Tugas KWU Wulan
Tugas KWU Wulan
DISUSUN OLEH :
TRIASIH WULANDARI
17.93301.031
TRAVEL MANAGEMENT
SEKOLAH TINGGI PARIWISATA RIAU
PEKANBARU
2019
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................2
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................4
1.3 Tujuan..........................................................................................................................................4
BAB II...................................................................................................................................................5
ISI..........................................................................................................................................................5
2.1 KREATIVITAS...........................................................................................................................5
2.2 INOVASI.....................................................................................................................................5
2.3 KREATIVITAS DAN INOVASI................................................................................................6
2.5 HAMBATAN DAN TEKNIK MENINGKATKAN KREATIVITAS.........................................9
BAB III................................................................................................................................................11
PENUTUP...........................................................................................................................................11
3.1 KESIMPULAN...................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................12
KATA PENGANTAR
Puji Syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan
Hidayah Nya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah ini dengan tepat waktu.
Makalah ini dibuat guna memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan dengan Judul
Kreativitas dan Inovasi dalam Berwirausaha.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Mariantina, SP., MM dan Ibu Ika Fitria
Hasibuan, S.Pi., M.Si sebagai Dosen Mata Kuliah Kewirausahaan yang telah membimbing saya
sehingga saya dapat menyusun makalah ini dengan baik. Saya juga mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu saya dalam pembuatan Makalah ini.
Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata kesempurnaan maka dari itu saya
membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun. Semoga makalah ini juga bermanfaat
bagi pembaca. Atas perhatiannya saya ucapkan Terima Kasih.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Wirausaha adalah orang yang menjalankan usaha atau perusahaan dengan kemunkinan untung dan
rugi. Oleh karena itu wirausaha perlu memiliki kesiapan mental, baik untuk menghadapi keadaan
merugi maupun untung besar.
Di dalam makalah ini kami khusus akan membahas hal-hal yang berkaitan dengan hubungan antara
kreativitas dan inovasi. Yang di dalamnya mencakup manajemen inovasi, hubungan kreativitas dan
inovasi, dan hambatan dan teknik meningkatkan kreativitas.
Pemakalah berharap semoga makalah ini dapat membantu proses pembelajaran kewirausahaan yang
sedang kami pelajari khususnya di Fakultas Tadris Pendidikan Bahasa Arab semester dua. Dan
semoga makalah dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya.
Selain dari pada itu kami dari pemakalah kelompok dua menyadari bahwa tiada gading yang tak retak
artinya tidak ada manusia yang sempurna. Demikian juga dengan makalah ini, kami sangat menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu dengan senang hati penulis
berharap kritik dan saran yang kronstuktif dan membangun dari pembaca demi lebih baiknya makalah
ini. Dan penulis juga meminta maaf atas kesalahan dalam penulisan maupun isi.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini
Kreativitas, oleh Zimmerer diartikan sebagai kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru
dan untuk menemukan cara-cara baru dalam memecahkan persoalan dan menghadapi peluang
(Creativity is the ability to develop new ideas and to discover new ways of looking at problems and
opportunities).
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka kreativitas dapat dirumuskan sebagai suatu proses
aktivitas kognitif seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa karya baru maupun
karya kombinasi yang semuanya itu relatif berbeda dengan apa yang ada sebelumnya.
2.2 INOVASI
Inovasi merupakan sistem aktivitas organisasi yang mentransformasi teknologi mulai dari ide
sampai komersialisasi. Istilah inovasi, intrepreneurship, invensi, discovery, dan R&D sering
digunakan saling menggantikan (intrechangeable). Namun sebenarnya ada perbedaan antara istilah-
istilah tersebut. Inovasi mengacu kepada pembaharuan suatu produk, proses, dan jasa baru.
Intrepreneurship melibatkan identifikasi dan eksploitasi peluang untuk inovasi. Invensi dan discovery
mengacu kepada permulaan proses inovasi, dan R&D adalah proses formal untuk menjalankan ide-ide
inovatif.
