Anda di halaman 1dari 14

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI

KABUPATEN BANDUNG

Endah Christianingsih

Dosen Tetap Universitas Nurtanio Bandung

Jl Casa No. 2, Lanud Sulaiman Kabupaten Bandung

e-mail: endahch@yahoo.com

Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk mengungkap bagaimana implementasi kebijakan
administrasi kependudukan di Kabupaten Bandung. Secara operasional
variabel penelitian dielaborasi dalam beberapa dimensi dan indikator.
Variabel implementasi kebijakan administrasi kependudukan dielaborasi
menjadi 3 (tiga) dimensi, yaitu : organisasi, interprestasi dan penerapan.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis. Sementara itu analisis
tabulasi meupakan teknik yang digunakan dalam analisis data. Prosedur
pengumpulan data dilakukan dengan cara angket, observasi dan wawancara.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel implementasi kebijakan
administrasi kependudukan masuk ke dalam kategori cukup baik. Kenyataan
ini mengindikasikan bahwa implementasi kebijakan administrasi
kependudukan di Kabupaten Bandung belum optimal. Artinya konsep
organisasi, interpretasi dan penerapan belum dipahami sepenuhnya oleh para
pegawai.
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan antara lain, memberikan
sosialisasi, pelatihan, pemahaman tentang implementasi kebijakan
administrasi kependudukan.

Kata Kunci : Implementasi Kebijakan, Administrasi Kependudukan

1. Pendahuluan Peristiwa-peristiwa penting tersebut


Kehidupan manusia tidak terlepas dari perlu dilakukan pencatatan karena
suatu siklus kehidupan. Artinya manusia diharapkan dapat terciptanya keadaan
akan mengalami berbagai peristiwa penting masyarakat yang tertib dan teratur serta
di dalam hidupnya, antara lain adalah demi terjaminnya kepastian hukum. Sesuai
kelahiran, perkawinan, perceraian, kematian, dengan perubahan dan perkembangan yang
dan berbagai peristiwa penting lainnya. terjadi dalam masyarakat, maka masyarakat
harus dan perlu mempunyai kesadaran pelaksanaannya diawali dari desa/kelurahan
bahwa seseorang perlu memiliki bukti selaku ujung tombak pendaftaran penduduk,
tertulis dalam menentukan status seseorang hingga setiap warga terdaftar secara
atas kejadian-kejadian atau peristiwa- administrasi sebagai warga negara
peristiwa yang menyangkut administrasi Indonesia. Kebijakan mengenai administrasi
kependudukan. Dimana bukti tertulis kependudukan ini didasarkan kepada
tersebut akan berakibat hukum terhadap Undang-Undang No. 23 Tahun 2006 tentang
masyarakat itu sendiri baik mengenai Administrasi Kependudukan, yang
peristiwa kependudukan maupun peristiwa merupakan dimulainya babak baru kebijakan
penting yang menyangkut tentang administrasi kependudukan di Indonesia.
administrasi kependudukan. Dalam Undang-Undang, ini telah
Masalah administrasi kependudukan mengamanatkan pembuatan sistem database
di Indonesia merupakan hal yang sangat kependudukan yang menunjang pelayanan
berperan dalam pembangunan, dimana dari administrasi kependudukan yang sejalan
sistem administrasi penduduk tersebut dapat dengan kemajuan teknologi informasi dan
diketahui tentang data-data penduduk dan komunikasi untuk memenuhi tuntutan
informasi yang sesuai dengan keadaan masyarakat atas pelayanan kependudukan
penduduk dan tentang kondisi daerah tempat yang profesional. Dimana, dalam pelayanan
tinggal penduduk. Negara Kesatuan tersebut perlu dilakukan dengan benar dan
Republik Indonesia berdasarkan Pancasila cepat agar penduduk sebagai pelanggan
dan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 merasa dapat pelayanan yang memuaskan.
