Sa’adah Siddik
Universitas Muhammadiyah Palembang
saadah_ump@yahoo.com
Didik Susetyo
Universitas Sriwijaya
didiksusetyo@gmail.com
ABSTRACT
This study aims to give empirical prove on the factors that affecting early warning
bankruptcyof Islamic banking in Indonesia using RGEC method. The factors that are
tested in this study are Non Performing Financing (NPF), Financing to Deposit Ratio
(FDR), Good Corporate Governance (GCG), Return on Assets (ROA), Net Operating
Margin (NOM), and Capital Adequacy Ratio (CAR). The sample of this study consists of 7
Islamic banking in Indonesia. The data used is the quartile report of financial statements
and the GCG report while the statistical method used is panel regression.The result shows
that Non Performing Financing (NPF), Financing to Deposit Ratio (FDR), Return On
Assets (ROA), and Capital Adequacy Ratio (CAR) gives impact to the early warning
bankruptcy of the Islamic banking, while Good Corporate Governance (GCG) and Net
Operating Margin (NOM) does not have any effect on the early warning bankruptcy. This
implies that GCG and NOM are not inline with the policy, theory and previous studies.
Keywords: Early warning, bankruptcy, RGEC method, panel
Analisis Peringatan Dini Kebangkrutan Bank Umum Syariah Di Indonesia 2011 – 2015 39
AKUNTABILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Vol. 11 No. 1 Januari 2017
agar keuangan syariah ini semakin tertata diterapkan pada bank konvensional
dan sistematis. terhadap inflasi, investasi, produksi,
Bank Syariah merupakan bank yang pengangguran dan kemiskinan hingga
melaksanakan kegiatan usahanya memorak-porandakan hampir semua
berdasarkan prinsip-prinsip syariah Islam aspek sendi kehidupan ekonomi dan
baik dalam jasa lalu lintas pembayaran sosial politik Indonesia. Seperti diketahui
maupun dalam operasionalnya. Bank pada bank syariah, sistem yang
Syariah dapat juga disebut sebagai bank digunakan adalah bagi hasil pada akhir
yang tata cara operasinya mengacu pada tahun (bukan sistem bunga seperti yang
ketentuan-ketentuan syariah Islam (Al- dilakukan pada bank konvensional).
Quran dan Hadist). Menurut Undang- Return yang diberikan kepada nasabah
Undang Republik Indonesia Nomor 21 pemilik dana pun ternyata lebih tinggi
Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah daripada bunga deposito yang diberikan
pada bab 1 pasal 1 ayat 7 disebutkan oleh bank konvensional. Itulah alasan
bahwa bank syariah adalah bank yang yang menjadikan bank syariah tetap
menjalankan kegiatan usahanya kokoh dan tidak terpengaruh oleh krisis
berdasarkan Prinsip Syariah dan menurut yang terjadi.
jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah Tercatat 16 bank yang dilikuidasi
dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. pada tahun 1997 akibat krisis ekonomi.
Kehadiran Bank Syariah di tengah- Saat ini masih ada bank yang dilikuidiasi
tengah perbankan konvensional adalah karena tidak dapat mempertahankan
untuk menawarkan sistem perbankan usahanya. Dalam kurun waktu 10 tahun
alternatif bagi umat Islam, yang selama terakhir, Lembaga Penjamin Simpanan
ini mengikuti pelayanan perbankan (LPS) mencatat ada 66 bank yang masuk
dengan sistem bunga. Selain itu, ketatnya daftar bank yang dilikuidasi, 3
persaingan antara bank syariah dengan diantaranya merupakan bank syariah.
bank konvensional, membuat bank Jumlah tersebut terdiri dari 23 bank yang
syariah dituntut untuk memiliki kinerja masih dalam proses likuidasi dan 43 bank
yang bagus agar dapat bersaing dengan yang selesai dilikuidasi.
