Anda di halaman 1dari 13

 

PEMASANGAN COLLAR NECK

MAKALAH
Untuk memenuhi tugas mata kuliah

Kegawatdaruratan dan Manajemen Bencana


Yang dibina oleh Bapak Drs. Heri Suwarsono

Oleh:
Ardiansyah Ainur F (16011000)
Dhea Ayu Kusuma Putri 1601100049
Siska widiyani 16011000
Yeni Rosa 16011000
Ilham Sultomy 16011000
Mega Noer Ainie 16011000
Tri Wulan W 1601100049

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


PTOGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
 

UCAPAN TERIMAKASIH 

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas
 berkat dan rahmat Nya penulis
p enulis dapat menyusun
men yusun makalah yang berjudul “Pemasangan

Collar Neck ” 
Adapun makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya
dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada
Bapak Drs. Heri Suwarsono selaku dosen pembimbing mata kuliah
Keperawatan Medikal Bedah II.  
Semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.  
 Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena
itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi
 pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat
memperbaiki makalah ini. 

Malang, 10 Oktober 2018 

Penulis 
 

DAFTAR ISI

Ucapan Terima Kasih ...........................................................................................


...................................................... ..................................... i
Daftar Isi..................................................................................
Isi.............................. ................................................................................
............................ ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Belakan g.................................................................................
............................................... ..................................
1.2 Rumusan Masalah ...........................................................................
1.3 Tujuan Penulisan .............................................................................

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Collar Neck/Servikal Collar ..........................................
2.2 Macam-macam Collar Neck ............................................................
2.3 Tujuan ..............................................................................................
.................................................... ..........................................
2.4 Indikasi dan Kontraindikasi ......................................................
.............................................................
.......
2.5 SOP ..............................................
..................................................................................................
....................................................

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan .....................................................
......................................................................................
.................................
3.2 Saran ...............................................................................................

DAFTAR RUJUKAN…..............................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
 

 
1.1 Latar Belakang
Menurut Muttaqin (dalam Arizona, 2016) menyatakan bahwa susunan tulang
 pada manusia terdiri dari berbagai macam tulang di antaranya tulang vertebra

(servikal, torakal, lumbal, sakral, koksigis). Tulang servikalis terdiri dari 7 tulang
yaitu C1 atau atlas, C2 atau axis, C3, C4, C5, C6 dan C7. Apabila cidera pada bagain
servikal akan mengakibatkan terjadinya trauma servikal.di mana trauma servikal
merupakan keadaan cidera pada tulang bekalang servikal dan medulla spinalis yang
disebabkan oleh dislokasi, sublukasi atau frakutur vertebra servikalisdan di tandai
kompresi pada medulla spinal daerah servikal.
Tindakan pertolongan pertama yang dapat dilakukan oleh seorang perawat untuk
melindungi cidera servikal agar tidak terjadi cidera tambahan adalah dilakukannya
fiksasi pada bagian leher atau pemasangan servical collar/ collar neck. Karena
dampak trauma servikal
servikal dapat mengakibatkan berbagai hal seperti syok neurogenik,
syok spinal, hipoventilasi, gangguan pada pernafasan, gangguan fungsi saraf pada
 jari-jari tangan, otot bisep, otot trisep, dan otot-
otot - otot leher. Akibat atau da
dampak
mpak lebih
lanjut dari trauma servikal yaitu kematian.
Pemasangan collar neck adalah memasang alat neck collar untuk immobilisasi
leher (mempertahankan tulang servikal). Salah satu jenis collar yang banyak
digunakan adalah SOMI Brace(Sternal Occipital Mandibular Immobilizer). Nam nada
 juga yang menggunakan Xcollar extrication Collar yang dirancang untuk mobilisasi

(pemindahan pasien dari tempat kejadian kecelakaaan ke ruang medis). Namun, pada
 prinsipnya cara kerja dan prosedur pemasangan hamper sama. (Yekti, 2016)
Dari uraian diatas kelompok tertarik untuk membahas makalah tentang
 pemasangan collar neck atau servikal collar.

