234-File Utama Naskah-1233-1-10-20210329
234-File Utama Naskah-1233-1-10-20210329
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Harga Diri Rendah Pasien Gang-
guan Jiwa
ABSTRAK
Harga diri rendah adalah evaluasi diri negatif yang dikaitkan dengan perasaan lemah,
tidak berdaya, putus asa, ketakutan, rentan, rapuh, tidak lengkap, tidak berharga, dan
tidak memadai. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang
berhubungan dengan rendahnya harga diri pasien jiwa di RS Jiwa Provinsi Sulawesi
Tenggara tahun 2016. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan menggunakan cross
sectional. Populasi penelitian adalah seluruh pasien gangguan jiwa dengan harga diri
rendah di RSJ Provinsi Sulawesi Tenggara yang berjumlah 171 orang. Jumlah sampel 63
orang, teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling, uji statistik yang
digunakan adalah uji chi square dan phi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel
yang berhubungan dengan kejadian harga diri rendah adalah riwayat penganiayaan fisik,
kehilangan orang terdekat, penolakan keluarga, dan kegagalan berulang. Disarankan bagi
institusi RS Jiwa yang memberikan edukasi tentang pentingnya keluarga klien untuk
memberikan dukungan dan kalimat pujian klien yang memiliki harga diri rendah untuk
mengembalikan kepercayaan klien yang hilang.
Kata kunci: Harga diri rendah, Aniaya fisik, Kehilangan, Penolakan keluarga, Kegagalan
berulang
Abstract
Low self-esteem is a negative self-evaluations that associated with feelings of being
weak, helpless, hopeless, frightened, vulnerable, fragile, incomplete, worthless, and
inadequate. The research objective was to determine the factors that associated with low
self-esteem incidence of mental patients in mental hospital Southeast Sulawesi province
in 2015. This type of research is analytic using cross sectional. The study population was
all mental patients with low self-esteem in RSJ southeast Sulawesi province in 2015 the
number of 171 people. A sample of 63 people, the sampling technique is purposive
sampling, statistical test used was chi square test and phi. The results showed that the
variables associated with the incidence of low self-esteem is a history of persecution
physical, the loss of a nearby, family rejection, and repeated failure. Suggested for mental
hospital institution providing education on the importance of the client’s family to
provide supports and praise sentences clients who have low self-esteem to restore
confidence lost clients.
Keywords: Low self-esteem, Physical persecution, Loss of others, Family rejection,
Repeated failure
224
https://myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.php/HIJP p-ISSN: 2083-0840|e-ISSN: 2622-5905
Volume 12, Nomor 2, Desember 2020
225
https://myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.php/HIJP p-ISSN: 2083-0840|e-ISSN: 2622-5905
Volume 12, Nomor 2, Desember 2020
luang (Henriksen et al., 2017; Stenseng & kemampuan, kehilangan anggota tubuh dan
Dalskau, 2010). kehilangan orang tersayang (Stuart
&Laraia,2008). Kekerasan secara fisik
Harga diri rendah merupakan suatu
adalah penyiksaan, pemukulan dan
kesedihan atau perasaan duka
penganiayaan terhadap anak, dengan atau
berkepanjangan. Harga diri rendah adalah
tanpa menggunakan benda – benda tertentu,
emosi normal manusia, tapi secara klinis
yang menimbulkan luka – luka fisik atau
dapat bermakna patologik apabila
kematian pada anak. Bentuk luka dapat
mengganggu perilaku sehari – hari, menjadi
berupa lecet atau memar akibat
pervasive dan muncul bersama penyakit
persentuhan, atau kekerasan benda tumpul,
lain. Harga diri rendah terkait dengan
seperti bekas gigitan,cubitan, ikat pinggang,
hubungan interpersonal yang buruk yang
atau rotan. Trauma dengan kejadian ini
beresiko mengalami depresi dan
menyebabkan seseorang tidak percaya diri
schizophrenia. Harga diri rendah di
(Doolen, Giddings, Johnson, de Nathan, &
gambarkan sebagai perasaan negatif
Badia, 2014; Suerni, Keliat, & CD, 2013;
terhadap diri sendiri termasuk hilangnya
Varcarolis, 2016).
