Anda di halaman 1dari 5

A.

SEJARAH HUKUM KEPLER

Hukum Kepler ditemukan oleh Johanes Kepler yang merupakan seorang matematikawan dan
astronom asal Jerman. Sebelum Kepler mengemukakan hukumnya tentang gerak planet yang
mengelilingi matahari, manusia zaman dahalu menganut paham geosentris yakni paham yang
membenarkan bahwa bumi adalah pusat alam semesta. Menurut Claudius Ptolemeus seorang
astronom Yunani, bumi berada di pusat tata surya dan matahari besera planet-planet mengelilingi
bumi pada lintasan melingkar.

Tahun 1543 astronom asal Polandia bernama Nicolaus Copernicus mengemukakan model
heliosentris yakni bumi beserta planet-planet lainnya yang mengelilingi matahari pada lintasan
melingkar. Namun kedua model tersebut masih memiliki kekurangan yaitu tidak ada keselarasan
antara lintasan dan orbit planet. Kemudian pada tahun 1609 Kepler menemukan bentuk orbit yang
lebih cocok yaitu berbentuk elips bukan lingkaran dan menjelasakannya dalam tiga Hukum Kepler.

B.HUKUM KEPLER DALAM GERAK TATA SURYA

Hukum Kepler I

Hukum kepler pertama berbunyi setiap planet bergerak mengelilingi matahari dalam lintasan
berbentuk elips dan matahari terletak pada salah satu titik fokus elips.

Berdasarkan hukum tersebut, suatu planet pada saat tertentu berada pada jarak terdekat dengan
matahari disebut perihelium.

Sementara jarak terjauh dari matahari disebut aphelium.

Hukum kepler II

Hukum kepler kedua berbunyi setiap planet bergerak sedemikian sehingga suatu garis khayal yang
ditarik dari matahari ke planet tersebut mencakup daerah dengan luas yang sama dalam waktu yang
sama.

Pada selang waktu yang sama, garis khayal yang menghubungkan planet dan matahari menyapu
luasan yang memiliki besar yang sama.

Jadi, ketika planet bergerak ke titik aphelium, kecepatan orbit planet lebih kecil atau lambat.

Sedangkan ketika planet bergerak ke titik perihelium kecepatan orbit planet lebih besar atau cepat.

Maka kesimpulannya kecepatan orbit maksimun planet yaitu ketika planet berada di titik perihelium
dan kecepatan minimumnya ketika berada di titik perihelium dan kecepatan minimumnya ketika
berada di titik aphelium.

Hukum Kepler 3

Hukum kepler ketiga menjelaskan tentang periode revolusi setiap planet yang mengelilingi matahari.

Bunyi hukum kepler ketiga adalah kuadrat periode planet mengitari matahari sebanding dengan
pengangkat tiga rata-rata planet dari matahari.
Menurut Newton, hukum kepler ketiga mudah diturunkan, sehingga bisa digunakan untuk kasus
khusus tentang orbit melingkar.

C. FUNGSI HUKUM KEPLER

Fungsi hukum Kepler di kehidupan modern yaitu digunakan untuk memperkirakan lintasan planet-
planet atau benda luar angkasa lainnya yang mengorbit Matahari seperti asteroid atau planet luar
yang belum ditemukan semasa Kepler hidup. Hukum ini juga digunakan pada pengorbitan lainnya
selain matahari. Seperti bulan yang mengorbit bumi. Bahkan saat ini dengan menggunakan dasar
dari hukum Kepler ditemukan sebuah benda baru yang mengorbit bumi selain bulan. Benda ini
merupakan sebuah asteroid yang berukuran 490 kaki (150 meter) yang dijuluki dengan Asteroid
2014 OL339. Asteroid berada cukup dekat dengan bumi sehingga terlihat seperti satelitnya. Asteroid
tersebut memiliki orbit elips. La membutuhkan waktu 364,92 hari untuk mengelilingi Matahari.
Hampir sama dengan bumi yang memiliki periode 365,25 hari.