memperebutkan pasar perbankan nasional Menurut Ihsan dan Sharfina (2015:
di Indonesia. 114), meski pada masa krisis keuangan
Berdasarkan Statistik Perbankan perbankan syariah dapat bertahan dan
Indonesia (SPI) yang dipublikasikan dapat mengatasi masalah-masalah yang
OJK, total Dana Pihak Ketiga (DPK) terjadi dalam kegiatan usahanya, namun
Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit bank syariah sebagai lembaga keuangan
Usaha Syariah (UUS) mencapai Rp yang berorientasi terhadap keuntungan
213,48 triliun, tumbuh 11,49 persen tentu akan tetap menghadapi berbagai
secara year on year (yoy) pada Juni 2015. risiko yang tidak menutup kemungkinan
Kendati terus meningkat, besaran mengancam eksistensinya. Hal ini
pertumbuhan dana masyarakat perbankan menunjukkan bahwa bank tidak luput
syariah menunjukkan tren penurunan. dari masalah kesulitan keuangan
Machmud dan Rukmana (financial distress) yang dapat
menyatakan (2010: 6), bila kita melihat menyebabkan kebangkrutan baik pada
ke belakang pada tahun 1997 terjadi perbankan konvensional maupun bank
krisis ekonomi yang melanda negara- syariah. Sebelum masalah kesulitan
negara Asia, termasuk Indonesia. keuangan (financial distress) muncul,
Peristiwa ini sekaligus membuktikan sebaiknya melakukan analisis secara
tentang betapa besar efek negatif yang berkala.
ditimbulkan oleh sistem bunga yang
Analisis Peringatan Dini Kebangkrutan Bank Umum Syariah Di Indonesia 2011 – 2015 40
AKUNTABILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Vol. 11 No. 1 Januari 2017
Analisis Peringatan Dini Kebangkrutan Bank Umum Syariah Di Indonesia 2011 – 2015 41
AKUNTABILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Vol. 11 No. 1 Januari 2017
prediksi kebangkrutan perbankan syariah, islam (Al-Qur’an dan Hadits). Dalam tata
karena pada dasarnya prediksi cara tersebut, dijauhi praktek-praktek
kebangkrutan ini dapat memberikan yang dikhawatirkan mengandung unsur-
peringatan dini atau Early Warning unsur riba untuk diisi dengan kegiatan-
System (EWS) sebelum terjadinya kegiatan investasi atas dasar bagi hasil
kebangkrutan pada perbankan syariah dari pembiayaan perdagangan.
khususnya di Indonesia.
Prinsip Bank Syariah
LANDASAN TEORITIS DAN Prinsip utama operasional bank
PENGEMBANGAN HIPOTESIS yang berdasarkan prinsip syariah adalah
Shariah Enterprise Theory (SET) hukum islam yang bersumber dari Al
Shariah Enterprise Theory Qur’an dan Al Hadits. Karim (2009)
merupakan teori yang dapat mewakili mengatakan bahwa aktivitas keuangan
gambaran pengukuran dan pelaporan dan perbankan dapat dipandang sebagai
kinerja entitas bisnis Islam sebagai wahana bagi masyarakat modern untuk
bentuk pertanggungjawaban serta sebagai membawa kepada pelaksanaan dua ajaran
antisipasi masalah yang mungkin timbul Al-Qur’an yaitu:
di masa depan. Menurut Triyuwono 1. Prinsip Al Ta’awun, yaitu saling
(2012), SET memiliki cakupan membantu dan saling bekerja sama
akuntabilitas yang lebih luas diantara anggota masyarakat untuk
dibandingkan dengan Enterprise Theory. kebaikan, sebagaimana dinyatakan
Akuntabilitas yang dimaksud adalah dalam Al-Qur’an surat Al Maidah
akuntabilitas kepada Tuhan, manusia, dan ayat 2 yang artinya: “Dan tolong-
alam.Pada prinsipnya SET memberikan menolonglah kamu dalam
bentuk pertanggungjawaban utamanya (mengerjakan) kebajikan dan taqwa,
kepada Allah (akuntabilitas vertikal) dan jangan tolong-menolong dalam
yang kemudian dijabarkan lagi pada berbuat dosa dan pelanggaran.”
