Adalah bentuk pengobatan dimana pasien bernapas dengan 100% oksigen pada tekanan lebih dari
permukaan laut, didalam ruangan (chamber) yang dirancang khusus untuk menyediakan lingkungan
dimana tekanan dapat ditingkatkan denga naman bagi pasien.
Terapi hiperbarik saat ini dapat dimanfaatkan untuk membantu perawatan berbagai macam gangguan
kesehatan seperti :
Tuli mendadak
Pembedahan orthopedi,
Abces intracranial,
Thoraks foto/ rontgen dada untuk pasien yang baru pertama kali terapi (non penyelam)
Pasien boleh membawa air minum/ permen untuk membantu aqualisasi (menyamakan tekana n telinga
luar dengan telinga dalam)
1. Kompresi
Tekanan ruang hiperbarik ditingkatkan perlahan-lahan, ruangan akan terasa sedikit hangat. Perasaan
penuh ditelinga yang mirip dengan sensasi saat pesawat lepas landas dan mendarat. Pasien dapat
minum atau menghisap permen untuk membantu equalisasi.
2. Pemeliharaan tekanan
Setelah tekanan terapi tercapai (2,4 – 2,8 atau setara dengan 14 – 18 meter), peserta terapi akan
menghirup oksigen melalui masker. Pasien dapat membaca buku.
3. Dekompresi
Tekanan disesuaikan Kembali seperti semula secara perlahan-lahan. Ruangan hiperbarik akan terasa
dingin. Perasaan penuh ditelinga bisa terjadi lagi, itu adalah sensasi normal yang akan sembuh secara
alami.
Poliklinik Hiperbarik RSUP Sanglah beroperasi sejak buloan Juli 1996. Hiperbarik RSUP Sanglah
merupakan Multiplace Chamber pertama di Wilayah Bali dan Indonesia bagian timur, dengan kapasitas
maksimum 7 orang ( 5 orang di inner lock, 2 orang di entry lock).
Staf poliklinik Hiperbarik RSUP Sanglah sudah berpengalaman dalam pengangan pasien-pasien dengan
gangguan kesehatan akibat penyelaman dan penyakit bukan akibat penyelaman,
Terdiri dari :
2 Orang Teknisi
RSUP Sanglah, termasuk Poliklinik Hiperbarik pada tahun 2013, 2016 dan 2019 meraih akreditasi
internasional dari JCI (Joint Commision Accreditation) yang merupakan badan akreditasi internasional
bagian dari Join Commision On Accreditation Of Heath Care Organization (JCAHO-USA). Akareditasi JCI
memberikan komitmen untuk mengembangkan kualitas perawatan pasien, lingkungan yang aman dan
secara berkesinambungan mengurangi resiko kesehatan bagi pasien. Poliklinik Hiperbarik juga banyak
dikunjungi oleh Perusahaan Asuransi Kesehatan Asing dari Asia, Eropa termasuk Asuransi Khusus
Penyelaman, Perwakilan Kedutaan dari berbagai negara, Kedutaan Amerika Serikat dan Angkatan Laut
Amerika Serikat.
Berapa Biaya Terapi Oksigen Hiperbarik?
Biaya terapi oksigen hiperbarik bervariasi, tergantung rumah sakit yang menyelenggarakannya.
Di Indonesia, biaya untuk melakukan prosedur ini bisa dimulai dari Rp 350.000 per kali terapi.
Dianjurkan untuk mempersiapkan dana lebih guna kebutuhan tambahan yang tidak terduga, yaitu
sekitar 20-30% dari biaya yang diperkirakan.
Terapi oksigen hiperbarik adalah salah satu metode pengobatan yang dilakukan dengan cara
memberikan oksigen murni di dalam ruangan khusus bertekanan udara tinggi. Tekanan udara di
ruangan tersebut dapat ditingkatkan hingga tiga kali tekanan atmosfer normal.
Prinsip dari terapi oksigen hiperbarik adalah membantu tubuh Anda untuk memperbaiki jaringan
yang rusak dengan meningkatkan aliran oksigen ke jaringan tubuh. Dengan konsentrasi oksigen
yang lebih tinggi dari normal, tubuh Anda akan terpicu untuk memperbaiki jaringan rusak lebih
cepat dari biasanya.
Terapi oksigen hiperbarik dapat direkomendasikan sebagai metode pengobatan utama atau
tambahan, antara lain untuk kondisi-kondisi berikut ini:
Adakah Kondisi yang Menyebabkan Saya Tidak Bisa Menjalani Terapi Oksigen
Hiperbarik?
