Anda di halaman 1dari 11

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK

Yuzarion
STKIP PGRI Sumatera Barat, Jalan Gunung Pangilun 1 Padang
Email: yuzarionzubir11@gmail.com

Abstract: The results showed that the structural model has a decent (GFI = 0.930, AGFI =
0.908 > 0.90; CFI = 0.990, TLI = 0.988 > 0.95, and RMSEA = 0.029 < 0.08) and obtain the
support of empirical data (X2 = 169.029 and p = 0.068 > 0.05). Factors parents attitudes toward
children, the attitude of teachers toward students, and self-regulated learning influence on
student achievement. Parents’ attitudes toward children, the attitude of teachers towards students
direct effect on self-regulated learning and indirect effect on student achievement through self-
regulated learning. These findings support the social cognitive theory.

Keywords: parents’ attitudes, teachers’ attitudes, self-regulated learning, learning achievement

Abstrak: Hasil penelitian menujukkan bahwa model struktural layak (GFI = 0,930, AGFI =
0,908 > 0,90; CFI = 0,990, TLI = 0,988 > 0,95; dan RMSEA = 0,029 < 0,08) dan memperoleh
dukungan data empiris (X2 = 169,029 dan p = 0,068 > 0,05). Faktor sikap orangtua terhadap
anak, sikap guru terhadap peserta didik, dan self-regulated learning berpengaruh terhadap
prestasi belajar peserta didik. Sikap orangtua terhadap anak, sikap guru terhadap peserta didik,
berpengaruh langsung terhadap self-regulated learning dan berpengaruh tidak langsung terhadap
prestasi belajar peserta didik melalui self-regulated learning. Temuan ini mendukung teori
kognitif sosial.

Kata kunci: sikap orangtua, sikap guru, self-regulated learning, prestasi belajar

Berbagai laporan mengungkapkan bahwa prestasi Kualitas pendidikan Indonesia seperti yang
belajar (academic achievement) peserta didik dilaporkan oleh The International Association
Indonesia kurang optimal. Laporan-laporan tersebut for the Evaluation of Educational Achievement
antara lain oleh The International Association (IEA) dan Trends in International Mathematics
for the Evaluation of Educational Achievement and Science Study (TIMSS), perlu dicermati dan
(IEA) Tahun 2011. IEA merupakan salah satu ditindaklanjuti. Berdasarkan pralapangan diketahui
lembaga Internasional independen, melakukan bahwa SMA Negeri 1 Lawang Kabupaten Malang:
penelitian dan studi dalam skala besar mengukur skor rata-rata nilai Ujian Nasional (UN) lima mata
perbandingan prestasi dan aspek-aspek lain pelajaran perolehan nilai dengan rentang skor 8.6
pendidikan di 64 negara di dunia sebagai peserta. sampai dengan 10 hanya diperoleh oleh 26 dari
Dari hasil pengukuran kemampuan bidang IPA dan 412 peserta didik yang ikut dan dinyatkan lulus
matematika Internasional, pelajar SMP Indonesia UN 2012. Hal ini berarti bahwa hanya 6.28% lulus
berada pada urutan 38 dari 39 negara yang disurvei dengan prestasi belajar yang baik, sementara 274
(IEA, 2011), sedangkan hasil pengukuran Trends peserta didik (66.52%) berada pada posisi sedang
in International Mathematics and Science Study dan 112 peserta didik (27.20%) berada pada posisi
(TIMSS) Tahun 2011, kemampuan matematika rendah. Lebih lanjut, penelusuran literatur, cukup
pelajar SMP Indonesia juga berada pada urutan banyak penelitian yang mencoba mengungkapkan
34 dari 38 negara, sedangkan kemampuan pelajar kasus menyontek. Penelitian Rittman (1996);
Indonesia pada bidang IPA berada di urutan ke 32 Bogle (2000); dan Turrens, dkk., (2002) mencoba
dari 38 negara yang disurvei (TIMSS, 2011). mengungkap perilaku menyontek dengan angket
107
108 ILMU PENDIDIKAN, VOLUME 2 NOMOR 1, JUNI 2017: 107-117