bentuk pertanggungjawaban pada 2. Prinsip menghindari Al Iktinaz, yaitu
manusia dan alam (akuntabilitas menahan uang (dana) dan
horizontal). membiarkannya menggangur (idle)
dan tidak berputar dalam transaksi
Perbankan Syariah yang bermanfaat bagi masyarakat
Pengertian dari Bank Syariah umum, sebagaimana dinyatakan di
adalah bank yang beroperasi berdasarkan dalam Al-Qur’an surat An-Nisa ayat
prinsip syariah atau prinsip agama Islam. 29 yang artinya: “Hai orang-orang
Sesuai dengan prinsip yang melarang yang beriman, janganlah kamu
sistem bunga atau riba yang saling memakan harta sesamamu
memberatkan, maka bank syari’ah dengan jalan yang batil, kecuali
beroperasi berdasarkan kemitraan pada dengan jalan perniagaan yang
semua aktivitas bisnis atas dasar berlaku dengan suka sama suka
kesetaraan dan keadilan. Pendapat lain diantara kamu.”
menurut Hasibuan (2009) bahwa Bank
berdasarkan Prinsip Syariah (BPS) adalah Antonio (2006) menyatakan, prinsip
Bank Umum Syariah (BUS) dan Bank utama yang dianut oleh bank syariah
Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) yang adalah larangan riba (bunga) dalam
beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip berbagai bentuk transaksi, menjalankan
syariah islam, atau dengan kata lain yaitu bisnis dan aktivitas perdagangan yang
bank yang tata cara beroperasinya berbasis pada memperoleh keuntungan
mengacu kepada ketentuan-ketentuan yang sah menurut syariah, memberikan
Analisis Peringatan Dini Kebangkrutan Bank Umum Syariah Di Indonesia 2011 – 2015 42
AKUNTABILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Vol. 11 No. 1 Januari 2017
zakat. Pada dasarnya Islam memandang peringatan dini atas kinerja bank saat ini
uang hanya sebagai alat tukar, bukan dan prospeknya di masa mendatang.
sebagai barang dagangan (komoditas). Kesehatan bank merupakan sistem
Hal ini terdapat dalam hadits yang peringatan dini (early warning system or
diriwayatkan oleh Ata Ibn Yasar, Abu surveillance) yang berguna untuk
Said dan Abu Hurairah, serta Abu Said menggambarkan kondisi keuangan,
Al Khudri yang artinya: “Ternyata kelemahan dan kekuatan dari aspek
Rasulullah tidak menyetujui transaksi- keuangan perusahaan
transaksi dengan sistem barter, untuk itu perbankan.Peraturan OJK Nomor
dianjurkan sebaiknya menggunakan 8/POJK.03/2014 pada pasal 6
uang, nampaknya beliau melarang menyatakan bahwa Bank Umum Syariah
bentuk pertukaran seperti ini karena ada wajib melakukan penilaian Tingkat
unsur riba di dalamnya.” Kesehatan Bank secara individual dengan
cakupan penilaian terhadap faktor-faktor
Kebangkrutan sebagai berikut:
Menurut Peter and Yosef (2011), a. Profil risiko (risk profile)
kebangkrutan (bankcruptcy) merupakan Penilaian terhadap faktor profil
kondisi dimana perusahaan tidak mampu risiko merupakan penilaian terhadap
lagi untuk melunasi kewajibannya. risiko inheren dan kualitas penerapan
Kondisi ini biasanya tidak muncul begitu manajemen risiko dalam operasional
saja pada perusahaan, ada indikasi awal Bank yang dilakukan terhadap 10
dari perusahaan tersebut yang biasanya (sepuluh) risiko yaitu:
dapat dikenali lebih dini kalau laporan 1) risiko kredit;
keuangan dianalisis secara lebih cermat 2) risiko pasar;
dengan suatu cara tertentu. Rasio 3) risiko likuiditas;
keuangan dapat digunakan sebagai 4) risiko operasional;
indikasi adanya kebangkrutan di 5) risiko hukum;
perusahaan. Kebangkrutan sebagai suatu 6) risiko stratejik;
kegagalan yang terjadi pada sebuah 7) risiko kepatuhan;
perusahaan didefinisikan dalam beberapa 8) risiko reputasi;
pengertian, yaitukegagalan ekonomi 9) risiko imbal hasil; dan
(Economic Distressed) dan kegagalan 10) risiko investasi.
