Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PROFESI PENDIDIKAN

(PENYIAPAN TUGAS DAN

REFLEKSI PROFESIONAL GURU)

DISUSUN OLEH:

Gusti Aldo Wijaya (4220037)

Yunita Ariyani (4220039)

Kelas: Biologi 4B

Dosen Pengampu: Eka Lokaria, M.Pd.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI SILAMPARI

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "PENYIAPAN TUGAS
DAN REFLEKSI PROFESIONAL GURU". Penyusunan makalah ini untuk memenuhi salah satu mata
kuliah Profesi Pendidikan. Kami berharap dapat menambah wawasan dan pengetahuan. Serta
pembaca dapat mengetahui tentang bagaimana dan apa sebenarnya Refleksi professional guru
itu.

Menyadari banyaknya kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Karena itu, saya sangat
mengharapkan kritikan dan saran dari para pembaca untuk melengkapi segala kekurangan dan
kesalahan dari makalah ini.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu selama
proses penyusunan makalah ini.

Lubuklinggau, 19 Februari 2022

Kelompok 6
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang………………………………..……………………….……………….
B. Rumusan Masalah…………………………………..………………………………….
C. Tujuan…………………………………………………………………….……………

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Tugas Guru Dan Refleksi Profesional…………………………..…………….


1. Tugas Guru……………………………..………………………………………...…...
2. Dalam Melaksanakan Tugas Keprofesionalan Guru………………………………….
3. Tanggung Jawab Guru Bukan Hanya Mengajar………………………………………
B. Refleksi Profesional Guru…………………………………………………………………
C. Pemahaman Guru Dalam Merefleksi……………………………………………………...
D. Tujuan Dan Manfaat Sertifikasi Guru…………………………………………………….
E. Peranan Sertifikasi Guru………………………………………………………………….
F. Perlunya Sertifikasi Guru…………………………………………………………………

BAB III PENUTUP

Kesimpulan……………………………………………………………………………..………

Daftar Pustaka……………………..…………………………………………….………….….
BAB l

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sertifikasi guru adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru. Sertifikat pendidik
diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar profesional guru. Guru profesional
merupakan syarat mutlak untuk menciptakan sistem dan praktik pendidikan yang berkualitas.

Uji Kompetensi Guru merupakan tes yang mengukur penguasaan materi ajar dan metode
pembelajaran pada mata pelajaran di jenjang pendidikan tertentu dan merupakan persyaratan
minimal seorang guru untuk dapat mengajar. Pengembangan tes mengacu pada Standar
Kompetensi Guru yang dikeluarkan oleh Depdiknas.

Untuk meningkatkan kualitas guru, perlu dilakukan suatu sistem pengujian terhadap kompetensi
guru. Sejalan dengan kebijakan daerah telah melakukan uji kompetensi guru, mereka
melakukannya terutama untuk mengetahui kemampuan guru di daerahnya, untuk kenaikan
pangkat dan jabatan, serta untuk mengangkat kepala sekolah dan wakil kepala sekolah. Uji
kompetensi guru dapat dilakukan secara nasional, regional maupun lokal.

B. Masalah Rumusan

1. Apakah pengertian stertifikasi guru dan tugas guru?

2. Apa saja tugas-tugas guru dan pemahaman guru dalam merefleksi?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari sertifikasi guru dan tugas guru

2. Untuk mengetahui tugas-tugas guru dan pemahaman guru dalam merefleksi


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Tugas Guru Dan Refleksi Profesional

1. Tugas Guru

Guru (pendidik) merupakan faktor penting dalam proses pembelajaran, karena guru yang
akan berhadapan langsung dengan peserta didik dalam proses belajar-mengajar. Melalui guru
pula ilmu pengetahuan dapat ditransferkan. Dalam lingkup lebih luas lagi guru merupakan faktor
penting dalam implementasi kurikulum, disamping kepala sekolah dan tenaga administrasi.

