Anda di halaman 1dari 7

TUGAS PRAKTIKUM KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

Tentang

“SP AUTISME”

Disusun Oleh

Tazkya Cahaya Ramadhani 1911311025

Nerianti 1911311028

Vina Panduwinata 1911311031

KELOMPOK A/ 1A 2019

Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Keperawatan

Universitas Andalas

2021
Strategi Pelaksanaan (SP) I
Tindakan Keperawatan pada Klien Resiko Bunuh Diri

 A. Proses Keperawatan.
I. Kondisi Klien
 Data subjektif:
• Klien mengatakan malas berinteraksi dengan orang lain.
• Klien mengatakan orang-orang jahat dengan dirinya.
• Klien merasa orang lain tidak selevel. Data objektif:
• Klien tampak menyendiri.
• Klien terlihat mengurung diri. .
Klien tidak mau bercakap-cakap dengan orang lain

 Diagnosa Keperawatan: Autisme

2. Tujuan
 Klien dapat membina hubungin saling percaya.
 Klien dapat menyebutkan penyebab isolasi sosial.
 . Klien mampu menyebutkan keuntungan dan kerugian hubungan dengan
orang.Lain.
 Klien dapat melaksanakan hubungan social secara bertahap
 Klien mampu menjelaskan perasaan setelah berhubungan dengan orang lain.
 Klien mendapat dukungan keluarga dalam memperluas hubungan sosial,
 Klien dapat mananfaatican obat dengan baik.

3. Tindakan Keperawatan.
A. Membina hubungan saling percaya
b. Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial pasien.
C. Berdiskusi dengan pasien tentang keuntungan berinteraksi dengan orang lain.
D. Berdiskusi dengan pasien tentang kerugian berinteraksi dengan orang lain
E. Mengajarkan pasien cara berkenalan dengan satu orang
F. Menganjurkan pasien memasukkan kegiatan latihan berbincang-bincang
dengan orang lain dalam kegiatan harian,

A. Proses Pelaksanaan
1) Fase Orentasi
 Salam Terapeutik
P : Assalamualaikum
K : Waalaikumsalam
P : Selamat pagi adik, perkenalkan nama kakak perawat Neri. Saya mahasiswa
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas yang akan dinas di ruangan Anggrek
selama 3 minggu. Hari ini saya dinas pagi dari jam 07:00 sampai jam 14:00 siang.
Saya akan merawat adik selama di rumah sakit ini. Nama adik siapa?
K : Vina Panduwinata
P : Senangnya di panggil apa?
K : Vina
 Evaluasi / Validasi
P : Baiklah Vina, bagaimana perasaan Vina hari ini?
K : Bosan… sepi…
P : Ohh jadi Vina merasa bosan dan kesepian yaa. Apakah Vina masih suka
menyendiri?
K : Hmmm (menunduk)
P : Bagaimana tidurnya semalam? Apakah nyenyak?
K : Nyenyak kak
 Kontrak
P : Baiklah vina, bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang perasaan dan
kemampuan yang Vina miliki? Tujuannya agar Vina dengan saya dapat saling
mengenal, sekaligus Vina dapat mengetahui keuntungan berinteraksi dengan
orang lain dan kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain. Apakah Vina
bersedia?
K : (menganggukan kepala)
P : Berapa lama Vina mau berbincang-bincang?
K : Terserah
P : Bagaimana kalau 15 menit saja?
K : Boleh
P : Vina mau berbincang-bincang dimana?
K : Disini saja kak