sebagai alat instrumenasinya. Penelitian Thorpe, dan Kebudayaan ini sesuatu yang luar biasa. Jauh
dkk., (1999) perilaku menyontek terjadi karena nilai sebelum pelaksanaan UN orangtua stress lebih
pelajar rendah karena kemampuannya memang dahulu dari anaknya dan tidak sedikit orangtua
rendah, ia memiliki hasrat untuk mendapatkan memproteksi anak untuk menghadapi UN,
nilai belajar yang lebih tinggi. sehingga pola pengasuhan otoriter cenderung
Selanjutnya penelitian Battist (1999) meningkat sebelum hari pelaksanaan UN.
gradasi moral juga berkorelasi dengan perilaku Untuk menghadapi UN orangtua harus
menyontek serta penelitian Richards, dkk., (2006) bersikap memberikan dukungan psikologis pada
kekuatan berpikir berhubungan dengan perilaku pelajar sehingga mereka semakin siap mental untuk
menyontek. Permasalahan lain, seperti sistem menghadapinya. Berbagai tekanan psikologis
evaluasi, ujian semester maupun ujian nasional, muncul dari orangtua, guru, kepala sekolah, dinas
terlalu menekankan pada jawaban pilihan ganda pendidikan, wali kota, bupati, dan bahkan gubernur
(multiple choice) tanpa memperhatikan prosesnya, yang mengharuskan peserta didik lulus dalam UN
keberhasilan peserta didik sering dinilai hanya Hal ini membuat peserta didik semakin stress saat
berdasarkan pada sejauh mana peserta didik hendak UN Persoalan pelik seperti yang dipaparkan
mampu mereproduksi bahan pengetahuan yang di atas merupan virus perusak prestasi belajar
diberikan, dan mencari satu jawaban yang paling yang amat memprihatinkan. Dari sisi pelajar hasil
benar terhadap suatu permasalahan, sistem yang diperoleh tidak menggambarkan perolehan
evaluasi ini ini tidak melihat suatu masalah dari nilai yang sesungguhnya. Sangat sering diterima
berbagai sudut pandang dan aspek-aspek utama, informasi yang dibaca dari media masa maupun
seperti kemampuan memberikan macam-macam informasi dari media elektronik pelajar yang punya
kemungkinan jawaban secara lancar, luwes, unik prestasi baik, lalu tidak lulus UN, tidak jarang juga
dan terinci kurang dirangsang (Daruma, 1997). terdengar peserta didik selama ini berprestasi biasa
Permasalahan pembelajaran dengan menggunakan bahkan cenderung rendah, prestasi UN mereka
metode ceramah menjadikan guru sebagai sumber baik. Dari sudut pandang self-regulated learning
utama pengetahuan serta memposisikan pelajar (SRL) terlihat bahwa self-regulated learning (SRL)
sebagai penerima pasif informasi. Belen (2003) sebahagian peserta didik rendah. Laporan atas
mengatakan bahwa ciri sekolah yang kurikulumnya temuan-temuan tersebut mengindikasikan kurang
berbasis pada materi, selain sumber belajarnya baiknya kualitas pendidikan di Indonesia sekaligus
hanya mengandalkan guru dan buku pelajaran, mencerminkan belum berhasilnya pemerintah dan
juga pendekatan belajarnya bersifat satu arah. masyarakat Indonesia untuk meningkatkan kualitas
Permasalahan lain ialah aktivitas belajar pendidikan.
lebih menekankan pada materi yang diberikan Upaya-upaya yang selama ini yang dilakukan
guru berdasar soal-soal UN yang pernah ada pemerintah untuk meningkatkan kualitas
dan pembahasan soal-soal UN-nya, bukan pada pendidikan khususnya prestasi belajar peserta
silabus yang telah dirancang. Kegitan belajar didik. Nampak tidak didasari oleh analisis yang
mengajar sampai sekarang di sekolah tidak mendalam dan komprehensif tentang berbagai
banyak berubah, pola pengajaran teacher centered faktor yang mempengaruhi prestasi belajar itu.
masih mendominasi kegiatan pembelajaran, Upaya-upaya yang selama ini dilakukan pemerintah
guru masih cenderung menggunakan pertanyaan untuk meningkatkan prestasi belajar peserta
yang membutuhkan jawaban singkat dan bersifat didik lebih menekankan pada penanganan faktor
hafalan. Kegiatan pembelajaran tidak memberikan lingkungan (faktor eksternal) seperti meningkatkan
peluang kepada pelajar untuk mengembangkan kesejahteraan guru serta mengembangkan sarana
diri, sebab guru masih memandang pelajar sebagai dan prasaran pendidikan. Faktor-faktor perilaku
objek, kenyataannya guru masih mengajar, (faktor internal) seperti motivasi belajar peserta
apa yang harus dipikirkan bukan mengajarkan didik, kebiasaan belajar dan self-regulated learning
bagaimana cara berpikir (Ismayati, 2009). Di (SRL) belum mendapatkan perhatian yang serius.
sisi lain orangtua mensikapi UN sebagai proyek Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
prestisius dan fenomenal Departemen Pendidikan dalam teori kognitif sosial (social cognitive theory)
Yuzarion, Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 109