Dalam proses pelaksanaan kurikulum dalam hal ini proses pembelajaran, guru juga memiliki
perbedaan antara satu dengan yang lain. Untuk itu terdapat pengklasifikasian guru. Terdapat guru
yang menjalankan tugas dan tanggung jawab secara profesional, dan ada pula guru yang kurang
mampu bekerja secara profesional. Selama periode penerapan kurikulum 1968, hingga
kurikulum 1994, guru tidak mendapatkan motifasi penuh untuk mengembangkan kualitas dalam
mengajar. Karena guru dianggap berhasil jika telah merampungkan seluruh materi selama satu
semester / satu caturwulan tanpa memperhatikan proses dan hasil pengajaran.

2. Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru berkewajiban :

a. Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta


menilai dan mengembangkan hasil pembelajaran.
b. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara
berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;
c. Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama,
suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latar belakang keluarga, dan status sosial
ekonomi peserta didik dalam pembelajaran;
d. Peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta menjunjung nilai-nilai
agama dan etika; dan
e. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa. Bagian Ketiga
3. Tanggung Jawab Guru Bukan Hanya Mengajar

Tanggung jawab para guru dan tidak lain bukan hanya sekadar membantu atau memajukan
dunia pendidikan di sekolah, tetapi juga bertanggung jawab untuk mengajak masyarakat di
sekitarnya masing-masing agar ikut berpartsifasi dalam memajukan dunia pendidikan di
wilayahnya.

Mengingat, maju mundurnya dunia pendidikan di daerah tergantung kinerja dewan guru,
pengawas sekolah dan komite sekolah, karenanya diharapkan para pejabat yang baru dilantik
agar dapat menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya yang disertai dengan keikhlasan hati dalam
mengemban amanah yang diberikan.

B. Refleksi Profesional Guru

Guru yang bermutu dan profesional menjadi masyarakat, dan selama ini guru memberikan
yang terbaik kepada anak didiknya. Guru bermutu dan profesional menjadi dambaan anak
didiknya, untuk dapat membentuk guru bermutu dan profesional sangat tergantung pada banyak
hal. Di antaranya dari guru itu sendiri, dari pemerintah yang memberikan perhatian khusus
terhadap kesejahteraannya, dari masyarakat yang harus memberi kepercayaan dan jangan selalu
dicerca karena selama ini sudah memberikan yang terbaik kepada anak bangsa ini, dari orang
tua/wali murid itu sendiri, berikan waktu kepada sekolah untuk jangka waktu tertentu selalu
berkomunikasi dengan pihak sekolah, dan jangan menerima secara sepihak dari anak-anak
tentang kondisi sekolahnya.

Dan dalam menjalankan tugas seorang guru harus memiliki profesional yang tinggi. Yaitu
Memiliki Kompetensi Profesional. Kompetensi Profesional guru adalah jumlah kompetensi yang
berhubungan dengan profesi yang menuntut berbagai keahlian di bidang pendidikan atau
keguruan. Kompetensi profesional merupakan kemampuan dasar guru dalam tentang belajar dan
tingkah laku manusia, bidang studi yang dibinanya, sikap yang tepat tentang lingkungan PBM
dan keterampilan yang dimiliki dalam pengetahuan teknik mengajar.Hal itu merupakan refleksi
profesional seorang guru dalam mengajar.

Beberapa komponen kompetensi profesional guru adalah berikut ini.


1. Penguasaan bahan pelajaran beserta konsep-konsep.
2. Pengelolaan program belajar-mengajar.
3. Pengelolaan kelas.
4. Pengelolaan dan penggunaan media serta sumber belajar.
5. Penguasaan landasan-landasan kependidikan.
6. Kemampuan menilai prestasi belajar-mengajar.
7. Memahami prinsip-prinsip pengelolaan lembaga dan program pendidikan di sekolah.
8. Menguasai metode berpikir.
9. peningkatan kemampuan dan menjalankan misi profesional.
10. Pemberian bantuan dan bimbingan kepada peserta didik.
11. Memiliki wawasan tentang penelitian pendidikan.
12. Mampu menyelenggarakan penelitian sederhana untuk keperluan pengajaran.
13. Mampu memahami karakteristik peserta didik.
14. Mampu menyelenggarakan Administrasi Sekolah.
15. Memiliki wawasan tentang inovasi pendidikan.
16. Berani mengambil keputusan.
17. Memahami kurikulum dan perkembangannya.
18. Mampu bekerja berencana dan terprogram.
19. Mampu menggunakan waktu secara tepat.

