Anda di halaman 1dari 19

SYARAT – SYARAT TEKNIS

1.1. Uraian Pekerjaan


1. Lingkup Pekerjaan :
a. Pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor adalah Pembangunan
Konstruksi Kolam Bundar Kluster Kawasan Tambak Udang, istilah
“Pekerjaan“ mencakup semua penyediaan tenaga kerja (tenaga ahli, tukang,
buruh dan lainnya), bahan bangunan dan peralatan/perlengkapan yang
diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan termaksud.
b. Pekerjaan harus diselesaikan seperti yang dimaksud dalam RKS, gambar-
gambar rencana, berita acara rapat penjelasan pekerjaan serta agenda yang
disampaikan selama pelaksanaan dengan rincian secara garis besar sebagai
berikut:
1) Pekerjaan Persiapan
2) Pekerjaan Pematangan Lahan
3) Pekerjaan Kolam Bundar
4) Pekerjaan Bak Sedimentasi Dan Pengeringan
5) Pekerjaan Bak Tandon Air Laut, Tawar Dan Aerasi
6) Pekerjaan Bak Kontrol Dan Saluran Pembuang
7) Pekerjaan Instalasi Air
8) Pekerjaan Listrik Pompa
2. Sarana Pekerjaan :
Untuk kelancaran pekerjaan pelaksanaan di lapangan, Kontraktor
menyediakan :
a. Tenaga Pelaksana yang selalu ada di lapangan, tenaga kerja yang terampil
dan cukup jumlahnya dengan kapasitas yang memadai dengan pengalaman
untuk prasarana gedung.
b. Bahan-bahan bangunan harus tersedia di lapangan dengan jumlah yang
cukup dan kualitas sesuai dengan spesifikasi teknis.
c. Melaksanakan tepat sesuai dengan time schedule.
3. Cara Pelaksanaan :
Pekerjaan harus dilaksanakan dengan penuh keahlian, dan sesuai dengan
syarat-syarat (RKS), gambar rencana, Berita Acara Penjelasan serta mengikuti
petunjuk dan keputusan Pengawas lapangan dan Direksi Teknis.

1.2. Jenis Dan Mutu Bahan


Jenis dan mutu bahan yang dipakai diutamakan produksi dalam negeri
sesuai dengan Keputusan bersama Menteri Perdagangan dan Koperasi, Menteri
Perindustrian dan Menpen. No.: 472/Kop/XII/80, No.: 813/Menpen/1980, No.:
64/Menpen/1980, Tanggal 23 Desember 1980.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Konstruksi Kolam Bundar Kluster Kawasan Tambak Udang BBPBL Lampung 1
1.3. Gambar – Gambar
RKS ini dilampiri :
1. Gambar kerja arsitektur/Sipil.
2. Gambar Pelengkap dan Detail Khusus.

1.4. Peraturan Teknis Pembangunan Yang Digunakan


1. Dalam melaksanakan Pekerjaan, kecuali bila ada ketentuan lain dalam
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini, berlaku dan mengikat ketentuan-
ketentuan di bawah ini termasuk segala perubahan dan tambahannya :
a. Peraturan Presiden RI Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pedoman
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan perubahannya;
b. Peraturan Umum Bahan Bangunan di Indonesia 1982;
c. Peraturan umum dari Dinas Keselamatan Kerja Departemen Tenaga
Kerja;
d. Spesifikasi bahan bangunan bagian A : SK SNI S-04-1989-F;
2. Untuk melaksanakan pekerjaan dalam pasal 1 ayat 1 tersebut di atas
berlaku dan mengikat pula :
a. Gambar Kerja yang dibuat Perencana, termasuk juga gambar-gambar
detail yang diselesaikan oleh Kontraktor dan sudah disahkan/disetujui
Direksi.
b. Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS).
c. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.
d. Berita Acara Penetapan Pemenang Penyedia Barang/Jasa.
e. Surat Keputusan Penetapan Penyedia Barang/Jasa.
f. Surat Penawaran dan lampiran-lampirannya.
g. Jadwal Pelaksanaan (Tentative Time Schedule) yang telah disetujui
Direksi.

1.5. Penjelasan Rks Dan Gambar


1. Kontraktor wajib meneliti semua gambar dan Rencana Kerja dan Syarat-
syarat (RKS) termasuk tambahan dan perubahannya yang dicantumkan
dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing).
2. Bila gambar tidak sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS),
maka yang mengikat/berlaku adalah RKS. Bila suatu gambar tidak sesuai
dengan gambar yang lain, maka gambar yang mempunyai skala yang lebih
besar yang berlaku, begitu pula apabila dalam RKS tidak dicantumkan
sedangkan gambar ada, maka gambarlah yang mengikat.
3. Bila perbedaan-perbedaan ini menimbulkan keraguan-keraguan sehingga
dalam pelaksanaan menimbulkan kesalahan, Kontraktor wajib menanyakan
kepada Direksi/Pengawas Lapangan dan Kontraktor mengikuti keputusan
dalam rapat.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Konstruksi Kolam Bundar Kluster Kawasan Tambak Udang BBPBL Lampung 2
1.6. Jadwal Pelaksanaan
1. Sebelum mulai pekerjaan nyata di lapangan Kontraktor wajib membuat
Rencana Kerja Pelaksanaan dan bagian-bagian pekerjaan berupa Bar-chart
dan curve bahan/tenaga.
2. Rencana kerja tersebut harus sudah mendapat persetujuan terlebih dahulu
dari Direksi/Pengawas Lapangan, paling lambat dalam waktu 15 (lima belas)
hari kalender setelah SPPBJ diterima Kontraktor. Rencana Kerja yang telah
disetujui oleh Direksi/Pengawas Lapangan, akan disahkan oleh Pemberi
Tugas.
3. Kontraktor wajib memberikan salinan Rencana Kerja rangkap 4 (empat)
kepada Direksi/Pengawas Lapangan, satu salinan Rencana Kerja harus
ditempel pada dinding di bangsal Kontraktor di lapangan yang selalu diikuti
dengan grafik kemajuan (prestasi kerja).
4. Direksi/Pengawas Lapangan akan menilai prestasi pekerjaan Kontraktor
berdasarkan Rencana Kerja tersebut.