rasa percaya diri dan harga diri. Harga diri
rendah dapat terjadi secara situasional atau Keluarga sebagai sebuah kelompok
kronis. Harga diri rendah kronis adalah yang dapat menimbulkan, mencegah atau
evaluasi diri atau perasaan tentang diri atau memperbaiki masalah kesehatan yang
kemampuan diri yang negatif dan di dalam hal ini adalah gangguan jiwa yang
pertahankan dalam waktu yang lama. Harga ada dalam kelompoknya sendiri, oleh
diri rendah merupakan perasaan over karena itu keluarga merupakan sistem yang
negatif terhadap diri sendiri, hilangnya terutama sebagai pendukung bagi klien
kepercayaan diri dan gagal mencapai tujuan setelah pulang dari rumah sakit jiwa. Maka
yang di ekspresikan secara langsung dukungan keluarga dan lingkungan menjadi
maupun secara tidak langsung melalui faktor yang penting. Sayangnya masyarakat
tingkat kecemasan yang sedang sampai sendiri justru mengasingkan keberadaan
berat (Deans & Meocevic, 2006; Stuart, penderita gangguan jiwa sehingga hal ini
2014). turut mempengaruhi sikap kelurga yang
menolak kembali kehadiran kelurga yang
Ciri khas dari gangguan harga diri
mengalami gangguan jiwa, bahkan
rendah dapat di gambarkan sebagai
gangguan jiwa di anggap sebagai penyakit
perasaan negatif terhadap diri sendiri
yang membawa aib bagi keluarga sehingga
termasuk hilangnya percaya diri dan harga
di putuskan untuk di buang oleh
diri. Harga diri rendah merupakan suatu
keluarganya sendiri, akhirnya faktor
masalah utama untuk kebanyakan orang
lingkungan dalam keluarga justru tidak
dan dapat di ekspresikan dalam tingkat
mendukung kesembuhan pasien (Suerni et
dalam tingkat kecemasan yang tinggi.
al., 2013; Taylor, 2008).
Termasuk di dalam harga diri rendah ini
evaluasi diri yang negatif dan bandingkan Selain hal tersebut, kehilangan adalah
dengan perasaan lemah tidak tertolong, suatu keadaan individu yang berpisah
tidak ada harapan, ketakutan, merasa sedih, dengan sesuatu yang sebelumnya ada
sensitif, tidak sempurna, rasa bersalah dan kemudian menjadi tidak ada, baik terjadi
tidak adekuat (Deans & Meocevic, 2006; sebagian atau keseluruhan. Dampak dari
Stuart, 2014). kehilangan menyebabkan seseorang merasa
tidak ada yang memperhatikan lagi, hal ini
Harga diri rendah pada orang dengan
dapat mengakibatkan ketidak berdayaan
gangguan jiwa biasanya di sebabkan oleh
dan seseorang memilih untuk menyendiri
kegagalan yang berulang, pernah
atau tidak percaya di lingkungan
mengalami pengucilan dan aniaya fisik,
penolakan keluarga, kehilangan
226
https://myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.php/HIJP p-ISSN: 2083-0840|e-ISSN: 2622-5905
Volume 12, Nomor 2, Desember 2020
227
https://myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.php/HIJP p-ISSN: 2083-0840|e-ISSN: 2622-5905
Volume 12, Nomor 2, Desember 2020
228
https://myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.php/HIJP p-ISSN: 2083-0840|e-ISSN: 2622-5905
Volume 12, Nomor 2, Desember 2020
229
https://myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.php/HIJP p-ISSN: 2083-0840|e-ISSN: 2622-5905
Volume 12, Nomor 2, Desember 2020
harga diri yang rendah (Orth & Robins, dan rasa optimisme) penting bagi
2013; Sowislo & Orth, 2013). penyembuhan dan meningkatkan kembali
kepercayaan dirinya sebagai bagian terapi
Beberapa penelitian telah menun- meningkatkan harga dirinya (Rosyanti et
jukkan bahwa anak-anak dari orang tua al., 2017; Rosyanti, Hadju, Hadi, & Syahri-
yang depresi memiliki harga diri yang lebih anti, 2018).
