Anda di halaman 1dari 35

SA

ATUAN REAKS
SI CEPA
AT
PENANGGU
ULANGAN BENC
CANA
(S
SRC – PB)
P

B
BLUE PRINT
T

BADAN
N NASIONALL PENANGGULANGAN BEN
NCANA
(BNPB)
SRC-PB

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
a. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki lebih dari 13.600 pulau, terletak diantara 2 benua
(Asia dan Australia) dan diantara 2 lautan (lautan Hindia dan Lautan Pasifik), yang terbentang lebih dari 5000 km.
b. Berada pada pertemuan 3 lempeng utama dunia yaitu lempeng Indo-Australia, Eurasia dan Pasifik, yang setiap waktu
dapat berpotensi menimbulkan bencana geologi yang meliputi gempa bumi, tsunami dan letusan gunung api. Indonesia
mempunyai 129 gunung api aktif.
c. Terletak di daerah khatulistiwa dengan kondisi topografi yang bervariasi dari dataran, pebukitan dan pegunungan yang
sangat rawan terhadap bencana hidrometeorologi, diantaranya angin topan, banjir, tanah longsor, kekeringan, dan
kebakaran lahan dan hutan
d. Penduduk Indonesia lebih dari 230 juta jiwa dengan aneka ragam suku bangsa dan budaya, menyebabkan Indonesia
memiliki kekuatan dan kerentanan terhadap konflik sosial.
e. Kemajuan teknologi dan industri yang pesat, disamping memberikan manfaat terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi
juga berpotensi terhadap ancaman bencana kegagalan teknologi dan industri.
f. Sebagai langkah antisipasi dan kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan terjadinya bencana di wilayah Indonesia,
diperlukan komitmen dari semua komponen bangsa: pemerintah, swasta, dan masyarakat untuk secara bersama-sama
melaksanakan upaya-upaya sinergis dan terintegrasi dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada.
g. Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya bertanggungjawab dalam penyelenggaraan
penanggulangan bencana, sejak tahap sebelum, pada saat dan setelah terjadi bencana.
h. Pada saat terjadi bencana, seringkali Pemerintah Daerah yang terkena bencana mengalami kepanikan dan kesulitan dalam
melakukan upaya tanggap darurat dengan baik, oleh karena itu perlu dibantu oleh Satuan Penindak Awal Penanggulangan
Bencana yang berasal dari luar daerah yang terkena bencana.
i. Sehubungan dengan hal tersebut, perlu dibentuk suatu Satuan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana, terutama dari
tingkat Nasional.

BLUE PRINT SATUAN REAKSI CEPAT PENANGGULANGAN BENCANA (SRC-PB) Halaman 1


SRC-PB

Arah Pergerakan Lem


mpeng Jalur Tum
mbukan Lempe
eng/Palung

Pusat Gempa
G Gunung Api
A

BLUE PRINT SATUAN REAKS


SI CEPAT PENANG
GGULANGAN BEENCANA (SRC-PB
B) Halamann 2
SRC-PB

2. Dasar
a. Undang-Undang No. 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana:
- Pasal 4 huruf a
- Pasal 5
- Pasal 6 huruf b, c dan d
- Pasal 48
b. Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2008 tentang Penyelengaraan Penanggulangan Bencana.
c. Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan Bencana.
d. Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2008 tentang Peran Serta Lembaga Internasional dan Lembaga Asing Nonpemerintah
dalam Penanggulangan Bencana.
e. Sidang Kabinet yang dipimpin Presiden Republik Indonesia pada tanggal 5 November 2009 di Istana Negara, diantaranya
penetapan 15 (lima belas) prioritas kerja 100 (seratus) hari Kabinet, salah satunya adalah di bidang Kesiapsiagaan
Penanggulangan Bencana.
f. Arahan Presiden RI yang disampaikan pada Sidang Kabinet Indonesia Bersatu II tanggal 5 November 2009:
- Membentuk stand by force Penanggulangan Bencana, dengan karakteristik:
• Dilengkapi dengan Tim Medis, Tim Penanganan Listrik, Tim Penanganan Komunikasi, Tim Gerak Cepat
• Satuan dapat dikerahkan dalam hitungan jam
• Diangkut dengan pesawat Hercules
• Menggunakan satuan TNI/POLRI
• Dibawah komando BNPB
• Dibawah koordinasi Menko Kesra
- Segera membuat Blue Print dan gelar satuan
g. Rapat koordinasi terbatas tingkat Menteri bidang Kesejahteraan Rakyat yang dipimpin oleh Menko Kesra pada tanggal 10
November 2009, dan paparan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana tentang Rencana Pembentukan Satuan
Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (SRC PB) dalam rangka program 100 (seratus) hari kerja Kabinet Indonesia Bersatu
ke II.

BLUE PRINT SATUAN REAKSI CEPAT PENANGGULANGAN BENCANA (SRC-PB) Halaman 3


SRC-PB

3.
3 Tujuan
Pembentukaan Satuan Reaaksi Cepat Penanggulangan Bencana (SRC C-PB) dengan perkuatannya a, bertujuan untuk membanttu
pemerintah daerah dalam melakukan tin
ndakan awal tanggap darurat yang cepat, be
erupa bantuan manajemen, tteknis, peralata
an
dan dukung
gan logistik.

4.
4 Ruang Lingkup Tugas
Satuan Re eaksi Cepat Penanggulang gan Bencana a tingkat na asional merup pakan satuan n gabungan dari berbag gai
instansi/lem
mbaga/organisa
asi tingkat pussat yang dibe
entuk guna me emberikan dukkungan awal kepada daerah (provinsi da
an
kabupaten/kota) yang terkkena bencana, pada saat-saa
at awal tanggap
p darurat terutama pada periode panik.

