Anda di halaman 1dari 12

Indonesian Journal of Early Childhood

Volume 1 Nomor 1, Januaari 2019


e-ISSN 2655-6561

Esensi Model Pembelajaran High/Scope dalam Pembelajaran


Anak Usia Dini

Naili Rohmah1), Umi Fahridatun2), Hanifatun Nisak2)


1)
Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara, Indonesia
2)
Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Email: nayliee23@gmail.com

Abstrak
Program High/Scope berusaha untuk mengembangkan cakupan keterampilan
yang luas pada anak, termasuk pemecahan masalah, interpersonal, dan kemampuan
komunikasi yang penting untuk keberhasilan hidup yang sangat cepat berubah dalam
masyarakat. Kurikulum mendukung inisiatif anak dengan menyediakan peralatan,
dan waktu untuk melanjutkan aktifitas yang mereka pilih. Diwaktu yang sama, hal ini
memberikan kesempatan Guru PAUD untuk merancang aktivitas bimbingan
kemandirian anak berdasarkan urutan tujuan pembelajaran. Guru memegang peranan
penting pada aktifitas instruksional dengan memilih material yang sesuai urutan
perkembangan dan dengan mengajak anak menggunakan pendekatan active problem
solving untuk belajar. Pendekatan High/Scope mempengaruhi tatanan kelas, sikap
guru saat berinteraksi dengan anak, dan cara pekerja berinteraksi dengan anak. Artikel
ini membahas lebih jauh tentang esensi model pembelajaran High/Scope dalam
pembelajaran untuk anak usia dini.

Kata Kunci: anak usia dini, model pembelajaran high/scope

Konsep High/Scope development of young children,


Model pendidikan developed by David Weikart and
High/Scope didasarkan pada teori his colleagues in the 1960s
perkembangan kognitif Piaget. (Schweinhart, 2003). Model
Kurikulum disesuaikan dengan High/Scope membuat anak
tahap perkembangan anak dan memiliki beraneka keterampilan,
mendukung proses konstruktif mencakup pemecahan masalah,
pembelajaran serta memperluas interpersonal, dan komunikasi
keterampilan intelektual dan sosial yangs angat penting untuk meraih
yang muncul. Model High/Scope kesuksesan hidup di masyarakat
dikembangkan oleh David Weikart. yang berubah sangat cepat.
Beberapa model pembelajaran Guru menciptakan konteks
PAUD yang menggunakan model belajar di pendekatan High/Scope
konstruktivis sebagai acuan adalah dengan mengimplementasikan lima
Bank Street (Lucy Sprague elemen penting, yaitu:
Mitchell), Reggio Emilia, Project 1. Proses belajar Aktif
Approach (Lilian Katz and Sylvia Pemikiran bahwa anak adalah
Chard). sumber pembelajaran mereka
The High/Scope model of merupakan pusat dari
preschool education is an open kurikulum High/Scope. Guru
framework of educational ideas membantu anak belajar aktif
and practices based on the natural dengan menyediakan banyak

Naili Rohmah, dkk, IJEC 1 (1) 2019 16


Indonesian Journal of Early Childhood
Volume 1 Nomor 1, Januaari 2019
e-ISSN 2655-6561

bahan, membuat rencana, perkembangan anak,


mereview aktivitas dengan menyediakan 60 -70 menit
anak, berinteraksi dan untuk proses plan-do-review,
menggamati anak secara menyediakan isi area, sebisa
individu, dan membimbing mungkin konsisten sepanjang
kelompok besar maupun kecil hari dan meminimalisasikan
untuk melakukan aktvititas jumlah transisi.
belajar secara aktif. 4. Assesment
2. Penataan Ruang Kelas Guru tetap memperhatikan
Pengaturan kelas membuat tentang tingkahlaku yang
anak untuk terlibat secara signifikan, perubahan, ucapan,
personal, untuk mendapatkan dan hal yang dapat membantu
pengalaman belajar yang lebih baik dalam memahami
berarti. Selain itu kelas berisi cara berfikir dan belajar anak.
tiga atau lebih area yang Guru menggunakan 2
mendorong untuk dipilih. Guru mekanisme untuk
memilih sentra dan aktivitas mengumpulkan data: catatan
yang dipakai dikelas key experience (pengalaman
berdasarkan beberapa utama) dan portofolio. Selain
pertimbangan: itu guru menggunakan catatan
a) Minat anak observasi siswa (Child
b) Kesempatan untuk Observation Record/COR)
melibatkan secara aktif untuk mengidentifikasi dan
dalam mengurutkan, mencatat kemjuan anak dalam
angka, hubungan, bidang pengajaran dan prilaku
mengelompokkan, utama.
hubungan spasial, dan 5. Kurikulum
perkembangan bahasa. Kurikulum High/Scope berasal
c) Kesempatan untuk dari 2 sumber: minat anak dan
menguatkan keterampilan key experience (pengalaman
dan konsep yang utama), yang merupakan daftar
diperlukan, serta kegunaan perilaku pembelajran yang
fungsional dari dapat diamati. Pendasaran
keterampilan dan konsep kurikulum pada minat anak
tersebut. bersifat sangat konstruktivistik
3. Jadwal Harian yang menerapkan filosofi
Jadwal harian Dewey dan Piaget
mempertimbangkan level