keuangan (Financial Distressed). b. Good Corporate Governance
Penilaian terhadap faktor Good
Faktor Penyebab Kebangkrutan Corporate Governance merupakan
Menurut Glueck dan Jauch dalam penilaian terhadap manajemen Bank
Adnan dan Eha (2000) dikatakan bahwa Umum Syariah atas pelaksanaan
penyebab kebangkrutan perusahaan prinsip-prinsip Good Corporate
antara lain faktor umum (sektor ekonomi, Governance.
sosial, teknologi, pemerintah), faktor c. Rentabilitas (earnings)
eksternal perusahaan (sektor pelanggan, Penilaian terhadap faktor rentabilitas
pemasok, pesaing), dan faktor internal meliputi penilaian terhadap kinerja
perusahaan (besarnya kredit, manajemen rentabilitas, sumber-sumber
tidak efesien, penyalahgunaan wewenang rentabilitas, dan stabilitas rentabilitas
dan kecurangan-kecurangan). (Sustainability Learnings) Bank
Umum Syariah.
Indikator Kebangkrutan d. Permodalan (capital)
Menurut Thomson (1991), tingkat Penilaian terhadap faktor permodalan
kesehatan bank merupakan suatu sistem meliputi penilaian terhadap tingkat
Analisis Peringatan Dini Kebangkrutan Bank Umum Syariah Di Indonesia 2011 – 2015 43
AKUNTABILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Vol. 11 No. 1 Januari 2017
Analisis Peringatan Dini Kebangkrutan Bank Umum Syariah Di Indonesia 2011 – 2015 44
AKUNTABILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Vol. 11 No. 1 Januari 2017
Analisis Peringatan Dini Kebangkrutan Bank Umum Syariah Di Indonesia 2011 – 2015 45
AKUNTABILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Vol. 11 No. 1 Januari 2017
dari penelitian ini menjelaskan bahwa 2011, dan meningkat di tahun 2012
mayoritas kebangkrutan disebabkan oleh menjadi 1,909%, dan Resiko likuiditas
penggunaan struktur modal yang tidak dengan menggunakan dua rasio yaitu
sesuai dengan kualifikasinya, kemudian LDR dan LAR, mengalami peningkatan
disusul dengan pelaporan akuntansi yang dan penurunan. Hal ini menunjukkan
kurang tepat, selanjutnya buruknya bahwa Bank Sinar Harapan Bali memiliki
sistem manajemen, kurangnya profitabilitas yang bagus terhadap
profesionalitas dan terakhir adanya pengembalian kembali dana pihak ketiga.
kecurangan baik dari aspek internal GCG Bank Sinar Harapan Bali juga
maupun eksternal. memiliki manajemen yang sangat bagus
Mamu, Frendy, dan Dantje (2015) yang terbukti dari tahun 2010–2012
melakukan penelitian mengenai analisis menunjukkan predikat komposit baik
tingkat kesehatan bank BNI Syariah, dengan penentuan matriks penilaian bank
TBK dengan menggunakan metode sehat berdasarkanPeraturan Bank
RGEC dengan variabel independennya Indonesia No. 13 dan predikatnya adalah
adalah CAR, NPA, ROA, ROE, NIM, baik seluruh nilai komposit tersebut
FDR, NPL, LR, IRR, DR, dan FACR. masih berada dalam aturan lebih besar
Hasil dari penelitian ini adalah Penilaian atau sama dengan (≤) 1,5. Jika dilihat dari
Tingkat Kesehatan Bank BNI Syariah CAR, Bank Sinar Harapan Bali berada
dengan menggunakan metode RGEC ini pada peringkat 2 hal tersebut
menunjukkan predikat kesehatan bank menunjukkan bahwa Bank Sinar Harapan
tersebut sesuai dengan standar yang telah Bali sebagai Bank umum memiliki
ditetapkan oleh Bank Indonesia. Periode tingkat kesehatan yang wajar.