pada hakikatnya berkewajiban untuk Kependudukan dan catatan sipil
memberikan perlindungan dan pengakuan merupakan salah satu urusan wajib
terhadap penentuan status pribadi dan status pemerintahan daerah yang harus
hukum setiap peristiwa kependudukan dan dilaksanakan oleh pemerintah pusat kepada
peristiwa penting yang dialami oleh seluruh pemerintah daerah. Pelayanan administrasi
lapisan masyarakat yang berada dalam suatu kependudukan yang terdiri dari pendaftaran
wilayah. penduduk dan pelayanan pencatatan sipil
Pengelolaan pendaftaran penduduk merupakan sub bagian dari pelayanan publik
merupakan tanggung jawab pemerintah yang harus dilaksanakan dengan baik
kota/kabupaten, dimana dalam kepada masyarakat. Berdasarkan Undang-
undang No. 23 Tahun 2006 tentang negara. Hal ini mengakibatkan anak yang
Administrasi Kependudukan dijelaskan lahir tersebut tidak tercatat namanya, silsilah
bahwa instansi pelaksana administrasi dan kewarganegaraannya serta tidak
kependudukan untuk wilayah terlindungi keberadaanya.
kabupaten/kota adalah Dinas Kependudukan Kebijakan dan implementasi
dan Catatan Sipil yang berwenang administrasi kependudukan tersebut
memberikan pelayanan yang sama dan mencakup kegiatan pendaftaran
profesional kepada setiap penduduk atas kependudukan, pencatatan sipil dan
pelaporan peristiwa kependudukan dan pengelolaan informasi kependudukan baik di
peristiwa penting. tingkat pusat maupun di tingkat daerah.
Dalam menjalankan penyelenggaraan Dalam prakteknya kebijakan dan
administrai kependudukan, maka peristiwa implementasi administrasi kependudukan
penting kependudukan yang meliputi tersebut dipengaruhi oleh aspek landasan
kelahiran, kematian, lahir mati, perkawinan, hukum, aspek kelembagaan dan sumber
perceraian, pengakuan anak, pengesahan daya manusia, aspek penerapan teknologi
anak dan lain-lain yang harus di catat ke dan sistem pelayanan, aspek registrasi,
dalam pencatatan sipil harus ditata dengan aspek demografis (kesadaran masyarakat),
sebaik-baiknya dalam bentuk pelayanan aspek pengolahan data penduduk. Dalam
publik kepada masyarakat. Kelahiran dan Undang-Undang No. 23 Tahun 2006 tentang
kematian merupakan peristiwa penting Administrasi Kependudukan Pasal 1 ,
kependudukan yang harus di lakukan dikemukakan bahwa :
pendataan dan menjadi bagian penting “Administrasi kependudukan adalah
dalam administrasi demi terselenggaranya rangkaian kegiatan penataan dan
administrasi kependudukan yang baik. penertiban dalam penerbitan dokumen
Pendaftaran kelahiran dalam pendaftaran dan data kependudukan melalui
penduduk dibuktikan dengan adanya akta pendaftaran penduduk, pencatatan
kelahiran. Akta kelahiran adalah akta catatan sipil, pengelolaan informasi
sipil hasil pencatatan terhadap peristiwa administrasi kependudukan serta
kelahiran seseorang. Jika seorang anak pendayagunaan hasilnya untuk
belum punya akta kelahiran maka secara de pelayanan publik dan pembangunan
jure keberadaannya dianggap tidak ada oleh sektor lain.”
Salah satu bentuk pelayanan yang kehidupan manusia. Dalam Pasal 55 ayat (1)
diberikan oleh aparatur pemerintahan Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang
kepada masyarakat adalah pelayanan dalam Perkawinan dinyatakan bahwa : “Asal-usul
bidang kependudukan. Unsur kependudukan seorang anak hanya dapat dibuktikan dengan
sangat memegang peranan dalam berbagai akta kelahiran yang otentik, yang
segi, khususnya bidang pembangunan dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang.”