Naili Rohmah, dkk, IJEC 1 (1) 2019 17


Indonesian Journal of Early Childhood
Volume 1 Nomor 1, Januaari 2019
e-ISSN 2655-6561

Gambar 1. Lima Elemen High/Scope

Pada model High Scope hingga tujuan mereka


guru memfasilitasi anak dengan tercapai.
panduan 58 Key Experiences yang 3. Engagement: .Anak
mendukung perkembangan anak fokus pada aktivitas
dalam perkembangan fisik, sosial, dan minat mereka.
emosional, dan kognitif. Berikut 4. Problem solving:
merupakan ke 58 Key Experiences Anak memecahkan
dalam High Scope dari High Scope masalah yang
Indonesia: ditemukan dalam
a. Approach to learning permainan.
1. Initiative (inisiatif): 5. Use of resources:
Anak memperagakan Anak mengumpulkan
inisiatif mereka informasi dan
seperti mereka merumuskan ide
mengekslor dunia. tentang dunia mereka.
2. Planning 6. Reflection: Anak
(merencakan): Anak merefleksikan
membuat perencaaan pengalaman mereka.
dan melakukannnya
b. Social & emotional empati kepada anak
Development lain.
7. Self-identity: Anak 11. Community: Anak
mempunyai identitas berpartisipasi dalam
diri yang positif. komunitas kelas.
8. Sense of 12. Building
competence: Anak relationships: Anak
merasa mereka membangun
mampu. hubungan dengan
9. Emotions: Anak anak lain dan orang
mengenal, memberi dewasa.
nama, dan mengatur 13. Cooperative play:
perasaan mereka Anak ikut serta
10. Empathy: Anak dalam bermain
memperagakan kooperatif.
Naili Rohmah, dkk, IJEC 1 (1) 2019 18
Indonesian Journal of Early Childhood
Volume 1 Nomor 1, Januaari 2019
e-ISSN 2655-6561

14. Moral development: 21. Comprehension:


Anak Anak memahami
mengembangkan Bahasa.
kepekaan terhadap 22. Speaking: Anak
benar dan salah. mengekspresikan
15. Conflict resolution: diri mereka
Anak menyelesaikan menggunakan
konflik social. Bahasa.
c. Physical development & 23. Vocabulary: Anak
health memahami cara
16. Gross-motor skills: menggunakan kata
Anak dan frase.
memperagakan 24. Phonological
kekuatan, awareness: Anak
fleksibilitas, mengidentifikasi
keseimbangan, dan pernedaan suara
saat yang tepat dalam bahasa bicara.
menggunakan otot 25. Alphabetic
besar mereka. knowledge: Anak
17. Fine-motor skills: mengidentifikasi
Children nama dan suara
demonstrate huruf.
dexterity and hand- 26. Reading: Anak
eye coordination in membaca untuk
using their small kesenangan dan
muscles. Anak mendapatkan
memperagakan informasi.
ketangkasan, 27. Concepts about
koordinasi mata- print: Anak
tangan dalam memperagakan
nenggunakan otot pengetahuan
kecil. mengenai
18. Body awareness: lingkungan.
Anak mengetahui 28. Book knowledge:
tentang tubuh dan Anak
bangaiman memperagakan
menggerakkannya pengetahuan tentang
dalam suatu buku.
ruangan. 29. Writing: Anak
19. Personal care: Anak menulis dengan
menerima kegiatan berbagai macam
rutin mereka sendiri. tujuan yang berbeda.
20. Healthy behavior: 30. English language
Anak terlibat dalam learning: Anak
kegiatan yang sehat. menggunakan
d. Language, literacy and Bahasa Inggris di
communication rumah.
e. Mathematics

