Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PENANGANAN LIMBAH DENGAN PRINSIP 5R


(REPLACE,REDUCE,REUSE,RECYCLE & ROT)
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata kuliah: Hygiene sanitasi dan keselamatan kerja dasar
Dosen pengampu: SYAHRIAL S.Sos,M.Ap

Disusun Oleh:
NAMA: Muhammad Khaerul
KELAS: MTB 1A
NIM: 2133025

PRODI MANAJEMEN TATA BOGA


POLITEKNIK PARIWISATA MAKASSAR
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang


telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
"PENANGANAN LIMBAH DENGAN PRINSIP
5R(REPLACE,REDUCE,REUSE & RECYCLE). Kemudian
shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar
kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman
hidup yakni Al-Qur’an dan sunnah untuk keselamatan
umat di dunia.

Makalah ini merupakan salah satu tugas pada


matakuliah Hygiene sanitasi & keselamatan kerja dasar
prodi manajemen tata boga politeknik pariwisata
makassar.

Penyusun menyadari bahwa masih sangat banyak


terdapat kekurangan-kekurangan dalam penulisan
makalah ini, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik
dan saran yang konstruktif dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

Kata pengantar
Daftar isi
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
BAB II
Pembahasan
A. Pengertian Limbah
B.Perbedaan Limbah dan Sampah
C. Penanganan Limbah & Sampah dengan prinsip 5R
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Pertumbuhan penduduk yang dibarengi dengan peningkatan jumlah


pemukiman berakibat pada menaiknya volume sampah sebagai limbah rumah
tangga. Sampah adalah material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya
suatu proses.
Peningkatan volume sampah harus dibarengi dengan kemampuan untuk
mengelolanya baik melalui usaha pengurangan jumlah atau volume dan
pengolahan lebih lanjut. Yang selalu menjadi pertanyaan, apakah kewajiban
untuk mengelola sampah hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja.
Tentu kepedulian masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam melaksanakan
pengelolaan sampah sangat dibutuhkan karena keberadaan sampah yang
menumpuk dan tidak terkelola dengan baik juga sangat mengganggu
kenyamanan masyarakat

BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Limbah

Limbah adalah sisa hasil produksi berupa sampah yang sudah tidak terpakai.
Umumnya, limbah mengandung bahan-bahan yang dapat berdampak buruk
bagi kesehatan manusia. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
limbah dimaknai dengan sisa proses produksi; bahan yang tidak mempunyai
nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembuatan
atau pemakaian; barang rusak atau cacat dalam proses produksi. Selain
memiliki dampak buruk, limbah juga mempunyai nilai manfaat apabila diolah
dengan cara yang baik dan benar. Beberapa contoh manfaat limbah ketika
diberdayakan dengan baik seperti menghasilkan barang baru yang berguna
dan mengurangi terjadinya kerusakan lingkungan. Berdasarkan asalnya, limbah
dihasilkan dari berbagai tempat seperti rumah tangga, pabrik-pabrik industri
maupun kegiatan tertentu.
B. Perbedaan Limbah dan Sampah
Dilansir dari Undang-Undang RI No. 18 Tahun 2008 dan Peraturan Pemerintah
No. 18 Tahun 1999 tentang sampah dan limbah dapat dibedakan sebagai
berikut:
Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang
berbentuk padat. Penghasil sampah adalah setiap orang atau akibat proses
alam yang menghasilkan sampah. Hampir semua sampah bisa didaur ulang
baik untuk pupuk atau lainnya.
Limbah adalah sisa suatu usaha atau produksi.
Sampah identik dengan kegiatan manusia secara individu maupun
berkelompok. Limbah lebih identik dengan suatu kegiatan atau proses yang
lebih kompleks seperti yang ada di lingkungan industri. Hasil kegiatan atau
aktivitas atau proses industri yang tidak dapat digunakan kembali dapat
disebut limbah, tetapi beberapa limbah industri kini dapat dimanfaatkan
kembali. Dikutip dari buku Prakarya Kelas VII (2017:6), limbah dapat
dikelompokan menjadi tiga bagian sebagai berikut.

1. Limbah Berdasarkan Wujudnya


Limbah berdasarkan wujudnya dibagi menjadi tiga, yakni limbah gas, limbah
cair, dan limbah padat. Contoh dari limbah gas seperti karbon dioksida (CO2),
HCL, NO2 dan lainnya.
Contoh limbah cair ialah air cucian, air hujan, rembesan AC, air sabun, dan
minyak goreng buangan. Sedangkan, contoh dari limbah padat seperti kotak
kemasan, bungkus jajanan, botol, kertas, kardus, dan ban bekas.
2. Limbah Berdasarkan Sumbernya
Limbah berdasarkan sumbernya dibagi ke dalam empat ketegori meliputi
limbah dari pertanian, limbah dari industri, limbah dari pertambangan, dan
limbah dari domestik.
3. Limbah Berdasarkan Senyawannya
Limbah berdasarkan senyawanya dibagi menjadi dua kelompok, yakni limbah
organik dan limbah anorganik. Limbah organik merupakan limbah yang mudah
diuraikan dan mengandung unsur karbon. Limbah organik kerap ditemui dalam
kehidupan sehari-hari. Adapun contoh dari limbah organik seperti kulit buah,
kulit sayur, kotoran manusia dan kotoran hewan
Sedangkan, limbah anorganik adalah limbah yang pelik untuk diuraikan dan
tidak mengandung unsur karbon. Beberapa contoh dari limbah anorganik
seperti plastik, beling, dan baja.

C. Penanganan Limbah & Sampah dengam prinsip 5R


Dalam melakukan pengelolaan sampah, pengelolaan dari sumber adalah hal
yang utama.

Berikut 5 cara untuk melakukan pengelolaan sampah yang benar.


Refuse atau menolak, dimana kita sebisamungkin menolak produk-produk
yang nantinya akan menimbulkan sampah yg sukar terurai. Misal kita tidak
membeli air mineral kemasan. akan lebih baik jika kita menggunakan botol
minum sendiri dari rumah yang kita sendiri tau kehigenisan botol minum dan
air minumnya.

Reduce atau menggurangi, dimana kita sebanyak mungkin mengurangi


penggunaaan produk yang menimbulkan sampah, misal kita tidak menggunkan
tidak menggunakan tissu untuk membersihkan tangan atau wajah, kita dapat
menggunakan sapu tangan sebagai penggantinya.

Reuse atau menggunakan kembali, dimana kita menggunakan kembali barang-


barang yang masih layak untuk dipakai, misalnya kita menggunnakan baju lama
kita yang masih muat di badan.

Recycle atau mendaurulang, dimana jika sampah yang ada tidak lagi digunakan
kembali, kita bisa mendaurulang barang tersebut dengan tambahan-tambahan
material lain sehingga barang tak layak pakai tersebut menjadi barang yang
dapat dimanfaatkan kembali, contohnya membuat tas dari bungkus kemasan
minuman serbuk.

Rot atau pembusukan, jika masih ada sisa makanan, kita cukup dengan
membuat kompos dari material tersebut, tentu tidak dengan mencampurnya
dengan sampah anorganik lainnya.
5R tersebut dilakukan secara berurutan, dan yang harus kita perbanyak adalah
Refuse dan Reduce.

Anda mungkin juga menyukai