rendah daripada anak-anak dari orang tua
yang tidak mengalami depresi. Studi lain Peran harga diri dalam perspektif
menunjukkan bahwa ibu yang depresi me- keluarga dapat dijelaskan dengan model
nunjukan hubunggan yang negatif dengan perkembangan yang merinci mekanisme
anak-anak mereka sehingga mereka memi- yang terlibat dalam transmisi depresi antar-
liki anak dengan harga diri yang lebih ren- generasi. Menurut teori ini, anak-anak dari
dah dan lebih psikopatologi daripada anak- ibu yang depresi mewarisi kecenderungan
anak dari ibu yang tidak depresi (Ranøyen, genetik ke arah depresi dan dilahirkan den-
Stenseng, Klöckner, Wallander, & Jozefiak, gan regulasi saraf yang tidak berfungsi. Se-
2015). lain itu, anak-anak terpapar pada lingkun-
gan keluarga yang penuh tekanan dan kog-
Dengan gangguan harga diri yang nisi, perilaku, dan / atau pengaruh negatif
rendah seseorang akan menghadapi suasana dari orang tua yang depresi. Faktor-faktor
hati dan ingatan tentang masa lalu yang ini diasumsikan menciptakan kerentanan
negatif dan lebih rentan mengalami depresi tertentu pada anak termasuk harga diri yang
ketika menghadapi stress, secara fisiologis rendah yang dapat berkontribusi pada de-
Stres menyebabkan pelepasan hormon presi. Satu studi menunjukkan bahwa kon-
corticotrophin-releasing (CRH) dari trol psikologis pada ibu yang depresi
hipotalamus dan mengaktifkan Adreno dikaitkan dengan gejala depresi pada ketu-
corticotrophic hormon (ACTH) di hipofisis runannya. Studi lain menemukan bahwa de-
anterior. ACTH menuju ke korteks adrenal presi ibu sebagian memprediksi harga diri
dan merangsang produksi kortisol. Kortisol keturunan, yang pada gilirannya mem-
memiliki kemampuan merangsang reseptor prediksi depresi keturunan (Garber & Cole,
mineralkortikoid dibandingkan reseptor 2010; Goodman & Gotlib, 2002; Ranøyen
glukokortikoid (GR). Kompleks et al., 2015)
Glukokortikoid dan mineralokortikoid
meningkatkan aktivitas kompleks, dan Hawari (2009), mengungkapkan
kompleks GR-kortisol akan mengikat CRH salah satu kendala dalam upaya
dan ACTH untuk mengatur produksi penyembuhan pasien gangguan jiwa adalah
kortisol. selama stres umpan balik negatif pengetahuan masyarakat dan keluarga.
dari kortisol sangat penting dalam menjaga Keluarga dan masyarakat menganggap
homeostasis (Rosyanti, Devianti, Hadi, & gangguan jiwa penyakit yang memalukan
Syahrianti, 2017). dan membawa aib bagi keluarga. sehingga
tidak jarang masyarakat berperilaku tidak
Sistem biologis seperti HPA-aksis menyenangkan kepada keluarga penderita
dan respon inflamasi dapat berpengaruh gangguan jiwa baik secara perkataan
pada patogenesis depresi, yang banyak maupun perbuatan langsung yang ditujukan
menyebabkan harga diri rendah. Disfungsi kepada keluarga maupun penderita
sistem tersebut merupakan bagian dari gangguan jiwa sehingga berpotensi
aktivasi mekanisme yang berhubungan menyebabkan individu tersebut memiliki
dengan stres. Pada pasien jiwa yang men- harga diri rendah (Hawari, 2009; Rinaldi
galamai harga diri rendah perlunya sebuah Eka Saputra, 2019).
pendekatan pskoreligius membangkitkan
rasa percaya diri (self-confident) dan rasa Manifestasi dari penolakan keluarga
optimisme. Dua hal ini (rasa percaya diri dalam penelitian ini berupa keluarga jarang
230
https://myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.php/HIJP p-ISSN: 2083-0840|e-ISSN: 2622-5905
Volume 12, Nomor 2, Desember 2020
menjenguk pasien selama dirawat di rumah kegagalan berulang, yang menderita harga
sakit, di rumah disediakan ruangan diri rendah sebanyak 28 orang (44,44%).
