Anda di halaman 1dari 9

PEMBAYARAN PAJAK DI TENGAH PANDEMI BAGI PENGUSAHA

WARUNG MAKAN DI KOTA POLEWALI


Aderahyu putri azzahra

Univeersitas Hasanuddin,

ayuadera5@gmail.com

Pendahuluan

Latar Belakang

Di Indonesia banyak sekali usaha yang di peradakan oleh masyrakatnya yaitu Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah kelompok usaha yang memiliki jumlah paling besar. Dan
tahan terhadap berbagai macam goncangan krisis ekonomi. Dalam satu tahun terakhir ini eknomi
makro mikro Indonesia mulai mengalami penurunan omset yang disebabkan wabah covid 19
yang belum redah di Indonesia sehingga banyak umkm yang mengeluh dengan adanya covid 19.

Dengan adanya wabah covid 19 membuat pemerintah bersih keras melakukan pembatasan social
sekalah besar. Umkm pengusaha warung makan di kota polewali mengalami berbagai macam
kendala, seperti kebijakan pemerintah yang membatasi pelayanan warung makan, warung kopi,
dan juga cafe di kota polewali dan penurunan omset pelaku usaha.

Pembayaran pajak di tengah pandemi juga menjadi suatu hal yang wajib diperhatikan karena
memberikan beban kepada para pelaku usaha dimana saat ini banyak usaha yang mengalami
penurunan pendapatan akibat kurang konsumen namun tetap membayar pajak.

Informasi di atas tentang dampak wabah pandemic pada perkonomian dan usaha warung
komakan maka dari itu dilakukan sebuah penelitian. Dimana tujuan penelitian ini diharapkan
dapat memberikan hasil dan manfaat bagi pelaku usaha warung kopi di kota polewali.
Landasan Teori

Pegertian UMKM Menurut Rudjito UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) adalah usaha
yang membantu perekonomian Indonesia. Sebab melalui UMKM akan membentuk lapangan
kerja baru dan meningkatkan devisa negara melalui pajak badan usaha.

Pengertian pajak Menurut Mardiasmo (2016:3) Pajak merupakan iuran yang dibayarkan oleh
rakyat kepada negara yang masuk dalam kas negara yang melaksanakan pada undang-undang
serta pelaksanaannya dapat dipaksaaan tanpa adanya balas jasa. Iuran tersebut digunakan oleh
negara untuk melakukan pembayaran atas kepentingan umum.

Dalam system pajak pemerintah mengeluarkan insentif pajak yang dimana untuk membantu para
pengusaha umkm di masa pandemic ini. Ada pula Pengaturan terkait insentif pajak ini termuat
dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 9/PMK.03/2021 tentang Insentif Pajak untuk Wajib
Pajak Terdampak Pandemi Corona Virus Disease 2019. insentif pajak ini dapat dimanfaatkan
oleh wajib pajak hingga batas waktu yaitu tanggal 31 Juni 2021

Pengertian pajak umkm menurut Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 46
Tahun 2013, PPh Final untuk pajak UKM adalah pajak atas penghasilan (omzet) dari usaha yang
diterima atau diperoleh Wajib Pajak.

Menurut Spitz sebagaimana dikutip Erly Suandy, umumnya terdapat empat macam bentuk
insentif pajak:

1. pengecualian dari pengenaan pajak merupakan bentuk insentif yang paling banyak
digunakan. Jenis insentif ini memberikan hak kepada wajib pajak agar tidak dikenakan
pajak dalam jangka waktu tertentu yang ditentukan oleh pemerintah. Namun diperlukan
kehati-hatian dalam mempertimbangkan pemberian insentif ini. Hal yang perlu
diperhatikan adalah sampai berapa lama pembebasan pajak ini diberikan dan sampai
berapa lama investasi dapat memberikan hasil. Contoh dari jenis insentif ini adalah tax
holiday atau tax exemption.
2. pengurangan dasar pengenaan pajak. Jenis insentif ini biasanya diberikan dalam bentuk
berbagai macam biaya yang dapat dikurangkan dari pendapatan kena pajak. Pada
umumnya biaya yang dapat menjadi pengurang boleh dikurangkan lebih dari nilai yang
seharusnya. Jenis insentif ini misalnya dapat ditemui dalam bentuk double deduction,
investment allowances, dan loss carry forwards.
3. pengurangan tarif pajak. Insentif ini yaitu berupa pengurangan tarif pajak dari tarif yang
berlaku umum ke tarif khusus yang diatur oleh pemerintah. Insentif ini paling sering
ditemui dalam pajak penghasilan. Misalnya pengurangan tarif corporate income tax atau
tarif witholding tax.
4. Penangguhan pajak. Jenis insentif ini pada umumnya diberikan kepada wajib pajak
sehingga pembayar pajak dapat menunda pembayaran pajak hingga suatu waktu tertentu.

