Anda di halaman 1dari 20

AKUNTABILITAS:

JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI


Vol. 11 No. 1 Januari 2017

ANALISIS PERINGATAN DINI KEBANGKRUTAN BANK UMUM SYARIAH DI


INDONESIA PERIODE 2011 – 2015

Kurnia Krisna Hari


Universitas Muhammadiyah Palembang
kkrisnahari@yahoo.com

Sa’adah Siddik
Universitas Muhammadiyah Palembang
saadah_ump@yahoo.com

Didik Susetyo
Universitas Sriwijaya
didiksusetyo@gmail.com

ABSTRACT
This study aims to give empirical prove on the factors that affecting early warning
bankruptcyof Islamic banking in Indonesia using RGEC method. The factors that are
tested in this study are Non Performing Financing (NPF), Financing to Deposit Ratio
(FDR), Good Corporate Governance (GCG), Return on Assets (ROA), Net Operating
Margin (NOM), and Capital Adequacy Ratio (CAR). The sample of this study consists of 7
Islamic banking in Indonesia. The data used is the quartile report of financial statements
and the GCG report while the statistical method used is panel regression.The result shows
that Non Performing Financing (NPF), Financing to Deposit Ratio (FDR), Return On
Assets (ROA), and Capital Adequacy Ratio (CAR) gives impact to the early warning
bankruptcy of the Islamic banking, while Good Corporate Governance (GCG) and Net
Operating Margin (NOM) does not have any effect on the early warning bankruptcy. This
implies that GCG and NOM are not inline with the policy, theory and previous studies.
Keywords: Early warning, bankruptcy, RGEC method, panel

PENDAHULUAN Menurut Rusydiana (2010), saat ini


keuangan syariah menjadi primadona
Ekonomi syariah merupakan solusi
baru dalam perekonomian dunia. Banyak
bagi permasalahan ekonomi global saat
negara kini (Bahrain, Malaysia, Pakistan,
ini yang meliputi persoalan nilai tukar
bahkan Inggris) telah menempatkan diri
hingga krisis global. Pusat Pengkajian
secara agresif untuk meraih keuntungan
dan Pengembangan Ekonomi Islam
dari sistem keuangan syariah. Peminatnya
(2012) menyatakan bahwa ekonomi
tidak lagi hanya lembaga perbankan
syariah adalah suatu cabang ilmu
Islam, tetapi sudah merambah hingga
pengetahuan yang berupaya untuk
lembaga perbankan, hukum, dan akuntan
memandang, menganalisis, dan akhirnya
di Barat yang ikut membuka “cabang
menyelesaikan permasalahan-
syariah” untuk mengisi pasar. Untuk
permasalahan ekonomi dengan cara-cara
mendukung pertumbuhan jasa perbankan
Islam, yaitu berdasarkan atas ajaran
syariah, dibentuklah lembaga sejenis
agama Islam yaitu Al-Qur’an dan Sunnah
Dewan Syariah Nasional (DSN) di tiap
Nabi.
negara dalam lingkup lokal atau nasional

Analisis Peringatan Dini Kebangkrutan Bank Umum Syariah Di Indonesia 2011 – 2015 39
AKUNTABILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Vol. 11 No. 1 Januari 2017

agar keuangan syariah ini semakin tertata diterapkan pada bank konvensional
dan sistematis. terhadap inflasi, investasi, produksi,
Bank Syariah merupakan bank yang pengangguran dan kemiskinan hingga
melaksanakan kegiatan usahanya memorak-porandakan hampir semua
berdasarkan prinsip-prinsip syariah Islam aspek sendi kehidupan ekonomi dan
baik dalam jasa lalu lintas pembayaran sosial politik Indonesia. Seperti diketahui
maupun dalam operasionalnya. Bank pada bank syariah, sistem yang
Syariah dapat juga disebut sebagai bank digunakan adalah bagi hasil pada akhir
yang tata cara operasinya mengacu pada tahun (bukan sistem bunga seperti yang
ketentuan-ketentuan syariah Islam (Al- dilakukan pada bank konvensional).
Quran dan Hadist). Menurut Undang- Return yang diberikan kepada nasabah
Undang Republik Indonesia Nomor 21 pemilik dana pun ternyata lebih tinggi
Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah daripada bunga deposito yang diberikan
pada bab 1 pasal 1 ayat 7 disebutkan oleh bank konvensional. Itulah alasan
bahwa bank syariah adalah bank yang yang menjadikan bank syariah tetap
menjalankan kegiatan usahanya kokoh dan tidak terpengaruh oleh krisis
berdasarkan Prinsip Syariah dan menurut yang terjadi.
jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah Tercatat 16 bank yang dilikuidasi
dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. pada tahun 1997 akibat krisis ekonomi.
Kehadiran Bank Syariah di tengah- Saat ini masih ada bank yang dilikuidiasi
tengah perbankan konvensional adalah karena tidak dapat mempertahankan
untuk menawarkan sistem perbankan usahanya. Dalam kurun waktu 10 tahun
alternatif bagi umat Islam, yang selama terakhir, Lembaga Penjamin Simpanan
ini mengikuti pelayanan perbankan (LPS) mencatat ada 66 bank yang masuk
dengan sistem bunga. Selain itu, ketatnya daftar bank yang dilikuidasi, 3
persaingan antara bank syariah dengan diantaranya merupakan bank syariah.
bank konvensional, membuat bank Jumlah tersebut terdiri dari 23 bank yang
syariah dituntut untuk memiliki kinerja masih dalam proses likuidasi dan 43 bank
yang bagus agar dapat bersaing dengan yang selesai dilikuidasi.
memperebutkan pasar perbankan nasional Menurut Ihsan dan Sharfina (2015:
di Indonesia. 114), meski pada masa krisis keuangan
Berdasarkan Statistik Perbankan perbankan syariah dapat bertahan dan
Indonesia (SPI) yang dipublikasikan dapat mengatasi masalah-masalah yang
OJK, total Dana Pihak Ketiga (DPK) terjadi dalam kegiatan usahanya, namun
Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit bank syariah sebagai lembaga keuangan
Usaha Syariah (UUS) mencapai Rp yang berorientasi terhadap keuntungan
213,48 triliun, tumbuh 11,49 persen tentu akan tetap menghadapi berbagai
secara year on year (yoy) pada Juni 2015. risiko yang tidak menutup kemungkinan
Kendati terus meningkat, besaran mengancam eksistensinya. Hal ini
pertumbuhan dana masyarakat perbankan menunjukkan bahwa bank tidak luput
syariah menunjukkan tren penurunan. dari masalah kesulitan keuangan
Machmud dan Rukmana (financial distress) yang dapat
menyatakan (2010: 6), bila kita melihat menyebabkan kebangkrutan baik pada
ke belakang pada tahun 1997 terjadi perbankan konvensional maupun bank
krisis ekonomi yang melanda negara- syariah. Sebelum masalah kesulitan
negara Asia, termasuk Indonesia. keuangan (financial distress) muncul,
Peristiwa ini sekaligus membuktikan sebaiknya melakukan analisis secara
tentang betapa besar efek negatif yang berkala.
ditimbulkan oleh sistem bunga yang

Analisis Peringatan Dini Kebangkrutan Bank Umum Syariah Di Indonesia 2011 – 2015 40
AKUNTABILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Vol. 11 No. 1 Januari 2017

Analisis financial distress menurut Tentang Penilaian Tingkat Kesehatan


Othman (2013: 4) bertujuan untuk Bank Umum Syariah dan Unit Usaha
mengeksplorasi, meneliti dan Syariah adalah faktor profil risiko (risk
menganalisis financial distress perbankan profile), GCG, rentabilitas (earnings),
syariah. Analisis tersebut nantinya akan dan permodalan (capital). Setelah
mengembangkan metode Early Warning dilakukannya pengukuran tingkat
System (EWS) sebagai metode awal kesehatan bank, maka kemudian
peringatan dini sebelum terjadinya dilakukan analisis untuk memprediksi
kebangkrutan. potensi kebangkrutan Bank Umum
Penyebab kebangkrutan yang Syariah tersebut dengan menilai GCG
terjadi pada dunia perbankan sendiri dan rasio keuangan. Data yang tersedia
adalah karena krisis yang melanda, pada penelitian ini meliputi GCG, NPF,
kesalahan dan kelalaian dalam FDR, ROA, NOM, dan CAR.
pengelolaan bank, kalah kliring, Rasio keuangan Capital Adequacy
penyimpangan manajemen internal Ratio (CAR), Return On Assets (ROA),
berupa penyalahgunaan dana yang telah Non Performing Financing (NPF),
dipinjamkan sehingga tidak dapat Financing to Deposit Ratio (FDR) dari
mengembalikan dana pada waktu yang tahun ke tahun mengalami fluktuasi. Pada
sudah ditentukan oleh bank, tahun 2014 dan 2015 ROA menurun jauh
penyimpangan eksternal yaitu melakukan dibandingkan tahun 2013, ini berarti
perdagangan obligasi di wilayah bursa, tingkat pengembalian terhadap total aset
tidak tercukupinya rasio modal di bank, rendah, sedangkan NPF pada tahun 2014
dan lemahnya pengawasan dari badan dan 2015 melonjak naik dibandingkan 3
regulator. tahun sebelumnya,ini menunjukkan
Objek yang pada umumnya sering kredit yang bermasalah semakin banyak
dianalisis dalam memprediksi jumlahnya. Nilai ROA dan NPF tersebut
kebangkrutan ini adalah laporan menggambarkan profitabilitas Bank
keuangan. Martin (1977) mengatakan Umum Syariah menurun. Hal ini dapat
bahwa, laporan keuangan bank dapat menurunkan laba sehingga biaya
dianalisis untuk menilai risiko kegagalan pencadangan naik dan pendapatan
bank. Dalam rangka mengantisipasi operasional tidak tumbuh signifikan. Jika
berbagai risiko yang mungkin akan kondisi tersebut berlangsung terus
terjadi, maka diperlukan suatu tindakan menerus, maka akan berdampak pada
sedini mungkin untuk mengukur kondisi kelangsungan hidup bank yang tidak
dan tingkat kesehatan perbankan syariah menutup kemungkinan akan bangkrut.
itu sendiri. Menurut Sinkey (2006), Berdasarkan beberapa penelitian
tingkat kesehatan perbankan merupakan terdahulu yang terkait dengan penelitian
suatu sistem peringatan dini atas kinerja ini menyatakan bahwa rasio keuangan
bank saat ini dan prospeknya di masa dan laporan pelaksanaan GCG memiliki
mendatang. Kesehatan bank merupakan pengaruh terhadap peringatan dini
sistem peringatan dini (early warning kebangkrutan bank umum syariah.
system or surveillance) yang berguna Namun beberapa penelitian terdahulu
untuk menggambarkan kondisi keuangan, yang lain menyatakan bahwa rasio
kelemahan dan kekuatan dari aspek keuangan dan laporan pelaksanaan GCG
keuangan perusahaan perbankan. tidak memiliki pengaruh terhadap
Faktor-faktor dalam menilai tingkat peringatan dini kebangkrutan bank umum
kesehatan kemudian disempurnakan syariah.
dengan metode analisis RGEC. Menurut Berdasarkan uraian di atas,
Peraturan OJK Nomor 8/POJK.03/2014 penelitian ini akan membahas tentang

