Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
sama lain dengan tatapan dikuasai amarah. apalagi dengan jisellea yg memiliki sosok yg
tenang tengah membentak ian dengan sekuat tenaganya sebelum jatuh dan menangis
tanpa suara.
disisi lain ian kemudian menjambak rambutnya sendiri lalu meninju tembok dengan
sekuat tenaga kemudian berlalu pergi guna menangkan pikirannya sendiri, ia takut akan
berbuat diluar kendalinya.
ini semua berawal dari hari ulang tahunnya, pesta itu, kedekatan itu dan kemudian
keacuhan ian yg membuat jisellea merasa bahwa ada yg berbeda dari pria itu.
ternyata benar, intuisinya tidak akan pernah mengkhianatinya. jisellea melihat ian
berpelukan dengan wanita itu, wanita yg ia kenal dari trainee dan merupakan seniornya
di perusahaannya sekarang. semua berawal dari kerjasama dan saling membantu
membuat sesuatu yg tak terduga muncul begitu saja.
jisellea juga melihat insta live ian dan bagaimana cara menyampaikan pria itu pada
wanita yg telah ia ajak bekerja sama.
jisellea jadi berfikir jadi selama ini ia bukan sosok yg berarti dalam hidupnya?
jadi selama ini aku hanya angin berlalu baginya ketika menghadapi kesulitannya waktu
itu?
memang resiko menjadi idol besar memang tidaklah mudah baginya, tapi ia sebisa dan
seberusaha mungkin untuk tetap bertahan.
dabin selalu bersikap aneh ketika ia menginjakkan kakinya di gedung perusahaan dream
perfect regime, begitu juga kebungkaman scott membuatnya berfikir bahwa memang
ada sesuatu yg salah ketika aku mencari ian disana.
setelah ia bercerita akan merilis single solonya, aku dengan penuh semangat
membantunya sebisaku.
melihat wajah yg sekian lama sudah mulai membaik berkat terapi kita satu sama lainn
saat itu.
namun setelah semua dirilis dan setelah perilisan music video itu, mendadak semua
berubah arah.
aku memang tidak marah ketika ia tidak bilang padaku bahwa wanita itu ada adegan
bersamanya di mv, bukan. aku tidak menganggap itu sebuah masalah.
semenjak itu aku juga menjauh, menjauh beberapa saat agar pikiranku jernih. bahkan
tetap profesional didepan kamera, hingga rose merasakan aura yg tidak biasanya bagiku.
setelah syuting sesuatu dan kembali ke dorm, jane menghampiriku yg sedang duduk
termenung menghadap balkon dorm.
aku mengatakan bahwa aku baik-baik saja tapi aku tau ia tidak akan percaya begitu saja,
karna aku dan ia sudah berteman sangat lama.
ia kemudian berlalu dan berfikir kalau aku butuh waktu sendiri dan tidak ingin
membicarakan apapun.
jisellea kemudian melangkah bergegas keluar dari dorm dan bertemu dengan rose
sambil menenteng belanjaan, menatap eunra dengan pandangan yg ntah eunra juga tidak
peduli. yg penting untuknya saat ini adalah pergi ke apartemennya dan bersembunyi
disana sampai hatinya benar-benar sembuh
tanpa membalas ucapan rose, jisellea pun bergegas menuju mobilnya dan melajukannya
dengan cepat.
ia menangis lagi dan lagi juga terbawa suasana oleh lagu itu.
dan tak lama kemudian ia tertidur, hingga tak menyadari sore harinya rose sudah ada di
apartemennya menatap nya dengan mata sembab dan air mata yg belum kering
menandakan bahwa ada sesuatu yg tidak beres yg membuat ia bersedih.
bertepatan dengan itu ponsel jisellea berdering di atas meja nakas, dengan nama
christian disana. sejenak ia berfikir, apa hubungan mereka baik-baik saja?
rose pun mengangkatnya dan terdengar suara agak panik menyapa inderanya ketika pria
itu berbicara.
rose mengerutkan dahi, dan dugaannya benar mereka sedang bertengkar hebat rupanya.
"dia sedang tidur, jika kau ingin menjelaskan kesinilah dan selesaikan dengan gentle"
ucap sinis rose.
jisellea terbangun karena merasakan perih pada lambungnya, ia ingat jika dari semalam
belum makan apapun. ia pun hendak turun dari ranjang namun
rose secara mengejutkan nya berdiri sambil membawa nampan berisi pancake madu dan
pisang.
"hehe sudah kubilangkan aku akan mampir nanti, di dorm sangat suntuk"
"harusnya aku bahagia bukan? tapi entah kenapa hatiku sangat sakit? ini pertama
kalinya aku tidak bisa menerima kenyataan apapun" suara jisellea bergetar
rose yg mengertipun beranjak dari sana kemudian menonton serial netflix walau
sebagian ia buat utk melamun.
10 menit kemudian pintu apartemen terbuka menampakkan ian disana datang dengan
raut yg sama kacaunya.
pria itu menatap hayoung. "ia ada dikamar, asam lambungnya kambuh"
ian kemudian bergegas menuju kamar jisellea, kemudian berdiri diambang pintu ketika
gadis itu tanpa sengaja menatap keberadaannya.
tatapan jisellea masih sama raut kekecewaan itu masih terpatri jelas disana, membuat
rasa bersalah ian semakin dalam.
"kenapa kamu ada disini" tanyanya dengan suara seraknya menahan tangis.
"kata siapa kita berakhir? kata siapa kau boleh pergi meninggalkanku?" ucap ian
jisellea menatap nyalang ian sambil menahan air mata di pelupuk matanya.
"bukankah sudah jelas? we done christian, please let me go" lirih jisellea memandang
christian.
"sorry" kemudian eunra merasakan kehangatan pelukan dari pria itu yang tengah
mendekapnya dengan erat.
"maaf aku buat kamu sedih, dan terlalu keras padamu. tapi kumohon jangan pernah
berfikir untuk meninggalkanku. please dont leave me"
"aku sudah terlalu jatuh untukmu, jangan meninggalkanku" ucap ia dg nada bergetar
menahan tangis yg sudah lama ia pendam sedari tadi
tangisan jisellea berlangsung lama hingga kemudian tertidur dipelukan christian. pria itu
kemudian membenarkan tidurnya dan menyelimutinya
menatap sekali lagi jisellea dengan mata merah dan sembabnya namun tak memudarkan
sedikitpun kecantika gadis itu.
ian dengan pelan membelai surai gadis itu, mencium kening, mata dan terakhir
mengecup singkat bibir candu itu. kemudian berjalan pelan keluar kamar, dan masih
mendapati rose di ruang tv.