Nasional sebagai bahan dasar dalam rangka Dengan alat bukti itulah yang menyebabkan
perumusan strategis dibidang setiap orang merasa dapat memperoleh
kewarganegaraan, karena hampir semua kepastian hukum yang kuat tentang asal-
kegiatan pembangunan baik yang bersifat usulnya. Apabila kita lihat di negara
sektoral maupun lintas sektor terkait dengan Indonesia maka yang berhak mengeluarkan
kependudukan, atau dengan kata lain akta kelahiran seseorang adalah Lembaga
penduduk harus menjadi subyek sekaligus Catatan Sipil.
objek pembangunan. Memperhatikan arti Dinas Kependudukan dan Pencatatan
penting data kependudukan maka kegiatan Sipil Kabupaten Bandung merupakan unsur
registrasi penduduk ini erat kaitannya pelaksana otonomi daerah di bidang
dengan penerbitan akta catatan sipil. pelayanan administratif yang mengurus
Pencatatan dan penerbitan akta kelahiran tentang kependudukan dan catatan sipil.
merupakan bagian dari pelayanan publik, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
akta kelahiran merupakan salah satu Kabupaten Bandung dibentuk berdasarkan
dokumen terpenting karena menjadi bukti Peraturan Daerah Kabupaten Bandung No.
pengakuan legal kewarganegaraan 16 Tahun 2011 Tentang Perubahan Kedua
seseorang. Setiap orang harus mempunyai Atas Peraturan Kabupaten Bandung No. 20
akta sebagai jaminan atas kedudukan dan Tahun 2007 Tentang Pembentukan
status hukum seseorang dalam negara. Organisasi Dinas Daerah Kabupaten
Peristiwa kelahiran itu perlu Bandung, adapun tugas pokok dari Dinas
mempunyai bukti yang tertulis dan otentik Kependudukan dan Pencatatan Sipil
berupa akta kelahiran untuk membuktikan Kabupaten Bandung, sebagai berikut :
identitas seseorang yang pasti dan sah oleh “Dinas Kependudukan dan
Lembaga Catatan Sipil. Kelahiran Pencatatan Sipil mempunyai tugas
merupakan suatu peristiwa penting dalam pokok merumuskan kebijaksanaan
teknis dan melaksanakan kegiatan 23 Tahun 2006 tentang Administrasi
teknis operasional di bidang Kependudukan, sehingga diharapkan
pelayanan administrasi tuntutan masyarakat atas pelayanan
kependudukan dan pencatatan sipil kependudukan dan catatan sipil yang
yang meliputi pendaftaran professional dapat dilaksanakan secara
penduduk, pencatatan sipil, optimal.
pengelolaan informasi administrasi
kependudukan, pen-dayagunaan 2. Identifikasi Masalah
data dan informasi serta Berdasarkan latar belakang penelitian
melaksanakan ketatausahaan yang telah dikemukakan di atas, maka yang
Dinas.” menjadi masalah utama dalam penelitian ini
Pengelolaan pendaftaran penduduk dalam mewujudkan pelayanan prima
untuk wilayah Kabupaten Bandung penerbitan akta kelahiran di Kabupaten
merupakan tanggung jawab pemerintah Bandung masih belum terwujud secara
kabupaten, dimana Dinas Kependudukan maksimal. Hal ini dipengaruhi oleh
dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bandung implementasi kebijakan administrasi
sebagai unsur pelaksana dalam bidang kependudukan yang masih belum optimal
kependudukan dan pencatatan sipil dalam dalam pelaksanaannya. Setelah menguraikan
melaksanakan pelayanan kepada masyarakat latar belakang penelitian tersebut di atas,
mengenai administrasi kependudukan dan maka dapat dibuat identifikasi masalah
merupakan suatu lembaga resmi Pemerintah sebagai berikut :
Kabupaten Bandung yang bertugas untuk “Bagaimana implementasi kebijakan
mencatat, mendaftarkan serta membukukan administrasi kependudukan di Dinas
selengkap mungkin setiap peristiwa penting Kabupaten Bandung”.
bagi status keperdataan seseorang.
Tugas pokok dan fungsi dari Dinas 3. Tujuan Penelitian
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Adapun tujuan penelitian ini adalah
tersebut, memerlukan adanya kerjasama sebagai berikut :
antara pegawai yang terlibat kegiatan “Untuk mengetahui dan menganalisis secara
organisasi dalam mengimplementasikan lengkap dan jelas mengenai implementasi
kebijakan, khususnya Undang-Undang No. kebijakan administrasi kependudukan di
Kabupaten Bandung”. melaksanakan kegiatan sebagai bagian dari
pertanggungjawabannya kepada publik.