D. NAMA NAMA PLANET DAN PENJELASANNYA

Dari sistem tata surya yang kita tempati ada nama Nama Planet dalam Tata Surya

Di awal sudah disinggung bahwa ada delapan planet yang mengitari Matahari setiap harinya.
Delapan planet tersebut memiliki ciri khasnya masing-masing. Mengutip dari buku “Gerak Planet
pada banyak planet dengan karakteristik yang berbeda. Nama-nama planet tersebut yaitu
Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.

Sementara itu definisi dari planet adalah benda langit yang bergerak teratur mengelilingi Bumi
sebagai pusat tata surya. Planet-planet dalam tata surya mengitari Matahari sesuai dengan
lintasannya, sehingga tidak saling bertabrakan.

1. Merkurius

Nama planet yang pertama yaitu Merkurius. Planet ini merupakan yang terdekat dengan Matahari.
Jaraknya dengan Matahari sekitar 57,9 juta km.

Diameter Merkurius sekitar 4.870 km atau hanya sekitar 1/3 dari diameter Bumi. Revolusi atau
waktu yang dibutuhkan pla ini untuk mengelilingi Matahari yaitu sekitar 88 hari. Sementara itu,
rotasi atau perputaran planet pada lingkarannya yaitu selama 59 hari.Karena dekat dengan
Matahari, suhu planet ini sangat panas yakni mencapai 439°C. Suhu yang panas dan gravitasi yang
lemah membuat udara di permukaan menguap dan berakibat pada menipisnya lapisan atmosfer
planet ini.Maka dari itu, planet Merkurius ini memiliki lubang di permukaannya akibat rumbukan
batu-batu angkasa atau meteor yang jatuh.

2. Venus
Venus menjadi urutan nama planet selanjutnya setelah Merkurius. Jarak Venus dengan Matahari
tidak sedekat Merkurius. Jarak planet ini sekitar 108,9 juta km dengan waktu revolusi 225 hari dan
rotasi 243 hari.

Ukuran Venus sekitar 12.104 km. Planet ini

Disebut-sebut memiliki ukuran, kepadatanudara, dan lapisan atmosfer yang miripdengan Bumi.
Permukaan planet ini terdiriatas awan gas yang panas. Suhunya bahwamencapai 462°C. Sehingga
menyebabkan Venus memiliki julukan planet terpanas di

Tata surya.Keunikan lain dari planet ini yaitu pada gerak rotasinya. Venus memiliki gerak rotasi yang
berlawanan arah dengan gerak edar planet saat mengelilingi bumi

3. Bumi

Nama-nama planet selanjutnya yaitu Bumi. Planet yang kita tempati ini berada di posisi ketiga dalam
sistem tata surya. Komposisi udara dalam lapisan atmosfer paling sesuai dengan kebutuhan makhluk
hidup. Sehingga seluruh makhluk hidup bisa tinggal di planet ini.

Jarak Bumi ke Matahari sekitar 149,7 juta km dengan diameter 12.756 km. Waktu revolusi Bumi
selama 365¼ hari dengan periode rotasi selama 24 jam.

4. Mars

Planet Mars atau yang dikenal juga dengan sebutan planet merah ini berada di posisi keempat dalam
tata surya. Penyebutan planet merah sebab permukaan Mars berwarna merah.Mars memiliki jarak
rata-rata 228 juta km dengan diameter 6.794 km. Waktu revolusinya sekitar 1,9 tahun dengan
periode rotasi 24,6 jam.

5. Jupiter

Nama nama planet selanjunya yaitu Jupiter. Planet ini memiliki ukuran paling besar dibandingkan
planet lain. Diameternya sekitar 142.860 km atau 10 kali diameter Bumi. Jarak ke Matahari sekitar
778,2 juta km dengan waktu revolusi selama 12 tahun dan periode rotasi 9,8 jam.Selain berukuran
besar, planet ini ternyatamemiliki cincin di sekitar garis ekuator. Meskipun demikian, untuk bisa
melihat cincin tersebut harus dilakukan pengamatan dengan teliti.