1.2 Tujuan
1.  Tujuan umum
 

Mahasiswa mampu melakukan tindakan pemasangan collar neck/ servikal


collar pada pasien trauma servikal.
2.  Tujuan Khusus
a.  Mahasiswa mangetahui dan memahami pengertian dan macam macam

collar neck.
 b. Mahasiswa mengetahui dan memahami tujuan pemasangan collar
neck.
c. Mahasiswa mengetahui dan memahami indikasi dan kontra indikasi
 pemasangan collar neck.
d. Mahasiswa mengetahui dan memahami prosedur pemasangan collar
neck.
 

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Collar Neck/Servikal Collar


2.1.1 Pengertian
Collar neck cervical   collar   atau neck brace 
brace  adalah alat medis ortopedik (ilmu
 bedah tulang) untuk menyangga kepala dan leher pasien. Alat ini digunakan agar
 bagian leher dan kepala untuk membatasi gerakannya agar tidak memperburuk
keadaan kesehatan kepala dan leher yang ada. Yang paling sering kita lihat, bahwa
collar neck sering digunakan untuk pasien cedera leher dan kepala. Pada pasien
dengan cedera leher dan kepala ini, ada kemungkinan terjadi fraktur atau patah tulang
 belakang bagian leher. Patah tulang
tulan g leher ini adalah kondisi yang sangat serius karena

dapat mencederai lebih lanjut pada sumsum tulang belakang (korda spinalis) yang
 berisi serabut saraf. Serabut saraf tulang leher ini yang mengatur gerakan anggota
 badan sampai otot-otot pernapasan. Maka dari itu jika terjadi cedera saraf,
kemungkinannya dapat lumpuh seluruh tangan dan kaki sampai berisiko terjadi
kematian. Maka dari itu pasien perlu ditopang lehernya agar tetap dalam posisi
teramannya sampai dapat dikonfirmasi apakah benar ada patah tulang dengan
 pemeriksaan sinar-x atau roentgen.

2.1.2Macam-macam Collar Neck


Pemasangan collar neck adalah memasang alat untuk immobilisasi leher
(mempertahankan tulang servikal). Salah satu jenis collar yang banyak digunakan
adalah SOMI Brace (Sternal Occipital Mandibular Immobilizer). Namun ada juga
yang menggunakan Xcollar Extrication Collar yang dirancang untuk mobilisasi
(pemindahan pasien dari tempat kejadian kecelakaan ke ruang medis). Namun pada
 prinsipnya cara kerja dan prosedur pemasangannya hampir sama.
 

2.1.3  Tujuan Pemasangan Collar Neck


Pemasangan cervical collar adalah memasang alat cervical collar untuk
immobilisasi leher (mempertahankan tulang servikal). Pasien-pasien trauma
seringkali mengalami trauma di daerah servikal. Trauma di daerah
dae rah servikal akan

 berakibat buruk bila juga mengenai sumsum tulang belakang. Sehingga, sangatlah
 penting untuk segera melakukan immobilisasi secara efektif pada kasus trauma
servikal yang tidak stabil.

Tujuan pemasangan cervical collar:


1. Mencegah pergerakan tulang servikal yang patah
2. Mencegah bertambahnya kerusakan tulang servikal dan corda spinalis
3. Mengurangi rasa nyeri

Tujuan pemasangan cervical collar adalah untuk immobilisasi dengan jalan


menjaga kepala dalam posisi netral dan agar tidak terjadi gerakan kepala dan leher ke
segala arah. Pemakaian cervical collar melakukan pembatasan gerak (membidai)
kepala dan leher baik untuk terapi ataupun profilaksis. Untuk mencapai tujuan
tersebut maka peralatan yang digunakan harus sesuai dengan prinsip dasar kasus
orthopedi yaitu melakukan immobilisasi pada persendian diatas dan dibawah daerah
yang dicurigai mengalami trauma. Agar dapat digunakan pada kondisi diluar rumah
sakit), peralatan untuk immobilisasi servikal haruslah mudah dibawa dan mudah

digunakan dan dapat menjamin bebasnya jalan nafas.