1.7. Kuasa Kontraktor Di Lapangan


1. Di lapangan pekerjaan, Kontraktor wajib menunjuk seorang kuasa
Kontraktor atau biasa disebut Pelaksana yang cakap untuk memimpin
pelaksanaan pekerjaan di lapangan dan mendapat kuasa penuh dari
Kontraktor, berpendidikan minimal STM atau sederajat dengan pengalaman
minimum 3 (tiga) tahun.
2. Dengan adanya Pelaksana, tidak berarti bahwa Kontraktor lepas tanggung
jawab sebagian maupun keseluruhan terhadap kewajibannya.
3. Kontraktor wajib memberi tahu secara tertulis kepada Direksi/Pengawas
Lapangan, nama dan jabatan Pelaksana untuk mendapatkan persetujuan.
4. Bila kemudian hari menurut pendapat Direksi/Pengawas Lapangan,
Pelaksana kurang mampu atau tidak cakap memimpin pekerjaan, maka
akan diberitahu kepada Kontraktor secara tertulis untuk menggantinya
dengan personil yang memenuhi syarat.
5. Dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah dikeluarkan Surat Pemberitahuan,
Kontraktor harus sudah menunjuk Pelaksana baru atau Kontraktor sendiri
(penanggung jawab/Direktur Perusahaan) yang akan memimpin
pelaksanaan.

1.8. Tempat Tinggal (Domisili) Kontraktor Dan Pelaksana


1. Untuk menjaga kemungkinan diperlukannya jam kerja apabila terjadi hal-
hal mendesak, kontraktor dan pelaksana wajib memberitahukan secara
tertulis, alamat dan nomor telepon di lokasi kepada Direksi/Pengawas
Lapangan.
2. Alamat Kontraktor dan pelaksana diharapkan tidak berubah-ubah selama
pekerjaan. Bila terjadi perubahan alamat, Kontraktor dan pelaksana wajib
memberitahukan secar tertulis.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Konstruksi Kolam Bundar Kluster Kawasan Tambak Udang BBPBL Lampung 3
1.9. Penjagaan Keamanan Di Lapangan Pekerjaan
1. Kontraktor wajib menjaga keamanan lapangan terhadap barang-barang
milik Proyek, Direksi/Pengawas Lapangan dan milik pihak ketiga yang ada
di lapangan.
2. Bila terjadi kehilangan bahan-bahan bangunan yang telah disetujui
Direksi/Pengawas Lapangan, baik yang telah dipasang maupun yang belum,
menjadi tanggung jawab kontraktor dan tidak akan diperhitungkan dalam
biaya pekerjaan tambah.
3. Apabila terjadi kebakaran, kontraktor bertanggung jawab atas akibatnya
baik yang berupa barang-barang maupun keselamatan jiwa. Untuk itu
kontraktor diwajibkan menyediakan alat-alat pemadam kebakaran yang siap
dipakai yang ditempatkan di tempat-tempat yang akan ditetapkan oleh
Direksi/Pengawas Lapangan.

1.10. Jaminan Dan Keselamatan Kerja


1. Kontraktor diwajibkan menyediakan obat-obatan menurut syarat-syarat
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK) yang selalu dalam keadaan
siap pakai di lapangan, untuk mengatasi segala kemungkinan musibah bagi
semua petugas dan pekerja lapangan.
2. Kontraktor wajib menyediakan air minum yang bersih dan memenuhi
syarat-syarat bagi semua petugas dan pekerja yang ada di bawah kekuasaan
kontraktor.
3. Kontraktor wajib menyediakan air bersih, kamar mandi dan WC yang layak
dan bersih bagi semua petugas dan pekerja. Membuat tempat penginapan di
dalam lapangan pekerjaan untuk para pekerja tidak diperkenankan, kecuali
untuk penjaga keamanan.
4. Segala hal yang menyangkut jaminan sosial dan keselamatan sesuai dengan
peraturan perundang undangan yang berlaku.

1.11. Alat-Alat Pelaksanaan


Semua alat-alat untuk pelaksanaan pekerjaan harus disediakan oleh
Kontraktor, sebelum pekerjaan secara fisik dimulai dalam keadaan baik dan siap
dipakai, antara lain :
1. Perlengkapan penerangan untuk pekerjaan lembur.
2. Alat-alat lainnya yang sesuai dengan pekerjaan yang dilaksanakan.

1.12. Situasi Dan Ukuran


1. Pekerjaan tersebut dalam pasal VI.01 adalah pekerjaan lanjutan, sesuai
dengan gambar.
2. Ukuran – ukuran dalam gambar ataupun dalam RKS merupakan garis besar
pelaksanaan.
3. Kontraktor wajib meneliti situasi tapak, terutama keadaan bangunan, sifat
dan luas pekerjaan, dan hal – hal yang dapat mempengaruhi harga
penawaran.
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Konstruksi Kolam Bundar Kluster Kawasan Tambak Udang BBPBL Lampung 4
4. Kelalaian atau kekurang telitian kontraktor dalam hal ini tidak dijadikan
alasan untuk menggagalkan tuntutan.

1.13. Syarat–Syarat Cara Pemeriksaan Bahan Bangunan


1. Semua bahan bangunan yang didatangkan harus memenuhi syarat – syarat
yang ditentukan pasal VI.02.
2. Semua bahan bangunan yang akan dipergunakan harus diperiksakan
dahulu kepada Direksi/Pengawas Lapangan untuk mendapatkan
persetujuan.
3. Bahan bangunan yang telah didatangkan oleh Kontraktor di lapangan
pekerjaan, tetapi ditolak pemakaiannya oleh Direksi/Pengawas Lapangan,
harus segera dikeluarkan dari lapangan pekerjaan selambat - lambatnya
dalam waktu 2 x 24 jam terhitung dari jam penolakan.
4. Pekerjaan atau bagian pekerjaan yang telah dilakukan kontraktor tetapi
ternyata ditolak Direksi/Pengawas Lapangan, harus segera dihentikan dan
selanjutnya dibongkar atas biaya kontraktor dalam waktu yang ditetapkan
oleh Direksi/Pengawas Lapangan.

