Rute Terpendek
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Masalah Distribusi
D1 … Di … D j … Dn
D1 0
… 0
Di DIi 0
… 0
Dj DI j Dij 0
… 0
Dn DIn D¿ DIi 0
2.6 Armada
2.7 Kantor Pos
2.8 Pendistribusian Barang Dalam Prespektif Islam
2.9 Vehicle Routing Problem
Permasalahan yang membahas tentang penentuan rute suatu kendaraan
dengan tujuan tertentu biasanya disebut Vehicle Routing Problem atau VRP.
Dantzig dan Ramser adalah sosok yang pertama kali yang meneliti VRP yaitu
pada tahun 1959. VRP adalah permasalahan dalam menentukan rute suatu
kendaraan dalam pendistribusian barang dari suatu depot ke palanggan dengan
tujuan minimum jarak yang ditempuh kendaraan (Toth & Vigo, 2002). VRP di
sisi lain dapat meminimumkan jarak tempuh, VRP juga dapat meminimumkan
biaya kendaraan dan waktu pendistribusian yang digunakan.
Menurut Tooth & Vigo (2002), ada macam-macam komponen di VRP.
Komponen-komponen tersebut memiliki karakteristik yang perlu diperhatikan
pada suatu permasalahan VRP. Adapun komponen VRP sebagai berikut:
1. Jaringan Jalan
Umumnya jaringan jalan digambarkan dalam sebuah graf yang terdiri
dari edge (sisi) atau bagian jalan yang dilewati dan vertex (titik) yang
merupakan konsumen dan depot.
2. Konsumen
Permasalahan dalam VRP tentu tidak lepas dari konsumen, maka
pertama kali yang dapat dilakukan adalah menetapkan lokasi konsumen
yang ada. Dan perlu juga diperhatikan permintaan yang konsumen
butuhkan. Semakin besar permintaan konsumen maka akan sangat
berpengaruh pada lamanya waktu pengiriman, sehingga sangat penting
diperhatikan dengan syarat-syarat dalam melayani konsumen tersebut.
3. Lokasi
Lokasi depot merupakan titik awal pendistribusian kepada konsumen.
Sehingga lokasi depot juga sangat penting diperhatikan dalam
menentukan jarak lokasi antar depot dan konsumen, karena
mempengaruhi waktu serta biaya pendistribusian.
4. Kendraan
Kendaraan merupakan komponen paling utama dalam permasalahan
VRP. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kendaraan adalah
jumlah serta kapasitas kendaraan yang digunakan. Kapsitas kendaraan
biasanya membatasi permintaan konsumen, artinya daya angkut yang di
bawa oleh kendraan tidak boleh melebihi kapasitas yang telah
ditentukan. Kemudian ditentukan juga dalam satu kendaraan akan
melewati beberapa konsumen hingga daya angkut mencapai kapasitas
maksimal. Serta diperhatikan juga biaya dalam pendistribusian, meliputi
bahan bakar dan lain-lain.
5. Pengemudi
Komponen selanjutnya adalah pengemudi, yang memiliki kendala jam
kerja harian, serta durasi maksimum perjalanan, dan jam lembur jika
diperlukan.
2.3 Capacitated Vehicle Routing Problem
Bentuk paling dasar dari VRP adalah Capacitated Vehicle Routing Problem
atau CVRP. CVRP merupakan masalah optimasi dalam menentukan rute dengan
biaya minim (Minimum cost) untuk armada dengan kapasitas angkut yang
homogen (Homogenous fleet), yang bertujuan memenuhi permintaan pelanggan
dengan kuantitas yang telah diketahui sebelum proses pengiriman dimulai.
CVRP akan mengawali pendistribusian dari KPRK ke masing-masing KPC
dan kembali lagi ke KPRK. Asumsi yang telah diketahui adalah jarak atau biaya
pendistribusian tiap KPC. Jarak antara dua lokasi adalah simetris, yang berarti
jarak dari KPC A ke KPC B akan sama dengan jarak lokasi KPC B ke KPC A.
Definisi CVRP adalah suatu graf berarah G=(V , A) dengan
V ={v 1 , v 2 , v 3 , … , vn , vn+ 1} merupakan himpunan titik. v 0 menyatakan KPRK
dan vn+1 merupakan lokasi semu dari v 0 yaitu lokasi armada untuk memulai dan
berhenti dalam pendistribusian barang. Sedangkan A={vi , v j :v i , v j ∈V , i≠ j}
merupakan himpunan sisi berarah yang menggabungkan antara titik. Setiap titik
vi∈V memiliki permintaan sebesar di . Himpunan K= { k 1, k 2 , … , km } merupakan
kumpulan kendaraan yang sejenis dengan kapasitas yang sama yaitu Q , sehingga
kapasitas kendaraan menjadi pembatas panjang rute setiap rute. Setiap titik (vi, vj)
memiliki jarak tempuh Cij yaitu jarak dari titik vi ke titik vj. Jarak distribusi
diasumsikan simetrik yaitu Cij=Cji dan Cii=0 (Tonci Caric & Hrvoje
Gold,2008).