Penguasaan Materi menjadi landasan pokok seorang guru untuk memiliki kemampuan
mengajar. Penguasaan materi seorang guru dilakukan dengan cara membaca buku-bulu
pelajaran. Kemampuan memiliki materi kaitan yang erat dengan kemampuan mengajar guru,
semakin dalam penguasaan materi/bahan mengajar maka dalam mengajar akan lebih berhasil
jika ditopang oleh kemampuannya dalam menggunakan metode mengajar.

Penguasaan bahan ajar dapat dimulai dengan mengetahui isi materi dan cara melakukan
pendekatan terhadap materi ajar.

Guru yang menguasai bahan ajar akan lebih yakin di dalam mengajarkan materi, selalu kreatif
dan inovatif dalam metode penyampaiannya. Karena itu merupakan cerminan seorang guru
dalam kegiatan belajar secara profesional. Maka di tuntut untuk bertindak profesional.
C. Pemahaman Guru Dalam Merefleksi

Agar guru bijaksana dalam mengatasi permasalahan pembelajaran, maka guru perlu
melakukan refleksi setelah melakukan pembelajaran di kelas. Refleksi diri ini penting dilakukan
oleh guru karena dengan melakukan hal tersebut, guru akan biasa melakukan perbaikan dalam
pelaksanaan tugas. Logikannya, guru akan jujur ketika melakukan refleksi, karena memang tidak
ada yang mengawasi. Dan pekerjaan yang dilakukan atas dasar kejujuran ini, akan berdampak
pada tindak lanjut yang tepat, sehingga akan menghasilkan kinerja yang baik. Hasilnya? Mutu
pendidikan akan meningkat.

Istilah refleksi dalam konteks ini merujuk pada upaya berpikir secara mendalam atas apa yang
telah dilakukan. Guru yang melakukan refleksi adalah guru yang berpikir ulang tentang
pembelajaran yang telah dilakukan. Dalam hal ini, guru memikirkan ulang tentang semua hal
yang telah terjadi ketika proses pembelajaran berlangsung.

Sebab itu, untuk meningkatkan keterampilan dalam refleksi, seseorang harus belajar bagaimana
menganalisis semua keputusan yang di buat dalam merancang pembelajaran dan pengaturan
“seketika” yang dibuat sepanjang proses pembelajaran itu sendiri. Dalam melakukan refleksi,
harus dipahami bahwa point pentingnya bukan apakah proses pembelajaran berjalan lancer atau
tidak.

D. Tujuan dan Manfaat Sertifikasi Guru

Sertifikasi guru bertujuan untuk:

1. Menentukan kelayakan guru sebagai agen pembelajaran. Agen pembelajaran berarti guru
menjadi pelaku dalam proses pembelajaran. Guru yang sudah menerima sertifikat
pendidik dapat diartikan sudah layak menjadi agen pembelajaran.
2. Meningkatkan proses dan mutu pendidikan. Mutu pendidikan dapat dilihat dari mutu
siswa sebagai hasil pembelajaran. Mutu siswa ini diantaranya ditentukan dari kecerdasan,
minat dan usaha siswa yang bersangkutan. Guru yang bermutu dalam arti berkualitas dan
profesional menentukan mutu siswa.
3. Meningkatkan martabat guru. Dari bekal pendidikan formal dan juga berbagai kegiatan
guru yang antara lain ditunjukkan dari dokumentasi data yang dikumpulkan dalam proses
sertifikasi maka guru akan mentransfer lebih banyak ilmu yang dimiliki kepada siswanya.
Secara psikologis, kondisi tersebut akan meningkatkan martabat guru yang bersangkutan.
4. Meningkatkan profesionalisme. Guru yang profesional antara lain dapat ditentukan dari
pendidika, pelatihan, pengembangan diri dan berbagai aktifitas lainya yang terkait dengan
profesinya. Langkah awal untuk menjadi profesional dapat ditempuh dengan mengikuti
sertifikasi guru.