1.14. Pemeriksaan Pekerjaan


1. Sebelum memulai pekerjaan lanjutan yang apabila bagian pekerjaan ini
telah selesai, akan tetapi belum diperiksa oleh Direksi/Pengawas Lapangan,
Kontraktor diwajibkan meminta kepada Direksi/Pengawas Lapangan.
2. Kemudian jika Direksi/Pengawas Lapangan telah menyetujui bagian
pekerjaan tersebut, Kontraktor dapat meneruskan pekerjaannya.
3. Bila permohonan pemeriksaan itu dalam waktu 2 x 24 jam (dihitung dari
jam diterimanya permohonan pemeriksaan , tidak terhitung hari libur/hari
raya), tidak dipenuhi oleh Direksi/Pengawas Lapangan, Kontraktor dapat
meneruskan pekerjaannya dan bagian yang sebenarnya diperiksakan
dianggap telah disetujui Direksi/Pengawas Lapangan. Hal ini dikecualikan
bila Direksi/Pengawas Lapangan meminta perpanjangan waktu.
4. Bila Kontraktor melanggar ayat 1 pasal ini, Direksi/Pengawas Lapangan
berhak memerintahkan membongkar bagian pekerjaan sebagian atau
seluruhnya untuk memperbaiki, biaya pembongkaran dan pemasangan
menjadi tanggungan Kontraktor.

1.15. Kenaikan Harga/Force Majeure


1. Kenaikan harga yang bersifat biasa tidak dapat mengajukan klaim.
2. Kenaikan harga yang diakibatkan kebijaksanaan moneter oleh Pemerintah
dan bersifat nasional dapat mengajukan klaim sesuai petunjuk yang
dikeluarkan oleh Pemerintah RI.
3. Semua kerugian akibat Force Majeure yang dikarenakan gempa bumi, angin
puyuh, badai topan, kerusuhan, peperangan dan semua kejadian karena
faktor alam serta kejadian tersebut dibenarkan oleh Pemerintah bukan
menjadi tanggungan Kontraktor.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Konstruksi Kolam Bundar Kluster Kawasan Tambak Udang BBPBL Lampung 5
1.16. Pekerjaan Tambah/Kurang
1. Tugas mengerjakan pekerjaan tambah/kurang diberitahukan dengan tertulis
dalam buku harian oleh Direksi/Pengawas Lapangan serta persetujuan
Pemberi Tugas.
2. Pekerjaan tambah / kurang hanya berlaku bila memang nyata-nyata ada
perintah tertulis dari Direksi/Pengawas Lapangan atas persetujuan Pemberi
Tugas.
3. Biaya pekerjaan tambah / kurang akan diperhitungkan menurut daftar
harga satuan pekerjaan, yang dimaksudkan oleh Kontraktor yang
pembayarannya diperhitungkan bersama-sama angsuran terakhir.
4. Untuk pekerjaan tambah yang harga satuannya tidak tercantum dalam
harga satuan yang dimasukkan dalam penawaran, harga satuannya akan
ditentukan lebih lanjut oleh Direksi/Pengawas Lapangan bersama-sama
Kontraktor dengan persetujuan Pemberi Tugas.
5. Adanya Pekerjaan Tambah tidak dapat dijadikan alasan sebagai penyebab
kelambatan penyerahan pekerjaan, tetapi Direksi/Pengawas Lapangan dapat
mempertimbangkan perpanjangan waktu karena adanya pekerjaan tambah
tersebut.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Konstruksi Kolam Bundar Kluster Kawasan Tambak Udang BBPBL Lampung 6
METODE PELAKSANAAN

1.1. Metode Pelaksanaan


Untuk mencapai hasil yang optimal (sesuai dengan rencana, biaya,
kualitas dan waktu), metodologi ini disusun untuk dilaksanakan di
lapangan sesuai budget dan kualitas yang diinginkan. Dalam pekerjaan ini
kami sebagai peserta seleksi pengadaan jasa konstruksi ini mengusulkan
metode pelaksanaan konstruksi yang tersusun dalam proses kegiatan
berikut ini.

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN PERSIAPAN

A. Metode Pekerjaan Persiapan


Sebelum pekerjaan utama dikerjakan, terlebih dahulu dilaksanakan
pekerjaan persiapan. Pekerjaan persiapan diperlukan untuk menyiagakan
berbagai hal yang diperlukan untuk proses pelaksanaan pekerjaan pematangan
lahan agar pada saat kegiatan dimulai semua bahan dan perlengkapan kerja
yang dibutuhkan sudah siap ditempat. Dengan persiapan yang matang,
diharapkan dapat mencapai efisiensi waktu pelaksanaan pekerjaan.
Setelah memperoleh SPMK, Kontraktor segera membuat dan
mengirimkan surat pemberitahuan akan dimulainya pekerjaan kepada pejabat
pembuat komitmen, direksi pekerjaan dan pihak lainnya yang terkait dengan
pekerjaan ini. Surat ini sebagai sarana koordinasi untuk mematangkan
persiapan pekerjaan dilapangan.
Pekerjaan persiapan yang akan dilaksanakan meliputi beberapa
kegiatan, yang antara lain sebagai berikut :
1. Pembuatan dan pemasangan papan nama proyek;
2. Mobilisasi tenaga kerja;
3. Pengadaan kantor dan gudang bahan;
4. Pembersihan lokasi;
5. Pengadaan air;
6. Pengukuran kembali;
7. Pembuatan gambar kerja (shop drawing);
8. Pengadaan fasilitasi peralatan sementara;
9. Penyusunan program K3 dan pengadaan alat pelindung diri (APD);
10. Penyiapan perlengkapan administrasi dan dokumentasi lapangan;
11. Mobilisasi peralatan.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Konstruksi Kolam Bundar Kluster Kawasan Tambak Udang BBPBL Lampung 7
Gambaran umum masing – masing kegiatan persiapan ini dapat
dipaparkan sebagai berikut :
1. Pembuatan Dan Pemasangan Papan Nama Proyek
Kegiatan persiapan diawali dengan pembuatan papan nama
proyek, nama yang berisi informasi umum proyek. Informasi umum
proyek ini menjadi konsumsi publik, sehingga papan nama proyek
ditempatkan dilokasi yang mudah dijangkau dan terlihat jelas bagi orang
yang berada dilokasi tersebut.
Informasi proyek yang perlu dicantumkan dipapan nama proyek
antara lain :
a. Nama pekerjaan
b. Lokasi kegiatan
c. Tanggal kontrak
d. Nama kontraktor pelaksana
e. Nama konsultan pengawas
f. Nama instansi pemberi tugas
g. Nilai kontrak dan sumber pembiayaan
h. Waktu pelaksanaan pekerjaan
120CM

