Namun pada kenyataannya segala bentuk cabang eksekutif, legislatif, dan yudikatif
dijalankan oleh satu lembaga atau Presidensi dibantu oleh KNIP (Komite Nasional Indonesia
Pusat). Selain instansi pemerintah selama periode 18 Agustus 1945 sampai dengan 27
Desember 1945 belum ditetapkan.
Ketika dekrit Pemerintah. X/1945 tanggal 14 November 1945 yang dikeluarkan oleh Wakil
Presiden, kekuasaan eksekutif dipindahkan dari Presiden ke Perdana Menteri. Demikian pula
KNIP dibentuk kekuasaan legislatif menuntut (DPR / MPR) dengan prinsip akuntabilitas
menteri untuk KNIP diakui secara resmi. Kemudian pemerintah Indonesia untuk sistem
parlementer.
2. Sistem Pemerintahan Indonesia Konstitusi RIS
Dalam konstitusi RIS, sistem pemerintahan Indonesia adalah parlementer, yaitu kabinet
bertanggung jawab kepada parlemen (DPR). Sehingga kabinet dapat membubarkan kabinet.
Ciri-ciri sistem pemerintahan parlementer adalah sebagai berikut:
Kedudukan kepala negara tidak dapat diganggu gugat dan tidak diminta pertanggung jawaban
atas jabatannya, karena yang bertanggung jawab adalah para menteri,, baik sendiri maupun
bersma-sama.
Kekuasaan negara terbagi ke dalam enam lembaga negara, yaitu sebagai berikut:
1. Presiden
2. Menteri-menteri
3. Senat
4. Dewan pewakilan Rakyat (DPR)
5. Mahkamah Agung Indonesia
6. Dewan Pengawasan Keuangan
Diantara badan-badan tersebut, terdapat hubungan kerjasama antara lain sebagai berikut:
Pada saat berlakunya Undang Dasar Sementara 1950, pemerintah Indonesia menjadi tidak
stabil karena sistem multipartai, setiap partai yang bersangkutan atau kelompok. Jadi sistem
demokrasi parlementer dan aturan menjadi tidak sehat. Selain listrik alat kelengkapan
dikendalikan oleh lembaga negara yang bersangkutan tanpa dikoordinasikan oleh pemerintah
pusat. Peralatan ilmiah Sementara Konstitusi negara pada tahun 1950 adalah sebagai berikut:
Terbukti bahwa selama 32 tahun Orde Baru, Golkar selalu menjadi single priority dan
Presiden Soeharto selalu terpilih melalui aklamasi.
5. Sistem Pemerintahan Indonesia Periode Reformasi
Pada dasarnya peralihan pemerintahan dari masa Orde Baru ke masa reformasi tidak
langsung begitu saja bisa terealiasi. Akan tetapi dimasa tersebut terdapat masa transisi
kepemerintahan yang ditandai dengan jatuh bangunnya pemimpin pemerintahan ataupun
anggota kabinetnya.
Pada akhirnya mulailah terbentuk pemerintahan yang stabil yang ditandai dengan
pembenahan struktur kenegaraannya sendiri. Pembenahan itu antara lain sebagai berikut:
Sistem politik
Dalam amandemen UUD 1945, ada beberapa ketentuan mengenai pelaksanaan sistem
pemerintahan presidensial. Selain sistem ini dikelola oleh mekanisme memperkuat presiden
dan wakil presiden secara langsung. Ketentuan-ketentuan dalam sistem Indonesia adalah
sebagai berikut:
Pelaksanaan Sistem kepemerintahan Indonesia
ref :http://anaajat.blogspot.com/2012/10/pelaksanaan-
sistem-pemerintahan-negara.html