insentif pajak pelaku UMKM di kota polewali Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi
Perpajakan (KP2KP) menggelar sosialisasi Peraturan Menteri Keuangan Nomor
86/PMK.03/2020 tentang Insentif Pajak untuk Wajib Pajak Terdampak Pandemi Covid-19.
Dengan tujuan untuk mengurangi beban para pelaku usaha UMKM dalam pengelolaan ekonomi
dan pajak.

Metode penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni metode

1. populasi dalam penelitian ini yakni para pengusaha warung makan sebanyak 10
pengusaha. di kota polewali.
2. penelitian kuantitatif yang di mana metode penelitian ini menggunakan angka sebagai
symbol data yang diterima. penelitian yang melibatkan teori, desain, hipotesis dan
menentukan subjek. Kemudian didukung dengan pengumpulan data, pemprosesan data
dan menganalisa data sebelum dilakukan penulisan kesimpulan.
3. Sampel penelitin ini menggunakan propablitiy sampling yakni jenis cluster random
sampling. Cluster Sampling merupakan teknik sampling secara berkelompok.
Pengambilan sampel jenis ini dilakukan berdasar kelompok / area tertentu.
Pembahasan dan Hasil penelitian

Deskriptif data penelitian

Hasil penelitian mengunakan metode kuantitatif ini diperoleh berasal dari kusioner pelaku usaha
warung makan di kota polewali mengenai pembayaran pajak di masa pandemic covid 19. Dalam
10 pengusaha warung kopi yang diberingkan kusioner penelitian hanya ada 5 pengusaha yang
mengembalikkan kusioner.

No Kuesioner Jumlah Persentase


.
1. Kuesioner yang disebar 10 100%

2. Kusioner yang kembali 5 50%

Para responden yang telah mengisi kusioner kami mengambil dua data diri yakni jenis kelamin
dan juga umur responden.Data biografi responden yakni respondenyang berumur 35 tahun
dengan jenis kelamin laki-laki dan berumur 25 tahun jenis kelamin perempuan.

No. Jenis kelamin Umur


1. Laki - Laki 35 tahun
2. Perempuan 25 tahun
3. Laki-laki 40
4. Laki-laki 37
5. Perempuan 30
Analisis Data

Dalam daftar pertanyaan kusioner yang di bagikan terdapat 5 pertanyaan dengan 4 pertanyaan
pilihan ganda dan 1 pertanyaan berjenis diskriptif.

Analisis pertanyaan pertama.

Data di atas menggambarkan jumlah responden dengan pertanyaan “apakah pandemi


mempengaruhi pendapatan anda” yang sangat setuju mencapai 80 % yakni jumlah 4 orang dan
juga jumlah responden yang menjawab setuju mencapai 20% yakni 1 orang. Dan yang
menjawab kurang setuju dan tidak setuju 0%

Data di atas mengganbarkan jumlah responden dengan pertanyaan “Apakah dalam Masa
pandemic jumlah orang yang berkunjung di tempat anda berkurang”. yang sangat setuju
Mencapai 40% yakni 2 orang, dan yang setuju mencapai 20% yakni 1 orang , kurang setuju
mencapai 40 % yakni 2 orang, da yang tidak setuju 0%.
Data di atas mengganbarkan jumlah responden dengan pertanyaan “apakah anda setuju dengan
pembayaran pajak yang sama dengan normal di masa pandemi” sangat setuju mencapai 0%, dan
yang setuju mencapai 0%, yang kurang setuju 60% yakni 3 orang dan juga yang tidak setuju
mencapai 40% yakni 2 orang.

