Imam Buhari
Muhammad Rizqi Aghrobi
Dhimas Tripratama
Moh. Farid kholifatur rizqi
Implementasi Strategi adalah jumlah keseluruhan aktivitas dan pilihan yang dibutuhkan untuk
dapat menjalankan perencanaan strategis. Implementasi strategis merupakan proses dimana
beberapa strategi dan kebijakan diubah menjadi tindakan melalui pengembangan program,
anggaran dan prosedur. Walaupun implementasi biasanya baru dipertimbangkan setelah
strategi dirumuskan, akan tetapi implementasi merupakan kunci suksesnya dari manajemen
strategi. Perumusan strategi dan implementasi strategi harus dilihat seperti dua sisi mata
uang.
Pengertian yang cukup luas manajemen strategi menunjukkan bahwa manajemen
merupakan suatu sistem satu kesatuan yang memiliki berbagai komponen yang saling
berhubungan dan saling mempengaruhi, dan bergerak secara serentak kearah yang sama pula.
Komponen pertama adalah Perencanaan Strategi dengan unsur-unsurnya yang terdiri dari
Visi, Misi, Tujuan strategi organisasi. Sedang komponen kedua adalah Pelaksanaan
Operasional dengan unsur-unsurnya adalah sasaran atau Tujuan Operasional, Pelaksanaan
fungsi-fungsi manajemen berupa fungsi pengorganisasian, fungsi pelaksanaan dan fungsi
penganggaran, kebijaksanaan situasional, jaringan kerja internal dan eksternal, fungsi kontrol
dan evaluasi serta umpan balik
Banyak perusahaan atau organisasi yang banyak menghamburkan sumberdayanya
(uang, waktu, tenaga) untuk mengembangkan rencana strategik yang “ampuh”. Namun kita
harus ingat bahwa perubahan hanya akan terjadi melalui suatu action (implementasi), bukan
sekedar perencanaan. Rumusan strategi yang secara teknis kurang sempurna jika
diimplementasikan dengan baik, maka akan didapat hasil yang lebih baik dibandingkan
dengan rumusan strategi yang sempurna namun hanya “ di atas kertas”. Hal ini didukung
oleh sebuah hasil penelitian pada 31 industri manufaktur di mana hasilnya menunjukkan
bahwa kinerja yang diperoleh perusahaan tidak sekedar ditentukan oleh strategi yang
dimiliki, namun lebih disebabkan karena efektivitas perusahaan dalam mengimplementasikan
strategi tersebut.
Seperti dikutip Hunger (1995) terhadap hasil survei terhadap 93 perusahaan yang
masuk daftar Fortune 500 menunjukkan bahwa setengah dari perusahaan-perusahaan tersebut
menemui 10 macam problem ketika mengimplementasikan sebuah strategi
perubahan. Berikut adalah kesepuluh problem tersebut yang disusun berdasarkan tingkat
frekuensi kejadian.
1. Implementasi berjalan lebih lambat dibanding dengan perencanaan awalnya
2. Munculnya berbagai masalah yang tidak terduga
3. Koordinasi dalam implementasi tersebut tidak efektif
4. Perusahaan memberi perhatian yang berlebihan terhadap aktivitas persaingan dan
penanganan krisis sehingga kurang memperhatikan implementasi yang harus dijalankan
5. Kemampuan SDM yang terlibat dalam implementasi strategi kurang
6. Pendidikan dan pelatihan SDM di tingkat bawah kurang memadai
7. Tidak terkendalinya faktor-faktor lingkungan eksternal
8. Kualitas kepemimpinan dan pengarahan dari para manajer departemen kurang memadai
9. Tidak jelasnya implementasi pada tugas dan aktivitas kunci
10. Pemantauan aktivitas oleh sistem informasi yang dimiliki perusahaan kurang memadai
Ketika membicarakan perubahan, ada jargon yang selalu didengungkan, yaitu:”Di dunia ini
tidak ada sesuatu yang pasti kecuali perubahan itu sendiri”. Ada banyak aspek yang memicu
perubahan, baik yang berasal dari internal maupun eksternal perusahaan. Dalam hal ini,
perusahaan harus menganalisis perubahan yang akan terjadi seandainya formulasi strategi
yang telah disepakati bersama diimplementasikan. Melalui analisis ini perusahaan
memperhitungkan secara rinci seberapa besar perusahaan akan berubah, apakah secara
sangat sederhana dimana tidak ada perubahan strategi yang signifikan, sampai kepada
perubahan yang kompleks, misalnya merubah misi perusahaan. Perubahan strategi dapat
diklasifikasikan dalam 5 level perubahan, di mana semakin besar perubahan maka akan
semakin kompleks usaha untuk mengimplementasi.