BLUE PRINT SATUAN REAKS


SI CEPAT PENANG
GGULANGAN BEENCANA (SRC-PB
B) Halamann 4
SRC-PB

B. KELEMBAGAAN/ORGANISASI
1. Prinsip
Konsep pembentukan Satuan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana dilandaskan pada prinsip-prinsip penanggulangan
bencana yang tercantum dalam UU No. 24 Tahun 2007 pasal 3 ayat (2).
Secara khusus, SRC PB ini akan menekankan pada empat prinsip utama, yaitu:
a. Kecepatan
Bahwa penanggulangan bencana harus dilaksanakan secara cepat, karena menyangkut penyelamatan jiwa manusia.
b. Profesional
Bahwa penanggulangan bencana harus dilaksanakan secara profesional dengan menggunakan standar kompetensi yang
berlaku dengan mengutamakan keselamatan.
c. Fleksibilitas
Bahwa SRC PB harus memberikan pelayanan yang konsisten, fleksibel dan mudah disesuaikan dengan kondisi yang ada
dalam mengelola kejadian bencana di lokasi, tanpa memandang faktor penyebab, ukuran, lokasi dan kompleksitas
bencana.
d. Akuntabilitas
Bahwa setiap tindakan yang dilaksanakan oleh SRC PB ini dilakukan secara terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan
secara etik dan hukum.
2. Tugas dan Fungsi
SRC PB mempunyai tugas melaksanakan penindakan awal pada fase tanggap darurat yang meliputi kegiatan:
a. Pengkajian kerusakan dan kebutuhan secara cepat
b. Pengendalian situasi darurat bencana termasuk pembuka jalan (debottle necking)
c. Pencarian, penyelamatan & evakuasi
d. Pelayanan kesehatan, pengungsian dan hunian sementara
e. Penyaluran logistik dari titik penerimaan hingga ke sasaran
f. Pemulihan segera fungsi sarana & prasarana vital
g. Pengaturan bantuan dan relawan dalam dan luar negeri
h. Mengkoordinasikan dukungan pusat sesuai tugas reguler K/L
BLUE PRINT SATUAN REAKSI CEPAT PENANGGULANGAN BENCANA (SRC-PB) Halaman 5
SRC-PB

Dalam melaksanakan tugasnya, SRC PB membentuk organisasi yang menjalankan fungsi-fungsi:

a. Manajemen dan Penghubung


yaitu mengendalikan kegiatan penanggulangan bencana pada saat periode panik di awal kejadian bencana dan sebagai
penghubung antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah, LSM dan masyarakat internasional

b. Operasi
yaitu mengendalikan seluruh kegiatan operasi penindakan awal tanggap darurat yang dilakukan untuk memastikan
komunikasi yang efektif antara SRC PB dengan BNPB dan pemerintah daerah serta sektor dan lembaga/organisasi
terkait di tingkat nasional, dan internasional sehingga operasi penanganan darurat bencana lebih optimal.

c. Perencanaan
yaitu mengumpulkan, mengevaluasi dan menyediakan menyebarkan informasi yang faktual dan aktual tentang bencana
serta memberikan rekomendasi bagi langkah-langkah tindakan yang akan diambil yang dituangkan dalam bentuk
dokumen perencanaan.

d. Logistik/Sumberdaya
yaitu menyiapkan sumberdaya (al. logistik bantuan pangan dan non pangan, personil, prasarana/sarana, peralatan dan
perlengkapan) yang diperlukan untuk pelaksanaan operasi tanggap darurat.tugas

e. Administrasi
yaitu memberikan dukungan pelayanan administrasi keuangan, perijinan, dokumentasi dan pelaporan terhadap
pelaksanaan kegiatan.

f. Komunikasi
yakni memastikan sistem komunikasi di daerah terkena bencana dapat berfungsi, sehingga semua informasi dan
perintah pelaksanaan dapat berjalan dengan baik. Disamping itu informasi kondisi mutahir penanganan bencana dapat
diberikan kepada lembaga/insatansi/organisasi terkait dan masyarakat secara faktual dan aktual.

BLUE PRINT SATUAN REAKSI CEPAT PENANGGULANGAN BENCANA (SRC-PB) Halaman 6


SRC-PB

3. Struktur Organisasi
SRC PB inii dibentuk berd
dasarkan Keputtusan Kepala BNPB,
B dengan struktur
s organissasi sebagai be
erikut:

BLUE PRINT SATUAN REAKS


SI CEPAT PENANG
GGULANGAN BEENCANA (SRC-PB
B) Halamann 7
SRC-PB

Satuan Reaksi Cepat (SRC) dipimpin oleh seorang Komandan SRC-PB dibantu oleh seorang Wakil Komandan. Komandan dan
Wakil Komandan SRC PB di bantu oleh Unsur Staf dan Unsur Pelaksana.
a. Komandan SRC–PB:
bertanggungjawab atas seluruh kegiatan operasi bantuan darurat khususnya pengerahan dan pemanfaatan bantuan
nasional dan Internasional tanggap darurat pada tahap awal kejadian bencana di suatu daerah.
b. Wakil Komandan
Bertugas untuk membantu tugas-tugas Komandan SRC-PB dalam hal penyiapan kedalam.
c. Unsur Staf, terdiri atas:
1) Bidang Administrasi, dipimpin oleh Seorang Kepala Bagian, yang bertanggungjawab terhadap tata laksana,
perencanaan peningkatan kapasitas, adminintrasi, keuangan, perijinan, pencatatan, dokumentasi dan pelaporan
2) Bagian Informasi Dan Media, dipimpin oleh Kepala Bagian yang bertanggungjawa terhadap penyampaian informasi
penanganan bencana kepada publik
3) Tim Pendukung, merupakan personil di luar struktur yang diperlukan dalam menunjang operasi tangap darurat
yang terdiri dari personil penghubung (liaison officer), staf ahli, instruktur pelatihan, crew moda transportasi seperti
pesawat Hercules dan Kapal Laut (KRI) dan tenaga pendukung operasional perkantoran.
d. Unsur Pelaksana , terdiri atas:
1) Bidang Kaji Cepat, dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, bertanggung jawab atas kegiatan pengumpulan, evaluasi
dan penggunaan informasi sesuai perkembangan situasi lapangan. Informasi yang sangat dibutuhkan secara umum
meliputi pemahaman informasi terkini, memprediksi kemungkinan peningkatan risiko/ancaman bencana,
menyiapkan strategi alternatif dan operasi pengendalian kejadian darurat yang sedang terjadi.
2) Bidang Operasi, dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, bertanggungjawab atas manajemen operasi pencarian,
penyelamatan dan evakuasi, pemenuhan kebutuhan dasar yang meliputi pemenuhan kebutuhan pangan, sandang,
papan, air bersih, air minum, sanitasi, layanan kesehatan, perlindungan terhadap kelompok rentan serta pemulihan
psikososial dan pemulihan darurat fungsi-fungsi sarana dan prasarana vital. Selanjutnya pelaksanaan operasi
mengikuti rencana aksi yang disiapkan oleh bidang Perencanaan dan Kaji Cepat.
3) Bidang Sumberdaya, dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, bertanggungjawab menyediakan dukungan sarana dan
prasarana, fasilitas, pelayanan, bahan-bahan dan personel untuk operasi bantuan penanganan darurat.