Secara spesifik ada tiga tipe inovasi (Samson, 1989) yaitu inovasi produk. Inovasi proses, dan
inovasi sistem menejerial. Salah satu alasan mengapa inovasi sangat diperlukan adalah cepatnya
perubahan lingkungan bisnis yaitu semakin dinamik dan hostile. Sebuah organisasi yang inovatif
memiliki ciri-ciri seperti kolaborasi organisasinal yang intensif, melakukan manajemen terhadap
ketidak pastian lingkungan bisnis, dan mengakui pentingnya kapabilitas teknologi. Selanjutnya Saleh
dan Wang (1993) telah mengembangkan satu dari model komprehensif yang mengidentifikasi tiga
kunci sukses organisasi untuk melakukan inovasi secara efektif yaitu :
1. Entreprenueral strategi yaitu berani mengambil resiko, melakukan pendekatan bisnis yang
proaktif, dan komitmen manajemen.
2. Struktur organisasi yaitu dengan struktur yang lebih fleksibel, adanya disiplin interfungsional,
dan orientasi pada tim kerja lintas fungsional.
3. Iklim organisasi yaitu iklim yang promotif dan terbuka, kekuatan dan kekuasaan dalam
organisasi disebarkan tidak terpusat pada jenjang atas, dan memberikan sistem imbalan yang
efektif.
Stephen covey dalam bukunya first things first mengukapkan empat sisi potensial yang di
miliki manusia, yaitu:
Rasanya para emperatur adalah mereka yang mampu melakukan aktualisasi dari ke empat sisi
potensial itu secara tepat dan berkelanjutan.
Menurut Poppy King, entrepreneur muda dari australia yang sudah mulai terjun dalam bisnis
sejak berumur 18 tahun, dalam wawancara dengan televisi Singapura pada saat Global Entrepreneur
Forum 1995 berlangsung, mengatakan bahwa ada tiga hal yang dia lihat dalam kewirausahaan yang
senantiasa dia hadapi di lapangan yaitu yang pertama obstacle, kedua hardship, ketiga adalah very
rewarding life. Artinya dalam memacu dalam kewirausahaan biasanya memperhatikan adanya
hambatan atau kesulitan dan medan usaha yang menantang atau keras, namun memberikan balas jasa
atau hasil balik bagi kehidupan yang memukau.
Menurut Echauz, berdasarkan atas observasinya terhadap aneka wirausaha yang berhasil,
entrepreneur yang berhasil biasanya memacu sebuah mimpi, kemudian memikirkan sebuah rencana
yang matang untuk merealisasikan mimpi tersebut. Mimpi merupakan pikiran yang melihat jauh ke
depan, dipadukan dengan kerja, nilai-nilai yang benar, kemampuan mengelola uang, waktu dan
barang-barang meterial yang baik, kemampuan untuk menilai sifat-sifat seseorang, menghormati
orang lain, gaya hidup yang sederhana, terus-menerus mengusahakan perbaikan, bersedia belajar dari
orang lain, memperhatikan detail, bertanggung jawab atas kehidupan seseorang, keseimbangan di
dalam semua aspek kehidupan dan menikmati kerja (World Excecutives Digest, April 1994: 40-42
“Never Say Die”).
Ir. Fadel Muhammad, pemimpin Bukaka Teknik Utama yang berhasil menciptakan garbarata,
dalam wawancara dengan majalah Uang dan Efek, Januari 1995 yang lalu, dapat disimpulkan bahwa
dari pengalamannya entrepreneur yang bisa berhasil bila mempunyai visi yang tepat dan dilihat dalam
perspektif jangka panjang. Kata visi yang sering disebut dalam teori organisasi bisnis sebenarnya
sama dengan kata “mimpi” yang diungkapkan oleh Echauz di atas, yang disetujui pula oleh fadel
muhammad. Entrepreneur harus bisa mencari inspirasi dan pada saat yang sama dia sendiri kemudian
menjadi inspirator akan kegiatan bisnis yang dipacu menurut visinya. Yang tak kurang menarik,
dikatakan Fadel bahwa sukses bukan sebuah tujuan tetapi sebuah perjalanan (Success is not
destination but a journey).
Berkaitan dengan ungkapan Bung Fadel ini, mungkin menarik untuk disimak tentang
bagaimana proses atau kualitas proses seseorang yang memacu kreativitas untuk berhasil sebagai
seorang entrepreneur. Dia juga belajar atau mencari inspirasi dari kalangan yang dianggap sebagai
role model untuk menggerakkan sesuatu yang dianggap ideal type. Pandangan Fadel dalam hal ini
menarik untuk dilihat bahwa dia selalu inigin mempertajam ungkapan visi bisnis dengan mencari
ideal type dari waktu ke waktu secara tepat dan lugas pula. (Majalah Uang dan Effek, No. 19, Januari
1995).
