Asuhan Keperawatan Kasus Ca Serviks)
Asuhan Keperawatan Kasus Ca Serviks)
S DENGAN DIAGNOSA
CA SERVIKS STADIUM II
Kelompok II :
Defyani Dipan
NIM : 711490121007
2021
KEPERAWATAN MATERNITAS PENGKAJIAN FISIK PADA KASUS
GINEKOLOGI
BIO DATA
A. Identitas Ibu/Suami :
1. Initial : Ny. R.S
2. Umur : 50thn
3. Suku : Minahasa
4. Agama : Kristen Protestan
5. Pendidikan : SMK
6. Pekerjaan : IRT
7. Lama menikah : 22 Thn
8. Alamat : Tanawangko Jaga 1
Identitas Penangung Jawab :
1. Inisial : Tn. I.D
2. Umur : 42 Tahun
3. Pendidikan : SMA
4. Jenis Kelamin : Laki-laki
5. Pekerjaan : Pegawai Swasta
6. Hubungan Dengan Klien : Suami Klien
B. Data Biologis/Fisiologis
1. Keluhan Utama
Nyeri perut bagian bawah
2. Riwayat Keluhan Utama
Pasien mengatakan terasa nyeri pada area perut bagian bawah selama lebih dari
3 bulan lalu dengan skala nyeri 6, seperti ditusuk-tusuk, selama 4-8 menit dan
terasa hilang timbul, pasien mengatakan cemas akan kondisinya, pasien
mengatakan keluar darah dari kemaluan takut perdarahan terjadi, pasien
mengatakan takut penyakitnya semakin parah setelah kemoterapi, pasien
mengatakan kepala pusing, pasien terlihat pucat, lemas, pasien sering
menanyakan tentang kondisinya pada perawat.
3. Riwayat Kesehatan Lalu
Pasien tidak pernah mempunyai riwayat penyakit lain selain kanker serviks
b. Riwayat opname(kapan/alasan)
Pasien tidak mengonsumsi obat kronis, pasien tidak merokok dan minum
minuman beralkohol .
C. Riwayat Keluarga
Pasien tidak mempunyai riwayat penyakit turunan seperti DM, asam urat,
hipertensi dll. Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga pasien yang
menderita penyakit seperti yang dialami Pasien
3. Pengaruh lingkungan psikososial serumah
Saat pasien sakit keluarga pasien selalu mendukung pasien dalam proses
pengobatan dan kesembuhan pasien. Interaksi pasien dan keluarganya baik.
Genogram
Keterangan
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
D. Riwayat Reproduksi
1. Riwayat haid
a. Menarche : 11thn
d. Perlangsungan haid
b. Riwayat Genokologi :
Pasien tidak mempunyai riwayat ginekologi selain kanker ovarium
c. Riwayat Keluarga berencana :
Tipe alat kontrasepsi yang pernah dipakai oleh Pasien adalah pil.
E. Riwayat Aktivitas Sehari hari
1. Kebutuhan Nutrisi :
1. Pola makan ibu
Pola makan pasien teratur dan nafsu makan pasien menurun
2. Frekuensi makan
Pasien makan 3x sehari dengan porsi 1/4 porsi piring
3. Kebutuhan Minum/cairan
Pasien mengkonsumsi minuman air mineral, susu dan the.
Pasien minum 4-5 gelas sehari.
Setelah MRS/Operasi
a. Komsumsi perhari makanan sumber
1) Karbohidrat : Nasi dan bubur
2) Protein : Telur
3) Lemak :-
4) Besi/asam folat : Sayuran & buah
5) Kalsium : Susu & tahu
6) Iodine : Ikan laut
b. Nafsu Makan :
Nafsu makan pasien berkurang saat pasien sakit.