Anda tidak bisa menjalani terapi oksigen hiperbarik jika menderita pneumotoraks, atau sedang
menggunakan obat-obatan tertentu. Terdapat juga kondisi lain yang membutuhkan perhatian
khusus sewaktu dilakukan terapi oksigen hiperbarik, seperti klaustrofobia, asma, demam, dan
penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
Adakah yang Harus Saya Persiapkan sebelum Menjalani Terapi Oksigen Hiperbarik?
Sebelum menjalani terapi oksigen hiperbarik, Anda terlebih dahulu akan diminta untuk berhenti
menggunakan kosmetik atau produk perawatan pribadi dengan bahan yang mudah terbakar.
Selain itu, untuk menghindari terjadinya risiko kebakaran, petugas akan meminta Anda untuk
tidak membawa benda-benda yang dapat memicu kebakaran, seperti pemantik api atau baterai.
Terapi oksigen hiperbarik dilakukan di tabung atau ruang hiperbarik. Terdapat dua jenis ruang
hiperbarik, yaitu monoplace hyperbaric chamber yang berkapasitas hanya untuk satu orang, dan
multiple hyperbaric chamber dengan kapasitas lebih dari satu orang.
Terapi oksigen hiperbarik tidak memerlukan rawat inap. Sebelum prosedur dilakukan, Anda
akan diminta untuk berganti pakaian dengan pakaian khusus rumah sakit. Setelah itu, Anda akan
masuk ke ruang hiperbarik, dan akan diposisikan senyaman mungkin. Umumnya dalam posisi
duduk santai.
Petugas kemudian akan meninggalkan Anda di ruangan hiperbarik, dan menaikkan tekanan
udara ruang hiperbarik secara perlahan hingga mencapai tekanan yang diperlukan. Terapi
umumnya berlangsung selama dua jam, dan petugas akan terus memantau kondisi Anda melalui
alat monitor khusus. Jika sudah selesai, tekanan ruang hiperbarik akan diturunkan menjadi
normal kembali.
Selama prosedur terapi hiperbarik berlangsung, Anda akan merasakan adanya penekanan pada
gendang telinga akibat peningkatan tekanan udara di ruang hiperbarik. Anda dapat menguap atau
menelan ludah untuk menyamakan tekanan udara di bagian dalam telinga, agar rasa tertekan
pada gendang telinga reda.
Apa yang Harus Saya Lakukan setelah Menjalani Terapi Oksigen Hiperbarik?
Anda dapat merasa letih dan lesu atau lapar, usai menjalani sesi terapi oksigen hiperbarik.
Setelah beristirahat beberapa saat, rasa letih lesu ini akan hilang dengan sendirinya dan Anda
dapat melanjutkan aktivitas kembali. Agar hasilnya maksimal, perlu dilakukan beberapa kali
terapi dengan jumlah ulangan yang berbeda untuk masing-masing kondisi atau penyakit.
Beberapa kondisi hanya memerlukan 3 kali terapi, namun ada juga yang memerlukan hingga 40
kali terapi.
Terapi oksigen hiperbarik adalah metode yang cukup aman dan sangat jarang menimbulkan efek
samping atau komplikasi. Meski demikian, bukan berarti prosedur pengobatan ini tidak memiliki
risiko sama sekali. Risiko yang bisa saja terjadi yaitu:
Kejang akibat penumpukan oksigen di sistem saraf pusat.
Cedera pada telinga.
Cedera pada paru-paru.
Biasanya terapi Hiperbarik ini dilakukan selama 2 jam dengan 3 tahap, serta jarak pertahap sekitar 15
menit. Di tahap pertama yaitu penekanan oksigen, tahap kedua yaitu tahap penghirupan oksigen, dan
tahap ketiga tahap pengurangan tekanan oksigen. Mekanisme kerja dari terapi HBOT ini dengan prinsip
dasar yaitu dalam tekanan tinggi kelarutan oksigen akan meningkat di dalam cairan, sehingga
konsentrasi oksigen yang kita hirup dalam suasana hyperbaric akan meningkat dalam darah dan lebih
maksimal masuk ke jaringan tubuh kita
Di Jakarta Terapi Oksigen Hiperbarik bisa ditemukan di tiga rumah sakit, yaitu Rumah Sakit Angkatan
Laut Mintoharjo Benhill Jakarta Pusat, Rumah Sakit Jakarta di Jakarta Pusat dan Rumah Sakit
Metropolitan Medical Center Kuningan Jakarta Selatan.