Anda di halaman 1dari 3

SOAL UJIAN SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2020/2021

PRODI PENDIDIKAN SEJARAH


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila


Semester/Prodi : II/Pendidikan Sejarah
Hari/Tanggal : Kamis, 29 Dec 2021
Dosen : Dr.Zulkarnain
Sifat : Terbuka
Pukul : 9-10.30
Ruang : online

Petunjuk Soal : Soal nomor 1 dan 2 wajib dikerjakan, dan soal nomor 3 dan 4
pilih salah satu.

1. Buat kesimpulan Webbinar dengan tema nasionalisme kebangsaan Indonesia (29/12/21).Wajib


Ikut..
2. Jelaskan intisari Pasal 31 UUD 1945, dan bagaimana realitasnya dalam pelaksanaan kebijakan
pendidikan di Indonesia ? (skor 30)
2. Jelaskan makna dari konsepsi sila ke-empat Pancasila “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan”? Hubungkaitkan dengan pelaksanaan sistem
demokrasi di Indonesia (skor 30)
3. Amandemen UUD 1945 masih menyisakan persoalan bagi sistem ketatanegaran Republik
Indonesia. Ada sekelompok fraksi yang menghendaki adanya amandemen ke-5 sebagai
amandemen lanjutan terkait pasal-pasal tertentu. Tetapi ada juga sebagian kecil suara di luar
parlemen yang menghendaki kembali ke UUD 1945 sebelum amandemen. Berikan komentar
saudara mengapa fenomena seperti ini muncul! (skor 40)
4. Indonesia di antara dua “karang”, yakni Sosialis dan Kapitalis. Kalau kembali kepada konstitusi kita
yakni UUD 1945, sesungguhnya kita menganut faham atau sistem ekonomi macam mana?
Bagaimana pula implementasinya ? Berikan komentar saudara (skor 40)

Selamat mengerjakan semoga sukses!


Nama : Khoirul Muttaqin
NIM : 21406244012

1. Pendidikan Karakter merupakan esensi dalam pendidikan nasional dan merupakan


kebutuhan asasi dalam proses berbangsa dan bernegara. Pendidikan karakter adalah usaha
sadar dan terencana untuk membuat peserta didik memahami, peduli dan lainnya.
Pendidikan karakter berfungsi: peserta didik berpotensi menjadi pribadi yang berkelakuan
baik, baik dalam lingkup luas maupun lingkup kecil. Menjadi penguatan dalam
memperkuat pendidikan nasional. Tujuannya membangun jejaring pelibatan masyarakat
sebagai sumber belajar di dalam maupun diluar lingkungan sekolah.
Pendidikan karakter juga bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Diperlukan pemetaan pendidikan karakter dikarenakan problematika karakter bangsa yang
semakin kompleks.
Penguatan pendidikan karakter diperlukan karena tidak sedikit lembaga pendidikan yang
menerapkan pendidikan karakter yang sekedarnya, dan tidak sedikit pula dokumen
maupun karya tulis yang seperti malu-malu secara eksplisit mencantumkan konsepsi
pancasila.
2. Pendidikan merupakan hak warga negara, kewajiban warga negara untuk mengikuti
pendidikan dasar, usaha dan penyelenggaraan pendidikan nasional oleh pemerintah,
pemerintah memprioritaskan anggaran sekurang-kurangnya 20 persen dari APBN dan
APBD, pemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi oleh pemerintah dengan menunjang
tinggi nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan
umat manusia.1
Meski pemerintah telah melakukan berbagai upaya dalam bidang pendidikan tetapi
kenyataannya angka putus sekolah masih relatif tinggi, hal ini dikarenakan permasalahan
yang kompleks dan tidak bisa hanya untuk membenahi salah satu pihak saja, contohnya
faktor ekonomi, faktor ekonomi ini bisa disebabkan dari berbagai sumber, dan
permasalahannya akan terus melebar, sedangkan faktor lainnya adalah faktor sosial seperti
buat apa wanita sekolah tinggi-tinggi, nanti juga bakal di dapur, dan kesalahan
masyarakat dalam pemaknaan pendidikan, seperti menganggap bahwa sekolah itu tidak
penting.
Selain permasalahan diatas juga terdapat penyelewengan anggaran dari pihak-pihak
terkait, seperti bantuan dana BOS yang dikorupsi, dan bantuan SPP yang ditahan sekolah.
4. Amandemen kelima UUD 1945 dikarenakan ada beberapa pihak yang menilai tidak puas
dengan UUD 1945 saat ini, dikarenakan banyaknya pasal-pasal yang dinilai masih ambigu
dan dinilai menjadi pasal karet hal tersebut, seperti hilangnya GBHN kedudukan MPR
yang setara dengan Presiden,2 hal ini dimunculkan guna mencegah upaya Pemakzulan