Analisis Peringatan Dini Kebangkrutan Bank Umum Syariah Di Indonesia 2011 – 2015 41
AKUNTABILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Vol. 11 No. 1 Januari 2017

prediksi kebangkrutan perbankan syariah, islam (Al-Qur’an dan Hadits). Dalam tata
karena pada dasarnya prediksi cara tersebut, dijauhi praktek-praktek
kebangkrutan ini dapat memberikan yang dikhawatirkan mengandung unsur-
peringatan dini atau Early Warning unsur riba untuk diisi dengan kegiatan-
System (EWS) sebelum terjadinya kegiatan investasi atas dasar bagi hasil
kebangkrutan pada perbankan syariah dari pembiayaan perdagangan.
khususnya di Indonesia.
Prinsip Bank Syariah
LANDASAN TEORITIS DAN Prinsip utama operasional bank
PENGEMBANGAN HIPOTESIS yang berdasarkan prinsip syariah adalah
Shariah Enterprise Theory (SET) hukum islam yang bersumber dari Al
Shariah Enterprise Theory Qur’an dan Al Hadits. Karim (2009)
merupakan teori yang dapat mewakili mengatakan bahwa aktivitas keuangan
gambaran pengukuran dan pelaporan dan perbankan dapat dipandang sebagai
kinerja entitas bisnis Islam sebagai wahana bagi masyarakat modern untuk
bentuk pertanggungjawaban serta sebagai membawa kepada pelaksanaan dua ajaran
antisipasi masalah yang mungkin timbul Al-Qur’an yaitu:
di masa depan. Menurut Triyuwono 1. Prinsip Al Ta’awun, yaitu saling
(2012), SET memiliki cakupan membantu dan saling bekerja sama
akuntabilitas yang lebih luas diantara anggota masyarakat untuk
dibandingkan dengan Enterprise Theory. kebaikan, sebagaimana dinyatakan
Akuntabilitas yang dimaksud adalah dalam Al-Qur’an surat Al Maidah
akuntabilitas kepada Tuhan, manusia, dan ayat 2 yang artinya: “Dan tolong-
alam.Pada prinsipnya SET memberikan menolonglah kamu dalam
bentuk pertanggungjawaban utamanya (mengerjakan) kebajikan dan taqwa,
kepada Allah (akuntabilitas vertikal) dan jangan tolong-menolong dalam
yang kemudian dijabarkan lagi pada berbuat dosa dan pelanggaran.”
bentuk pertanggungjawaban pada 2. Prinsip menghindari Al Iktinaz, yaitu
manusia dan alam (akuntabilitas menahan uang (dana) dan
horizontal). membiarkannya menggangur (idle)
dan tidak berputar dalam transaksi
Perbankan Syariah yang bermanfaat bagi masyarakat
Pengertian dari Bank Syariah umum, sebagaimana dinyatakan di
adalah bank yang beroperasi berdasarkan dalam Al-Qur’an surat An-Nisa ayat
prinsip syariah atau prinsip agama Islam. 29 yang artinya: “Hai orang-orang
Sesuai dengan prinsip yang melarang yang beriman, janganlah kamu
sistem bunga atau riba yang saling memakan harta sesamamu
memberatkan, maka bank syari’ah dengan jalan yang batil, kecuali
beroperasi berdasarkan kemitraan pada dengan jalan perniagaan yang
semua aktivitas bisnis atas dasar berlaku dengan suka sama suka
kesetaraan dan keadilan. Pendapat lain diantara kamu.”
menurut Hasibuan (2009) bahwa Bank
berdasarkan Prinsip Syariah (BPS) adalah Antonio (2006) menyatakan, prinsip
Bank Umum Syariah (BUS) dan Bank utama yang dianut oleh bank syariah
Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) yang adalah larangan riba (bunga) dalam
beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip berbagai bentuk transaksi, menjalankan
syariah islam, atau dengan kata lain yaitu bisnis dan aktivitas perdagangan yang
bank yang tata cara beroperasinya berbasis pada memperoleh keuntungan
mengacu kepada ketentuan-ketentuan yang sah menurut syariah, memberikan

Analisis Peringatan Dini Kebangkrutan Bank Umum Syariah Di Indonesia 2011 – 2015 42
AKUNTABILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Vol. 11 No. 1 Januari 2017

zakat. Pada dasarnya Islam memandang peringatan dini atas kinerja bank saat ini
uang hanya sebagai alat tukar, bukan dan prospeknya di masa mendatang.
sebagai barang dagangan (komoditas). Kesehatan bank merupakan sistem
Hal ini terdapat dalam hadits yang peringatan dini (early warning system or
diriwayatkan oleh Ata Ibn Yasar, Abu surveillance) yang berguna untuk
Said dan Abu Hurairah, serta Abu Said menggambarkan kondisi keuangan,
Al Khudri yang artinya: “Ternyata kelemahan dan kekuatan dari aspek
Rasulullah tidak menyetujui transaksi- keuangan perusahaan
transaksi dengan sistem barter, untuk itu perbankan.Peraturan OJK Nomor
dianjurkan sebaiknya menggunakan 8/POJK.03/2014 pada pasal 6
uang, nampaknya beliau melarang menyatakan bahwa Bank Umum Syariah
bentuk pertukaran seperti ini karena ada wajib melakukan penilaian Tingkat
unsur riba di dalamnya.” Kesehatan Bank secara individual dengan
cakupan penilaian terhadap faktor-faktor
Kebangkrutan sebagai berikut:
Menurut Peter and Yosef (2011), a. Profil risiko (risk profile)
kebangkrutan (bankcruptcy) merupakan Penilaian terhadap faktor profil
kondisi dimana perusahaan tidak mampu risiko merupakan penilaian terhadap
lagi untuk melunasi kewajibannya. risiko inheren dan kualitas penerapan
Kondisi ini biasanya tidak muncul begitu manajemen risiko dalam operasional
saja pada perusahaan, ada indikasi awal Bank yang dilakukan terhadap 10
dari perusahaan tersebut yang biasanya (sepuluh) risiko yaitu:
dapat dikenali lebih dini kalau laporan 1) risiko kredit;
keuangan dianalisis secara lebih cermat 2) risiko pasar;
dengan suatu cara tertentu. Rasio 3) risiko likuiditas;
keuangan dapat digunakan sebagai 4) risiko operasional;
indikasi adanya kebangkrutan di 5) risiko hukum;
perusahaan. Kebangkrutan sebagai suatu 6) risiko stratejik;
kegagalan yang terjadi pada sebuah 7) risiko kepatuhan;
perusahaan didefinisikan dalam beberapa 8) risiko reputasi;
pengertian, yaitukegagalan ekonomi 9) risiko imbal hasil; dan
(Economic Distressed) dan kegagalan 10) risiko investasi.
keuangan (Financial Distressed). b. Good Corporate Governance
Penilaian terhadap faktor Good
Faktor Penyebab Kebangkrutan Corporate Governance merupakan
Menurut Glueck dan Jauch dalam penilaian terhadap manajemen Bank
Adnan dan Eha (2000) dikatakan bahwa Umum Syariah atas pelaksanaan
penyebab kebangkrutan perusahaan prinsip-prinsip Good Corporate
antara lain faktor umum (sektor ekonomi, Governance.
sosial, teknologi, pemerintah), faktor c. Rentabilitas (earnings)
eksternal perusahaan (sektor pelanggan, Penilaian terhadap faktor rentabilitas
pemasok, pesaing), dan faktor internal meliputi penilaian terhadap kinerja
perusahaan (besarnya kredit, manajemen rentabilitas, sumber-sumber
tidak efesien, penyalahgunaan wewenang rentabilitas, dan stabilitas rentabilitas
dan kecurangan-kecurangan). (Sustainability Learnings) Bank
Umum Syariah.
Indikator Kebangkrutan d. Permodalan (capital)
Menurut Thomson (1991), tingkat Penilaian terhadap faktor permodalan
kesehatan bank merupakan suatu sistem meliputi penilaian terhadap tingkat