c. Masalah dengan gigi/mengunyah
Tidak ada masalah dalam mengunyah makanan
d. Makanan yang disenangi
Ikan laut
e. Makanan yang dipantang
Daging dan gorengan
f. Kebutuhan minum/cairan
Pasien minum air mineral dan susu 4-5 gelas sehari
g. Perubahan lain
Nafsu makan pasien berubah saat pasien sakit
2. Kebutuhan Eliminasi
Kebiasan BAK
a. Frekuensi BAK
5-6x sehari
b. Warna/Bau khas
Kuning keruh/amoniak
c. Jumlah
±1.500cc
d. Gangguan eliminasi BAK
Tidak ada
Kebiasan BAB
a. Frekuensi BAB
Pasien mengatakan BAB 1x sehari
b. Warna/Konsistensi
Kuning kecoklatan
c. Gangguan Eliminasi
Tidak ada
Setelah Masuk Rumah Sakit/Operasi
a. Poliuri : -
b. Inkontinensia urin : -
c. Dysuri : -
d. Hemoroid : -
e. Keadaan kandung kencing : -
f. Perubahan lain :
BAK pasien berwarna merah kecoklatan keruh bercampur darah disertai
nanah dan berbau.
3. Kebutuhan Kebersihan diri :
Kebiasaan :
a. Kebersihan rambut
Rambut pasien berwarna hitam, berketombe dan rambut pasien mulai
rontok
b. Kebersihan badan
Badan pasien bersih, bau. Pasien mandi 1x sehari dan keramas 2 hari sekali
c. Kebersihan gigi/mulut
Mulut dan gigi bersih, tidak ada gigi yang copot, tidak ada caries dan lidah
tidak berjamur
d. Kebersihan genetalia/anus
Genetalia dan anus pasien bersih dan tidak ada luka
e. Kebersihan kuku tangan,kaki
Kuku tangan dan kaki pasien bersih dan pasien tidak mempunyai kuku
panjang.
f. Kebersihan pakaian
Pakaian pasien tampak bersih
Perubahan setelah MRS/Operasi :
-
4. Kebutuhan Istirahat/Tidur
Kebiasaan :
a. Istirahat/tidur siang
Pasien tidur siang ± 1 jam
b. Istirahat /tidur malam
Pasien tidur malam dari jam 21.30-05.00
c. Pekerjaan RT dilakukan
Pasien sebagai IRT dan mengerjakan pekerjaanya sendiri.
d. Merawat anak dilakukan
Pasien merawat anaknya dibantu oleh suami.
Setelah MRS/Operasi
a. Perubahan
Pasien sebagai IRT dan mengerjakan pekerjaanya sendiri tapi saat pasien
sakit dan merasa capek pasien dibantu oleh suami dan anak pasien
b. Peranan keluarga dalam membantu ibu istirahat
Suami dan anak pasien selalu membantu pekerjaan rumah yang dilakukan
pasien. Saat pasien istirahat keluarga memberikan/ menciptakan
lingkungan yang tenang, dan mengurangi/menghilangkan suara-suara
bising
F. PEMERIKSAAN FISIK
1. Penampilan ibu : Keadaan umum sedang
2. Kesadaran : Compos mentis
3. Tinggi badan/BB : TB : 155 BB: 49kg
4. Tanda vital : TD 90/60 Nadi : 90x/m Suhu: 36,40 Respirasi : 20x/m
5. Kepala dan rambut
- Keadaan rambut
Rambut berwarna hitam, tidak beruban
- Kebersihan rambut
Ada ketombe.
6. Wajah/Muka
- Edema wajah/muka
Wajah pasien tidak tampak edema
- Ekspresi Wajah
Ekspresi wajah cemas
7. Mata
Mata lengkap, bersih tidak ada kotoran, simetris kanan dan kiri., kornea mata
jernih kanan dan kiri. Konjuntiva anemis dan sklera tidak ikterik. Kelopak
mata/palepebra tidak ada pembengkakan. Adanya reflek cahaya pada pupil dan
bentuk isokor kanan dan kiri, iris kanan kiri berwarna hitam, tidak ada kelainan
8. Hidung
Hidung simetris kiri dan kanan, tidak ada pernafasan cuping hidung, posisi
septum nasal ditengah, lubang hidung bersih, tidak ada secret, tulang hidung
dan septum nasi tidak ada pembengkakan dan tidak ada poli
9. Mulut
Keadaan mukosa bibir kering dan pucat. Tonsil ukuran normal uvula letak
simetris ditengah, lidah bersih tidak berjamur, tidak ada karies .