Naili Rohmah, dkk, IJEC 1 (1) 2019 19


Indonesian Journal of Early Childhood
Volume 1 Nomor 1, Januaari 2019
e-ISSN 2655-6561

31. Number words and dipikirkan,


symbols: Anak dibayangkan, dan
mengenal dan dirasakan melalui
menggunakan seni dua dimensi dan
nomor dan simbol. tiga dimensi.
32. Counting: Anak 41. Music Anak
menghitung benda. mengekspresikan
33. Part-whole dan menggambarkan
relationships: Anak benda yang diamati,
menggabung dan dipikirkan,
memisahkan dibayangkan, dan
sejumlah benda. dirasakan melalui
34. Shapes: Anak music.
mengidentifikasi, 42. Movement: Anak
menamai, dan mengekspresikan
menjelaskan bentuk. dan menggambarkan
35. Spatial awareness: benda yang diamati,
Anak mengenal dipikirkan,
hubungan spasial dibayangkan, dan
antara manusia dan dirasakan melalui
objek. gerakan.
36. Measuring: Anak 43. Pretend play: Anak
mengukur untuk mengekspresikan
menjelaskan, dan menggambarkan
membandingkan, benda yang diamati,
dan mengurutkan dipikirkan,
benda. dibayangkan, dan
37. Unit: Anak dirasakan melalui
memahami dan bermain peran.
menggunakan 44. Appreciating the
konsep kesatuan. arts: Anak
38. Patterns: Anak menghargai
mengidentifikasi, kretaivitas seni.
menjelaskan, g. Science & Technology
meniru, melengkapi, 45. Observing: Anak
dan membuat pola. mengamati materi
39. Data analysis: Anak dan proses-proses di
menggunakan lingkungan sekitar.
informasi tentang 46. Classifying: Anak
jumlah untuk mengklasifikasikan
membuat materi, kegiatan,
kesimpulan, orang dan acara.
keputusan, dan 47. Experimenting:
pemechan masalah. Anak berekperimen
f. Creative arts untuk mencba ide
40. Art: Anak baru mereka.
mengekspresikan 48. Predicting: Anak
dan menggambarkan memprediksi apa
benda yang diamati, yang mereka
Naili Rohmah, dkk, IJEC 1 (1) 2019 20
Indonesian Journal of Early Childhood
Volume 1 Nomor 1, Januaari 2019
e-ISSN 2655-6561

harapkan akan 58. Ecology: Anak memahami


terjadi. pentinngnya menjaga
49. Drawing lingkungan mereka.
conclusions: Anak Selain 58 Key experiences
mengambil yang telah dijelaskan diatas
keputusan terdapat key experiences dalam
berdasarkan kurikulum prasekolah di High
pengalaman dan Scope dari Morrison yang terbagi
pengamatan mereka. menjadi 8 konsep. Berikut
50. Communicating penjelasan kedelapan konsep
ideas: Anak tersebut:
mendiskusikan ide a. Gambaran kreatif
tentang karakter 1. Mengenali benda dengan
sesuatu dan cara melihat, suara, menyentuh,
kerjanya. merasa dan membau.
51. Natural and physical 2. Meniru tindakan dan
world: Anak suara.
memperoleh 3. Menghubungkan model,
pengetahuan tentang gambar, dan foto dengan
alam dan dunia tempat dan hal yang nyata.
secara fisik. 4. Berpura-pura dan bermain
52. Tools and peran.
technology: Anak 5. Membuat model dengan
mengeksplor dan clay, balok, dan bahan
menggunakan lainnya.
peralatan dan 6. Menggambar dan melukis.
teknologi. b. Bahasa dan literasi
h. Social Studies 1. Berbicara dengan orang
53. Diversity: Anak lain tentang pengalaman
memahami bahwa orang yang mengesankan.
memiliki berbagai 2. Menjelaskan benda, acara,
kaarakter, minat, dan dan hubungan.
keahlian. 3. Bersenang-senang dengan
54. Community roles: Anak Bahasa: mendengarkan
mengenali orang dengan cerita dan puisi, membuat
peran dan fungsi yang cerita dan rima.
berbeda dalam 4. Menulis dengan
komunitasnya. bermacam cara:
55. Decision making: Anak menggambar, mencoret,
berpartisipasi dalam bentuk seperti surat,
membuat keputusan kelas. menemukan ejaan, bentuk
56. Geography: Anak biasa.
mengenali dan 5. Membaca dengan
menginterpretasi fitur dan bermacam cara: membaca
lokasi pada lingkungan buku cerita, tanda dan
mereka. simbol, tulisan tangannya
57. History: Anak memahami sendiri.
masa lalu, masa kini , dan 6. Mendekte cerita
masa depan. c. Inisiatif dan hubungan social
Naili Rohmah, dkk, IJEC 1 (1) 2019 21
Indonesian Journal of Early Childhood
Volume 1 Nomor 1, Januaari 2019
e-ISSN 2655-6561