Optimasi distribusi difromulasikan ke dalam model matematika dengan
definisi variabel.
k
{
X ij = 1 jika kendaraan k melakukan perjalanan dari titik v 1 ke titik vj
0 jika kendaraan k tidak melakukan perjalanan dari titik v 1 ke vj
Nama Jumlah
NO KPC proses antaran tiba
Titik Kantong
1 Blitar Depot 0 06:00-12:00 08:00 11:30
2 Sanan Wetan C1 308 06:00-12:00 08:00 11:30
3 Sanan Kulon C2 73 06:00-12:00 08:00 11:30
4 Ponggok C3 60 06:00-12:00 08:00 11:30
5 Udanawu C4 91 06:00-12:00 08:00 11:30
6 Kademangan C5 105 06:00-12:00 08:00 11:30
7 Gawang C6 61 06:00-12:00 08:00 11:30
8 Kanigoro C7 266 06:00-12:00 08:00 11:30
9 Lodoyo C8 217 06:00-12:00 08:00 11:30
10 Nglegok C9 192 06:00-12:00 08:00 11:30
11 Garum C10 300 06:00-12:00 08:00 11:30
12 Talun C11 31 06:00-12:00 08:00 11:30
13 Wlingi C12 354 06:00-12:00 08:00 11:30
14 Selopuro C13 109 06:00-12:00 08:00 11:30
15 Doko C14 64 06:00-12:00 08:00 11:30
16 Gandusari C15 149 06:00-12:00 08:00 11:30
17 Kesamben C16 92 06:00-12:00 08:00 11:30
18 Binangun C17 92 06:00-12:00 08:00 11:30
Tabel 3.1 Data pengantaran paket express Tahun 2021
Dengan pembatas:
∑ ∑ ¿1 (3.2)
k =1 j=0
∑ x −∑ x kij=0 , ∀ i, j ∈V , ∀ k ∈ K , K ={k 1 ,k 2 , k 3 , k 4 }
k
ij (3.5)
i=0 j=0
V : Himpunan KPC
Terbesar
47,7
38,5
30,7
27,9
18,5
13,8
13,7
13,4
12
11,7
11,1
9,5
8,4
8,3
4,9
2,2
3. Armada 3
a. Angka Savings berikutnya adalah 18,5 km, yang terdapat pada
himpunan C12 dan C10. KPC C12 dan KPC C10 dimasukan ke
dalam rute 3 dan armada 3, sehingga jumlah permintaan kantong
kiriman Layanan Pos Ekspress pada armada 3 354+300=654.
4. Amada 4
a. Angka Savings selanjutnya adalah 13,8 km, yang terdapat pada
himpunan C17 dan C12. KPC C17 dan KPC C12 dimasukan ke
dalam rute 4 dan armada 4, sehingga jumlah permintaan kantong
kiriman Layanan Pos Ekspress pada armada 4 92+354=446
5. Armada 5
a. Angka Savings selanjutnya adalah 13,7 km, yang terdapat pada
himpunan C4 dan C1. KPC C4 dan KPC C1 dimasukan ke dalam
rute 5 dan armada 5, sehingga jumlah permintaan kantong kiriman
Layanan Pos Ekspress pada armada 5 91+308=399.
b. Angka Savings selanjutnya adalah 13,4 km, yang terdapat pada
himpunan C4 dan C2. KPC C4 dan KPC C2 masih dimasukan ke
dalam rute 5 dan armada 5, sehingga jumlah permintaan kantong
kiriman Layanan Pos Ekspress pada armada 339+73=563
6. Armada 6
a. Angka Savings selanjutnya adalah 12 km, yang terdapat pada
himpunan C10 dan C9. KPC C10 dan KPC C9 masih dimasukan ke
dalam rute 6 dan armada 6, sehingga jumlah permintaan kantong
kiriman Layanan Pos Ekspress pada armada 6 300+192=492.
b. Angka Savings selanjutnya adalah 11,7 km, yang terdapat pada
himpunan C16 dan C14. KPC C16 dan KPC C14 masih dimasukan
ke dalam rute 6 dan armada 6, sehingga jumlah permintaan kantong
kiriman Layanan Pos Ekspress pada armada 6 492+92+64=648.
7. Armada 7
a. Angka Savings selanjutnya adalah 11,1 km, yang terdapat pada
himpunan C15 dan C13. KPC C15 dan KPC C13 dimasukan ke
dalam rute 7 dan armada 7, sehingga jumlah permintaan kantong
kiriman Layanan Pos Ekspress pada armada 7 149+109=258.
b. Angka Savings selanjutnya adalah 9,5 km, yang terdapat pada
himpunan C13 dan C5. KPC C13 dan KPC C5 masih dimasukan ke
dalam rute 7 dan armada 7, sehingga jumlah permintaan kantong
kiriman Layanan Pos Ekspress pada armada 7 258+105=472.
8. Armada 8
a. Angka Savings selanjutnya adalah 8,4 km, yang terdapat pada
himpunan C17 dan C7. KPC C17 dan KPC 7 dimasukan ke dalam
rute 8 dan armada 8, sehingga jumlah permintaan kantong kiriman
Layanan Pos Ekspress pada armada 8 91+266=358.
b. Angka Savings selanjutnya adalah 8,3 km, yang terdapat pada
himpunan C6 dan C11. KPC C6 dan KPC C11 masih dimasukan ke
dalam rute 8 dan armada 8, sehingga jumlah permintaan kantong
kiriman Layanan Pos Ekspress pada armada 8 358+61+31=481.
9. Armada 9
a. Angka Savings selanjutnya adalah 4,7 km, yang terdapat pada
himpunan Depot dan C17. C17 dan Depot dimasukan ke dalam rute
9 dan armada 9, sehingga jumlah permintaan kantong kiriman
Layanan Pos Ekspress pada armada 9 92.
b. Angka Savings yang terkecil adalah 2,2 km, yang terdapat pada
himpunan C13 dan C3. KPC C13 dan KPC C3 masih dimasukan ke
dalam rute 9 dan armada 9, sehingga jumlah permintaan kantong
kiriman Layanan Pos Ekspress pada armada 9 92+109+60=261.