menurut Bandura dibangun dari dua faktor utama, Pengukuran variabel laten eksogenus dalam
yaitu: (1) faktor perilaku (faktor internal) peserta penelitian ini menggunakan instrumen dalam
didik; dan (2) faktor lingkungan (faktor eksternal) bentuk skala. Skala yang digunakan dalam
peserta didik dalam belajar (Brown, 1999; penelitian ini adalah: (1) skala sikap orangtua
Hergenhahn & Olson, 2009). terhadap anak; (2) skala sikap guru terhadap peserta
Faktor internal peserta didik dalam penelitian didik; (3) skala self-regulated learning (SRL); dan
ini adalah self-regulated learning (SRL), sedangkan (4) prestasi belajar peserta didik sebagai variabel
faktor eksternal sikap orangtua terhadap anak dan laten endogenus diambil dari pencatatan dokumen
sikap guru terhadap terhadap peserta didik, dalam prestasi belajar matematika, bahasa Indonesia, dan
banyak jurnal tiga faktor tersebut merupakan bahasa Inggris peserta didik. Data dalam penelitian
faktor yang banyak mempengaruhi prestasi belajar. ini dianalisis dengan menggunakan teknik analisis
Permasalahan mendasar yang dikaji penelitian ini Structural Equation Modeling (SEM) digunakan
berhubungan dengan: (1) prestasi belajar peserta untuk menguji pengaruh antar variabel model
didik; (2) sikap orangtua terhadap anak; (3) sikap teoritik yang telah dirancang dengan tujuan apakah
guru terhadap peserta didik; dan (4) self-regulated hubungan kausal antara sikap orangtua terhadap
learning (SRL). Empat permasalahan yang paling anak, sikap guru terhadap peserta didik, self-
mendasar tersebut diangkat dalam penelitian ini regulated learning (SRL) terhadap prestasi belajar
sebagai variabel laten eksogenus dan variabel peserta didik mendapatkan dukungan empiris
laten endogenus. Sikap orangtua terhadap anak dalam penelitian ini.
dan sikap guru terhadap peserta didik merupakan Pengujian model dengan menggunakan
variabel laten eksogenus terhadap self-regulated AMOS akan menghasilkan indek kesesuaian model
learning (SRL) dan prestasi belajar peserta didik. dengan menilai goodness of fit indek sama, lebih
Self-regulated learning (SRL) merupakan variabel besar dari cut of value/nilai kritisnya. Model yang
laten eksogenus terhadap prestasi belajar peserta fit (layak/baik) adalah model yang memiliki nilai
didik, sekaligus berfungsi sebagai variabel laten goodness of fit indek sama atau lebih besar dari cut
endogenus terhadap sikap orangtua terhadap anak of value/nilai kritisnya. Jika model belum layak,
dan sikap guru terhadap peserta didik. Prestasi menurut Santoso (2014) peneliti dapat melakukan
belajar peserta didik sebagai variabel laten modifikasi pada sebuah model agar beberapa alat
endogenus dalam penelitian ini. uji dapat lebih bagus hasilnya, seperti penurunan
angka chi-square, peningkatan angka GFI, dan
METODE sebagainya. Menurut Atmoko (2008) modifikasi
dapat dilakukan berkali-kali sampai ditemukan
Penelitian ini merupakan penelitian non-
sebuah model yang terbaik atau paling layak.
eksperimen atau penelitian ex post facto, yaitu
Modifikasi model harus tetap berpijak dengan
suatu penelitian yang ditujukan untuk menguji
dukungan teori yang kuat (Hair, dkk., 1998);
pengaruh suatu variabel terhap variabel lain yang
Hair, dkk., 2006; Hair, dkk., 2010; Atmoko, 2008;
telah terjadi secara natural. Dalam penelitian
Ghozali, 2013; Satoso, 2014).
ini digunakan desain penelitian korelasional,
Lebih lanjut Santoso (2014) menjelaskan
karena penelitian ini bertujuan menguji pengaruh
analisis SEM dengan AMOS tersedia dua alternatif
suatu variabel terhadap variabel lain yang telah
rekomendasi modifikasi model SEM, alternatif
terjadi secara natural pada satu kelompok subyek
pertama rekomendasi dari modification indices
penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah
pada output covariances: (group number 1-default
seluruh peserta didik kelas XI SMA Negeri se
model), dan alternatif kedua output regression
Kota Malang. Populasi dalam dalam penelitian ini
weights: (group number 1-default model). Analisis
berjumlah 3.139 orang siswa yang tersebar pada
SEM pada penelitian ini menggunakan alternatif
sepuluh SMA Negeri di Kota Malang. Sampel
pertama, penggunaan alternatif pertama ini
dalam penelitian ini adalah 285 orang siswa.
berpijak pada model triadic reciprocality dari teori
Teknik pengambilan sampel yang akan digunakan
kognitif sosial Bandura (Bandura, 1986; Brown,
adalah teknik random sampling inependen.
1999; Hergenhahn & Olson, 2009).
110 ILMU PENDIDIKAN, VOLUME 2 NOMOR 1, JUNI 2017: 107-117

HASIL model persamaan struktural awal disajikan pada


Tabel 1.
Penelitian ini untuk mendapatkan model yang
fit/layak dilakukan 4 kali modifikasi. Modifikasi
Model Persamaan Struktural Awal
model SEM dilakukan dengan tahapan: (1) memilih
alternatif modifikasi indek covariances pada output Berdasarkan Tabel 1 menilai kelayakan model
AMOS; (2) mencermati dan memilih sumbangan persamaan struktural awal diperoleh informasi
penurunan angka chi-square terbesar pada kolom tujuh kriteria penilaian memenuhi syarat, kriteria
MI (modification indices); (3) melakukan proses penilaian tersebut adalah: (1) derajat bebas/
modifikasi dengan menghubungkan garis dengan df = 147 berarti baik; (2) Chisquare/df = 1,339
dua anak panah berdasarkan saran sumbangan berarti baik; (3) GFI = 0,920 berarti baik; (4)
penurunan angka chi-square terbesar pada kolom AGFI = 0,896 berarti marginal; (5) CFI = 0,980
MI (Modification Indices); dan (4) melakukan berarti baik; (6) TLI = 0,977 berarti baik; dan (7)
proses pengujian ulang. Hasil pengujian model RMSEA = 0,039 berarti baik. Namun, dua kriteria
SEM atau pengujian model persamaan struktural, penilaian yang lain belum memenuhi syarat dan
pengujian model pengukuran (measurement bernilai kurang baik. Maka dapat disimpulkan
model) dan 4 kali modifikasi model diuraikan model persamaan struktural awal belum layak.
sebagai berikut. Berdasarkan Gambar 1 hasil uji Karena model persamaan struktural awal belum

Gambar 1 Hasil Uji Model Persamaan Struktural Awal

Tabel 1 Hasil Uji Model Persamaan Struktural Awal


No Kriteria Penilaian Hasil Nilai Kritis Keterangan
1 Chi Square = \cmin 196.877 Kecil (mendekati df) Kurang Baik
2 Probabilitas = \p .004 > 0.05 Kurang Baik
3 Derajat Bebas = \df 147 positif Baik
4 Chisquare/df = \cmindf 1.339 < 2.00 Baik
5 GFI = \gfi .920 > 0.90 Baik
6 AGFI = \agfi .896 > 0.90 Marginal
7 CFI = \cfi .980 > 0.95 Baik
8 TLI = \tli .977 > 0.95 Baik
9 RMSEA =\rmsea .039 < 0.08 Baik
Kesimpulan Penilaian: Model Persamaan Struktural Awal Belum Layak
Yuzarion, Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 111