4. Kegunaan Penelitian Pedoman ini sekaligus menjadi acuan bagi
Berdasarkan dari tujuan penelitian pejabat publik untuk melaksanakan
yang ingin dicapai, maka hasil penelitian kewenangannya dalam rangka
berguna baik secara praktis maupun secara melaksanakan pelayanan kepada masyarakat
teoritis untuk kepentingan berbagai pihak, (public service).
adapun kegunaan dari penelitian ini Sebelum penulis menjelaskan tentang
adalah sebagai berikut : pengertian kebijakan, dapat penulis
1. Hasil dari penelitian ini diharapkan kemukakan pengertian administari dari para
dapat dijadikan bahan kajian lebih ahli. Administrasi merupakan keseluruhan
lanjut untuk memberikan kontribusi proses yang mempergunakan dan
dalam studi ilmu administrasi, terutama mengikutsertakan semua sumber potensi
menyangkut pengembangan yang tersedia dan yang sesuai baik personal
administrasi publik. maupun material dalam usaha untuk
2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan mencapai bersama suatu tujuan secara
sebagai kontribusi bagi Dinas efektif dan efisien. Siagian dalam
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Sudriamunawar (2012 : 1) mengemukakan
Kabupaten Bandung mengenai pengertian administrasi adalah :
implementasi kebijakan administrasi “Keseluruhan proses kerjasama antara dua
kependudukan. orang manusia atau lebih yang didasarkan
atas rasionalitas tertentu untuk mencapai
5. Tinjauan Pustaka tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.”
Kebijakan pada dasarnya merupakan Tead dalam Silalahi (2009 : 10),
ketentuan-ketentuan yang harus dijadikan bahwa : “Administrasi adalah meliputi
pedoman, pegangan atau petunjuk, cara bagi kegiatan-kegiatan individu-individu
setiap usaha dan kegiatan pemerintah, (eksekutif) dalam suatu organisasi yang
sehingga tercapai kelancaran dan bertugas mengatur, memajukan, dan
keterpaduan dalam mencapai tujuan tertentu. menyediakan fasilitas usaha kerjasama
Ini berarti bahwa kebijakan merupakan sekelompok individu-individu untuk
suatu pedoman bagi pejabat publik untuk merealisasikan tujuan yang
ditentukan.” Pasolong (2008 : 21) Rangkaian tindakan yang diambil tersebut
memberikan pengertian administrasi adalah : merupakan bentuk transformasi rumusan-
“Pekerjaan terencana yang dilakukan oleh rumusan yang diputuskan dalam kebijakan
sekelompok orang dalam bekerjasama untuk menjadi pola-pola operasional yang pada
mencapai tujuan atas dasar efektif, efisien, akhirnya akan menimbulkan perubahan
dan rasional.”. sebagaimana diamanat-kan dalam kebijakan
Berdasarkan pendapat para ahli yang telah diambil sebelumnya. Hakikat
mengenai pengertian administrasi, dapat utama implementasi adalah pemahaman atas
disimpulkan bahwa pengertian administrasi apa yang harus dilakukan setelah sebuah
dapat diartikan sebagai segala kegiatan yang kebijakan diputuskan.