Desember 2012, peringkat komposit Lesamana dan Yulian (2015)
“SANGAT SEHAT”, periode Desember melakukan penelitian mengenai pengaruh
2013 peringkat komposit “SEHAT”, dan penilaian RGEC terhadap kinerja
periode Desember 2014 peringkat perbankan yang terdaftar di BEI periode
komposit “SEHAT” sehingga Bank BNI 2010-2014 dengan variabel independen
Syariah dinilai sangat mampu yang digunakan yaitu NPL, LDR, GCG,
menghadapi pengaruh negatif yang ROA, NIM, dan CAR. Hasil penelitian
signifikan dari perubahan kondisi bisnis ini menunjukkan bahwa hanya rasio ROA
dan faktor eksternal lainnya. dan NIM yang dapat digunakan untuk
Yessi, Sri dan Maria (2015) memprediksi tingkat kesehatan bank
melakukan penelitian mengenai analisis karena nilainya dibawah signifikansi 0,05
tingkat kesehatan bank dengan (5%), sementara rasio NPL, LDR, GCG
menggunakan pendekatan RGEC (Risk dan CAR tidak dapat digunakan untuk
Profile, Good Corporate Governance, memprediksi tingkat kesehatan bank
Earnings, Capital) studi pada PT Bank karena nilainya di atas signifikansi 0,05
Sinar Harapan Bali Periode 2010-2012 (5%).
dengan variabel independennya adalah
NPL, IRR, LDR, LAR, GCG, dan CAR. Kerangka Pemikiran
Hasil dari penelitian ini menunjukkan Berdasarkan konsep-konsep dasar
bahwa berdasarkan analisis rumus NPL teori yang dijelaskan di atas, maka dalam
Bank Sinar tahun 2011 mengalami penelitian ini dalam variabel-variabel
peningkatan tiap tahunnya 2010 = 1,73%, yang digunakan untuk menganalisis
2011 = 1,94%, dan 2012 = 1,81%. peringatan dini kebangkrutan adalah
Sementara resiko pasar dengan melihat NPF, FDR, GCG, ROA, NOM, dan
IRR mengalami penurunan di tahun 2010 CAR.
dari 0,028% menjadi 0,022% di tahun
Analisis Peringatan Dini Kebangkrutan Bank Umum Syariah Di Indonesia 2011 – 2015 46
AKUNTABILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Vol. 11 No. 1 Januari 2017
METODE PENELITIAN
Ruang Lingkup Penelitian
Jenis penelitian ini adalah
Gambar 1. Kerangka Pikir Prediksi penelitian eksplanatory, yaitu jenis
Kebangkrutan Bank penelitian yang bertujuan untuk
NPF merupakan rasio keuangan menjelaskan pengaruh antara variabel
yang berkaitan dengan risiko pembiayaan independen dengan variabel dependen
yang diberikan oleh bank. Financing to melalui pengujian hipotesis.Variabel
Deposit Ratio (FDR) merupakan rasio dependen padapenelitian ini adalah
perbandingan antara pembiayaan yang peringatan dini kebangkrutan, sedangkan
diberikan bank dengan dana pihak ketiga variabel independen padapenelitian ini
yang diterima bank berupa giro, adalah NPF, FDR, GCG, ROA, NOM,
tabungan, dan deposito berjangka. GCG dan CAR.
