Anda di halaman 1dari 9

SKENARIO

KOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN GIGI

FISSURE SEALANT

DOSEN PEMBIMBING:

Siti Hidayati, S.SiT., M.Kes

DISUSUN OLEH:

Yola Melanie Azzahra

P07125219003

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA

SARJANA TERAPAN TERAPI GIGI

JURUSAN KEPERAWATAN GIGI

2020/2021
Skenario atau Fase Tahapan Komunikasi Keperawatan Gigi

tentang Fissure Sealent

Suatu hari ada seorang pasien, yaitu seorang ibu-ibu yang usianya 34 tahun. Ia datang ke
Klinik JKG untuk memeriksakan giginya.

Sebelum pasien tersebut diperiksa, pasien terlebih dahulu mendaftar dan mengisi atau
melengkapi data pribadi terlebih dahulu di resepsionis.

A. Fase Pra Interaksi


a) Pasien Mendaftar di Resepsionis
Resepsionis : “Selamat pagi Bu, selamat datang di Klinik JKG, sebelumnya
ada yang bisa saya bantu?”
Pasien : “Selamat pagi Mbak. Saya ingin memeriksakan gigi saya”
Resepsionis : “Baik Bu, apakah sebelumnya Ibu pernah periksa gigi di
Kinik JKG?”
Pasien : “Belum pernah Mbak”
Resepsionis : “Baik Bu, dikarnakan Ibu belum pernah mendaftar dan
memeriksakan diri di Klinik JKG maka dari itu mohon Ibu
untuk mengisi formulir data pribadi Ibu ya”
Pasien : “Baik Mbak”

Kemudian pasien langsung mengisi formulir pendaftaran Klinik JKG


Pasien : “Ini Mbak formulirnya, sudah saya isi”
Resepsionis : “Baik Bu saya terima, mohon ditunggu sebentar ya, nanti
saya panggil dan bisa langsung masuk ke ruangan untuk
pemeriksaan gigi. Sebelumnya Ibu bisa duduk di kursi yang
telah disediakan” (Resepsionis sambil menunjukkan kursi
tunggu)

b) Persiapan Alat
1. Alat diagnostic set : kaca mulut, pinset, sonde, excavator
2. Alat polesh : brush dan contra angle
3. Alat pengering gigi : chip blower dan lampu spritus
4. Alat isolasi : tongue holder
5. Alat fissure sealent : agate spatel, glass plate, mixing slab, aplikator
khusus

c) Persiapan Bahan
1. Cotton roll, cotton pellet, kapas gulung
2. Bahan poles : purnish, kryte dan pasta gigi dala satu dappen dish
3. Dentin conditioner
4. Aquadest
5. Bahan fissure sealent (Fuji III atau Fuji VII) powder dan liquid
6. Alkohol 70%

d) Persiapan Operator
1. Persiapan mental
2. Persiapan materi Operator tentang Fissure Sealent
3. Masker dan handscon
4. Mempersiapkan diri untuk menerima pasien
5. Mempersiapkan diri untuk tindakan yang akan dilakukan

e) Persiapan Alat dan Bahan Tambahan


1. Celemek dan taplak bracket table
2. Tempat kapas bersih dan tempat kapas kotor

B. Fase Orientasi (Perkenalan)


1. Mengucapkan salam kepada pasien
Operator : “Selamat Sore Bu, silahkan duduk” (Operator terseyum dan
mempersilahkan pasien duduk)
Pasien : “Pagi Mbak, baik terimakasih” ( Pasien kemudian duduk di kursi
yang telah disediakan)

2. Memperkenalkan diri kepada pasien


Operator : “Selamat datang di Klinik JKG. Sebelumnya perkenalkan nama
saya Yola Melanie Azzahra. Jadi saya perawat gigi yang akan
merawat Ibu”.
Pasien : “Baik Mbak”

3. Mengecek Kembali Data


Operator : “Sebelumnya benar ini dengan Ibu Gista?”
Pasien : “Benar Mbak”
Operator : “Oke, sebelum ke tahap selanjutnya saya cek data Ibu terlebih
dahulu ya”
Kemudian operator membacakan identitas pasien, mulai dari nama, jenis
kelamin, tempat tanggal lahir, pekerjaan, alamat, No. telepon, agama, dan
golongan darah.