JENIS KEGIATAN :

PEKERJAAN :

LUASAN :

NO KONTRAK : 80CM

WAKTU PELKASANAAN :

JANGKA WAKTU :

NILAI KONTRAK :

SUMBER DANA / TA :

PEMILIK PEKERJAAN :

KONTRAKTOR :

KONSULTAN PENGAWAS :

KONSULTAN PERENCANA :

2. Mobilisasi Tenaga Kerja


Mobilisasi tenaga merupakan kegiatan menghadirkan tenaga
kerja yang telah direkrut sesuai dengan kebutuhan pekerjaan dilokasi.
Tenaga yang dihadirkan dilapangan meliputi tenaga ahli, tenaga
penunjang, dan pekerja ( mandor, kepala tukang, tukang, pekerja) sesuai
dengan personal dalam susunan organisasi pelaksanaan pekerjaan
pematangan lahan dilapangan.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Konstruksi Kolam Bundar Kluster Kawasan Tambak Udang BBPBL Lampung 8
3. Pengadaan Kantor Dan Gudang
Pembuatan kantor dalam pelaksanaan proyek ini. Untuk Ruang
kantor didalamnya dilengkapi meja, kursi, gambar kerja, time schedule,
struktur organisasi proyek, papan tulis, alat pemadam kebakaran, buku
tamu, buku direksi dan laporan harian proyek. Ruang ini digunakan sebagai
kantor sementara kontraktor dan dipakai sewaktu-waktu perlu
dilakukannya rapat kerja. Gudang penyimpanan bahan ini dibuat untuk
tempat bahan material yang sifatnya untuk menjaga keselamatan dari
bahan tersebut. Untuk Gudang penyimpanan semen, tempatnya harus baik
sehingga terlindung dari kelembaban atau keadaan cuaca lain yang
merusak. Lantai penyimpanan harus kuat dan berjarak minimal 30cm dari
permukaan tanah. Letak gudang bahan dibuat pada tempat yang mudah
dijangkau dan mudah dicapai dalam proses bongkar muat material yang
akan digunakan.
4. Pembersihan Lokasi
Langkah pertama sebelum melaksanakan pekerjaan galian dan
timbunan yaitu melakukan pekerjaan pembersihan lokasi
pekerjaan / striping. Pembersihan area tersebut dilakukan menggunakan
alat berat berupa bulldozer dan dibantu dengan tenaga manusia yang
dibantu menggunakan alat pembersihan seperti chainsaw, cangkul
dll. Pekerjaan pembersihan ini dilakukan sampai area pematangan
lahan terlihat bebas dari segala puing – puing dan tumbuhan liar.
Pepohonan yang berukuran besar harus ditebang dan akarnya
didongkel. Semua penebangan harus mendapatkan ijin dari dari Direksi.
Selanjutnya juga dilakukan pekerjaan striping atau pengupasan lapisan
permukaan tanah. Pekerjaan pengupasan ini dilakukan untuk merapikan
tanah yang sudah dilakukan pekerjaan perintisan. Pekerjaan ini
dilaksanakan pada semua bidang areal pekerjaan dimana akan dilakukan
pekerjaan timbunan. Setelah lahan bersih maka areal yang akan ditimbun
tersebut dikupas dengan menggunakan bulldozer dengan tebal ±15 cm
atau sesuai spesifikasi teknik dengan persetujuan direksi pekerjaan. Hasil
kupasan yang banyak mengandung rumput, semak – semak dan akar
bekas pendongkelan harus dibuang keluar lokasi proyek.
5. Pengadaan Air Bersih
Air bersih harus tersedia cukup di lokasi proyek. Air bersih akan
diadakan untuk keperluan sehari-hari Kantor Kontraktor dan Kantor
Konsultan, pekerja yang tinggal di barak, dan untuk air kerja. Air bersih
yang disediakan harus memenuhi syarat teknis termasuk kebutuhan sangat
vital dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan memenuhi syarat
kesehatan. Oleh karena itu tidak asal air bisa digunakan untuk air kerja,
karena akan berdampak pada kualitas bangunan. Jika di lapangan
belum/tidak terdapat sumber air bersih, maka akan dibuat sumur bor, dan
jika secara teknis ternyata hasil air dari sumur bor tersebut tidak memenuhi
syarat, maka akan didatangkan air untuk kebutuhan kerja konstruksi dari
tempat lain. Perapihan kembali instalasi air bersih akan dilakukan setelah
pekerjaan selesai.
6. Kegiatan Pengukuran Kembali
Data ukur harus benar-benar akurat. Pengukuran kembali perlu

