Anda di halaman 1dari 54

M □ DUL S

Analisis Cash flow


Dr. Amilin , M.Si. ,Ak.

PENDAHULUAN

IP aporan keuangan merupakan kumpulan dari neraca, laporan laba rugi,


dl..._ laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, dan catatan atas laporan
keoangan. Dalam akun neraca, terdapat akun yang menggambarkan posisi
kas atao setara kas pada periode tertento. Sementara itu, dalam arus kas,
dapat dilihat dari berbagai sumber aros kas yang menjadi somber perusahaan.
Bab ini menjelaskan pengertian aros kas dan setara kas, tujoan laporan arus
kas, menjelaskan somber dan penggonaan kas, serta pengelompokan aros kas.
Secara teperinci, juga dijelaskan pelaporan arus kas operasi, menganalisis
laporan arus kas, dan contoh kertas kerja arus kas serta interpretasi rasio
keuangan laporan aros kas.

Setelah membaca dan mempelajari bab ini, diharapkan para mahasiswa


mampu memahami
1. pengertian kas dan setara kas,
2. somber dan penggonaan kas,
3. pengelompokan aros kas,
4. cara analisis arus kas operasi, investasi, dan pendanaan,
5. interpretasi rasio keoangan laporan arus kas.
5.2 ANALISIS INF"ORMASI KEUANGAN e

KEGIATAN BELAJAR

Pengertian Kas dan Setara Kas

A. ARUS KAS (CASH FLOW)

1. Pengertian Arns Kas (Cash Flow)


Uang tunai atau kas merupakan saldo sisa dari arus kas masuk dikurangi
dengan arus kas keluar yang berasal dari periode-periode lalu. Arus kas
mengacu pada arus kas masuk dikurangi dengan arus kas keluar pada periode
berjalan. Ukuran arus kas mengakui arus masuk pada saat kas diterima
walaupun belum dihasilkan dan mengakui arus kas keluar saat kas
dibayarkan walaupun beban belum terjadi. Laporan arus kas melaporkan
ukuran arus kas untuk tiga aktivitas utama dalam bisnis: operasi, investasi,
dan pendanaan. Arus kas operasi merupakan padanan dasar kas untuk laba
bersih akrual. Secara umum, informasi arus kas membantu kita menilai
kemampuan perusabaan untuk membayar kewajibannya, membayar dividen,
meningkatkan kapasitas, dan mendapatkan pendanaan. Informasi arus kas
juga membantu kita dalam menilai kualitas laba dan ketergantungan laba
pada estimasi dan asumsi tentang arus kas di masa depan.
Pada bagian ini, akan dibahas arus kas dan relevansinya untuk analisis
laporan keuangan. Kita juga akan membahas persyaratan pelaporan yang
berlaku saat ini dan implikasinya bagi analisis arus kas. Selain itu, kita juga
akan belajar mengenai penyesuaian analisis yang berguna untuk arus kas
yang menggunakan data keuangan.

2. Relevansi Kas
Kas merupakan aktiva yang sangat likuid serta menawarkan likuiditas
dan fleksibilitas bagi perusahaan. Aktivitas operasi perusahaan melibatkan
konversi kas menjadi aktiva, seperti persediaan yang digunakan untuk
menghasilkan piutang dari penjualan kredit. Sesungguhnya, kas merupakan
akhir profitabilitas. Kas digunakan untuk membayar utang, mengganti
peralatan, memperluas fasilitas, dan me mbayar dividen. Dengan demikian,
analisis arus kas masuk dan keluar perusahaan berikut sumber operasi,
investasi, dan pendanaannya merupakan salah satu pekerjaan investigasi yang
sangat penting. Analisis ini membantu kita menilai likuiditas, solvabilitas,
dan fleksibilitas keuangan.
• EKS14204/ MODUL S 5.3

Informasi yang berguna, tetapi tidak lengkap atas sumber dan


penggunaan kas terdapat dalam neraca komparatif dan laporan laba rugi.
Namun, ga1nbaran menyeluruh atas arus kas didapat dari laporan arus kas
(statement of cash flow). Laporan ini penting bagi analisis dan menyediakan
informasi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan pengguna laporan seperti
berikut.
a. Berapa banyak kas yang dihasilkan dari atau digunakan untuk operasi?
b. Pengeluaran apakah yang dibayarkan dengan kas dari operasi?
c. Bagaimana dividen dibayar saat perusahaan mengalami kerugian
operasi?
d. Berasal dari manakah kas untuk pembayaran utang?
e. Berasal dari manakah kas untuk pembayaran saham preferen?
f. Bagaimanakah kenaikan investasi didanai?
g. Berasal dari manakah pembelian aktiva baru?
h. Mengapa kas lebih rendah saat laba meningkat?
1. Bagaimanakah penggunaan kas yang berasal dari pendanaan baru?

Pengguna laporan keuangan menganalisis arus kas untuk menjawab


pertanyaan tersebut yang serupa. Arus kas merupakan kunci untuk
merekonstruksi banyak transaksi, yang menjadi bagian penting dalam
analisis. Analisis laporan ini memerlukan pemahaman atas ukuran akuntansi
yang mendasari penyiapan dan penyajiannya. Bab ini pertama-tama berfokus
pada dasar akuntansi penting ini dan selanjutnya pada pengguna analitis atas
laporan arus kas.
Laba biasanya tidak sama dengan arus kas bersih, kecuali sepanjang
hidup perusahaa. Karena akuntansi akrual menghasilkan angka yang berbeda
dari akuntansi arus kas dan kita mengetahui bahwa arus kas penting dalam
pengambilan keputusan, diperlukan pelaporan kas masuk dan keluar. Sebagai
contoh, analisis rekonstruksi dan interpretasi transaksi bisnis sering
memerlukan laporan arus kas. Juga, model penilaian tertentu menggunakan
arus kas. Laporan arus kas melaporkan arus kas masuk dan kas keluar bagi
aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan perusahaan secara terpisah selama
suatu periode tertentu.

3. Kas dan Setara Kas


Mayoritas perusahaan menggolongkan aktiva mereka yang paling lancar
pada kategori kas dan setara kas. Kas (cash) aktiva yang paling likuid
5.4 ANALISIS INF"ORMASI KEUANGAN e

mencakup mata uang, deposito dana, money order, dan eek. Setara kas (cash
equivalents) juga tergolong sangat lancar: investasi jangka pendek (1) siap
dikonversi menjadi kas dan (2) hampir jatuh tempo sehingga perubahan harga
yang disebabkan pergerakan tingkat bunga hanya minimal. Contoh setara kas
adalah treasury bill (surat berharga yang dikeluarkan oleh Pemerintah AS)
jangka pendek, commercial paper, dan pasar uang. Setara kas sering kali
digunakan sebagai wadah sementara kelebihan kas.
Konsep likuiditas (liquidity) penting dalam analisis laporan keuangan.
Likuiditas berarti jumlah kas atau setara kas yang dimiliki perusahaan dan
jumlah kas yang dapat diperoleh dalam periode singkat. Likuiditas
memberikan fleksibilitas untuk memanfaatkan kondisi perubahan pasar dan
untuk bereaksi terhadap tindakan strategi pesaing. Likuiditas juga terkait
dengan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya saat jatuh
tempo. Banyak perusahaan dengan neraca yang kuat mengalami kesulitan
yang serius karena tidak likuid.
Jumlah aktiva likuid yang dilaporkan perusahaan pada neraca sangat
beragam. Perbedaan yang beragam ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor.
Umumnya, perusahaan dalam industri yang dinamis membutuhkan likuiditas
yang lebih tinggi untuk memanfaatkan kesempatan atau untuk bereaksi
terhadap perubahan yang cepat pada lingkungan yang kompetitif. Selain
memeriksa jumlah aktiva likuid yang tersedia untuk perusahaan, analis juga
mempertimbangkan hal berikut.
a. Sejauh mana setara kas diinvestasikan pada efek ekuitas, perusahaan
dapat mengalami penurunan likuiditas jika nilai pasar dari efek investasi
tersebut turun.
b. Kas dan setara kas sering kali dibutuhkan sebagai saldo kompensasi
(compensating balances) untuk mendukung suatu perjanjian atau sebagai
jaminan utang. Misalnya, perusahaan diharuskan untuk menempatkan
Rp 126 juta dari Rp400 juta dalam bentuk kas dan efek-efek investasi
sebagai jam.inan untuk perjanjian sewa guna usaha. Karena itu, investasi
ini tidak dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan operasi normal
perusahaan.

4. Pelaporan Berdasarkan Aktivitas


Laporan arus kas melaporkan penerimaan kas dan pembayaran kas
berdasarkan aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan
yang merupakan aktivitas utama dalam bisnis perusahaan.
• EKS14204/MODUL S 5.5

Aktivitas operasi (operating activities) merupakan aktivitas perusahaan


yang terkait dengan laba. Selain pendapatan dan beban yang disajikan dalam
laporan laba rugi, aktivitas operasi juga meliputi arus kas masuk dan arus
keluar bersih yang berasal dari aktivitas operasi terkait, seperti pemberian
kredit kepada pelanggan, investasi dalam persediaan, dan perolehan kredit
dari pemasok. Aktivitas operasi terkait dengan pos-pos laporan laba rugi
(dengan beberapa pengecualian kecil) serta pos-pos operasi dalam neraca,
umumnya pos modal kerja, seperti piutang, persediaan, pembayaran di muka
(prepayment), utang, dan beban akrual. Aktivitas operasi juga meliputi
transaksi dan peristiwa yang tidak cocok untuk dikelompokkan dalam
aktivitas investasi atau aktivitas pendanaan (seperti penyelesaian perkara
hukum).
Aktivitas investasi (investing activities) merupakan cara untuk
memperoleh dan menghentikan aktiva nonkas (dan aktiva setara nonkas).
Akti va ini meliputi akti va yang diharapkan untuk menghasilkan pendapatan
bagi perusahaan. Aktivitas ini juga meliputi pemberian pinjaman dan
penagihan pokok pinjaman.
Aktivitas pendanaan (financing activities) merupakan cara untuk
mendistribusikan, menarik, dan mendapatkan dana dalam mendukung
aktivitas bisnis. Aktivitas ini meliputi perolehan pinjaman dari kreditor dan
pembayaran pokok pinjaman. Aktivitas inj juga meliputi kontribusi dan
penarikan oleh pemilik serta pengembalian atas investasi mereka (dividen).
Aktivitas investasi dan pendanaan dalam jumlah besar yang tidak melibatkan
kas dilaporkan secara terpisah dalam bentuk naratif atau bentuk ringkas.

5. Menyusun Laporan Arns Kas


Terdapat dua metode untuk pelaporan arus kas dari operasi: metode tidak
langsung dan metode langsung. Meskipun kedua metode tersebut
memberikan basil yang sama, format keduanya berbeda. Dalam metode tidak
langsung (indirect method), laba bersih disesuaikan dengan pos penghasilan
(beban) nonkas dan dengan akrual untuk menghasilkan arus kas dari operasi.
Keunggulan metode ini adalah rekonsiliasi perbedaan antara laba bersih dan
arus kas operasi. Rekonsiliasi ini dapat membantu pengguna laporan untuk
memprediksi arus kas melalui prediksi laba yang kemudian disesuaikan
untuk jarak antara laba bersih dan arus kas, yaitu dengan menggunakan
akrual nonkas. Metode tidak langsung adalah metode yang paling sering
digunakan. Arus kas yang disiapkan dengan metode langsung (direct method)
5.6 ANALISIS I NF"ORMASI KEUANGAN e

disediakan sebagai perbandingan. Metode ini menyesuaikan setiap pos


laporan laba rugi untuk akrual terkait sehingga menghasilkan format yang
lebih baik untuk menilai jumlah arus kas masuk (keluar) operasi. Kedua
metode tersebut menggunakan format yang sama untuk menghilangkan kas
bersih dari aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Yang berbeda
hanyalah penyusunan arus kas bersih dari aktivitas operasi.

6. Mempersiapkan Laporan Arns Kas


Laporan arus kas merupakan campuran antara laporan laba rugi dengan
neraca. Laba bersih mula-mula disesuaikan untuk penghasilan dan beban
nonkas dalam menghasilkan laba kas. Laba kas ini kemudian disesuaikan
untuk kas yang dihasilkan dan digunakan oleh transaksi neraca dalam
menghasilkan arus kas dari aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas
pendanaan.
Titik awal laporan arus kas adalah laba bersih yang mula-mula
disesuaikan untuk beban penyusutan dan amortisasi nonkas. Untuk lebih
memahami penambahan kembali ini, perhatikan bahwa arus kas keluar terjadi
saat dibelinya aktiva berwujud dan aktiva tak berwujud. Proses penyusutan
kemudian mengalokasikan biaya perolehan tersebut selama masa manfaatnya
untuk membandingkan atau mengaitkan beban terhadap pendapatan yang
dihasilkan oleh aktiva bersangkutan melalui jumal akuntansi berikut.

Beban penyusutan. .. .. ... .... .. ... ....... ....... ...... ...... ... .... ... xxx
Akumulasi penyusutan............. ................... .. .. .. xxx

Beban amortisasi ...... ..... ........ ..... .. ..... ...... ...... .... ... ... xxx
Aktiva tak berwujud ........ .............................. xxx

Karena laporan arus kas berfokus pada arus kas, beban nonkas yang
diakui dalam perhitungan laba bersih tersebut harus dihilangkan, yaitu
dengan menambahkan kembali beban penyusutan dan amortisasi.
Penambahan beban penyusutan dan amortisasi tersebut tidak meningkatkan
arus kas operasi, melainkan hanya menihilkan (menghapuskan) beban yang
dikurangkan dalam perhitungan laba bersih. Hal ini jelas terlihat dalam
uraian laba bersih berikut.
• EKS14204/M ODUL S 5.7

Penjualan
Beban selain penyusutan dan amortisasi
Beban penyusutan dan amortisasi
Penambahan Laba Bersih
kembali + Beban penyusutan
~ + Keuntungan (kerugian penjualan aktiva)
~

+ Kas yang dihasilkan (digunakan) oleh aktiva


lancar dan kewajiban lancar
Arns kas bersih dari aktivitas operasi

Cara yang sama juga digunakan untuk menyesuaikan laba bersih


terhadap keuntungan (kerugian) penjualan aktiva. Namun, tujuan
penyesuaian ini bukanlah untuk mengeliminasi keuntungan (kerugian) secara
keseluruhan, melainkan memindahkannya dari bagian operasi laporan arus
kas. Arus kas masuk dari penjualan aktiva yang bersangkutan disajikan
dalam arus kas bersih dari aktivitas investasi.
Penyesuaian terakhir adalah analisis kas yang dihasilkan dan digunakan
oleh perubahan dalam aktiva lancar dan kewajiban lancar. Untuk melihat
dampak ini, perhatikan contoh sederhana penjualan kredit sebesar Rpl00
(dalamjutaan rupiah).