10. Inspeksi Telinga
Bentuk telinga sedang, simetris kanan dan kiri. Lubang telinga bersih, tidak
ada serumen berlebih, pendengaran berfungsi dengan baik
11. Leher
Kelenjar getah bening tidak teraba, kelenjar tiroid tidak teraba, posisi trakhea
letak ditengah dan tidak ada kelainan, tidak ada pembesaran vena jugularis
dan tidak ada pembesaran arteri karotis
12. Dada/Perut
a. Payudara
Payudara dan puting kiri dan kanan simetris, puting susu kecoklatan,
buah dada mulai kendor dan tidak ada nyeri tekan
b. Jantung
Pemeriksaan inspeksi CRT ¿ 2 detik tidak ada sianosis. Pada
pemeriksaan palpasi iktus kordis teraba hangat. Perkusi batas jantung :
Basic jantung berada di ICS II dari lateral ke media linea , para sterna
sinistra, tidak melebar, Pinggang jantung berada di ICS III dari linea para
sterna kiri, tidak melebar, Apeks jantung berada di ICS V dari linea
midclavikula sinistra, tidak melebar. Pemeriksaan auskultasi : bunyi
jantung I saat auskultasi terdengar bunyi jantung normal dan regular,
bunyi jantung II : saat auskultasi terdengar bunyi jantung normal dan
regular, bunyi jantung tambahan : tidak ada bunyi jantung tambahan, dan
tidak ada kelainan
c. Abdomen
Inspeksi Bentuk : Bulat, Tidak ada bayangan vena, Tidak terlihat adanya
benjolan , Tidak ada luka operasi pada abdomen , Tidak terpasang drain
Auskultasi, Peristaltik 15 kali/menit. Palpasi : Terdapat nyeri tekan pada
perut bagian bawah, Tidak teraba adanya massa, Tidak ada pembesaran
pada hepar dan lien. Perkusi: Shifting Dullness (-), Tidak ada nyeri pada
pemeriksaan perkusi ginjal.
13. Panggul/Vagina/Serviks
1. Dengan inspekulo
Perdarhan pervaginam, terdapat keputihan dan berbau
14. Genetalia
Perdarhan pervaginam, kemampuan berkemih spontan dan pasien selalu
berkemih, tidak ada varises, dan tidak ada nyeri tekan
15. Pemeriksaan rectal
Tidak ada masa dan lesi antara rectum dan vagina
16. Tungkai bawah
Pergerakan sendi bebas, tidak ada kelainan ekstermitas, tidak ada kelainan
tulang belakang, tidak fraktur, tidak menggunakan traksi, tidak komparmentet
syndrome, kulit kemerahan, turgor kulit kurang, kekuatan otot 5 5 5 5.
G. DATA PSIKOLOGI/SOSIOLOGIS
a. Respon ibu
b. Respon suami
c. Respon anak
TERAPI
Asam Traneksamat (IV) 3 x 500 mg
Antrain (IV) 2 x 1amp
Ceftriaxone (IV) 2x 1 gr
Metoclopramide (IV) 3x 1 amp 5
Tablet Penambah darah 2x1 (PO)
RL (IVFD) 20 tpm
J. ANALISA DATA
No. Data Etiologi Masalah Keperawatan
1. DS: Penyebaran Ca Nyeri Kronis
Pasien mengatakan nyeri Serviks
perut bagian bawah
P : nyeri kanker serviks Pelvis
Q : seperti ditusuk-tusuk
R : nyeri perut bagian Menekan saraf
bawah Lumbosakrali
S : skala nyeri 6
T : hilang timbul ± 4-8mnt Stimulus
DO : Ditangkap
memegang perutnya
Nyeri Kronis
perut bagian bawah
TD : 90/60 mmHg
N : 90 x/menit
R : 20x/m
SB : 36,4oc
DO :
Pasien sering
menanyakan tentang
kondisinya pada
perawat.