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Konstruksi Kolam Bundar Kluster Kawasan Tambak Udang BBPBL Lampung 9
dilakukan untuk memeriksa kecocokan data yang telah ada dengan lahan
eksisting. Pada gambat layout perlu diperiksa posisi titik bench mark
(BM), koordinat yang ada di lapangan harus benar-benar sesuai dengan
gambar kerja. Jika terjadi perbedaan atau pergeseran titik koordinatnya,
maka segera dilaporkan ke konsultan pengawas dan direksi teknis untuk
mencari jalan keluarnya dengan tetap dengan mengacu pada Rencana Kerja
dan Syarat-syarat (RKS) dalam Dokumen Kontrak. Untuk mendapatkan
hasil yang lebih optimal dalam menentukan elevasi dan leveling pondasi,
akan dilakukan survei ulang titik-titik pondasi menggunakan alat
theodolith dan waterpass, dengan mengacu pada data titik BM yang ada
dalam gambar kerja.
7. Pembuatan Shop Drawing
Gambar kerja lapangan harus dibuat sebelum konstruksi
dilakukan. Gambar kerja lapangan (shop drawing) akan dibuat sebelum
memulai pekerjaan. Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi, gambar
ditail (shop drawing) akan dibuat sebagai lampiran pada setiap ijin
pelaksanaan pekerjaan untuk disetujui oleh konsultan
pengawas/manajemen konstruksi dan direksi teknis (kelak setelah
pekerjaan konstruksi selesai dilaksanakan, shop drawing tersebut
didokumentasikan menjadi as built drawing sebagai bentuk laporan pada
akhir proyek kepada konsultan pengawas dan direksi teknis). Pembuatan
dan pencetakan gambar-gambar terlaksana harus sesuai dengan apa yang
telah dilaksanakan. Gambar akan dibuat jelas (bukan foto copy atau re-
kalkir) dan gambar terlaksana tersebut akan diserahkan rangkap 2 (dua)
satu asli dan satu salinan ukuran ukuran A3.
8. Pengadaan Fasilitas Peralatan Sementara
Fasilitas sementara yang diperlukan selama masa kerja yang akan
disediakan dan dipelihara selama pelaksanaan konstruksi antara laian
sebagai berikut :
a. Material stock yang akan ditempatkan di lapangan dan dengan
menggunakan patok-patok untuk memisahkan antara material yang
satu dengan material yang lainnya.
b. Gudang bahan/material sementara, untuk material tertentu agar
kualitas material tetap terpelihara dengan baik.
9. Menyusun Program K3 Dan Pengadaan APD
Menjaga keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan salah
satu kewajiban penyedia jasa konstruksi (kontraktor). Keselamatan
kerja untuk staf, pekerja, dan orang lain yang berada di lokasi
proyek, dilakukan dengan cara menyediakan tenaga yang mempunyai
keahlian K3, menyediakan Alat Pelindung Diri (APD), dan peralatan K3
lainnya. Untuk itu, akan disediakan peralatan P3K, peralatan pencegahan
terhadap bahaya kebakaran (sekurang-kurangnya dua unit dengan
kapasitas 5 kg) yang sesuai dengan anjuran perusahaan asuransi, dan
menyediakan tenaga terlatih.
10. Menyiapkan Perlengkapan Administrasi
Untuk menunjang kelancaran kegiatan administrasi lapangan,
termasuk pembuatan Laporan Harian, Laporan Mingguan, Laporan

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Konstruksi Kolam Bundar Kluster Kawasan Tambak Udang BBPBL Lampung 10
Bulanan, dan laporan lain yang disyaratkan dalam dokumen kontrak
beserta Dokumentasi Lapangan akan disediakan computer, printer, almari
arsip, ATK, white board, kamera dan perlengkapan lain yang diperlukan di
kantor kerja.
11. Mobilisasi Peralatan Dan Mesin Yang Diperlukan
Peralatan dan mesin yang akan disediakan di lapangan pada area
sementara untuk membantu jalannya pekerajaan antara lain: 1) Excavator;
2) Bulldozer; 3) Vibro roller; 4) Dump truck; 5) Generator set 6) stamper;
7) Concreet mixer; 8) pompa air; 9) Water tank truck dan alat-alat
konstruksi lainnya yang dipandang perlu.

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN TANAH

Pekerjaan Tanah akan dilakukan setelah lahan benar-benar siap.


Setelah pekerjaan pembersihan lokasi dan pekerjaan pengukuran dilakukan,
maka pekerjaan tanah dan urugan bisa dimulai. Lingkup pekerjaan tanah dan
urugan meliputi unsur-unsur pekerjaan sebagai berikut:
A. Urugan Tanah Dan Pemadatannya
 Sebelum pengurugan dilakukan, terlebih dahulu diawali dengan
membersihkan area yang hendak diurug dari berbagai sampah.
Setelah itu pasanglah batasan – batasan dan patok. Kemudian tarik
benang dari patok ke patok. Tujuan pemasangan ini adalah untuk
mendapatkan permukaan tanah yang rata sesuai dengan ketinggian yang
diharapkan.
 Pekerjaan urugan tanah dikerjakan setelah pasangan pondasi dinding
penahan tanah selesai dikerjakan dan urugan tanah bekas keprasan
dan galian juga selesai dikerjakan dan dipadatkan.
 Bahan yang digunakan sebagai urugan adalah tanah yang bersih dari
segala kotoran dan bahan organic serta memperoleh persetujuan dari pihak
direksi pekerjaan.
 Material tanah yang digunakan terdiri dari campuran tanah, pasir dan
batu. Material yang digunakan tidak boleh mengandung batu dengan
ukuran diameter lebih dari 5 cm
 Setiap lapis timbunan harus dipadatkan dengan peralatan pemadat
yang memadai dan disetujui Direksi pekerjaan sampai mencapai
kepadatan yang disyaratkan dalam spesifikasi.
 Pemadatan timbunan tanah harus dilaksanakan hanya bilamana
kadar air bahan berada dalam rentang 3% dibawah kadar air optimum
sampai 1% diatas kadar air optimum. Kadar air optimum harus
didefinisikan sebagai kadar air pada kepadatan kering maksimum yang
diperoleh bilamana tanah dipadatkan sesuai dengan SNI 03-1742-1989.
 Seluruh timbunan batu harus ditutup dengan satu lapisan atau lebih
setebal 20 cm dari bahan bergradasi menerus dan tidak mengandung batu
yang lebih besar dari 5 cm serta mampu mengisi rongga – rongga batu pada
bagian atas timbunan batu tersebut. Lapis penutup ini harus
dilaksanakan sampai mencapai kepadatan timbunan tanah yang