layak, peneliti melakukan modifikasi. Modifikasi prestasi belajar peserta didik. 2) sikap orangtua
dilakukan berdasarkan rekomendasi dari output terhadap anak berpengaruh positif dan signifikan
AMOS modification indices covariances. terhadap self-regulated learning (SRL) peserta
Modifikasi model dilakukan bertahap, sampai 4 didik. Maksudnya sikap orangtua terhadap anak
kali modifikasi. Hasil modifikasi 4 diperoleh hasil yang baik, maka akan diikuti oleh self-regulated
pada Gambar 2. learning (SRL) peserta didik yang baik. 3) sikap
Setelah uji kelayakan model persamaan guru terhadap peserta didik berpengaruh positif dan
struktural terpenuhi seperti Gambar 2, langkah signifikan terhadap self-regulated learning (SRL)
selanjut melakukan pengujian hipotesis, diuraikan peserta didik. Maksudnya sikap guru terhadap
sebagai berikut. Pengujian hipotesis mayor, peserta didik yang baik, maka akan diikuti oleh
dilakukan setelah peneliti memperoleh model self-regulated learning (SRL) peserta didik yang
yang terbaik/layak. Dengan berpedoman pada baik.
nilai chi-square (X2) dan probabilitas, diperoleh 4) self-regulated learning (SRL) berpengaruh
nilai chi-square (X2) = 169,029 dengan p = 0,068 positif dan signifikan terhadap prestasi belajar
(p-probability level > 0,05). Perolehan nilai chi- peserta didik. Maksudnya semakin baik self-
square (X2) dan probabilitas menjelaskan tidak regulated learning (SRL) peserta didik, maka akan
berbeda secara signifikan antara matrik kovarian semakin baik juga prestasi belajar peserta didik. 5)
sampel (data empiris) dengan matrik kovarian sikap orangtua terhadap anak berpengaruh positif
estimasi (model yang dibangun). Hasil pengujian dan signifikan terhadap prestasi belajar peserta
hipotesis mayor dapat disimpulkan Ho diterima, didik melalui self-regulated learning (SRL)
berarti model persamaan stuktural yang telah peserta didik. Maksudnya semakin baik sikap
dibangun mendapat dukungan empiris. orangtua terhadap anak, maka akan semakin baik
Pengujian hipotesis minor dilakukan dengan juga prestasi belajar peserta didik melalui self-
memeriksa hasil koefisien regresi antar konstruk regulated learning (SRL) peserta didik yang baik.
(variabel) dalam model persamaan struktural 6) sikap guru terhadap peserta didik berpengaruh
yang dibangun. Merujuk pada Atmoko (2008) positif dan signifikan terhadap prestasi belajar
tingkat pengaruh antar konstruk (variabel) diuji peserta didik melalui self-regulated learning (SRL)
dengan hipotesis nol bahwa koefisien regresi antar peserta didik. Maksudnya semakin baik sikap guru
konstruk (variabel) adalah tidak berbeda dengan terhadap peserta didik, maka akan semakin baik
nol atau koefisien R = 0 dalam analisis regresi, dan juga prestasi belajar peserta didik melalui self-
nilai critical ratio (CR) hasi analisis > 2 sebagai regulated learning (SRL) peserta didik yang baik
nilai kritis tabel. Tingkat signifikansi pengaruh juga.
ditentukan oleh nilai p-value < 0,05. Hasil Hasil penelitian ini membuktikan bahwa
pengujian hipotesis minor dapat dilihat pada Tabel hubungan kausal sikap orangtua terhadap anak,
2. Lebih lanjut, disajikan ringkasan signifikansi sikap guru terhadap peserta didik, self-regulated
hasil pengujian hipotesis, dapat dilihat pada Tabel learning (SRL) terhadap prestasi belajar
3. peserta didik, berdasarkan pada model triadic
Tabel 3 keseluruhan model menunjukkan reciprocality dari teori kognitif sosial mendapat
angka signifikan, interpretasi signifikansi hasil dukungan empiris (Bandura, (1986); Brown, 1999,
pengujian hipotesis diuraikan sebagai berikut: Hergenhahn & Olson, 2009). Pada model triadic
Sikap orangtua terhadap anak berpengaruh reciprocality dalam teori kognitif sosial yang
positif dan signifikan terhadap prestasi belajar dielaborasi menjadi model interaksi satu arah.
peserta didik. Maksudnya semakin baik sikap Prestasi belajar sebagai faktor perilaku (behavior)
orangtua terhadap anak, maka akan semakin baik dipengaruhi oleh sikap orangtua terhadap anak dan
juga prestasi belajar peserta didik. 1) sikap guru sikap guru terhadap peserta didik sebagai faktor
terhadap peserta didik berpengaruh positif dan lingkungan (environment), dan self-regulated
signifikan terhadap prestasi belajar peserta didik. learning sebagai foktor personal (person)
Maksudnya semakin baik sikap guru terhadap mendapat dukungan empiris dalam penelitian ini.
peserta didik, maka akan semakin baik juga Secara teoritik, pada model triadic reciprocality
112 ILMU PENDIDIKAN, VOLUME 2 NOMOR 1, JUNI 2017: 107-117

Gambar 2 Hasil Uji Model Persamaan Struktural Modifikasi 4

Tabel 2 Hasil Uji Hipotesis Minor


Hasil
Hipotesis Jalur Koef. Reg. Koef. Baku Salah Baku CR p-value
Pengujian
H1 Ot → PB 2.136 0.229 0.798 2.676 0.007 Diterima
H2 Gr → PB 0.567 0.394 0.109 5.184 0.000 Diterima
H3 Ot → Srl 0.725 0.306 0.207 3.495 0.000 Diterima
H4 Gr → Srl 0.094 0.257 0.027 3.451 0.000 Diterima
H5 Srl → PB 1.210 0.307 0.319 3.792 0.000 Diterima
H6 Ot → Srl → PB 0.877 0.094 - - - Diterima
H7 Gr → Srl → PB 0.114 0.079 - - - Diterima
Keterangan:
α =0,05
Ot = Sikap Orangtua terhadap Anak
Gr = Sikap Guru terhadap Peserta didik
Srl = Self-Regulated Learning (SRL)
PB = Prestasi Belajar