Data di atas mengganbarkan jumlah responden dengan pertanyaan “apakah anda setuju jika
apabila pemerintah mengeluarkan kebijakan tentang pengurangan pajak pengusaha warung
warung makan di masa pandemi,” sangat setuju mencapai 40% yakni 2 orang, serta yang setuju
mencapai 60% yakni 3 orang dan juga kurang setuju dan tidak setuju mencapai 0%

pertanyaan deskriptif

“apakah ada regulasi pemerintah yang merugikan anda selama pandem”. Ada 2 responden yang
memberikan tanggapan dan juga 5 orang responden tidak memberikan tanggapan.

Tanggapan pertama :

Ada pembatasan jumlah dan waktu Pengunjung yang merugikan usaha kami

Tanggapan kedua :
Adanya regulasi pemerintah seperti kebijakan pembatasan waktu pengunjung dan pemantauan
prokes yang dapat mengganggu kenyamanan pelanggan, berkurangnya jumlah pengujung
membuat pemilik usaha kewalahan dalam pemberlakuan pajak di saat larangan pelayanan dine in
harus diterapkan karena harus mengatur modal perhari dan menyisihkan pembayaran pajak.
penegakan prokes yang kurang tegas dan tidak adil di semua kalangan juga sangat merugikan.

Dari tanggapan respon dengan adanya regulasi pemerinta membuat banyak dampak yang
membuat para pelaku usaha yang ada di polewali harus bekerja lebih inovatif demi dapat
menghasilkan omset, data di atas dapat melihat bahwa sebenarnya banyak pengusaha UMKM
terkhusus pengusaha warung makan yang mengeluh dan berharap adanya bantuan dari
pemerintah terkait dengan pengurangan pajak sesuai dengan tanggapan yang di berikan oleh
responden. Walaupun sudah ada pemberian insentif pajak yang di berlakukan namun hal ini
belum menyeluruh dan juga masi ada responden yang merasa kurang adil dalam hal regulasi
pemerintah. Dan sesuai dengan hasil wawancara peerintah masi belum bisa menyebarkan
informasi yang menyeluruh kepada para pelaku usaha sehingga ini juga merugikan para
pengusaha.
KESIMPULAN

Banyak pengusaha UMKM terkhusus pengusaha warung makan yang mengeluh dan berharap
adanya pengurangan pajak oleh pemerintah sesuai dengan tanggapan yang di berikan oleh
responden. Mungkin sudah ada pemberian insentif pajak yang di berlakukan namun karena
belum menyeluruh dan juga masi ada responden yang merasa kurang adil dalam hal regulasi
pemerintah yang juga merugikan para pengusaha. Semoga kedepan pemerintah dapat
mewujudakan dan menjawab semua keluhan responden terkait dengan pembayaran pajak di
masa pandemi ini.
Daftar Pustaka

https://pajak.g https://www.pajak.go.id/id/artikel/insentif-pajak-diperpanjang-manfaatkan-segera
( 30 Mei 2021)

https://business-law.binus.ac.id/2016/10/17/sekilas-tentang-insentif-pajak/ ( 30 Mei 2021)

https://www.pajakku.com/read/5da003d5b01c4b456747b71a/Pengaruh-Insentif-Pajak-PPh-
https://kumparan.com/berita-terkini/teknik-pengambilan-sampel-kuantitatif-yang-penting-untuk-
diketahui-1vAvh2RDa56/full ( 30 Mei 2021)

Badan-terhadap-Kenaikan-Dunia-Usaha-dan-Investasio.id/id/berita/puluhan-umkm-kabupaten-
soppeng-terima-sosialisai-insentif-paja ( 30 Mei 2021)

https://penerbitdeepublish.com/penelitian-kuantitatif/ ( 30 Mei 2021)

http://repository.ump.ac.id/1716/3/Liana%20Noor%20Fadlillah_BAB%20II.pdf ( 30 Mei 2021)

Rizky R, rahmawati Aisya N,2016 Manfaat Pemberian Insentif Pajak Penghasilann Dalam
Kepatuhan Wajib Pajak UMKM, Fakultas Ilmu Nekonomi Dan Bisnis, Universitas Trilogi.

Anda mungkin juga menyukai