tersendiri bagi klien, jarang diantar berobat Hasil uji chi square menunjukkan bahwa
ke rumah sakit jika kambuh. Hal ini sangat ada hubungan antara kegagalan yang
bertentangan dengan prinsip dukungan berulang dengan kejadian harga diri rendah
keluarga bahwa dukungan keluarga adalah pasien gangguan jiwa (Tabel 2).
suatu dukungan yang bermanfaat bagi Stigma terhadap penyakit jiwa terjadi
individu yang diperoleh dari keluarganya pada semua umur, agama, suku atau status
dimana keluarga memperhatikan, sosial ekonomi. Demikian pula, stigma diri
menghargai dan mencintainya (Hawari, di antara pasien psikiatri juga lazim di
2009; Montgomery, 2011; Stuart, 2014; seluruh dunia. Konsekuensi dari stigma diri
Thompson & Binder-Macleod, 2006). adalah harga diri yang rendah, peningkatan
(Stuart, 2014), menyatakan bahwa keparahan gejala, kepatuhan pengobatan
faktor predisposisi dari harga diri rendah yang rendah, peningkatan tingkat bunuh
antara lain disebabkan oleh penolakan diri dan penurunan kualitas hidup
orang tua yang dapat membuat anak (Maharjan & Panthee, 2019).
menjadi tidak yakin terhadap dirinya Harga diri rendah adalah perasaan
sendiri, akibat merasa tidak dicintai
tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri
sehingga anak gagal untuk mencintai diri yang berkepanjangan akibat evaluasi
mereka sendiri, dan tidak mampu negatif terhadap diri sendiri dan
menjangkau cinta terhadap orang lain kemampuan diri, dan sering disertai dengan
(Hawari, 2009; Rinaldi Eka Saputra, 2019; kurangnya perawatan diri, berpakaian tidak
Stuart, 2014). rapi, selera makan menurun, tidak berani
Harga diri yang rendah juga dikaitkan menatap lawan bicara lebih banyak
dengan depresi, keputusasaan, dan stigma menunduk, berbicara lambat dan nada suara
yang dirasakan tinggi, tetapi tidak dengan lemah (HALIFAH, 2016; Keliat et al.,
derajat gejala psikotik. Mengakui diri 2006).
sendiri sebagai orang yang kompeten dan Terdapat hubungan kompleks antara
layak memberikan penerimaan diri, harga harga diri dan stres psikososial. Harga diri
diri dan kepuasan hidup. Harga diri yang rendah, setidaknya sebagian, terkait dengan
tinggi memungkinkan individu untuk keadaan sosial yang merugikan seperti
mengatasi kesulitan dan peristiwa pengangguran dan tekanan hidup seperti
kehidupan yang penuh tekanan, dan perceraian. Berbagai penelitian melaporkan
melindungi dari perilaku bunuh diri dengan bahwa interaksi negatif dengan anggota
mengurangi kerentanan terhadap depresi keluarga, kurangnya hubungan dekat yang
(Sharaf, Thompson, & Walsh, 2009). saling percaya, dan kehilangan ibu lebih
Pasien dengan harga diri rendah awal atau pola asuh yang tidak memadai
mungkin juga mengalami depresi dikaitkan dengan harga diri yang lebih
komorbid, yang merupakan faktor risiko rendah (Salsali & Silverstone, 2003;
bunuh diri yang sangat terkenal. Harga diri Silverstone & Salsali, 2003).
yang rendah dan depresi dapat secara Kegagalan berulang pada pasien
mandiri meningkatkan risiko bunuh diri harga diri rendah, memerlukan peran
pada pasien psikiatri (Kim et al., 2011). keluarga. salah satunya adalah Family
Hubungan Kegagalan Berulang dengan Psychoeducation Therapy secara bermakna
Kejadian Harga Diri Rendah Pasien dalam menurunkan beban keluarga dan
Gangguan Jiwa meningkatkan kemampuan keluarga dalam
merawat klien. Keluarga perlu
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
diberdayakan untuk membantu mengatasi
dari 39 responden yang mengalami
231
https://myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.php/HIJP p-ISSN: 2083-0840|e-ISSN: 2622-5905
Volume 12, Nomor 2, Desember 2020
232
https://myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.php/HIJP p-ISSN: 2083-0840|e-ISSN: 2622-5905
Volume 12, Nomor 2, Desember 2020
Garber, J., & Cole, D. A. (2010). Kim, S.-W., Stewart, R., Kim, J.-M., Shin,
Intergenerational transmission of I.-S., Yoon, J.-S., Jung, S.-W., . . .