Tabel 3 Ringkasan Signifikansi Hasil Pengujian Hipotesis


Hipotesis Jenis Hubungan Loding Faktor Koef. Baku Araf Keterangan
H1 Kausalitas 2.136 0.229 Positif Signifikan
H2 Kausalitas 0.567 0.394 Positif Signifikan
H3 Kausalitas 0.725 0.306 Positif Signifikan
H4 Kausalitas 0.094 0.257 Positif Signifikan
H5 Kausalitas 1.210 0.307 Positif Signifikan
H6 Kausalitas 0.877 0.094 Positif Signifikan
H7 Kausalitas 0.114 0.079 Positif Signifikan

yang dielaborasi menjadi model interaksi satu belajar peserta didik, maupun berpengaruh tidak
arah. Sikap orangtua terhadap anak dan sikap langsung terhadap prestasi belajar peserta didik.
guru terhadap peserta didik sebagai satu kekuatan Temuan empiris model triadic reciprocality
eksternal pada faktor lingkungan (environment) hasil elaborasi sikap orangtua terhadap anak
dapat berpengaruh langsung terhadap prestasi berpengaruh langsung terhadap prestasi belajar
Yuzarion, Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 113

peserta didik ini. Dukungan empiris ini memperkuat Studi saat ini menemukan bahwa sikap dan pola
penelitian Juang & Silbereisen (2002); Kordi dan asuh authoritative (demokrasi) secara signifikan
Baharudin (2010); Abar, dkk., (2009); Kusumartiani diprediksi mempengaruhi prestasi belajar, dan
(2012); Antunes dan Fontaine (2004); dan tidak ditemukan hubungan gaya pola asuh permisif
Mombourquette (2007), yang menyimpulkan sikap dan otoriter.
orangtua dapat mempengaruhi prestasi belajar Penelitian Antunes dan Fontaine (2004)
secara langsung. Menurut Juang & Silbereisen menemukan bahwa sikap orang yang suportif
(2002) sikap orangtua, seperti; kehangatan, memiliki efek positif terhadap persepsi diri
keterlibatan dalam belajar, berdiskusi tentang akademik peserta didik (children’s academic self-
masalah belajar dan intelektual berpengaruh positif perseption). Persepsi diri akademik peserta didik
terhadap prestasi belajar anak di sekolah. Penelitian tersebut mempengaruhi performansi akademik
Kordi dan Baharudin (2010) mengungkapkan peserta didik. Ini berarti sikap orangtua yang
terdapat hubungan yang kuat antara sikap orangtua suportif mempengaruhi prestasi akademik melalui
dan pola asuh dengan prestasi belajar peserta persepsi diri akademik peserta didik. Temuan
didik di sekolah. Lebih lanjut Abar, dkk., (2009) empiris model triadic reciprocality hasil elaborasi
juga mengungkapkan bahwa orangtua yang sikap guru terhadap peserta didik berpengaruh
bersikap authoritative (demokrasi) berhubungan langsung terhadap prestasi belajar peserta didik ini.
positif dengan prestasi belajar dan regulasi diri. Temuan empiris pada penelitian ini, memperkuat
Penelitian Kusumartiani (2012), hasil uji hipotesis hasil penelitian Gourneau (2012); Fan (2012); dan
ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang membuktikan pendapat Slavin (2000). Penelitian
sangat signifikan antara keharmonisan keluarga Gourneau (2012) menyimpulkan sikap guru dan
dengan prestasi akademik pada peserta didik tindakan efektif digunakan guru dapat membangun
Sekolah Menengah Atas. Keharmonisan keluarga kepercayaan diri yang positif dalam belajar dan
menunjukkan gambaran sikap positif orangtua prestasi belajar peserta didik. Sikap guru dan
dalam keluarga berpengaruh terhadap prestasi tidakan efektif yang dimaksud Gourneau (2012)
belajar. Penelitian Antunes dan Fontaine (2004) adalah: (1) kepedulian yang tulus dan kebaikan
menemukan bahwa sikap orang yang suportif guru; (2) kesediaan untuk berbagi tanggung
mempengaruhi prestasi akademik melalui persepsi jawab yang terlibat dalam kelas; (3) kepekaan
diri akademik peserta didik. Mombourquette (2007) yang tulus terhadap keragaman peserta didik; (4)
menemukan bahwa tipe keterlibatan orangtua pada motivasi untuk memberikan pengalaman belajar
kehidupan remaja peserta didik SMA (adolescent yang bermakna bagi semua peserta didik; dan
high school students) berhubungan dengan faktor- (5) antusias untuk merangsang kreativitas peserta
faktor keterlibatan performansi peserta didik, didik berpengaruh terhadap prestasi belajar peserta
prestasi akademik, dan sikap terhadap sekolah. didik.
Pengaruh tidak langsung sikap orangtua Penelitian Fan (2012) juga memperkuat
terhadap anak dengan prestasi belajar peserta hubungan langsung sikap guru terhadap peserta
didik melalui self-regulated learning (SRL) pada didik dengan prestasi belajar. Fan (2012)
penelitian ini mendapatkan dukungan empiris. menjelaskan bahwa hubungan interpersonal
Berarti, penelitian ini memperkuat temuan yang baik dan sehat antara guru dan peserta
penelitian terdahulu, antar lain penelitian Turner, didik merupakan instrumen penentu untuk
dkk., (2009); penelitian Strage dan Brandt meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Hasil
(Turner, dkk., 2009), dan penelitian Antunes penelitian, dukungan empiris pada penelitian ini
dan Fontaine (2004). Penelitian Turner, dkk., memperkuat pendapat Slavin (2000). Menurut
(2009) menguatkan temuan penelitian Strage Slavin (2000) dalam pembelajaran di kelas guru
dan Brandt (Turner, dkk., 2009) menyimpulkan hendaknya dapat menciptakan suasana belajar
bahwa karakteristik gaya pengasuhan seperti daya yang kondusif. Suasana yang kondusif merupakan
dukung dan kehangatan terus memainkan peran gambaran sikap guru dalam pembelajaran di kelas
penting dalam mempengaruhi kinerja akademik yang memungkinkan peserta didik tidak tegang
peserta didik setelah memasuki perguruan tinggi. dalam belajar. Suasana belajar peserta didik yang
114 ILMU PENDIDIKAN, VOLUME 2 NOMOR 1, JUNI 2017: 107-117