1. Membuat dan 2. Menyusun beberapa hal


mengungkapkan pilihan, berturut-turut atau pola
rencana, dan keputusan. dan menjelaskan
2. Pemecahan masalah yang hubungannya (besar/lebih/
ditemukan dalam bermain. besar/palinng besar,
3. Megurus kebutuhan red/blue/red/blue).
sendiri. 3. Memenuhi satu perintah
4. Mengungkapkan perasaan menata benda satu dengan
dalam perkataan. lainnya melalui trial and
5. Berpartisipasi dalam error (cangkir kecil-
aktivitas kelompok. tempat saos kecil. Cangkir
6. Sessitif terhadap perasaan, sedang-tempat saos
ketertarikan, dan sedang/cangkir besar-
kebutuhan orang lain. tempat saos besar).
7. Membangun hubungan f. Jumlah
dangan anak dan orang 1. Membandingkan jumlah
dewasa. dua set benda untuk
8. Menciptakan dan melihat lebih banyak,
melakukan permainan lebih sedikit, jumlah yang
kolaboratif. sama.
9. Bergadapan dengan 2. Menyusun dua set benda
masalah sosial. dalam korespnden satu-
d. Klasifikasi satu.
1. Mengekplor dan 3. Menghitung benda.
menjelaskan persamaan, g. Ruang
perbedaan, dan sifat suatu 1. Mengisi dan
benda. mengosongkan.
2. Membedakan dan 2. Memasukkan benda
mengjelskan bentuk. bersama-sama dan
3. Menyortir dan memisahkannya.
menjodohkan. 3. Mengubah bentuk,
4. Menggunakan dan mengusun benda
menjelaskan sesuatu (membungkus, memilin,
dengan beberapa cara. merenggangkan,
5. Memegang lebih dari satu memasukkan)
sifat dalam pikiran mereka 4. Mengobservasi orang,
dalam satu waktu. tempat, dan benda dari
6. Membedakan antara sudut pandang spasial
beberapa dan semuanya. yang berbeda.
7. Menjelaskan karakter yang 5. Mengalami dan
tidak dimiliki atau kelas menjelaskan posisi, arah,
yang bukan menjadi dan jarak di ruang
tempatnya. bermain, bangunan, dan
e. Seriasi lingkungan rumah.
1. Membandingkan sifat 6. Menginterpretasikan
(lebih panjang/lebih hubungan spasial saat
pendek, lebih besar/lebih mengambar, gambar dan
kecil) foto.
h. Waktu
Naili Rohmah, dkk, IJEC 1 (1) 2019 22
Indonesian Journal of Early Childhood
Volume 1 Nomor 1, Januaari 2019
e-ISSN 2655-6561