merupakan tata kelola yang baik pada
perusahaan yang dalam hal ini adalah Sumber Data
bank umum syariah. ROA merupakan Sumber data yang digunakan pada
salah satu rasio profitabilitas yang penelitian ini berupa laporan keuangan
digunakan untuk mengukur efektifitas publikasi triwulan pada BUS di Indonesia
perusahaan di dalam menghasilkan selama periode tahun 2011 hingga tahun
keuntungan dengan memanfaatkan total 2015. Data tersebut diperoleh pada
aset yang dimilikinya. NOM merupakan laporan keuangan serta laporan
rasio yang mencerminkan pendapatan pelaksanaan GCG. Sumber data pada
operasional utama bersih terhadap rata- penelitian ini diambil melalui publikasi
rata aset produktif. CAR adalah rasio dari website resmimasing-masing Bank
kewajiban pemenuhan modal minimum Umum Syariah yang dimaksudkan di
yang harus dimiliki oleh Bank. sampel penelitian serta website Bank
Indonesia maupun website Otoritas Jasa
Hipotesis Penelitian Keuangan.
Atas dasar tinjauan pustaka dan
kerangka pemikiran teoritis di atas, maka Populasi dan Sampel Penelitian
hipotesis dari penelitian ini adalah Populasi dalam penelitian ini
sebagai berikut: adalah Bank Umum Syariah (BUS) di
H1: NPF, FDR, GCG, ROA, NOM, CAR Indonesia. Sampel pada penelitian ini
berpengaruh positif terhadap prediksi adalah 7 Bank Umum Syariah. Pemilihan
kebangkrutan bank jumlah sampel ini didasarkan pada
H2: NPF berpengaruh negatif terhadap pertimbangan sebagai berikut:
prediksi kebangkrutan bank 1. Bank yang dipilih merupakan bank
H3: FDR berpengaruh negatif terhadap yang sudah berdiri menjadi bank
prediksi kebangkrutan bank umum syariah sejak tahun 2011-2015.
H4: GCG berpengaruh positif terhadap 2. Bank umum syariah yang mempunyai
prediksi kebangkrutan bank kelengkapan data laporan keuangan
Analisis Peringatan Dini Kebangkrutan Bank Umum Syariah Di Indonesia 2011 – 2015 47
AKUNTABILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Vol. 11 No. 1 Januari 2017
Analisis Peringatan Dini Kebangkrutan Bank Umum Syariah Di Indonesia 2011 – 2015 48
AKUNTABILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Vol. 11 No. 1 Januari 2017
Analisis Peringatan Dini Kebangkrutan Bank Umum Syariah Di Indonesia 2011 – 2015 49
AKUNTABILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Vol. 11 No. 1 Januari 2017
Analisis Peringatan Dini Kebangkrutan Bank Umum Syariah Di Indonesia 2011 – 2015 50
AKUNTABILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Vol. 11 No. 1 Januari 2017
Analisis Peringatan Dini Kebangkrutan Bank Umum Syariah Di Indonesia 2011 – 2015 51
AKUNTABILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Vol. 11 No. 1 Januari 2017
Tabel 3
Hasil Uji Multikolinearitas
Analisis Peringatan Dini Kebangkrutan Bank Umum Syariah Di Indonesia 2011 – 2015 52
AKUNTABILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Vol. 11 No. 1 Januari 2017
Tabel 5
Uji t
Analisis Peringatan Dini Kebangkrutan Bank Umum Syariah Di Indonesia 2011 – 2015 53
AKUNTABILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Vol. 11 No. 1 Januari 2017
Analisis Peringatan Dini Kebangkrutan Bank Umum Syariah Di Indonesia 2011 – 2015 54
AKUNTABILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Vol. 11 No. 1 Januari 2017
(2015). Hasil penelitian ini juga bertolak Hasil diperoleh untuk t tabel
belakang dengan hasil penelitian dari adalah 12,706 sedangkan t hitung adalah
Aryati dan Shirin (2007). -2.421639, sehingga dari hasil tersebut
terlihat bahwa t hitung > t tabel. Karena
Pengaruh Net Operating Margin signifikansi 0.0169 < 0,05 yang berarti