Analisis Peringatan Dini Kebangkrutan Bank Umum Syariah Di Indonesia 2011 – 2015 43
AKUNTABILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Vol. 11 No. 1 Januari 2017

kecukupan permodalan dan (IPI), Pertumbuhan Ekspor (EXPG),


pengelolaan permodalan Bank Rasio M2 terhadap Cadangan Devisa
Umum Syariah. (M2RES), Nilai Tukar Rill (REER),
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan
Penelitian Terdahulu Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS).
Aryati dan Shirin (2007) melakukan Hasil dari penelitian ini menunjukkan
penelitian mengenai analisis faktor yang bahwa dalam model syariah, variabel
mempengaruhi tingkat kesehatan bank yang signifikan sebagai indikator dini
dengan regresi logit dengan variabel krisis hanyalah variabel mikro perbankan,
independen yang digunakan adalah yaitu rasio pembayaran terhadap total
Capital Adequacy Ratio (CAR), Non aset. Sementara pada model
Performing Loan (NPL),Return On konvensional, selain variabel mikro
Assets (ROA), Return On Equity (ROE), (CAR) juga terdapat variabel suku bunga
Loan To Deposit Ratio (LDR), dan Net (INTR). Hal ini menjadi salah satu bukti
Interest Margin (NIM). Hasil dari bahwa industri perbankan syariah relatif
penelitian ini mengindikasikan bahwa lebih tahan terhadap gejolak
NPL merupakan variabel yang signifikan makroekonomi di waktu krisis.
yang mempengaruhi tingkat kesehatan Samad (2012) melakukan penelitian
bank, sedangkan rasio CAR, ROA, ROE, mengenai penentu risiko kredit kegagalan
LDR, dan NIM menunjukkan hasil yang bank: bukti dari kegagalan bank US
tidak signifikan atau tidak ada pengaruh dengan variabel independennya adalah
probabilitas bank sehat dan tidak sehat. net charge off to loans, credit loss
Rashid dan Qaiser (2011) provision to net charge off, loss
melakukan penelitian mengenai allowance to loans, loan loss allowance
predicting bankruptcy in Pakistan dengan to non-current loans, dan non-current
variabel independennya adalah loans to loans. Hasil dari penelitian ini
probability ratio, liquidity ratio, leverage didapatkan bahwa untuk memprediksi
ratio, dan turnover ratio. Hasil dari bank yang masih survive atau y = 0,
penelitian ini menunjukkan model Z- prediksi Model 3, berdiri lebih tinggi dari
Score yang digunakan untuk perusahaan kedua Model 1 dan Model 2. Model 3
non-keuangan di Pakistan memiliki dengan benar memprediksi 80,17 persen
keakuratan prediksi sebesar 76,9% dari dari kelangsungan hidup bank (dengan
tiga variabel keuangan yang signifikan kesalahan = 19,83 persen) dibandingkan
yaitu penjualan terhadap total aset, dengan Model 1 dan Model 2 yang
Earning Before Interest Tax (EBIT) mendapat nilai prediksi 75,86 persen dan
terhadap kewajiban lancar, dan rasio arus 79,34 persen. Dalam memprediksi
kas yang dapat digunakan untuk kegagalan bank Model 1 menyediakan
mengeksplorasi risiko kebangkrutan di kemampuan prediksi yang unggul.
Pakistan. Variabel Model 1, memprediksi 104 dari
Rusydiana (2011) melakukan 134 yaitu 77,61 persen dari kegagalan
penelitian mengenai aplikasi logistic dibandingkan dengan 74,34 persen dan
regression untuk sistem deteksi dini 74,6 persen dari Model 2 dan Model 3
krisis financial di Indonesia dengan masing-masing.
variabel independen yang digunakan Qurriyani (2012) melakukan
adalah Loan to Asset Ratio (LAR) untuk penelitian mengenai deteksi dini potensi
bank konvensional, Financing to Asset kebangkrutan bank melalui analisis rasio
Ratio (FAR) untuk bank syariah, Capital keuangan dan marketeffect model regresi
Adequacy Ratio (CAR), Inflasi (INFL), logistik multinomial dengan variabel
BI Rate (INTR), Indeks Produk Industri independen yang digunakan adalah CAR,

Analisis Peringatan Dini Kebangkrutan Bank Umum Syariah Di Indonesia 2011 – 2015 44
AKUNTABILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Vol. 11 No. 1 Januari 2017

Asset Quality, Manajemen, dan dikurangi CKPN Kredit Bermasalah, dan


Likuiditas. Hasil penelitian menunjukkan CKPN atas Kredit terhadap Total Kredit),
bahwa rasio keuangan (CAR dan Risk risiko pasar (Aset Trading, Derivatif,
Asset Ratio), serta Market Effect FVO terhadap Total Aset, dan Kewajiban
(Earning) mampu menjelaskan tingkat Trading, Derivatif, FVO terhadap Total
kesehatan bank dan sekaligus menjadi Kewajiban), risiko likuiditas (Pendanaan
alat untuk memprediksi potensi Non Inti terhadap Total Pendanaan),
kebangkrutan bank. Terbukti dari GCG, Earning (EBT terhadap Total Aset,
ketepatan prediksi yang bisa diraih: bank Pendapatan Bunga Bersih terhadap Total
gagal (bank likuidasi) adalah 80%, bank Aset Produktif, Pendapatan Bunga Bersih
dalam penyelamatan (bdp) adalah terhadap Total Aset, Pendapatan
45,45%, dan bank sehat (bank survive Operasional selain Pendapatan Bunga
(bs)) adalah 90,32%. Rasio keuangan terhadap Total Aset dan Beban Overhead
dipercaya memiliki andil dalam model terhadap Total Aset), serta Capital
prediksi kebangkrutan, yaitu sebesar (Modal terhadap ATMR dan Modal Inti
71,92%. (Tier I) terhadap ATMR). Hasil dari
Saleh dan Bambang (2013) penelitian ini adalah tingkat kesehatan
melakukan penelitian mengenai pengaruh pada Bank BNI, BRI, dan Mandiri
rasio keuangan untuk memprediksi selama periode tahun 2011-2012 dengan
probabilitas kebangkrutan pada metode RGEC secara keseluruhan
perusahaan manufaktur yang terdaftar di memiliki predikat Sangat Sehat. Hal
Bursa Efek Indonesia dengan variabel tersebut dibuktikan dengan perolehan
independennya adalah Current Ratio peringkat komposit berada pada PK-1.
(CR), Debt Ratio (DR), Total Asset Ihsan dan Sharfina (2015)
Turnover (TATR), Return On Assets melakukan penelitian mengenai potensi
(ROA), dan Return On Equity (ROE). kebangkrutan pada sektor perbankan
Hasil dari penelitian ini menunjukkan syariah untuk menghadapi perubahan
bahwa Current Ratio dan Total Asset lingkungan bisnis, dengan variabel NPF,
Turnover Ratio tidak dapat memprediksi LR, GCG, NCOM, ROA dan CAR. Hasil
terjadinya probabilitaskebangkrutan pada penelitian ini menunjukkan tingkat
perusahaan manufaktur yang terdaftar di kesehatan bank umum syariah
Bursa Efek Indonesia, sedangkan Debt menggunakan metode RGEC masuk ke
Ratio,Return On Assets, dan Return On dalam kategori yang “sehat” selama
Equity dapat memprediksi terjadinya tahun 2010-2014. Model Altman Z-score
probabilitas kebangkrutan pada juga menunjukkan bahwa bank umum
perusahaan manufaktur yang terdaftar di syariah berada pada keadaan yang safe
Bursa Efek Indonesia. zone (tidak bangkrut) selama tahun 2010
Trisnawati dan Ardian (2014) sampai dengan tahun 2014.
melakukan penelitian mengenai analisis Fauzia (2015) melakukan penelitian
tingkat kesehatan bank dengan metode mengenai mendeteksi kebangkrutan
RGEC pada bank BUMN yang terdaftar secara dini perspektif ekonomi Islam
di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2012 dengan variabel independennya adalah
dengan variabel independennya adalah aspek manajemen produk/jasa, penerapan
risiko kredit (Kredit kepada Debitur Inti akuntansi, integritas yang tinggi dengan
terhadap Total Kredit, Kredit Kualitas menjaga amanah (kepercayaan),
Rendah terhadap Total Kredit, Kredit maslahah (kemaslahatan), an taradhin
Bermasalah terhadap Total Kredit, Kredit (kerelaan dari semua pelanggan dan mitra
Bermasalah dikurangi CKPN Kredit bisnisnya), penggunaan struktur modal,
Bermasalah terhadap Total Kredit dan timbulnya kecurangan (ghisy). Hasil