BLUE PRINT SATUAN REAKSI CEPAT PENANGGULANGAN BENCANA (SRC-PB) Halaman 8


SRC-PB

4. Rincian Pembagian Tugas masing-masing Bidang dan Seksi:


a. Unsur Staf , terdiri dari:
1) Bagian Administrasi, terdiri atas:
a) Sub Bagian Keuangan, bertugas:
Membuat rencana anggaran biaya, analisa kebutuhan di lapangan, mempertanggungjawabkan penggunaan
keuangan dan membuat laporan keuangan

b) Sub Bagian Umum


Menyiapkan kemudahan ijin masuk, tinggal sementara dan membantu proses-proses imigrasi, cukai, dan
karantina dan clearance bantuan internasional
Mencatat perkembangan situasi lapangan dan pemutakhiran data setiap 6 jam, mendokumentasikan gambar
setiap kejadian di sertai dengan data GIS-nya, mengkompilasi data dan gambar harian untuk di laporkan
kepada pimpinan operasi dan menampilkan data dalam bentuk tabel, grafik dan gambar

2) Bidang Informasi dan Media, bertugas:


a) Menyampaikan informasi perkembangan kegiatan yang dilakukan oleh Satuan.
b) Memberikan data dan informasi mutakhir tentang korban bencana, kerusakan, dan kegiatan yang telah
dilakukan, dan bantuan yang diterima serta rencana kegiatan kepada publik.
c) Memastikan sistem informasi dan komunikasi dapat berfungsi.
d) Membangun Media Centre sebagai sarana “Press Conference”
3) Tim Pendukung
a) Staf Ahli adalah tenaga profesional di bidang bencana atau manajemen, atau bidang lainnya yang secara
langsung dibutuhkan dalam menangani suatu kejadian kedaruratan bencana. Keahlian tersebut tidak dimiliki
atau jumlah personil SRC PB yang memiliki spesialisasi/keahlian tersebut tidak memadai. Tugas dari staf ahli
antara lain :
• Melakukan kajian spesifik tentang kejadian bencana yang terjadi sesuai jenis bencana.

BLUE PRINT SATUAN REAKSI CEPAT PENANGGULANGAN BENCANA (SRC-PB) Halaman 9


SRC-PB

•Melakukan kajian tentang iklim dan cuaca di daerah bencana yang terkait dengan ancaman
Hydrometeorlogi.
• Melakukan kajian spesifik tentang kondisi bangunan yang runtuh di tempat bencana.
• Memberikan pertimbangan, saran dan pemecahan permasalahan dan cara mengatasi dalam
penanggulangan bencana.
b) Penghubung adalah wakil-wakil dari instansi/lembaga/organisai baik Nasional maupun Internasional yang
terkait dengan penanganan tangap darurat bencana yang sedang dilakukan. Fungsinya adalah untuk lebih
mengefektifkan koordinasi dengan instansi induknya.
c) Personil Bantuan Penanganan Angkutan Udara dan Laut di Pangkalan Angkatan Udara (Lanud) dan Pangkalan
Angkatan Laut (Lanal) untuk distribusi bantuan termasuk crew Hercules dan Pesawat lainnya serta KRI
b. Unsur Pelaksana, terdiri atas:
1) Bidang Kaji Cepat Dan Perencanaan
a) Seksi Kaji Cepat , bertugas:
(1) Melakukan kajian dampak bencana serta kemampuan penanganan darurat secara cepat dan tepat melalui
identifikasi terhadap :
• Cakupan lokasi bencana
• Jumlah korban bencana
• Kerusakan sarana dan prasarana
• Gangguan terhadap fungsi pelayanan umum serta pemerintah
• Kemampuan sumber daya alam maupun buatan
(2) Melakukan kajian untuk menentukan kebutuhan dan tindakan yang tepat pada saat tangap darurat, serta
untuk mempersiapkan bantuan lanjutan jika diperlukan
b) Seksi Perencanaan bertugas:
(1) Memahami situasi terkini dari perkembangan kejadian bencana.
(2) Mengelompokkan dan menganalisis data primer dan data sekunder terkait dengan kejadian bencana serta
dampaknya

BLUE PRINT SATUAN REAKSI CEPAT PENANGGULANGAN BENCANA (SRC-PB) Halaman 10


SRC-PB

(3) Menyusun draft rencana tindak yang tepat untuk pelaksanaan operasi bantuan tanggap darurat
(4) Memprediksi kemungkinan ekskalasi/peningkatan risiko atau ancaman yang mungkin timbul akibat faktor-
faktor dinamika manusia dan alam
(5) Menyiapkan strategi dan alternatifnya untuk mengendalikan operasi penanganan tanggap darurat
(6) Melaporkan dan menjelaskan draft rencana tindak kepada Kepala SRC PB untuk ditetapkan menjadi
rencana operasi.
2) Bidang Operasi
Bidang operasi melaksanakan rencana operasi yang ditetapkan oleh Komandan SRC PB. Bidang Operasi terdiri dari 5
Seksi yang masing-masing memiliki tugas sebagai berikut :
a) Seksi Pencarian, Penyelamatan dan Evakuasi (SAR) bertugas:
(1) Mencari, menyelamatkan dan mengevakuasi korban ke tempat yang sudah ditentukan.
(2) Pencarian korban dapat dihentikan apabila setelah jangka waktu 7 (tujuh) hari sejak dimulainya operasi
pencarian, tidak ada tanda-tanda korban akan ditemukan.
(3) Pencarian korban dapat dilanjutkan kembali dengan pertimbangan adanya informasi baru mengenai
indikasi keberadaan korban bencana.
(4) Pertolongan darurat diprioritaskan pada masyarakat yang mengalami luka parah dan kelompok rentan.
(5) Menyingkirkan dan/atau memusnahkan barang atau benda dilokasi bencana yang dapat membahayakan
jiwa.
(6) Menyingkirkan dan/atau memusnahkan barang atau benda yang dapat mengganggu proses
penyelamatan.
(7) Memerintahkan kepada pimpinan instansi/lembaga terkait untuk mematikan aliran listrik, gas, atau
menutup/membuka pintu air jika diperlukan untuk mencegah terjadinya peningkatan risiko bencana.
(8) Terhadap korban yang meninggal dunia dilakukan upaya identifikasi (disaster victim identification) dan
pemakaman yang selayaknya.
(9) Melaksanakan evakuasi untuk penyelamatan korban luka atau masyarakat yang berisiko terancam jiwanya
akibat ekskalasi ancaman bencana.