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Konstruksi Kolam Bundar Kluster Kawasan Tambak Udang BBPBL Lampung 11
disyaratkan dalam spesifikasi.
 Setiap lapisan timbunan yang dihampar harus dipadatkan seperti yang
disyaratkan, diuji kepadatannya dan harus diterima oleh Direksi pekerjaan
sebelum lapisan berikutnya dihampar.
 Timbunan harus dipadatkan mulai dari tepi luar dan bergerak menuju kea
rah sumbu jalan sedemikian rupa sehingga setiap ruas akan menerima
jumlah usaha pemadatan yang sama. Bilamana memungkinkan, lalu
lintas alat – alat konstruksi dapat dilewatkan diatas pekerjaan timbunan
dan lajur yang dilewati harus terus menerus divariasi agar dapat
menyebarkan pengaruh usaha pemadatan dari lalu lintas tersebut.
 Bilamana bahan timbunan dapat ditempatkan hanya pada satu sisi
tembok penahan atau dinding pagar, maka tempat – tempat yang
bersebelahan dengan struktur tidak boleh dipadatkan secara berlebihan
karena dapat menyebabkan bergesernya struktur atau tekanan yang
berlebihan pada struktur.
 Timbunan pada lokasi yang tidak didapat dicapai dengan peralatan
pemadat mesin gilas, harus dihampar dalam lapisan horizontal
dengan tebal gembur tidak lebih dari 15 cm dan dipadatkan dengan
penumbuk loncat mekanis atau timbris ( stamper ) manual dengan berat
minimum 10 kg.
 Pekerjaan pemadatan dilakukan dengan alat berat bulldozer dan tandem
roller. Buldozer digunakan untuk mendorong tanah dan meratakan tanah
dan juga menghancurkan gumpalan tanah, sedangkan tandem roller
digunakan untuk memadatkan tanah.
 Kepadatan tanah urugan harus di tes dan nilai kepadatan CBR minimum 30
B. Pekerjaan Pondasi Batu Kali
1. Pekerjaan Pondasi Batu Kali
a. Lingkup Pekerjaan
Ini meliputi penyediaan bahan dan perekatnya, menyiapkan tempat yang
akan dipasang batu kali, serta pelaksanaan pekerjaan pasang batu kali itu
sendiri, sesuai gambar dan spesifikasi ini.
b. Bahan
Batu putih yang digunakan harus berkualitas terbaik dan merupakan bahan
setempat, padat, bersih, tanpa retak-retak dan kekurangan - kekurangan
lain yang mempengaruhi kualitas.
c. Adukan
Semua pasangan batu kali untuk dinding penahan tanah dan pekerjaan
batu kali lainya dilaksanakan dengan adukan1 pc : 3Kp : 10 pasir.
d. Pelaksanaan
 Pasangan batu kali harus diukur dilapangan dan dilaksanakan sesuai
dengan ukuran dan ketinggian seperti tercantum pada gambar - gambar.
 Batu kali digunakan untuk pondasi harus batu pecah, sudut runcing,
keras, tidak berpori (porous).