Analisis Peringatan Dini Kebangkrutan Bank Umum Syariah Di Indonesia 2011 – 2015 45
AKUNTABILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Vol. 11 No. 1 Januari 2017

dari penelitian ini menjelaskan bahwa 2011, dan meningkat di tahun 2012
mayoritas kebangkrutan disebabkan oleh menjadi 1,909%, dan Resiko likuiditas
penggunaan struktur modal yang tidak dengan menggunakan dua rasio yaitu
sesuai dengan kualifikasinya, kemudian LDR dan LAR, mengalami peningkatan
disusul dengan pelaporan akuntansi yang dan penurunan. Hal ini menunjukkan
kurang tepat, selanjutnya buruknya bahwa Bank Sinar Harapan Bali memiliki
sistem manajemen, kurangnya profitabilitas yang bagus terhadap
profesionalitas dan terakhir adanya pengembalian kembali dana pihak ketiga.
kecurangan baik dari aspek internal GCG Bank Sinar Harapan Bali juga
maupun eksternal. memiliki manajemen yang sangat bagus
Mamu, Frendy, dan Dantje (2015) yang terbukti dari tahun 2010–2012
melakukan penelitian mengenai analisis menunjukkan predikat komposit baik
tingkat kesehatan bank BNI Syariah, dengan penentuan matriks penilaian bank
TBK dengan menggunakan metode sehat berdasarkanPeraturan Bank
RGEC dengan variabel independennya Indonesia No. 13 dan predikatnya adalah
adalah CAR, NPA, ROA, ROE, NIM, baik seluruh nilai komposit tersebut
FDR, NPL, LR, IRR, DR, dan FACR. masih berada dalam aturan lebih besar
Hasil dari penelitian ini adalah Penilaian atau sama dengan (≤) 1,5. Jika dilihat dari
Tingkat Kesehatan Bank BNI Syariah CAR, Bank Sinar Harapan Bali berada
dengan menggunakan metode RGEC ini pada peringkat 2 hal tersebut
menunjukkan predikat kesehatan bank menunjukkan bahwa Bank Sinar Harapan
tersebut sesuai dengan standar yang telah Bali sebagai Bank umum memiliki
ditetapkan oleh Bank Indonesia. Periode tingkat kesehatan yang wajar.
Desember 2012, peringkat komposit Lesamana dan Yulian (2015)
“SANGAT SEHAT”, periode Desember melakukan penelitian mengenai pengaruh
2013 peringkat komposit “SEHAT”, dan penilaian RGEC terhadap kinerja
periode Desember 2014 peringkat perbankan yang terdaftar di BEI periode
komposit “SEHAT” sehingga Bank BNI 2010-2014 dengan variabel independen
Syariah dinilai sangat mampu yang digunakan yaitu NPL, LDR, GCG,
menghadapi pengaruh negatif yang ROA, NIM, dan CAR. Hasil penelitian
signifikan dari perubahan kondisi bisnis ini menunjukkan bahwa hanya rasio ROA
dan faktor eksternal lainnya. dan NIM yang dapat digunakan untuk
Yessi, Sri dan Maria (2015) memprediksi tingkat kesehatan bank
melakukan penelitian mengenai analisis karena nilainya dibawah signifikansi 0,05
tingkat kesehatan bank dengan (5%), sementara rasio NPL, LDR, GCG
menggunakan pendekatan RGEC (Risk dan CAR tidak dapat digunakan untuk
Profile, Good Corporate Governance, memprediksi tingkat kesehatan bank
Earnings, Capital) studi pada PT Bank karena nilainya di atas signifikansi 0,05
Sinar Harapan Bali Periode 2010-2012 (5%).
dengan variabel independennya adalah
NPL, IRR, LDR, LAR, GCG, dan CAR. Kerangka Pemikiran
Hasil dari penelitian ini menunjukkan Berdasarkan konsep-konsep dasar
bahwa berdasarkan analisis rumus NPL teori yang dijelaskan di atas, maka dalam
Bank Sinar tahun 2011 mengalami penelitian ini dalam variabel-variabel
peningkatan tiap tahunnya 2010 = 1,73%, yang digunakan untuk menganalisis
2011 = 1,94%, dan 2012 = 1,81%. peringatan dini kebangkrutan adalah
Sementara resiko pasar dengan melihat NPF, FDR, GCG, ROA, NOM, dan
IRR mengalami penurunan di tahun 2010 CAR.
dari 0,028% menjadi 0,022% di tahun

Analisis Peringatan Dini Kebangkrutan Bank Umum Syariah Di Indonesia 2011 – 2015 46
AKUNTABILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Vol. 11 No. 1 Januari 2017

H5: ROA berpengaruh positif terhadap


prediksi kebangkrutan bank
H6: NOM berpengaruh negatif terhadap
prediksi kebangkrutan bank
H7: CAR berpengaruh negatif terhadap
prediksi kebangkrutan bank

METODE PENELITIAN
Ruang Lingkup Penelitian
Jenis penelitian ini adalah
Gambar 1. Kerangka Pikir Prediksi penelitian eksplanatory, yaitu jenis
Kebangkrutan Bank penelitian yang bertujuan untuk
NPF merupakan rasio keuangan menjelaskan pengaruh antara variabel
yang berkaitan dengan risiko pembiayaan independen dengan variabel dependen
yang diberikan oleh bank. Financing to melalui pengujian hipotesis.Variabel
Deposit Ratio (FDR) merupakan rasio dependen padapenelitian ini adalah
perbandingan antara pembiayaan yang peringatan dini kebangkrutan, sedangkan
diberikan bank dengan dana pihak ketiga variabel independen padapenelitian ini
yang diterima bank berupa giro, adalah NPF, FDR, GCG, ROA, NOM,
tabungan, dan deposito berjangka. GCG dan CAR.
merupakan tata kelola yang baik pada
perusahaan yang dalam hal ini adalah Sumber Data
bank umum syariah. ROA merupakan Sumber data yang digunakan pada
salah satu rasio profitabilitas yang penelitian ini berupa laporan keuangan
digunakan untuk mengukur efektifitas publikasi triwulan pada BUS di Indonesia
perusahaan di dalam menghasilkan selama periode tahun 2011 hingga tahun
keuntungan dengan memanfaatkan total 2015. Data tersebut diperoleh pada
aset yang dimilikinya. NOM merupakan laporan keuangan serta laporan
rasio yang mencerminkan pendapatan pelaksanaan GCG. Sumber data pada
operasional utama bersih terhadap rata- penelitian ini diambil melalui publikasi
rata aset produktif. CAR adalah rasio dari website resmimasing-masing Bank
kewajiban pemenuhan modal minimum Umum Syariah yang dimaksudkan di
yang harus dimiliki oleh Bank. sampel penelitian serta website Bank
Indonesia maupun website Otoritas Jasa
Hipotesis Penelitian Keuangan.
Atas dasar tinjauan pustaka dan
kerangka pemikiran teoritis di atas, maka Populasi dan Sampel Penelitian
hipotesis dari penelitian ini adalah Populasi dalam penelitian ini
sebagai berikut: adalah Bank Umum Syariah (BUS) di
H1: NPF, FDR, GCG, ROA, NOM, CAR Indonesia. Sampel pada penelitian ini
berpengaruh positif terhadap prediksi adalah 7 Bank Umum Syariah. Pemilihan
kebangkrutan bank jumlah sampel ini didasarkan pada
H2: NPF berpengaruh negatif terhadap pertimbangan sebagai berikut:
prediksi kebangkrutan bank 1. Bank yang dipilih merupakan bank
H3: FDR berpengaruh negatif terhadap yang sudah berdiri menjadi bank
prediksi kebangkrutan bank umum syariah sejak tahun 2011-2015.
H4: GCG berpengaruh positif terhadap 2. Bank umum syariah yang mempunyai
prediksi kebangkrutan bank kelengkapan data laporan keuangan

Analisis Peringatan Dini Kebangkrutan Bank Umum Syariah Di Indonesia 2011 – 2015 47
AKUNTABILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Vol. 11 No. 1 Januari 2017

triwulan dan dipublikasikan dari tahun NPF


2011-2015. !"#$%&'&&( *"+#&,&-&.
= ………… (1)
Bank umum syariah yang mempunyai /01&- !"#$%&'&&(

kelengkapan laporan pelaksanaan Good 3) FDR


Corporate Governance (GCG) dari tahun Financing to Deposit Ratio (FDR)
2011-2015. merupakan rasio perbandingan antara
Tabel 1 pembiayaan yang diberikan bank
Daftar Bank Umum Syariah sebagai dengan dana pihak ketiga yang
SampelPenelitian diterima bank berupa giro, tabungan,
dan deposito berjangka. Financing to
No Nama Bank Tahun Berdiri Deposit Ratio (FDR) diukur dengan
1 PT.Bank Syariah Mandiri 1999 menggunakan rumus menurut
2 PT.Bank Mega Syariah 2004 SEOJK No. 10/SEOJK.03/2014
3 PT.Bank Syariah Bukopin 2008
4 PT.Bank BRI Syariah 2008 yaitu:
5 PT.Bank Panin Syariah 2009 FDR =
6 PT.Bank BNI Syariah 2010 23453678793:;<
7 PT.Bank BCA Syariah 2010 …………. (2)
=3<>?8>4>@;A>BC7<;D>
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 4) GCG
GCG merupakan suatu tata kelola
Definisi Operasional Variabel Bank yang menerapkan prinsip-
Adapun variabel dalam penelitian prinsip keterbukaan (transparency),
ini terdiri atas dua kelompok yaitu akuntabilitas (accountability),
variabel dependen (peringatan dini pertanggungjawaban (responsibility),
kebangkrutan) dan variabel independen profesional (professional), dan
(NPF, FDR, GCG, ROA, NOM, dan kewajaran (fairness). GCG dalam
CAR). penelitian ini menurut Sihwahjoeni
1) Peringatan Dini Kebangkutan (2015) akan diproksikan dengan
Peringatan dini kebangkrutan pada ukuran dewan komisaris, komisaris
penelitian ini menggunakan variabel independen, kepemilikan manajerial,
dummy (1 dan 2). Angka 1 jika kepemilikan institusional, dan
mengalami bangkrut dengan kriteria profitabilitas.
kurang sehat dan tidak sehat, 5) ROA
sementara angka 2 jika tidak Riyadi (2006) menyatakan ROA
bangkrut dengan kriteria sehat dan adalah rasio profitabilitas yang
cukup sehat. menunjukan perbandingan antara
2) NPF laba (sebelum pajak), dengan total
NPF merupakan rasio keuangan yang aset bank, rasio ini menunjukan
berkaitan dengan risiko pembiayaan tingkat efisiensi pengelolaan aset
yang diberikan oleh bank, sehingga yang dilakukan oleh bank yang
rasio ini menunjukkan kemampuan bersangkutan. Pada penelitian ini,
manajemen bank dalam mengelola ROA akan diukur menggunakan
pembiayaan bermasalah yang rumus menurut Atmaja (2008: 417)
diberikan oleh bank kepada yaitu:
nasabah(Rivai dan Arviyan, ROA =
E&$& F"$"-G# !&H&I
2010:742). Pada penelitian ini, NPF ……………….. (3)
J&1&KJ&1& /01&- L,"1
akan diukur dengan menggunakan 6) NOM
rumus menurut SEOJK No. NOM merupakan rasio yang
10/SEOJK.03/2014 yaitu: mencerminkan pendapatan
operasional utama bersih terhadap