BLUE PRINT SATUAN REAKSI CEPAT PENANGGULANGAN BENCANA (SRC-PB) Halaman 11


SRC-PB

b) Seksi Distribusi Pangan dan Non Pangan, bertugas:


(1) Menyalurkan dengan segera makanan siap santap dan siap saji serta air minum pada awal tanggap
darurat
(2) Memberikan bantuan non pangan lainnya khususnya untuk perlengkapan pribadi dan keperluan keluarga
dengan tetap memperhatikan kebutuhan untuk kelompok rentan
(3) Seksi ini harus memastikan bantuan yang diberikan sampai kepada sasaran
(4) Memastikan terselenggaranya sistem distribusi yang efektif dari titik kumpul ogistik sampai sasaran
c). Seksi Pelayanan Kesehatan dan Psikososial, bertugas:
(1) Menyiapkan fasilitas pelayanan kesehatan (rumah sakit lapangan, ambulance, dan tenaga medis)
(2) Melakukan triase untuk menentukan tingkat kedaruratan korban luka untuk penetapan prioritas
penanganan
(3) Melaksanakan pertolongan darurat dan perawatan korban luka
(4) Melaksanakan identifikasi korban meninggal (DVI) untuk memastikan identitas korban serta penyebab
kematian
(5) Melakukan diagnosis masalah kesehatan akibat bencana, dan kemungkinan timbulnya penyakit dan/atau
wabah penyakit di lokasi bencana dan pengungsian.
(6) Memberikan pelayanan kesehatan dan psikososial kepada korban bencana.
d). Seksi Pengungsi dan Hunian, bertugas:
(1) Menetapkan lokasi evakuasi yang aman untuk tempat hunian / penampungan sementara.
(2) Menyiapkan dan mendirikan penampungan sementara (tempat hunian).
(3) Menyiapkan kebutuhan air bersih dan sanitasi
(4) Melakukan pendataan pengungsi termasuk identifikasi kelompok rentan serta kebutuhan.
(5) Memastikan penanganan pengungsi secara bermartabat

BLUE PRINT SATUAN REAKSI CEPAT PENANGGULANGAN BENCANA (SRC-PB) Halaman 12


SRC-PB

e). Seksi Pemulihan Darurat bertugas:


(1) Melaksanakan tugas pembersihan puing-puing, sampah, lumpur dan bahan-bahan yang berbahaya
khususnya di lokasi vital yang dapat mengganggu operasi pemberian bantuan darurat.
(2) Melaksanakan perbaikan darurat sarana dan prasarana antara lain, instalasi Air, jaringan listrik,
telekomunikasi dan jaringan irigasi, jaringan dan distribusi Bahan Bakar Minyak dan Gas, jalur
transportasi, perbaikan pelabuhan udara, pelabuhan laut dan penyeberangan lainnya.
3) Bidang Sumberdaya
a) Seksi Logistik bertugas:
(1) Menyiapkan kebutuhan pangan berupa beras, makanan dan minuman lainnya.
(2) Menyiapkan kebutuhan sandang dan non pangan berupa pakaian, family kits, kids’ ware
(3) Menyiapkan obat pelayanan kesehatan dasar dan alat kesehatan dasar habis pakai.
(4) Menyiapkan gudang dan tempat penyimpanan barang-barang.
(5) Mengkoordinasikan penerimaan dan penyaluran bantuan kemanusiaan.
b) Seksi Peralatan
(1) Menyiapkan peralatan sesuai kebutuhan.
(2) Mengkoordinasikan penerimaan dan penyaluran bantuan peralatan.
(3) Menyiapkan gudang tempat penyimpanan peralatan.
(4) Menyiapkan peralatan transportasi untuk distribusi logistik melalui darat, laut maupun udara.
(5) Menyiapkan personil penerima dan pendistribusian
(6) Memastikan semua peralatan yang akan digunakan dalam operasi tanggap darurat dapat berfungsi
dengan standard keselamatan yang berlaku.
c) Seksi Komunikasi
(1) Menyiapkan personil yang profesional dan ahli
(2) Menyiapkan peralatan komunikasi analog dan digital
(3) Membuat sistem jaringan telekomunikasi organisasi operasi
(4) Membangun sistem komunikasi sebagai pendukung operasi tanggap darurat.
(5) Memastikan seluruh jaringan dan fungsi komunikasi saat operasi tanggap darurat dapat berjalan
(6) Membuat sistem laporan berkala

BLUE PRINT SATUAN REAKSI CEPAT PENANGGULANGAN BENCANA (SRC-PB) Halaman 13


SRC-PB

d) Seksi Transportasi
(1) Bersama Seksi perencanaan membuat analisa daerah operasi
(2) Bersama Seksi perencanaan menetapkan rute-rute yang efektif dan efisien
(3) Memilih dan menetapkan lokasi bahan bakar pendukung
(4) Memilih moda transportasi yang tepat berdasarkan kondisi lapangan dan memenuhi kebutuhan kapasitas
yang diperlukan
(5) Menetapkan pengatur penggunaan moda transportasi
(6) Memastikan semua peralatan transportasi yang akan digunakan dalam operasi tanggap darurat dapat
berfungsi dengan standard keselamatan yang berlaku
e) Seksi Pengaturan Personil dan Relawan
(1) Menyiapkan personil untuk bidang-bidang yang dibutuhkan sesuai rencana aksi.
(2) Menyiapkan personil khusus untuk pengaturan relawan asing
(3) Melaksanakan pendataan personil dan relawan baik lokal maupun internasional yang akan terlibat dalam
penanggulangan bencana.

BLUE PRINT SATUAN REAKSI CEPAT PENANGGULANGAN BENCANA (SRC-PB) Halaman 14


SRC-PB

C. PERSONIL

1. Komposisi Satuan Tugas


Personil yang akan disiapkan sejumlah 1.100 orang dengan kekuatan utama berasal dari 14 Kementerian/Lembaga/Organisasi
Nasional yang langsung terkait dengan penanganan darurat. Jumlah personil ini akan dibagi menjadi 2 (dua) satuan yang
ditempatkan di Jakarta dan Malang masing masing berkekuatan 550 personil.
Komposisi masing-masing satuan tugas adalah sebagai berikut:

BLUE PRINT SATUAN REAKSI CEPAT PENANGGULANGAN BENCANA (SRC-PB) Halaman 15


SRC-PB

Untuk operasional, tim SRC PB dibagi menjadi dalam beberapa kelompok stand by yang berjumlah 75 orang dengan
komposisi sebagai berikut:

2. Perekrutan
Satuan Reaksi Cepat sebagai satuan penindak awal dari Pemerintah yang direkrut dari berbagai kekuatan/potensi sumberdaya
yang berasal dari gabungan instansi/lembaga organisasi yang terkait dengan penanggulangan bencana di dalam komando
Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
Mekanisme perekrutan anggota SRC PB adalah sebagai berikut:
a. Setiap instansi/lembaga/organisasi mengidentifikasikan personil yang mempunyai dan memenuhi kualifikasi persyaratan
yang ditetapkan
b. Instansi/Lembaga/Organisasi mengirimkan nama-nama personil kepada BNPB sesuai jumlah yang diperlukan
c. Nama-nama personil yang ditunjuk oleh instansi/lembaga/organisasi ditetapkan sebagai Anggota Satuan Reaksi Cepat
Penanggulangan Bencana dengan keputusan Kepala BNPB
d. Setiap personil yang telah ditunjuk dan ditetapkan harus siap sewaktu-waktu apabila diberangkatkan dengan status di
bawah perintah (BP) dari BNPB.