perlu dijalankan untuk dapat mencapai suatu Mazmanian dan Sebastier dalam
tujuan tertentu yang telah dicanangkan Wahab (2012 : 68) mendefinisikan
sebelumnya. Kegiatan-kegiatan itu antara implementasi sebagai berikut :
lain menentukan kebijakan, membuat “Implementasi adalah pelaksanaan
rencana, membagi-bagi tugas, menyusun keputusan kebijakan dasar, biasanya dalam
aturan pelaksanaan, mengawasi dan bentuk undang-undang, namun dapat pula
membimbing pelaksanaan dan penilaian berbentuk perintah-perintah atau keputusan-
yang menuju kepada keberhasilan dari suatu keputusan eksekutif yang penting atau
usaha dalam mencapai tujuan organisasi. keputusan badan peradilan.” Patton dan
Tahapan implementasi dari sebuah Sawicki dalam Tangkilisan (2003 : 9)
kebijakan merupakan tahapan yang krusial, mengemukakan pendapatnya bahwa :
karena tahapan ini menentukan keberhasilan “Implementasi berkaitan dengan
sebuah kebijakan. Tahapan implementasi berbagai kegiatan yang diarahkan
perlu dipersiapkan dengan baik pada tahap untuk merealisasikan program,
perumusan dan pembuatan kebijakan. dimana pada posisi ini eksekutif
Implementasi sebuah kebijakan secara mengatur cara untuk mengorganisir,
konseptual bisa dikatakan sebagai sebuah menginterpretasikan dan
proses pengumpulan sumber daya (alam, menerapkan kebijakan yang telah
manusia maupun biaya) dan diikuti dengan diseleksi. Sehingga dengan
penentuan tindakan-tindakan yang harus mengorganisir, seorang eksekutif
diambil untuk mencapai tujuan kebijakan. mampu mengatur secara efektif dan
efisien sumber daya, unit-unti dan jarang bermuatan politis dengan
teknik yang dapat mendukung adanya berbagai intervensi berbagai
pelaksanaan program, serta kepentingan. Jadi implementasi itu
melakukan interpretasi terhadap merupakan tindakan-tindakan yang
perencanaan yang telah dibuat, dan dilakukan oleh pemerintah untuk
petunjuk yang dapat diikuti dengan mencapai tujuan yang telah ditetapkan
mudah bagi realisasi program yang dalam suatu keputusan kebijakan.
dilaksanakan.” Akan tetapi pemerintah dalam
Berdasarkan pendapat para ahli membuat kebijakan juga harus
tersebut di atas, bahwa implementasi mengkaji terlebih dahulu apakah
merupakan tindakan-tindakan yang kebijakan tersebut dapat memberikan
dilakukan oleh pemerintah untuk dampak yang buruk atau tidak bagi
mencapai tujuan yang telah ditetapkan masyarakat. Hal tersebut bertujuan
dalam suatu perintah-perintah atau agar suatu kebijakan tidak
keputusan kebijakan. Akan tetapi bertentangan dengan masyarakat
pemerintah dalam menentukan apalagi sampai merugikan masyarakat.
kebijakan tersebut harus ada Lasswell dan Kaplan dalam
pengkajian yang benar-benar Suyatna (2009 : 3) mengartikan
signifikan agar dalam tahap kebijakan adalah : “Suatu program
implementasi suatu keputusan atau pencapaian tujuan, nilai-nilai dan
kebijakan tersebut tidak berdampak tindakan-tindakan yang terarah.”
negatif dan merugikan masyarakat Fredrickson dan Hart dalam
sebagai sasaran dari implementasi Tangkilisan (2003 : 12)
tersebut. mengemukakan bahwa kebijakan
Studi implementasi merupakan adalah : “Suatu tindakan yang
suatu kajian mengenai studi kebijakan mengarah pada tujuan yang diusulkan
yang mengarah pada proses oleh seseorang, kelompok atau
pelaksanaan dari suatu kebijakan. pemerintah dalam lingkungan tertentu
Dalam prakteknya implementasi sehubungan dengan adanya hambatan-
kebijakan merupakan suatu proses hambatan tertentu sambil mencari
yang begitu kompleks bahkan tidak peluang-peluang untuk mencapai
tujuan/mewujud-kan sasaran yang yang ingin dilakukan oleh pemerintah.
diinginkan.” Mc. Rae dan Wilde Adanya pengelompokan tersebut,
dalam Suyatna (2009 : 8) maka akan memudahkan untuk
mengemukakan kebijakan publik membuat suatu kebijakan dan meneliti
sebagai : “Serangkaian tindakan yang kekurangan apa yang terjadi dari awal
dipilih oleh pemerintah yang proses pembuatan, implementasi
mempunyai pengaruh penting terhadap sampai pada tahap evaluasi akan
sejumlah besar orang.” Friedrich memberikan kejelasan dan kemudahan
dalam Agustino (2012 : 7) arah kebijakan yang akan dilaksankan.