Analisis Peringatan Dini Kebangkrutan Bank Umum Syariah Di Indonesia 2011 – 2015 48
AKUNTABILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Vol. 11 No. 1 Januari 2017

rata-rata aset produktif. Pada Y= Kebangkrutan


penelitian ini, NOM akan diukur α = Konstanta
menggunakan rumus menurut β = Koefisien Regresi
SEOJK No. 10/SEOJK.03/2014 i = Banyak bank
yaitu: t = Banyak tahun
NOM = e = Standar error
!"(M&N&1&( ON"+&,%0(&-K*"$&( ON"+&,%0(&- NPF = Non Performing Financing (X1)
..(4
J&1&KJ&1& L,"1 !+0MGI1%P FDR = Financing to Deposit Ratio (X2)
)
GCG = Good Corporate Governance
(7) CAR
(X3)
CAR merupakan rasio kinerja bank
ROA = Return On Assets (X4)
untuk mengukur kecukupan modal
NOM = Net Operating Margin (X5)
yang dimiliki bank untuk menunjang
CAR = Capital Adequacy Ratio (X6)
aset yang mengandung atau
Analisis Regresi Data Panel
menghasilkan risiko. Pada penelitian
1) Uji Chow
ini, CAR akan diukur dengan
Uji Chow merupakan pengujian untuk
menggunakan rumus menurut
menentukan model Common Effect
SEOJK No. 10/SEOJK.03/2014
atau Fixed Effect yang paling tepat
yaitu:
digunakan dalam mengestimasi data
CAR
Q0M&- panel. Menurut Widarjono (2009),
= ……… (5) hipotesis dalam uji chow adalah:
R:7<=76<;ST>4DU74V6V<W7:;B3
H0: Common Effect Model atau
Teknik Analisis Data Pooled OLS
Penelitian ini menggunakan data H1: Fixed Effect Model
panel (pooled data). Data panel ini adalah Dasar penolakan terhadap hipotesis di
gabungan dari data time series dan data atas adalah dengan membandingkan
cross section. Data time series dalam perhitungan F-statistik dengan F-tabel.
penelitian ini adalah rasio keuangan Perbandingan dipakai apabila hasil F
berupa NPF, FDR, ROA, NOM, CAR, hitung lebih besar (>) dari F tabel
dan laporan pelaksanaan GCG, maka H0 ditolak yang berarti model
sedangkan data cross section dalam yang paling tepat digunakan adalah
penelitian ini adalah 7 BUS yang terdiri Fixed Effect Model. Begitupun
dari PT. Bank Syariah Mandiri, PT. Bank sebaliknya, jika F hitung lebih kecil
Mega Syariah, PT. Bank Syariah (<) dari F tabel maka H0 diterima
Bukopin, PT. Bank BRI Syariah, PT. yang berarti model yang paling tepat
Bank Panin Syariah, PT. Bank BNI digunakan adalah Common Effect
Syariah, dan PT. Bank BCA Syariah. Model. Sementara perhitungan F-
Menurut Daryanto dan Yundy (2010), statistik dihitung dengan rumus:
ZZW[ KZZW\
data panel lebih baik digunakan dalam 𝐹 = 2K]
………………(7)
ZZW\
model-model regresi dibandingkan 2=K2KB
dengan data time series ataupun cross Keterangan:
section.Adapun model yang digunakan SSR1:Sum Square Residual dari Common Effect
SSR2:Sum Square Residual dari Fixed Effect
dalam penelitian ini adalah sebagai N : Jumlah data Cross Section
berikut: T :Jumlah data Time Series
Yit = α + β1NPFit + β2FDRit +β3GCGit + k :Jumlah variabel bebas atau independent
β4ROAit +
β5NOMit + β6CARit+ 2) Uji Hausman
eit………..….…………......(6) Menurut Gujarati (2012), pengujian ini
Keterangan: membandingkan antara metode Fixed

Analisis Peringatan Dini Kebangkrutan Bank Umum Syariah Di Indonesia 2011 – 2015 49
AKUNTABILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Vol. 11 No. 1 Januari 2017

Effects dan Random Effects Menurut Ajija, Dyah, Rahmat dan


dalammenentukan model yang terbaik Martha (2011: 40), autokorelasi (atau
untuk digunakan sebagai model regresi otokorelasi) menunjukkan korelasi di
data panel. Hasil dari pengujian ini antara anggota serangkaian observasi
digunakan untuk mengetahui metode yang diurutkan menurut waktu atau
yang sebaiknya dipilih. Statistik ruang. Uji autokorelasi digunakan
Hausman ini mengikuti statistik Chi untuk mendeteksi ada atau tidaknya
Square dengan degree of freedom autokorelasi pada model ini akan
sebanyak k. K adalah jumlah variabel digunakan uji Durbin-Watson (DW-
independen. Jika hipotesis nol ditolak Test). Jika nilai DW-Test lebih besar
yaitu ketika nilai statistik Hausman lebih dari batas atas (dU), maka tidak terjadi
besar dari nilai kriterianya maka metode autokorelasi. Untuk menguji
yang tepat adalah metode Fixed Effects, keberadaan autokorelasi dalam
sebaliknya jika hipotesis nol diterima penelitian ini digunakan statistik d dari
yaitu ketika nilai statistik Hausman lebih Durbin-Watson (DW test).
kecil dari nilai kritisnya maka metode 4) Uji Normalitas
yang tepat adalah metode Random Pengujian ini bertujuan untuk menguji
Effects. apakah dalam model regresi, variabel
pengganggu atau residual telah
Uji Asumsi Klasik memiliki distribusi normal. Menurut
1) Uji Multikolinearitas Ajija, Dyah, Rahmat dan Martha
Menurut Ajija, Dyah, Rahmat dan (2011: 42), uji normalitas hanya
Martha (2011: 35), multikolinearitas digunakan jika jumlah observasi
berarti adanya hubungan linear yang adalah kurang dari 30, untuk
sempurna atau pasti, di antara mengetahui apakah error term
beberapa atau semua variabel yang mendekati distribusi normal. Jika
menjelaskan dari model regresi.Ada jumlah observasi lebih dari 30, maka
atau tidaknya multikolinearitas dapat tidak perlu dilakukan uji normalitas.
diketahui atau dilihat dari koefisien Sebab, distribusi sampling error term
korelasi masing-masing variabel telah mendekati normal. Uji
bebas. Jika koefisien korelasi di antara normalitas dapat diketahui dengan
masing-masing variabel bebas lebih membandingkan nilai Jarque-Bera (JB
besar dari 0,8, maka terjadi test) dan nilai Chi square tabel. Uji JB
multikolinearitas. didapat dari histogram normality
2) Uji Heterokedastisitas dengan hipotesis yang digunakan H0 =
Uji heterokedastisitas digunakan untuk data terdistribusi normal.
mengetahui ada atau tidaknya
penyimpangan asumsi klasik Uji Hipotesis
heteroskedastisitas yaitu adanya 1) Uji F-statistik
ketidaksamaan varian dari residual Menurut Ajija, Dyah, Rahmat dan
untuk semua pengamatan pada model Martha (2011: 34), uji F atau uji
regresi. Menurut Ajija, Dyah, Rahmat model secara keseluruhan yang
dan Martha (2011: 36), dilakukan untuk melihat apakah semua
Heterokedastisitas merupakan keadaan koefisien regresi berbeda dengan nol
di mana semua gangguan yang muncul atau model diterima. Uji F dapat
dalam fungsi regresi populasi tidak dilakukan dengan cara
memiliki varians yang sama. membandingkan nilai hasil uji (F-
3) Uji Autokorelasi statistik) pada hasil regresi dengan F-
tabel. Jika nilai F-stat >F-tabel, maka

Analisis Peringatan Dini Kebangkrutan Bank Umum Syariah Di Indonesia 2011 – 2015 50
AKUNTABILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Vol. 11 No. 1 Januari 2017