BLUE PRINT SATUAN REAKSI CEPAT PENANGGULANGAN BENCANA (SRC-PB) Halaman 16


SRC-PB

D. DUKUNGAN
1. Peralatan/Perlengkapan
Peralatan/perlengkapan standard yang dipersiapkan untuk SRC PB dibagi dalam:
a. Peralatan Angkut:
1) Pesawat Hercules C-130 4 unit
2) Pesawat Be-200 2 unit
3) Pesawat CN 235/F-50 4 unit
4) Helikopter Puma/Bell 4 unit
5) Kapal Laut 2 unit
6) Mobil Kom. Komando 4 unit
7) Truck 10 unit
8) Ambulance 4 unit
9) Mobil Operasi (4 WD) 4 unit
10) Sepeda Motor Trail 10 unit
11) Speed Boat 4 unit
b. Peralatan Khusus:
1) Pencarian, Pertolongan dan Evakuasi :
a) Escavator
b) Binatang pencari/pelacak
c) Kompas
d) Peta
e) Global Positioning System (GPS)
f) Gas Detector (model sesuai peruntukan)
g) Label triase (hijau, kuning, merah, hitam)
h) Cat semprot portabel
i) Tenda
j) Kantong mayat

BLUE PRINT SATUAN REAKSI CEPAT PENANGGULANGAN BENCANA (SRC-PB) Halaman 17


SRC-PB

k) Generator (2500 watt) set : bohenser, kabel roll, jerry-can, lampu


l) Pengemas peralatan dan logistik
(merah : peralatan rescue, biru : obat-obatan,
kuning : peralatan teknik, hijau : komunikasi,
putih : makanan/logistik, oranye : material yang berbahaya,
ungu : bahan- bahan administrasi)
m) Portable Winch
n) Parang; cangkul, sekop, gergaji
o) Tali, Jumper Jack
2) Sarana dan Peralatan Kesehatan :
a) Pos kesehatan lapangan 2 unit
b) Rumah Sakit Lapangan 2 unit
c) Portable medical equipment 2 unit
d) Tandu 10 unit
e) Spalk (bidai)
f) Obat dan bahan habis pakai
g) Alat kesehatan
h) Bermacam-macam pembalut cepat
i) Kit kesehatan lapangan
j) Minor surgery (operasi kecil) 2 unit
k) Oxygen dan perlengkapannya 2 unit
3) Peralatan kaji cepat berupa alat pemotretan dan processing pemetaan 4 unit
4) Peralatan Pendukung Logistik Bandara/Lanud/Pelabuhan
a) Gudang khusus (penyimpanan darah, obat dan makanan basah) 2 unit
b) Genset ukuran sedang/besar 2 unit
c) X-ray ukuran besar 2 buah dan ukuran kecil 2 buah
d) Alat timbangan kapasitas 1 ton 5 buah
e) Fork Lift kapasitas 5 ton sebanyak 4 buah
f) Air Conditioner (portable) untuk posko 10 buah
g) Komputer, printer, faximile, scanner, infocus, layar, WiFi/LAN,
TV, LCD 42” dan kabel listrik berdiameter besar

BLUE PRINT SATUAN REAKSI CEPAT PENANGGULANGAN BENCANA (SRC-PB) Halaman 18


SRC-PB

h) Alat komunikasi (HT UHF, Radio ground to air VHF dan HF


lengkap dengan Repiter)
i) Tirai untuk shelter (mengantisipasi hujan saat pengepakan/loading)
j) Alas/Pallet kayu dan jaring untuk pengepakan
k) Tower bak air
l) Kulkas dan dispenser air minum
c. Peralatan Umum:
1) Tenda Posko 4 unit
2) Tenda Pleton 10 unit
3) Tenda personil 200 unit
4) Genset 8 unit
5) Peralatan Komunikasi:
a) Handphone Stelit 10 unit
b) V-SAT 6 unit
c) BGAN 6 unit
d) GPS 20 unit
e) Radio All Band 10 unit
6) Peralatan Dokumentasi
a) Kamera 4 unit
b) Handycam 4 unit
7) Laptop + Printer 20 unit
d. Perorangan :
1) Kartu pengenal SRC-PB
2) Seragam berupa rompi dan topi khusus
3) Masker standar WHO (model sesuai peruntukkan)
4) Sarung tangan (kulit dan karet)
5) Sepatu keselamatan (boot)
6) Pisau lipat
7) Senter
8) Jas hujan

BLUE PRINT SATUAN REAKSI CEPAT PENANGGULANGAN BENCANA (SRC-PB) Halaman 19


SRC-PB

9) Pelindung kepala penahan cuaca dingin (balaclava)


10) Ransel (volume 90 liter)
11) Day pack (35 liter)
12) Tali, Jumper Jack
13) Peralatan selam
14) Jam tangan
15) Kaca mata hitam
16) Sleeping bag
17) Matras alat tidur
18) Bantal udara
19) HP dan charger
20) Perlengkapan makan
21) Alat tulis
22) dan peralatan lain sesuai dengan kebutuhan.

2. Basis Lokasi
Satuan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana ini akan di tempatkan di 2 (dua) lokasi yaitu, Lanud Halim Perdana Kusuma
Jakarta dan Lanud Abdul Rahman Saleh Malang. Di setiap lokasi akan disiagakan masing-masing 550 orang personil, di mana
setiap hari akan disiapkan 75 orang di masing masing base ops yang siap diberangkatkan pada kesempatan pertama. Pada
kesempatan berikutnya akan diterbangkan regu yang lebih lengkap jika diperlukan sesuai dengan informasi terbaru dari
lapangan.

a. Posko LANUD Halim Perdana Kusuma


No. Telp.: 021-801 9210 dan No. Fax: 021-809 2095.
b. Posko LANUD Abdul Rahman Saleh
No. Telp./Fax: 0341-792 110

BLUE PRINT SATUAN REAKSI CEPAT PENANGGULANGAN BENCANA (SRC-PB) Halaman 20


SRC-PB

SRC PB
Wilayah Ba
arat

SRC PB
Wilayyah Timur
Batas Wila
ayah Kerja SRC -PB

Wilayah Barat akan mela


ayani operasi bantuan
b darura
at bencana mullai dari Sumate
era, Kalimantan
n dan Pulau Jawa bagian barat
mulai dari Jawa Tengah. Sedangkan wilayah Timur akan melayani wilayah
w Sulawe
esi, Jawa Timurr, Bali, Nusa Te
enggara, Malukku
dan Papuaa.