1 Trisna Wulandari, “Pasal 31 UUD Negara Republik Indonesia 1945 , Tentang Apa?,” detik.edu, last modified September 16,
2021, diakses Desember 31, 2021, https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5726301/pasal-31-uud-negara-republik-
indonesia-1945-tentang-apa.
2 Iswara N Raditya, “Amandemen UUD 1945 Tahun 2002: Sejarah Isi & Perubahan Ketiga,” Tirto.Id, Oktober 14, 2019.
presiden oleh MPR seperti halnya yang terjadi pada era Abdurahman Wahid. Disamping
itu hal ini juga tak lepas dari konflik politik yang ingin mengubah konstitusi Undang
Undang Dasar 19453
Untuk pihak-pihak yang ingin kembali ke UUD 1945 sebelum amandemen mereka menilai
karena amandemen pada UUD 1945 dinilai hanya menguntungkan sebagian pihak saja,
katakanlah seperti saat ini, pada saat Presiden Megawati Soekarnoputri terdapat dua kali
amandemen UUD 1945, tidak bisa dipungkiri hal ini juga berdampak pada Partai yang
sama yang saat ini berkuasa di Indonesia saat ini. Walaupun amandemen UUD 1945 telah
dilakukan sebelum zamannya Megawati, fraksi-fraksi ini menilai Amandemen ketiga dan
keempat UUD 1945 merupakan amandemen yang paling berpengaruh bagi Konstitusi
Undang Undang Dasar 1945.4
5. Sistem ekonomi Pancasila adalah sistem ekonomi gabungan dari sistem ekonomi sosialis
dan Kapitalis. Ekonomi Pancasila merupakan perwujudan dari Walfare State yang telah
disesuaikan dengan budaya lokal Indonesia. Untuk mewujudkan ekonomi Pancasila,
pengelolaan ekonomi harus berdasarkan demokrasi ekonomi dimana rakyat memiliki
keselarasan dan kebebasan dalam kegiatan ekonomi. Jadi, dalam kegiatan
perekonomian Pancasila ini dilakukan dari, oleh dan untuk rakyat dibawah
pengawasan pemerintah. Sedangkan untuk pelaku ekonomi Pancasila dibagi
menjadi; BUMN, Koperasi, BUMS.5
Ekonomi kapitalis beranggapan bahwa Negara lah yang berhak menentukan dan
merumuskan kebijakan-kebijakan ekonomi dan serta menjadi pusat dari perekonomian,
artinya semua kegiatan ekonomi berpusat pada negara, dan setiap warganya berstatus
sebagai pegawai negara. Sedangkan ekonomi Kapitalis adalah sistem ekonomi pasar yang
dimana sistem perekonomian berpusat pada pasar dan pemodal menguasai sektor
perekonomian, hal ini akan menyebabkan terjadinya kesenjangan sosial antara kaum
pemodal yang semakin kaya dengan kaum proletar.
Sistem ekonomi Pancasila menggabungkan dua hal tersebut dikarekan jika Indonesia
menerapkan sistem ekonomi terpimpin maka perkonomian di Indonesia akan sulit untuk
maju dan kreativitas masyarakat dibatasi dan sistem perekonomian cenderung sentralistik,
sedangkan apabila diterapkan sistem ekonomi pasar atau dalam hal ini dikenal sebagai
sistem ekonomi kapitalis. Maka sistem perekonomian Indonesia hanya akan dikuasai oleh
pihak-pihak tertentu saja, kendati demikian maka Pemerintah membuat sistem ekonomi
campuran, dimana masyarakat bebas untuk memilih untuk menjalankan sistem
perekomian terpusat yang dalam hal ini menjadi bagian dari pegawai negara maupun
mendirikan usaha sendiri sebagai bentuk ekonomi swasta

3 Ahmad dan Novendri M. Nggilu, “Denyut Nadi Amandemen Kelima UUD 1945 melalui Pelibatan Mahkamah Konstitusi
sebagai Prinsip the Guardian of the Constitution,” Jurnal Konstitusi 16, no. 4 (2020): 785.
4 Iswara N Raditya, “Amandemen UUD 1945 Tahun 2002: Sejarah Isi & Perubahan Keempat,” Tirto.Id, Oktober 15, 2019.
5 Panjaitan Mangasi, “Implementasi Sistem Ekonomi Pancasila Guna Mencapai Pertumbuhan Ekonomi Berkualitas”

(Universitas Mpu Tantular, 2019).

Anda mungkin juga menyukai