Penjualan .... ..... ... ... ........ .. ... ..... ..... ........ ...... .. .... .. ..... 100
Piutang usaha ..... ....... ..... .. ....... .. ... ....... ....... ...... 100

Pada periode terjadinya penjualan, laba bersih naik sebesar Rpl00, tetapi
tidak ada kas yang dihasilkan karena piutang belum ditagih. Laporan arus kas
pada saat ini melaporkan laba bersih Rp 100 dan arus kas bersih dari operasi
sebesar Rp0 sebagai berikut.

Laba bersih 100


Beban penyusutan dan amortisasi 0
Keuntungan (kerugian) penjualan aktiva 0
Perubahan piutang usaha (100)
Arus kas bersih dari operasi 0

Pada periode berikutnya, piutang ditagih dan laporan arus kas tampak
sebagai berikut.
5.8 ANALISIS INF"ORMASI KEUANGAN e

Laba bersih 0
Beban penyusutan dan amortisasi 0
Keuntungan (kerugian) penjualan aktiva 0
Perubahan piutang usaha 100
Arus kas bersih dari operasi 100

Penurunan piutang usaha menghasilkan arus kas sebesar Rp 100, yang


dilaporkan sebagai jumlah positif dalam laporan arus kas.
Penyesuaian untuk perubahan pos neraca dapat diringkas sebagai
berikut.

Kenaikan Penurunan
Aktiva (Arus keluar) Arus masuk
Arus masuk (Arus keluar)

Setelah laba bersih disesuaikan untuk beban penyusutan dan amortisasi


serta keuntungan (kerugian) penjualan aktiva, langkah akhir perhitungan arus
kas dari operasi adalah mempelajari perubahan dalam aktiva (kewajiban)
lancar dengan menggunakan matriks di atas untuk mencerminkan perubahan
tersebut sebagai arus kas masuk (arus kas keluar) melalui pemberian kode
positif (negatif).

Arus kas operasi

Laba bersih

Ribuan Rp
Gambar 5.1
Arus Kas Operasi dan Laba Bersih Gould Corporation

Kini, kita aplikasikan konsep ini dalam penyusunan laporan arus kas
Gould Corporation yang neraca dan laporan laba ruginya tersedia di Tabel
5.1 dan Gambar 5.2. Terdapat informasi tambahan untuk Tahun 2 sebagai
berikut.
• E KS 14204/M ODUL S 5.9

a. Pada tahun tersebut, perusahaan membeli trul< seharga Rp30.000 yang


didanai sepenuhnya oleh produsen.
b. Pada tahun tersebut, sebuah truk dengan harga perolehan Rpl0.000 dan
nilai buku bersih Rp2.000 dijual pada harga Rp7.000. Tidak ada
penjualan aktiva tetap yang lain.
c. Deviden yang dibayarkan selama Tahun 2 adalah RpS 1.000.

Tabet 5. 1
GOULD CORPORATION
Neraca Komparat if
Per 31 Desember, Tahun 2

Nilai perubahan
Tahun 2 Tahun 1
absolut
Kas Rp 75.000 Rp51.000 Rp24.000
Piutang 48.000 39.000 9.000
Persediaan 54.000 60.000 6.000
Beban dibayar di muka 6.000 9.000 3.000
Aktiva tetap 440.000 350.000 90.000
Akumulasi penyusutan (145.000) (125.000) 20.000
Aktiva tak berwujud 51.000 58.000 7.000
RQ529.000 RQ442.000
Utang usaha Rp51.000 56.000 5.000
Beban akrual 18.000 14.000 4.000
Wesel bayar jangka panjang 30.000 0 30.000
Utang hipotik 0 150.000 150.000
Saham preferen 175.000 0 175.000
Saham biasa 200.000 200.000 0
Laba ditahan 55.000 22.000 33.000
R~529.000 R~442.000
5.10 ANALISIS INF"ORMASI KEUANGAN e

Tabel 5.2
GOULD CORPORATION
Laporan Laba Rugi
untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember, Tahun 2

Penjualan Rp 660.000
Harga pokok penjualan (363.000)
Laba kotor 297.000
Beban operasi (183.000)
Penyusutan dan amortisasi (35.000)
Keuntungan penjualan aktiva 5.000
Laba bersih 84.000

Laporan arus kas Gould disajikan pada Tabel 5.3. Bagian operasi
dimulai dengan laba bersih sebesar Rp84.000 yang kemudian disesuaikan
untuk beban penyusutan dan amortisasi nonkas. Selanjutnya, keuntungan
penjualan aktiva dikurangkan untuk menihilkannya (hasil penjualan akan
disajikan dalam arus kas bersih dari aktivitas investasi). Pada akhirnya,
perubahan aktiva lancar dan kewajiban lancar disajikan sebagai arus kas
masuk (arus kas keluar) dengan menggunakan matriks yang disajikan di atas.
Gould merealisasikan arus kas bersih dari operasi sebesar Rpl 13.000 pada
Tahun 2.

Tabel 5.3
GOULD CORPORATION
Laporan Arus Kas
untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember, Tahun 2
Laba bersih Rp 84.000
Ditambah (dikurangi):
Beban penyusutan dan amortisasi 35.000
Keuntungan penjualan aktiva tetap (5.000)
Piutang usaha (9.000)
Persediaan 6.000
Pembayaran di muka 3.000
Utang usaha (5.000)
Beban akrual 4.000
Arus kas bersih dari aktivitas operasi Rp113.000
Pembelian peralatan (70.000)
Penjualan peralatan 7.000
Arus kas bersih dari aktivitas investasi (63,000)
Utang hipotek
• EKS14204/M ODUL S 5. 11

Saham preferan (175.000)


Dividen (51.000)
Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan (26.000)
Kenaikan bersih kas 24.000
Saldo awal kas 51.000
Saldo akhir kas Rp75.000
Catatan : Aktiva dengan harga perolehan Rp30.000 dibeli pada Tahun 2 dan didanai
seluruhnya oleh produsen

Arus kas bersih dari aktivitas investasi meliputi pembelian dan penjualan
aktiva tetap. Pembelian dapat disimpulkan dari akun-T aktiva tetap berikut.

Aktiva Tetap
350.000
(p) 100.000 10.000 (s)
440.000

Saldo awal aktiva tetap sebesar Rp350.000 dikurangi dengan harga


perolehan aktiva yang dijual/sold (s). Pembelianlpurchase (p) dapat dihitung
sebagai selisih dengan saldo akhir sebesar Rp440.000. Dari perolehan aktiva
tetap sebesar Rpl00.000, yang dibayar tunai hanya sebesar Rp70.000,
sisanya didanai oleh produsen. Dengan demikian, pembayaran kas sebesar
Rp70.000 muncul sebagai pembelian dalam laporan arus kas. Pembelian
peralatan sebesar Rp30.000 merupakan aktivitas investasi dan pendapatan
nonkas serta tidak disajikan dalam laporan arus kas, tetapi dijelaskan pada
catatan kaki.
Ayat jumal penjualan aktiva di atas sebagai berikut.

Kas . ...... ....... ...... ....... ....... ......... ..... ....... .. ........ ...... ...... 7. 000
Akumulasi penyusutan ..... ..... .. ..... ........ ...... .. . ..... .... .... 8. 000
Aktiva (harga perolehan) .................................. 10.000
Keuntungan penjualan ................. ..................... 5.000

Keuntungan penjualan sebesar Rp5.000 dikurangkan dari laba bersih


untuk menghilangkannya dari bagian operasi dan hasil kas sebesar Rp7.000
dilaporkan di bagian investasi laporan arus kas. Arus kas bersih dari aktivitas
investasi mencerminkan arus kas keluar bersih sebesar (Rp63.000).
5.12 ANALISIS INF"ORMASI KEUANGAN e

Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan mencerminkan perubahan


dalarn pos kewajiban jangka panjang dan ekuitas. Dalarn contoh ini, terrnasuk
pembayaran hipotek (Rp150.000), penerbitan saham preferen (Rpl 75.000),
dan pembayaran dividen (Rp51.000). Arus kas bersih dari aktivitas
pendanaan mencerminkan arus kas keluar bersih sebesar ( Rp26.000).
Perubahan bersih kas sama dengan jumlah arus kas bersih dari aktivitas
operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan.

Arus kas bersih dari operasi Rp 113.000


Arus kas bersih dari aktivitas investasi (63.000)
Arus kas bersih dari akti vitas pendanaan (26.000)
Perubahan bersih kas 24.000
Saldo awal kas (Tahun 1) 51. .000
Saldo akhir kas (Tahun 2) Rp 75.000

Laporan arus kas juga menyediakan catatan penjelasan yang memerinci


aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan nonkas. Contohnya adalah
pembelian truk yang didanai oleh produsen.

7. Metode Arns Masuk-Arus Keluar (Metode Langsung)


Metode langsung (atau metode arus masuk-arus keluar) melaporkan
penerimaan kas kotor dan pengeluaran kas kotor terkait dengan operasi yang
pada dasarnya menyesuaikan setiap pos laporan laba rugi dari dasar akrual
menjadi dasar kas. Mayoritas responden draf eksposur (exposure draft)
tentang ketentuan pelaporan arus kas, terutama kreditor, lebih menyukai
metode langsung. Metode langsung melaporkan total arus kas masuk dan
arus kas keluar dari aktivitas operasi. Metode ini menyajikan tampilan yang
lebih baik bagi analis untuk menilai jumlah kas masuk dan kas keluar yang
merupakan pilihan bagi manajemen. Risiko bagi pemberi pinjaman lebih
besar pada fluktuasi arus kas dari operasi dibandingkan dengan fluktuasi laba
bersih. Informasi atas tiap-tiap pos penerimaan dan pengeluaran kas
merupakan informasi yang penting. Semula, hal ini meyakinkan pembuat
peraturan untuk mensyaratkan metode langsung dalam pelaporan arus kas.
Namun, karena metode ini memerlukan biaya yang tinggi, pembuat
keputusan memutuskan hanya menyarankan metode langsung dan
memperbolehkan metode tidak langsung. Jika perusahaan menggunakan
• EKS14204/M ODUL S 5.13

metode langsung, mereka harus mengungkapkan rekonsiliasi antara laba


bersib dengan arus kas penerimaan dan pengeluaran kas sebagai berikut.
a. Penerimaan kas
1) Kas dari pelanggan, terrmasuk sewa guna usaha dan lisensi.
2) Bunga dan dividen yang diterima.
3) Penerimaan kas operasi lainnya (apabila ada).
b. Pengeluaran kas
1) Kas yang dibayarkan kepada karyawan dan pemasok barang atau
jasa, termasuk untuk perusahaan asuransi dan iklan.
2) Bunga yang dibayar.
3) Pajak yang dibayar.
4) Pengeluaran kas operasi lainnya (apabila ada).

8. Mengubah Metode Tidak Langsung Menjadi Metode Langsung


Di bagian ini, ditunjukkan bagaimana cara mengubah arus kas operasi
yang dilaporkan dengan metode tidak langsung menjadi metode langsung.
Keakuratan konversi ini tergantung pada penyesuaian berdasarkan daya yang
tersedia dari catatan akuntansi eksternal. Metode konversi yang dijelaskan di
sini cukup akurat untuk sebagian besar tujuan analisis.
Konversi dari metode tidak langsung menjadi metode langsung
digambarkan pada tampilan Tabel 5.4 dengan menggunakan Gould
Corporation sebagai contoh. Konversi ini dimulai dengan memisahkan laba
bersih (Rp84.000) menjadi total pendapatan (Rp660.000) dan total beban
(Rp576.000). Selanjutnya, penyesuaian konversi diterapkan pada kategori
pendapatan dan beban yang relevan. Dari penyesuaian tersebut, dihasilkan
penyajian arus kas operasi Gould Corporation dalam format langsung.
Kentungan penjualan peralatan (dipindahkan ke aktivitas investasi)
dihilangkan dari penyajian metode langsung.
5.14 ANALISIS INF"ORMASI KEUANGAN e

label 5.4
Bagian Arus Kas dari Aktivitas Operasi
GOULD CORPORATION
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
unt uk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember, Tahun 2
(dalam ribuan Rp)
Arus kas dari aktivitas operasi:
Kas diterima dari pelanaaan a Rp 651.000
Kas dibayar untuk persediaanb (362.000)
Kas dibayar untuk beban operasi c (176.000)
Arus kas bersih dari operasi Rp 113.000
Perhitungan:
a. Penjualan sebesar Rp660.000 dikurangi kenaikan piutang usaha sebesar Rp9.000.
b. Harga pokok penjualan sebesar Rp363.000 dikurangi penurunan persediaan sebesar
Rp6.000.
Ditambah penurunan utang usaha sebesar Rp5.000.
C. Beban umum, penjualan, dan administrasi sebesar Rp218.000.
Dikurangi biaya-biaya nonkas: penyusutan dan amortisasi sebesar Rp35.000.
Dikurangi penurunan biaya dibayar di muka sebesar Rp3.000.
Dikurangi kenaikan beban yang masih harus dibayar sebesar Rp4.000.

B. ANALISIS IMPLIKASI ARUS KAS

Informasi arus kas memiliki beberapa implikasi pada analisis keuangan.


Bagian inj membahas implikasi arus kas tersebut.

1. Keterbatasan Pelaporan Arns Kas


FASB menyatakan bahwa penggunaan metode langsung untuk laporan
arus kas merupakan pendekatan yang lebih menyeluTuh dan lebi.h bermanfaat
serta rekonsiliasi antara laba bersih dan arus kas bersih dari operasi disajikan
dalam skedul terpisah sehingga manfaat kedua metode dapat dicapai
sekaligus mempertahankan fok:us laporan arus kas pada penerimaan dan
pengeluaran kas. Namun, FASB tidak mengbaruskan metode langsung.
Keterbatasan ini dapat diatasi dengan menyajikan kembali laporan arus kas
dari format tidak langsung menjadi format langsung.
Keterbatasan lain pelaporan arus kas meliputi hal berikut ini.
a. Tidak diharuskannya pengungkapan terpisah untuk arus kas yang terkait
dengan pos luar biasa atau operasi dalam penghentian.
• EKS14204/MODUL S 5.15

b. Bunga dan dividen yang diterima serta bunga yang dibayarkan


dikelompokkan sebagai arus kas operasi. Banyak pengguna laporan
menganggap bunga yang dibayar sebagai arus kas keluar pendanaan
serta bunga dan dividen yang diterima sebagai arus kas masuk investasi.
c. Pajak dikelompokkan sebagai arus kas operasi. Pengelompokan ini dapat
mendistorsi analisis atau masing-masing dari ketiga aktivitas jika
manfaat atau biaya pajak yang signifikan dialokasikan pada aktivitas-
aktivitas tersebut dengan cara yang tidak proporsional.
d. Pemindahan laba atau rugi penjualan aktiva tetap atau investasi sebelum
pajak (bukannya setelah pajak) dari aktivitas operasi mendistorsi analisis
atas aktivitas operasi dan aktivitas investasi. Hal ini disebabkan pajak
yang terkait tidak dipindahkan, melainkan tertinggal dalam total beban
pajak aktivitas operasi.