1. Memulai dan berhenti meliputi perkembangan fisik, sosio


setelah diberi tanda. emosional, kognitif, bahasa, dan
2. Mengalami dan perhatian pada proses
menjelaskan tingkat pembelajaran. Tujuan program
gerakan. High/Scope berusaha untuk
3. Mengalami dan membuat anak memiliki beraneka
membandingkan interval keterampilan, mencakup
waktu. pemecahan masalah, interpersonal,
4. Mengantisipasi, dan komunikasi, yang sangat
mengingat, dan penting untuk meraih kesuksesan
menggambarkan urutan hidup di masyarakat yang berubah
peristiwa. dengan cepat (Morrison,
Program High/Scope 2012:101).
berusaha untuk mengembangkan
cakupan keterampilan yang luas Materi/tema
pada anak, termasuk pemecahan Anak-anak belajar dengan
masalah, interpersonal, dan cara yang berbeda, masing-masing
kemampuan komunikasi yang membawa satu set unik dari sikap,
penting untuk keberhasilan hidup kebiasaan, dan preferensi untuk
yang sangat cepat berubah dalam interaksi dan eksplorasi mereka.
masyarakat. Kurikulum Pendekatan pembelajaran adalah
mendukung inisiatif anak dengan dasar yang mempengaruhi
menyediakan peralatan, dan waktu bagaimana anak-anak belajar di
untuk melanjutkan aktifitas yang setiap area pengembangan,
mereka pilih. Diwaktu yang sama, meliputi keterlibatan, motivasi, dan
hal ini memberikan kesempatan partisipasi anak di dalam kelas.
guru merancang aktivitas Dengan memahami bagaimana
bimbingan kemandirian anak untuk mendukung pembangunan,
berdasarkan urutan tujuan orang dewasa dapat mendorong
pembelajaran. Guru memegang anak-anak kreativitas, rasa ingin
peranan penting pada aktifitas tahu, percaya diri, kemandirian,
instruksional dengan memilih inisiatif, dan ketekunan karena
material yang sesuai urutan mereka melaksanakan niat mereka,
perkembnagan dan dengan memecahkan masalah, dan terlibat
mengajak anak menggunakan dalam berbagai pengalaman
pendekatan active problem solving belajar.
untuk belajar. Pendekatan Keminatan area bagi anak,
High/Scope mempengaruhi tatanan yaitu:
kelas, sikap guru saat berinteraksi 1. Area balok
dengan anak, dan cara pekerja 2. Area drama
berinteraksi dengan anak. 3. Area seni
4. Area main
Tujuan Model High/Scope 5. Area baca tulis
Tujuan penggunaan model 6. Area pasir air
konstruktivis sebagai acuan adalah 7. Area tukang kayu
menstimulasi anak dari berbagai 8. Area gerak dan lagu
area perkembangan (Brewer, 9. Area komputer
2007:63). Semua area 10. Area luar ruangan
pekembangan dianggap penting,
Naili Rohmah, dkk, IJEC 1 (1) 2019 23
Indonesian Journal of Early Childhood
Volume 1 Nomor 1, Januaari 2019
e-ISSN 2655-6561

Prosedur bagaimana anak mendapatkan


Kurikulum harian informasi, berinteraksi dengan
High/Scope membuat urutan a teman, dan menyelesaikan
plan-do-review dan beberapa masalah. Pada saat yang tepat guru
elemen tambahan. Urutan a plan- bergabung dengan aktifitas anak
do-review memberi anak untuk mendukung, menyampaikan
kesempatan untuk menyatakan penyelesaian masalah bila
tujuan tentang aktivitas mereka diperlukan.
pada saat guru terlibat dalam 4. Cleanup time (waktu beres-beres)
semua proses pembelajaran Pada saat beres-beres anak
mereka. Berikut kelima proses mengembalikan semua barang dan
yang mendukung kegiatan harian peralatan kedalam tempat yang
dan kontribusinya dalam sudah diberi nama dan menyimpan
keberhasilannya. proyek mereka yang belum selesai.
1. Planning time (waktu perencanaan) Semua barang diberi nama untuk
Perencanaan waktu memberikan mempermudahkan anak
anak-anak suatu struktur, mengembalikan barang pada
kesempatan yang konsisten untuk tempatnya.
mengekspresikan ide-ide mereka 5. Recall time (waktu Recall)
kepada orang dewasa dan melihat Merupakan tahapan terakhir dari
diri mereka sebagai individu yang plan-do-review, merupakan saat
dapat bertindak atas keputusan dimana anak menyampaikan hasil
yang diambilnya. Guru berbicara pekerjaan mereka. Mereka
dengan anak-anak tentang rencana mungkin menyebutkan nama-nama
yang telah mereka buat sebelum orang yang terlibat dalam kegiatan
anak-anak melakukannya. Hal ini mereka, meyebutkan cara
membantu anak-anak menjelaskan memecahkan masalah yang mereka
ide-ide mereka dan berpikir tentang hadapi dan cerita lainnya. Guru
bagaimana cara melakukan. membantu anak menghubungkan
2. Key experiences ( pengalaman pekerjaan mereka dengan rencana
utama) awal. Pada review ini anak
Guru terus mendorong dan diizinkan untuk mengatakan apa
mendukung kepentingan anak-anak yang meraka lakukan dan
dan keterlibatan dalam aktivitas bagaimana prosesnya.
yang terjadi dalam lingkungan Mengungkapkan ide membuat anak
yang terorganisir dan rutinitas yang mengembangkan kemampuan
konsisten. Rencana guru untuk key mereka. Hal terpenting adalah cara
experience dapat memperluas dan anak menyampaikan kegiatan
menguatkan kemampuan darurat merupakan gambaran dari pola
anak. Anak-anak menghasilkan pikiran mereka.
banyak pengalaman ini sendiri;
pada saat lainnya memerlukan Pendekatan
bimbingan guru. Pendekatan pembelajaran
3. Work time (waktu tugas) yang digunakan dalam program
Merupakan bagian dari urutan High/Scope meliputi:
plan-do-review biasaanya 1. Inisiatif: Anak-anak
merupakan waktu terlama dalam menunjukkan inisiatif
kegiatan sehari. Peran guru dalam seperti mereka
waktu tugas ini adalah mengamati
Naili Rohmah, dkk, IJEC 1 (1) 2019 24
Indonesian Journal of Early Childhood
Volume 1 Nomor 1, Januaari 2019
e-ISSN 2655-6561