Operator : “Apakah datanya sudah sesuai semua Bu?”

Pasien : “Sudah Mbak”

4. Mencari tahu alasan pasien datang


Operator : “Sebelumnya, apa keluhan utama Ibu datang ke Klinik JKG?”
Pasien : “Sebenarnya saya tidak ada keluhan Mbak, hanya saja saya ingin
memeriksakan gigi saya seperti yang dianjurkan yaitu minimal 6
bulan sekali.”
Operator : “Bagus sekali Ibu, berati Ibu sangat peduli terhadap kesehatan
tubuh Ibu sendiri, terutama kesehatan gigi dan mulut”

5. Menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan tindakan perawatan


Operator : “Apakah sebelumnya Ibu pernah melakukan perawatan gigi di
klinik atau di puskesmas?”
Pasien : “Pernah Mbak”
Operator : “Pemeriksaan atau perawatan apa saja yang telah dilakukan
dipelayanan kesehatan gigi dan mulut Buk?”
Pasien : “Waktu itu saya melakukan perawatan penambalan Mbak di
bagian ketiga gigi geraham saya”
Operator : “Apakah sebelumnya Ibu pernah dilakukan fissure sealent?”
Pasien : “Belum Mbak, saya belum pernah mendengar apa yang dimaksud
fissure sealent”
Operator : “Oh begitu ya Bu, baik nanti saya akan berikan penjelasan sedikit
mengenai fissure sealent”
Pasien : “Baik Mbak”
Operator : “Lalu apakah Ibu sedang dalam perawatan dokter?”
Pasien : “Tidak Mbak”
Operator : “Baiklah, apakah Ibu suka makan-makanan yang manis dan
lengket?”
Pasien : “Sangat suka Mbak”
Operator : “Apakah Ibu suka minum kopi atau the?”
Pasien : “Suka Mbak”
Operator : “Apakah Ibu pernah mendapatkan penyuluhan tentang kesehatan
gigi dan mulut, misalnya ketika di sekolah dasar, seminar,
televisi, ataupun di tempat pelayanan kesehatan?”
Pasien : “Pernah Mbak, sewaktu saya masih SD. Saya juga sering melihat
iklan-iklan di TV mengenai kesehatan gigi dan mulut. Selain itu
saya juga dapat, saat saya menambalkan gigi waktu dulu”
Operator : “Untuk sikat gigi Ibu melakukannya berapa kali sehari? Dan
waktunya kapan Bu?”
Pasien : “Saya sikat gigi dua kali sehari , setelah sarapan dan saat malam
sebelum tidur Mbak”
Operator : “Wah sudah tepat Ibu waktu menggosok giginya”

6. Mempersilahkan pasien duduk di dental chair


Operator : “Baik, kalau begitu Ibu silahkan duduk disini ya” (Operator
mempersilahkan pasien duduk di dental chair)
Pasien : “Baik Mbak”
Operator: “Bagaimana Bu, apakah posisinya sudah nyaman?”
Pasien : “Sudah Mbak”

C. Fase Kerja
1. Perawat sudah mempersiapkan segala sesuatu untuk melakukan perawatan
kepada pasien (mencuci tangan sesuai SOP serta menyiapkan alat dan
bahan)

2. Memberi tahu pasien bahwa pemeriksaan gigi akan segera dimulai dan
menanyakan kesiapan pasien.
Operator : “Baik, saya akan memulai pemeriksaan ya. Apakah Ibu sudah
siap?”
Pasien : “Sudah Mbak”
Operator : “Jadi sebelum pemeriksaan, Ibu saya pakaikan slaber atau
celemek dulu. Ini fungsinya untuk melindungi pakaian Ibu
selama pemeriksaan nanti”

Pasien : “Baik Mbak”

3. Melakukan oral diagnose


Operator : “Mohon maaf sebelumnya, tolong buka mulut Ibu ya”
Pasien : “Baik Mbak”