BLUE PRINT SATUAN REAKS


SI CEPAT PENANG
GGULANGAN BEENCANA (SRC-PB
B) Halaman 21
2
SRC-PB

Terkait deengan kemudah han akses sertaa ketersediaan sumberdaya utama


u penduku ung SRC PB, maka
m di Wilayah
h Barat person nel
utama berrasal dari Divissi I Kostrad dan
n Wilayah Timur dari Divisi II
I Kostrad. Dlam hal ini ditun
njuk Asisten Te
eritorial di kedu
ua
Divisi terse
ebut selaku Ko
omandan SRC PB P Wilayah Barrat dan SRC PBB Wilayah Timur.

Denah La
anud Halim PK Dena
ah Lanud ABD.. Rahman Saleh

Disetiap basis lokasi (hom


ome base), SRC
C PB di wilayah Barat dan Timur akan dilengkapi dengan:
(1) Posko yang berfungssi sebagai pusat pengendali operasi,
(2) Gudanng yang berfung gsi untuk meny
yimpan dan pe emeliharaan peralatan dan log gistik operasi, dan
d
(3) Barak Personil SRC PPB yang berfung
gsi sebagai tem
mpat tinggal pe
ersonil inti (75 orang) yang se elalu stand by.

BLUE PRINT SATUAN REAKS


SI CEPAT PENANG
GGULANGAN BEENCANA (SRC-PB
B) Halaman 22
2
SRC-PB

3. Depo Logistik Regional


Untuk mempermudah mobilisasi sumberdaya, akan di bangun gudang penyimpanan logistik dan peralatan yang diperlukan
dalam operasi Tim SRC PB dibeberapa daerah di Indonesia.
Mengingat luasnya wilayah yang harus dilayani, maka dikemudian hari diharapkan akan terbentuk SRC pada tingkat Provinsi
serta kantor-kantor Regional BNPB yang berupa Depo Logistik yang berfungsi pula sebagai dan Pusat Pelatihan di 12 Lokasi.
Sehingga kecepatan penanganan darurat bencana dapat dilaksanakan sebagaimana diharapkan.

BLUE PRINT SATUAN REAKSI CEPAT PENANGGULANGAN BENCANA (SRC-PB) Halaman 23


SRC-PB

E. ME
EKANISM
ME PENG
GERAHAN
N SRC-PB
B

Pengerahan
P SR
RC-PB dilakukan
n secara selek
ktif berdasarkan
n kondisi dan situasi bencan
na yang terjadi, seperti terlih
hat dalam baga
an
alir.
a

BLUE PRINT SATUAN REAKS


SI CEPAT PENANG
GGULANGAN BEENCANA (SRC-PB
B) Halaman 24
2
SRC-PB

Mekanisme penggerakan SRC-PB dilakukan berdasarkan langkah-langkah sebagai berikut:


1. Persiapan
a. Setiap personil SRC-PB selalu menjalin kontak dengan satuan untuk menerima briefing tentang: situasi bencana terkini,
perintah tugas dan prioritas, pengaturan perjalanan.
b. Menyiapkan peta lokasi daerah bencana
c. Melapor dan meminta ijin kepada atasan langsung
d. Memastikan bahwa perlengkapan dan peralatan yang diperlukan sudah disiapkan
e. Meninggalkan nama keluarga dan alamat kontak.
2. Pengerahan (mobilisasi)
a. Apabila dilaporkan terjadi bencana dengan indikasi mengakibatkan dampak yang besar, maka SRC-PB segera
disiapsiagakan.
b. Pengerahan SRC-PB diputuskan oleh Pemerintah dalam rapat Kabinet terbatas, berdasarkan laporan awal kejadian yang
diperoleh dari daerah.
c. Sesuai keputusan, Kepala BNPB segera mengeluarkan Surat Perintah untuk memberangkatkan SRC-PB ke lokasi kejadian
bencana.
d. SRC-PB dengan dukungan perkuatan awal (gelombang I) berangkat ke lokasi pada kesempatan pertama.
e. Setiba di lokasi, SRC-PB melapor kepada Pemerintah Daerah (provinsi, kabupaten/kota) setempat dan melakukan
koordinasi tentang strategi penanggulangan bencana. Meskipun kita sadari bahwa pada kondisi pemerintah daerah masih
berfungsi, maka pemerintah daerah diharapkan tetap akan menjadi penindak paling awal, sedangkan Satuan Reaksi Cepat
akan menjadi kekuatan pendukungnya.
f. Satuan Tugas Kaji Cepat SRC-PB segera melakukan kajian (assesment) untuk menentukan keputusan pemberangkatan
gelombang berikutnya (II, III dan seterusnya)
g. Masing-masing satuan tugas melakukan kegiatan sesuai bidang tugasnya dan mengikuti rencana tindak yang digariskan
oleh Komandan SRC

BLUE PRINT SATUAN REAKSI CEPAT PENANGGULANGAN BENCANA (SRC-PB) Halaman 25


SRC-PB

3. Pengakhiran (demobilisasi)
a. Melakukan review tentang personil dan perlengkapan yang telah dikerahkan.
b. Melakukan koordinasi untuk demobilisasi
c. Melaporkan kepada pemerintah daerah setempat tentang pelaksanaan tugas yang telah dilakukan
d. Menghitung kembali peratana dan bahan-bahan yang akan dibawa kembali.
e. Mengevaluasi terhadap kinerja yang telah dilakukan
f. Membuat laporan evaluasi
g. Membersihkan bekas tempat bekerja.
h. Setelah selesai menjalankan tugas tanggap darurat, segera kembali ke basis lokasi.

BLUE PRINT SATUAN REAKSI CEPAT PENANGGULANGAN BENCANA (SRC-PB) Halaman 26


SRC-PB

F. KETERLIBATAN INSTANSI/LEMBAGA/ORGANISASI
TERKAIT DALAM SRC-PB

Keterlibatan SRC-PB dengan berbagai instansi, lembaga, organisasi terkait dapat dikelompokkan dalam:
1. Lembaga/Instansi Utama Nasional
Instansi/Lembaga/Organisasi terkait yang utama dalam Satuan Reaksi Cepat ini diantaranya adalah:

a. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).