Karena budaya perusahaan mempunyai pengaruh kuat terhadap perilaku seluruh pegawai,
maka budaya perusahaan juga berpengaruh besar dalam mempengaruhi kemampuan
perusahaan dalam mengubah arah strateginya. Perubahan dalam misi, sasaran, strategi atau
kebijakan suatu perusahaan, kemungkinan akan gagal jika dalam perusahaan tersebut ada
pihak yang melakukan oposisi secara kuat terhadap budaya yang dianut. Oleh karena itu
dapat dikatakan bahwa jika implementasi suatu strategi akan mengakibatkan suatu
perubahan, dan langkah-langkah untuk melakukan perubahan tersebut dalam praktiknya
tidak sesuai dengan budaya perusahaan tersebut, maka ada kemungkinan akan timbul
penolakan atau hambatan-hambatan. Sedangkan jika langkah-langkah yang diambil sesuai
dengan budaya perusahaan tersebut, maka proses implementasi strategi akan lebih mudah
dilakukan.
2. Permasalahan Pemasaran
Terkini Perusahaan-perusahaan dan organisasi-organisasi seharusnya mendorong
karyawan mereka untuk menciptakan wikis-situs yang memudahkan pengguna untuk
menambahkan, menghapus dan menyunting konten berkenaan dengan pertanyaan-
pertanyaan yang sering kali ditanyakan dan informasi di seluruh rantai nilai dari
aktivitas-aktivitas di seluruh perusahaan. Perusahaan seharusnya memberikan insentif
kepada pelanggan untuk membagi pemikiran mereka, opini, dan pengalaman-
pengalaman dalam situs perusahaan, mendorong pelanggan untuk membuat jaringan
antara mereka sendiri berdasarkan topik pilihan mereka di situs perusahaan, sehingga
situs perusahaan tidak seluruhnya mengenai perusahaan, itu sema seharusnya
mengenai pelanggan.
3. Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah variabel yang penting dalam implementasi strategi karena
setidaknya tiga alasan utama. Pertama, strategi-strategi seperti pengembangan pasar,
pengembangan produk, penetrasi pasar, dan diversifikasi diperlukan membutuhkan
peningkatan penjualan melalui adanya pasar dan produk baru. Kedua, segmentasi
pasar memungkinkan perusahaan untuk beroperasi dengan sumber daya terbatas
karena produksi massal, distribusi massal, dan iklan massal tidak diperlukan.
Terakhir, keputusan segmentasi pasar secara langsung memengaruhi variabel bauran
pemasaran: produk, distribusi, promosi, dan harga.
a. Segmentasi pasar berbasis retensi
Gagasan dari segmentasi berbasis retensi adalah untuk menyesuaikan pelanggan aktif
dengan pelanggan dari data retensi hestorikal yang membagi atribut serupa.
b. Apakah internet membuat segmentasi pasar lebih mudah.
Benar. Segmen dari orang-orang yang ingin dicapai secara online oleh pemasar dapat
ditetapkan dengan lebih akurat daripada segmen orang-orang yang diraih melalui
bentuk media tradisional, seperti televisi, radio dan majalah.