2) Fase Kerja
P : Dengan siapa Vina tinggal serumah?
K : Dengan ayah, ibu, dan adik-adik
P : Diantara ayah, ibu, dan adik-adik, siapa yang paling dekat dengan Vina?
K : Hmmm, semuanya
P : Apa yang menyebabkan Vina dekat dengan mereka?
K : Karena suka diajak ngobrol, trus adik-adik suka mengajak Vina main
P : Berarti Vina dekat dengan semua anggota keluarga ya?
K : (mengangguk)
P : Apa saja kegiatan yang biasa Vina lakukan saat bersama keluarga?
K : Mengobrol bersama, makan bersama
P : Lalu apalagi?
K : Main bersama, membereskan rumah bersama-sama.
P : Wahh banyak sekali yaa! Nah, bagaimana dengan teman-teman Vina?
Apakah Vina mempunyai sahabat/teman yang dekat sekali dengan Vina?
K : (menggeleng2 kepala)
P : Oke, kalau teman yang tidak dekat dengan Vina? Apakah ada?
K : Semuanya
P : Apa yang membuat Vina tidak dekat dengan teman-teman Vina?
K : Mereka jahat
P : Apakah mereka pernah berbuat sesuatu kepada Vina?
K : Mereka suka mengejek-ngejek Vina
P : Bagaimana perasaan Vina saat itu?
K : Marah, sedih…. Tidak mau berteman
P : Ohh jadi Vina merasa marah, sedih, dan juga tidak mau berteman ya. Apakah
ada yang dekat dengan Putri di ruangan ini?
K : Tidak (menunduk)
P : Apa yang menghambat Vina dalam berteman atau bercakap-cakap dengan
orang lain?
K : Malas… takut diejek-ejek lagi
P : Menurut Vina apa keuntungan kita kalau mempunyai teman?
K : Jadi punya teman untuk bercakap-cakap
P : Wah benar, kita mempunyai teman untuk bercakap-bercakap. Apa lagi dek?
K : Hmm… jadi punya teman untuk bermain, makan bersama
P : Bagus sekali. Nah kalau kerugian kita tidak mempunyai teman apa dek?
K : Jadi kesepian
P : Lalu apa lagi?
K : Bosan… Tidak punya teman untuk bercakap-cakap…
P : Jadi banyak juga ruginya tidak punya teman ya. Kalau begitu, apakah Vina
ingin belajar berteman dengan orang lain?
K : Hmmm… Mau (menganggukkan kepala)
P : Bagus sekali. Nah untuk memulainya, sekarang Vina latihan berkenalan
dengan saya terlebih dahulu. Begini Vina, untuk berkenalan dengan orang lain kita
sebutkan dahulu nama kita dan nama panggilan yang kita sukai. Contohnya: nama
saya Nerianti, senang di panggil Neri. Selanjutnya Vina menanyakan nama orang
yang diajak berkenalan. Contohnya begini, nama Kakak/Ibu siapa? Senangnya
dipanggil apa? Nah sekarang, ayo Vina coba dipraktekkan! Misalnya saya belum
kenal dengan Vina. Coba Putri berkenalan dengan saya yaa.
K : Halo sus, nama saya Vina Panduwinata, saya senangnya dipanggil Vina.
Nama ners siapa?
P : Halo Vina, nama saya Nerianti
K : Ners senangnya dipanggil apa?
P : Saya senangnya dipanggil Neri
P : Ya bagus sekali Vina!! Seperti itu yaa cara berkenalannya. Setelah Vina
berkenalan dengan orang tersebut, Vina bisa melanjutkan percakapan tentang hal-hal
yang menyenangkan. Misalnya tentang keluarga, tentang hobi, pekerjaan dan lain
sebagainya. Sampai disini Putri ada yang bingung tidak?
K : Tidak sus
P : Bagus sekali

3) Fase Terminasi
 Evaluasi Subjektif
P : Bagaimana perasaan Vina setelah kita latihan berkenalan?
K : Senang kak
P : Alhamdulillah
 Evaluasi Objektif
P : Baiklah, tadi Vina sudah mempraktekkan cara berkenalan dengan baik sekali.
Nah sekarang coba Vina ulangi dan peragakan kembali cara berkenalan dengan
orang lain.
K : (mengulang cara berkenalan)
P : Wah Vina pintar sekali!
 RTL
P : Selanjutnya Vina dapat mengingat-ingat apa yang kita pelajari tadi selama
kakak tidak ada. Sehingga Vina lebih siap untuk berkenalan dengan orang lain.
Baiklah Vina, kegiatan berkenalan ini kita masukkan ke dalam jadwal kegiatan
harian yaa. Dalam satu hari mau berapa kali Vina latihan bercakap-cakap dengan
orang lain?
K : Dua aja kak
P : Dua kali ya? Baiklah jam berapa Vina akan latihan?
K : Hmmm… terserah, maunya siang sama sore
P : Baiklah, bagaimana kalau siang jam 10.00 dan sore jam 16.00?
K : (mengangguk)
P : Nah, jika Vina melakukanya secara mandiri, maka Vina menuliskan huruf M.
Jika Vina melakukannya dibantu atau diingatkan oleh perawat atau keluarga
maka Vina menuliskan huruf B. Jika Putri tidak melakukannya maka ditulis huruf
T. Apakah Vina mengerti?
K : Mengerti sus
P : Nahh bagus sekali Vina
 Kontrak yang akan datang
P : Baiklah, bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang tentang
pengalaman Vina bercakap-cakap dengan teman-teman baru dan latihan
bercakap-cakap dengan topik tertentu. Apakah Vina mau?
K : Mau kak
P : Vina mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 11:00?
K : Iya, boleh
P : Vina maunya dimana kita berbincang-bincang?
K : Disini aja
P : Baiklah, besok kita akan bertemu lagi yaa Vina disini jam 11:00, sampai
jumpa besok Vina. Saya permisi dahulu, selamat beristirahat yaa.
Wassalamualaikum Wr,Wb.

Anda mungkin juga menyukai