tidak tegang ini akan dapat mendorong peserta dirinya dalam kegiatan pembelajaran untuk
didik berprestasi dalam belajar. Pada model triadic mencapai prestasi belajar yang maksimal. Temuan
reciprocality, yang dibangun dalam penelitian empiris model triadic reciprocality hasil elaborasi
ini pengaruh langsung sikap guru terhadap model interaksi satu arah, self-regulated learning
peserta didik dengan prestasi belajar peserta (SRL) berpengaruh secara langsung terhadap
didik mendapat dukungan empiris. Pengaruh prestasi belajar peserta didik. Temuan empiris
langsung sikap guru terhadap peserta didik dengan penelitian ini, memperkuat hasil penelitian
prestasi belajar peserta didik merupakan pengaruh Zimmerman dan Martines-Pons (1990); Cekolin
langsung yang paling kuat dibandingkan dengan (2001); dan penelitian Alsa (2005).
pengaruh langsung sikap orangtua terhadap Penelitian Zimmerman dan Martines-Pons
anak dengan prestasi belajar peserta didik dan (1990) menyatakan bahwa perilaku aktif dalam
pengaruh langsung self-regulated learning (SRL) proses belajar menghasilkan peningkatan kinerja
dengan prestasi belajar peserta didik, maupun akademik. Oleh karena itu, peserta didik yang
pada pengaruh langsung sikap orangtua terhadap mengunakan Self-regulated learning (SRL) dalam
anak dengan self-regulated learning (SRL) dan belajar memiliki prestasi belajar yang tinggi.
pengaruh langsung sikap guru terhadap peserta Hasil penelitian mereka juga menemukan bahwa
didik dengan self-regulated learning (SRL). peserta didik yang memiliki prestasi akademik
Temuan empiris hasil penelitian ini dapat tinggi, menggunakan 13 dari 14 perilaku regulasi
dibenarkan, sebab pengaruh langsung sikap guru diri. Temuan empiris penelitian ini mendukung
terhadap peserta didik sebagi jalur yang paling penelitian Cekolin (2001), peserta didik yang
kuat terhadap prestasi belajar peserta didik, menggikuti pelatihan self-regulated learning
membuktikan bahwa peran guru di sekolah-sekolah (pelatihan strategi regulasi diri dalam belajar)
amat menentukan baiknya prestasi belajar peserta mendapatkan prestasi belajar yang lebih tinggi
didik mereka. Pada penelitian sikap guru terhadap daripada kelompok yang tidak mengikuti pelatihan.
peserta didik dipersepsikan dengan baik oleh Penelitian Alsa (2005) menemukan ada korelasi
peserta didik, sikap guru tersebut menunjukkan positif yang sangat signifikan antara belajar
kepedulian dan kebaikan dalam belajar, sikap berdasar regulasi diri (self-regulated learning)
berbagi tanggung jawab belajar, guru sensitif dengan prestasi belajar matematika pada pelajar.
menerima keragaman peserta didik dalam belajar, Temuan empiris model triadic reciprocality hasil
guru dapat meningkatkan instruksi individual, dan elaborasi model interaksi satu arah, sikap orangtua
guru mampu dengan baik mendorong kreativitas terhadap anak dan sikap guru terhadap peserta
peserta didik dalam belajar berpengaruh signifikan didik berpengaruh secara langsung terhadap
dan positif terhadap prestasi belajar mereka, maka self-regulated learning (SRL). Temuan empiris
terbukti secara empiris sikap guru terhadap peserta penelitian ini, memperkuat hasil penelitian Abar,
didik berpengaruh langsung terhadap prestasi dkk., (2009) dan Slavin (2000).
belajar. Penelitian Abar, dkk., (2009) menemukan
Pada pengaruh tidak langsung hubungan orangtua yang bersikap authoritative (demokrasi)
sikap guru terhadap peserta didik terhadap prestasi berhubungan positif dengan prestasi belajar dan
belajar melalui self-regulated learning (SRL) regulasi diri (self-regulated learning) dan beberapa
mendapat dukungan empiris. Hasil penelitian variabel lainnya. Lebih lanjut, menurut Slavin (2000)
ini mendukung pendapat Slavin (2000) dalam dalam proses pembelajaran hendaknya guru dapat
kegiatan pembelajaran guru hendaknya mampu menciptkanan kondisi belajar yang kondusif, yaitu
menciptakan kondisi belajar yang kondusif. kondisi belajar yang menyenangkan, tidak tegang,
Kondisi belajar yang kondisif maksudntya adalah dan suasana yang nyaman dalam pembelajaran.
kondisi belajar yang penuh dengan kenyamanan, Sikap guru yang seperti ini berpengaruh terhadap
ketenangan, mendorong peserta didik bergairah perilaku, motivasi, dan prestasi belajar peserta
dalam belajar, serta jauh dari ketegangan dan didik. Maka dapat disimpulkan sikap guru
kecemasan belajar. Sikap ini yang dibutuhkan berpengaruh terhadap perilaku peserta didik dan
peserta didik secara psikologis dalam meregulasi motivasi peserta didik dalam belajar, karena
Yuzarion, Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 115