mengeksplorasi dunia penggunaan, dan kembali


mereka bahan independen
2. Perencanaan: Anak-anak 4. Mendorong berbagai jenis
membuat rencana dan bermain
menindaklanjuti niat 5. Memungkinkan anak-anak
mereka. untuk melihat dan mudah
3. Engagement: Anak-anak bergerak melalui semua
fokus pada kegiatan yang bidang kelas atau pusat
menarik perhatian mereka. 6. Fleksibel sehingga anak-anak
4. Pemecahan masalah: Anak- dapat memperpanjang
anak memecahkan masalah bermain mereka dengan
yang dihadapi dalam bahan membawa dari satu
bermain. daerah ke daerah lain
5. Gunakan sumber daya: 7. Menyediakan bahan-bahan
Anak-anak mengumpulkan yang mencerminkan
informasi dan merumuskan keragaman kehidupan
ide-ide tentang dunia keluarga anak-anak
mereka.
6. Refleksi: Anak-anak Teknik Evaluasi
merefleksikan pengalaman Teknik evaluasi yang
mereka. digunakan model High/Scope
menggunakan asesmen otentik.
Sumber belajar Alat penilaian anak yang divalidasi
Guru dalam pelaksanaan HighScope ini memiliki beberapa
model High/Scope mengakui tujuan. Alat penilaian dirancang
bahwa item bermain anak-anak untuk:
adalah sumber pembelajaran. 1. Melihat hasil pendidikan
Ruang dan bahan dalam yang bermakna
pelaksanaan model High/Scope 2. Mengumpulkan informasi
secara hati-hati dipilih dan disusun dengan cara yang alami dan
untuk menarik anak-anak dan nyaman untuk anak-anak dan
mempromosikan tujuan konten orang dewasa
kurikulum. 3. Menyediakan data yang
Meskipun kita tidak akurat yang dapat digunakan
mendukung jenis atau merek untuk perencanaan individu
mainan dan peralatan khusus, anak dan pengambilan
HighScope tidak memberikan tingkat keputusan kebijakan
pedoman umum dan rekomendasi Alat penilaian yang
untuk memilih bahan yang dirancang dapat digunakan oleh
bermakna dan menarik untuk anak- program non-High/Scope juga oleh
anak. orang-orang yang menggunakan
Lingkungan belajar di Kurikulum HighScope.
program High/Scope memiliki Manfaat Penilaian Otentik:
karakteristik sebagai berikut: 1. Pendidik menilai anak-anak
1. Menyambut anak-anak untuk melihat bagaimana
2. Menyediakan bahan cukup mereka berkembang dan
untuk semua anak-anak untuk mengukur bagaimana
3. Memungkinkan anak-anak anak-anak program
untuk menemukan, menghadiri kontribusi
Naili Rohmah, dkk, IJEC 1 (1) 2019 25
Indonesian Journal of Early Childhood
Volume 1 Nomor 1, Januaari 2019
e-ISSN 2655-6561