H0 ditolak dan H1 diterima, yang Tabel 2


berarti terdapat hubungan antara Hasil Regresi Metode Fixed Effects
variabel dependen dengan variabel
independen. Sebaliknya, jika nilai F-
stat <F-tabel, maka H0 diterima dan
H1 ditolak, yang berarti tidak terdapat
hubungan antara variabel dependen
dengan variabel independen.
2) Uji t-statistik
Menurut Ajija, Dyah, Rahmat dan
Martha (2011: 34), Uji t merupakan
pengujian terhadap koefisien dari
variabel penduga atau variabel bebas.
Uji t dapat dilakukan dengan cara
membandingkan nilai hasil uji (t-
statistik) pada hasil regresi dengan t-
tabel. Jika nilai t-stat >t-tabel, maka
H0 diterima dan H1 ditolak, yang
berarti tidak terdapat hubungan antara
variabel dependen dengan variabel
independen. Sumber: data diolah (2016)
3) Uji Koefisien Determinasi (R2)
Uji koefisien determinasi R2 sering Dari hasil output regresi data
disebut R2adjusted. Menurut Ajija, panel dengan metode fixed effects (The
Dyah, Rahmat dan Martha (2011: 34), polled OLS method) terdapat empat
uji koefisien determinasi ini variabel dengan tes individual (t-test
menunjukkan kemampuan garis probability) terlihat signifikan pada
regresi dalam menerangkan variansi α=5% yaitu non performing financing
variabel dependen atau dengan kata (NPF) dengan nilai -10,30306 (arah
lain seberapa besar proporsi variansi hubungannya negatif), financing to
variabel dependen yang dapat deposit ratio (FDR) dengan nilai -
dijelaskan oleh variabel independen. 2,507006 (arah hubungannya negatif),
Nilai R2adjusted berkisar antara 0 return on assets (ROA) dengan nilai
hingga 1. Semakin mendekati 1, maka 4,338650 (arah hubungannya positif), dan
akan semakin baik. capital adequacy ratio (CAR) dengan
nilai -2,421639 (arah hubungannya
HASIL PENELITIAN DAN negatif). Nilai R2 sebesar 0,739730 yang
PEMBAHASAN berarti bahwa variasi dalam variabel
Analisis Model Regresi independen dapat dijabarkan sebesar
73,97% dari variabel dependen. Nilai
Model yang dapat digunakan
probabilitas dari F-stat sebesar 0,00000
dalam regresi data panel adalah Common
menunjukkan bahwa model tersebut
Effects(The Pooled OLS Method), Fixed
signifikan.
Effects (Model Efek Tetap/MET) dan
Random Effects (Model Efek Uji Asumsi Klasik
Random/MER). Dari hasil pengujian
1. Uji Multikolinearitas
dengan menggunakan uji chow dan uji
Uji multikolinearitas bertujuan untuk
hausman, maka Fixed Effects (Model
menguji apakah dalam model regresi
Efek Tetap/MET) adalah sebagai berikut:
panel ditemukan adanya korelasi antar

Analisis Peringatan Dini Kebangkrutan Bank Umum Syariah Di Indonesia 2011 – 2015 51
AKUNTABILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Vol. 11 No. 1 Januari 2017

variabel independen. Model yang baik 3. Uji Autokorelasi


adalah model yang tidak terjadi Nilai DW adalah 2,353223, sehingga
korelasi antar variabel independennya. berdasarkan rule o thumb 4-dU < DW
Multikolinearitas dapat dideteksi dari < 4-dL ( 4-1,8 < 2,35 < 4-1,6 ) maka
adanya nilai R2 tinggi (lebih dari 0,80), daerah penelitian merupakan daerah
tetapi sedikit t-statistik yang signifikan keragu-raguan sehingga tidak ada
serta nilai F-statistik yang signifikan keputusan mengenai permasalahan
namun t-statistik dari masing-masing autokorelasi.
variabel bebas tidak signifikan. Tabel 4
Berikut hasil uji multikolinearitas pada Hasil Uji Autokorelasi
penelitian ini:

Tabel 3
Hasil Uji Multikolinearitas

Sumber: data olahan (2016)


Sumber: data diolah (2016)
Dari tabel 3 tersebut dapat dilihat 4. Uji Normalitas
bahwa koefisien korelasi antar variabel
Nilai Jarque-Bera (JB) adalah sebesar
semuanya di bawah angka 0,80. Hal ini
0,570923 sedangkan nilai Chi square
dapat disimpulkan bahwa pada penelitian
tabel yang dilihat dari jumlah variabel
ini tidak terjadi masalah
independen k=6, maka df (140-6=134)
multikolinearitas.
pada α=5% yakni sebesar 162,016.
Nilai JB < nilai Chi square (0,570923
2. Uji Heterokedastisitas
< 134.369) sehingga H0 diterima dan
Berdasarkan hasil regresi fixed effect,
disimpulkan bahwa data dalam
nilai koefisien determinasi (R2)
penelitian ini berdistribusi normal.
sebesar 0.739730. Nilai Chi square
Pengujian normalitas ditampilkan
hitung sebesar 103.5622 yang
sebagai berikut:
diperoleh dari jumlah observasi dikali
dengan nilai R2. Sedangkan nilai kritis
Chi squared pada α=5%, dengan df =
134 adalah 162,016. Oleh karena nilai
Chi squared hitung lebih kecil
daripada nilai kritis Chi squared, maka
H0 ditolak sehingga tidak terdapat
permasalahan heteroskedastisitas pada
penelitian.

Analisis Peringatan Dini Kebangkrutan Bank Umum Syariah Di Indonesia 2011 – 2015 52
AKUNTABILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Vol. 11 No. 1 Januari 2017

Uji Parsial (Uji t)


Untuk uji parsial (Uji t), dari
Tabel 2 hasil regresi metode Fixed
Effectsdiketahui hasil t-statistik yang
dapat disimpulkan sebagai berikut:

Tabel 5
Uji t

Variable Coeff. t-Statistic Prob. Simpulan


C 5.544329 5.294547 0.0000 -
NPF -0.244736 -10.30306 0.0000 H2 diterima
FDR -0.537937 -2.507006 0.0134 H3 diterima
GCG -0.064740 -0.728477 0.4677 H4 ditolak
ROA 0.136781 4.338650 0.0000 H5 diterima
NOM 0.001751 0.227735 0.8202 H6 ditolak
Gambar 2. Hasil Uji Normalitas CAR -0.233270 -2.421639 0.0169 H7 diterima
Sumber: data diolah (2006)
Ikhtisar Pemilihan Model Akhir
Pada pemilihan model akhir yang Uji Koefisien Determinasi (R2)
digunakan dalam penelitian ini adalah Dari hasil regresi metode Fixed
model fixed effects dan random effects. Effects didapatkan bahwa R2adjusted
Dalam pengujian yang dilakukan adalah sebesar 0.739730. Maka proporsi
sebelumnya, estimasi parameter dalam variansi variabel dependen yang dapat
data panel berdasarkan Uji Hausman dijelaskan oleh variabel independen
akan lebih tepat menggunakan model sebesar 74%, sedangkan sisanya
fixed effects, sehingga persamaan dari kemungkinan dipengaruhi oleh variabel
penelitian ini berdasarkan metode fixed atau faktor lain dari dalam (internal)
effects adalah: maupun luar (eksternal) perbankan
Y = 5,544329 – 0,244736NPF – syariah.
0,537937FDR –0,064740GCG +
0,136781ROA + 0,001751NOM – Pengaruh Non Performing Financing
0,233270CAR + e terhadap analisis peringatan dini
kebangkrutan
Pengujian Hipotesis Hasil diperoleh untuk t tabel
Uji Simultan (Uji F) adalah 12,706 sedangkan t hitung adalah
Dari Tabel 2, dapat diketahui -10.30306, sehingga dari hasil tersebut
bahwa variabel independen yaitu non terlihat bahwa t hitung < t tabel. Karena
performing financing, financing to signifikansi 0,0000 < 0,05 yang berarti
deposit ratio, good corporate hipotesis H2 diterima. Hal ini
governance, return on assets, net menunjukkan bahwa variabel independen
operating margin, dan capital adequacy yaitu non performing financing (X1)
ratio secara simultan mempunyai berpengaruh signifikan terhadap analisis
pengaruh signifikan terhadap variabel peringatan dini kebangkrutan. Rasio NPF
dependen yaitu analisis peringatan dini pada data laporan keuangan triwulan
kebangkrutan. Hal ini dapat dilihat dari BUS di Indonesia rata-rata berada di
F-hitung > F-tabel atau 30.07950 > 2.49, bawah batas maksimal kredit bermasalah
nilai F-hitung adalah 30.07950 sedangkan yang berarti masuk dalam kategori
nilai F-tabel adalah 2.49 yang berarti pembiayaan lancar (pass), sehingga BUS
hipotesis satu (H1) diterima. masih bisa mengontrol kredit dan tidak
mengalami financial distress yang dapat

Analisis Peringatan Dini Kebangkrutan Bank Umum Syariah Di Indonesia 2011 – 2015 53
AKUNTABILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Vol. 11 No. 1 Januari 2017

mengarah kepada kebangkrutan. Hal ini analisis peringatan dini kebangkrutan.