- Menyiapkan personil sebanyak 50 orang yang menguasai manajemen penanggulangan bencana, khususnya di
bidang; kaji cepat, perencanaan, tanggap darurat, logistik, penanganan pengungsi, pemulihan darurat,
administrasi/keuangan, dan keposkoan.
- Menugaskan personil di bandar udara dan pelabuhan laut untuk menerima dan menyalurkan bantuan.
- Mengkoordinasikan kemudahan prosedur perizinan terhadap bantuan Luar Negeri.
- Menerima, menelaah dan mengevaluasi laporan dari SRC-PB.
- Menyiapkan laporan kepada Presiden RI.
- Menyiapkan dan melakukan Press Release setiap pukul 17.00 WIB.
b. Tentara Nasional Indonesia (TNI)
- Menyiapkan personil sebanyak 444 orang orang yang terlibat dalam kaji cepat, bantuan kesehatan, komunikasi dan
elektronika, bantuan alat berat, bantuan udara, potret udara dan penyelamat dan evakuasi.
- Menyiapkan pangkalan udara (Lanud Halim PK dan Abd. Saleh), pelabuhan Kolinlamil sebagai Posko Penerimaan dan
Pendistribusian barang bantuan.
- Menyiapkan dan mensiagakan alat transportasi berupa pesawat terbang (sayap tetap dan helikopter) dan Kapal Laut,
kendaraan darat serta alat berat.

BLUE PRINT SATUAN REAKSI CEPAT PENANGGULANGAN BENCANA (SRC-PB) Halaman 27


SRC-PB

c. Kepolisian Republik Indnesia (POLRI)


- Menyiapkan personil sebanyak 102 orang yang tergabung dalam kaji cepat, penyelamatan dan evakuasi, komunikasi
dan pengamanan distribusi logistik untuk pemenuhan kebutuhan dasar.
- Menyiapkan dan mensiagakan alat transportasi berupa pesawat terbang (sayap tetap dan helikopter), kendaraan
darat yang ada di Polri.
- Menyiapkan lapangan udara Pondok Cabe sebagai alternatif pengiriman bantuan.
- Menyiapkan personil dan peralatan Telematika untuk bantuan komunikasi satelit..
d. Badan SAR Nasional (BASARNAS)
- Menyiapkan personil sebanyak 60 orang bergabung dalam Seksi penyelamat, dengan kualifikasi rescuer (pararescue
dan helirescue)
- Menyiapkan alat peralatan khusus SAR yang diperlukan (diantaranya extricator dan concrete breaker).
- Menyiapkan dan mensiagakan alat transportasi berupa pesawat terbang (helikopter), kendaraan darat yang ada di
BASARNAS.
e. Departemen Kesehatan (DEPKES)
- Menyiapkan tenaga medis dan paramedis (dokter, apoteker, perawat, tenaga kesehatan masyarakat) sebanyak 80
orang bergabung pada Seksi kesehatan, penyelamatan dan evakuasi.
- Menyiapkan obat dan peralatan medis, mobil ambulan dan Rumkit lapangan.
- Mengkoordinasikan tenaga-tenaga kesehatan dari berbagai instansi/lembaga yang tergabung dalam SRC-PB.
f. Departemen Sosial (DEPSOS)
- Menyiapkan personil sebanyak 120 orang bergabung kepada Tim Pemenuhan Kebutuhan dasar.
- Menyiapkan logistik dan peralatan dapur lapangan serta hunian sementara.
g. Departemen Pekerjaan Umum (DEP PU)
- Menyiapkan personil 30 orang yang bergabung pada Seksi Kaji Cepat, Hunian Sementara dan Tim Pemulihan
Darurat.
- Menyiapkan dan mengerahkan alat peralatan berat dan instalasi pengolah air (IPA).

BLUE PRINT SATUAN REAKSI CEPAT PENANGGULANGAN BENCANA (SRC-PB) Halaman 28


SRC-PB

h. Departemen Komunikasi dan Informasi (DEPKOMINFO)


- Menyiapkan 12 personil bergabung pada Tim Informasi, Media dan Telekomunikasi.
- Menyiapkan peralatan sarana komunikasi satelit untuk suara, data dan gambar yang terkait untuk kelengkapan
tugas.
- Mengkoordinasikan para operator seluler dan peralatannya
i. Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (DESDM)
- Menyiapkan 30 personil untuk bergabung di Tim Kaji Cepat dan Tim Ahli, dan penelamatan dan evakuasi.
- Menyiapkan dan membawa alat perlengkapan yang diperlukan
- Mengkoordiniasikan potensi sumberdaya perusahaan-perusahaan di dalam lingkungannya (a.l. Pertamina, PLN dan
perusahaan-perusahaan pertambangan dan energi lainnya)
j. Departemen Dalam Negeri (DEPDAGRI)
- Menyiapkan personil 6 orang untuk melakukan koordinasi/penghubung dan pendampingan kepada pemerintah
daerah,
- Mengkoordinasikan pemerintah-pemerintah daerah yang terkait.
k. Departemen Perhubungan (DEPHUB)
- Menyiapkan 12 personil untuk kelancaran transportasi darat, laut dan udara dalam penanggulangan bencana.
- Menyiapkanperalatan dan perlengkapan yang diperlukan
- Mengkoordinir potensi sumberdaya perusahaan-perusahaan penerbangan dan pelayaran di dalam lingkungannya
(a.l. Garuda, PELNI, Perum Angkasa Pura)
l. Badan Koordinasi Survai dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL)
- Menyiapkan personil sebanyak 10 orang untuk melakukan penyediaan data dasar/peta dasar untuk mendukung
pelaksanaan tugas lapangan.
- Melakukan pemetaan cepat daerah yang terkena dampak bencana berbasis pada GIS.

BLUE PRINT SATUAN REAKSI CEPAT PENANGGULANGAN BENCANA (SRC-PB) Halaman 29


SRC-PB

m. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)


- Menyiapkan 4 orang personil ahli untuk advokasi dan diseminasi kondisi mutahir/terkini terkait dengan meteorologi
dan geofisika
n. Palang Merah Indonesia (PMI)
- Menyiapkan 140 personil bergabung di Tim Penyelamat dan Tim Pemenuhan Kebutuhan Dasar.
- Menyiapkan dan membawa alat perlengkapan yang diperlukan.