untuk pertumbuhan anak- Anda telah dan di mana Anda


anak. harus pergi. Penilaian
2. Pengujian tradisional berkelanjutan membantu Anda
(misalnya, serangkaian membuat rencana pelajaran
pertanyaan pilihan ganda) yang bermakna berdasarkan
adalah salah satu cara untuk minat anak-anak.
mengukur; Namun, jenis tes 2. Administrator
memberikan informasi Membuat laporan disesuaikan
hanya terbatas. Ini hanya menggunakan COR analisis
menunjukkan bagaimana data yang. Dengan alat ini di
anak-anak lakukan dalam ujung jari Anda, Anda dapat
situasi pengujian, bukan membuat laporan yang Anda
bagaimana mereka tampil butuhkan, di mana saja, kapan
di pengaturan pendidikan saja.
nyata dan kehidupan sehari- 3. Orang Tua
hari. Terhubung dengan Program
3. Penilaian otentik yang lebih anak Anda melalui Jaringan
alami. Mereka Keluarga. Menggunakan
menyediakan guru dengan perpustakaan kegiatan untuk
informasi berharga dan mendukung pembelajaran anak
praktis untuk memahami Anda; melihat foto dan
dan merencanakan informasi lainnya yang
kebutuhan perkembangan dimasukkan oleh guru anak
siswa mereka. Karena Anda.
informasi tentang kemajuan
anak-anak dikumpulkan Simpulan
dalam rangka kegiatan Model pembelajaran
kelas sehari-hari, hasilnya High/Scope bertujuan untuk
bisa segera dimasukkan membuat anak memiliki beraneka
untuk bekerja untuk keterampilan, mencakup
memperkuat program kelas. pemecahan masalah, interpersonal,
COR Advantage (Child dan komunikasi, yang sangat
Observation Record) adalah penting untuk meraih kesuksesan
penilaian dari lahir hingga TK yang hidup di masyarakat. Hal ini sesuai
membantu guru dalam mendukung dengan pembelajaran untuk anak
anak-anak di setiap tingkat usia dini yang sedang tumbuh dan
perkembangan - termasuk anak- berkembang. Anak-anak belajar
anak yang Bahasa Inggris peserta dengan cara yang berbeda, masing-
didik dan orang-orang dengan masing membawa satu set unik dari
kebutuhan khusus. Hal ini juga sikap, kebiasaan, dan preferensi
memberikan administrator dengan untuk interaksi dan eksplorasi
pilihan laporan yang lebih mereka. Pendekatan pembelajaran
komprehensif untuk memandu adalah dasar yang mempengaruhi
perencanaan program dan bagaimana anak-anak belajar di
pengembangan staf. setiap area pengembangan,
1. Guru meliputi keterlibatan, motivasi, dan
Gunakan peta jalan pada layar partisipasi anak di dalam kelas.
untuk melacak anekdot untuk Dengan memahami bagaimana
setiap anak. Lihat di mana untuk mendukung pembangunan,
Naili Rohmah, dkk, IJEC 1 (1) 2019 26
Indonesian Journal of Early Childhood
Volume 1 Nomor 1, Januaari 2019
e-ISSN 2655-6561

orang dewasa dapat mendorong


anak-anak kreativitas, rasa ingin
tahu, percaya diri, kemandirian,
inisiatif, dan ketekunan karena
mereka melaksanakan niat mereka,
memecahkan masalah, dan terlibat
dalam berbagai pengalaman
belajar.

REFERENSI
Foundation, High/Scope
Educational Research. 2000.
Child Observation Record
(COR): Information for
Decision Maker.
Morrison, George S. 2007. Early
Childhood Education Today
chapter 6. New Jersey 07458.
_______. 2012. Dasar-dasar
Pendidikan Anak Usia Dini.
Jakarta: PT Indeks
Schweinhart, Lawrence J. 2003.
Validity of the high/scope
preschool education model.
Ypsilanti
_______. 2011. How the
High/Scope Perry preschool
study has influenced public
policy. High/Scope
Educational Research.

Naili Rohmah, dkk, IJEC 1 (1) 2019 27

Anda mungkin juga menyukai