Adapun manfaat sertifikasi guru dapat dirinci sebagai berikut :

1. Melindungi profesi guru dari praktik-praktik yang merugikan citra profesi guru. Guru
yang telah mempunyai sertifikat pendidik harus dapat menerapkan proses pembelajaran
di kelas sesuai dengan teori dan praktik yang telah teruji.
2. Melindungi masyarakat dari praktik pendidikan yang tidak berkualitas dan profesional.
Sekolah yang mempunyai mutu pendidikan baik ditentukan dari mutu guru dan mutu
proses pembelajaran di kelas. Dengan sertifikasi, mutu guru diharapkan akan meningkat
sehingga meningkatkan mutu sekolah. Pada akhirnya, masyarakat dapat menilai kualitas
sekolah berdasarkan mutu pendidikanya.
3. Meningkatkan kesejahteraan ekonomi guru. Hasil sertifikasi diantaranya dapat digunakan
sebagai cara untuk menentukan imbalan yang sesuai dengan prestasinya, yaitu berupa
tunjangan profesi. Cara ini dapat menghindarkan dari praktik ketidakadilan. Misalnya
guru berprestasi hanya mendapat imbalan kecil. Dengan demikian, kesejahteraan guru
dapat meningkat sesuai dengan prestasi yang diraihnya. Namun, satu hal yang ditekankan
adalah bahwa tunjangan profesi bukan munjadi tujuan utama sertifikasi. Tunjangan
profesi merupakan konsekuensi logis yang menyertai kompetensi guru.

E. Peranan Sertifikasi Guru

Guru merupakan sebuah profesi seperti profesi lain: dokter, akuntan, pengacara, sehingga
proses pembuktian profesionalitas perlu dilakukan. Seseorang yang akan menjadi akuntan harus
mengikuti pendidikan profesi akuntan terlebih dahulu. Begitu pula untuk profesi lainnya
termasuk profesi guru.

Sertifikasi begitu penting peranannya, apalagi dengan memiliki sertifikasi, maka memiliki
kelebihan, diantaranya :

1. Dalam sebuah perusahaan, terutama pada saat tender, sertifikasi menjadi sangat penting,
untuk menilai kemampuan sebuah perusahaan tersebut, mengenai sejauh mana
kemampuan setiap engineernya.
2. Sertifikasi bisa menjadi sebagai bukti pengakuan diri telah menguasai bidang tertentu,
namun perlu digaris bawahi, sudah memiliki sertifikasi bukan jaminan bahwa engineer
tersebut, mampu menyelesaikan segala permasalahan yang berkaitan dengan device
tersebut.
3. Sebagai media dan cara untuk belajar ilmu dan teknologi, Pada intinya dengan
mengambil sertifikasi, seolah-olah kita dituntut untuk belajar, untuk mengetahui dan
mendalami suatu teknologi tertentu.
4. Memiliki sertifikasi kadang bisa dibilang mengikuti kebutuhan pasar.

F. Perlunya Sertifikasi Guru

Pada dasarnya terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan, antara
lain: guru, siswa, sarana & prasarana, lingkungan pendidikan, serta kurikulum.

Dari beberapa factor tersebut, guru dalam kegiatan proses pembelajaran di sekolah menempati
kedudukan yang sangat penting dan tanpa mengabaikan factor penunjang yang lain, guru sebagai
subyek pendidik sangat menentukan keberhasilan pendidikan itu sendiri.