mengemukakan pendapatnya bahwa : Dalam penyajian suatu kebijakan baru
“Kebijakan publik adalah selain diperlukan tiga tahap tersebut
serangkaian tindakan/kegiatan diatas juga dipengeruhi dengan adanya
yang diusulkan oleh seseorang, penyeleksian sampai pada dampak
kelompok atau pemerintah dalam (impact) dari kebijakan yang akan
suatu lingkungan tertentu dimana diambil pemerintah tersebut.
terdapat hambatan-hambatan Berdasarkan tingkat pengaruh
(kesulitan-kesulitan) dan dalam pelaksanaan kebijakan di atas,
kemungkinan-kemungkinan pada dasarnya kebijakan bertujuan
(kesempatan-kesempatan) untuk mempengaruhi kehidupan
dimana kebijakan tersebut rakyat. Adanya kebijakan yang dibuat
diusulkan agar berguna dalam oleh pemerintah diharapkan akan
mengatasinya untuk mencapai memberikan manfaat kepada
tujuan yang dimaksud.” masyarakat dan bukan hanya terhadap
Berdasarkan pendapat tersebut, pemerintah saja, sehingga kebijakan
kebijakan pada dasarnya suatu yang akan diberlakukan haruslah
tindakan yang mengarah kepada tujuan memiliki dampak positif bagi
tertentu dan bukan hanya sekedar masyarakat mengalokasikan nilai-nilai
keputusan untuk melakukan sesuatu. yang ada di masyarakat. Namun
Kebijakan seyogyanya diarahkan pada demikian dalam membuat sebuah
apa yang senyatanya dilakukan oleh kebijakan, pemerintah harus dapat
pemerintah dan bukan sekedar apa melakukan suatu tindakan yang
merupakan suatu bentuk dari program.” Sedangkan Meter dan Horn
pengalokasian nilai-nilai masyarakat dalam Winarno (2007 : 102)
itu sendiri. Kebijakan merupakan membatasi implementasi kebijakan
sesuatu yang bermanfaat, yang adalah :
merupakan penyederhanaan sistem “Sebagai tindakan-tindakan yang
yang dapat membantu dan mengurangi dilakukan oleh individu-individu
masalah-masalah dan serangkaian (atau kelompok-kelompok)
tindakan untuk memecahkan masalah pemerintah atau swasta yang
tertentu, maka kebijakan dianggap diarahkan untuk mencapai
sangat penting. tujuan-tujuan yang telah
Implementasi kebijakan pada ditetapkan dalam keputusan-
prinsipnya adalah cara agar sebuah keputusan kebijakan
kebijakan dapat mencapai tujuannya. sebelumnya. Tindakan-tindakan
Studi implementasi merupakan suatu ini mencakup usaha-usaha untuk
kajian mengenai studi kebijakan yang mengubah keputusan-keputusan
mengarah pada proses pelaksanaan menjadi tindakan-tindakan
dari suatu kebijakan. Dalam praktiknya operasional dalam kurun waktu
implementasi kebijakan merupakan tertentu maupun dalam rangka
suatu proses yang begitu kompleks melanjutkan usaha-usaha untuk
bahkan tidak jarang bermuatan politis mencapai perubahan-perubahan
dengan adanya intervensi berbagai besar dan kecil yang ditetapkan
kepentingan. Lester dan Stewart dalam oleh keputusan-keputusan
Winarno (2007 : 144), menjelaskan kebijakan.”
bahwa : “Implementasi kebijakan Indiahono (2009 : 143)
dipandang secara luas mempunyai memberikan pendapatnya bahwa :
makna pelaksanaan undang-undang “Implementor kebijakan adalah
dimana berbagai aktor, organisasi, mereka yang secara resmi diakui
prosedur dan teknik yang bekerja sebagai individu/lembaga yang
bersama-sama untuk menjalankan bertanggungjawab atas pelaksanaan
kebijakan dalam upaya untuk meraih program di lapangan.”
tujuan-tujuan kebijakan atau progarm-
Jones dalam Istamto (1996 : 296) tubuh birokrasi demi terciptanya suatu
mengatakan bahwa 3 (tiga) aktifitas tujuan yang bisa tercapai dengan
utama yang paling penting dalam jaringan pelaksana yang bisa
mencapai program implementasi dipercaya. Implementasi kebijakan
kebijakan, yaitu : tidak lain berkaitan dengan cara agar
“Organisasi kebijakan dapat mencapai tujuan.