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Konstruksi Kolam Bundar Kluster Kawasan Tambak Udang BBPBL Lampung 12
 Permukaan dasar galian harus ditimbun dengan pasir urug setebal
minimal 10cm atau sesuai gambar kerja, disiram dan diratakan dan di
atasnya diberi batu kali pecah yang dipasang sesuai dengan gambar.
 Pondasi batu kali menggunakan adukan dengan campuran 1Pc : 3Kp :
10Ps. Adukan harus membungkus batu kali pada bagian tengah pondasi
sedemikian rupa sehingga tidak ada bagian pondasi yang berongga atau
tidak padat.
e. Perlindungan
Pada tahap pelaksanaan pekerjaan batu kali yang tidak terlindung, bila
hujan maka bagian atas harus dilindungi.
2. Pekerjaan Plesteran
a. Spesi untuk plesteran adalah 1Pc : 4Ps.
b. Sebelum pekerjaan plesteran dilakukan, bidang-bidang yang akan diplester
harus dibersihkan terlebih dahulu, kemudian dibasahi dengan air agar
plesteran tidak cepat kering dan tidak retak-retak.
c. Semua permukaan beton yang diplester permukaanya harus dikasarkan
terlebih dahulu.
d. Adukan untuk plesteran harus benar-benar halus sehingga plesteran tidak
terlihat pecah-pecah.
e. Tebal plesteran 1,5 cm.
f. Plesteran supaya digosok berulang-ulang sampai mantap dengan acian PC
sehingga tidak terjadi retak-retak dan pecah dengan hasil halus dan rata.
g. Pekerjaan plesteran terakhir harus lurus, rata, vertikal dan tegak lurus
dengan bidang lainnya.
h. Semua pekerjaan plesteran harus menghasilkan bidang yang tegak lurus,
halus, tidak bergelombang. Sedang sponeng/tali air harus lurus dan baik.
i. Susunan adukan untuk siaran harus terdiri dari campuran 1 pc : 2 ps
dalam volume dan airnya cukup untuk menghasilkan kekentalan untuk
keperluan yang diinginkan.
j. Sebelum pekerjaan siaran dimulai, celah-celah diantara batu harus dikorek
sebelum adukan dipasang (atau dicungkil untuk pasangan batu yang sudah
lama) dan permukaannya harus dibersihkan dengansikat kawat dan
dibasahi.
C. Pekerjaan Beton
1. Pekerjaan Beton Tumbuk Pondasi Umpak
a. Untuk pondasi umpak, bekistingnya menggunakan kayu yang sudah dibuat
dan bagian bawahnya dilubangi.
b. Sebelum pengecoran bagian atas, telapak pondasi yg berbentuk persegi dicor
terlebih dahulu. Pemasangan pembesian pada pondasi umpak berbarengan
pada saat pengecoran.
c. Setelah berumur 12~24 jam, bekisting dapat dibongkar, sloof dan pondasi
umpak dapat ditumpuk atau dapat juga langsung diinstal.
d. Lepas Bekisting dari cor-an.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Konstruksi Kolam Bundar Kluster Kawasan Tambak Udang BBPBL Lampung 13
2. Pekerjaan Beton Lantai Kerja 1 : 3 : 5
a. Meliputi semua tenaga, peralatan dan bahan-bahan untuk menyelesaikan
pekerjaan beton sesuai gambar kerja, rencana kerja dan syarat-syarat.
b. Semen yang digunakan adalah sama dengan semen pada syarat pekerjaan
pasangan.
c. Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak
kurang dari diameter 0,35 mm.
d. Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
e. Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
f. Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
g. Ketebalan Beton harus sama dengan rab dan gambar yaitu 5 cm.
3. Pekerjaan Beton foot plate
a. Meliputi semua tenaga, peralatan dan bahan-bahan untuk menyelesaikan
pekerjaan beton sesuai gambar kerja, rencana kerja dan syarat-syarat.
b. Semen yang digunakan adalah sama dengan semen pada syarat pekerjaan
pasangan.
c. Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak
kurang dari diameter 0,35 mm.
d. Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
e. Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
f. Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
g. Besi beton yang dipakai adalah jenis besi beton polos untuk diameter
sampai dengan 8 - 12 mm sedangkan untuk diameter yang lebih dari 12 mm
menggunakan jenis besi beton polos dengan mutu baja minimal U 24
h. Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan
i. Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan
diameter minimal 1 mm.
j. Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-
kotoran, karat, cat, minyak, dan bahan lain yang mengurangi daya lekat
terhadap beton.
4. Pekerjaan Beton Bertulang Sloof 20/30
a. Meliputi semua tenaga, peralatan dan bahan-bahan untuk menyelesaikan
pekerjaan beton sesuai gambar kerja, rencana kerja dan syarat-syarat.
b. Semen yang digunakan adalah sama dengan semen pada syarat pekerjaan
pasangan.
c. Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak
kurang dari diameter 0,35 mm.
d. Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Konstruksi Kolam Bundar Kluster Kawasan Tambak Udang BBPBL Lampung 14
e. Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
f. Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
g. Bekisting yang digunakan adalah dalam bentuk kayu papan dengan mutu
kayu kelas IV (sengon, kelapa, racuk dll).
h. Besi yang digunakan disesuaikan dengan perencanaan
i. Ukuran besi, jarak dan bentuk dari Sloof disamakan dengan gambar kerja
j. Sebelum pengecoran beton kami kontraktor akan meminta persetujuan dari
direksi dan pengawas lapangan untuk komprirmasi bahwa ukuran, jarak
tulang sudah sesuai atau belum.
k. Sloof yang dibuat sesuai dengan yang direncanakan 20/30.
l. Besi beton yang dipakai adalah jenis besi beton polos untuk diameter
sampai dengan 8 - 12 mm sedangkan untuk diameter yang lebih dari 12 mm
menggunakan jenis besi beton polos dengan mutu baja minimal U 24
m.Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan
n. Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan
diameter minimal 1 mm.
o. Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-
kotoran, karat, cat, minyak, dan bahan lain yang mengurangi daya lekat
terhadap beton.
5. Pekerjaan Beton Bertulang Sloof 12/20
a. Pada Perinsinya sama dengan pengerjaan kolom 20/30.
b. Ukuran besi dan jarak disesuikan dengan gambar yang telah direncanakan
6. Pekerjaan Beton Bertulang Balok Lantai Induk 20/40
a. Meliputi semua tenaga, peralatan dan bahan-bahan untuk menyelesaikan
pekerjaan beton sesuai gambar kerja, rencana kerja dan syarat-syarat.
b. Semen yang digunakan adalah sama dengan semen pada syarat pekerjaan
pasangan.
c. Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak
kurang dari diameter 0,35 mm.
d. Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
e. Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
f. Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
g. Bekisting yang digunakan adalah dalam bentuk kayu papan dengan mutu
kayu kelas IV (sengon, kelapa, racuk dll).
h. Besi yang digunakan disesuaikan dengan perencanaan
i. Ukuran besi, jarak dan bentuk dari Balok Lantai disamakan dengan gambar
kerja