4. Menjelaskan hasil oral diagnose


Operator : “Setelah saya periksa gigi Ibu sehat, tidak ada lubang gigi, warna
giginya juga bagus. Tetapi saya melihat ada beberapa gigi Ibu
yang memiliki fissure yang cukup dalam. Fissure ini merupakan
bentuk permukaan gigi seperti parit-parit kecil yang terdapat
pada permukaan kunyah gigi-gigi bagian belakang atau biasanya
pada gigi geraham. Bentuk fissure yang cukup dalam dapat
menyebabkan plak menempel di daerah tersebut dan sulit
dibersihkan dengan sikat gigi. Parit-parit rentan terkena karies
dan menyebabkan gigi berlubang atau rusak. Untuk mencegah
terjadinya hal ini, dapat dilakukan suatu perawatan gigi, yaitu
fissure sealent yang bisa juga disebut dengan Pit dan Fissure
Sealent. Dengan perawatan ini, fissure yang dalam akan ditutup
dengan bahan tambal. Penutup fissure adalah bahan yang
memang dirancang sebagai pencegah karies di pit dan fissure”
Pasien : “Oh begitu Mbak”

5. Operator meminta persetujuan untuk melakukan tindakan kepada ibu


pasien
Operator : “Bagaimana apakah Ibu setuju untuk dilakukan perawatan Fissure
Sealent?”
Pasien : “Baik Mbak, saya setuju”

6. Melakukan tindakan perawatan


Operator : “Jadi nanti pertama-tama gigi Ibu yang akan ditutupi dipoles
terlebih dahulu agar bebas dari sisa-sisa makanan. Kedua,
memblokir atau mengisolasi daerah kerja dan dikeringkan.
Ketiga, nanti permukaan yang sudah kering, diolesi dengan
dentin conditionerdan dibilas dengan aquadest, setelah itu
dikeringkan kembali. Keempat, nanti saya akan memasukkan
bahan tambalan menggunakan aplikator khusus. Yang terakhir
nanti saya akan melakukan pengulasan varnish.
Pasien : “Baik Mbak”
Kemudian operator melakukan tindakan fissure sealent sesuai SOP.
D. Fase Terminasi
Operator : “Mohon maaf sebelumnya, coba ibu gigit apakah terasa mengganjal?”
Pasien : “Tidak Mbak”

Operator : “Baik, gigi Ibu sudah selesai dilakukan tindakan fissure sealent. Jika Ibu

ingin melihat hasil tambalannya, ini cerminnya”

Kemudian operator memberikan cermin kepada pasien agar pasien dapat melihat
hasil tambalannya.

Operator : “Baik jadi perawatannya sudah selesai ya Ibu, saya izin melepas celemek

Ibu”

Pasien : “Baik Mbak, silahkan”

Operator : “Setelah perawatan ini saya sarankan agar Ibu tidak boleh berkumur,

tidak boleh makan dan minum selama 30 menit ya Bu, agar bahan

tambalan pada pit fissure dapat meresap ke dalam permukaan gigi

dengan sempurna. Untuk menyikat gigi, Ibu tadi sudah benar dan tepat

ya Bu dua kali sehari setelahs sarapan dan sebelum tidur malam. Saya

sarankan juga agar Ibu sebisa mungkin untuk mengkonsumsi makan-

makanan yang mengandung air seperti sayur-sayuran dan buah-buahan.

Kurangi makan-makanan yang manis dan lengket. Jika mengunyah

usahakan menggunakan bagian kanan dan kiri secara bergantian untuk

mengurangi terjadinya karang gigi dan jangan lupa periksakan gigi

secara rutin 6 bulan sekali”

Pasien : “ Baik Mbak, terima kasih atas sarannya”

Operator : “Sama-sama Bu, mohon maaf jika selama pemeriksaan dan proses
bimbingan ini banyak kesalahan atau tutur kata yang kurang berkenan

yang saya lakukan. Dan terimakasih atas kepercayaan Ibu untuk

melakukan pemeriksaan di Klinik JKG kami. Selalu jaga kesehatan

dimanapun dan kapanpun ya Bu”

Pasien : “Baik Mbak saya ijin keluar ya.”

Operator : “Mari Bu silahkan.” (Sembari mempersilahkan pasien untuk

meninggalkan ruang perawatan.)

SELESAI

Anda mungkin juga menyukai