Anda di halaman 1dari 7

TUGAS 1

AUDIT, ASSURANS DAN ETIKA PROFESI

“Pengantar dan Konsep Dasar Auditing”

DISUSUN OLEH :

Muhammad Farhan – A014211003

KELAS B

UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM PROFESI AKUNTANSI
MAKASSAR
2022
A. Pengantar
1. Overview tentang fungsi atestasi, assurance dan audit
a) Atestasi adalah suatu pernyataan pendapat atau pertimbangan seseorang
yang independen dan kompeten mengenai kesesuaian dalam segala hal yang
signifikan, asersi suatu entitas dengan kriteria yang telah ditetapkan. Ada
empat jenis jasa atestasi yang diberikan oleh kantor akuntan publik, yaitu:
Audit, Pemeriksaan (Examination), Penelaahan (Review), dan Prosedur yang
Disepakati Bersama (Agreed-upon Procedures).
b) Jasa assurance adalah jasa profesional independen yang meningkatkan
kualitas informasi bagi para pengambil keputusan. Jasa semacam ini dianggap
penting karena penyedia jasa assurance bersifat independen dan dianggap
tidak bias berkenaan dengan informasi yang diperiksa. Individu-individu yang
bertanggung jawab membuat keputusan bisnis memerlukan jasa assurance
untuk membantu meningkatkan keandalan dan relevansi informasi yang
digunakan sebagai dasar keputusannya.
c) Auditing adalah suatu proses sistematis untuk menghimpun dan mengevaluasi
bukti-bukti secara obyektif mengenai asersi-asersi tentang berbagai tindakan
dan kejadian ekonomi untuk menentukan tingkat kesesuaian antara asersi-
asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditentukan dan menyampaikan
hasilnya kepada para pemakai yang berkepentingan. Klasifikasi audit
berdasarkan tujuannya terdiri dari: audit laporan keuangan, audit kepatuhan,
dan audit operasional. Sedangkan klasifikasi audit berdasarkan pelaksana
audit terdiri dari: auditing eksternal, auditing internal, dan auditing sektor publik.
2. Proses Audit
Tahapan-tahapan dalam proses audit yaitu:
a) Persiapan penugasan audit
Pada tahap ini dimulai dengan penunjukan tim yang akan terlibat dalam suatu
penugasan audit.
b) Survey audit pendahuluan
Survey pendahuluan merupakan proses yang bertujuan untuk mendapatkan
pemahaman yang mendalam mengenai risiko perusahaan yang diaudit.
c) Pelaksanaan pengujian
Pada tahap pelaksanaan pengujian ini auditor perlu mencari bukti yang akan
menguatkan informasi yang diperoleh pada survey pendahuluan tersebut.
d) Penyelesaian penugasan audit
Dalam tahap ini auditor mematangkan berbagai temuan yang telah dirangkum
selama proses pekerjaan lapangan. Di sini auditor memperoleh keyakinan
yang memadai bahwa temuan yang dirangkumnya telah dijalankan sesuai
prosedur, obyektif dan independen.
e) Pelaporan hasil audit
Setelah selesai pelaksanaan pengujian di lapangan, maka ketua tim bersama
anggota tim kemudian menyusun laporan hasil audit.
3. Standar profesional akuntan public
Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) adalah kodifikasi berbagai pernyataan
standar teknis yang merupakan panduan dalam memberikan jasa bagi akuntan
publik di Indonesia. Standar-standar yang tercakup dalam SPAP adalah:
a) Standar Auditing Standar Auditing adalah sepuluh standar yang ditetapkan dan
disahkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), yang terdiri dari standar
umum, standar pekerjaan lapangan, dan standar pelaporan beserta
interpretasinya. Standar auditing merupakan pedoman audit atas laporan
keuangan historis.
b) Standar Atestasi Standar atestasi memberikan rerangka untuk fungsi atestasi
bagi jasa akuntan publik yang mencakup audit, review, pemeriksaan, dan
prosedur yang disepakati bersama. Standar atestasi terdiri dari 11 standar dan
dirinci dalam bentuk Pernyataan Standar Atestasi (PSAT).
c) Standar Jasa Akuntansi dan Review Standar jasa akuntansi dan review
memberikan rerangka untuk fungsi nonatestasi bagi jasa akuntan publik yang
mencakup jasa akuntansi dan review. Standar jasa akuntansi dan review dirinci
dalam bentuk Pernyataan Standar Jasa Akuntansi dan Review (PSAR).
d) Standar Jasa Konsultasi Standar jasa konsultasi memberikan panduan bagi
praktisi yang memberikan jasa konsultasi bagi kliennya melalui kantor akuntan
publik. Dalam jasa konsultasi, para praktisi menyajikan temuan, kesimpulan,
dan rekomendasi. Sifat dan lingkup jasa konsultasi ditentukan oleh perjanjian
antara praktisi dengan kliennya.
e) Standar Pengendalian Mutu Standar Pengendalian memberikan panduan bagi
kantor akuntan publik di dalam melaksanakan pengendalian kualitas jasa yang
dihasilkan oleh kantornya dengan mematuhi berbagai standar yang diterbitkan
oleh Dewan Standar Profesional Akuntan Publik Institut Akuntan Publik
Indonesia (DSPAP IAPI) dan Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik yang
diterbitkan oleh IAPI.
4. International standards on auditing
International Standards on Auditing (ISA) merupakan standar auditing
internasional yang diterbitkan oleh International Auditing Practice Committee of the
International Federation of Accountants (IFAC). IFAC merupakan suatu organisasi
internasional bagi profesi akuntan, dengan 153 organisasi sebagai anggota yang
tersebar pada 113 negara, dan mewakili lebih dari 2 juta akuntan. ISA secara
umum mirip dengan GAAS di Amerika Serikat. Saat ini terdapat perhatian dan
kecenderungan untuk membangun harmonisasi yang berarti membangun suatu
standar akuntansi dan auditing yang seragam di seluruh dunia. Dalam setiap
negara, peraturan mereka sendiri umumnya berpengaruh atas praktek audit.
Peraturan ini bisa ketetapan pemerintah atau ketentuan yang diterbitkan oleh
badan peraturan atau profesional seperti Dewan Standar Audit di Amerika Serikat.
ISA tidak melangkahi peraturan negara yang berpengaruh kepada audit informasi
keuangan atau yang lainnya.