2. Interpretasi Arus Kas dan Laba Bersih


Analisis Gould Corporation berfokus pada laporan keuangan utama yang
mengarah pada aktivitas operasi: laporan arus kas dan laporan laba rugi.
Walaupun praktisi berusaha sebaik-baiknya untuk menjelaskan manfaat
gabungan kedua laporan operasi tersebut, tidak seluruh pengguna laporan
memahami peran informasi ganda arus kas dan laba bersih akrual.
Kesalabpabaman atas makna operasi terus berulang di antara pengguna,
demikian pula relevansi arus kas dan laba bersih akrual dalam memberikan
pandangan atas aktivitas operasi.
Secara lebih sederhana, perbedaan pandangan atas aktivitas operasi,
yaitu apakah yang disediakan oleh kedua laporan ini. Untuk memahami
manfaat gabungan kedua laporan tersebut, kita kembali ke analisis atas Gould
Corporation. Tabel 5.5 menyajikan kedua laporan tersebut secara
berdampingan serta menunjukkan tujuan pengukurannya. Fungsi laporan laba
rugi adalah mengukur profitabilitas perusahaan untuk suatu periode. Laporan
laba rugi mencatat pendapatan saat dibasilkan (earned) dan beban saat terjadi
(incurred). Tidak ada laporan lain yang mengukur profitabilitas dengan cara
ini. Namun, laporan laba rugi tidak menunjukkan waktu arus kas masuk dan
arus kas keluar ataupun dampak operasi terhadap likuidasi dan solvabilitas.
Informasi ini tersedia dalam laporan arus kas yang menyajikan aktivitas
operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan secara terpisah.
Arus kas dari operasi merupakan pandangan yang lebih luas atas
aktivitas operasi dibandingkan dengan laba bersih. Arus kas dari operasi
5.16 ANALISIS I NF"ORMASI KEUANGAN e

meliputi seluruh aktivitas perusahaan yang terkait dengan laba. Pengukuran


ini tidak hanya meliputi pendapatan dan beban, tetapi juga kebutuhan kas
aktivitas operasi. Arus kas operasi meliputi investasi dalam bentuk piutang
pelanggan dan persediaan serta pendanaan oleh pemasok barang dan jasa.
Perbedaan ini tampak jelas dalam Tabel 5.5 , yaitu penerimaan dan
pengeluaran kas operasi didapat dari analisis perubahan aktiva dan kewajiban
operasi untuk menyesuaikan pos laporan laba rugi. Arus kas dari operasi
bukan merupakan pengukuran profitabilitas karena tidak mencakup biaya-
biaya penting, seperti penggunaan aktiva tetap dalam aktivitas operasi
ataupun pendapatan, seperti ekuitas nonkas dalam bentuk laba anak
perusahaan afiliasi yang tidak terkonsolidasi.
Harus diingat bahwa ukuran bersih, laba bersih, atau arus kas dari
operasi memiliki manfaat yang terbatas. Terlepas dari tujuan analisis, untuk
evaluasi kinerja masa lalu, memprediksi kinerja masa lalu, atau memprediksi
kinerja masa depan, kuncinya terletak pada informasi tentang komponen
(component) ukuran bersih tersebut. Pembahasan menekankan pada evaluasi
kinerja operasi dan daya laba masa depan (future earning power) yang tidak
bergantung pada laba bersih, melainkan pada komponen-komponennya.
Akrual akuntansi dalam penentuan laba bersih bergantung pada estimasi,
penangguhan, alokasi, dan penilaian. Faktor-faktor tersebut kadang kala lebih
subjektif daripada faktor-faktor yang menentukan arus kas. Karena itu, arus
kas dari operasi sering dikaitkan dengan laba bersih untuk menilai
kualitasnya. Beberapa pengguna laporan menganggap bahwa rasio arus kas
dari operasi yang dibagi dengan laba bersih yang lebih besar akan
mencerminkan kualitas laba yang lebih baik. Kesimpulan ini diambil dari
pemahaman bahwa kriteria pengakuan pendapatan atau akrual beban
menghasilkan laba bersih yang tinggi, tetapi arus kas yang rendah. Arus kas
dari operasi menjadi penguji yang efektif atas laba bersih, tetapi bukan
pengganti laba bersih. Arus kas dari operasi meliputi elemen pendanaan serta
bermanfaat untuk evaluasi dan proyeksi likuiditas jangka pendek ataupun
solvabilitas jangka panjang.
Arus kas dari operasi tidak meliputi elemen-elemen pendapatan dan
beban yang saat ini tidak berdampak pada kas. Analisis operasi dan
profitabilitas seharusnya mempertimbangkan elemen-elemen tersebut. Baik
laporan laba rugi maupun laporan arus kas dirancang untuk memenuhi
kebutuhan pengguna laporan yang berbeda. Laporan laba rugi menggunakan
akuntansi akrual dalam pengakuan pendapatan dan beban. Arus kas dari
• EKS14 204/M ODUL S 5.17

operasi melaporkan pendapatan yang diterima dan beban yang dibayar tunai.
Satu laporan tidak lebih baik dari laporan yang lain, permasalahannya adalah
laporan mana yang sesuai dengan kebutuhan analisis. Selain itu, kita j uga
tetap perlu mempertimbangkan tujuan dan keterbatasan dari kedua laporan
tersebut.

Tabel 5.5
GOULD CORPORATION
Perbandingan antara Pelaporan Akrual dan Kas
Laporan Laba Arus Kas
Ru i O erasi
Penjualan Rp660.000 Rp651.000 Kas diterima dari

en·ualan aktiva 5.000


665.000 651.000 Total enerimaan kas
Harga pokok penjualan (363.000) (362.000) Pembayaran kepada
emasok
176.000
Pen usutan dan amortisasi
Laba bersih
5.18 ANALISIS INF"ORMASI KEUANGAN e

Penelitian Analisis
MANFAAT ARUS KAS

Apakah ukuran-ukuran arus kas bermanfaat bagi pengguna laporan


keuangan? Apakah ukuran arus kas memberikan infor1nasi tambahan di
luar ukuran akrual? Apakah pasar efek bereaksi atas informasi arus kas?
Penelitian analisis menyediakan pandangan atas pertanyaan-pertanyaan
penting tersebut. Beberapa penelitian atas pengguna laporan
mengidentifikasi bahwa pasar bergeser dari ukuran akrual tradisional,
seperti laba bersih ke ukuran arus kas. Ukuran arus kas makin banyak
digunakan untuk analisis kredit, prediksi kebangkrutan, penetapan
ketentuan pinjaman, menilai kualitas laba, meramalkan solvabilitas, serta
menetapkan kebijakan dividen dan kebijakan ekspansi. Pengguna ukuran
ini meliputi investor, analis, kreditor, auditor, dan manajemen.
Penelitian pasar modal memberikan bukti yang konsisten dengan
penggunaan ukuran arus kas, yaitu arus kas dari operasi menjelaskan
perubahan harga saham yang tidak dapat dijelaskan oleh laba bersih.
Penelitian juga menunjukkan bahwa manfaat ukuran arus kas tergantung
pada perusahaan dan kondisi ekonomi yang berlaku. Bukti menunjukkan
bahwa komponen arua kaslah yang menentukan manfaat data arus kas,
bukan angka agregat.
Cuplikan Analisis
Cola-cola baru-baru ini melakukan penawaran saham perdana dalam
jumlah besar, tidak berdasarkan ukuran tradisional, seperti price-earnings
ratio (yang hampir sebesar 100), tetapi berdasarkan arus kas operasi
(terutama laba sebelum pajak, penyusutan, bunga, dan amortisasi
goodwill). Ukuran tersebut jauh melampaui angka laba bersih yang
tertekan karena beban non kas yang besar.

C. ANALISIS ARUS KAS

1. Ilustrasi Analisis Arns Kas


Karena kondisi perubahan berbeda satu sama lain, sulit untuk
merumuskan analisis arus kas standar. Namun demikian, terdapat beberapa
kesamaan. Pertama, analisis harus menetapkan sumber dan penggunaan kas
masa lalu. Analisis ukuran sama (common-size analysis) atas laporan arus kas
• EKS14 204/M ODUL S 5.19

membantu penilaian ini. Dalam mengestimasi tren, gunakan total sumber dan
penggunaan kas utama selama beberapa tahun karena angka tahunan atau
kuartalan sering kali terlalu pendek untuk menghasilkan kesimpulan yang
bermakna. Sebagai contoh, pendanaan untuk proyek besar sering melewati
beberapa periode. Saat mengevaluasi sumber dan penggunaan dana, analisis
harus berfokus pada pertanyaan-pertanyaan seperti berikut.
a. Apakah penggantian aktiva didanai oleh dana internal atau eksternal?
b. Dari manakah sumber pendanaan untuk ekspansi dan akuisisi bisnis?
c. Apakah perusahaan bergantung pada pendanaan eksternal?
d. Apakah kebutuhan dan kesempatan invetasi perusahaan?
e. Apakah kebijakan manajerial (seperti dividen) sangat sensitif terhadap
arus kas?

2. Ukuran Arus Kas Alternatif


Akuntansi akrual memungkinkan alternatif perlakuan akuntansi yang
beragam dan memungkinkan potensi manajemen laba. Penggunaan laporan
sering kali menggunakan ukuran kasar arus kas, yang didefinisikan sebagai
laba bersih plus beban nonkas utama (net income plus major non cash
expense) umumnya penyusutan dan amortisasi, untuk menghapuskan
pengaruh beban non kas tersebut. Ukuran kasar ini tidak tepat untuk beberapa
elemen penting arus kas dan bukan pengganti arus kas yang and al. N amun,
setidaknya angka ini memberikan satu manfaat, yaitu telah disesuaikan untuk
pajak. Perbandingan dengan ukuran ini menghilangkan perbedaan yang
timbul karena metode penyusutan yang berbeda dan ketidakkonsistenan
estimasi (masa manfaat dan nilai sisa).
Manfaat ukuran ini ditunjukkan dalam kasus berikut. Asumsikan dua
perusahaan (A dan B) masing-masing berinvestasi sebesar Rp50.000 dalam
mesin yang menghasilkan arus kas sebesar Rp45.000 per tahun sebelum
penyusutan. Hasil selama periode lima tahun dengan asumsi masa manfaat
lima tahun tanpa nilai sisa sebagai berikut.

Periode Lima Tahun


Kas dari operasi (Rp45.000 x 5 tahun) Rp 225.000
Harga perolehan mesin (50.000)
Laba dari operasi mesin 175.000
Laba bersih rata-rata per tahun Rp 35.000
5.20 ANALISIS INF"ORMASI KEUANGAN e

Dengan akuntansi akrual, laba lima tahun sebesar Rpl 75.000 dilaporkan
berbeda-beda tergantung pada metode penyusutan yang digunakan. Dengan
asumsi, perusahaan A menggunakan metode garis lurus dan perusahaan B
menggunakan 1netode jumlah angka tahun. Laba tahunan sebelum dan setelah
penyusutan (pajak diabaikan) sebagai berikut.

PERUSAHAAN A PERUSAHAAN B
Laba sebelum PENYUSUTAN GARIS PENYUSUTANJUMLAH
Thn
penyusutan LURUS ANGKA TAHUN
Penvusutan Laba Bersih Penvusutan Laba Bersih
1 Rp 45.000 Rp 10.000 Rp 35.000 Rp 16.667 Rp 28.333
2 Rp 45.000 Rp 10.000 Rp 35.000 Rp 13.334 Rp 31 .666
3 Rp 45.000 Rp 10.000 Rp 35.000 Rp 10.000 Rp 35.000
4 Rp 45.000 Rp 10.000 Rp 35.000 Rp 6.667 Rp 38.333
5 Rp 45.000 Rp 10.000 Rp 35.000 Rp 3.332 Rp 41.668
Total Rp 225.000 Rp 50.000 Rp 175.000 Rp 50.000 Rp 175.000

Kedua perusahaan tersebut memiliki laba sebelum penyusutan (atau


ukuran arus kas "kasar") yang ju1nlahnya sama. Hal ini secara jujur
mengungkapkan kemampuan untuk menghasilkan laba yang identik. Namun,
laba setelah penyusutan, wa]upun identik untuk keseluru han periode lima
tahun, ternyata sangat berbeda untuk tiap-tiap tahun. Dengan dernikian, laba
sebelum penyusutan merupakan alat analisis yang bermanfaat dengan catatan
kita mengetahui relevansinya dan mengakui keterbatasannya.
Manfaat arus kas sering kali hilang karena penyalahgunaan.
Ketidakpuasan manajemen atas laba yang dilaporkan kadang kala
menyebabkan anggapan bahwa arus kas adalah ukuran kinerja yang lebih
baik. Hal ini sama saja dengan menganggapnya tidak nyata. Sebagai contoh,
pada saat ditanyai tentang ukuran arus kas, investor yang berdasarkan pada
nilai mungkin akan menjawab berikut ini.

Cuplikan Analisis
Kami yak.in angka tersebut sering kali digunakan oleh pemasar bisnis
dan sekuritas sebagai upaya untuk membenarkan hal-hal yang tidak dapat
dijelaskan serta untuk menjual bisnis dan sekuritas yang seharusnya tidak
layak jual.
• EKS14204/MODUL S 5.21

Laba bersih secara tepat dianggap sebagai ukuran kinerja operasi dan
secara konsisten dikaitkan dengan ekuitas. Jika penyusutan ditambahkan
kembali pada laba bersih dan kemudian pengembalian investasi dihitung,
pengembalian atas investasi (return on investment) dan pengembalian atas
investasi dalam aktiva tetap (return on investment in fixed assets) menjadi
rancu. Dengan adanya inflasi, harus diakui bahwa penyusutan yang
dialokasikan pada penjualan tidak akan cukup untuk mengganti aktiva karena
harga perolehan menjadi lebih tinggi. Sumber utama kas dari operasi adalah
penjualan kepada pelanggan. Dari penjualanlah perusahaan m.embayar beban
dan menghasilkan laba. Jika penjualan tidak memadai untuk menutup beban
kas dan akrual, beban penyusutan tidak seluruhnya tertutupi.

