Anda di halaman 1dari 2

Cash Planning: Cash Budgets

Cash budget atau cash forecast adalah pernyataan arus masuk dan arus kas keluar yang
direncanakan perusahaan. Manajer menggunakan cash budget untuk memperkirakan kebutuhan kas
jangka pendek perusahaan, dengan perhatian khusus pada perencanaan kas surplus dan kekurangan
kas.

Biasanya, cash budget kas mencakup 1 tahun dan dibagi ke dalam interval waktu yang lebih kecil.
Untuk perusahaan yang arus kasnya musiman dan tidak pasti, cash budget cukup sering disajikan
setiap bulan. Sedangkan perusahaan dengan pola arus kas yang stabil biasa menggunakan interval
waktu 3 bulanan atau tahunan.

The Sales Forecast

Firm’s sales forecast atau perkiraan penjualan perusahaan adalah input utama dalam proses
perencanaan keuangan jangka pendek. Berdasarkan perkiraan penjualan, manajer keuangan
memperkirakan arus kas bulanan yang akan dihasilkan dari penjualan yang diproyeksikan dan
pengeluaran yang terkait dengan produksi, inventaris, dan penjualan. Perkiraan penjualan dapat
didasarkan pada analisis data eksternal, data internal, atau kombinasi keduanya.

External forecast atau perkiraan eksternal, didasarkan pada hubungan yang diamati antara
penjualan perusahaan dan indicator ekonomi eksterna utama tertentu, seperti produk domestik
bruto (PDB), pembangunan rumah baru, kepercayaan konsumen, dan pendapatan pribadi yang
dapat dibuang. Membangun perkiraan eksternal membutuhkan pendekatan top-down, yang berarti
bahwa perusahaan pertama-tama melihat gambaran besarnya, seperti seberapa cepat PDB akan
tumbuh. Dari sana, perusahaan mengidentifikasi pasar yang akan bersaing dan membuat proyeksi
untuk pangsa setiap pasar yang dapat direbutnya. Faktor tingkat tinggi ini akhirnya mengarah pada
perkiraan penjualan keseluruhan untuk perusahaan.

Internal forecast tatau perkiraan internal didasarkan pada konsensus perkiraan penjualan melalui
saluran penjualan perusahaan sendiri, menggunakan pendekatan bottom-up. Manajer meminta staf
penjualan perusahaan untuk memperkirakan berapa banyak unit dari setiap jenis produk yang
mereka harapkan untuk dijual di tahun mendatang. Manajer penjualan mengumpulkan dan
menggabungkan perkiraan ini dan kemudian membuat penyesuaian berdasarkan berbagai faktor
untuk sampai pada perkiraan penjualan perusahaan secara keseluruhan.

Perusahaan umumnya menggunakan kombinasi data perkiraan eksternal dan internal untuk
membuat perkiraan penjualan akhir. Data internal memberikan wawasan tentang ekspektasi
penjualan, dan data eksternal memberikan cara untuk menyesuaikan ekspektasi ini dengan
mempertimbangkan faktor ekonomi umum.
Preparing the Cash Budget

Total Cash Receipts atau total penerimaan kas mencakup semua arus kas masuk perusahaan selama
periode keuangan tertentu. Komponen penerimaan kas yang paling umum adalah penjualan tunai,
penagihan piutang, dan penerimaan kas lainnya.

Total Cash Disbursements atau total pengeluaran kas mencakup semua pengeluaran kas oleh
perusahaan selama periode tertentu. Pengeluaran kas yang paling umum adalah pembelian secara
tunai, pengeluaran aset tetap, pembayaran hutang dagang, pembayaran bunga, pembayaran sewa,
pembayaran dividen tunai, upah dan gaji, pembayaran pokok atau pinjaman, pembayaran pajak,
pembelian kembali atau penghentian saham.

Penting untuk diketahui bahwa depresiasi dan biaya non-tunai TIDAK termasuk dalam anggaran kas
karena mereka hanya mewakili penghapusan terjadwal dari arus kas keluar sebelumnya. Dampak
depresiasi tercermin dalam arus kas keluar yang berkurang untuk pembayaran pajak.

Net Cash Flow, Ending Cash, Financing, and Excess Cash merupakan hasil dari input dua entri
pertama, yaitu total penerimaan dan pengeluaran kas. Pertama-tama, manajer menginput dua entri
pertama, Lalu menghasilkan net cash flow atau arus kas bersih perusahaan dengan mengurangkan
pengeluaran kas dari penerimaan kas di setiap periode. Kemudian manajer menambahkan kas awal
atau beginning cash ke arus kas bersih perusahaan untuk menentukan kas akhir atau ending cash
untuk setiap periode.

Terakhir, manajer mengurangi minimum cash balance atau saldo kas minimum yang diinginkan dari
kas akhir untuk menemukan total pembiayaan yang diperlukan (required total financing) atau saldo
kas berlebih (excess cash balance). Jika saldo kas akhir kurang dari persyaratan saldo minimum,
maka perusahaan akan mencari pembiayaan tambahan, kemungkinan besar dalam bentuk pinjaman
jangka pendek. Jika saldo kas akhir melebihi minimum, perusahaan memiliki kelebihan kas yang
dapat diinvestasikan dalam sekuritas yang dapat dipasarkan atau aset lainnya.

Anda mungkin juga menyukai