Pasien terlihat
murung
Hasil pemeriksaan
patologi anatomi:
Cervix,
biopsi : carsinoma
cervix invasive
K. ASUHAN KEPERAWATAN
Intervensi Keperawatan
10.00 cairan
Pasien akan meningkatkan asupan Air O:
mineral dan susu lebih banyak dari Pasien terlihat pucat
sebelumya ±1.500ml/hari Konjungtiva anemis
7. Menganjurkan meningkatkan asupan Darah yang keluar yang
makanan berada di satu pembalut
10.05
Pasien akan meningkatkan asupan makan ± 50-100cc
seperti telur,sayuran,umbian dan buah- CRT > 2 detik
buahan yang mencegah terjadinya anemia Hemoglobin 10,1 g/dL
10.10 8. Menganjurkan segera melapor jika terjadi Hematokrit 30 %
TD : 100/60mmHg
perdarahan aktiv N: 84x/m
Pasien mengerti dan akan melakukan apa RR :22x/m
Melayani injeksi
yang dianjurkan as.tranexamat 1 amp
10.15 9. Berkolaborasi pemberian obat pengontrol via IV
Melayani obat
perdarahan As.Tranexamat 1 amp via (IV)
penambah darah 1 tab
Melayani injeksi as.tranexamat 1 amp via via oral
IV A : Masalah Sebagian Teratasi
10. Berkolaborasi pemberian produk darah
P : Intervensi dilanjutkan
Melayani obat penambah darah 1 tab via 1. Monitor frekuensi dan
oral kukuatan nadi
2. Monitor frekuensi nafas
3. Monitor frekuensi
darah
4. Identifikasi factor
resiko ketidak
seimbangan cairan
5. Monitor tanda dan
gejala perdarahan
6. Anjurkan meningkatkan
asupan cairan
7. Anjurkan meningkatkan
asupan makanan
8. Anjurkan segera
melapor jika terjadi
perdarahan
9. Kolaborasi pemberian
obat pengontrol
perdarahan
10. Kolaborasi pemberian
produk darah
Diagnosa Hari/Tanggal/Jam Implementasi Evaluasi
Nyeri Kronis Selasa, 31-09-2021 09.15
berhubungan 1. Mengidentifikasi lokasi karakteristik, durasi,
07.30 S:
denga penekanan
syaraf frekuensi, kualitas, intensitas nyeri dan Pasien mengatakan nyeri
identifikasi skala nyeri perut bagian bawah
Nyeri perut bagian bawah P : nyeri kanker serviks
P : Nyeri kanker serviks Q : seperti ditusuk-tusuk
Q : Seperti ditusuk-tusuk R : nyeri perut bagian
R : Nyeri perut bagian bawah sampai ke bawah
vagina S : skala nyeri 4
S : Skala nyeri 5 T : hilang timbul ± 4-8mnt
T : Hilang timbul ± 4-8 menit Pasien mengatakan
TD : 120/80 mmHg merasa nyaman dan nyeri
N : 80 x/menit mulai berkurang setelah
R : 20x/m diberikan terapi Slow
07.40 SB : 36,4oc Stroke Back Massage
2. Mengidentifikasi respon nyeri non verbal dengan aroma lavender
Pasien tampak meringis dan memegang Pasien mengatakan
07.45 perut bagian bawah istirahat tidak mau
3. Mengkontrol lingkungan yang memperberat menggunakan selimut
rasa nyeri akibat lingkungan yang
Sampiran telah dipasang , pasien istirahat panas
tidak mau menggunakan selimut akibat
08.05 lingkungan yang panas O:
4. Menjelaskan Penyebab, Periode dan Pemicu Pasien tampak meringis
Nyeri dan memegang perut
Pasien dan keluarga sudah mulai bagian bawah
08.15
memahami/mengerti apa yang dijelaskan. TD : 120/80 mmHg
5. Menjelaskan strategi mengurangi nyeri N : 80 x/menit
08.25 Pasien dan keluarga sudah mulai R : 20x/m
memahami/mengerti apa yang dijelaskan SB : 36,4oc
6. Mengajarkan teknik non farmakologi Slow Melayani obat injeksi
Stroke Back Massage dengan Minyak antrain 1 amp via IV
08.45 Aromaterapi Lavender
Pasien merasa nyaman dan nyeri mulai A : Masalah Sebagian Belum
berkurang Teratasi
10.10 Pasien akan meningkatkan asupan makan Darah yang keluar yang
seperti telur,sayuran,umbian dan buah- berada di satu pembalut
buahan yang mencegah terjadinya anemia ± 50-100cc
8. Menganjurkan segera melapor jika terjadi CRT > 2 detik