3. Arns Kas Bebas


Turunan anali tis laporan arus kas yang bermanfaat adalah penghitungan
arus kas bebas (free cash flow/FCF). Sebagaimana ukuran analitis lainnya,
komponen-komponen perhitungan tersebut dapat diperhatikan. Motivasi
tersembunyi dalam pelaporan komponen yang digunakan untuk menghitung
arus kas bebas kadang kala memengaruhi manfaatnya. Meskipun tidak ada
kesepakatan atas definisi pasti untuk arus kas bebas, salah satu ukuran arus
kas bebas sebagai berikut.
Arus kas bebas positif mencerminkan jumlah yang tersedia bagi aktivitas
bisnis setelah penyisihan untuk pendanaan dan investasi yang diperlukan
dalam mempertahankan kapasitas produksi pada tingkat sekarang.
Pertumbuhan dan fleksibilitas keuangan bergantung pada ketersediaan arus
kas bebas. Harus diakui bahwa jumlah pengeluaran modal untuk
mempertahankan kapasitas produksi umumnya tidak diungkapkan. Jumlah
ini disajikan sebagai bagian total pengeluaran modal yang diungkapkan,
tetapi meliputi pengeluaran untuk ekspansi kapasitas produksi. Pemisahan
dua komponen pengeluaran modal ini sulit dilakukan. Laporan arus kas
jarang memisahkan pengeluaran modal menjadi komponen untuk
mempertahankan dan komponen untuk ekspansi.

4. Arns Kas sebagai Validasi


Laporan arus kas berguna untuk m.e mprediksi hasil operasi berdasarkan
kapasitas produksi yang dimiliki dan direncanakan. Laporan ini juga
digunakan untuk menilai kapasitas ekspansi perusahaan di masa depan,
kebutuhan modalnya, dan sumber arus kas 1nasuknya. Laporan arus kas
5.22 ANALISIS INF"ORMASI KEUANGAN e

merupakan jembatan penting antara laporan laba rugi dan neraca. Laporan
arus kas melaporkan arus kas masuk dan arus kas keluar serta kemampuan
perusahan untuk memenuhi kewajiban lancarnya. Lebih lanjut, laporan arus
kas menyediakan petunjuk penting tentang:
a. kelayakan pendanaan pengeluaran modal,
b. sumber kas dalam pendanaan ekspansi,
c. ketergantung pada pendanaan eksternal (kewajiban vs ekuitas),
d. kebijakan dividen di masa depan,
e. kemampuan untuk memenuhi persyaratan utang,
f. fleksibilitas keuangan untuk menghadapi kebutuhan dan kesempatan
yang tidak diantisipasi,
g. praktik keuangan oleh manajemen,
h. kualitas laba 1ugi.

Laporan arus kas bermanfaat untuk mengidentifikasi hasil atau perkiraan


operasi yang salah atau menyesatkan. Bagaimanapun, seperti laporan lainnya,
laporan arus kas merupakan sumber informasi tindakan dan niat manajemen
yang andal dan dapat dipercaya, lebih andal daripada prediksi dan pernyataan
pers dari manajemen.
Pemeriksaan atas hubungan antarpos dalam laporan arus kas harus
dilakukan dengan hati-hati. Transaksi-transaksi tertentu sating terkait.
Sebagai contoh, pembelian aktiva dengan menerbitkan utang. Analisis harus
dilakukan dengan hati-hati agar tidak menyimpulkan hubungan antarpos yang
sebetulnya tidak berkaitan. Perubahan kas, baik positif maupun negatif, tidak
dapat disimpulkan hanya oleh laporan arus kas. Kas harus dianalisis terkait
dengan variabel lain dalam struktur keuangan dan hasil operasi perusahaan.
Sebagai contoh, kenaikan kas dapat berasal dari penjualan akti va yang
berharga atau dari utang dengan biaya tinggi, yang mengorbankan daya laba
perusahaan di masa depan. Hubungan antara berbagai pos laporan keuangan
tersebut memiliki implikasi penting untuk keandalan analisis.

5. Rasio Kas Khusus


Dua rasio berikut ini sering digunakan dalam menganalisis arus dana
perusahaan.
• EKS14204/ MODUL S 5.23

6. Rasio Kecukupan Arus Kas


Rasio kecukupan arus kas (cash flow adequacy ratio) merupakan ukuran
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dari operasi yang cukup
untuk menutup pengeluaran modal, investasi dalam persediaan, dan dividen
tunai. Untuk menghilangkan pengaruh siklus dan pengaruh acak lainnya,
total tiga tahun biasanya digunakan untuk menghitung rasio ini. Rasio
kecukupan arus kas dihitung sebagai berikut.

Jumlah kas dari operasi selama tiga tahun


J umlah pengeluaran modal, penambahan persediaan, dan di viden tunai selama tiga tahun

Investasi dalam modal kerja penting lainnya, seperti piutang, tidak


disertakan karena didanai terutama oleh kredit jangka pendek (seperti
pertumbuhan utang usaha). Dengan demikian, hanya penambahan persedian
yang disertakan.
Rasio kecukupan arus kas perlu diinterpretasikan secara tepat. Rasio
sebesar 1 menunjukkan bahwa perusahaan dapat 1nenutup kebutuhan kas
tanpa perlu mendapatkan pendanaan eksternal. Rasio kurang dari 1
menunj ukkan bahwa sumber kas internal tidak cukup untuk mempertahankan
dividen dan tingkat pertumbuhan operasi saat ini. Rasio kecukupan arus kas
juga mencerminkan dampak inflasi untuk keperluan pendanaan perusahaan.
Sebagaimana analisis lainnya, kesimpulan yang ditarik dari rasio ini harus
didukung dengan analisis dan investigasi lebih lanjut.

7. Rasio Reinvestasi Kas


Rasio reinvestasi kas (cash reinvestment ratio) merupakan ukuran atas
persentase investasi dalam aktiva yang mencerminkan kas operasi yang
ditahan dan diinvestasikan kembali pada perusahaan untuk mengganti akti va
dan menu1nbuhkan operasi. Rasio reinvestasi dalam kisaran 7% sampai 11 %
umumnya dianggap memadai. Rasio ini dihitung sebagai berikut.

Arus Kas Operasi - Dividen


Aktiva Tetap Kotor + Investasi + Aktiva Lain+ Modal Kerja
5.24 ANALISIS INF"ORMASI KEUANGAN e

D. ANALISIS AKTIVITAS OPERAS!

1. Pengukuran Laba

a. Konsep laba
Laba (juga disebut income atau profit) merupakan ringkasan hasil
aktivitas operasi usaha yang dinyatakan dalam istilah keuangan. Laba
merupakan informasi perusahaan yang paling diminati dalam pasar uang.
Menentukan dan menjelaskan laba suatu usaha pada satu periode merupakan
tujuan utama laporan laba rugi. Seperti dibahas pada modul-modul
sebelumnya, laba merupakan pengukuran atas perubahan kekayaan
pemegang saham (perubahan nilai) ataupun estimasi laba masa depan.
Pemahaman dua peranan laba ini penting untuk analisis laporan keuangan.
Laba akuntansi atau laba yang dilaporkan berbeda dari laba ekonomi.
Tambahan lagi pengukuran laba sangat rumit, baik secara konsep maupun
praktik. Untuk menggambarkan hal ini, anggaplah suatu perusahaan memiliki
uang tunai sebesar Rpl00.000. Perusahaan menggunakan uang sebesar
Rpl00.000 tersebut untuk membeli kondominium yang disewakan seharga
Rp12.000 per tahun. Pada akhir tahun pertama, perusahaan tetap memiliki
kondominium tersebut yang nilainya sekarang adalah Rpl25.000. Analisis
akan dimulai dengan menghitung arus kas bebas dan arus kas operasi. Arus
kas bebas bersih untuk tahun tersebut adalah Rp(88.000), sedangkan arus kas
bersih adalah Rpl2.000. Kemudian, hitunglah laba, baik laba ekonomi
maupun laba akuntansi. Pendapatan sewa sebesar Rpl2.000 adalah bagian
dari kedua laba tersebut. Selanjutnya, karena nilai kondominium akhir tahun
adalah Rp125.000, terdapat laba kepemilikan sebesar Rp25.000. Laba
kepemilikan ini ditambah dengan pendapatan sewa menghasilkan laba
ekonomi sebesar Rp37.000. Laba akuntansi, yang berdasarkan akuntansi
akrual, besarnya tergantung dari kebijakan depresiasi untuk kondominium,
yaitu masa manfaat kondominium adalah 50 tahun dan nilai sisanya
Rp75.000 (yang terdiri dari nilai tanah), lalu depresiasi garis lurus per tahun
adalah Rp500 (dihitung dari (Rpl00.000-Rp75.000)/50). Penghitungan ini
menghasilkan laba akuntansi tahun tersebut sebesar Rpl 1.500 (pendapatan
sewa sebesar Rp 12.000 dikurangi depresiasi sebesar Rp500).
Ilustrasi ini menggambarkan bahwa laba ekonomi berbeda dengan laba
akuntansi dan keduanya berbeda dengan pengukuran arus kas. Perhatikan
juga bahwa laba ekonomi sebesar Rp37 .000 mungkin tidak berlanjut, yaitu
• EKS14204/ MODUL S 5.25

kita tidak dapat berpegang pada apresiasi nilai kondominium sebesar 25 %


terjadi sepanjang tahun. Hal ini berarti bahwa laba ekonomi sebesar
Rp37 .000 tidak terlalu bermanfaat untuk meramalkan laba permanen,
setidaknya untuk kasus ini.
Pemahaman konsep laba alternatif dan keterkaitan konsep ini dengan
laba akuntansi sangat berguna untuk analisis laporan keuangan, yaitu
mengevaluasi dan membuat penyesuasian laba yang dibutuhkan untuk
memperbaiki kemampuan laba merefleksikan kinerja usaha. Pada bagian ini,
akan dibahas konsep laba alternatif, khususnya laba permanen dan laba
ekonomi. Kedua konsep tersebut juga akan dibedakan dari arus kas. Lalu,
akan dibahas laba akuntansi dikaitkan dengan konsep laba alternatif dan
menjabarkan implikasi analisisnya.
1) Konsep laba ekonomi
Bagian ini menjelaskan dua pengukuran laba yang penting, yaitu
laba ekonomi dan laba permanen. Laba ekonomi biasanya diartikan
sebagai arus kas ditambah dengan perubahan nilai wajar aktiva.
Berdasarkan definisi ini, laba mencakup baik komponen yang sudah
direalisasikan (arus kas) maupun yang belum (laba atau rugi
kepemilikan). Konsep laba ini mirip dengan pengukuran tingkat
pengembalian suatu sekuritas, portfolio sekuritas, atau tingkat
pengembalian yang mencakup baik deviden maupun apresiasi modal.
Laba ekonomi mengukur perubahan nilai pemegang saham. Oleh
karena itu, laba ekomomi berguna jika tujuan analisis adalah
menentukan tingkat pengembalian pada pemegang saham yang tepat
untuk periode berjalan (tanpa menggunakan harga pasar). Dengan kata
lain, laba ekonomi merupakan indikator dasar kinerja perusahaan
mengukur dampak keuangan seluruh kejadian pada suatu periode secara
komprehensif. Meskipun komprehesif, laba ekonomi mencakup baik
komponen berulang maupun tak berulang. Karena itu, tidak terlalu
bermanfaat untuk meramalkan potensi laba masa depan.
Laba permanen Guga disebut laba sustainable atau normalized)
merupakan rata-rata laba stabil yang ditaksir dapat diperoleh perusahaan
sepanjang umurnya. Laba permanen mencerminkan fokus jangka
panjang. Oleh karena itu, laba permanen sering kali disebut sebagai
kemampuan laba yang terus-menerus (sustainable earning power) , yang
merupakan konsep penting bagi analisis penilaian ekuitas ataupun
analisis kredit. Benjamin Graham, mentor dari pakar investasi Warren
5.26 ANALISIS INF"ORMASI KEUANGAN e

Buffet dan penemu analisis fundamental, menekankan bahwa indikator


utama dan terpenting atas nilai perusahaan adalah kemampuan laba yang
terus-menerus. Kegunaan laba permanen timbul karena hubungannya
yang langsung dengan konsep dan nilai perusahaan. Berbeda dengan
laba ekonomi, yang mengukur perubahan nilai perusahaan, laba
permanen merupakan proporsi langsung dari nilai perusahaan.
Umumnya, untuk perusahaan yang masih berlangsung, nilai perusahaan
dapat dicerminkan dengan membagi laba permanen dengan biaya modal.
Karena hubungan ini, penentuan laba permanen perusahaan merupakan
tantangan utama bagi banyak analis.
2) Konsep laba akuntansi
Laba akuntansi diukur berdasarkan konsep akuntansi akrual.
Meskipun laba akuntansi mencakup baik aspek laba ekonomi maupun
laba permanen, laba ini bukan merupakan pengukuran laba secara
langsung, seperti kedua laba lainnya. Juga, laba akuntansi memiliki
masalah pengukuran yang mengurangi kemampuannya untuk
mencerminkan realitas ekono1ni. Konsekuensinya, tugas utama analisis
laporan keuangan adalah menyesuaikan laba akuntansi untuk
mencerminkan konsep laba alternatif yang lebih baik. Modul ini
menjabarkan proses bagaimana akuntan menghitung laba. Lalu,
diteruskan dengan pembahasan implikasi terhadap analisis, termasuk
pendekatan konseptual atas penyesuaian laba untuk tujuan analisis.
Pengakuan pendapatan dan pengaitan (matching). Tujuan utama
akuntansi akrual adalah pengukuran laba. Dua proses utama dalam
pengukuran Iaba adalah pengakuan pendapatan dan pengakuan beban.
Pengakuan pendapatan adalah titik awal pengukuran laba. Dua kondisi
wajib untuk dapat diakui bahwa pendapatan harus seperti berikut ini.
a) Telah atau dapat direalisasi (relized or realizable). Untuk dapat
diakui, suatu perusahaan harus telah mendapatkan kas atau
komitmen andal agar mendapatkan kas, seperti piutang yang sah.
b) Telah dihasilkan (earned). Perusahaan harus menyelesaikan seluruh
kewajibannya kepada pembeli, yaitu proses perolehan laba harus
telah selesai.
Ketika pendapatan telah diakui, biaya yang berhubungan dikaitkan
dengan pendapatan yang telah diakui untuk menghitung laba. Perhatikan
bahwa beban diakui saat terjadinya kejadian ekonorni yang terkait,
bukan saat keluarnya kas.
• EKS14204/MODUL S 5.27

Laba akuntansi dan laba ekonomi: secara konsep akuntansi akrual


mengonversi arus kas menjadi suatu pengukuran yang secara prinsip
mendekati konsep laba ekonomi. Ingat bahwa laba ekonomi berbeda
dengan arus kas karena laba ekonomi mencakup tidak hanya arus kas
kini ataupun implikasi transaksi terhadap arus kas masa depan. Misalnya,
akuntansi akrual mengakui arus kas masa depan yang berasal dari
penjualan kredit dengan mengakui pendapatan saat terjadi penjualan dan
sebelum kas diterima.
Laba akuntansi mungkin terlihat serupa dengan laba ekonomi.
Namun, laba akuntansi merupakan produk lingkup pelaporan keuangan
yang melibatkan standar akuntansi, mekanisme pengaturan, dan insentif
manajer. Laba diatur oleh akuntansi yang beberapa di antaranya
memiliki arti ekonomis dan lainnya tidak. Aturan ini sering kali
membutuhkan estimasi, yang memungkinkan adanya perlakuan berbeda
untuk transaksi ekonomi yang sama dan memberikan kesempatan pada
manajer untuk mempercantik angka akuntansi demi kepentingan pribadi.
Artinya, laba akuntansi mungkin berbeda dengan laba ekonomi
(perbedaan ini dapat dianggap sebagai distorsi akuntansi).