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Konstruksi Kolam Bundar Kluster Kawasan Tambak Udang BBPBL Lampung 15
j. Sebelum pengecoran beton kami kontraktor akan meminta persetujuan dari
direksi dan pengawas lapangan untuk komprirmasi bahwa ukuran, jarak
tulang sudah sesuai atau belum.
k. Untuk Balok lantai 20/40 kami tambah tulangan Extra untuk memperkuat
balok dan tumpuan.
7. Pekerjaan Beton Bertulang Kolom Stuktur 40/40
a. Meliputi semua tenaga, peralatan dan bahan-bahan untuk menyelesaikan
pekerjaan beton sesuai gambar kerja, rencana kerja dan syarat-syarat.
b. Semen yang digunakan adalah sama dengan semen pada syarat pekerjaan
pasangan.
c. Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak
kurang dari diameter 0,35 mm.
d. Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
e. Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
f. Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
g. Bekisting yang digunakan adalah dalam bentuk kayu papan dengan mutu
kayu kelas IV (sengon, kelapa, racuk dll).
h. Besi yang digunakan disesuaikan dengan perencanaan
i. Pipa besi yang tertanamm di kolom disesuaikan dengan perencanaan
j. Ukuran besi, jarak dan bentuk dari Kolom disamakan dengan gambar kerja
k. Sebelum pengecoran beton kami kontraktor akan meminta persetujuan dari
direksi dan pengawas lapangan untuk komprirmasi bahwa ukuran, jarak
tulang sudah sesuai atau belum.
l. Untuk Kolom 40 / 40 merupakan ukuran jadi setelah difhinising / dicat .
8. Pekerjaan Beton Bertulang Kolom Praktis 11/11
a. Pada Perinsinya sama dengan pengerjaan Kolom 30/30
b. Ukuran besi dan jarak disesuikan dengan gambar yang telah direncanakan
D. Pekerjaan Sanitasi Dan Elektrikal
1. Sanitasi
a. Umum
 Perpipaan harus dikerjakan dengan cara yang benar untuk
menjamin kebersihan, kerapihan, ketinggian yang benar serta
memperkecil banyaknya penyilangan.
 Pekerjaan harus ditunjang dengan suatu ruang yang longgar, tidak
kurang dari 50 mm diantara pipa-pipa atau dengan bangunan &
peralatan.
 Semua pipa dan fitting menggunakan merk Rucika tipe AW, harus
dibersihkan dengan cermat dan teliti sebelum dipasang, membersihkan
semua kotoran, benda-benda tajam/runcing serta penghalang lainnya.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Konstruksi Kolam Bundar Kluster Kawasan Tambak Udang BBPBL Lampung 16
 Pekerjaan perpipaan harus dilengkapi katup-katup yang diperlukan
antara lain katup penutup, pengatur, katup balik dan sebagainya, sesuai
dengan fungsi sistem dan yang diperlihatkan dalam gambar.
 Semua perpipaan yang akan disambung dengan peralatan, harus
dilengkapi dengan water mur atau flens.
 Sambungan lengkung, reducer dan expander dan sambungan-
sambungan cabang pada pekerjaan perpipaan harus mempergunakan
fitting buatan pabrik.
 Semua pekerjaan perpipaan harus dipasang secara menurun
kearah titik buangan. Pipa buangan dan ven harus disediakan guna
mempermudah pengisian maupun pengurasan.
 Katup (valve) dan saringan (strainers) harus mudah dicapai untuk
pemeliharaan dan penggantian. Pegangan katup (valve handled) tidak
boleh menukik.
 Sambungan-sambungan fleksibel pada sistem pemipaan harus
dipasang sedemikian rupa dan angkur pipa secukupnya harus disediakan
guna mencegah tegangan pada pipa atau alat-alat yang dihubungkan oleh
gaya yang bekerja kearah memanjang.
b. Sistem Air Bersih
 Lingkup Pekerjaan
Uraian singkat lingkup pekerjaan adalah sebagai berikut :
- Pemipaan
- Pengkabelan
- Panel listrik
- Peralatan Instrumen dan control
- Penyambungan ke semua peralatan penunjang
- penyambungan ke semua peralatan pemakai
 Penyambungan Sumber Air Bersih
Sumber air utama adalah tangki utama. Air dari kawasan masuk kedalam
bak kontrol yang berisi meter dialirkan ke tangki air utama. Pasokan air
dari kawasan dilengkapi dengan water level control/floating valve.
c. Sistem air limbah
 Lingkup pekerjaan
Uraian singkat lingkup pekerjaan dalam sistem air limbah disini antara
lain adalah sebagai berikut :
- Perpipaan
- Penyambungan dengan peralatan plumbing
- Pompa sewage
- Floor Drain
- Clean Out
 Floor Drain
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Konstruksi Kolam Bundar Kluster Kawasan Tambak Udang BBPBL Lampung 17
- Floor drain yang dipergunakan harus jenis bucket trap, water proved
type dengan 50 mm water seal.
- Chromium plated bronze cover and ring .
- PVC neck
- Bitumen coated cast iron body screw outlet connection and with
flange for water proofing.
- Floor Drain harus mempunyai ukuran utama sbb. :
- Outlet diameter Cover diameter
 Floor Clean Out
- Floor clean out yang dipergunakan adalah surface opening water
proved type.
- Chromium plated bronze cover and ring heavy duty type. b. PVC neck.
- Bitumen coated cast iron body, screw outlet connection with
flange for water proving.
- Cover and ring harus dengan sambungan ulir dilengkapi perapat karet
sehingga mudah dibuka dan ditutup.
2. Elektrikal
a. Peraturan pemasangan
Pemasangan instalasi ini pada dasarnya harus memenuhi peraturan-
peraturan sebagai berikut :
 Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL 2000).
 Peraturan-Peraturan PLN.
 Peraturan Umum Instalasi Penangkal Petir (PUIPP).
 National Fire Protection Association (NFPA)
 Petunjuk dari Pabrik Pembuat Peralatan.
 SNI 03-6574-2001 : Tata cara perancangan pencahayaan darurat,
tanda arah dan sistem peringatan bahaya pada bangunan gedung.
 SNI 03-6575-2001 : Tata cara perancangan sistem pencahayaan
buatan, pada bangunan gedung.

 Peraturan lainnya yang dikeluarkan oleh instansi/jawatan yang


berwenang.
 Standar atau peraturan International (IEC, VDE, NEC, dll.) yang
biasa/umum digunakan di Indonesia.

PERSONIL

Ada personil yang dibutuhkan untuk kegiatan ini adalah sebagai


berikut (dengan melampirkan referensi kerja) :
Sertifikat Tingkat Pendidikan/
No
Kompetensi Kerja Ijazah

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Konstruksi Kolam Bundar Kluster Kawasan Tambak Udang BBPBL Lampung 18
1 SKT Tukang Las Konstruksi Plat dan Pipa Minimal SMK/SMA
SKA Ahli K3 Kontruksi/ Sertifikat Petugas
2 Minimal S1
K3 Kontruksi

SUB BIDANG

Kode
Subklasifikasi
Subklasifikasi

Jasa Pelaksana Konstruksi Saluran Air, Pelabuhan,


SI001
Dam, dan Prasarana Sumber Daya Air Lainnya

DOKUMEN LAIN YANG DIPERSYARATKAN DOKUMEN PEMILIHAN

Spesifikasi teknis pekerjaan kontruksi, yang meliputi :


1. Spesifikasi teknis mengikuti spesifikasi dari konsultan perencana.
2. Ketentuan perhitungan prestasi pekerjaan untuk pembayaran : sesuai
prestasi dilapangan.
3. Pembuatan pelaporan dan dokumentasi.
 Laporan dibuat sesudah pekerjaan selesai.
 Foto 0%, 50%, 100% dari titik yang sama ditambah foto
pendukung.
4. Ketentuan penggunaan bahan/material yang diperlukan (surat
perjanjian kerjasama / surat dukungan / jaminan minimal yang
diperserikatkan / perhimpunan atau asosiasi / dan melampirkan surat
pernyataan / fakta integritas penyedia kebutuhan material dengan
sumber perolehan bahan material didapat secara legal.
5. Ketentuan penggunaan bahan/material yang diperlukan melampirkan
surat dukungan dari produsen.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Konstruksi Kolam Bundar Kluster Kawasan Tambak Udang BBPBL Lampung 19

Anda mungkin juga menyukai