2.1.4  Indikasi dan Kontraindikasi Pemasangan Collar Neck


Cervical collar digunakan pada kasus-kasus trauma kepala dan leher. Apabila  
mekanisme trauma tidak diketahui, pasien harus dilakukan imobilisasi untuk
mencegah  terjadinya injuri potensial pada tulang servikal. Mekanisme injuri yang
 paling sering yakni   pada kecelakaan kendaraan bermotor yang menyebabkan
terjadinya hiperfleksi dan  hiperekstensi. Pasien dibawah pengaruh alkohol atau obat-
obatan tidak mampu mengenali   gejala trauma tulang belakang yang mereka alami,
 

sehingga harus secara rutin dilakukan  immobilisasi. Semua pasien yang tidak sadar
harus dilakukan immobilisasi untuk mencegah  memburuknya trauma tulang belakang
yang sudah terjadi. Semua pasien trauma yang   sadar dan mengeluh nyeri pada tulang
 belakang, parestesia, kelemahan dan kelumpuhan  harus dilakukan immobilisasi

dengan sangat hati-hati untuk mencegah cedera sekunder  tulang belakang. Imobilisasi


 juga dipertimbangkan untuk
u ntuk dilakukan pada pasien dengan  keterbatasan kemampuan
 berbicara dan gangguan pendengaran yang akan mempengaruhi  kemampuan pasien
mengkomunikasikan dan mempersepsikan rasa nyeri. 
Kegunaan dari cervical collar:

1.  Melindungi jalan nafas dengan cara membatasi gerakan fleksi pada pasien-
 pasien yang patensi jalan nafasnya dapat terganggu bila posisi rahang dan
lehernya tidak dipertahankan.

2.  Mengurangi gerakan tulang servikal, terutama gerakan fleksi, juga gerak
rotasi, lateral, dan ekstensi.
3.  Menyangga berat kepala saat pasien dalam posisi duduk dan membantu
mempertahankan agar tulang servikal tetap pada satu garis pada saat pasien
diposisikan berbaring.
4.  Pemakaian cervical collar bukan merupakan tindakan imobilisasi kepala dan
leher yang sempurna. Cervical collar dirancang sebagai alat tambahan.
Imobilisasi yang lengkap terjadi bila pasien telah dipasang long spine board,
namun prosedur pemasangan cervical collar dilakukan terlebih dahulu
sebelum prosedur imobilisasi lainnya dilakukan.

Kontra indikasi pemasangan cervical collar :

Ada beberapa keadaan dimana cervical collar tidak perlu digunakan:

1.  Adanya pembedahan pada jalan nafas (misalnya krikotiroidotomi dan


trakeostomi) membutuhkan modifikasi teknik imobilisasi servikal.
2.  Dislokasi servikal yang ditandai dengan angulasi atau abnormalitas anatomi
dapat mempengaruhi efektivitas pemasangan cervical collar buatan pabrik.
 

Pada kasus seperti ini, bisa dilakukan imobilisasi servikal yang dimodifikasi
seperti horse collar atau mempertahankan posisikan secara manual tanpa
tanp a
melakukan traksi.
3.  Edema servikal yang hebat (misalnya akibat dari
da ri trauma atau perdarahan

trakea). Pada kondisi ini, apabila dipasang cervical collar akan menghalangi
 pertukaran udara, mengurangi perfusi serebral atau meningkatkan tekanan
intrakranial.
4.  Adanya benda asing yang menempel pada daerah leher seperti pisau, pecahan
kaca, atau logam juga menimbulkan kesulitan untuk melakukan imobilisasi
dengan menggunakan cervical collar.

2.1.5 Prosedur Pemasangan Collar Neck

POLTEKKES KEMENKES  No. Dokumen :


MALANG
STANDARD OPERASIONAL  No. Revisi :
PROSEDUR
Tanggal Terbit :
PEMASANGAN COLLAR
SERVIKAL Halaman :

Unit : Laboratorium Keperawatan Petugas / Pelaksana :


Perawat, dosen
Pengertian Pemasangan alat neck collar untuk immobilisasi leher
(mempertahankan tulang servikal)
Indikasi 1.  Pasien cedera kepala disertai penurunan kesadaran
2.  Adanya jejas daerah klavikula ke arah cranial
3.  Biomekanika trauma yang mendukung
4.  Patah tulang leher
Tujuan 1.  Mencegah pergerakan tulang serviks yang patah
 