Beberapa penyebab perbedaan laba akuntansi dengan laba ekonomi


sebagai berikut ini.
(1) Konsep Laba alternatif
Konsep laba ekonomi sangat berbeda dengan konsep laba permanen.
Pembuat standar akuntansi menghadapi di]ema untuk menentukan
konsep mana yang harus ditekankan. Meskipun masalah ini sebagian
dapat diatasi dengan melaporkan pengukuran laba alternatif (yang
akan dibahas berikutnya), dilema ini kadang kala menghasilkan
pengukuran laba akuntansi yang tidak konsisten. Beberapa standar,
misalnya akuntansi manfaat pensiun, mengadopsi konsep laba
permanen, sedangkan standar lain, misalnya akuntansi investasi
sekuritas, mengadopsi konsep laba ekonomi.
(2) Biaya historis
Pengukuran laba berdasarkan biaya historis memperlihatkan
perbedaan antara laba akuntansi dan laba ekonomi. Penggunaan laba
historis memengaruhi laba dalam dua cara: (1) biaya penjualan
terkini tidak tecermin pada laporan laba rugi, yaitu jika digunakan
5.28 ANALISIS I NF"ORMASI KEUANGAN e

metode persediaan FIFO, serta (2) keuntungan dan kerugian aktiva


tetap yang belum direalisasikan tidak diakui.
(3) Basis transaksi
Laba akuntansi biasanya mencerminkan dampak transaksi. Dampak
ekonomi yang tidak disertai transaksi wajar sering kali tidak
dipertimbangkan. Misalnya, kontrak pembelian tidak diakui pada
laporan keuangan sebelum transaksi terjadi.
(4) Konservatisme
Konservatisme mengharuskan pengakuan langsung kejadian yang
menurunkan laba meskipun belum ada transaksi yang mendasarinya,
misalnya penurunan nilai persediaan. Namun, pengakuan dampak
kejadian yang meningkatkan laba ditunda hingga terealisasi. Hal ini
menimbulkan bias konservatif (penurunan laba) dalam laba
akuntansi.
(5) Manajemen Laba
Manajemen laba menimbulkan distorsi pada laba akuntansi dan
tidak mencerrninkan realita ekonorni. Namun, salah satu bentuk
manajemen laba (perataan laba) sering kali dapat memperbaiki
kemampuan laba akuntansi untuk mencerminkan laba permanen.

Kita telah melihat bahwa laba akuntansi berusahan menangkap


elemen laba permanen ataupun laba ekonomi, tetapi memiliki kesalahan
pengukuran. Oleh karena itu, penting untuk 1nelihat bahwa laba
akuntansi terdiri atas tiga komponen berikut.
(1) Laba permanen
Komponen laba akuntansi yang permanen (atau berulang)
diharapkan akan terjadi sepanjang waktu. Karakteristik komponen
ini serupa dengan konsep laba permanen ekonomi. Untuk suatu
perusahaan yang masih berlangsung, tiap rupiah dari komponen
permanen sama dengan 1/r rupiah dari nilai perusahaan, yaitu r
adalah biaya modal.
(2) Komponen sementara
Komponen laba akuntansi yang sementara (atau tidak berulang)
tidak diharapkan untuk terjadi lagi, biasanya merupakan kejadian
pada satu waktu. Komponen ini memiliki dampak rupiah-untuk-
rupiah terhadap nilai perusahaan. Konsep laba ekonomi mencakup
komponen permanen ataupun sementara.
• EKS14204/MODUL S 5.29

(3) Komponen yang tidak relevan dengan nilai


Komponen yang tidak relevan dengan nilai tidak memiliki content
ekonomi. Komponen ini adalah distori akuntansi. Komponen ini
timbul karena ketidakse1npurnaan akuntansi. Komponen ini tidak
memiliki dampak pada nilai perusahaan.

b. lmplikasi analisis Laba


Menyesuaikan laba akuntansi merupakan tugas penting dalam analisis
keuangan. Sebelum membuat penyesuaian, penting untuk menentukan tujuan
analisis. Secara um um, penting untuk menentukan apakah tuj uan analisis
adalah mencari laba ekonomi atau laba permanen suatu perusahaan.
Penentuan ini sangat krusial karena laba ekonomi dan laba permanen
berbeda, baik sifat maupun tujuan karena penyesuaian yang dibutuhkan untuk
penentuan masing-masing pengukuran dapat berbeda.
Penentuan laba permanen suatu perusahaan (kemampuan menghasilkan
laba terus-menerus) merupakan pencarian utama pada suatu analisis. Untuk
tujuan ini, seorang analis perlu menentukan komponen permanen dari laba
periode berjalan dengan mengidentifikasi komponen laba akuntansi yang
berulang (permanent) ataupun tidak berulang (sementara) dan membuat
penyesuaian yang dibutuhkan. Menentukan komponen laba periode berjalan
yang berulang diperlukan untuk menentukan dan menginterpretasi rasio
harga saham terhadap laba (PIE) yang sesungguhnya dan membuat
perbandingan rasio PIE menjadi lebih berarti. Penentuan ini juga memberikan
"langkah awal" yang berarti untuk melakukan peramalan dan membantu
memperoleh asumsi margin laba (profit margin) dan perputaran aktiva (asset
turn over).
Menyesuaikan laba akuntansi untuk mencari laba ekonomi perlu
menggunakan pendekatan inklusif, yaitu kita akan mengambil seluruh
komponen laba, baik yang berulang maupun tidak. Salah satu cara untuk
mengartikan laba ekonomi adalah perubahan bersih dari kekayaan pemegang
saham yang berasal dari sumber bukan pemilik yang mencakup semua hal
yang mengubah kekayaan bersih pemegang saham. Saat kita membuat
penyesuaian untuk mendapatkan laba ekonomi, perlu diketahui bahwa angka
yang telah disesuaikan bukan merupakan cerminan sesungguhnya dari laba
ekonomi karena kita tidak dapat menentukan perubahan pada nilai wajar
aktiva tetap, yang tercatat sesuai biaya historis. Lebih sulit lagi mencari
pembenaran atas perlunya pembuatan penyesuaian untuk menentukan laba
5.30 ANALISIS INF"ORMASI KEUANGAN e

ekonomi dibandingkan dengan pembenaran untuk menentukan laba


permanen. N amun, laba ekonomi memberikan pengukuran komprehensif atas
perubahan kekayaan pemegang saham dan karena itu berguna sebagai
indikator akhir atas laba periode berjalan.

2. Pendapatan dan Keuntungan


Pendapatan merupakan arus masuk kas yang diperoleh atau arus masuk
kas yang akan diperoleh berasal dari aktivitas perusahaan yang masih
berlangsung. Pendapatan mencakup arus masuk kas, seperti penjualan tunai
dan arus masuk kas prospektif, seperti penj ualan kredit. Keuntungan
merupakan arus masuk kas yang diperoleh serta yang berasal dari transaksi
dan kejadian yang tidak terkait dengan aktivitas perusahaan yang rnasih
berlangsung. Salah satu contoh keuntungan adalah keuntungan penjualan
segmen yang dihentikan. Perbedaan antara pendapatan dan keuntungan itu
berdasarkan aktivitas usaha yang masih berlangsung untuk menghasilkan
pendapatan. Pendapatan atau aktivitas untuk memperoleh pendapatan
diharapkan akan terjadi selamanya berdasarkan kelangsungan usaha.
Sebaliknya, keuntungan tidak berulang. Perbedaan ini penting untuk analisis,
terutama saat menentukan laba yang terus-menerus.
Metode pengakuan pendapatan dapat memengaruhi laba yang dilaporkan
secara signifikan. Pengakuan pendapatan telah menjadi rumit karena semakin
terkait dengan aktivitas e-commerce. Pengakuan pendapatan juga termasuk
area yang memiliki panduan standar akuntansi .minimal. Oleh karena itu, hal
tersebut menimbulkan kesempatan untuk manajemen laba. Oleh karena itu,
menganalisis praktik pengakuan pendapatan sangat krusial pada analisis
laporan keuangan.

a. Pengakuan pendapatan dan keuntungan


Pendapatan didefinisikan sebagai "arus masuk kas atau peningkatan nilai
aktiva suatu perusahaan atau pengurangan kewajiban" yang berasal dari
"aktivitas utama atau inti" perusahaan yang 1nasih berlangsung. Sebaliknya,
keuntungan adalah peningkatan aktiva bersih (ekuitas) yang berasal dari
"transaksi insidental atau tidak biasa" perusahaan. Oleh karena analisis kita
memperlakukan kedua hal ini secara berbeda (yaitu pendapatan diharapkan
akan tetap terjadi, sedangkan keuntungan tidak); perbedaan keduanya
menjadi penting. Juga penting untuk dipahami saat perusahaan mengakui
pendapatan dan keuntungan. Penyesuaian analitis kadang kala memodifikasi
• EKS14204/M ODUL S 5.31

laba dengan menggunakan informasi pengakuan pendapatan. Pertanyaan


penting adalah kapan atau pada saat apa, sepanjang aktivitas untuk
menghasilkan laba yang dilakukan perusahaan, pengakuan pendapatan dan
keuntungan dianggap layak?

b. Panduan pengakuan pendapatan


Dari perspektif analisis, pengakuan pendapatan akrual yang tidak layak
dapat menyebabkan dua hal yang tidak diinginkan.
1) Jika perusahaan mengakui pendapatan sebelumnya atau terlambat,
pendapatan akan diakui pada periode yang salah.
2) Jika perusahaan mengakui pendapatan sebelum adanya kepastian
realisasi yang layak, lalu pendapatan dapat diakui pada satu periode,
kemudian dibatalkan atau di balik pada periode lain; laba periode
pertama dinyatakan terlalu tinggi dan periode berikutnya terlalu rendah.

Dua akibat ini memengaruhi pengukuran lab a secara terbalik. U ntuk


mengatasinya, akuntansi menerapkan aturan tegas dan konservatif dalam
pengakuan pendapatan. Umumnya, pendapatan diakui jika telah direalisasi
(atau dapat direalisasi) dan telah dihasilkaan (earned). Untuk memahami
vanas1 interpretasi sesua1 tujuan analisis, bagian berikut akan
mempertimbangkan aplikasi kriteria ini dalam berbagai kondisi khusus
berikut.
1) Aktivitas penghasilan untuk memperoleh pendapatan telah selesai dan
tidak dibutuhkan usaha yang signifikan untuk menyelesaikan transaksi.
2) Risiko kepemilikan dalam penjualan telah dipindahkan pada pembeli.
3) Pendapatan dan beban terkait dapat diukur atau diestimasi dengan
akurasi yang wajar.
4) Pengakuan pendapat biasanya menghasilkan kenaikan kas, piutang, atau
sekuritas. Kondisi tertentu menghasilkan peningkatan persediaan, aktiva
lain, atau penurunan kewajiban.
5) Transaksi pendapatan adalah wajar dengan pihak independen (bukan
pihak yang dikendalikan).
6) Transaksi pendapatan tidak melibatkan pembatalan (misalnya hak untuk
mengembalikan).
5.32 ANALISIS I NF"ORMASI KEUANGAN e

Meskipun kriteria ini terlihat langsung, kriteria ini terkait dengan


pengecualian tertentu. Pada praktiknya, telah diinterpretasi dalam berbagai
cara.

c. Ketidakpastian penagihan pendapatan


Perusahaan menyisihkan cadangan untuk piutang tak tertagih dalam
mencerminkan ketidakpastian penagihan piutang dari penjualan kredit. Suatu
perusahaan membuat penilaian berdasarkan kondisi saat tidak lagi memiliki
keyakinan yang layak mengenai kemungkinan tertagihnya piutang. Penilaian
ini bisa menggunakan asumsi konservatif, liberal, atau optimis. Jika tidak
terdapat keyakinan yang wajar mengenai ketertagihan piutang, praktik akan
memberikan prosedur umum untuk menangguhkan pengakuan pendapatan
hingga kas tertagih.

d. Pengakuan pendapatanjika terdapat hak untuk mengembalikan


Jika pembeli memiliki hak untuk mengembalikan, pendapatan diakui
pada saat penjualan hanya jika kondisi berikut dapat dipenuhi.
1) Harga telah ditetapkan atau ditentukan pada tanggal penjualan.
2) Pembeli membayar penjual atau wajib membayar penjual (tidak
tergantung pada apakah barang dapat dijual kembali).
3) Kewajiban pembeli terhadap penjual tidak berubah meskipun terjadi
pencurian atau kerusakan produk.
4) Pembeli memiliki substansi ekonomi yang terpisah dari penjual.
5) Penjual tidak memiliki kewajiban yang signifikan atas suatu kinerja
masa depan yang terkait dengan penjualan.
6) Pengembalian dapat diestimasi secara layak.

Jika kondisi tersebut dipenuhi, pendapatan penjualan dan biaya


penjualan diakui, tetapi dikurangi untuk mencerminkan taksiran
pengembalian dan beban terkait. Jika tidak terpenuhi, pengakuan pendapatan
ditangguhkan.

e. Pendapatan kontrak
Akuntansi kontrak kontruksi jangka panjang untuk pembangunan
gedung, pesawat, kapal, atau mesin berat memiliki masalah konseptual dalam
penentuan pendapatan dan profit (laba). PABU mewajibkan perusahaan
untuk menggunakan metode persentase penyelesaian jika taksiran biaya
• EKS14204/MODUL S 5.33

untuk menyelesaikan suatu kontrak dan kemajuan ke arah penyelesaian


kontrak dapat diestimasi dengan layak. Estimasi laba umumnya dilakukan
dengan mencatat bagian dari taksiran laba total berdasarkan rasio antara
biaya yang terjadi hingga saat itu dibagi dengan taksiran biaya total. Metode
estimasi yang diterima lainnya dilakukan berdasarkan jumlah unit yang
diselesaikan, estimasi ahli, atau unit diserahkan. Berdasarkan metode ini,
kerugian saat ini atau antisipasi kerugian akan diakui pada periode saat awal
kerugian dapat diidentifikasi. Sebagai ilustrasi, Johnson Control menjabarkan
pengakuan pendapatan sebagai berikut.

Pengakuan Pendapatan
Perusahaan mengakui pendapatan dari kontrak pemasangan sistem
Control Group jangka panjang selama periode kontrak berdasarkan metode
akuntansi persentase penyelesaian (lihat "kontrak jangka panjang"). Untuk
kasus lainnya, perusahaan mengakui pendapatan saat produk dikirimkan
dan kepemilikan berpindah pada pelanggan atau saat jasa telab dilakukan.