PRODUK DITRIBUSI PROMOSI PROMOSI Kualitas Fitur dan pilihan Gaya Nama
merek Kemasan Lini produk Garansi Tingkat pelayanan Layanan lain Saluran
distribusi Cakupan distribusi Lokasi outlet Wilayah penjualan Lokasi dan tingkat
persediaan Alat transportasi Iklan Penjualan langsung (personal selling) Promosi
penjualan publisitas Tingkat harga Diskon dan potongan penjualan Termin
pembayaran.
4. Pemosisian Produk/Pemetaan Perseptual
Pemosisian merupakan pengembangan skema representasi yang mencerminkan
produk atau jasa anda dibandingkan dengan pesaing dalam dimensi yang penting bagi
kesuksesan dalam industri. Karena hanya dua kriteria yang dapat diuji pada peta
pemosisian produk, peta berganda seringkali digunakan untuk menilai berbagi
pendakatan ke implementasi strategi. Strategi pemosisian produk yang efektif
memenuhi dua kriteria: (1) hal tersebut secara unik membedakan perusahaan dalam
persaingan, dan (2) menmbawa konsumen untuk mengharapkan layanan yang sedikit
berbeda dari yang akan atau bisa diberikan konsumen. Peta pemosisian produk, atau
peta perseptual menunjukkan persepsi pelanggan dari berbagi otomobil pada dua
dimensi dari yang mencolok, konservatif, berkelas juga terjangkau. Peta perseptual
dapat membantu pemasar menjadi lebih efektif dalam menggunakan uang untuk
mempromosikan produk.
5. Permasalahan Keuangan dan Akuntansi
Beberapa keuangan dan akuntansi berpusat ke implementasi strategi adalah
memperoleh modal yang dibutuhkan, mengembangkan laporan keuangan
diproyeksikan, menyiapkan anggaran keuangan, dan mengevaluasi nilai sebuah
bisnis.
a. Mendapatkan modal untuk implementasi strategi
Implementasi strategi yang sukses terkadang membutuhkan tambahan modal.
Disamping laba bersih dari operasi dan penjualan aset, dua sumber dasar
perolehan modal untuk sebuah organisasi adalah pinjaman dan setoran modal.
Secara teoritis, suatu perusahaan harus memiliki jumlah pinjaman yang cukup
dalam struktur modalnya untuk mendorong pengembalian atas investasi (return on
invesment-ROI) dengan mengaplikasikan utang ke produk dan memperkirakan
pendapatan akan lebih besar dari biaya yang ditimbulkan utang tersebut.
b. Proyeksi laporan keuangan
Analisis proyeksi laporan keuangan adalah teknik utama dalam implementasi
strategi sentral karena memungkinkan organisasi untuk memeriksa hasil yang
diharapkan dari berbagai tindakan dan pendekatan.
Terdapat enam langkah dalam melakukan analisis keuangan terproyeksi:
Menyiapkan laporan laba rugi yang diproyeksikan sebelum laporan posisi
keuangan.
Menggunkan persentase dari metode penjualan ke proyek beban pokok
penjualan dan akun-akun pengeluaran di laporan keuangan.
Hitunglah proyeksi laba bersih.
Mengurangi laba bersih dengan dividen yang akan dibayar ada tahun depan.
Proyeksikan pos-pos di laporan keuangan.
Daftar komentar pada laporan yang diproyeksikan.
Research and development (R&D) adalah salah satu bagian paling penting dalam pembuatan
produk atau jasa baru dari sebuah perusahaan. Ketika ingin unggul dari kompetitor, tentu
kamu tidak bisa diam di satu tempat dan melakukan hal yang itu-itu saja. Harus selalu ada
gebrakan baru, agar perusahaan atau bisnis kecil yang kamu jalankan tetap satu langkah di
depan kompetitor. Tenang saja, Glints sudah menyiapkan penjelasan mengenai apa
itu research and development, tipe-tipenya, dan berbagai macam keuntungan
menjalankannya.