bermakna bahwa NPF memiliki pengaruh Rata-rata penilaian GCG dengan bobot di
terhadap indikasi peringatan dini atas, dilakukan sendiri oleh bank umum
kebangkrutan BUS di Indonesia. syariah (self assessment) dalam laporan
pelaksanaan GCG nilai kompositnya
Pengaruh Financing to Deposit Ratio berkisar antara angka 1 dan angka 2 yang
terhadap analisis peringatan dini berarti GCG memiliki predikat komposit
kebangkrutan baik dan sangat baik. Hal ini dikarenakan
Hasil diperoleh untuk t tabel bank umum syariah menilai sendiri
adalah 12,706 sedangkan t hitung adalah usahanya,maka dapat dikatakan bahwa
-2.507006, sehingga dari hasil tersebut hasil laporan pelaksanaan GCG bersifat
terlihat bahwa t hitung < t tabel. Karena bias sehingga nilai GCG tidak cenderung
signifikansi 0.0134 < 0,05 yang berarti sama dan tidak memiliki pengaruh
hipotesis H3 diterima. Hal ini terhadap indikasi peringatan dini
menunjukkan bahwa variabel independen kebangkrutan BUS di Indonesia. Hasil
yaitu financing to deposit ratio (X2) penelitian ini didukung oleh penelitian
berpengaruh signifikan terhadap analisis sebelumnya Lesamana dan Yulian
peringatan dini kebangkrutan. Rasio FDR (2015).
pada data laporan keuangan triwulan
BUS di Indonesia rata-rata masih berada Pengaruh Return On Assets terhadap
di batas normal yang berarti kemampuan analisis peringatan dini kebangkrutan
likuiditas BUS di Indonesia cukup baik, Hasil diperoleh untuk t tabel
sehingga BUS dapat memberikan adalah 12,706 sedangkan t hitung adalah
keyakinan kepada para penyimpan dana 4.338650, sehingga dari hasil tersebut
bahwa mereka dapat mengambil dananya terlihat bahwa t hitung < t tabel. Karena
sewaktu-waktu atau pada saat jatuh signifikansi 0,0000 < 0,05 yang berarti
tempo. Kemampuan tersebut hipotesis H5 diterima. Hal ini
menandakan BUS telah mendapatkan menunjukkan bahwa variabel independen
kepercayaan dari para nasabah sehingga yaitu return on assets (X4) berpengaruh
mereka akan tetap menggunakan jasa signifikan terhadap analisis peringatan
BUS dan BUS tidak mengalami financial dini kebangkrutan. Rasio ROA pada data
distress yang dapat mengarah kepada laporan keuangan triwulan BUS di
kebangkrutan. Hal ini bermakna bahwa Indonesia rata-rata masuk ke dalam
FDR memiliki pengaruh terhadap kategori cukup baik yang berarti tingkat
indikasi peringatan dini kebangkrutan keuntungan yang dicapai BUS cukup
BUS di Indonesia. baik, sehingga BUS dalam melakukan
operasional usaha sudah berjalan lancar.
Pengaruh Good Corporate Governance Kemampuan tersebut menandakan BUS
terhadap analisis peringatan dini dapat memastikan bahwa kegiatan usaha
kebangkrutan tidak akan mengalami kendala keuangan
Hasil diperoleh untuk t tabel dan BUS tidak mengalami financial
adalah 12,706 sedangkan t hitung adalah distress yang dapat mengarah kepada
-0.728477, sehingga dari hasil tersebut kebangkrutan. Hal ini bermakna bahwa
terlihat bahwa t hitung < t tabel. ROA memiliki pengaruh terhadap
Signifikansinya 0.4677 > 0,05, yang indikasi peringatan dini kebangkrutan
berarti hipotesis H4 ditolak. Hal ini BUS di Indonesia. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa variabel independen didukung oleh penelitian sebelumnya
yaitu good corporate governance (X3) Qurriyani (2012), Saleh dan Bambang
tidak berpengaruh signifikan terhadap (2013), serta Lesamana dan Yulian

Analisis Peringatan Dini Kebangkrutan Bank Umum Syariah Di Indonesia 2011 – 2015 54
AKUNTABILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Vol. 11 No. 1 Januari 2017

(2015). Hasil penelitian ini juga bertolak Hasil diperoleh untuk t tabel
belakang dengan hasil penelitian dari adalah 12,706 sedangkan t hitung adalah
Aryati dan Shirin (2007). -2.421639, sehingga dari hasil tersebut
terlihat bahwa t hitung > t tabel. Karena
Pengaruh Net Operating Margin signifikansi 0.0169 < 0,05 yang berarti
terhadap analisis peringatan dini hipotesis H7 diterima. Hal ini
kebangkrutan menunjukkan bahwa variabel independen
Hasil diperoleh untuk t tabel yaitu capital adequacy ratio (X6)
adalah 12,706 sedangkan t hitung adalah berpengaruh signifikan terhadap analisis
0.227735, sehingga dari hasil tersebut peringatan dini kebangkrutan. Rasio CAR
terlihat bahwa t hitung < t tabel. Karena pada data laporan keuangan triwulan
signifikansi 0.8202 > 0,05 yang berarti BUS di Indonesia rata-rata berada di atas
hipotesis H6 ditolak. Hal ini batas minimum. Hal ini menunjukkan
menunjukkan bahwa variabel independen BUS memiliki kemampuan untuk
yaitu net operating margin (X5) tidak menutupi penurunan asetnya sebagai
berpengaruh signifikan terhadap analisis akibat kerugian-kerugian yang
peringatan dini kebangkrutan. Rasio disebabkan oleh aset yang beresiko sudah
NOM pada data laporan keuangan sangat baik.Kemampuan tersebut
triwulan BUS di Indonesia secara menandakan BUS dapat memastikan
keseluruhan rata-rata berada di atas batas bahwa dalam menyalurkan kredit serta
minimum yang berarti bank dalam pemberian pelayanan jasa lainnya, BUS
memperoleh penghasilan dari pelayanan tidak mengalami kendala keuangan dan
jasa yang diberikan sudah baik. Hal ini BUS tidak mengalami financial distress
menunjukkan kemampuan manajemen yang dapat mengarah kepada
BUS dalam mengelola aset produktifnya kebangkrutan. Hal ini bermakna bahwa
juga sudah baik, tetapi kemampuan CAR memiliki pengaruh terhadap
tersebut hanya ditunjukkan pada indikasi peringatan dini kebangkrutan
beberapa periode saja. Rata-rata rasio BUS di Indonesia. Hasil penelitian ini
NOM tiap BUS di tahun 2015 menurun didukung oleh penelitian sebelumnya dari
drastis ke bawah batas minimum bahkan Qurriyani (2012). Hasil penelitian ini
di periode tahun yang lainrasio NOM bertolak belakang dengan hasil penelitian
sampai bernilai minus yang menandakan dari Aryati dan Shirin (2007), Rusydiana
bahwa BUSpada periode tersebut tidak (2011), serta Lesamana dan Yulian
mampu memperoleh penghasilan dari (2015).
kegiatan usahanya. Kesenjangan yang
terjadi dari data penelitian menyebabkan KESIMPULAN DAN SARAN
NOM tidak memiliki pengaruh terhadap Penelitian ini bertujuan untuk
indikasi peringatan dini kebangkrutan mengkaji dan menganalisis pengaruh
BUS di Indonesia. Hasil penelitian ini yang signifikan mengenai rasio keuangan
didukung oleh penelitian sebelumnya berupa NPF, FDR, ROA, NOM, CAR
Aryati dan Shirin (2007). Hasil penelitian dan laporan pelaksanaan GCG dengan
ini bertolak belakang dengan hasil peringatan dini kebangkrutan bank. Data
penelitian dari Qurriyani (2012), yang digunakan pada penelitian ini
Lesamana dan Yulian (2015). adalah data bank umum syariah pada
tahun 2011 sampai dengan 2015.
Pengaruh Capital Adequacy Ratio Keseluruhan sampel yang digunakan
terhadap analisis peringatan dini sebanyak 7 (tujuh) bank umum syariah.
kebangkrutan Uji hipotesis menggunakan analisis
regresi data panel. Metode Fixed Effects

Analisis Peringatan Dini Kebangkrutan Bank Umum Syariah Di Indonesia 2011 – 2015 55
AKUNTABILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Vol. 11 No. 1 Januari 2017

(Model Efek Tetap/MET) adalah metode maka dapat dilakukan dengan


yang tepat digunakan dalam penelitian meningkatkan kredit yang diberikan,
ini. menempatkan dana pada bank lain,
Variabel yang berpengaruh dalam serta membentuk penyisihan
menjelaskan peringatan dini penghapusan aset produktif yang
kebangkrutan bank adalah NPF, FDR, dimiliki guna menutup risiko
ROA, dan CAR. Variabel yang tidak kemungkinan kerugian atas aset
berpengaruh dalam menjelaskan produktif tersebut.
peringatan dini kebangkrutan bank adalah 2) Penelitian selanjutnya hendaknya
GCG dan NOM. Sesuai dengan hasil memperpanjang periode penelitian dan
regresi data panel dapat disimpulkan mempertimbangkan faktor selain rasio
bahwa, rasio-rasio keuangan untuk keuangan, dan laporan pelaksanaan
menilai tingkat kesehatan bank syariah GCG.
dengan metode RGEC dapat digunakan 3) Profil risiko dalam metode RGEC
dalam memberikan peringatan dini yang digunakan dalam penelitian ini
kebangkrutan bank umum syariah di hanya menilai risiko kredit dan risiko
Indonesia. likuiditas saja, sebaiknya menambah
Variabel GCG yang tidak penilaian dengan profil risiko yang
berpengaruh terhadap peringatan dini lain diantaranya risiko pasar, risiko
kebangkrutan disebabkan karena laporan operasional, risiko hukum, risiko
pelaksanaan GCG tiap bank umum stratejik, risiko kepatuhan, risiko
syariah menggunakan self assessment reputasi, risiko imbal hasil, dan risiko
(penilaian sendiri), sehingga hasilnya investasi.
akan bias, kecuali ada pihak independen
yang menilai GCG bank umum syariah
DAFTAR PUSTAKA
tersebut. Di samping itu, meskipun nilai
rata-rata NOM keseluruhan bank umum Adnan, Muhammad Akhyar dan Eha
syariah adalah sebesar 6,27% dinilai Kurniasih. 2000. Analisis Tingkat
cukup baik, nilai NOM yang negatif pada Kesehatan Perusahaan untuk
bank umum syariah mengindikasikan Memprediksi Potensi Kebangkrutan
pendapatan operasional utama bersih dengan Pendekatan Altman (Kasus
terhadap rata-rata aset produktif pada Sepuluh Perusahaan di
sangatlah kecil atau kemampuan Indonesia). Jurnal Akuntansi dan
rentabilitasnya sangat rendah. Hal ini Auditing Indonesia, vol. 4, no. 2, hal:
dapat berarti bahwa biaya operasional 131-149. Diakses 30 Juni 2016
utama lebih besar dibandingkan Ajija, Shochrul Rohmatul, Dyah Wulan
pendapatan operasional sehingga bank Sari, Rahmat Heru Setianto, dan
mengalami kerugian dalam menjalankan Martha Ranggi Primanti. 2011. Cara
usahanya. Jika bank umum syariah tidak Cerdas Menguasai EViews. Jakarta:
memiliki kemampuan rentabilitas yang Salemba Empat
tinggi untuk mengantisipasi potensi Antonio, Muhammad Syafi’i. 2006. Bank
kerugian dan meningkatkan modal, maka Syariah Dari Teori Ke Praktik. Edisi
probabilitas mengalami kebangkrutan Revisi 2003. Jakarta: Gema Insani
bisa saja terjadi. Press
Adapun saran dari penelitian ini
adalah sebagai berikut: Aryati, Titik, dan Shirin Balafif. 2007.
1) Untuk menggambarkan kemampuan Analisis Faktor yang Mempengaruhi
bank yang baik dalam menghasilkan Tingkat Kesehatan Bank dengan
laba dari pengelolaan aset produktif, Regresi Logit. Journal The Winners,