B. Konsep Dasar
1. Asersi laporan keuangan
Asersi adalah pernyataan manajemen yang terkandung di dalam komponen
laporan keuangan. Ada 5 jenis asersi manajemen yang terkandung dalam laporan
keuangan yaitu:
a) Keberadaan atau Keterjadian (AT): apakah aktiva atau utang perusahaan
benar-benar ada pada tanggal neraca dan transaksi–transaksi yang tercatat
telah benar-benar terjadi selama periode tertentu.
b) Kelengkapan (L): apakah telah memasukkan semua transaksi dan akun (
rekening ) yang seharusnya disajikan dalam laporan keuangan.
c) Hak dan Kewajiban (HK): apakah aktiva tersebut benar-benar milik
perusahaan dan semua utang adalah benar-benar kewajiban perusahaan
pada tanggal neraca.
d) Penilaian dan Pengalokasian (NA): berkaitan dengan ketepatan metode
penilaian maupun pengalokasian yang digunakan oleh perusahaan serta
kebenaran perhitungannya.
e) Penyajian dan Pengungkapan (SU): apakah komponen laporan keuangan
telah diklasifikasikan, dijelaskan dan diungkapkan dengan benar.
2. Risiko audit
Risiko audit adalah risiko tidak diketahuinya kesalahan yang dapat mengubah
pendapat auditor atas suatu laporan keuangan yang diaudit. Risiko audit terdiri
atas tiga komponen, yaitu:
a) Risiko bawaan: adalah kerentanan atau mudh tidaknya suatu akun mengalami
salah saji material dengan asumsi tidak ada kebijakan dan prosedur struktur
pengendalian intern yang terkait.
b) Risiko pengendalian: adalah risiko bahwa suatu salah saji material yang dapat
terjadi dalam suatu asersi tidak dapat dideteksi ataupun dicegah secara tepat
pada waktunya oleh berbagai kebijakan dan prosedur struktur pengendalian
intern suatu usaha.
c) Risiko deteksi: merupakan risiko bahwa auditor tidak dapat mendeteksi salah
saji material yang terdapat dalam suatu asersi.
3. Materialitas
Materialitas adalah besarnya salah saji yang dapat mempengaruhi keputusan
pemakai informasi. Dalam perencanaan audit, auditor menentukan materialitas
pada dua tingkat:
a) Materialitas tingkat laporan keuangan, adalah salah saji agregat minimum
dalam suatu laporan keuangan yang cukup penting untuk mencegah laporan
disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi berlaku umum.
b) Materialitas tingkat saldo akun, adalah salah saji maksimum yang boleh ada
dalam saldo akun sehingga belum atau tidak dipertimbangkan sebagai salah
saji material.
4. Kesalahan dan fraud
Dalam akuntansi, dikenal dua jenis kesalahan yaitu kesalahan (error) dan
kecurangan (fraud). Kedua jenis kesalahan ini dapat bersifat material dan non
material. Perbedaan antara kedua jenis kesalahan ini hanya dibedakan oleh jurang
yang sangat tipis, yaitu ada atau tidaknya unsur kesengajaan. Apabila disengaja
berarti termasuk kecurangan (fraud), tetapi jika tidak disengaja berarti kesalahan
(error). Untuk itu dibutuhkan keahlian profesional untuk bisa membedakan antara
kedua jenis kesalahan tersebut. Fraud merupakan suatu perbuatan melawan
hukum yang dilakukan oleh pihak di dalam maupun luar organisasi, dengan
maksud untuk mendapatkan keuntungan pribadi atau kelompok yang secara
langsung merugikan orang lain. Secara umum fraud terdiri dari dua golongan, yaitu
pengelapan aktiva dan kecurangan pelaporan keuangan.
5. Tindakan melawan hukum
Istilah unsur tindakan melawan/melanggar hukum berarti pelanggaran terhadap
hukum atau peraturan perundang-undangan Republik Indonesia. Unsur tindakan
melanggar hukum oleh klien adalah unsur tindakan pelanggaran yang dapat
dihubungkan dengan entitas yang laporan keuangannya diaudit, atau tindakan
manajemen atau karyawan yang bertindak atas nama entitas. Prosedur audit yang
ditujukan untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan memungkinan
pengarahan perhatian auditor tentang kemungkinan adanya unsur tindakan
pelanggaran hukum. Sebagai contoh, prosedur audit termasuk, namun tidak
terbatas pada: membaca notulen rapat, membaca buku daftar saham, meminta
keterangan manajemen dan penasihat hukum klien tentang ada atau tidaknya
perkara pengadilan, klaim dan keputusan pengadilan; melakukan pengujian
substantif atas rincian transaksi atau saldo. Auditor harus meminta keterangan
manajemen tentang kepatuhan klien terhadap hukum dan peraturan. Jika
dimungkinkan, auditor berkewajiban juga memperoleh keterangan dari
manajemen tentang:
a) Kebijakan klien dalam upaya pencegahan unsur tindakan pelanggaran hukum.
b) Penggunaan petunjuk yang dikeluarkan oleh klien dan representasi periodik
yang diperoleh klien dari manajemen berbagai jenjang yang memiliki otoritas
untuk menilai kepatuhan terhadap hukum dan peraturan.
REFERENSI

https://pdfcoffee.com/qdownload/pengantar-auditing-dan-atestasi-pdf-free.html

http://www.scribd.com/doc/106360210/Overview-Auditing-Pengantar-Dan-Konsep-Dasar

http://id.wikipedia.org/wiki/Standar_Atestasi

http://www.sai.ugm.ac.id/site/artikel/proses-internal-audit-ugm

http://id.wikipedia.org/wiki/Standar_Profesional_Akuntan_Publik

http://ziajaljayo.blogspot.com/2011/12/kelompok-asersi-laporan-keuangan.html

http://warta-ekonomi.blogspot.com/2010/10/risiko-audit-dan-komponen-risiko-audit.html

Abdul Halim. 2008. Auditing (Dasar-dasar Audit Laporan Keuangan). Edisi Keempat; Jilid 1.
Yogyakarta: UPP Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN

Anda mungkin juga menyukai