Kontrak Jangka Panjang


Berdasarkan metode akuntansi persentase penyelesaian yang
digunakan untuk kontrak jangka panjang, penjualan dan laba kotor diakui
saat pekerjaan dilakukan berdasarkan hubungan antara biaya aktual yang
terjadi dengan taksiran biaya penyelesaian total. Penjualan dan laba kotor
disesuaikan secara prospektif berdasarkan revisi estimasi biaya kontrak
total dan nilai kontrak. Taksiran kerugian dicatat saat dapat diidentifikasi.
Klaim kepada pelanggan diakui sebagai pendapatan saat klaim dibayar.
Jurnlah piutang yang belum dibayar setelah satu tahun tidak signifikan.

3. Implikasi Pengakuan Pendapatan terhadap Analisis Laporan


Keuangan
Laporan laba rugi penting untuk digunakan dalam analisis dan penilaian
perusahaan. Laporan tersebut juga penting bagi manajemen untuk alasan
yang sama dan alasan lain, seperti peranannya dalam perjanjian kontrak
berdasarkan akuntansi, tekanan manajemen untuk mencapai hasil
berdasarkan laba, kompensasi manajemen yang terkait dengan laba, serta
nilai opsi saham. Dengan adanya insentif manajer, secara rasional kita
mengharapkan manajer akan memilih dan mengaplikasikan prinsip akuntansi
5.34 ANALISIS INF"ORMASI KEUANGAN e

yang dapat memenuhi keinginan mereka, tetapi tetap merupakan praktik


akuntansi yang diterima. Dalam hal ini, tujuan pelaporan laba tidak selalu
sejalan dengan insentif manajemen. Analisis kita harus waspada pada
kecenderungan manajemen terhadap laba serta pilihan akuntansi yang
tersedia.
Pengakuan pendapatan merupakan titik kritis penentuan laba. Analisis
kita harus meneliti metode akuntansi untuk memastikan apakah metode
tersebut mencerminkan realitas ekonomi secara layak. Misalnya, suatu
perusahaan manufaktur mencatat keuntungan perusahaan kepada dealer,
analisis kita harus mempertanyakan persediaan dealer serta kondisi pasar
karena aktivitas penghasilan yang layak adalah menjualnya kepada konsumen
akhir.
Kecenderungan dan insentif manajemen yang melakukan manajemen
pendapatan menghasilkan berbagai aturan (pronouncement) tentang
pengakuan pendapatan yang dikeluarkan oleh badan pengaturan akuntansi.
Namun, analisis kita harus tetap waspada terhadap pendekatan akuntansi
yang menyalahi semangat atau bahkan isi dari aturan tersebut. Cuplikan
berikut memberikan suatu contoh.

Sebagian besar laba Prime Motor Inns diperoleh bukan dari aktivitas
1nt1, melainkan dari penjualan hotel, jasa konstruksi, dan bunga. Dalam
pencatatan pendapatan tak berulang ini, Prime motor Inns melonggarkan
kriteria pengakuan dengan menerima wesel dan piutang yang nilainya
diragukan serta dengan memberikan jaminan kepada pembeli hotelnya dan
bank mereka, suatu tingkat laba masa depan tertentu. Saat mereka
mencatat pendapatan, mereka tidak mencatat kewajiban kontijensi yang
terkait dengan pendapatan tersebut.

Adanya ketidakpastian yang signifikan terkait dengan kemampuan


penjual dalam merealisasikan pembayaraan tidak tunai yang berasal dari
transaksi sering kali terjadi jika pe1nbeli memiliki sedikit modal, banyak
kewajiban, atau jika aktiva pembeli sebagian besar berasal dari penjual.
Karakteristik ini menimbulkan kerugian apakah pendapatan layak diakui.
Kondisi ini menimbulkan pertanyaan mengenai pengakuan pendapatan
yang mencakup hal berikut.
• EKS14204/MODUL S 5.35

a. Kurangnya kecukupan modal ekuitas pada entitas pembeli, selain


ekuitas yang berasal dari penjual.
b. Adanya kewajiban kontinjen, seperti jaminan utang atau perjanjian
yang mewajibkan penjual untuk memberikan kas pada entitas pembeli
dalam situasi tertentu.
c. Penjualan aktiva atau kegiatan operasi sebelumnya tidak dapat
menghasilkan cukup arus kas operasi untuk mendanai jasa utang dan
taksiran dividen masa depan.

Meskipun perusabaan menerima kas, adanya jaminan atau perjanjian lain


yang mengharuskan perusahaan memberikan kas pada entitas pembeli
memengaruhi keabsahan pengakuan pendapatan. Pendapatan belum boleh
diakui sampai (1) arus kas aktivitas operasi cukup untuk mendanai jasa utang
dan persyaratan dividen (berdasarkan akrual) atau (2) investasi perusahaan
pada entitas pembeli sudah atau dapat dikonversi menjadi kas dan perusahaan
tidak memiliki kewajiban lagi berdasarkan jaminan utang atau perjanjian lain
yang mengharuskan perusahaan menambah investasi pada entitas pembeli.
Jumlah pendapatan yang ditangguhkan, termasuk penangguhan pendapatan
bunga dan deviden, umumnya diungkapkan pada neraca sebagai pengurang
akti va terkait. Catatan atas laporan keuangan biasanya memberikan
penjelasan transaksi tersebut jika terdapat komitmen atau kontinjensi serta
aplikasi metode akuntansi.

4. Kesimpulan dari Analisis Arns Kas


Kita dapat membuat generalisasi yang berguna tentang kesimpulan
potensial dari analisis laporan arus kas. Pertama, anahsis laporan arus kas
memungkinkan kita untuk menilai kualitas keputusan manajemen dari waktu
ke waktu serta dampaknya pada hasil operasi dan posisi keuangan
perusahaan. Jika analisis meliputi periode waktu yang panjang, analisis
tersebut dapat menghasilkan pandangan atas keberhasilan manajemen dalam
bereaksi terhadap perubaban kondisi bisnis dan kemampuan rnanaJemen
untuk menangkap kesempatan serta mengatasi kesulitan.
Kesimpulan analisis arus kas meliputi: manajemen meletakkan
komitmen sumber dayanya, manajemen mengurangi investasi, dari mana kas
tambahan dihasilkan, dan klaim atas perusahaan dikurangi. Kesimpulan juga
terkait dengan penggunaan laba dan pilihan investasi arus kas. Analisis juga
5.36 ANALISIS INF"ORMASI KEUANGAN e

memungkinkan kita untuk menyimpulkan ukuran, komposisi, pola, dan


kestabilan arus kas operasi.
Sebelumnya telah dijelaskan mengenai pola arus kas dalam sebuah
perusahaan. Arus kas digunakan untuk tenaga kerja, bahan baku, dan
overhead. Kas juga digunakan untuk aktiva jangka panjang, seperti pabrik
dan peralatan. Di sini, konversi melalui arus biaya produk berjalan lebih
lambat. Pada akhirnya, seluruh penggunaan kas memasuki proses penjualan
dan dikonversikam menjadi piutang atau kas. Operasi yang menguntungkan
menghasilkan pemulihan kas melebihi jumlah yang diinvestasikan dan
sebagai konsekuensinya meningkatkan arus kas masuk. Sementara itu,
kerugian memberikan hasil sebaliknya.
Kesimpulan juga harus meliputi penjelasan untuk variasi segmentasi arus
kas. Sebagian besar memandang arus kas operasi sebagai indeks kemampuan
manajemen untuk menjauhkan dana dari kesempatan yang tidak
menguntungkan menuju kesempatan yang memiliki potensi laba yang lebih
besar. Namun, tidak semua arus kas operasi dapat dipandang demikian
karena adanya komitmen untuk pos-pos, seperti pelunasan utang, penarikan
saham, penggantian peralatan, dan pembayaran dividen. Arus kas operasi
juga bukan satu-satunya potensi arus masuk karena manajemen dapat
memperoleh sumber dana eksternal. Kita juga harus mempelajari komponen -
komponen arus kas operasi. Komponen sering kali memberikan petunjuk
penting tentang stabilitas sumber kas. Sebagai contoh, penyusutan merupakan
petunjuk penting tentang stabilitas yang mencerminkan pemulihan investasi
aktiva tetap melalui penjualan kas yang terpulihkan dari penyusutan. Hal ini
umumnya diinvestasikan kembali untuk mempertahankan aktiva produktif.
Kesimpulan dari analisis arus kas meliputi penilaian kualitas laba. Satu
faktor dalam kualitas laba adalah dampak perubahan kondisi bisnis pada arus
kas. Laporan arus kas juga mengungkapkan komponen laba nonkas yang
memengaruhi kesimpulan kita atas kualitas laba. Kesimpulan dapat
melibatkan penilaian potensi laba di masa depan yang mengimplikasikan
kebutuhan pendanaan tambahan. Analisis laporan arus kas menyediakan
pandangan tentang sumber yang mungkin atas kebutuhan kas tersebut berikut
dampak potensialnya, termasuk dilusi laba per saha1n.
Rasio kas khusus yang meliputi rasio kecukupan arus kas (cash flow
adequacy ratio) merupakan ukuran kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan kas dari operasi yang cukup agar menutup pengeluaran modal,
investasi dalam persediaan, dan dividen tunai. Rasio reinvestasi kas (cash
• EKS14204/M ODUL S 5.37

reinvestment ratio) merupakan ukuran atas persentase investasi dalam aktiva


yang mencerminkan kas operasi yang ditahan dan diin vestasikan kembali
dalam perusahaan untuk mengganti aktiva dan menumbuhkan operasi.
Pada konsep laba, laba (juga disebut income atau profit) merupakan
ringkasan hasil aktivitas operasi usaha yang dinyatakan dalam istilah
keuangan. Laba merupakan informasi perusahaan yang paling diminati dalam
pasar uang. Menentukan dan menjelaskan laba suatu usaha pada satu periode
merupakan tujuan utama laporan laba rugi. Konsep laba meliputi laba
ekonomi, biasanya diartikan sebagai arus kas ditambah dengan perubahan
nilai wajar aktiva. Berdasarkan definisi ini, laba mencakup baik komponen
yang sudah direalisasikan (arus kas) maupun yang belum (laba atau rugi
kepemilikan). Laba akuntansi diukur berdasarkan konsep akuntansi akrual.
Meskipun laba akuntansi mencakup baik aspek laba ekonomi maupun laba
permanen, laba ini bukan merupakan pengukuran laba secara langsung,
seperti kedua laba lainnya.

Pendapatan merupakan arus masuk kas yang diperoleh atau arus masuk
kas yang akan diperoleh. Hal ini berasal dari aktivitas perusahaan yang masih
berlangsung. Dari perspektif analisis, pengakuan pendapatan akrual yang
tidak layak dapat menyebabkan dua hal yang tidak diinginkan seperti berikut.
a. Jika perusahaan mengakui pendapatan sebelumnya atau terlambat,
pendapatan akan diakui pada periode yang salah.
b. Jika perusahaan mengakui pendapatan sebelum adanya kepastian
realisasi yang layak, lalu pendapatan dapat diakui pada satu periode,
kemudian dibatalkan atau di balik pada periode lain; laba periode
pertama dinyatakan terlalu tinggi dan periode berikutnya terlalu rendah.

~,
- -~
-- -=--=-
LATIHAN

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,


kerjakanlah latihan berikut!

1) Apa yang Anda ketahui tentang kas dan setara kas?


2) Sebutkan sumber-sumber kas pada perusahaan !
3) Apa implikasi analisis laporan arus kas terhadap laporan keuangan?
4) Ilustrasikan metode arus masuk-arus keluar (metode langsung) untuk
memahami konsep tersebut!
5.38 ANALISIS INF"ORMASI KEUANGAN e

5) Bagaimana pengakuan pendapatan dan keuntungan dalam arus kas?

Petunjuk Jawaban Latihan

1) Baca Kegiatan Belajar Modul 5 pada bagian kas dan setara kas.
2) Baca Kegiatan Belajar Modul 5 pada bagian pelaporan berdasarkan
aktivitas.
3) Baca Kegiatan Belajar Modul 5 pada bagian implikasi analisis laporan
arus kas terhadap laporan keuangan.
4) Baca Kegiatan Belajar Modul 5 pada bagian metode arus masuk-arus
keluar (metode langsung).
5) Baca Kegiatan Belajar Modul 5 pada bagian pengakuan pendapatan dan
keuntungan.

=a RANG KUMAN;__ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ __

Kas merupakan aktiva yang sangat likuid serta menawarkan


likuiditas dan fleksibilitas bagi perusahaan. Sesungguhnya kas
merupakan akhir profitabilitas. Kas adalah yang digunakan untuk
membayar utang, mengganti peralatan, memperluas fasilitas, dan
membayar dividen. Dengan demikian, analisis arus kas masuk serta
keluar perusabaan berikut sumber operasi, investasi, dan pendanaannya
merupakan salah satu pekerjaan investigasi yang sangat penting.
Laporan arus kas bermanfaat untuk mengidentifikasi hasil atau
perkiraan operasi yang salah atau menyesatkan. Laporan arus kas
menyediakan petunjuk penting tentang
1. kelayakan pendanaan pengeluaran modal,
2. sumber kas dalam pendanaan ekspansi,
3. ketergantung pada pendanaan eksternal (kewajiban vs ekuitas),
4. kebijakan dividen di masa depan,
5. kemampuan untuk memenuhi persyaratan utang,
6. fleksibilitas keuangan untuk menghadapi kebutuhan dan kesempatan
yang tidak diantisipasi,
7. praktik keuangan oleh manajemen,
8. k:ualitas laba rugi.

Dalam menganalisis arus kas, barus berfokus pada pertanyaan-


pertanyaan seperti berikut.
1. Apakah penggantian aktiva didanai oleh dana internal atau
eksternal?
• EKS14 204/M ODUL S 5.39

2. Dari manakah sumber pendanaan untuk ekspansi dan akuisisi


bisnis?
3. Apakah perusahaan bergantung pada pendanaan eksternal?
4. Apakah kebutuhan dan kesempatan invetasi perusahaan?
5. Apakah kebijakan manajerial (seperti dividen) sangat sensitif
terhadap arus kas?

Kesimpulan dari analisis arus kas meliputi penilaian kualitas laba.


Satu faktor dalam kualitas laba adalah dampak perubahan kondisi bisnis
pada arus kas. Laporan arus kas juga mengungkapkan komponen laba
nonkas yang memengaruhi kesimpulan kita atas kualitas laba.
Kesimpulan dapat melibatkan penilaian potensi laba di masa depan yang
mengimplikasikan kebutuhan pendanaan tambahan. Analisis laporan
arus kas menyediakan pandangan tentang sumber yang mungkin atas
kebutuhan kas tersebut berikut dampak potensialnya, termasuk dilusi
laba per saham.

~ : TES F □ RMATIF
Jawablah pertanyaan berikut ini!