2. Lembaga/Instansi Pendukung tingkat Nasional


a. Departemen Pertahanan (DEPHAN)
- Menyiapkan 4 orang personil sebagai penghubung untuk peningkatan koordinasi dengan TNI
b. Departemen Luar Negeri (DEPLU)
- Menyiapkan 4 orang personil untuk membantu dalam diplomatic dan security clearance bantuan luar negeri
- Mengkoordinasikan negara-negara asing dan lembaga internasional yang terlibat dalam penanggulangan bencana.
c. Departemen Keuangan (DEPKEU)
- Menyiapkan 4 orang personil untuk membantu kegiatan urusan anggaran dan keuangan, penerimaan bantuan luar
negeri, dan yang terkait dengan bea dan cukai
d. Departemen Hukum dan HAM (DEPHUKHAM)
- Menyiapkan 4 orang personil untuk membantu dalam proses imigrasi, ijin masuk dan ijin tinggal personil/tenaga
asing.
e. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)
- Menyiapkan personil siaga sebanyak 4 orang
- Menyediakan data spasial yang berbasis pada analisis citra satelit
- Menyiapkan citra satelit terbaru setelah kejadian bencana, jika diperlukan

BLUE PRINT SATUAN REAKSI CEPAT PENANGGULANGAN BENCANA (SRC-PB) Halaman 30


SRC-PB

f. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)


- Menyiapkan personil siaga sebanyak 4 orang dari berbagai spesialisasi terkait dengan bencana tertentu.
- Mendukung pelaksanaan kaji kerusakan dan kaji kebutuhan
g. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
- Menyiapkan personil siaga sebanyak 4 orang dari berbagai spesialist terkait dengan bencana
- Mendukung pelaksanaan kaji kerusakan dan kaji kebutuhan
h. Badan Urusan Logistik (BULOG)
- Menyiapkan 4 orang petugas penghubung untuk mobilisasi dukungan logistik pangan dengan Depo Logistik
setempat.
i. Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM)
- Menyiapkan 4 orang petugas penghubung untuk pemeriksaan obat, makanan dan alat kesehatan
j. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
- Menyiapkan 4 orang petugas penghubung untuk mobilisasi potensi sumberdaya BUMN jika diperlukan.
k. Kementerian Pendayagunaan Perempuan & Perlindungan Anak (PPPA)
- Menyiapkan 4 orang petugas penghubung untuk mobilisasi potensi sumberdaya organisasi kewanitaan jika
diperlukan
l. Kementerian Pemuda dan Olah Raga (MENPORA)
- Menyiapkan 4 orang petugas penghubung untuk mobilisasi potensi sumberdaya organisasi kepemudaan jika
diperlukan
m. Perguruan Tinggi
- Menyiapkan personil ahli dari berbagai spesialis terkait dengan bencana. Setiap universitas diharapkan memiliki ahli
dibidang kebencanaan khususnya jenis bencana yang paling sering terjadi di daerah sekitarnya.
- Mendukung pelaksanaan kaji kerusakan dan kaji kebutuhan

BLUE PRINT SATUAN REAKSI CEPAT PENANGGULANGAN BENCANA (SRC-PB) Halaman 31


SRC-PB

n. Organisasi Relawan
- Menyiapkan relawan yang terlatih dengan berbagai spesialisasi keahlian tertentu (medis, SAR, dapur umum,
psikososial, dll).
- Menyiapkan dan membawa alat perlengkapan yang diperlukan
o. Perusahaan atau Lembaga Usaha Swasta Nasional
- Menyiapkan relawan yang terlatih dengan berbagai spesialisasi keahlian tertentu (medis, SAR, dapur umum,
psikososial, dll).
- Menyiapkan dan membawa alat perlengkapan yang diperlukan

3. Organisasi Pendukung Tingkat Internasional


a. Menyiapkan 4 personil yang bertugas sebagai penghubung antara SRC PB dengan badan-badan internasional PBB, serta
negara-negara sahabat.
b. Menyiapkan dan membawa alat perlengkapan yang diperlukan

BLUE PRINT SATUAN REAKSI CEPAT PENANGGULANGAN BENCANA (SRC-PB) Halaman 32


SRC-PB

G. PEMBINAAN

Untuk meningkatkan dan menjaga pengetahuan dan kemampuan personel SRC PB diperlukan pembinaan secara teratur dan
menerus. Untuk itu perlu disiapkan sarana dan prasaran pendukung pendidikan dan latihan yang memadai termasuk peralatan
standar.

Pelatihan akan dilaksanakan secara sistematik mulai dari pendidikan dan pelatihan untuk peningkatan kemampuan dasar
perorangan, kemampuan spesifik setiap tim, seksi, bidang dan tingkat Satuan. Pendidikan terprogram ini akan dilaksanakan dengan
menggunakan instruktur yang berpengalaman baik dari dalam negeri maupun luar negeri, sehingga diharapkan akan terbentuk Tim
Inti yang memiliki standar internasional dalam penanganan kedaruratan bencana.

Idealnya SRC PB merupakan satuan Khusus dengan personel pilihan yang memiliki standar kompetensi yang terukur dan teruji.
Untuk itu setiap calon anggota SRC PB harus dipilih melalui suatu rangkaian pengujian yang obyektif berdasarkan kemampuan
intelektualitas dan stamina fisik yang memadai untuk penugasan mengatasi darurat bencana.

Pelatihan yang diprogramkan meliputi:


(1) pelatihan tingkat seksi yang dilaksanakan secara bulanan,
(2) pelatihan setiap tingkat bidang yang akan dilakukan setiap 3 bulan, dan
(3) pelatihan tingkat Satuan yang akan dilaksanakan setiap 6 bulan.

Pada setiap latihan akan dilakukan penilaian personel secara perorangan dan kelompok. Materi latihan dari setiap Seksi dan Bidang
disesuaikan dengan spesialisasi dan kompetensi masing-masing. Sendangkan untuk tingkat Satuan adalah latihan gabungan dari
setiap Bidang.

BLUE PRINT SATUAN REAKSI CEPAT PENANGGULANGAN BENCANA (SRC-PB) Halaman 33


SRC-PB

H. PEMBIAYAAN

Biaya operasional yang timbul akibat dari pembentukan kelembagaan, pembinaan dan pengerahan Satuan Reaksi Cepat
Penanggulangan Bencana ini akan dibiayai dari APBN melalui DIPA BNPB serta dana bantuan lainnya yang sah dan tidak mengikat.

Jakarta, Januari 2009


Kepala
Badan Nasional Penanggulangan Bencana

ttd

DR. Syamsul Maarif, M.Si

BLUE PRINT SATUAN REAKSI CEPAT PENANGGULANGAN BENCANA (SRC-PB) Halaman 34

Anda mungkin juga menyukai