terhadap analisis peringatan dini hipotesis H7 diterima. Hal ini
kebangkrutan menunjukkan bahwa variabel independen
Hasil diperoleh untuk t tabel yaitu capital adequacy ratio (X6)
adalah 12,706 sedangkan t hitung adalah berpengaruh signifikan terhadap analisis
0.227735, sehingga dari hasil tersebut peringatan dini kebangkrutan. Rasio CAR
terlihat bahwa t hitung < t tabel. Karena pada data laporan keuangan triwulan
signifikansi 0.8202 > 0,05 yang berarti BUS di Indonesia rata-rata berada di atas
hipotesis H6 ditolak. Hal ini batas minimum. Hal ini menunjukkan
menunjukkan bahwa variabel independen BUS memiliki kemampuan untuk
yaitu net operating margin (X5) tidak menutupi penurunan asetnya sebagai
berpengaruh signifikan terhadap analisis akibat kerugian-kerugian yang
peringatan dini kebangkrutan. Rasio disebabkan oleh aset yang beresiko sudah
NOM pada data laporan keuangan sangat baik.Kemampuan tersebut
triwulan BUS di Indonesia secara menandakan BUS dapat memastikan
keseluruhan rata-rata berada di atas batas bahwa dalam menyalurkan kredit serta
minimum yang berarti bank dalam pemberian pelayanan jasa lainnya, BUS
memperoleh penghasilan dari pelayanan tidak mengalami kendala keuangan dan
jasa yang diberikan sudah baik. Hal ini BUS tidak mengalami financial distress
menunjukkan kemampuan manajemen yang dapat mengarah kepada
BUS dalam mengelola aset produktifnya kebangkrutan. Hal ini bermakna bahwa
juga sudah baik, tetapi kemampuan CAR memiliki pengaruh terhadap
tersebut hanya ditunjukkan pada indikasi peringatan dini kebangkrutan
beberapa periode saja. Rata-rata rasio BUS di Indonesia. Hasil penelitian ini
NOM tiap BUS di tahun 2015 menurun didukung oleh penelitian sebelumnya dari
drastis ke bawah batas minimum bahkan Qurriyani (2012). Hasil penelitian ini
di periode tahun yang lainrasio NOM bertolak belakang dengan hasil penelitian
sampai bernilai minus yang menandakan dari Aryati dan Shirin (2007), Rusydiana
bahwa BUSpada periode tersebut tidak (2011), serta Lesamana dan Yulian
mampu memperoleh penghasilan dari (2015).
kegiatan usahanya. Kesenjangan yang
terjadi dari data penelitian menyebabkan KESIMPULAN DAN SARAN
NOM tidak memiliki pengaruh terhadap Penelitian ini bertujuan untuk
indikasi peringatan dini kebangkrutan mengkaji dan menganalisis pengaruh
BUS di Indonesia. Hasil penelitian ini yang signifikan mengenai rasio keuangan
didukung oleh penelitian sebelumnya berupa NPF, FDR, ROA, NOM, CAR
Aryati dan Shirin (2007). Hasil penelitian dan laporan pelaksanaan GCG dengan
ini bertolak belakang dengan hasil peringatan dini kebangkrutan bank. Data
penelitian dari Qurriyani (2012), yang digunakan pada penelitian ini
Lesamana dan Yulian (2015). adalah data bank umum syariah pada
tahun 2011 sampai dengan 2015.
Pengaruh Capital Adequacy Ratio Keseluruhan sampel yang digunakan
terhadap analisis peringatan dini sebanyak 7 (tujuh) bank umum syariah.
kebangkrutan Uji hipotesis menggunakan analisis
regresi data panel. Metode Fixed Effects
Analisis Peringatan Dini Kebangkrutan Bank Umum Syariah Di Indonesia 2011 – 2015 55
AKUNTABILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Vol. 11 No. 1 Januari 2017
Analisis Peringatan Dini Kebangkrutan Bank Umum Syariah Di Indonesia 2011 – 2015 56
AKUNTABILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Vol. 11 No. 1 Januari 2017
Analisis Peringatan Dini Kebangkrutan Bank Umum Syariah Di Indonesia 2011 – 2015 57
AKUNTABILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Vol. 11 No. 1 Januari 2017
Analisis Peringatan Dini Kebangkrutan Bank Umum Syariah Di Indonesia 2011 – 2015 58