1) Anda adalah anggota dewan sekolah. Daerah Anda mener1ma


sumbangan dari sebuah perusahaan penerbitan untuk mendukung
program pendidikan. Perusahaan penerbitan tersebut baru-baru ini
dikendalikan oleh manajemen baru dan melaporkan rugi tahunan sebesar
Rpl ,2 juta. Arus kas bersih berkurang sebesar Rpl ,l juta disertai
penurunan arus kas bersih investasi dan arus kas bersih pendanaan
masing-masing sebesar Rpl ,9 juta dan Rp0,7 juta. Manajemen yang baru
mengingatkan Anda bahwa sumbangan untuk program pendidikan akan
diakhiri karena kesulitan keuangan perusahaan, termasuk kerugian luar
biasa sebesar Rpl ,3 juta pada periode ini. Apakah tindakan Anda?
2) Anda seorang analis kredit pada sebuah agen pemeringkat kredit untuk
perusahaan industri. Sebuah perusahaan yang Anda beri peringkat
memiliki sejarab panjang atas ( 1) arus kas bersih dan (2) arus kas dari
operasi yang positif. Namun, arus kas bebasnya baru-baru ini berubah
menjadi negatif dan Anda memperkirakan akan terus negatif sampai
masa yang tidak dapat ditentukan. Apakah Anda akan mengubah
peringkat kredit perusahaan tersebut?
5.40 ANALISIS INF"ORMASI KEUANGAN e

3) Apakah dua konsep ekonomi dasar tentang laba? Bagaimana perhitungan


laba menurut konsep tersebut?
4) Lookhere.Com dan Stopin.Com membuat perjanjian sebagai berikut. (1)
Stopin.Com diberikan tempat beriklan yang berharga pada home page
Stophin.Com. (2) Lookhere.Com diberikan tempat beriklan yang
berharga pada home page Stopin.Com. Sumber penghasilan Stopin.Com
dan Lookhere.Com adalah penjualan iklan situs web masing-masing.
Kedua perusahaan mengakui pendapatan iklan yang diterima dari
perusahaan lain dan mengakui beban iklan yang dibayar pada perusahaan
lainnya. Badan pengatur akuntansi mendukung perlakuan akuntansi yang
dilakukan kedua perusahaan ini.
a) Apakah Anda percaya bahwa perusahaan harus diperkenankan untuk
mengakui pendapatan sehubungan dengan perjanjian iklan seperti di
atas?
b) Apakah Anda percaya bahwa perusahaan ini ingin mencatat
pendapatan bersama dengan beban terkait pada transaksi ini?
c) Bagaimana seharusnya Anda menilai transaksi ini dalam analisis
perusahaan tersebut?
5) Seorang analis harus mengenali konsep yang terkait dalam penentuan
laba. Jumlah laba suatu perusahaan yang dilaporkan tergantung dari
pengakuan pendapatan dan beban untuk suatu periode tertentu. Pada
kasus tertentu, biaya diakui sebagai beban pada saat penjualan produk.
Pada situasi lain, panduan mengarahkan kapitalisasi biaya dan
membebankan biaya pada periode masa depan.
a) Jelaskan alasan pengakuan biaya sebagai beban pada saat penjualan
produk!
b) Apakah alasan di balik kelayakan pengakuan biaya sebagai beban
suatu periode dan tidak mengakui biaya sebagai aktiva? Jelaskan!
c) Berdasarkan kondisi, apakah dipandang layak untuk memperlakukan
biaya sebagai aktiva bukan beban? Jelaskan!
6) Beberapa usulan diajukan dalam rapat komite manajemen Edsel
Corporation untuk mengatasi lemahnya posisi kas dan untuk menaik:kan
laba. Evaluasi dan berikan pendapat atas dampak sekarang dan dampak
jangka panjang untuk usulan pada laba bersih, kas dari operasi, dan
posisi kas. Indikasikan kenaikan dengan (+), penurunan dengan (-), atau
tidak ada dampak dengan (NE).
• EKS14 204/M ODUL S 5.41

Dampak pada
Usulan Laba Kas dari Posisi
Bersih Ooerasi Kas
1) Mengganti dividen saham denqan dividen kas
2) Menunda penqeluaran modal vanq diperlukan
3) Mengurangi pengeluaran perbaikan dan
perawatan
4) Meningkatkan cadangan penyusutan:
a) Hanya untuk buku
b) Hanya untuk pajak
c) Untuk buku dari paiak
5) Meminta pembayaran lebih cepat dari klien
6) Menunda pembayaran kepada pemasok dan tidak
menqambil diskon tunai
7) Memperoleh pinjaman jangka pendek
8) Mengubah metode penyusutan jumlah angka
tahun menjadi metode garis lurus hanya untuk
buku
9) Menekankan dealer untuk membeli lebih banvak
10) Mengurangi setoran program pensiun sampai
batas minimum yanq diperkenankan
11) Mengurangi persediaan dengan menerapkan
sistem persediaan just-in-time
12) Menjual efek diperdagangkan yang turun nilainya
sebesar Rp1 .000 pada periode berjalan, tetapi
masih memiliki nilai Rp3.000 di atas harga
perolehan
13) Menjual kembali treasury stock

7) Sebuah buku ekonomi memuat pernyataan berikut. "Bagi perusahaan,


umumnya terdapat tiga sumber utama dana. Dua di antaranya, yaitu
cadangan penyusutan dan laba ditahan, merupakan sumber internal.
Yang ketiga merupakan sumber eksternal yang terdiri atas dana yang
diperoleh dengan cara meminjam atau menjual ekuitas baru."
a) Apakah depresiasi merupakan sumber dana? (Abaikan semua
perbedaan depresiasi antara laba kena pajak dan laba akuntansi).
b) Jika depresiasi bukan sumber kas, mengapa ada pihak yang
menganggap bahwa depresiasi merupakan sumber kas?

8) Saat menelaah laporan keuangan NanoTech Co., Anda menemukan


bahwa laba bersih meningkat, sedangkan arus kas operasi menurun
selama dua tahun terakhir berturut-turut.
5.42 ANALISIS INF"ORMASI KEUANGAN e

a) Jelaskan bagaimana laba bersih dapat meningkat, sedangkan arus


kas operasi menurun ! Jawaban Anda harus meliputi tiga contoh
ilustrasi.
b) Jelaskan bagaimana arus kas operasi dapat digunakan sebagai salah
satu indikator kualitas laba!

Pilihlah jawaban yang paling tepat!

1) Saat menyiapkan ayat jurnal penyesuaian tahun 9, Singapore Company


mengabaikan penyesuaian pendapatan sewa yang diterima di muka dan
mencatat pendapatan sewa tahun 9. Apakah dampak kesalahan ini?
A. Laba bersih dinyatakan terlalu rendah, laba ditahan terlalu rendah,
dan kewajiban terlalu tinggi.
B. Laba bersih dinyatakan terlalu tinggi, laba ditahan terlalu tinggi, dan
tidak ada pengaruh pada kewajiban.
C. Laba bersih: laba ditahan terlalu rendah dan kewajiban seluruhnya
dinyatakan terla]u rendah.
D. Laba bersih: laba ditahan terlalu rendah dan kewajiban seluruhnya
dinyatakan terlalu tinggi.

2) Sutton Construction Company memiliki kontrak awal tahun 8 untuk


membangun terowongan dalam kota seharga Rp 11 juta. Perusahaan
memperkirakan biaya proyek total adalah Rp 10 juta dan waktu
penyelesaian tiga tahun. Biaya akrual yang terjadi (sesuai anggaran) dan
tagihan pada dewan kota sebagai berikut.

Biaya yang terjadi Tagihan ke dewan kota


(Ro) (Rp)
Tahun 8 2.500.000 2.000.000
Tahun 9 4.000.000 3.500.000
Tahun 10 3.500.000 5.500.000

Dengan menggunakan metode persentase penyelesaian untuk pengakuan


pendapatan, pendapatan dan laba yang dilaporkan Sutton untuk tahun 9
adalah ....
A. pendapatan Rp4.000.000 dan laba Rp300.000
B. pendapatan Rp4.400.000 dan laba Rp400.000
C. pendapatan Rp3.850.000 dan laba Rp350.000
D. pendapatan Rp3.500.000 dan laba Rp500.000
• EKS14204/M ODUL S 5.43

3) Dengan menggonakan metode persentase penyelesaian atas akontansi


proyek jangka panjang, perosahaan dapat meningkatkan laba yang
dilaporkan melaloi ....
A. mempercepat pengakuan beban proyek
B. menonda pengakuan proyek
C. mengubabnya menjadi akuntansi penyelesaian kontrak
D. mempertinggi estimasi biaya proyek total

4) Pendapatan dapat diakui saat ....


A. produksi
B. penjoalan
C. penagihan
D. seluruh wakto di atas

5) Pada bolan Oktober, seboah perosahaan meng1nm prodok baro ke


penjoal retail. Kondisi yang melarang pengakoan pendapatan segera
setelah pengiriman adalah ....
A. perjanjian penjoalan menyatakan bahwa perosahaan akan
memberikan materi promosi ekstensif ontok penjoal retail sebelum
1 Desember
B. penjoal retail tidak diharoskan membayar hingga Februari setelah
penjualan musim liburan mereka tertagih
C. berdasarkan kinerja masa lalu, taksiran layak pengembalian produk
mencapai 20%
D. perusahaan tidak dapat memaksakan perjanjian mengenai diskon
atas produk ontuk penjualan retail

6) R. Lott Corporation, yang molai beroperasi 1 Janoari tahun 7,


menggonakan akuntansi untok metode penjualan cicilan. Data berikot
tersedia pada 31 Desember tahon 7 dan tahon 8.

Saldo laba kotor ditangguhkan dari


Tahon 7 Tahon 8
penjualan cicilan
Tahon 7 Rp 300.000 Rp 120.000
Tahon 8 - 440.000
Laba kotor 30% 40%

Saldo piotang penjualan cicilan pada 3 1 Desember tahun 8 adalah ....


A. Rpl.000.000
B. Rpl.100.000
C. Rpl .400.000
D. Rpl .500.000
5.44 ANALISIS INF"ORMASI KEUANGAN e

Cocokkanlab jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif yang


terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar.

Jumlah Jawaban yang Benar


Tingkat penguasaan = - - - - - - - - - - - x 100%
Jumlah Soal

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali


80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat


meneruskan dengan modul selanjutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar, terutama bagian yang
belum dikuasai.
• E KS14204/M ODUL S 5.45

Kunci Jawaban Tes Formatif

Jawaban Soal Esai

1) Anggota dewan
Tindakan awal Anda adalah melakukan verifikasi atas pertanyaan
manajemen tentang kesulitan keuangan, kerugian sebesar Rpl ,2 juta,
disertai penurunan arus kas bersih sebesar Rp 1, 1 juta tampak
mendukung pernyataan tersebut. N amun, Anda harus curiga atas motif
manajemen dan penolakannya terhadap aktivitas masyarakat. Sebagai
konsekuensinya, Anda meneliti hasil keuangan dan menemukan
gambaran yang sama sekali berbeda. Anda mendapati bahwa arus kas
dari operasi naik sebesar Rp 1,5 j uta ( -Rp 1, I = arus kas dari operasi-
Rp 1,9 - Rp0,7). Anda mendapati bahwa jumlah laba sebelum pos luar
biasa adalah positif Rpl00.000. Data ini merupakan informasi yang
memadai dan kuat untuk menghasilkan manajemen. Diskusi yang serius
dan terarah kemungkinan besar akan menghasilkan peninjauan ulang
atas dukungan perusahaan tersebut untuk program pendidikan Anda.
2) Analis kreditor
Penurunan arus kas bebas merupakan pertanda yang harus di waspadai.
Arus kas bebas adalah kas yang tersisa setelah menyediakan komitmen
yang diperlukan untuk mempertahankan operasi pada tingkat sekarang.
Komitmen ini meliputi operasi perusahaan yang sedang berjalan.
Pembayaran bunga, pajak penghasilan, pengeluaran modal bersih, dan
dividen. Arus kas bebas negatif mengimplikasikan bahwa perusahaan
harus menjual aktiva atau mendapatkan pendanaan (utang atau ekuitas)
untuk mernpertahankan operasinya. Perubahan arus kas bersih yang
signifikan harus diteliti secara serius dalam pemberian peringkat kredit
baru.
3) Laba ekonomi merupakan arus kas bersih ditambah dengan perubahan
nilai sekarang dari arus kas rnasa depan. Kon sep serupa adalah konsep
laba Hicksian yang menganggap laba periode berjalan merupakan
jumlah yang dapat dikeluarkan dari perusahaan, tanpa mengubah
kekayaan bersih perusahaan. Laba Hicksian adalah arus kas ditambah
dengan nilai wajar aktiva bersih.
5.46 ANALISIS I NF"ORMASI KEUANGAN e

4) Pengakuan pendapatan
A. Masalah pengakuan pendapatan masih kontroversial. Beberapa
pihak beranggapan bahwa wajar bagi perusahaan tersebut untuk
mengurangi beban iklan dari pendapatan iklan. Pendapat ini
diperkuat dengan alasan bahwa transaksi ini telah memenuhi kriteria
pengakuan pendapatan. Pihak yang menentang beralasan bah wa
proses perolehan pendapatan tidak pasti dan belum lengkap.
B. Pendapatan dan pertumbuhan pendapatan dianggap indikator
prospek masa depan untuk perusahaan dot.com. Oleh karena itu,
perusahaan tersebut ingin memaksimumkan jumlah pendapatannya
meskipun pendapatan tersebut akan dikurangi dengan beban.
C. Seorang analis harus menentukan persentase pendapatan iklan yang
berasal dari transaksi barter dengan pendapatan tunai (atau kredit)
dari pelanggan. Beberapa pihak beranggapan bahwa pendapatan
barter harus disajikan terpisah dan dipandang berbeda dari
pendapatan normal. Oleh karena dapat memengaruhi perhitungan
harga saham atau analisis lainnya. Analis harus menyesuaikan
model sesuai dengan cara pandang mereka terhadap pendapatan
barter tersebut.
5) Pengakuan biaya
A. Beberapa biaya diakui sebagai beban berdasarkan asumsi adanya
hubungan langsung dengan pendapatan tetentu. Hal ini dijelaskan
sebagai konsep pengaitan (matching concept). Hubungan langsung
jarang sekali dapat ditemui, tetapi banyak biaya yang terkait dengan
pendapatan tertentu. Contoh da1; beban yang memiliki hubungan
langsung dengan pendapatannya adalah komisi penjualan, biaya
transportasi penjualan, dan harga pokok penjualan.
B. Beberapa biaya dibebankan pada periode akuntansi berjalan karena
(1) tidak menghasilkan manfaat masa depan, (2) merupakan
pengukuran aktiva pada periode sebelumnya, (3) harus dibeban.kan
tiap tahun, (4) sifatnya terkait dengan pendapatan tahun berjalan
meskipun tidak rnemiliki hubungan langsung, (5) terdapat
ketidakpastian atas manfaat masa depan biaya tersebut, serta (6)
terdapat ketidakpastian dalam mengalokasikan biaya tersebut. Oleh
karena itu, banyak biaya yang disebut "biaya periodik" dan
diperlakukan sebagai beban periode berjalan.
• E KS 14204/M ODUL S 5.47

C. Suatu biaya harus dikapitalisasi atau dicatat sebagai aktiva jika


diharapkan aktiva tersebut akan menghasilkan manfaat masa depan.
Konsep penting di sini bahwa biaya perolehan aktiva menghasilkan
potensi jasa masa depan. Jika biaya perolehan aktiva menghasilkan
manfaat hanya untuk tahun berjalan, biaya tersebut harus
dibebankan pada periode berjalan. Contoh biaya yang dianggap
sebagai aktiva adalah persediaan pada akhir periode, biaya asuransi
untuk masa depan, dan biaya pembangunan pabrik atau pembuatan
perlengkapan.

6) Edsel Corporation

Dampak pada
Usulan
Kas dari
Laba bersih Posisi kas
operasi
1) Mengganti dividen saham dengan dividen Tidak ada Tidak ada Bertambah
kas
2) Menunda pengeluaran modal yang Tidak ada Tidak ada Bertambah
diperlukan
3) Mengurangi pengeluaran perbaikan dan Bertambah Bertambah Bertambah
perawatan
4) Meningkatkan cadangan penyusutan:
a) hanya untuk buku
b) hanya untuk pajak Berkurang Tidak ada Tidak ada
c) untuk buku dari pajak Tidak ada Bertambah Bertambah
Berkurang Bertambah Bertambah
5) Meminta pembayaran lebih cepat dari Tidak ada Bertambah Bertambah
klien
6) Menunda pembayaran kepada pemasok Berkurang Bertambah Bertambah
dan tidak mengambil diskon tunai Uangka Uangka
panJang panJang
berkurana) berkurang)
7) Memperoleh pinjaman jangka pendek Berkuranq Berkuranq Bertambah
8) Mengubah metode penyusutan jumlah Bertambah Tidak ada Tidak ada
angka tahun menjadi metode garis lurus
hanya untuk buku
9) Menekankan dealer untuk membeli lebih Bertambah Bertambah Bertambah
banyak
10) Mengurangi setoran program pensiun Tidak ada Bertambah Bertambah
sampai batas minimum yang
diperkenankan
5.48 ANALISIS I NF"ORMASI KEUANGAN e

11) Mengurangi persediaan dengan Bertambah Bertambah Bertambah


menerapkan sistem persediaan just-in-
time
12) Menjual efek diperdagangkan yang turun Berkurang Tidak ada Bertambah
nilainya sebesar Rp1 .000 pada periode
berjalan, tetapi masih memiliki nilai
Ro3.000 di atas harqa perolehan
13) Menjual kembali treasury stock Tidak ada Tidak ada Bertambah

Keterangan
a) Mengganti dividen saham dengan dividen kas tidak akan berdampak
pada laba atau arus kas dari operasi, tetapi akan meningkatkan posisi kas.
b) Pada jangka pendek, penundaan pengeluaran modal akan menghemat
kas, tetapi tidak berdampak pada laba atau arus kas operasi. Pada jangka
panjang, baik laba maupun arus kas operasi akan berkurang karena
berkurangnya efisiensi aktivitas operasi.
c) Pengurangan biaya perbaikan dan pemeliharaan akan meningkatkan
ketiga pengukuran kinerja. Namun, pada jangka panjang, pengurangan
ini akan mengurangi efisiensi operasional dan karena itu akan
menurunkan laba.
d) Peningkatan depresiasi tidak akan meningkatkan kas karena depresiasi
bukan merupakan sumber kas. Namun, peningkatan depresiasi untuk
tujuan pajak paling tidak akan mengurangi beban pajak yang harus
dibayar dan karena itu akan menambah arus kas.
e) Penagihan yang lebih cepat tidak akan memengaruhi laba, tetapi akan
meningkatkan arus kas karena piutang yang lebih kecil. Saldo kas juga
akan meningkat karena konversi piutang yang lebih cepat. Dalam jangka
panjang, penagihan yang lebih cepat ini dapat menyebabkan pelanggan
pindah membeli produk pesaing.
f) Penundaan pembayaran akan menurunkan laba karena hilangnya diskon,
tetapi akan meningkatkan arus kas karena meningkatnya utang dagang.
Penundaan ini juga menghasilkan saldo kas yang lebih tinggi. Akan
tetapi, hal itu akan berdampak tidak baik bagi hubungan dengan
pemasok. Perhatikan bahwa arus kas keluar di masa depan akan lebih
besar karena hilangnya diskon.
g) Pinjaman akan menimbulkan biaya bunga yang menurunkan laba dan
arus kas operasi. Namun, saldo kas akan meningkat.
• EKS14204/MODUL S 5.49

h) Perubahan metode depresiasi akan meningkatkan laba pada awal masa


manfaat akti va. N amun, laba akan menurun pada akhir masa manfaat
aktiva.
i) Pada jangka pendek, penjualan kepada dealer yang lebih tinggi akan
menghasilkan laba yang lebih tinggi (dengan asumsi harga jual barang
lebih tinggi menghasilkan laba yang lebih tinggi juga, lalu jika dealer
membayar tepat waktu, arus dan saldo kas akan meningkat). Namun, jika
dealer tidak berhasil menjualnya kepada pelanggan akhir, penjualan ini
akan mengurangi penjualan di masa mendatang.
j) Pengurangan setoran pensiun akan mengurangi tingkat pengembalian
aktiva pensiun yang menghasilkan beban pensiun yang lebih besar di
masa depan.
k) Biaya persediaan masa depan akan berkurang. Pada periode berjalan ,
laba bersih juga akan meningkat karena likuidasi LIFO dari
berkurangnya tingkat persediaan.
I) Penurunan nilai efek telah mengurangi laba periode berjalan. Meskipun
penjualannya akan meningkatkan kas, hal itu tidak akan berdampak pada
laba periode berjalan. Jika penurunan harga efek hanya bersifat
sementara, perusahaan akan 1nemperoleh keuntungan kas j angka pendek.
m) Penjualan treasury stock akan meningkatkan kas, tetapi tidak berdampak
pada laba periode berjalan karena selisih harga akan dicerminkan pada
perubahan laba ditahan, bukan pada laba.
7) A. Depresiasi bukan sumber arus kas masuk ataupun ke luar. Depresiasi
hanya merupakan alokasi biaya aktiva selama masa manfaatnya.
B. Depresiasi sering dianggap arus kas karena depresiasi ditambahkan
pada laba bersih saat menyusun laporan arus kas.
8) A. Pendapatan umumnya diakui sebelum kas diterima (atau saat
pendapatan dihasilkan). Beban umumnya diakui saat kas
dikeluarkan (yaitu setelah dikaitkan dengan pendapatan). Hasilnya,
laba bersih akan positif saat posisi arus kas operasi negatif.
Perhatikan beberapa contohnya: ( 1) jika piutang meningkat tajam,
pendapatan akan melebihi kas masuk; (2) jika tingkat persediaan
meningkat tajam, arus kas telah keluar untuk membayar, tetapi
belum ada beban yang diakui; (3) jika perusahaan mengurangi saldo
piutang, arus kas menjadi negatif meskipun laba bersih positif.
B . Arus kas operasi merupakan salah satu indikator kualitas laba karena
selama beberapa tahun arus kas umumnya mendekati angka laba.
5.50 ANALISIS INF"ORMASI KEUANGAN e

Jika arus kas operasi selalu lebih rendah dari laba, kemungkinan
kualitas laba yang dilaporkan tidak baik (tetapi ini hanya indikasi,
kita harus melihat bukti lainnya).

Jawaban Pilihan Ganda


1) A. Singapore Company melakukan percepatan pengakuan pendapatan.
Maka itu, laba bersih periode berjalan akan dinyatakan terlalu tinggi,
sedangkan kewajiban pada neraca terlalu rendah karena tidak
mencerminkan pendapatan diterima di muka.
2) B. Pendapatan dan beban diakui sebesar 40% (4.000.000/10.000.000).
Maka itu, total pendapatan adalah 40%, dari 11 juta dan total biaya
adalah 40% dari 10 juta. Laba bersih yang diakui adalah 40% dari 1
juta (11 juta - 10 juta).
3) A. Percepatan pengakuan beban akan meningkatkan dasar perhitungan
persentase penyelesaian kontrak sehingga pendapatan dan laba yang
diakui juga lebih besar.
4) D. Pendapatan dapat diakui pada waktu-waktu tersebut tergantung dari
sifat transaksi utama perusahaan. W aktu pengakuan pendapatan
tergantung dari tingkat kepastian akan penyelesaian produk/jasa serta
tingkat kepastian penagihan kas dari pendapatan tersebut.
5) A. Kondisi ini memberikan implikasi bahwa perusahaan masih memiliki
kewaj iban yang harus diselesaikan pada retail (yaitu memberikan
materi promosi) sehingga penjualan belum dapat diakui.
6) D. [(Rp120,000/30%) + (Rp440,000/40%)]
• E KS 14204/M ODUL S 5.51

Lampiran Kertas Kerja Arus Kas Analisis

Lampiran ini menyediakan kertas kerja untuk mengubah data keuangan


menjadi arus kas dari operasi dengan format langsung (arus masuk-arus
keluar). Kita sering kali ingin mengonversi arus kas dari operasi dengan
format tidak langsung menjadi format langsung yang secara analitis lebih
bermanfaat. Tampilan berikut menampilkan kertas kerja yang dirancang
untuk menyederhanakan konversi ini.

Ker tas Kerja untuk Menghit ung Arus Kas dari Operasi
Penyaji Langsung (dalam ....... Rp)
Perusahaan: ............ .
untuk Tahun yang Berakhir .........
Tahun

Penerimaan kas dari operasi


Peniualan bersih dan pendanaan (a) *1 Rp Rp Rp
Pendapatan dan penghasilan lain (lihat *2
juqa baris 22 dan 25)
(N) T piutang lancar 3
(N) T piutanq tak lancar (b) 4
Penyesuaian lain (c) 5
Total peneriman kas 6
Pengeluaran kas untuk ooerasi:
Total beban (termasuk bunga dan *7
pajak)(a)
Dikurangi beban dan kerugian nonkas:
Penvesuaian dan amorisasi 8
Pajak tangguhan tak lancar 9
Lainnya 10
Lainnya 11
Lainnya 12
Perubahan aktiva operasi dan
kewajiban lancar
N (T) persediaan 13
N (T) biaya dibayar di muka 14
(N) T utana usaha 15
(N) T utanq pajak 16
(N) T akrual 17
Kenaikan atau penurunan lain 18
Kenaikan atau penurunan lain 19
5.52 ANAL I SIS I NF"ORMASI KEUANGAN e

Penerimaan kas dari operasi


Kenaikan atau penurunan pos tak lancar 20
(b)

Total penqeluaran kas(4l 21


Dividen yana diterima
Ekuitas dalam laba perusahaan afiliasi *22
vanq tidak dikonsolidasikan
Dikurangi ekuitas dalam laba perusahaan 23
afiliasi yang tidak dibagikan
Dividen dari perusahaan afiliasi yang 24
tidak dikonsolidasikan
Penerimaan (penqeluaran) kas lain(e) *25
Urar'kan ........ (a) 25
........ (b) 25
Total arus kas dari operasi 26

Beri catatan kalci untuk semua angka gabungan atau yang tidak berdiri
sendiri. Tunjukkan semua su1nber angka. N (T) mengacu pada kenaikan
(penurunan) pos.
* J umlah lima baris yang diberi tanda bintang harus sama dengan laba
bersih yang dilaporkan dalam laporan laba rugi.
(a)
Termasuk penyesuaian (penggabungan kotor) atas pendapatan dan beban
operasi dalam penghentian yang diungkapkan dalam catatan kaki.
Jelaskan perhitungannya, lalu sertakan penyesuaian lain yang diperlukan
dan jelaskan.
(b)
Yang terkait dengan operasi, jelaskan dalam catatan.
(c)
Seperti pemindahan keuntungan yang termasuk di atas, jelaskan dalam
catatan.
(d)
Yang meliputi (dari pengungkapan tambahan):
Kas dibayar untuk bunga (setelah dikurangi jumlah yang dikapitalisasi).
Kas dibayar untuk pajak penghasilan.
(e)
Meliputi pos luar biasa, operasi dalam penghentian, dari pos-pos lain
yang tidak termasuk di atas. Jumlah di baris 25 adalah setelah
penyesuaian menjadi dasar/kas, sedangkan tanda * mengacu pada pos (-
pos) yang termasuk dalam laba sebelum penyesuaian (sajikan
perinciannya dalam catatan).
(t)
Rekonsoliasi angka yang dilaporkan oleh perusahaan. Jika tidak
dilaporkan, rekonsiliasi terhadap perubahan kas pada periode
bersangkutan berikut aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.
• EKS14 204/M ODUL S 5.53

Glosarium

Cash flow adequacy : sebuah analisis keuangan yang digunakan untuk


mengukur kemampuan arus kas dalam memenuhi
kebutuhan perusahaan, yang meliputi pembelian
aktiva tetap (aktivitas investasi), pembayaran dividen
(aktivitas pendanaan), dan pembayaran utang jangka
panjang (aktivitas pendanaan).

Laba akuntansi : hasil pengurangan pendapatan yang direalisasi dari


transaksi yang terjadi selama satu periode dengan
biaya yang berkaitan dengan pendapatan tersebut.

Laba ekonomi : biasanya diartikan sebagai arus kas ditambah dengan


perubahan nilai wajar aktiva.

Matching concept suatu proses akuntansi yang mengaitkan antara biaya


dengan pendapatan.

Net realizable value : harga jual dikurangi dengan biaya penjualan atau
dikurangi dengan tingkat margin yang normal.
5.54 ANAL I SIS I NF"ORMASI KEUANGAN e

Daftar Pustaka

Bachtiar, H. 2010. Analisis lnformasi Keuangan. Jakarta: Universitas


Terbuka.

Fahrni, Irham. 201 1. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta.

Hanafi, Mamduh, dan Halim A. 2009. Analisis Laporan Keuangan.


Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Harahap, Sofyan S. 1998. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta:


PT Rajagrafindo Persada.

Kasmir, Ja'far. 2010. Analisa Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Press.

Mardiyanto, H. 2009. Intisari Manajemen Keuangan: Teori, Soal, dan


Jawaban. Jakarta: Grasindo.

Muhammad, S. 2006. Strategi Penyehatan Perusahaan. Edisi Revisi.


Y ogyakarta: UPP STim YKPN.

Subramanyan dan Jhon J. Wild. 2010. Analisis Laporan Keuangan Buku 1.


Jakarta: Salemba Empat.

Subramanyan dan Jhon J. Wild. 20 10. Analisis Laporan Keuangan Buku 2.


Jakarta: Salemba Empat.

Suparmoko, M. 2000. Pokok-pokok Ekonometrika. Yogyakarta: BPFE.

Anda mungkin juga menyukai