Menjadi entrepreneur ibarat menjadi kapten kesebelasan dalam pertandingan sepak bola, dia
menjadi inspirator team dan sekaligus menjadi playmaker yang handal. Dia tahu kapan harus
menjemput bola dan kapan harus melepas bola, bahkan bagaimana memanfaatkan bola liar atau bola
muntah di depan gawang. Para inspirator ini selalu mempunyai winning commitment atau komitmen
untuk menang atau berhasil secara tepat dan memadai.
Menurut Amar Bhide (How Entrepreneur Craft Strategy that Work, Harvard Business Review,
Maret-April 1994), dalam suatu penelitian terhadap pendiri 100 perusahaan yang mempunyai angka
pertumbuhan volume bisnis yang tinggi tentang dari mana para wirausaha mendapatkan ide-ide
mereka didapat hasil sebagai berikut :
1. Ide yang dimodifikasi dari pengalaman sebelumnya ketika bekerja di tempat lain (71%)
2. Penemuan kebetulan melalui :
Mengubah pekerjaan sementara atau pekerjaan kasual menjadi sebuah bisnis (7%)
Ingin menjadi konsumen individual (6%)
Kebetulan membaca mengenai industri yang bersangkutan (4%)
Mengembangkan ide-ide dari anggota keluarga (2%)
3. Terpengaruh oleh revolusi Personal Computer (5%)
4. Penemuan peluang melalui riset yang sistematik (4%)
Menurut A. Roe (dikutip dari Kao, 1989 : 15-16), manusia kreatif mempunyai ciri :
Reudsepp menambahkan ciri-ciri yang telah dikemukakan Reo dengan ciri-ciri kreativitas sebagai
berikut :
A. Hambatan kreativitas
Hambatan psikologis
Hambatan ini membuat seseorang menjadi tidak bebas dalam mengeksploitasi dan mengubah
gagasan, mengalami halangan dalam mengekspresikan kemampuan konseptual, dan kurang
mampu berkomunikasi dengan baik
Hambatan budaya
Hambatan dalam hal budaya adalah adanya keseragaman berpikir atau “pemujaan” terhadap
cara berpikir logis dan rasional. Hal ini akan menghambat penyelesaian yang bersifat intuitif
atau menggunakan perasaan.
Hambatan lingkungan
Lingkungan sosial seperti sekolah, dimana guru-guru sangat khawatir untuk mencoba gagasan
baru, akan menghambat kreativitas. Lingkongan fisik misalnya tata letak ruang kerja dapat
diatur sedemikian rupa agar dapat mendukung suasana kerja yang produktif dan kreatif.
Hambatan bahasa berpikir
Kemampuan untuk memilih bahasa berpikir yang paling tepat untuk memecahkan masalah
akan dapat menghasilkan pemecahan masalah yang amat kreatif.
Hambatan keterpakuan fungsional
Hambatan ini bersumber pada kebiasaan kita untuk memfungsikan peralatan, orang, ataupun
teknologi hanya dengan satu cara
Hambatan kebiasaan memandang
Kebiasaan memandang suatu benda atau alat adalah suatu penghambat kreativitas.
Entrepreneurship atau kewirausahaan selalu tak terpisahkan dari kreativitas dan inovasi. Inovasi
tercipta karena adanya daya kreativitas yang tinggi. Kreativitas adalah kemampuan untuk membawa
sesuatu yang baru ke dalam kehidupan (Webster).
Menjadi entrepreneur ibarat menjadi kapten kesebelasan dalam pertandingan sepak bola, dia
menjadi inspirator team dan sekaligus menjadi playmaker yang handal. Dia tahu kapan harus
menjemput bola dan kapan harus melepas bola, bahkan bagaimana memanfaatkan bola liar atau bola
muntah di depan gawang. Para inspirator ini selalu mempunyai winning commitment atau komitmen
untuk menang atau berhasil secara tepat dan memadai.
DAFTAR PUSTAKA
Alitan,Lena.2009.Manajemen Inovasi.Bandung:Alfabeta
Meredith,Goeffrey G. 2005.Kewirausahaan.Jakarta.PPM
http://perjuangannajah.blogspot.com/2013/04/kreativitas-dan-inovasi-dalam-wirausaha.html