perilaku dan motivasi merupakan komponen Saran penelitian ini: (1) guru agar bersikap
dalam self-regulated learning (SRL), jadi Sikap kondusif, peduli, bertanggung jawab, sensitif, dan
guru berpengaruh terhadap self-regulated learning mendorong kreativitas peserta didik, menggali dan
(SRL). mengenalkan self-regulated learning dengan 6
Pada model triadic reciprocality,yang faktor pembentuknya dan melakukan pelatihan self-
dibangun dalam penelitian ini pengaruh langsung regulated learning, melakukan penelitian tindakan
sikap orangtua terhadap anak dan sikap guru kelas (PTK) berkaitan dengan faktor-faktor yang
terhadap peserta didik dengan self-regulated mempengaruhi prestasi belajar; (2) orangtua agar
learning (SRL) mendapat dukungan empiris. berpandangan positif terhadaap anak, berdiskusi
Pengaruh langsung sikap orangtua terhadap anak dan menggali potensi diri anak terutama yang
merupakan jalur pengaruh langsung yang paling berkaitan dengan self-regulated learning; dan (3)
kuat terhadap self-regulated learning (SRL) peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian
dibandingkan dengan pengaruh langsung sikap tentang variabel pada penelitian ini di tingkat
guru terhadap peserta didik dengan self-regulated pendidikan yang lainnya.
learning (SRL). Temuan empiris penelitian ini
dapat dibenarkan, sebab anak lebih banyak waktu DAFTAR RUJUKAN
berinteraksinya lebih banyak dengan orangtua Abar, B., Carter, K., L., & Winsler, A. 2009. The
dibanding dengan guru. Sikap orangtua terhadap Effects of Maternal Parenting Style and
anak terutama pada perlakuan terhadap anak Religious Commitment on Self-Regulation,
untuk berprestasi dalam belajar, membangun Academic Achievement, and Risk Behavior
kehangatan belajar, dan membangun kebersamaan among African-American Parochial College
dalam belajar dipersepsikan baik oleh anak, Students . Journal of Adolescence, 32, 259-
sehingga sikap orangtua ini terbukti secara empiris 273.
berpengaruh langsung terhadap self-regulated Atmoko, A. 2008. Model Tindakan Guru
learning (SRL). Hasil penelitian ini memperkuat Menanggapi Perilaku Emosional Siswa
penelitian Abar, dkk. (2009) bahwa orangtua yang dalam Pembelajaran Sekolah Dasar di Kota
bersikap authoritative (demokrasi) berhubungan Malang. Disertasi tidak diterbitkan. Malang:
positif dengan regulasi diri (self-regulated Program Pascasarjana Universitas Negeri
learning). Malang.
Bandura, A. 1977. Social Learning Theory. New
SIMPULAN DAN SARAN Jersey: Prentice Hall, Inc.
Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini, Bandura, A. 1986. Social Fondations of Thought
terdapat hubungan kausal antara sikap orangtua and Action: A Social Cognitive Theory. New
terhadap anak, sikap guru terhadap peserta didik, Jersey: Prentice-Hall, Inc. Engglewood Cliffs.
self-regulated learning (SRL) dengan prestasi Battist, V. 1999. Toward A More Adequate
belajar peserta didik telah terbukti layak/fit dan Assessment of Moral Development.
mendapat dukungan empiris. Hasil pengujian Developmental Studies Center, (Online),
hipotesis ini membuktikan model teoritik yang (http://www.devstu.org/articles/AME99.pdf),
dibangun, terdapat pengaruh sikap orangtua diakses 10 Maret 2012.
terhadap anak, sikap guru terhadap peserta didik, Belen, S. 2003. Apa, Mengapa, dan Bagaimana
dan self-regulated learning (SRL) terhadap Kurikulum Berbasis Kompetensi. Makalah
prestasi belajar peserta didik, menjadi teori: (1) disampaikan dalam Seminar Peningkatan
sikap orangtua terhadap anak mempengaruhi self- Strategi Guru Menghadapi Kurikulum
regulated learning (SRL) dan prestasi belajar Berbasis Kompetensi, Yayasan Abdi Siswa,
peserta didik; (2) sikap guru terhadap peserta Jakarta.
didik mempengaruhi prestasi belajar peserta didik, Bogle, K. 2000. Effect of Type of Student and
dan self-regulated learning (SRL); dan (3) self- Gender on the Attribution of Cheating.
regulated learning (SRL) mempengaruhi prestasi Proceedings of the Oklahoma Academy of
belajar peserta didik. Science, Volume 80, p. 91-97. (Online),
116 ILMU PENDIDIKAN, VOLUME 2 NOMOR 1, JUNI 2017: 107-117