10.15 perdarahan aktiv Hemoglobin 10,1 g/dL
Pasien mengerti dan akan melakukan apa Hematokrit 30 %
TD : 130/70mmHg
yang dianjurkan N: 84x/m
RR :22x/m
10.20 9. Berkolaborasi pemberian obat pengontrol
Melayani injeksi
perdarahan As.Tranexamat 1 amp via (IV) as.tranexamat 1 amp
via IV
Melayani injeksi as.tranexamat 1 amp via
Melayani obat
IV penambah darah 1 tab
via oral
10. Berkolaborasi pemberian produk darah
Melayani obat penambah darah 1 tab via A : Masalah Sebagian Teratasi
oral P : Intervensi dilanjutkan
1. Monitor frekuensi dan
kukuatan nadi
2. Monitor frekuensi nafas
3. Monitor frekuensi
darah
4. Identifikasi factor
resiko ketidak
seimbangan cairan
5. Monitor tanda dan
gejala perdarahan
6. Anjurkan meningkatkan
asupan cairan
7. Anjurkan meningkatkan
asupan makanan
8. Anjurkan segera
melapor jika terjadi
perdarahan
9. Kolaborasi pemberian
obat pengontrol
perdarahan
10. Kolaborasi pemberian
produk darah
Diagnosa Hari/Tanggal/Jam Implementasi Evaluasi
Nyeri Kronis Rabu, 01-09-2021 08.55
berhubungan 1. Mengidentifikasi lokasi karakteristik, durasi,
07.30 S:
dengan penekanan
syaraf frekuensi, kualitas, intensitas nyeri dan Pasien mengatakan nyeri
identifikasi skala nyeri perut bagian bawah
Nyeri perut bagian bawah P : nyeri kanker serviks
P : Nyeri kanker serviks Q : seperti ditusuk-tusuk
Q : Seperti ditusuk-tusuk R : nyeri perut bagian
R : Nyeri perut bagian bawah sampai ke bawah
vagina S : skala nyeri 3
S : Skala nyeri 4 T : hilang timbul ± 4-8mnt
T : Hilang timbul ± 4-8 menit Pasien mengatakan
TD : 100/80 mmHg merasa nyaman dan nyeri
N : 82 x/menit mulai berkurang setelah
R : 20x/m diberikan terapi Slow
07.40 SB : 36,5oc Stroke Back Massage
2. Mengidentifikasi respon nyeri non verbal dengan aroma lavender
Pasien masih tampak meringis dan Pasien mengatakan
07.45 memegang perut bagian bawah istirahat tidak mau
3. Menjelaskan Penyebab, Periode dan Pemicu menggunakan selimut
Nyeri akibat lingkungan yang
Pasien dan keluarga sudah panas
07.55
memahami/mengerti apa yang dijelaskan.
4. Menjelaskan strategi mengurangi nyeri O:
P : Intervensi dilanjutkan
Identifikasi lokasi
karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri
Identifikasi skala nyeri
Identifikasi respon
nyeri non verbal
terapeutik
Ajarkan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi pemberian
analgetik
Resiko Rabu, 01-09-2021 10.05
Kekurangan 1. Memonitor frekuensi dan kukuatan nadi S:
Volume Cairan 08.55
N : 80x/m Pasien mengatakan
Tubuh
2. Memonitor frekuensi nafas keluar darah dari vagina
08.57
RR : 20x/m Pasien mengatakan 1
3. Memonitor frekuensi tekanan darah hari 4-5x ganti
08.59
TD : 120/80mmHg pembalut
09.05
4. Mengidentifikasi factor resiko ketidak Pasien mengatakan
seimbangan cairan akan meningkatkan
Factor resiko ketidakseimbangan cairan asupan Air mineral dan
Siti, J (2019). Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Kanker Serviks di Ruang Mawar
RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda.
http://repository.poltekkes-kaltim.ac.id/420/1/SELESAI.pdf
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2018). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia
Definisi dan Indikator Diagnostik.Jakarta : Dewan Pengerus PPNI.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
Definisi dan Tindakan Keperawatan.Jakarta : Dewan Pengerus PPNI.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia Definisi
dan Kriteria Hasil.Jakarta : Dewan Pengerus PPNI.