Studi yang dilakukan Heyneman & Loxley pada tahun 1983 di 29 negara menemukan bahwa
diantara berbagai masukan (input) yang menentukan mutu pendidikan (yang ditunjukkan oleh
prestasi belajar siswa) sepertiganya ditentukan oleh guru. Peranan guru makin penting lagi
ditengah keterbatasan sarana dan prasarana sebagaimana dialami oleh Negara-negara sedang
berkembang. Fasli Jalal (2007:1) mengatakan bahwa pendidikan yang bermutu sangat tergantung
pada keberadaan guru yang bermutu, yakni guru yang professional, sejahtera, dan bermartabat.
Oleh karena itu keberadaan guru yang bermutu merupakan syarat mutlak hadirnya sistem dan
praktik pendidikan yang bermutu.

Sertifikasi merupakan sarana atau instrumen untuk mencapai suatu tujuan, bukan tujuan itu
sendiri. Perlu ada kesadaran dan pemahaman dari semua fihak bahwa sertifikasi adalah sarana
untuk menuju kualitas. Kesadaran dan pemahaman ini akan melahirkan aktivitas yang benar,
bahwa apapun yang dilakukan adalah untuk mencapai kualitas.

Kalau seorang guru kembali masuk kampus untuk meningkatkan kualifikasinya, maka belajar
kembali ini bertujuan untuk mendapatkan tambahan ilmu pengetahuan dan ketrampilan, sehingga
mendapatkan ijazah S-1. Ijazah S-1 bukan tujuan yang harus dicapai dengan segala cara,
termasuk cara yang tidak benar melainkan konsekuensi dari telah belajar dan telah mendapatkan
tambahan ilmu dan ketrampilan baru.

Demikian pula kalau guru mengikuti sertifikasi, tujuan utama bukan untuk mendapatkan
tunjangan profesi, melainkan untuk dapat menunjukkan bahwa yang bersangkutan telah memiliki
kompetensi sebagaimana disyaratkan dalam standar kompetensi guru. Tunjangan profesi adalah
konsekuensi logis yang menyertai adanya kemampuan yang dimaksud. Dengan menyadari hal ini
maka guru tidak akan mencari jalan lain guna memperoleh sertifikat profesi kecuali
mempersiapkan diri dengan belajar yang benar untuk menghadapi sertifikasi. Berdasarkan hal
tersebut, maka sertifikasi akan membawa dampak positif, yaitu meningkatnya kualitas guru.
BAB III

Kesimpulan

Setelah menyusun makalah ini penyusun dapat mengambil beberapa simpulan, bahwa
sertifikasi guru adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru. Sertifikat pendidik
adalah sebuah sertifikat yang ditandatangani oleh perguruan tinggi penyelenggara sertifikasi
sebagai bukti formal pengakuan profesionalitas guru yang diberikan kepada guru sebagai tenaga
profesional. Guru (pendidik) merupakan faktor penting dalam proses pembelajaran, karena guru
yang akan berhadapan langsung dengan peserta didik dalam proses belajar-mengajar. Melalui
guru pula ilmu pengetahuan dapat ditransferkan. Dalam lingkup lebih luas lagi guru merupakan
faktor penting dalam implementasi kurikulum, disamping kepala sekolah dan tenaga
administrasi. Kompetensi adalah Spesifikasi dari pengetahuan dan keterampilan serta penerapan
dari pengetahuan dan keterampilan tersebut dalam suatu pekerjaan atau perusahaan atau lintas
industri, sesuai dengan standar kinerja yang disyaratkan. Dengan dilaksanakannya tugas profesi
kependidikan penyusun mendapat banyak pengetahuan,disiplin ilmu, dan ketermpilan dalam
dalam memahami materi mengenai sertifikasi dan uji kompetensi guru.
DAFTAR PUSTAKA

Direktoran jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pebdidikan Nasional. (2008). Pedoman


Penyelenggaraan Program Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Malalui Jalur Pendidikan. Jakarta.

Muchlas Samani. (2008). Sertifikasi Guru Sebagai Bagian Peningkatan Kualitas Pendidikan.

Andayani, DKK.2010. Penerapan Kemampuan Profesional. Jakarta:Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai