Anda di halaman 1dari 3

Nama : Abdur Rahman Arif

NIM : 185080107111020
Kelas : M02
Tanggal : 26 Februari 2020

1. Apa arti potensi sumberdaya perairan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia ?


Jawab : `
Secara potensi, sumberdaya perairan Indonesia adalah yang terbesar di dunia,
sektor ekonomi kelautan Indonesia terdiri dari perikanan tangkap, perikanan
budidaya, industri pengolahan hasil perikanan, industri bioteknologi kelautan,
pertambangan dan energi (ESDM), pariwisata bahari, hutan bakau, perhubungan
laut, sumberdaya wilayah pulau-pulau kecil, industri dan jasa maritim, dan SDA non-
konvensional telah menyumbangkan sebesar I,33 trilyun dolar AS/tahun. Lebih dari
itu, potensi lapangan kerja yang bisa dihasilkan dari segala sektor kelautan tersebut
adalah sekitar 45 juta orang atau 35% dari total angkatan kerja Indonesia.
Sedangkan tingkat pemanfaatan (pembangunan) ekonomi kelautan Indonesia
diperkirakan baru sekitar 25% dari total potensinya. Yang artinya peluang
pembangunan perekonomian pada sektor sumberdaya perairan di Indonesia masih
sangat terbuka lebar.
Menurut Sukamto (2017), Selain ikan, rumput laut juga merupakan salah satu
sumber daya hayati yang sangat melimpah di perairan Indonesia yaitu sekitar 8,6%
dari total biota di laut. Sedangkan kekayaan dari non hayati berupa meneral logam
seperti emas, perak, timah, timbal, tembaga, nikel. Dari 60 cekengan minyak dan
gas di seluruh wilayah Indonesia, 70 % berada di laut, dan cadangan minyak bumi
sebesar 9,1 mineral barel sebagian besera berada di perairan lepas. Bahari
Indonesia juga sebagai transpotrasi laut internasional yang menyimpan nilai
ekonomis terbesar dunia. Ditambah dengan potensi pesona bahari yang menarik
para wisatawan asing untuk menikmati.

2. Menurut saudara adakah hubungan antara potensi sumberdaya perairan dengan


kemungkinan perkembangan kecerdasan anak bangsa ? Terangkan pendapat
saudara
Jawab :
Ada, ikan segar memiliki nilai gizi yang tinggi dengan kandungan protein dalam
asam amino esensial yang diperlukan bagi tubuh untuk pertumbuhan dan
merangsang kecerdasan manusia. Apabila potensi sumberdaya perairan menurun
tentunya akan mempengaruhi daya konsumsi masyarakat terhadap hasil perairan.
Menurut Djunaidah (2017), Upaya peningkatan konsumsi ikan akan
memberikan multiflier effect, selain meningkatkan tingkat kesehatan serta
kecerdasan masyarakat karena mengandung banyak gizi yang bagus bagi manusia

3. Apa kebaikan dan kelemahan pemanfaatan danau atau waduk untuk


budidaya perikanan ?
Jawab :
Keuntungan yang didapat dari pemanfaatan KJA ialah dari aspek ekonomi serta
dapat menyerap tenaga kerja. Kelemahan yang diperoleh ialah berupa kerusakan
lingkungan perairan pada danau/waduk karena KJA menghasilkan sisa pakan dan
feses ikan yang dapat mencemari perairan.
Menurut Ardi (2013), kelebihan pada KJA ialah sistem pengontrolannya yang
mudah, namun aktivitas budidaya ikan sistem KJA yang dikelola secara intensif
memberikan beban sisa pakan yang cukup besar terhadap lingkungan perairan
waduk sehingga dapat merusak struktur perairan.

4. Mengapa perairan estuari biasanya sangat subur, apa yang mendukung


kesuburan perairan di sub-sistem tersebut ?
Jawab :
Estuari adalah perairan yang berhubungan bebas dengan laut, sehingga air laut
dengan salinitas tinggi dapat bercampur dengan air tawar. Percampuran
menyebabkan banyak unsur hara yang terperangkap (nutrient trapped) di lingkugan
estuari, sehingga daerah estuari biasanya sangat subur.
Menurut Ilham et al (2020), Perubahan perairan estuari yang dipengaruhi
pasang surut menjadi perairan yang relatif tergenang diduga akan berpengaruh
terhadap tingkat kesuburan perairan dan keberadaan biota-biota yang hidup di
genangan perairan.

5. Apa yang terjadi bila tumbuhan mangrove dialih fungsikan untuk bangunan
pabrik terhadap produksi perikanan didaerah sekitarnya ?
Jawab :
pengalih fungsian lahan mangrove tentunya akan mengakibatkan banyak dampak
negatif terutama hasil produksi perikanan, karena mangrove merupakan tempat
feeding habit dan nursery ground terutama pada tingkat juvenil berbagai ikan dan
hewan-hewan air lainnya seperti kerang-kerangan, sebagai suatu penyangga antara
daratan dan pesisir (laut).
Menurut Ulfa et al (2016), Pengalihan fungsi lahan mangrove menjadi
bangunan, telah menyebabkan proses abrasi dan sedimentasi yang cukup parah,
sehingga diduga menyebabkan kontaminasi terhadap keberadaan biota pada lahan
tersebut. Selain itu pengalihan lahan mangrove juga dapat menyebabkan perubahan
fungsi lahan baik dari segi ekologis seperti pada rantai makanan, rantai energi dan
siklus biogeokimianya maupun dari segi struktur kimia dan fisikanya.

Daftar Pustaka :
Ardi, I. (2013). Budidaya ikan sistem keramba jaring apung guna menjaga
keberlanjutan lingkungan perairan Waduk Cirata. Pusat Penelitian dan
Pengembangan Perikanan, 23-29.
Djunaidah, I. S. (2017). Tingkat konsumsi ikan di Indonesia: Ironi di negeri bahari.
Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan, 11(1), 12-24.
Ilham, R. Melani, W. R., Apriadi, T. (2020). Tingkat kesuburan perairan Kampung Sei
Timun, Kota Tanjungpinang. Jurnal Laot Ilmu Kelautan, 2(1), 1-10.
Sukamto. (2017). Pengelolahan potensi laut Indonesia dalam spirit ekonomi Islam.
Jurnal Ekonomi Islam, 9(1), 35-62.
Ulfa, F., Ali, M. S., & Abdullah. (2016). Dampak Pengalihan lahan mangrove
terhadap terhadap keanekaragaman benthos di Kecamatan Jaya Baru Kota
Banda Aceh. Jurnal Biotik, 4(1), 41-46.

Anda mungkin juga menyukai