depression: A launch and grow Jun, T.-Y. (2011). Relationship
model of change across between a history of a suicide
adolescence. Development and attempt and treatment outcomes in
Psychopathology, 22(4), 819-830. patients with depression. Journal of
Goodman, S. H., & Gotlib, I. H. (2002). clinical psychopharmacology, 31(4),
Children of depressed parents: 449-456.
Mechanisms of risk and Maharjan, S., & Panthee, B. (2019).
implications for treatment. Prevalence of self-stigma and its
Washington, DC. association with self-esteem among
Hadi, I., Wijayanti, F., Devianti, R., & psychiatric patients in a Nepalese
Rosyanti, L. (2017). GANGGUAN teaching hospital: a cross-sectional
DEPRESI MAYOR (MAYOR study. BMC psychiatry, 19(1), 347.
DEPRESSIVE DISORDER) MINI doi: 10.1186/s12888-019-2344-8
REVIEW. Health Information: Martínez, B. I. V., Roselló, J., & Toro-
Jurnal Penelitian, 9(1), 25-40. Alfonso, J. (2016). Autoestima y
Hadi, I., Wijayanti, F., Usman, R. D., & juventud puertorriqueña: Eficacia de
Rosyanti, L. (2017). Gangguan un modelo de intervención para
Depresi Mayor: Mini Review. mejorar la autoestima y disminuir
Health Information: Jurnal los síntomas de depresión. Revista
Penelitian, 9(1), 34-49. Puertorriqueña de Psicología, 21(1),
HALIFAH, E. N. (2016). ASUHAN 35-61.
KEPERAWATAN PADA SDR. A Montgomery, S. A. (2011). Handbook of
DENGAN GANGGUAN KONSEP generalised anxiety disorder:
DIRI: HARGA DIRI RENDAH Springer Science & Business Media.
DIRUANG BIMA RUMAH SAKIT MULYONO, A. (2013). Asuhan
UMUM DAERAH BANYUMAS. Keperawatan Pada Tn. S Dengan
UNIVERSITAS Harga Diri Rendah Di Ruang
MUHAMMADIYAH Maespati Rumah Sakit Jiwa Daerah
PURWOKERTO. Surakarta. Universitas
Hawari, D. (2009). Psikometri alat ukur Muhammadiyah Surakarta.
(skala) kesehatan jiwa. Jakarta: Orth, U., & Robins, R. W. (2013).
Fakultas Kedokteran Universitas Understanding the link between low
Indonesia. self-esteem and depression. Current
Henriksen, I. O., Ranøyen, I., Indredavik, directions in psychological science,
M. S., & Stenseng, F. (2017). The 22(6), 455-460.
role of self-esteem in the Orth, U., Robins, R. W., & Widaman, K. F.
development of psychiatric (2012). Life-span development of
problems: a three-year prospective self-esteem and its effects on
study in a clinical sample of important life outcomes. Journal of
adolescents. Child and adolescent personality and social psychology,
psychiatry and mental health, 11, 102(6), 1271.
68-68. doi: 10.1186/s13034-017- Pambudiarto, A. A., Widodo, A., Kep, A.,
0207-y Zulaicha, E., & Kp, S. (2012).
Keliat, B. A., Panjaitan, R. U., & Helena, Gambaran Konsep Diri: Harga Diri
N. (2006). Proses keperawatan Pada Klien Dengan Amputasi di
kesehatan jiwa. Cetakan I, EGC, Wilayah Karesidenan Surakarta.
Jakarta. Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
233
https://myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.php/HIJP p-ISSN: 2083-0840|e-ISSN: 2622-5905
Volume 12, Nomor 2, Desember 2020
234
https://myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.php/HIJP p-ISSN: 2083-0840|e-ISSN: 2622-5905
Volume 12, Nomor 2, Desember 2020
235