2.  Mencegah bertambahnya kerusakan tulang serviks dan


spinal cords
3.  Mengurangi nyeri
Persiapan tempat dan alat 1.   Neck collar sesuai ukuran

2.  Handscoon
Persiapan pasien 1.  inform consent
2.   berikan penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan
3.   posisi pasian terlentang dengan posisi leher segaris /
anatomi
Persiapan lingkungan 1.  Menutup sampiran
2.  Lingkungan aman dan nyaman
Pelaksanaan 1.  Petugas mencuci tangan
2.  Petugas menggunakan handscoon
 
3. Pegang kepala dengan cara satu tangan memegang bagian
kanan kepala mulai dari mandibula ke arah temporal, begit
 juga bagian sebelah kiri dengan tangan yang lain dengan
cara yang sama
4.  Petugas lainnya memasukkan neck collar secara perlahan
ke bagian belakang leher dengan sedikit melewati leher
5.  Lekukkak bagian neck collar yang berlekuk tepat pada
dagu
6.  Rekatkan 2 sisi neck collar satu sama lain
Sikap 1.  Menunjukkan sikap sopan dan ramah
2.  Menjamin privacy pasien
3.  Bekerja dengan hati-hati
Evaluasi 1.  Catat tindakan yang dilakukan dan respon klien
2.  Pastikan pemasangan neck collar tidak terlalu kuat atau
tidak terlalu loggar
 
 

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Collar neck cervical   collar   atau neck brace 


brace  adalah alat medis
ortopedik (ilmu bedah tulang) untuk menyangga kepala dan leher pasien. Alat
ini digunakan agar bagian leher dan kepala untuk membatasi gerakannya agar
tidak memperburuk keadaan kesehatan kepala dan leher yang ada. Tujuan
 pemasangan cervical collar ialah mencegah pergerakan tulang servikal yang
 patah, mencegah
mence gah bertambahnya kerusakan tulang servikal dan corda spinalis,
mengurangi rasa nyeri, melindungi jalan nafas dengan cara membatasi
gerakan Mengurangi gerakan tulang servikal, terutama gerakan fleksi, juga
gerak rotasi, lateral, dan ekstensi.
Pemakaian cervical collar bukan merupakan tindakan imobilisasi
kepala dan leher yang sempurna. Cervical collar dirancang sebagai alat
tambahan. Imobilisasi yang lengkap terjadi bila pasien telah dipasang long
spine board, namun prosedur pemasangan cervical collar dilakukan terlebih
dahulu sebelum prosedur imobilisasi lainnya dilakukan.

Kontra indikasi pemasangan cervical collar , adanya pembedahan pada


 jalan nafas (misalnya krikotiroidotomi dan trakeostomi), dislokasi servikal
yang ditandai dengan angulasi atau abnormalitas anatomi dapat
mempengaruhi efektivitas pemasangan cervical collar buatan pabrik, edema
servikal yang hebat (misalnya akibat dari trauma atau perdarahan trakea),
adanya benda asing yang menempel pada daerah leher seperti pisau, pecahan
kaca, atau logam juga menimbulkan kesulitan untuk melakukan imobilisasi
dengan menggunakan cervical collar.
 

 
 

DARTAR PUSTAKA

Arizona, K. 2016.  Makalah Trauma Servikal. 


Servikal.  (Online),
(https://id.scribd.com/document/320011648/Makalah-Fraktur-Cervical)   diakses pada
(https://id.scribd.com/document/320011648/Makalah-Fraktur-Cervical)

8 Oktober 2018
Yekti, M. 2018.  Prosedur Pemasangan Neck Collar.
Collar.(Online),
(Online),
(https://id.scribd.com/doc/252436284/Prosedur-Pemasangan-Neck-Collar)  
(https://id.scribd.com/doc/252436284/Prosedur-Pemasangan-Neck-Collar) diakses
 pada 8 Oktober 2018
Angel, R. 2015.
2015. Prosedur Pelepasan Helm Dan Peasangan Neck Collar. 
Collar.  
(Online) (https://dokumen.tips/documents/prosedur-pelepasan-helm-dan-peasangan-
neck-collar.html) diakses
neck-collar.html) diakses 9 Oktober 2018

Anda mungkin juga menyukai