6. Saturnus

Nama planet keenam yang ada di sistem tata surya yaitu Saturnus. Planet ini cukup mudah dikenali,
sebab Saturnus memiliki cincin yang bisa dilihat jelas meski dari kejauhan.Jarak rata-rata Saturnus ke
Matahari sekitar 1.430 juta km dengan masa revolusi sekitar 29,5 tahun dan rotasi selama 10,7
jam.diameter planet ini cukup besar yakni sekitar 120.000 km.
7. Uranus

Uranus merupakan planet ketujuh di sistem tata surya. Planet ini memiliki jarak dengan Matahari
sekitar 2.875 jam dengan waktu revolusi 84 tahun.

Diameter planet ini sekitar 51.180 km dan bisa berotasi selama 17,3 jam. Sama halnya dengan
Venus, planet ini juga memiliki rotasi yang berlawanan dengan arah edar planet saat mengelilingi
Matahari.

Uranus memiliki sebutan planet paling dingin dalam sistem tata surya. Sebab suhu permukaannya
mencapai -224°C. Pada permukaan planet bahwa banyak dijumpai es, maka tak heran jika ada juga
menyebut Uranus sebagai “raksasa es”.

8. Neptunus

Planet terakhir yang ada di sistem tata surya yaitu Neptunus. Planet ini memiliki ukuran yang hampir
sama dengan Uranus yakni sekitar 50.135 km. Hanya saja jaraknya dengan Matahari lebih jauh.

Jarak rata-rata ke Matahari kurang lebih 4.497 juta km dengan masa revolusi 165 tahun. Sedangkan
untuk masa rotasinya selama 16 jam.

D.Ulasan Tentang Matahari

Berbicara tentang nama-nama planet, maka kita bisa lepas dari pembahasan tentang Matahari
sebagai pusat tata surya. Mengutip dari sumber.belajar.kemdikbud.go.id, Matahari diartikan sebagai
benda panas yang tersusun dari gas bertekanan tinggi.Ukuran Matahari sangat besar. Diameternya
sekitar 109 kali diameter Bumi atau sekitar 1,4 juta km. Meskipun berwujud gas, namun Matahari
ternyata lebih berat dibandingkan Bumi. Berat Matahari diketahui 300.000 kali dari berat Bumi.Suhu
dipermukaannya sangat panas yakni sekitar 6000°C sedangkan suhu di bagian intinya mencapai 15 –
20 juta derajat Celcius. Tak hanya mengeluarkan panas, Matahari juga menghasilkan ergi dalam
bentuk gelombang elektomagnetik.Pusat tata surya ini terbentuk ada empat lapisan. Berikut
penjelasannya.

1. Inti Matahari

Bagian ini merupakan tempat terjadinya reaksi fusi yang menjadi sumber energi Matahari. Energi
yang dihasilkan akan dirambatkan sampai ke lapisan paling luar.

2. Fotosfer

Lapisan kedua dari Matahari yaitu fotosfer atau permukaan. Fotosfer merupakan bagian yang
mengeluarkan cahaya. Ketebalan fotosfer kurang lebih 500 km.
3. Kromosfer

Kromosfer merupakan lapisan di atas fotosfer yang berguna sebagai atmosfer Matahari. Ketebalan
kromosfer sekitar 16.00 km dengan suhu 9.800°C. komosfer terlihat seperti gelang merah yang
mengelilingi bulan saat gerhana matahari total.

4. Korona

Lapisan ini merupakan bagian terluar atmosfer Matahari. Suhunya kurang lebih 1.000.000°C.
Warnanya abu-abu sebagai hasil dari ionisasi atom karena suhunya yang tinggi.Korona bisa dilihat
saat gerhana matahari total, karena saat itu seluruh cahaya Matahari tertutup Bulan. Bentuk korona
mirip mahkota dengan warna keabuan.

Anda mungkin juga menyukai