkin juga menyukai