(http://digital.library.okstate.edu/oas/oas_ IEA. 2011. International Association for the


pdf/v80/p91_97.pdf), diakses 5 Maret 2012. Evaluation Educational Achievement,
Brown, K. M. 1999. Social Cognitive Theory, (Online), (http://www.iea.nl/about_us.html),
(Online), (http://www.med.usf.edu/_ diakses 8 Oktober 2012.
Cognitive_ Theory_Overview.html), diakses Ismayati, E. 2009. Pengembangan Model
15 Oktober 2012. pengajaran Conductive untuk Meningkatkan
Daruma, A. R. 1997. Hubungan antara Taraf Kemampuan Siswa Berpikir Kritis dan
Inteligensi, Kepercayaan Diri, dan Bekerja Kolaboratif pada Pembelajaran
Pendidikan Orang Tua dengan Kreativitas Fisika di SMK. Disertasi tidak diterbitkan.
Anak. Tesis tidak diterbitkan. Yogyakarta: Malang: Program Pascasarjana Universitas
Universitas Gadjah Mada. Negeri Malang.
Fan, F.A. 2012. Teacher: Students’ Interpersonal Kline, R. B. 2011. Principles and Practice of
Relationships and Students’ Academic Structural Equation Modeling. New York,
Achievements in Social Studies. Journal: London: The Guilford Press.
Teachers and Teaching, 18(4), 483-490. Krech, C., Crutchfield, R., & Ballachey, E.L.,
Gall, M. D., Gall, J. P., & Borg, W. R. 2003. 2002. Individual In Society. Tokyo: McGraw-
Educational Reseach. Boston: Allyn and Hill. International Company.
Bacon. Kusumartiani, A. 2012. The Relationship between
Gerungan, W. A. 2008. Psikologi Sosial. Jakarta: the Harmonious of Family with Students
PT Eresco. Academic Achievement of Senior High
Gourneau, B. 2012. Five Attitudes of Effective School. E-Journal Psychologi, (Online),
Teachers: Implications for Teacher Training. (http://hdl.handle.net/123456789/1130),
Journal of Human Behavior in the Social diakses 17 Maret 2013.
Environment, 19(4), 113-123. Lifshitz, H., Glaubman, R., & Issawi, R. 2004.
Hair, J. F. Jr. Black, W. C., Babin, B. J., Anderson, Attitudes towards Inclusion: The Case of
R. E., & Tatham, R. L. 1998. Multivariate Israeli and Palestinian Regular and Special
Data Analysis. 5th ed. New Jersey: Prentice Education Teachers. European Journal of
Hall. Special Needs Education, 19(2), 171-190.
Hair, J. F. Jr. Black, W. C., Babin, B. J., Anderson, Richards, A., French, C.C., and Randall, F.
R. E., & Tatham, R. L. 2006. Multivariate 2006. Anxiety the Use of Strategies in
Data Analysis. 6th ed. New Jersey: Prentice the Performance of a Sentence-Picture
Hall. Verification Task. Journal of Abnormal
Hair, J. F. Jr. Black, W. C., Babin, B. J., Anderson, Psychology, 105(1), 132-136.
R. E., & Tatham, R. L. 2010. Multivariate Rittman, A. L. 1996. Academic Dishonesty among
Data Analysis. 7th ed. New Jersey: Prentice College Students, (Online), (http://www.
Hall. mwsc.edu/psychology/research/psy302/
Hemisevis, H. & Hodzic, S. 2011. Teachers’ fall96/andi_rittman.html), diakses 5 Maret
Attitudes towards Inclusion of Students 2012.
with Intellectual Disability in Bosnia and Slavin, R. E. 2000. Educational Psychology:
Herzegovina. International Journal of Theory and Practices. New York: Allyn &
Inclusive Education, 15(7), 699-710. Bocan.
Hergenhahn, B. R., & Olson, M. H. 2009. Theories Thorpe, M. F., Pittenger, D. J., & Reed, B. D.
of Learning. Jakarta: Fajat Interpratama 1999. Cheating the Researcher: A Study of
Offset. the Relation between Personality Measures
Hetherington, J., Parke, M. D., Martin, C. A., and Self-Reported Cheating. College Student
& Colbert, C. A. 2007. Parenting: A life Journal, 33, 49-59.
Span Perspective. New York: McGraw-Hill TIMSS. 2011. Trends in International Mathematics
Companies. and Science Study, (Online), (http://www.iea.
nl/timss_2011.html), diakses 8 Oktober 2012.
Yuzarion, Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 117

Tuckman, B. W. 1978. Conducting Educationa Walgito, B. 1994. Psikologi Sosial Suatu Pengantar.
in Research. New York: Harcourt Brace Yogyakarta: Andi Offset.
Jovanovich, Publishhers. Winarto, Y. T., Subardiyanto, T., & Choesin, E.
Turner, E., A., Chandler, M., & Heffer, R., W. M. 2004. Karya Tulis Ilmiah Sosial. Jakarta:
2009. The Influence of Parenting Styles, Yayasan Obor Indonesia.
Achievement Motivation, and Self-Efficacy Winkel, W. S. 2003. Psikologi Pendidikan dan
on Academic Performance in College Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia.
Students. Journal of College Student Zimmerman, B. J. & Martinez-Pons, M. 1990.
Development, 50(3), 337-346. Student Differences in Self-Regulated
Turrens, J. F., Staik, I. M., Gilbert, D. K., Small, Learning: Relating Grade, Sex, and Giftedness
W. C. & Burling, J. W. 2002. Undergraduate to Self-Efficacy and Strategy Use. Journal of
Academic Cheating as a Risk Factor for Educational Psychology, 82, 51-59.
Future Professional Misconduct. Proceeding Zumbrunn, S., Tadlock, J., & Roberts, E.D. 2011.
of the First ORI Research Conference on Encouraging Self-Regulated Learning in
Research Integrity, Dept. of Health and the Classroom: A Review of the Literature.
Human Service, pp. 49-52. (Online), (http:// Virginia: Metropolitan Educational
ori.dhhs.gov/multimedia/acrobat/papers/ Research Consortium (MERC), Virginia
turrens.pdf), diakses 21 Mei 2012. Commonwealth University.
Vahedi, Shahram, Mostafafi, Faride, Mortazanajad,
Habibeh. 2009. Self-Regulation and
Dimensions of Parenting Styles Predict
Psychological Procrastination of
Undergraduate Students. Iranian Journal of
Psychiatry, 4(4), 12-19.

Anda mungkin juga menyukai