Analisis Peringatan Dini Kebangkrutan Bank Umum Syariah Di Indonesia 2011 – 2015 56
AKUNTABILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Vol. 11 No. 1 Januari 2017

vol. XXIII, pp: 589-609. Diakses 15 Studi Empiris Di Indonesia. Jakarta:


Maret 2016 Erlangga.
Atmaja, Lukas Setia. 2008. Teori dan Mamu, Mariani, Frendy A.O. Pelleng,
Praktik Manajemen Keuangan. dan Danjte Kelles. 2015. Analisis
Yogyakarta: Andi Offset. Tingkat Kesehatan Bank BRI
Daryanto, Arief dan Yundy Hafizrianda. Syariah, TBK dengan Menggunakan
2010. Model-Model Kuantitatif: Metode RGEC. Jurnal Administrasi
untuk Perencanaan Pembangunan Bisnis. Diakses 4 Juli 206
Ekonomi Daerah. Bogor: IPB PRESS Martin, Daniel. 1977. Early Warning Of
Departemen Agama Republik Indonesia. Bank Failure: A Logit Regression
Al-Quran dan Terjemah. Jakarta: Approach. Journal of Banking and
Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur’an Finance, vol.1, no.3, pp: 249-276.
Diakses 10 April 2016.
Fauzia, Ika Yunia. 2015. Mendeteksi
Kebangkrutan Secara Dini Perspektif Othman, Jaizah. 2013. Analysing
Ekonomi Islam. Ekuitas: Jurnal Financial Distress in Malaysian
Ekonomi dan Keuangan, vol.19, no.1, Islamic Banks: Exploring Integrative
hal: 90-109. Diakses 4 Juli 2016 Predictive Methods. Durham Theses,
Gujarati, Damodar N. and Dawn C. Durham University.
Porter. 2012. Dasar-Dasar http://etheses.dur.ac.uk/6377/.
Diakses 21 Desember 2015
Ekonometrika. Jakarta: Salemba
Empat. Otoritas Jasa Keuangan. 2014. Peraturan
Hasibuan, Malayu S.P. 2009. Dasar- Otoritas Jasa Keuangan Nomor
Dasar Perbankan. Jakarta: PT. Bumi 8/POJK.03/2014 Tentang Penilaian
Aksara. Tingkat Kesehatan Bank Umum
Syariah dan Unit Usaha Syariah.
Ihsan, Dwi Nur’aini, dan Sharfina Putri Jakarta.
Kartika. 2015. Potensi Kebangkrutan
Pada Sektor Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan. 2014. Surat
Untuk Menghadapi Perubahan Edaran Otoritas Jasa Keuangan
Lingkungan Bisnis. Jurnal Etikonomi, Nomor 10/SEOJK.03/2014 Tentang
vol.14, no.2, hal: 113-146. Diakses 17 Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
Mei 2016. Umum Syariah Dan Unit Usaha
Syariah. Jakarta
Karim, Adimarwan Azwar. 2009. Bank
Islam: Analisis Fiqh dan Keuangan. Otoritas Jasa Keuangan. 2015. Statistik
Edisi 3. Jakarta: Rajawali Press Perbankan Syariah. www.ojk.go.id.
Diakses 16 Maret 2016
Lembaga Penjamin Simpanan. 2016.
Daftar Bank Yang Dilikuidasi. Pemerintah Republik Indonesia. 2008.
http://www1.lps.go.id/ Diakses pada Undang-Undang Republik Indonesia
21 April 2016. Nomor 21 Tahun 2008
tentangPerbankan Syariah. Jakarta.
Lesamana, Andry Tri dan Yulian Belinda
Ambarwati. 2015. Pengaruh Penilaian Peter dan Yoseph. 2011. Analisis
RGEC Terhadap Kinerja Perbankan Kebangkrutan Dengan Metode Z-
yang Terdaftar Di BEI Periode 2010- Score Altman, Springate dan
2014. Indonesia Accounting Research Zmijewski Pada PT. Indofood Sukses
Journal, vol.3, no.2, hal: 80-93. Makmur Tbk Periode 2005-2009.
Diakses 4 Juli 2016 Akurat Jurnal Ilmiah Akuntansi,
vol.2, no.4, pp: 1-20. Diakses 27
Machmud, Amir dan Rukmana. 2010. Januari 2016
Bank Syariah Teori, Kebijakan, dan

Analisis Peringatan Dini Kebangkrutan Bank Umum Syariah Di Indonesia 2011 – 2015 57
AKUNTABILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Vol. 11 No. 1 Januari 2017

Pusat Pengkajian dan Pengembangan vol.5, no.9, pp: 10-15. Diakses 27


Ekonomi Islam (P3EI). 2012. Februari 2016
Ekonomi Islam. Jakarta: PT. Raja Sihwahjoeni. 2015. Pengaruh Good
Grafindo Persada Corporate Governance Terhadap
Qurriyani, Tengku Nuzulul. 2012. Ukuran Perusahaan Dan Dampaknya
Deteksi Dini Potensi Kebangkrutan Pada Manajemen Laba. Seminar
Bank Melalui Analisis Rasio Nasional Ekonomi Manajemen Dan
Keuangan dan Market Effect Model Akuntansi (SNEMA),Padang. Diakses
Regresi Logistik Multinomial. Jurnal 25 Mei 2016.
dan Prosiding SNA-Simposium Sinkey, Joseph F. 2006. Commercial
Nasional Akuntansi, vol.15.Diakses 4 Bank Financial Management in the
Juli 2016 Financial-services Industry. New
Rashid, Abdul dan Qaiser Abbas. 2011. Jersey: Prentice-Hall, Inc.
Predicting Bankruptcy in Pakistan. Thomson, James B. 1991. Predicting
Theoretical and Applied Economics, Bank Failures in the 1980s. Economic
vol.XVIII, no.9, pp: 103-128. Review, vol. 27, no. 1, pp: 9-20.
Diakses 4 Juli 2016 Diakses 30 Juni 2016
Rivai, Verthizal, dan Arviyan Arifin. Trisnawati, Rina dan Ardian Eka Puspita.
2010. Islamic Banking. Jakarta: Bumi 2014. analisis tingkat kesehatan bank
Aksara. dengan metode RGEC pada bank
Riyadi, S. 2006. Banking Assets and BUMN yang terdaftar di Bursa Efek
Liability Management. Ed. 3. Indonesia tahun 2011-2012. 3rd
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Economics & Business Research
Universitas Indonesia Festival. Diakses 4 Juli 2016.
Rusydiana, Aam Slamet. 2010. Keuangan Triyuwono, Iwan. 2012. Akuntansi
Syariah Global: Latar Belakang, Syariah: Perspektif, Metodologi, dan
Dorongan Politik dan Perkembangan Teori. Edisi Kedua. Jakarta: Rajawali
Pemikiran. Pers
http://www.aamslametrusydiana.com/ Widarjono, Agus. 2009. Ekonometrika
. Diakses pada 6 Juli 2016. Pengantar dan Aplikasinya. Ed. 3.
Rusydiana, Aam Slamet. 2011. Aplikasi Yogyakarta: Ekonesia.
Logistic Regression untuk Sistem Yessi, Ni Putu Noviantini Permata, Sri
Deteksi Dini Krisis Finansial di Mangesti Rahayu, dan Maria Goretti
Indonesia. Jurnal Ekonomi Islam Wi Endang N.P. 2015. Analisis
Substantif. Diakses 4 Juli 2016. Tingkat Kesehatan Bank dengan
Saleh, Amir dan Bambang Sudiyatno. Menggunakan Pendekatan RGEC
2013. Pengaruh Rasio Keuangan (Risk Profile, Good Corporate
Untuk Memprediksi Probabilitas Governance, Earnings, Capital) Studi
Kebangkrutan Pada Perusahaan pada PT Bank Sinar Harapan Bali
Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Periode 2010-2012. Jurnal
Efek Indonesia. Dinamika Akuntansi, Administasi Bisnis (JAB), vol.1, no.1,
Keuangan dan Perbankan, vol.2, hal: 1-8. Diakses 4 Juli 2016
no.1, hal: 82-91. Diakses 4 Juli 2016
Samad, Abdus. 2012. Credit Risk
Determinants of Bank Failure:
Evidence from US Bank Failure.
International Business Research,

Analisis Peringatan Dini Kebangkrutan Bank Umum Syariah Di Indonesia 2011 – 2015 58

Anda mungkin juga menyukai