Pembentukan atau penataan Konsep implementasi kebijakan
kembali sumber daya, unit-unit mensyaratkan agar implementor
serta metode untuk menjadikan mengetahui apa yang harus dilakukan,
program berjalan. sehinggga apabila membuat kebijakan
Interpretasi tidak salah dalam membuat
Menafsirkan agar program kebijakannya. Selain itu juga dalam
(seringkali dalam hal status komunikasi implementasi kebijakan
menjadi rencana dan terdapat tujuan dan sasaran kebijakan
pengarahan yang tepat dan yang harus disampaikan kepada
dapat diterima serta kelompok sasaran, hal tersebut
dilaksanakan dilakukan agar mengurangi kesalahan
Penerapan dalam pelaksanaan kebijakan.
Ketentuan rutin dari pelayanan, Komunikasi antar organisasi terkait
pembayaran atau lainnya yang dengan kegiatan-kegiatan pelaksanaan
disesuaikan dengan tujuan atau adalah watak atau karakteristik yang
perlengkapan program.” dimiliki oleh pelaksana kebijakan,
Berdasarkan pengertian disposisi itu seperti komitmen,
implementasi kebijakan yang kejujuran, dan sifat demokratik.
dikemukakan oleh para ahli di atas, Apabila pelaksana kebijakan
dapat dikatakan bahwa implementasi mempunyai karakteristik atau watak
kebijakan yaitu merupakan proses yang baik, maka dia akan
untuk melaksanakan ide, proses atau melaksanakan kebijakan dengan baik
seperangkat aktivitas baru dengan sesuai dengan sasaran tujuan dan
harapan orang lain dapat menerima keinginan pembuat kebijakan.
dan melakukan penyesuaian dalam
6. Metodologi Penelititian memperoleh informasi yang
Penelitian ini bertujuan untuk berkaitan dengan penelitian.
mengetahui bagaimana implementasi c. Angket, yaitu cara pengumpulan
kebijakan administrasi kependudukan di data dengan jalan menyebarkan
Kabupaten Bandung. Dengan demikian daftar pertanyaan kepada para
metode penelitian yang digunakan adalah responden untuk di isi.
deskriptip analisis.
Sementara itu populasi dalam 7. Pembahasan
penelitian ini adalah pihak-pihak yang Variabel implementasi kebijakan
terkait dalam implementasi kebijakan
administrasi kependudukan terdiri dari
administrasi kependudukan di Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil 3 dimensi yang terbagi ke dalam 9
Kabupaten Bandung, sebanyak 45 orang. item pernyataan dan jawaban dari 44
Teknik pengumpulan data yang digunakan
responden atas kuesioner terhadap
penulis dalam penelitian ini, sebagai berikut
: tanggapan responden mengenai
1. Studi dokumentasi, yaitu pengumpulan variabel implementasi kebijakan
data yang dilakukan dengan cara
administrasi kependudukan. Dimensi-
mempelajari literatur-literatur dan teori-
teori yang ada kaitannya dengan dimensi tersebut diantaranya :
masalah-masalah yang sedang diteliti.
2. Studi lapangan, yaitu pengamatan 1. Organisasi

secara langsung di lapangan dengan Untuk mengetahui lebih


menggunakan teknik sebagai berikut : jelasnya tanggapan responden
a. Observasi, yaitu pengamatan mengenai indikator-indikator pada
langsung terhadap aspek yang ada dimensi yang pertama dari aktifitas
relevansinya dengan masalah yang utama yang paling penting dalam
sedang diteliti. mencapai program implementasi
b. Wawancara, yaitu mengadakan kebijakan yaitu dimensi organisasi,
tanya jawab langsung dengan
pihak-pihak terkait dengan maksud
Hasil perhitungan pada Tabel ini penting agar tujuan dan sasaran
02 diperoleh komulatif skor yang ditetapkan lebih terarah sesuai
dimensi organisasi menunjukkan dengan potensi, hambatan dan
skor sebesar 398. Dimana skor 398 kendala yang ada. Karenanya
tersebut, berdasarkan interval diperlukan analisis terhadap
batasan dengan rentang interval lingkungan organisasi baik internal
berada pada rentang 343,2 dan maupun eksternal guna menentukan
448,8. Dengan demikian indikator- faktor-faktor penentu keberhasilan
indikator dari dimensi organisasi organisasi.
pada variabel implementasi 8. Kesimpulan
kebijakan, yaitu unit kerja, sistem Hasil penelitian implementasi kebijakan
kerja dan struktur oganisasi yang administrasi kependudukan di Kabupaten
jelas termasuk ke dalam kategori Bandung menunjukan pada kriteria cukup
cukup baik. baik, artinya kebijakan tersebut sudah
Berdasarkan hasil penilaian dilaksanakan tap belum optimal.
kategori cukup baik dari dimensi Skor terendah terletak pada
organisasi pada variabel pernyataan pencapaian keberhasilan
implementasi kebijakan, yaitu unit implementasi kebijakan dipengaruhi oleh
kerja, sistem kerja dan struktur adanya sarana dan prasarana.
oganisasi yang jelas. Hal ini Skor tertinggi pada penyataan
menunjukkan bahwa setiap struktur oganisasi yang jelas diperlukan
kebijakan yang dikeluarkan dalam dalam mengoperasikan program sehingga
rangka peningkatan kualitas tenaga pelaksana dapat terbentuk dari
pelayanan terhadap masyarakat sumber daya manusia yang kompeten dan
didukung oleh adanya unit kerja, berkualitas.
sistem kerja dan struktur oganisasi
yang jelas. Penetapan tujuan dan Daftar Pustaka
Agustino, Leo. 2012. Dasar -Dasar
sasaran organisasi pada umumnya
Kebijakan Publik, Bandung, CV.
berdasarkan pada faktor-faktor Alfabeta..
kunci keberhasilan yang dilakukan Indiahono, Dwiyanto. 2009. Kebijakan
Publik Berbasis Dynamic
setelah penetapan visi dan misi. Hal
Policy Analysis, Yogyakarta, Tangkilisan, Hessel Nogi S. 2003.
Gava Media. Kebijakan Publik Yang
Istamto, Ricky. 1996. Pengantar Membumi, Yogyakarta,
Kebijakan Publik, Jakarta, PT. Raja YPAP.
Grafindo Persada. Wahab, Solichin Abdul. 2012.
Pasolong, Harbani. 2008. Teori Analisis Kebijakan : Dari
Administrasi Publik, Bandung, Alfabeta. Formulasi ke Penyusunan
Model-model Implementasi
Sialalahi, Ulbert. 1996. Studi Tentang
Kebijakan Publik, Jakarta,
Ilmu Administrasi, Bandung, Erlangga.
_______________, 2009. Studi Tentang Bumi Aksara.
Ilmu Administrasi Konsep, Winarno, Budi. 2007. Kebijakan
Teori dan Dimensi, Bandung, Publik : Teori dan Proses, Yogyakarta,
Sinar Baru Algesindo. Media Press.
Sudriamunawar, Haryono. 2012.
Pengantar Administrasi Sumber Lain :
Pembangunan, Bandung, CV.
Mandar Maju. Undang-Undang No. 23 Tahun
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian 2006 tentang Administrasi
Administrasi, Bandung, CV. Alfabeta. Kependudukan.
Suyatna, Uyat. 2009. Kebijakan Publik : Peraturan Daerah Kabupaten Bandung No.
16 Tahun 2011 Tentang Perubahan
Perumusan, Implementasi dan
Kedua Atas Peraturan Kabupaten
Evaluasi, Bandung, Kencana Bandung No. 20 Tahun 2007
Utama. Tentang Pembentukan Organisasi
Dinas Daerah Kabupaten Bandung.

Anda mungkin juga menyukai